• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESESUAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROSES ILMIAH DI SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESESUAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROSES ILMIAH DI SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA."

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

KESESUAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROSES ILMIAH DI SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh: Citra Ayuliasari

12317244024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul “Kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kurikulum 2013 dan Implementasinya dalam Mengembangkan Kemampuan

Proses Ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakarta” yang disusun oleh Citra Ayuliasari, NIM 12317244024 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.

Yogyakarta, 23 Maret 2017

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama Mahasiswa : Citra Ayuliasari

NIM : 12317244024

Jurusan/Prodi : Pendidikan Biologi/Pendidikan Biologi Internasional

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Judul TAS : Kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 dan Implementasinya dalam

Mengembangkan Kemampuan Proses Ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakarta

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Yogyakarta, 23 Maret 2017

Yang menyatakan,

(4)

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 dan Implementasinya dalam Mengembangkan Kemampuan

Proses Ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakarta” yang disusun oleh Citra Ayuliasari, NIM 12317244024 ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal

28 Maret 2017 dan dinyatakan lulus.

DEWAN PENGUJI

Nama Jabatan Tanda

Tangan

Tanggal

Drs. Suratsih, M.Si. Ketua Penguji ... ...

Dra. Sukarni Hidayati, M.Si. Sekretaris Penguji ... ...

Dr. Slamet Suyanto, M. Ed. Penguji Utama ... ...

Yuni Wibowo, M. Pd. Penguji Pendamping ... ...

Yogyakarta, 8 April 2017 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

(5)

MOTTO

Kegagalan tidak diukur dari apa yang telah Anda raih, namun kegagalan yang

telah Anda hadapi, dan keberanian yang membuat Anda tetap berjuang melawan

rintangan yang bertubi-tubi.

(Orison Swett Marden)

Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena

persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan.

(Gen Collin Powel)

Percayalah bahwa sesuatu bisa dilakukan. Jika Anda sungguh yakin bahwa

sesuatu itu bisa dikerjakan maka pikiran Anda akan menemukan jalan untuk

melakukan hal tersebut. Keyakinan akan menyediakan jalan mencapai solusi atas

suatu hal.

(6)

PERSEMBAHAN

Dengan segala rasa puji dan syukur kepada-Mu, Ya-Allah Saya persembahkan skripsi ini kepada:

Allah SWT yang Maha Kasih dan Maha Penyayang

Kedua orangtuaku, atas doa, kasih sayang, pengorbanan dan semangat yang tak terhingga.

Kedua kakakku Gandhi Virgiawan dan Agnita Dewi yang selalu memberi

semangat dan motivasi tiada henti.

Saudara terkasih Ade Rizal Pamungkas, Anna Astuti, Asri Fathianihayati, Dita Imanasita, Fatma Ismawati, Bekti Safrielian W., Fany Hastari, Faridha Nur F., Hafshah Ainu Z., Intan Megasari, Mona Mega K. dan banyak pihak yang telah

memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

Teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi Internasional angkatan 2012 atas bantuan dan kerjasamanya selama ini.

(7)

KESESUAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROSES ILMIAH DI SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA

Oleh Citra Ayuliasari NIM 12317244024

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kesesuaian antara perencanaan pengembangan proses ilmiah dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru dengan tuntutan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta. (2) mengetahui kesesuaian antara perencanaan pengembangan kemampuan proses ilmiah dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pelaksanaannya di SMA Negeri 3 Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif berupa analisis isi. Objek penelitian ialah RPP yang dibuat oleh guru dan rekaman video pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta. Data diperoleh dari hasil analisis tiga orang panelis yang merupakan mahasiswa Pendidikan Biologi. Data hasil panelis diolah dengan uji kanonik sehingga diperoleh koefisien kecocokan alpha. Kesesuaian antara RPP dengan implementasinya ditentukan dengan melihat perbandingan antara aspek yang muncul dan sesuai dengan aspek yang dituntut dalam pembelajaran pada setiap materi pokok. Kemampuan proses ilmiah yang telah dicapai merupakan hasil eksplorasi keterampilan proses sains yang teridentifikasi dalam RPP dan implementasinya pada setiap materi pokok.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kesesuaian antara perencanaan pengembangan proses ilmiah dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru dengan tuntutan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta hampir semua sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. (2) Pengembangan proses ilmiah dalam pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan rancangan kemampuan proses sains yang disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

(8)

THE CORRESPONDENCE BETWEEN CURRICULUM 2013 LESSON PLANS AND THE IMPLEMENTATION TO DEVELOP SCIENTIFIC

PROCESS SKILLS IN SMAN 3 YOGYAKARTA

By Citra Ayuliasari NIM 12317244024

ABSTRACT

The study aims to investigating: (1) the correspondence between of development planning of the scientific process in the lesson plans created by teachers that implement the curriculum in 2013 in SMA Negeri 3 Yogyakarta, (2) the correspondence between of development planning of the scientific process in lesson plan implementation in SMA Negeri 3 Yogyakarta.

This was a descriptive study using content analysis. The object is lesson plans created by teachers and a video that recorded in the classes. Data were collected by three panelists who were students of Biology Education. Panelists result data analyzed using canonical trials to obtain matching coefficient alpha. The correspondence between the lesson plans with implementation was determined by a comparison of the aspects that appear and accordance with the required aspects of learning in every subject matter. Science process skills achieved a result from the exploration of scientific process skills were identified in the lesson plans and the implementation of each subject.

The results showed that (1) there is a correspondence between scientific development planning process in lesson plans created by teachers with demands of Curriculum 2013 in SMA Negeri 3 Yogyakarta almost same as like with demands of Curriculum 2013, (2) the development of scientific process skills in implementation of learning not in accordance with Science process skills design that arranged in lesson plans.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kelancaran, ketabahan dan kekuatan hati sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW. Skripsi yang berjudul “Kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Kurikulum 2013 dan Implementasinya dalam Mengembangkan Kemampuan Proses Ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakarta”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana S-1 pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam proses pelaksanaan penelitian dan penulisan Tugas Akhir Skripsi ini masih terdapat kekurangan serta tidak akan

terlaksana dengan baik tanpa dukungan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA. selaku Rektor Universitas

Negeri Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Hartono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta, atas izin yang diberikan untuk melakukan penelitian ini;

3. Bapak Dr. Slamet Suyanto, M.Ed. selaku Wakil Dekan I yang telah

(10)

4. Bapak Dr. Paidi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi, atas izin

yang diberikan untuk melakukan penelitian.

