KESESUAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROSES ILMIAH DI SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh: Citra Ayuliasari
12317244024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PERSETUJUAN
Skripsi yang berjudul “Kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kurikulum 2013 dan Implementasinya dalam Mengembangkan Kemampuan
Proses Ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakarta” yang disusun oleh Citra Ayuliasari, NIM 12317244024 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.
Yogyakarta, 23 Maret 2017
Pembimbing I Pembimbing II
HALAMAN PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Mahasiswa : Citra Ayuliasari
NIM : 12317244024
Jurusan/Prodi : Pendidikan Biologi/Pendidikan Biologi Internasional
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Judul TAS : Kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 dan Implementasinya dalam
Mengembangkan Kemampuan Proses Ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakarta
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Yogyakarta, 23 Maret 2017
Yang menyatakan,
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 dan Implementasinya dalam Mengembangkan Kemampuan
Proses Ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakarta” yang disusun oleh Citra Ayuliasari, NIM 12317244024 ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal
28 Maret 2017 dan dinyatakan lulus.
DEWAN PENGUJI
Nama Jabatan Tanda
Tangan
Tanggal
Drs. Suratsih, M.Si. Ketua Penguji ... ...
Dra. Sukarni Hidayati, M.Si. Sekretaris Penguji ... ...
Dr. Slamet Suyanto, M. Ed. Penguji Utama ... ...
Yuni Wibowo, M. Pd. Penguji Pendamping ... ...
Yogyakarta, 8 April 2017 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
MOTTO
Kegagalan tidak diukur dari apa yang telah Anda raih, namun kegagalan yang
telah Anda hadapi, dan keberanian yang membuat Anda tetap berjuang melawan
rintangan yang bertubi-tubi.
(Orison Swett Marden)
Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena
persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan.
(Gen Collin Powel)
Percayalah bahwa sesuatu bisa dilakukan. Jika Anda sungguh yakin bahwa
sesuatu itu bisa dikerjakan maka pikiran Anda akan menemukan jalan untuk
melakukan hal tersebut. Keyakinan akan menyediakan jalan mencapai solusi atas
suatu hal.
PERSEMBAHAN
Dengan segala rasa puji dan syukur kepada-Mu, Ya-Allah Saya persembahkan skripsi ini kepada:
Allah SWT yang Maha Kasih dan Maha Penyayang
Kedua orangtuaku, atas doa, kasih sayang, pengorbanan dan semangat yang tak terhingga.
Kedua kakakku Gandhi Virgiawan dan Agnita Dewi yang selalu memberi
semangat dan motivasi tiada henti.
Saudara terkasih Ade Rizal Pamungkas, Anna Astuti, Asri Fathianihayati, Dita Imanasita, Fatma Ismawati, Bekti Safrielian W., Fany Hastari, Faridha Nur F., Hafshah Ainu Z., Intan Megasari, Mona Mega K. dan banyak pihak yang telah
memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini.
Teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi Internasional angkatan 2012 atas bantuan dan kerjasamanya selama ini.
KESESUAIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROSES ILMIAH DI SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA
Oleh Citra Ayuliasari NIM 12317244024
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kesesuaian antara perencanaan pengembangan proses ilmiah dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru dengan tuntutan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta. (2) mengetahui kesesuaian antara perencanaan pengembangan kemampuan proses ilmiah dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pelaksanaannya di SMA Negeri 3 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif berupa analisis isi. Objek penelitian ialah RPP yang dibuat oleh guru dan rekaman video pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta. Data diperoleh dari hasil analisis tiga orang panelis yang merupakan mahasiswa Pendidikan Biologi. Data hasil panelis diolah dengan uji kanonik sehingga diperoleh koefisien kecocokan alpha. Kesesuaian antara RPP dengan implementasinya ditentukan dengan melihat perbandingan antara aspek yang muncul dan sesuai dengan aspek yang dituntut dalam pembelajaran pada setiap materi pokok. Kemampuan proses ilmiah yang telah dicapai merupakan hasil eksplorasi keterampilan proses sains yang teridentifikasi dalam RPP dan implementasinya pada setiap materi pokok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kesesuaian antara perencanaan pengembangan proses ilmiah dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru dengan tuntutan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta hampir semua sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. (2) Pengembangan proses ilmiah dalam pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan rancangan kemampuan proses sains yang disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
THE CORRESPONDENCE BETWEEN CURRICULUM 2013 LESSON PLANS AND THE IMPLEMENTATION TO DEVELOP SCIENTIFIC
PROCESS SKILLS IN SMAN 3 YOGYAKARTA
By Citra Ayuliasari NIM 12317244024
ABSTRACT
The study aims to investigating: (1) the correspondence between of development planning of the scientific process in the lesson plans created by teachers that implement the curriculum in 2013 in SMA Negeri 3 Yogyakarta, (2) the correspondence between of development planning of the scientific process in lesson plan implementation in SMA Negeri 3 Yogyakarta.
