• Tidak ada hasil yang ditemukan

Forgotten, Perancangan Busana Siap Pakai bagi Masyarakat Urban Kelas Atas dengan Inspirasi Seni Melipat Kertas.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Forgotten, Perancangan Busana Siap Pakai bagi Masyarakat Urban Kelas Atas dengan Inspirasi Seni Melipat Kertas."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak

Kebudayaan seni melipat kertas dikenal sejak abad ke-2 masehi di Cina dengan nama Zhezhi. Benda mati dan bentukan geometrik adalah ciri utama dari seni melipat kertas Cina. Koleksi busana ready-to-wear dengan judul “Forgotten” memperkenalkan dan mengingatkan masyarakat akan titik akar kebudayaan seni melipat kertas yang terlupakan dan bahkan tidak diketahui sebagai hal yang umum. Konsep ini didukung oleh tren fashion 2014, Sagacity dengan sub-tema Courteous yang mengutamakan teknik seni melipat kertas.

Perancangan busana mengutamakan teknik melipat kertas yang diaplikasikan pada kain sebagai konsep utama yang diterapkan melalui teknik olah kain pada bagian-bagian tertentu sehingga menghasilkan keunikan koleksi berupa lipatan

geometrik khas Cina yang disusun pada busana dengan mengatur ukuran, letak dan pemilihan kombinasi warna. Material dalam koleksi “Forgotten” adalah kain jet silk,

shantung texture, dan semi ros silk dengan kombinasi warna merah serta emas yang

dikenal sebagai pelambang identitas Cina. Teknik produksi yang digunakan dalam proses perwujudan desain adalah dengan membuat aplikasi olahan kain berupa

modular yang disusun pada busana. Koleksi busana ready-to-wear terdiri dari atasan,

rompi, celana panjang, span, celana pendek dan dress.

Karya diharapkan memberikan pandangan baru terhadap busana dengan kesan oriental dikalangan masyarakat dan dapat memenuhi kebutuhan target marketakan busana ready-to-wear. Kriteria target market adalah wanita dengan kisaran usia 20-35 tahun, berasal dari kalangan menengah keatas, memiliki ketertarikan terhadap busana berkesan oriental, mementingkan penampilan,

up-to-date, dinamis dan berani tampil berbeda. Koleksi busana “Forgotten” memberikan

kesan unik karena desain yang tidak umum dan kesan bold dan kasual yang berasal dari pemilihan warna.

(2)

Abstract

The culture of paper folding has been known since the 2nd century in China

and it’s called Zhezhi. Inanimate objects and geometric shapes are the main criteria

in the art of Chinese’s paper folding. The clothing collection ‘ready-to-wear’ with

the title “Forgotten” introduces and reminds people for the main root of the culture

of paper folding, which has been forgotten and also lost its identity as common

things. This concept is supported by fashion trend 2014, “sagacity” with its

sub-theme “Courteous”, which prioritize the technique of the art of paper folding.

Designer prioritize the technique of paper folding which is applied to fabric as the main concept through the process technique of fabric on different section, which at last it will result in the unique collections in the form of typical chinese aplication that is arranged for the clothing by adjusting the size, location, and the selection of color combination. The material of "Forgotten" collections are jet silk, shantung texture, and semi ros silk with the combination of red- gold colors which is known as the symbol of China's identity. Production technique that is used in this design materialization process is by making application from fabric process in the form of modular which is arranged on the clothing. The clothing collection ready-to-wear consist of tops, vest, trousers, skirt, shorts, and dresses.

This works hope to give new visions toward clothing with chinese's immpression among the society and can fulfill the market target's needs in ready-to-wear clothing. The market target's criteria are women around 20-35 years old, came from middle to upper class, have interest towards oriental clothing, prioritize appearance, up-to-date, dynamic, and dare to be different. "Forgotten" clothing collection provides unique impression because it is an uncommon design with bold and casual impressions which come from the color selection.