5. Bapak Yuni Wibowo, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan saran dan nasehatnya dalam mengarahkan penulis selama

menjalani pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta.

6. Bapak Drs. Suratsih, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Utama skripsi yang

telah membantu penyelesaian skripsi ini, atas motivasi, bimbingan, arahan, semangat, inspirasi, dan waktu yang telah diberikan kepada penulis.

7. Ibu Dra. Sukarni Hidayati, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Pendamping

skripsi yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, atas motivasi, bimbingan, arahan, semangat, inspirasi, dan waktu yang telah diberikan

kepada penulis.

8. Bapak Dr. Slamet Suyanto, M.Ed. dan Bapak Yuni Wibowo, M.Pd. selaku

dosen penguji atas saran yang telah diberikan demi kemajuan skripsi ini. 9. Bapak Suhan Ranta, M. Pd., Bapak Didik Purwaka, M. Pd., Ibu Nanik

Rahayu, S. Pd. selaku guru biologi SMA Negeri 3 Yogyakarta.

10. Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY yang telah memberikan ilmu mengenai Biologi.

(11)

Penulis menyadari skripsi yang telah penulis susun ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, saran, kritik, dan masukkan dari semua pihak penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Yogyakarta, 23 Maret 2017

Penulis

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PERSETUJUAN ... HALAMAN PERNYATAAN ... HALAMAN PENGESAHAN ... HALAMAN MOTTO ... HALAMAN PERSEMBAHAN ... ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... B. Identifikasi Masalah ... C. Pembatasan Masalah ... D. Rumusan Masalah ... E. Tujuan Penelitian ... F. Manfaat Penelitian ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Pembelajaran Biologi ... B. Hakikat Sains ... C. Proses Sains ... D. Kurikulum 2013 ... E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...

(13)

F. Proses Pembelajaran ... 1. Pendahuluan ... 2. Inti ... 3. Penutup ... G. Kerangka Berpikir ...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian... B. Waktu dan tempat penelitian ... C. Objek penelitian ... D. Instrumen penelitian ... E. Teknik pengumpulan data ... F. Langkah-langkah pengumpulan data ... G. Teknik analisis data ...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian ... 1. Hasil kesesuaian antar panelis ... 2. Hasil kesesuaian antara RPP dan Tuntutan Kurikulum 2013 ... 3. Hasil kesesuaian antara RPP dan Implementasinya ... B. Pembahasan ...

1. Kesesuaian antara RPP dengan tuntutan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta ... 2. Kesesuaian antara RPP dengan implementasinya di SMA Negeri 3

Yogyakarta ... 3. Kemampuan proses ilmiah yang telah dicapai pada pembelajaran di

SMA Negeri 3 Yogyakarta...

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ... B. Keterbatasan peneliti ...

(14)

C. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...

60

(15)

DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8.

Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya ... Koefisien Alpha (α) pada Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta ... Tabel Kesesuaian antara RPP dengan Tuntutan RPP Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta Kelas X ... Tabel Kesesuaian antara RPP dengan Tuntutan RPP Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta Kelas XI ... Kesesuaian antara RPP dengan Tuntutan RPP Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta Kelas XII ... Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta kelas X ... Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta kelas XI ... Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta kelas XII ...

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lembar Instrumen Identifikasi Proses Sains dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 dengan Analisis pada Kegiatan Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta ... Hasil Analisis Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta ... Koefisien Alpha (α) pada Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta …... RPP Pembelajaran Kelas X, XI, XII di SMA Negeri 3 Yogyakarta ...

63

71

132

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada tahun pelajaran 2013/2014 pemerintah telah menetapkan pelaksanaan

kurikulum 2013 secara terbatas untuk 1.270 SMA pada 295 kabupaten/kota di 33

provinsi untuk kelas X. Selanjutnya melalui edaran Surat Edaran Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0128/MPK/KR/2013 tanggal 5 Juni 2013,

perihal Implementasi Kurikulum 2013 menyatakan bahwa Kurikulum 2013 telah

disepakati untuk diimplementasikan secara bertahap dan terbatas mulai tahun

pelajaran 2013/2014. Selanjutnya pada tahun 2014 direncanakan bahwa

Kurikulum 2013 akan dilakukan pada seluruh SMA.

Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilaksanakan dengan

menggunakan pendekatan ilmiah. Pada implementasinya, guru dituntut untuk

melaksanakan proses pembelajaran yang mengembangkan lima pengalaman

belajar pokok yaitu : a. mengamati; b. menanya; c. mengumpulkan informasi; d.

mengasosiasi; e. mengomunikasikan (Permendikbud RI 2013a). Lima pengalaman

belajar ini diimplementasikan ke dalam model atau strategi pembelajaran, metode,

teknik, maupun taktik yang digunakan.

Peran guru dalam pembelajaran dengan pendekatan ilmiah, bertindak

sebagai fasilitator, memberi umpan balik dan mengatur/mengarahkan pelaksanaan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Undang-undang sistem

(18)

pendidik yang merupakan tenaga profesional untuk merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran. Setiap pendidik pada satuan pendidikan

berkewajiban menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara

lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik

(Permendikbud RI 2013c).

Pemerintah menyelenggarakan sistem pendidikan nasional dengan

menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang tercantum dalam standar

isi (SI) (Permendikbud RI 2013b). Standar isi inilah yang menentukan kedalaman

muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan yang diwujudkan dalam

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk setiap tingkat dan/atau

semester. KI terdiri dari keterampilan spiritual (KI-1), sikap (KI-2), pengetahuan

(KI-3), dan keterampilan (KI-4). KI dan KD selanjutnya dicantumkan oleh

masing-masing satuan pendidikan dalam perangkat pembelajaran yang terdiri dari

silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Oleh karena itu,

penyusunan silabus dan RPP seharusnya bersumber pada KI dan KD sebagai arah

dan landasan managemen dan pelaksanaan pembelajaran.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggambarkan prosedur dan

pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu Kompetensi Dasar (KD).

(19)

RPP bagi terlaksananya pembelajaran, sehingga dibutuhkan kacakapan guru

dalam penyusunan RPP agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hal ini berlaku

di semua tingkat satuan pendidikan. Dalam pelaksanaannya, pembuatan

rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) oleh pendidik serta keterlaksanaan

rancangan belum diketahui kesesuaiannya dengan tuntutan kurikulum 2013.