This was a descriptive study using content analysis. The object is lesson plans created by teachers and a video that recorded in the classes. Data were collected by three panelists who were students of Biology Education. Panelists result data analyzed using canonical trials to obtain matching coefficient alpha. The correspondence between the lesson plans with implementation was determined by a comparison of the aspects that appear and accordance with the required aspects of learning in every subject matter. Science process skills achieved a result from the exploration of scientific process skills were identified in the lesson plans and the implementation of each subject.
The results showed that (1) there is a correspondence between scientific development planning process in lesson plans created by teachers with demands of Curriculum 2013 in SMA Negeri 3 Yogyakarta almost same as like with demands of Curriculum 2013, (2) the development of scientific process skills in implementation of learning not in accordance with Science process skills design that arranged in lesson plans.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kelancaran, ketabahan dan kekuatan hati sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW. Skripsi yang berjudul “Kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Kurikulum 2013 dan Implementasinya dalam Mengembangkan Kemampuan Proses Ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakarta”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana S-1 pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam proses pelaksanaan penelitian dan penulisan Tugas Akhir Skripsi ini masih terdapat kekurangan serta tidak akan
terlaksana dengan baik tanpa dukungan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA. selaku Rektor Universitas
Negeri Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Hartono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta, atas izin yang diberikan untuk melakukan penelitian ini;
3. Bapak Dr. Slamet Suyanto, M.Ed. selaku Wakil Dekan I yang telah
4. Bapak Dr. Paidi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi, atas izin
yang diberikan untuk melakukan penelitian.
5. Bapak Yuni Wibowo, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan saran dan nasehatnya dalam mengarahkan penulis selama
menjalani pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta.
6. Bapak Drs. Suratsih, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Utama skripsi yang
telah membantu penyelesaian skripsi ini, atas motivasi, bimbingan, arahan, semangat, inspirasi, dan waktu yang telah diberikan kepada penulis.
7. Ibu Dra. Sukarni Hidayati, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Pendamping
skripsi yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, atas motivasi, bimbingan, arahan, semangat, inspirasi, dan waktu yang telah diberikan
kepada penulis.
8. Bapak Dr. Slamet Suyanto, M.Ed. dan Bapak Yuni Wibowo, M.Pd. selaku
dosen penguji atas saran yang telah diberikan demi kemajuan skripsi ini. 9. Bapak Suhan Ranta, M. Pd., Bapak Didik Purwaka, M. Pd., Ibu Nanik
Rahayu, S. Pd. selaku guru biologi SMA Negeri 3 Yogyakarta.
10. Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY yang telah memberikan ilmu mengenai Biologi.
Penulis menyadari skripsi yang telah penulis susun ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran, kritik, dan masukkan dari semua pihak penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Yogyakarta, 23 Maret 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PERSETUJUAN ... HALAMAN PERNYATAAN ... HALAMAN PENGESAHAN ... HALAMAN MOTTO ... HALAMAN PERSEMBAHAN ... ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR LAMPIRAN ...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ... B. Identifikasi Masalah ... C. Pembatasan Masalah ... D. Rumusan Masalah ... E. Tujuan Penelitian ... F. Manfaat Penelitian ...
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Pembelajaran Biologi ... B. Hakikat Sains ... C. Proses Sains ... D. Kurikulum 2013 ... E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...
F. Proses Pembelajaran ... 1. Pendahuluan ... 2. Inti ... 3. Penutup ... G. Kerangka Berpikir ...
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian... B. Waktu dan tempat penelitian ... C. Objek penelitian ... D. Instrumen penelitian ... E. Teknik pengumpulan data ... F. Langkah-langkah pengumpulan data ... G. Teknik analisis data ...
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian ... 1. Hasil kesesuaian antar panelis ... 2. Hasil kesesuaian antara RPP dan Tuntutan Kurikulum 2013 ... 3. Hasil kesesuaian antara RPP dan Implementasinya ... B. Pembahasan ...
1. Kesesuaian antara RPP dengan tuntutan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta ... 2. Kesesuaian antara RPP dengan implementasinya di SMA Negeri 3
Yogyakarta ... 3. Kemampuan proses ilmiah yang telah dicapai pada pembelajaran di
SMA Negeri 3 Yogyakarta...
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ... B. Keterbatasan peneliti ...
C. Saran ...
DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...
60
DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8.
Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya ... Koefisien Alpha (α) pada Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta ... Tabel Kesesuaian antara RPP dengan Tuntutan RPP Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta Kelas X ... Tabel Kesesuaian antara RPP dengan Tuntutan RPP Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta Kelas XI ... Kesesuaian antara RPP dengan Tuntutan RPP Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta Kelas XII ... Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta kelas X ... Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta kelas XI ... Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta kelas XII ...
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lembar Instrumen Identifikasi Proses Sains dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 dengan Analisis pada Kegiatan Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta ... Hasil Analisis Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta ... Koefisien Alpha (α) pada Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta …... RPP Pembelajaran Kelas X, XI, XII di SMA Negeri 3 Yogyakarta ...
63
71
132
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada tahun pelajaran 2013/2014 pemerintah telah menetapkan pelaksanaan
kurikulum 2013 secara terbatas untuk 1.270 SMA pada 295 kabupaten/kota di 33
provinsi untuk kelas X. Selanjutnya melalui edaran Surat Edaran Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0128/MPK/KR/2013 tanggal 5 Juni 2013,
perihal Implementasi Kurikulum 2013 menyatakan bahwa Kurikulum 2013 telah
disepakati untuk diimplementasikan secara bertahap dan terbatas mulai tahun
pelajaran 2013/2014. Selanjutnya pada tahun 2014 direncanakan bahwa
Kurikulum 2013 akan dilakukan pada seluruh SMA.
Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan ilmiah. Pada implementasinya, guru dituntut untuk
melaksanakan proses pembelajaran yang mengembangkan lima pengalaman
belajar pokok yaitu : a. mengamati; b. menanya; c. mengumpulkan informasi; d.
mengasosiasi; e. mengomunikasikan (Permendikbud RI 2013a). Lima pengalaman
belajar ini diimplementasikan ke dalam model atau strategi pembelajaran, metode,
teknik, maupun taktik yang digunakan.
Peran guru dalam pembelajaran dengan pendekatan ilmiah, bertindak
sebagai fasilitator, memberi umpan balik dan mengatur/mengarahkan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Undang-undang sistem
pendidik yang merupakan tenaga profesional untuk merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran. Setiap pendidik pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
(Permendikbud RI 2013c).
Pemerintah menyelenggarakan sistem pendidikan nasional dengan
menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang tercantum dalam standar
isi (SI) (Permendikbud RI 2013b). Standar isi inilah yang menentukan kedalaman
muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan yang diwujudkan dalam
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk setiap tingkat dan/atau
semester. KI terdiri dari keterampilan spiritual (KI-1), sikap (KI-2), pengetahuan
(KI-3), dan keterampilan (KI-4). KI dan KD selanjutnya dicantumkan oleh
masing-masing satuan pendidikan dalam perangkat pembelajaran yang terdiri dari
silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Oleh karena itu,
penyusunan silabus dan RPP seharusnya bersumber pada KI dan KD sebagai arah
dan landasan managemen dan pelaksanaan pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu Kompetensi Dasar (KD).
RPP bagi terlaksananya pembelajaran, sehingga dibutuhkan kacakapan guru
dalam penyusunan RPP agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hal ini berlaku
di semua tingkat satuan pendidikan. Dalam pelaksanaannya, pembuatan
rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) oleh pendidik serta keterlaksanaan
rancangan belum diketahui kesesuaiannya dengan tuntutan kurikulum 2013.
Dengan demikian, kesesuaian rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
kurikulum 2013 dan implementasinya dalam mengembangkan kemampuan proses
ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakarta perlu diketahui. SMA ini merupakan
unggulan di Yogyakarta. Sehingga penulis ingin mengetahui bagaimana
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sudahkah guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
berpedoman pada peraturan yang diharuskan dalam kurikulum 2013?
2. Sudahkah guru mengimplementasikan pembelajaran sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat?
3. Seberapa besar guru mengembangkan proses ilmiah dalam pembelajaran?
4. Seberapa besar guru mengembangkan media dalam pembelajaran?
5. Seberapa besar guru mengembangkan evaluasi dalam pembelajaran?
C. PEMBATASAN MASALAH
Penelitian ini dibatasi pada analisis kesesuaian Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) kurikulum 2013 dan implementasinya dalam
mengembangkan kemampuan proses ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakarta.
Metode ilmiah yang dimaksud adalah lima pengalaman belajar pokok yang
terdapat pada RPP Kurikulum 2013 yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
D. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kesesuaian antara perencanaan pengembangan proses ilmiah
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru
2. Bagaimana kesesuaian antara perencanaan pengembangan kemampuan
proses ilmiah dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
pelaksanaannya di SMA Negeri 3 Yogyakarta?
E. TUJUAN
1. Mengetahui kesesuaian antara perencanaan pengembangan proses ilmiah
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru
dengan tuntutan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta.
2. Mengetahui kesesuaian antara perencanaan pengembangan kemampuan
proses ilmiah dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
pelaksanaannya di SMA Negeri 3 Yogyakarta.