(3)

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Abstrak ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi... iv

Daftar Lampiran ... vi

Daftar Gambar ... vii

Bab 1 Pendahuluan ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Perancangan ... 4

1.5 Metode Perancangan ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

Bab 2 LandasanTeori ... 6

2.1 Teori Material ... 6

2.2 Teori Reka Bahan ... 12

2.3 Teori Fashion ... 13

2.4 Teori Busana ... 18

2.5 Teori Pola dan Jahit ... 21

2.6 Teori Unsur Desain ... 28

2.7 Teori Desain ... 35

Bab 3 Deskripsi Objek Studi Perancangan ... 38

3.1 Inspirasi Perancangan ... 38

(4)

3.3 Teknik Lipat Dan Aplikasi ... 43

3.4 Material ... 48

3.5 Busana Ready-To-Wear ... 49

3.6 Market Fashion ... 50

Bab 4 Konsep Perancangan ... 51

4.1 Perancangan Umum ... 51

4.2 Perancangan Khusus ... 53

4.3 Perancangan Detail Fashion ... 58

Bab 5 Penutup ... 61

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 62

DATA PENULIS ... 63

LAMPIRAN ... 65

Daftar Pustaka ... 105

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Bagan Metode Perancangan ... 4

Gambar 2.1. Klasifikasi serat bedasarkan asal bahan ... 7

Gambar 2.2. Serat kapas ... 9

Gambar 2.3. Serat wol ... 9

Gambar 2.4. Serat sutera ... 10

Gambar 2.5. Serat rayon ... 11

Gambar 2.6. Serat poliester ... 11

Gambar 2.7. Reka rakit ... 13

Gambar 2.8. Reka latar ... 22

Gambar 2.9. Garis ... 28

Gambar 2.10. Bentuk ... 29

Gambar 2.11. Tekstur ... 29

Gambar 2.12. Ukuran ... 30

Gambar 2.13. Warna primer ... 31

Gambar 2.14. Warna sekunder ... 31

Gambar 2.15. Warna tersier ... 32

Gambar 2.16. Addictive color / RGB ... 32

Gambar 2.17. Substractive Color / CMYK ... 33

Gambar 2.18. Warm and cold color ... 34

Gambar 2.19. Warm color fashion ... 34

Gambar 2.20. Cold color fashion ... 35

Gambar 2.21. Balance ... 36

Gambar 2.22. Repipition and rythym ... 37

(6)

Gambar 3.1. Bentuk geometrik dalam koleksi busana ... 38

Gambar 3.2. Seni melipat kertas pagoda ... 39

Gambar 3.3. Chinese papper ballon (waterbomb) ... 40

Gambar 3.4. Warna dalam artefak budaya Cina ... 42

Gambar 3.5. Takenoko ... 43

Gambar 3.6. Selendang kertas ... 44

Gambar 3.7. Oru folding kayak ... 45

Gambar 3.8. Ikaros ... 45

Gambar 3.9. BE Light ... 46

Gambar 3.10. Seni melipat kertas jalanan ... 47

Gambar 3.11. Oritsunagumono ... 47

Gambar 3.12. Material ... 48

Gambar 3.13. Moodboard target market ... 50

Gambar 4.1. Image board ... 51

Gambar 4.2. Ilustrasi busana ... 53

Gambar 4.3. Desain busana 1 ... 54

Gambar 4.4. Desain busana 2 ... 55

Gambar 4.5. Desain busana 3 ... 56

Gambar 4.6. Desain busana 4 ... 57

Gambar 4.7. Reka bahan ... 58

Gambar 4.8. Sepatu ... 59

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : UKURAN MODEL DAN POLA DASAR ... 66

LAMPIRAN B : MATERIAL ... 77

LAMPIRAN C :DOKUMENTASI PRODUK ... 78

LAMPIRAN D: GAMBAR TEKNIK ... 80

LAMPIRAN E : SKETSA ... 96

LAMPIRAN F : REKA BAHAN ... 100

LAMPIRAN G l PROSES ... 101

LAMPIRAN H : RINCIAN HARGA MATERIAL ... 102

(8)