Dengan demikian, kesesuaian rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

kurikulum 2013 dan implementasinya dalam mengembangkan kemampuan proses

ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakarta perlu diketahui. SMA ini merupakan

unggulan di Yogyakarta. Sehingga penulis ingin mengetahui bagaimana

(20)

B. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Sudahkah guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

berpedoman pada peraturan yang diharuskan dalam kurikulum 2013?

2. Sudahkah guru mengimplementasikan pembelajaran sesuai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat?

3. Seberapa besar guru mengembangkan proses ilmiah dalam pembelajaran?

4. Seberapa besar guru mengembangkan media dalam pembelajaran?

5. Seberapa besar guru mengembangkan evaluasi dalam pembelajaran?

C. PEMBATASAN MASALAH

Penelitian ini dibatasi pada analisis kesesuaian Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) kurikulum 2013 dan implementasinya dalam

mengembangkan kemampuan proses ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakarta.

Metode ilmiah yang dimaksud adalah lima pengalaman belajar pokok yang

terdapat pada RPP Kurikulum 2013 yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

D. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kesesuaian antara perencanaan pengembangan proses ilmiah

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru

(21)

2. Bagaimana kesesuaian antara perencanaan pengembangan kemampuan

proses ilmiah dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

pelaksanaannya di SMA Negeri 3 Yogyakarta?

E. TUJUAN

1. Mengetahui kesesuaian antara perencanaan pengembangan proses ilmiah

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru

dengan tuntutan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta.

2. Mengetahui kesesuaian antara perencanaan pengembangan kemampuan

proses ilmiah dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

pelaksanaannya di SMA Negeri 3 Yogyakarta.

F. MANFAAT

1. Bagi Guru

Memberikan referensi untuk perbaikan dalam penyusunan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi Sistem pertahanan tubuh dengan

mengembangkan pendekatan ilmiah

2. Bagi Peneliti

Menambah wawasan bagi peneliti lain yang ingin mengambil

(22)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Pembelajaran Biologi

Proses pembelajaran biologi sebagai suatu sistem, pada prinsipnya

merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara

komponen-komponen raw input (peserta didik), instrumental input (masukkan

instrumental), environment (lingkungan), dan outputnya (hasil keluaran).

Keempat komponen tersebut mewujudkan sistem pembelajaran biologi

dengan prosesnya berada di pusatnya. Komponen masukan instrumental,

yang berupa kurikulum, guru, sumber belajar, media, metode dan sarana dan

prasarana pembelajaran, nampaknya sangat berpengaruh terhadap proses

pembelajaran biologi. Dalam teori modern, proses pembelajaran tidak

tergantung pada keberadaan guru (pendidik) sebagai pengelola proses

pembelajaran (Suhardi, 2010: 1).

Proses belajar bologi menurut Djohar merupakan perwujudan dari

interaksi subjek (anak didik) dengan objek yang terdiri dari benda dan

kejadian, proses dan produk. Pendidikan biologi harus diletakkan sebagai alat

pendidikan, bukan sebagai tujuan pendidikan, sehingga konsekuensinya

dalam pembelajaran hendaknya memberi kesempatan kepada subjek belajar

untuk melakukan interaksi dengan objek belajar secara mandiri, sehingga

(23)

Penemuan konsep biologi dapat diperoleh siswa melalui pemecahan

masalah dengan metode ilmiah. Pembelajaran biologi sebagainya dilksanakan

dengan pendekatan ilmiah bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan

berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai

aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran biologi di

SMA/MA menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung

melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap

ilmiah.

B. Hakikat Sains

Untuk membahas hakikat sains, terdapat perbedaan cara pandang

tentang arti sains itu sendiri sehingga persepsi guru tentang sains akan

mempengaruhi proses pembelajarannya. Mengutip dari J.D. Bernal (Wuwur

Setyowati, 2015) menyarankan untuk memahami bahwa sains haruslah

melalui pemahaman berbagai segi atau aspek dari sains seutuhnya (tidak

hanya dari satu aspek saja). Ia menonjolkan adanya 5 aspek yaitu:

1. Sains sebagai institusi

Sains dipandang dalam pengertian sebagai kumpulan para ilmuwan

profesional yang dilatih dan bekerja pada lembaga tertentu dan didanai

sehingga bisa menghasilkan karya yang bermanfaat untuk keperluan

(24)

2. Sains sebagai metode

Metode sains merupakan suatu proses yang terus berubah. Terdiri dari

sejumlah kegiatan, baik mental, maupun manual, termasuk di dalamnya

adalah observasi, eksperimentasi, klasifikasi, pengukuran, dan

sebagainya dan tidak jarang melibatkan teori-teori hipotesis serta

hukum-hukum.

3. Sains sebagai kumpulan pengetahuan

Sains dipandang sebagai tubuh dari suatu pengetahuan karena mangacu

pada kumpulan berbagai konsep sains yang sangat luas pengetahuannya

dan terus berkembang. Pengetahuan tersebut berupa fakta, konsep, teori,

dan generalisasi yang menjelaskan tentang alam.

4. Sains sebagai faktor pengembang produksi

5. Sains sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kepercayaan dan

sikap. Sains dipandang pada nilai yang melekat di dalamnya, sehingga

akan menghasilkan sikap-sikap ilmiah yang dimiliki oleh para saintis.

Termasuk dialamnya nilai kejujuran, keingintahuan, tanggungjawab,

kedislipinan, dan keterbukaan.

C. Proses Sains

Definisi sains sebagai proses dapat diartikan sebagai metode untuk

memperoleh pengetahuan. Dalam masing-masing metode dapat

(25)

jenjang pendidikan dasar dan menengah yang merupakan penjabaran dari

metode ilmiah. (Nuryani, 1998: 28)

Metode ilmiah merupakan langkah atau tahap yang teratur dan

sistematis yang digunakan dalam memecahkan suatu masalah ilmiah. Metode

tersebut berawal dari adanya permasalahan yang diperoleh dari pengamatan

terhadap gejala-gejala (fenomena) yang terjadi pada suatu objek pengamatan.

Menurut Carin and Sund (1989: 17) proses sains meliputi:

1. Mengobservasi

Kegiatan mengobservasi lingkungan sekitar mengenai berbagai objek dan

fenomena alam menggunakan panca indra yaitu penglihatan (misalnya

menentukan warna), pendengaran (misalnya mendengarkan kicauan

burung), perabaan (merasakan kasar halusnya suatu objek), penciuman

(misalnya membedakan rasa manis dan asin). Melalui observasi yang

dilakukan baik yang bersifat kualitatif maupun yang bersifat kuantitatif

akan menghasilkan suatu data dan informasi. Data atau informasi ini

selanjutnya seperti menanyakan, memikirkan lebih lanjut, menafsirkan,

menguraikan dan meneliti kembali. Dalam observasi tercakup beberapa

kegiatan seperti menghitung, mengukur, maupun mengklasifikasikan

(26)

2. Merumuskan Persoalan

Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan.

Permasalahan diyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan

dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak.

3. Menyusun Hipotesis

Menyusun hipotesis merupakan salah satu keterampilan yang sangat

mendasar dalam kerja ilmiah. Hipotesis adalah suatu perkiraan yang

beralaskan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu.

Pemikiran-pemikiran untuk membuat hipotesis dapat bersumber dari

pengamatan, eksperimen, demonstrasi, pengalaman sehari-hari maupun

membaca buku.

4. Perencanaan Penelitian

Sebelum melakukan eksperimen, perlu adanya perencanaan eksperimen

karena tanpa perencanaan bisa terjadi pemborosan waktu, tenaga dan

biaya serta hasilnya mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam merencanakan perlu adanya penentuan alat dan bahan yang

digunakan, objek yang akan ditelti faktor atau variabel yang perlu

diperhatikan, kriteria keberhasilan, langkah kerja, serta bagaimana

(27)

5. Melaksanakan Percobaan

Kegiatan eksperimen merupakan kegiatan pengujian hipotesis

bereksperimen bagi siswa berarti mereka terlibat langsung dalam

kegiatan-kegiatan yang bersifat ilmiah dan kegiatan untuk memecahkan

masalah.

6. Interpretasi Data

Data yang dikumpulkan melalui observasi, penghitungan, pengukuran,

eksperimen atau penelitian sederhana disajikan dalam berbagai bentuk

seperti tabel, grafik, histogram atau diagram. Data tersebut barulah dapat

ditafsirkan atau diinterpretasikan.

7. Prediksi

Peramalan atau prediksi berdasarkan observasi, pengukuran, atau

penelitian yang memperlihatkan kecenderungan gejala tertentu yang

terjadi. Prediksi dapat dilakukan berdasarkan pengetahuan, pengalaman

atau data yang dikumpulkan, dengan kata lain kemampuan memprediksi

adalah ketrampilan untuk memperkirakan gejala yang terjadi berdasarkan

(28)

8. Simpulan (Inferensi)

Data yang telah terhimpun kemudian dibuat simpulan sementara ini

bukanlah kesimpulan akhir dari suatu penyelidikan, sehingga masih

dibutuhkan data pendukung lain untuk memperkuat dugaan sementara.

9. Komunikasi

Pengomunikasian hasil penelitian dapat berupa paper, karya tulis ilmiah,

komunikasi lisan misalnya menceritakan hasil observasi. Ketrampilan ini

merupakan suatu kebutuhan yang hakiki bagi siswa untuk menyampaikan

apa yang mereka ketahui kepada orang lain, dalam rangka

pengembangan aktualisasi diri maupun pengembangan ilmu

pengetahuan.

Proses sains tersebut sejalan dengan Permendikbud Nomor 65 tahun

2013 Tentang Standar proses menyatakan bahwa proses pembelajaran harus

mengandung lima pengalaman belajar pokok yaitu:

a. Mengamati

b. Menanya

c. Mengumpulkan informasi

d. Mengasosiasi

e. Mengkomunikasikan.

(29)

Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan

Belajar dan Maknanya.

LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN

Mengamati Membaca, mendengar,

menyimak, melihat

(tanpa atau dengan alat)

Melatih

kesungguhan,

ketelitian, mencari

informasi

Menanya Mengajukan pertanyaan

tentang informasi yang

tidak dipahami dari apa

yang diamati atau

pertanyaan untuk

mendapatkan informasi

tambahan tentang apa

yang diamati

(dimulai dari pertanyaan

faktual sampai ke

pertanyaan yang bersifat

hipotetik)

Mengembangkan

kreativitas, rasa

ingin tahu,

kemampuan

merumuskan

pertanyaan untuk

membentuk pikiran

kritis yang perlu

untuk hidup cerdas

dan belajar

sepanjang hayat

Mengumpulkan

informasi/

eksperimen

-Melakukan eksperimen

-Membaca sumber lain

selain buku teks

-Mengamati

objek/kejadian/aktivitas

-Wawancara dengan nara

sumber

Mengembangkan sikap

teliti, jujur, sopan,

menghargai pendapat

orang lain, kemampuan

berkomunikasi,

menerapkan kemampuan

mengumpulkan

informasi melalui

berbagai cara yang

(30)

mengembangkan

kebiasaan belajar dan

belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasikan/

mengolah informasi

Mengolah informasi yang

sudah dikumpulkan baik

terbatas dari hasil kegiatan

mengumpulkan/

eksperimen mau pun hasil

dari kegiatan mengamati

dan kegiatan

mengumpulkan informasi.

Pengolahan informasi

yang dikumpulkan dari

yang bersifat menambah

keluasan dan kedalaman

sampai kepada pengolahan

informasi yang bersifat

mencari solusi dari

berbagai sumber yang

memiliki pendapat yang

berbeda sampai kepada

yang bertentangan

Mengembangkan

sikap jujur, teliti,

disiplin, taat

aturan, kerja keras,

kemampuan

menerapkan

prosedur dan

kemampuan

berpikir induktif

serta deduktif

dalam

menyimpulkan .

Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil

pengamatan, kesimpulan

berdasarkan hasil

analisis secara lisan,

tertulis, atau media

lainnya

Mengembangkan

sikap jujur, teliti,

toleransi,

kemampuan

berpikir sistematis,

mengungkapkan

(31)

dan

mengembangkan

kemampuan

berbahasa yang

baik dan benar.

D. Kurikulum 2013

Kurikulum dalam istilah pendidikan sebagaimana pendapat Ronald C.

Doll bahwa kurikulum sekolah adalah muatan dan proses, baik formal

maupun informal yang diperuntukkan bagi pembelajar untuk memperoleh

pengetahuan dan pemahaman mengembangkan keahlian dan mengubah

apresiasi sikap dan nilai dengan bantuan sekolah. (Mudlofir, 2011: 1-2)

Tujuan pendidikan merupakan sasaran akhir yang akan dicapai dan

praktik pendidikan. Di Indonesia tujuan akhir pendidikan tertuang dalam UU

SISDIKNAS dan GBHN. Pencapaian tujuan tersebut dilakukan secara

berjenjang dari tingkat paling bawah yakni tingkat pembelajaran yang

dilakukan oleh guru di dalam kelas, jenjang lembaga, sampai pada jenjang

negara yang dikenal dengan tujuan pendidikan nasional. (Mudlofir, 2011: 4)

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia

agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang

beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi

pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

(Permendikbud RI 2013d). Kemampuan-kemampuan tersebut di atas

(32)

belum terbiasanya penerapan kurikulum tersebut dalam pembelajaran.