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Budaya adalah sebuah warisan sosial, sesuatu yang tercipta atau dilakukan oleh sekumpulan individu disuatu tempat tertentu di masa lampau dan terus dipertahankan dalam kurun waktu yang lama. Berbagai hasil budaya berulang sebagai sebuah tradisi yang berasal dari warisan masa lampau bagi generasi di masa depan. Akar budaya seni melipat kertas adalah sebuah contoh budaya yang terlupakan dan bahkan tidak dikenal oleh masyarakat pada masa ini. Peristiwa diatas adalah hal yang melatarbelakangi pemilihan tema dan konsep koleksi busana

ready-to-wear dengan judul "Forgotten".Kekayaan budaya sudah sepantasnya menjadi

modal sumber inspirasi potensial bagi para pelaku kreatif dalam menghasilkan produk atau koleksi busana. Pada hakikatnya kekayaan tradisi merupakan salah satu nalar yang dapat diterjemahkan menjadi suatu proses dalam menghasilkan koleksi busana baru. Penulis tertarik menggali budaya Cina lebih dalam demi menciptakan karya modern yang tetap memegang unsure kebudayaan tradisional.

Busana adalah kebutuhan pokok manusia untuk melindungi diri dan memberikan rasa nyaman. Setiap individu memiliki cara atau gaya yang berbeda

dalam berbusana atau berpakaian, yang umum dikenal dengan kata "fashion".Gaya hidup seseorang dalam kehidupan sehari-hari dapat direfleksikan oleh cara berpakaian. Seseorang yang modern dan mengikuti tren mengkontruksikan dirinya sebagai seseorang dengan gaya hidup yang mengikuti perkembangan dan tampil menjadi fashionable.

(9)

pada suatu musim, dimana salah satunya tampak pada kebutuhan pasar akan busana

ready-to-wear sebagai busana kasual yang merupakan salah satu kebutuhan pokok

yang tinggi menuntut kaum kreatif dalam bidang fashion untuk terus berkembang mengikuti perkembangan demi memenuhi kebutuhan pasar.

Pemilihan material yang digunakan dalam koleksi busana "Forgotten" disesuaikan dengan kesan lipat yang ingin ditampilkan, namun tetap mempertimbangkan karakteristik material yang dibutuhkan. Adapun material yang digunakan meliputi kain shantung texture, jet silk, dan semi ros silk. Jenis teknik lipat yang digunakan adalah teknik lipat kertas yang berasal dari Cina yaitu dengan mengutamakan bentukan geometrik. Teknik lipat yang dibuat dengan material kain yang kemudian diaplikasikan pada koleksi busana "Forgotten".

Bentukan geometric sebagai inspirasi utama koleksi ready-to-wear direalisasi dengan teknik olah kain seni melipat yang didukung tren fashion tahun 2014,

Courteous. Sub-tema dari Sagacity ini mengutamakan seni melipat kertas yang

diwujudkan pada kain dalam pembuatan busana. Pemilihan warna memperhitungkan unsur pandangan dalam kebudayaan Thionghoa sebagai daerah asal budaya melipat kertas. Pertimbangan diatas yang menghasilkan kesan eksotisme atas nilai-nilai tradisional namun tetap bersiluet modern karena dipengaruhi oleh pemilihan tren

sagacity. Berasal dari kata "saga" yang berarti gaya sebuah dongeng yang

memberikan imajinasi mengenai legenda dari sebuah bangsa dan kata "city" yang memberikan terapan terhadap kehidupan modern perkotaan. Koleksi busana dibuat dengan mengatur ukuran, mengatur kombinasi warna dan komposisi modular pada busana yang menghasilkan koleksi yang artistik dan khas.

(10)

kebutuhan kaum urban yang modern dan dapat digunakan pada kegiatan formal. Koleksi busana terdiri dari 4 buah desain berupa atasan, rompi, celana pendek, span, dan dress.

1.2 Identifikasi Masalah

Bedasarkan pada penjelasan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah yang ditemukan pada perancangan adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan teknik lipat yang sesuai dengan inspirasi lipatan berupa "waterbomb".

2. Belum adanya referensi komposisi modular yang sesuai dari pendahulu. 3. Teknik pengaplikasian modular pada busana ready-to-wear.

4. Pemilihan warna dan material yang sesuai dengan karakteristik yang

dibutuhkan dalam pembuatan teknik lipat.