Penerapan secara konsisten sangat diharapkan agar tujuan dan alasan

pemerintah mengembangkan kurikulum baru ini dapat tercapai.

Penerapan Kurikulum 2013 membawa konsekuensi berbagai

perubahan. Perubahan tersebut antara lain peserta didik dituntut untuk

menguasai empat kompetensi inti (KI) yang terdiri dari keterampilan spiritual

(KI-1), sikap (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4). Selain itu

juga terjadi perubahan pendekatan pembelajaran dan penilaian. Pendekatan

pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan saintifik.

E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1. Hakikat RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan

pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan

dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam

upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan

pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar

pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta

(33)

a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan

b. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;

c. Kelas/semester;

d. Materi pokok;

e. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian

KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam

pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;

f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan

menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,

yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

h. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan

rumusan indikator ketercapaian kompetensi;

i. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai

KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD

yang akan dicapai;

j. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk

menyampaikan materi pelajaran;

k. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam

(34)

l. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan

pendahuluan, inti, dan penutup; dan

m. Penilaian hasil pembelajaran

Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP

untuk kelas dimana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD dan untuk guru

matapelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan

SMK/MAK. Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester

atau awal tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih

dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP

dapat dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok.

Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau

secara bersama-sama melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di

dalam suatu sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau

guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Pengembangan RPP yang

dilakukan oleh guru secara berkelompok melalui MGMP antarsekolah atau

antarwilayah dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas

pendidikan. (Permendikbud RI 2013a).

2. Komponen dan Sistematika RPP

Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 juga mengatur format RPP

(35)

Beberapa komponen yang harus diperhatikan guru dalam membuat RPP

sesuai dengan Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Tujuan pembelajaran

b. Materi pembelajaran

c. Metode pembelajaran

d. Sumber belajar

e. Penilaian.

Komponen-komponen tersebut secara operasional diwujudkan dalam

bentuk format berikut ini.

Sekolah

Mata pelajaran :

Kelas/Semester :

Materi Pokok :

Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1. _____________ (KD pada KI-1)

2. _____________ (KD pada KI-2)

3. _____________ (KD pada KI-3)

Indikator: __________________

4. _____________ (KD pada KI-4)

(36)

Catatan:

KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.

C. Tujuan Pembelajaran

D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

2. Alat/Bahan

3. Sumber Belajar

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Kesatu:

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)

b. Kegiatan Inti (...menit)

c. Penutup (…menit)

2. Pertemuan Kedua:

a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)

b. Kegiatan Inti (...menit)

c. Penutup (…menit), dan seterusnya.

H. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian

(37)

3. Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP

Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah

sebagai berikut:

a. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan

berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke

dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan

dalam pembelajaran.

b. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan

dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan

awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,

kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan

belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan

peserta didik.

c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

d. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta

didik sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses

pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta

didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu,

kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar,

keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.

(38)

f. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan

kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi

dalam berbagai bentuk tulisan.

g. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.

h. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,

penguatan, pengayaan, dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi

dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan,

hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat

teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan

kelemahan peserta didik.

i. Keterkaitan dan keterpaduan.

j. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan

antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman

belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran

tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan

keterampilan, dan keragaman budaya. RPP disusun dengan

mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi

secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan

kondisi.

(39)

l. RPP disusun degan mempertimbangkan penerapan teknologi

informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif

sesuai dengan situasi dan kondisi. (Permendikbud RI 2013a).

F. Proses Pembelajaran

Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu

pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,

dan kegiatan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti

proses pembelajaran

b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah

dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;

c. Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas

yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan

tujuan pembelajaran atau kd yang akan dicapai

d. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang

kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan

(40)

2. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai

tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari

informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan

karakteristik peserta didik dan matapelajaran, yang meliputi proses

observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi.

Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur

untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar peserta didik dapat

melakukan pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi oleh guru atau

ahli, peserta didik menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan

pemberian umpan balik, dan latihan lanjutan kepada peserta didik.

Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang

terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat

aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan

RPP. Cara pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis data

yang dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio, lapangan,

perpustakaan, museum, dan sebagainya. Sebelum menggunakannya

(41)

Berikutnya adalah contoh aplikasi dari kelima kegiatan belajar

(learning event) yang diuraikan dalam tabel 1 di atas.

a. Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan

bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan

melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca.

Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan

pengamatan,melatih mereka untuk memperhatikan (melihat,

membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.

b. Menanya

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara

luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah

dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta

didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang

hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstra

berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang

lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada

pertanyaan yang bersifat hipotetik.

Dari situasi dimana peserta didik dilatih menggunakan

pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk

mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik

(42)

Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui

kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik.

Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat

dikembangkan.

Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang

lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai

yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai

sumber yang beragam.

c. Mengumpulkan dan mengasosiasikan

Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan

informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu

peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan

fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan

eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi.

Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu

memeroses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi

dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi

dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang

(43)

d. Mengkomunikasikan Hasil

Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa

yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan

dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai

oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta

didik tersebut.

3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik

dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan

penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai

dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Perlu diingat, bahwa KD-KD diorganisasikan ke dalam empat KI.

KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI-2

berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi KD tentang

pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan KI-4 berisi KD tentang

penyajian pengetahuan. KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan dan

(44)

tercantum dalam KI-3, untuk semua matapelajaran. KI-1 dan KI-2 tidak

diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan

pembelajaran. (Permendikbud RI 2013a).

G. Kerangka Berpikir

Kurikulum 2013 yang mulai tahun 2014 diterapkan di jenjang sekolah

menengah termasuk SMA menuntut pembelajaran menggunakan pendekatan

ilmiah (5M). Ini sejalan dengan pembelajaran biologi yang menggunakan

metode ilmiah dalam memecahkan persoalan biologi. Pembelajaran yang

mengutamakan proses siswa dalam menyelesaikan persoalan dapat melatih

kemampuan berpikir kritis.