1.3 Batasan Masalah

Mengacu pada identifikasi masalah diatas, batasan masalah dalam perancangan koleksi busana "Forgotten" adalah sebagai berikut:

1. Desain busana mengacu pada siluet busana ready-to-wear dengan batasan inspirasi berupa bentukan geometrik dari hasil lipatan "waterbomb" seperti kotak dan segitiga.

2. Pengolahan kain dengan teknik melipat modular yang diaplikasikan pada busana.

3. Pemilihan material yang tipis dan kaku sehingga akan sesuai untuk pengolahan kain dengan teknik lipat.

4. Mengkomposisikan pemilihan warna merah, oranye, dan emas yang sesuai dengan warna identitas Cina.

(11)

1.4 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan dari koleksi busana "Forgotten" adalah sebagai berikut:

1. Menciptakan busana ready-to-wear dengan aplikasi bentukan geometrik yang tidak umum yaitu menggunakan teknik melipat kertas, berkesan oriental dan modern yang diterima masyarakat, bagi wanita dengan ketertarikan terhadap busana unik berkesan oriental dengan kisaran usia 20-35 tahun yang berasal dari kalangan menengah keatas, mementingkan penampilan, up-to-date, berani tampil berbeda, menyukai detail geometrik pada busana, dan berpikiran terbuka terhadap perubahan.

2. Mengingatkan pada masyarakat tentang asal kebudayaan melipat kertas yang umumnya dilupakan dan bahkan tidak diketahui oleh sebagian besar

masyarakat.

3. Menjadi referensi bagi generasi penerus yang akan membuat koleksi busana

dengan komposisi modular dengan teknik lipat.

1.5 Metode Perancangan

Gambar 1.1. Bagan metode perancangan

(12)

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan Laporan Tugas Akhir "Forgotten" terdiri dari beberapa bab yang menjelaskan secara rinci mengenai konsep, inspirasi dan cara pengaplikasiannya terhadap koleksi busana, yaitu sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori, bab ini menjelaskan mengenai landasan teori yang meliputi teori fashion, teori busana, teori busana ready-to-wear deluxe, teori warna, teori tekstil, teori bahan, dan teori jahit.

BAB III Objek Studi, bab ini menjelaskan mengenai objek studi zhezhi,

bentukan tren fashion Courteous, dan target market.

BAB IV Konsep Perancangan, bab ini menjelaskan konsep dan tema

perancangan yang berisi mengenai aplikasi konsep secara rinci dan tema perancangan, moodboard, penjelasan moodboard, siluet busana dalam kesatuan koleksi desain.

(13)

Bab V Penutup

5.1 Kesimpulan

Forgotten adalah sebuah tema dengan konsep yang mengangkat mengenai

bentukan-bentukan geometrik yang diaplikasikan pada pembuatan koleksi busana

ready-to-wear dengan menggunakan teknik lipat. Zhezhi adalah nama teknik lipat

Cina yang umumnya berupa modular dan bentukan geometrik. Inspirasi yang diangkat adalah sebuah hasil seni melipat kertas yang populer pada masanya yaitu "Waterbomb". Teknik olah kain berupa melipat didukung oleh tren fashion pada tahun 2014, Courteous yang mengangkat seni melipat kertas dan bertajuk tradition

revolution yaitu mengangkat tradisi yang diterapkan pada situasi kehidupan modern.

Koleksi busana ready-to-wear ini berkesan oriental dengan pilihan warna yang ada namun tetap modern dengan siluet busana yang digunakan.Realisasi perancangan busana, baik secara siluet reka bahan, kombinasi bahan, dan teknik pembuatannya disesuaikan dengan konsep dan judul sehingga tercapai suatu desain yang terintegrasi sebagai satu koleksi busana fashion. Penggunaan material berupa kain jetsilk, shantung, dan semi-ros silk dengan karakteristik kain yang tipis dan kaku adalah pendukung terwujudnya aplikasi yang dibutuhkan.

Hasil akhir dari perancangan busana ini hingga akhir proses sesuai dengan target yang dituju, yakni ingin menciptakan busana dengan kesan oriental namun tetap modern bagi wanita bergaya dinamis dewasa ini. Serta perancang ingin menonjolkan rancangannya yang memiliki keunikan tersendiri namun tetap mengacu pada bentukan-bentukan geometrik, sehingga dapat menjadi inspirasi dalam memberikan inovasi baru di dunia fashion, agar dapat diminati pencinta busana dengan motif geometrik dan berkesan oriental.

(14)

5.2Saran

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat koleksi busana "Forgotten". Salah satu permasalahan dalam proses perancangan adalah menentukan desain yang akan sesuai dengan aplikasi hasil teknik lipat, menentukan letak yang akan dihiasi dengan aplikasi, dan memilih ukuran, warna, dan komposisi modular yang sesuai dalam mempercantik busana. Dalam proses produksi masalah yang muncul adalah mencari material yang sesuai dengan kebutuhan yang tipis dan kaku.

Dalam proses penjahitan dibutuhkan keuletan dalam mengukur hasil jahitan kotak yang dibuat karena ukuran kotak yang selalu berubah setelah dijahit. Kerapihan dan kesabaran juga dibutuhkan dalam menjahit setiap modular karena

(15)

FORGOTTEN

Perancangan Busana siap pakai bagi masyarakat urban kelas

atas dengan Inspirasi Seni Melipat Kertas

TUGAS AKHIR

DISUSUN OLEH Filly Maria

1161034

PROGRAM STUDI DIPLOMA III SENI RUPA DAN DESAIN

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(16)

LEMBAR PERSETUJUAN

Forgotten

Perancangan Busana siap pakai bagi masyarakat urban kelas atas dengan Inspirasi Seni Melipat Kertas

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya (A. Md)

Program Diploma III Seni Rupa dan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha

Disusun Oleh:

Filly Maria 1161034

Diperiksa dan disetujui oleh:

_____________________

Pembimbing I Pembimbing II

Peter Muljono, Dipl., Arts Yosepin Sri, M.Ds

(17)

LEMBAR PENGESAHAN

Forgotten

Perancangan Busana siap pakai bagi masyarakat urban kelas atas dengan Inspirasi Seni Melipat Kertas

Disusun Oleh:

Filly Maria 1161034

Laporan Tugas Akhir ini telah disidangkan di hadapan Tim Penguji sesuai dengan ketentuan

Program Diploma III Seni Rupa dan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha

pada

Tanggal Ujian : 10 Juni 2014 Periode Wisuda : Oktober 2014

Diperiksa dan disetujui: Koordinator Pembimbing

Yosepin Sri, M.Ds. NIK 610353

Mengetahui,

Ketua Prodi Diploma III Seni Rupa dan Desain

(18)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III SENI RUPA DAN DESAIN

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

N a m a : Filly Maria

N R P : 1161034

Fakultas/Jurusan : Seni Rupa dan Desain/ D-III Seni Rupa dan Desain

Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya laporan tugas akhir dengan judul

Forgotten

Perancangan Busana siap pakai bagi masyarakat urban kelas atas

dengan Inspirasi Seni Melipat Kertas

adalah benar hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari karya orang lain.

Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian pernyataan saya.

Bandung, 17 Juni 2014 Yang membuat pernyataan,

(19)

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

N a m a : Filly Maria

N R P : 1161034

Fakultas/Jurusan : Seni Rupa dan Desain/ D-III Seni Rupa dan Desain

Dengan ini, saya menyatakan bahwa

1. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Kristen Maranatha Hak Bebas Royalti noneksklusif

(Non-Ekslusive Royalti-Free Right) atas laporan penelitian saya yang berjudul

“Judul Laporan Kerja Praktik”.

2. Universitas Kristen Maranatha Bandung berhak menyimpan, mengalihmediakan / mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk

softcopy untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

3. Saya bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Kristen Maranatha Bandung, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana semestinya.

Bandung, (17 Juni 2014) Yang menyatakan,

(20)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas bimbinganNya penulis

dapat menyelsaikan Laporan Tugas Akhir berjudul “Forgotten”. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Diploma III Seni Rupa dan Desain Fakultas Seni Rupa dan desain Universitas Kristen Maranatha.