Salah satu tugas pokok dan fungsi guru dalam kompetensi pedagogik

adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara lengkap

dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif. Penerapan kurikulum baru menjadi tantangan tersendiri bagi guru,

untuk menyusun dan melaksanakan RPP yang dalam pelaksanaan

pembelajarannya mengembangkan keterampilan proses ilmiah. Dengan

demikian, perlu adanya penelitian tentang kesesuaian antara RPP dengan

implementasinya di SMA Negeri 3 Yogyakarta. Penelitian ini, diharapkan

dapat menambah referensi untuk perbaikan dalam penyusunan dan

(45)
(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan metode

analisis konten (content analisis). Analisis konten adalah suatu teknik yang

sistematis untuk menganalisis makna pesan dan cara mengungkapkan pesan

(Darmiyati Zuchdi, 1993: 1). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

kesesuaian RPP dengan implementasinya dalam mengembangkan metode

ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakarta dan mengetahui ketercapaian

kemampuan ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakartapada tahun ajaran

2016/2017.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu : Agustus – September 2016

2. Tempat : SMA Negeri 3 Yogyakarta (Kelas dan Laboratorium)

C. Objek Penelitian

a. SMA yang akan di analisis RPP dan implementasinya yaitu SMA

Negeri 3 Yogyakarta

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu RPP yang dibuat

(47)

c. Rekaman video pembelajaran yang diidentifikasi memiliki kesamaan

topik dan tujuan pembelajaran untuk masing- masing sekolah/guru.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengambil

informasi dari objek atau subjek yang diteliti. Menurut Sukardi (2012: 121)

suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat

mengukur hal yang hendak diukur.

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan

data berupa lembar observasi dalam bentuk check-list yang telah divalidasi

oleh dosen ahli (terlampir).

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, terdapat beberapa tahap dalam pengumpulan data,

yaitu:

1. Observasi

2. Analisis konten (content analysis), terhadap RPP dan proses

(48)

F. Langkah-Langkah Pengumpulan Data

1. Menentukan SMA yang akan digunakan sebagai tempat penelitian

2. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang akan dicari jawabannya

melalui pengumpulan data

3. Menentukan tujuan penelitian dan manfaat penelitian ini dilakukan

4. Memberi limitasi pada permasalahan yang akan diteliti, yaitu penelitian

difokuskan untuk meneliti Kesesuaian RPP Kurikulum 2013 dan

Implementasinya dalam Mengembangkan Kemampuan Proses Ilmiah di

SMA Negeri 3 Yogyakarta

5. Merumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang mendukung

penelitian

6. Menelusuri sumber-sumber pustaka yang relevan dengan masalah yang

ingin dipecahkan atau dianalisis

7. Membuat instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi dalam

bentuk check-list yang divalidasi oleh dosen ahli

8. Mengumpulkan data dokumen RPP yang dibuatoleh guru dan dokumentasi

video hasil pembelajaran yang sedang berlangsung serta catatan lapangan

9. Membuat tabulasi serta analisis data yang telah terkumpul

10.Memberi interpretasi dari hasil analisis data kesesuaian RPP yang dibuat

oleh guru dengan implementasinya disesuaikan dengan referensi yang

(49)

11.Membuat laporan penelitian hasi Analisis Kesesuaian RPP Kurikulum

2013 dan Implementasinya dalam Mengembangan Kemampuan Proses

Ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakarta.

G. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif kualitatif

sehingga data yang dimunculkan dan dianalisis merupakan data hasil

observasi pelaksanaan pembelajaran dari objek penelitian, yaitu rekaman

video pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta. Terdapat dua data yang

nantinya akan dianalisis, data pertama adalah pengembangan proses ilmiah

dalam RPP yang dibuat oleh guru yang akan disesuaikan dengan tuntutan

Permendikbud; data kedua adalah pengembangan proses ilmiah dalam RPP

yang akan disesuaikan dengan implementasi pembelajaran di SMA Negeri 3

(50)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Hasil Kesesuaian antar Panelis

Kehandalan data dari masing-masing panelis diuji menggunakan uji

kehandalan data menurut Krippendorf dengan menghitung koefisien alpha (α)

sebagai berikut:

∝=�. � − 1� − 1 . ΣΣ� Σ Σ > n � n � . d � Σ Σ > n n . d

Berdasarkan perhitungan kehandalan data dari ketiga panelis

(terlampir), diperoleh nilai koefisien alpha (α) untuk masing-masing sekolah

sebagai berikut:

Tabel 2: Koefisien Alpha (α) pada Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta

No Kelas Koefisien Alpha (α) Rata-rata

A B C

1 X 0.87 0.98 0.97 0.94

2 XI 0.96 0.95 - 0.95

3 XII 0.95 - - 0.95

0.94 Keterangan :

A : Pertemuan 1 B : Pertemuan 2 C : Pertemuan 3

Dari tabel 2 diperoleh pengertian bahwa rata-rata koefisien alpha (α)

dari ketiga panelis adalah 0,9 berarti terdapat kesesuaian antara ketiga

panelis. Apabila koefisien kecocokan data memiliki nilai lebih dari 0,7 maka

[image:50.596.127.522.414.581.2]
(51)

2. Kesesuaian antara RPP dengan Tuntutan RPP Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta

Tabel 3: Tabel Kesesuaian antara RPP dengan Tuntutan RPP Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta Kelas X

No Aspek RPP

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Pendahuluan

1 Motivasi TA TA TA

2 Apersepsi TA TA TA

3 Tujuan Pembelajaran A A A

Inti

4 Mengamati TA A A

5 Menanya A A A

6 Mengumpulkan

informasi TA TA TA

7 Mengasosiasi TA TA TA

8 Mengkomunikasikan A A A

Penutup

9 Merangkum/

Menyimpulkan A A A

10 Refleksi A A A

Keterangan :

A = Ada

TA = Tidak Ada

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa guru lebih fokus mengembangkan:

a. Bagian menyampaikan tujuan pembelajaran pada kegiatan pendahuluan

b. Mengamati, menanya, mengasosiasi, mengkomunikasikan pada bagian

inti

[image:51.596.133.513.155.504.2]
(52)

Tabel 4: Kesesuaian antara RPP dengan Tuntutan RPP Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta Kelas XI

No

. Aspek

RPP

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Pendahuluan

1 Motivasi A TA

2 Apersepsi TA TA

3 Tujuan Pembelajaran A A

Inti

4 Mengamati A A

5 Menanya A A

6 Mengumpulkan

informasi TA A

7 Mengasosiasi TA TA

8 Mengkomunikasikan A A

Penutup

9 Merangkum/

Menyimpulkan A A

10 Refleksi A A

Keterangan :