Dalam proses penyusunan Laporan Tugas Akhir penulis mendapat bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Krismanto Kusbiantoro, S.T., M.T, selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha, Bapak Roy Anthonius, S. Sn, M.Ds,

selaku Ketua Progdi diploma III Seni Rupa dan Desain

2. Bapak Peter Muljono, Dipl.,Art dan Ibu Yosepin Sri, M.Ds selaku dosen

pembimbing.

3. Orang tua dan keluarga yang te;ah memberi dukungan moral dan material selama Tugas Akhir berlangsung.

4. Seluruh staf pengajar di Program Diploma III Seni Rupa dan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha.

5. Teman-teman jurusan Diploma III Seni Rupa dan Desain yang telah bersama-sama menempuh Tugas Akhir.

Laporan Tugas Akhir ini merupakan hasil karya penulis.Oleh karena itu, penulis dapat mempertangunggjawabkan baik isi maupun bentuk laporan itu sepenuhnya. Berbagai kritik dan saran yang membangun akan penulis terima untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga Laporan Tugas Akhirini dapat bermanfaat , baik bagi penulis maupuun berbagai pihak yang membutuhkannya.

Bandung, 2 Juni 2013

(21)

Daftar Pustaka

S.A. Jolanda, Meydian S.D. 1999.Estetika Bentuk. Jakarta: Penerbit Gunadarma.

Beech.Rick. 2008.Decorative Origami: over 25 innovative paperfolding projects. Blackfriars Road, London: Hermes House.

Brown.Carol. 2010.Fashion & Textiles: The Essential Careers Guide. London EC1V 1LR, United Kingdom: Laurence King Publishing Ltd.

Meadows.Toby. 2012.How To Set Up and Run a Fashion Label. London: Laurence King Publishing Ltd.

Nakamichi.Tomoko. 2005.Pattern Magic. London EC1V 1LR, United Kingdom: Laurence King Publishing Ltd.

Lawrence.Sarah. 2008.Silk Paper: A Guide To Making It And Using It In Textile Art. London: Breslich&Foss Ltd.

Barrow.Terence. 2006.Chinese Symbolism and Art Motifs. Singapore: Berkeley Books Pte Ltd.

Clarke.Simon. 2011.Textile Design. London EC1V 1LR, United Kingdom: Laurence King Publishing Ltd.

Poespo.Goet2009. A to Z Istilah Fashion. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Douglas Kellner. Budaya Media. Jalasutra: Yogyakarta. 2010.

Idy Subandy Ibrahim. Budaya Populer Sebagai Komunikasi. Jalasutra:

(22)

Daftar Situs untuk Pustaka:

http://www.cultural-china.com/chinaWH/html/en/10Kaleidoscope3.html

diakses pada 2 Juni 2014 06:57

http://www.cultural-china.com/chinaWH/html/en/Kaleidoscope3bye10.html

diakses pada 2 Juni 2014 07:03

http://www.origamiwithrachelkatz.com/origami/origami.asp

Gambar

Gambar 1.1. Bagan metode perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dengan penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi cara tumbuhan hijau

Keseriusan SMPI Al Azhar 3 Bintaro dalam mengimplementasikan Kurikulum tercermin dari kebijakan-kebijakan lainnya yang diambil sebagai respon terhadap perubahan

Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran interaktif dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, diantaranya program Computer Assisted Learning (CAL),

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat calon tenaga kerja Indonesia tentang hasil pelatihan caretaker di BLKLN Graha Ayukarsa ditinjau dari hasil

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji masalah peningkatan kemampuan komunikasi matematis dan kemandirian belajar mahasiswa melalui pembelajaran menggunakan

Total asam pada pengenceran 8.5g/250ml lebih tinggi selain dikarenakan adanya konsentrasi asam karboksilat yang terlarut, kandungan kafein, juga adanya pembentukan

Mahasiswa: Mendengarkan, memahami materi, bertanya jika belum mengerti, mencatat penjelasan materi, latihan soal.. Media:

Pelaksanaan program dibantu oleh kepala seksi SMK, staf SMK, serta rekan saya (Raffiesa). Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan penyusun sebagai berikut: koordinasi dan