A = Ada

TA = Tidak Ada

Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa guru lebih fokus mengembangkan:

a. Bagian motivasi dan tujuan belajar pada kegiatan pendahuluan

b. Mengamati, menanya, mengasosiasikan pada kegiatan inti

[image:52.596.158.466.128.419.2]
(53)

Tabel 5: Kesesuaian antara RPP dengan Tuntutan RPP Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta Kelas XII

No

. Aspek

RPP Pertemuan 1 Pendahuluan

1 Motivasi TA

2 Apersepsi A

3 Tujuan Pembelajaran A

Inti

4 Mengamati A

5 Menanya A

6 Mengumpulkan

informasi A

7 Mengasosiasi A

8 Mengkomunikasikan TA

Penutup

9 Merangkum/

Menyimpulkan A

10 Refleksi A

Keterangan :

A = Ada

TA = Tidak Ada

Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa guru lebih fokus mengembangkan:

a. Bagian apersepsi dan tujuan pembelajaran pada kegiatan pendahuluan

b. Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,

mengkomunikasikan pada kegiatan inti

[image:53.596.191.424.128.430.2]
(54)

3. Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta

Tabel 6: Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta kelas X

No Aspek RPP

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Pendahuluan

1 Motivasi TS TS TS

2 Apersepsi TS TS TS

3 Tujuan Pembelajaran S TS TS

Inti

4 Mengamati TS S TS

5 Menanya TS TS TS

6 Mengumpulkan

informasi TS TS TS

7 Mengasosiasi TS S TS

8 Mengkomunikasikan TS S TS

Penutup

9 Merangkum/

Menyimpulkan S S S

10 Refleksi S S S

Keterangan :

S : Sesuai (ada kecocokan antara yang dirancang dengan yang diimplementasikan)

TS : Tidak Sesuai

Catatan :

Pada pertemuan pertama, di dalam RPP dituliskan bahwa siswa

mengamati video tentang persebaran flora fauna di Indonesia. Namun pada

pelaksanaannya siswa hanya mendengarkan guru berceramah melalui media

[image:54.596.134.512.152.459.2]
(55)

Power Point. Pada pelaksanaannya, siswa melihat video kemudian

menganalisisnya dan mendiskusikan dengan teman lainnya. Hasil diskusi

kemudian dipresentasikan secara lisan di depan kelas, dan dikumpulkan ke

guru.

Pada pertemuan ketiga, di dalam RPP dituliskan bahwa siswa

mengamati video tentang pemanfaatan keanekaragaman hayati. Namun

pada pelaksanaannya siswa hanya mendengarkan guru berceramah melalui

(56)

Tabel 7: Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta kelas XI

No Aspek RPP

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Pendahuluan

1 Motivasi TS TS

2 Apersepsi TS TS

3 Tujuan Pembelajaran S TS

Inti

4 Mengamati S S

5 Menanya TS S

6 Mengumpulkan

informasi TS S

7 Mengasosiasi TS S

8 Mengkomunikasikan TS TS

Penutup

9 Merangkum/

Menyimpulkan S S

10 Refleksi S TS

Keterangan :

S : Sesuai (ada kecocokan antara yag dirancang dengan yang diimplementasikan)

TS : Tidak Sesuai

Catatan :

Untuk kelas XI dilakukan pembelajaran sebanyak tiga kali. Dua

kali kegiatan di dalam kelas, dan satu kali kegiatan praktikum. Namun, guru

hanya membuat RPP dua kali pertemuan saja.

Pada pertemuan pertama, guru mengajar menggunakan media

power point mengenai jaringan hewan. Kemudian guru membagikan lembar

[image:56.596.161.463.128.413.2]
(57)

Pada pertemuan kedua, siswa melakukan praktikum melihat jaringan

hewan dengan mikroskop. Kemudian diberikan tugas untuk membuat

(58)

Tabel 8: Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta kelas XII

No Aspek RPP

Pertemuan 1 Pendahuluan

1 Motivasi TS

2 Apersepsi S

3 Tujuan Pembelajaran TS

Inti

4 Mengamati S

5 Menanya S

6 Mengumpulkan

informasi S

7 Mengasosiasi S

8 Mengkomunikasikan TS

Penutup

9 Merangkum/

Menyimpulkan S

10 Refleksi TS

Keterangan :

S : Sesuai (ada kecocokan antara yag dirancang dengan yang diimplementasikan)

TS : Tidak Sesuai

Catatan :

Untuk kelas XII dilakukan pembelajaran sebanyak tiga kali. Dua kali

kegiatan di dalam kelas yaitu berupa ceramah menggunakan media power

point dan satu kali kegiatan praktikum. Namun, guru hanya membuat RPP

dua kali pertemuan saja.

Pada kegiatan praktikum, siswa melakukan percobaan fotosintesis

[image:58.596.200.424.130.412.2]
(59)

B. PEMBAHASAN

Kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan

kesempatan peserta didik untuk megembangkan potensi mereka menjadi

kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan,

dan ketrampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan bermasyarakat. Oleh

karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi

peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan. Di sinilah dibutuhkan peran

seorang guru yang akan membimbing, mengawasi, dan mengarahkan siswanya

untuk mampu mengembangakan kemampuan dan kreativitasnya.

RPP merupakan hal penting yang harus dilakukan guru untuk mewujudkan

tujuan pembelajaran yang tepat, sehingga hasil yang didapat dari pembelajaran

dapat maksimal (Maria, 2009: 26). Namun, dalam pelaksanaan pembelajaran di

SMA Negeri 3 Yogyakarta tidak semua yang dirancang guru dapat

diimplementasikan secara sempurna oleh guru.

1. Kesesuaian RPP dengan Tuntutan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3

Yogyakarta

a. Kesesuaian RPP dengan Tuntutan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3

Yogyakarta kelas X

Pada tabel 3 dapat dilihat ketidaksesuaian RPP pembelajaran

keanekaragaman hayati yang dibuat oleh guru terdapat pada bagian

(60)

Pada RPP kegiatan pendahuluan di pertemuan pertama, kedua dan

ketiga guru hanya merancang kegiatan menyampaikan tujuan

pembelajaran. Dalam RPP guru menuliskan kegiatan apersepsi dan

motivasi, namun tidak dituliskan detail dari kegiatan tersebut. Hal ini

tidak sesuai dengan tuntutan RPP kurikulum 2013 yang menyatakan

bahwa kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menyiapkan siswa agar

siap mengikuti pembelajaran. Kegiatan pendahuluan terdiri dari kegiatan

motivasi, apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti, ada ketidaksesuaian dalam kegiatan mengamati,

mengumpulkan informasi dan mengasosiasi. Guru tidak memunculkan

aspek kegiatan mengamati dalam RPP. Kegiatan mengumpulkan

informasi meliputi melakukan eksperimen, melakukan pencatatan data,

mengorganisasi data ke dalam tabel, grafik, atau histogram, dan

mengolah data/ analisis data. Namun dalam RPP yang dibuat guru tidak

ada satu aspek pun tercantum di dalamnya. Sedangkan kegiatan

mengasosiasi meliputi membahas dan mengintepretasikan data,

melengkapi dengan sumber/referensi lain, mencari pola hubungan dan

membuat simpulan dari pengamatan, namun dalam RPP tidak tercantum

satu aspek pun mengenai kegiatan mengasosiasi. Hal ini tidak sesuai

dengan tuntutan RPP kurikulum 2013, yang dalam kegiatan inti guru

harus mengembangkan lima pengalaman belajar pokok siswa. Terdiri

(61)

Pada kegiatan penutup guru menuliskan kegiatan menyimpulkan

pembelajaran dan refleksi dengan benar.

b. Kesesuaian RPP dengan Tuntutan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3

Yogyakarta kelas XI

Pada tabel 4 dapat dilihat ketidaksesuaian RPP yang dibuat oleh

guru terdapat pada bagian pendahuluan, inti dan penutup.

Pada RPP kegiatan pendahuluan guru hanya merancang kegiatan

menyampaiakan motivasi dan tujuan pembelajaran sementara pada

pertemuan kedua guru merancang kegiatan menyampaikan tujuan

pembelajaran. Hal ini tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013.

Pada kegiatan inti, guru menuliskan kegiatan 5M namun hanya

kegiatan mengamati, menanya, dan mengomunikasikan saja yang sesuai

dengan tuntutan kurikulum 2013. Untuk pertemuan kedua guru tidak

menuliskan kegiatan mengasosiasi dengan tepat. Hal ini tidak sesuai

dengan tuntutan RPP kurikulum 2013, yang dalam kegiatan inti guru

harus mengembangkan lima pengalaman belajar pokok siswa.

Pada kegiatan penutup guru menuliskan kegiatan menyimpulkan

pembelajaran dan refleksi dengan benar.

c. Kesesuaian RPP Pembelajaran Virus dengan Tuntutan Kurikulum

2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta kelas XII

Pada tabel 5 dapat dilihat ketidaksesuaian RPP pembelajaran yang

(62)

Pada RPP bagian pendahuluan guru hanya menuliskan rancangan

kegiatan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai

dengan tuntutan RPP pada kurikulum 2013.

Pada kegiatan inti, terdapat ketidak sesuaian pada kegiatan

mengomunikasikan. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif

menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Permendikbud 2013)

Dalam kegiatan penutup, guru telah merancang kegiatan

bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran,

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten.

Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran, dan merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk pertemuan

berikutnya.

Rancangan pembelajaran di kelas XII termasuk dalam kategori

(63)

2. Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran

di SMA Negeri 3 Yogyakarta

Proses pembelajaran merupakan pelaksanaan pembelajaran yang

meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan

pendahuluan meliputi, memberi motivasi, apersepsi, dan menyatakan tujuan

belajar, sedangkan kegiatan inti meliputi; mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan.

Kegiatan penutup meliputi merangkum materi pembelajaran dan

pengembangan atau evaluasi (Permendikbud RI 2013 C)

a. Kesesuaian antara RPP dan Implementasinya pada pembelajaran di

SMA Negeri 3 Yogyakarta kelas X

Pada tabel 6 dapat dilihat hasil analisis terhadap RPP dan video

pembelajaran kelas X bahwa ketidaksesuaian dalam pembelajaran

terdapat pada bagian pendahuluan, inti dan penutup.

Pada pertemuan pertama, di dalam RPP dituliskan bahwa siswa

mengamati video tentang persebaran flora fauna di Indonesia. Namun

pada pelaksanaannya siswa hanya mendengarkan guru berceramah

melalui media power point, tanpa diberikan tugas apapun. Dari tabel 6

terlihat bahwa ketidaksesuaian pada kegiatan motivasi dan apersepsi.

Guru hanya melakukan kegiatan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti kegiatan 5M tidak muncul, karena dalam implementasi

guru hanya mengajar menggunakan metode ceramah dengan powerpoint.

(64)

siswa yang mengantuk maupun mengobrol dengan teman lainnya. Pada

kegiatan penutup guru melakukan kegiatan menyimpulkan bersama

siswa, dan refleksi dengan memberi pertanyaan umpan balik kepada

siswa.

Pada pertemuan kedua, pada RPP guru merancang pembelajaran

dengan menonton video kemudian dianalisis dan di

Gambar

Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan
Tabel 2: Koefisien Alpha (α) pada Pembelajaran di SMA Negeri 3
Tabel 3: Tabel Kesesuaian antara RPP dengan Tuntutan RPP Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta Kelas X
Tabel 4: Kesesuaian antara RPP dengan Tuntutan RPP Kurikulum 2013 di
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi Gerwani sebagai organisasi tidak terlibat dalam kudeta, meskipun pada waktu itu organisasi ini bersekutu dengan PKI, terdapat garis komando antara pimpinan

Bidang Fisik mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan kebijakan, bimbingan, konsultasi dan koordinasi kegiatan perencanaan pembangunan di bidang pekerjaan

IMPLEMENTASI PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MASYARAKAT DI SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN Petunjuk Pengisian: Mohon memberi

Data yang terdapat dalam penelitian ini adalah data-data berupa tindak tutur yang terdapat dalam wacana pada iklan radio “Laki Minum Extra Joss dan Mie Sedap”.. Data

Apa arti penting perlindungan indikasi geo- grafis dari sudut perdagangan di tingkat lokal, na- sional maupun internasional? Secara umum terdapat beberapa nilai tambah yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk komunikasi “Komunitas Hijab Syar’i” dalam membentuk konsep diri adalah konsep diri yang terdapat di dalam “Komunitas Hijab

2. Analisislah hubungan setiap garis dari gambar berikut !.. KISI-KISI SOAL POST-TEST No. Indikator pencapaian kompetensi Indikator komunikasi matematis Indikator soal Soal

TIPE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS PROGRAM KEJAR PAKET C SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN MAGELANG