F. MANFAAT
1. Bagi Guru
Memberikan referensi untuk perbaikan dalam penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi Sistem pertahanan tubuh dengan
mengembangkan pendekatan ilmiah
2. Bagi Peneliti
Menambah wawasan bagi peneliti lain yang ingin mengambil
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hakikat Pembelajaran Biologi
Proses pembelajaran biologi sebagai suatu sistem, pada prinsipnya
merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara
komponen-komponen raw input (peserta didik), instrumental input (masukkan
instrumental), environment (lingkungan), dan outputnya (hasil keluaran).
Keempat komponen tersebut mewujudkan sistem pembelajaran biologi
dengan prosesnya berada di pusatnya. Komponen masukan instrumental,
yang berupa kurikulum, guru, sumber belajar, media, metode dan sarana dan
prasarana pembelajaran, nampaknya sangat berpengaruh terhadap proses
pembelajaran biologi. Dalam teori modern, proses pembelajaran tidak
tergantung pada keberadaan guru (pendidik) sebagai pengelola proses
pembelajaran (Suhardi, 2010: 1).
Proses belajar bologi menurut Djohar merupakan perwujudan dari
interaksi subjek (anak didik) dengan objek yang terdiri dari benda dan
kejadian, proses dan produk. Pendidikan biologi harus diletakkan sebagai alat
pendidikan, bukan sebagai tujuan pendidikan, sehingga konsekuensinya
dalam pembelajaran hendaknya memberi kesempatan kepada subjek belajar
untuk melakukan interaksi dengan objek belajar secara mandiri, sehingga
Penemuan konsep biologi dapat diperoleh siswa melalui pemecahan
masalah dengan metode ilmiah. Pembelajaran biologi sebagainya dilksanakan
dengan pendekatan ilmiah bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai
aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran biologi di
SMA/MA menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap
ilmiah.
B. Hakikat Sains
Untuk membahas hakikat sains, terdapat perbedaan cara pandang
tentang arti sains itu sendiri sehingga persepsi guru tentang sains akan
mempengaruhi proses pembelajarannya. Mengutip dari J.D. Bernal (Wuwur
Setyowati, 2015) menyarankan untuk memahami bahwa sains haruslah
melalui pemahaman berbagai segi atau aspek dari sains seutuhnya (tidak
hanya dari satu aspek saja). Ia menonjolkan adanya 5 aspek yaitu:
1. Sains sebagai institusi
Sains dipandang dalam pengertian sebagai kumpulan para ilmuwan
profesional yang dilatih dan bekerja pada lembaga tertentu dan didanai
sehingga bisa menghasilkan karya yang bermanfaat untuk keperluan
2. Sains sebagai metode
Metode sains merupakan suatu proses yang terus berubah. Terdiri dari
sejumlah kegiatan, baik mental, maupun manual, termasuk di dalamnya
adalah observasi, eksperimentasi, klasifikasi, pengukuran, dan
sebagainya dan tidak jarang melibatkan teori-teori hipotesis serta
hukum-hukum.
3. Sains sebagai kumpulan pengetahuan
Sains dipandang sebagai tubuh dari suatu pengetahuan karena mangacu
pada kumpulan berbagai konsep sains yang sangat luas pengetahuannya
dan terus berkembang. Pengetahuan tersebut berupa fakta, konsep, teori,
dan generalisasi yang menjelaskan tentang alam.
4. Sains sebagai faktor pengembang produksi
5. Sains sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kepercayaan dan
sikap. Sains dipandang pada nilai yang melekat di dalamnya, sehingga
akan menghasilkan sikap-sikap ilmiah yang dimiliki oleh para saintis.
Termasuk dialamnya nilai kejujuran, keingintahuan, tanggungjawab,
kedislipinan, dan keterbukaan.
C. Proses Sains
Definisi sains sebagai proses dapat diartikan sebagai metode untuk
memperoleh pengetahuan. Dalam masing-masing metode dapat
jenjang pendidikan dasar dan menengah yang merupakan penjabaran dari
metode ilmiah. (Nuryani, 1998: 28)
Metode ilmiah merupakan langkah atau tahap yang teratur dan
sistematis yang digunakan dalam memecahkan suatu masalah ilmiah. Metode
tersebut berawal dari adanya permasalahan yang diperoleh dari pengamatan
terhadap gejala-gejala (fenomena) yang terjadi pada suatu objek pengamatan.
Menurut Carin and Sund (1989: 17) proses sains meliputi:
1. Mengobservasi
Kegiatan mengobservasi lingkungan sekitar mengenai berbagai objek dan
fenomena alam menggunakan panca indra yaitu penglihatan (misalnya
menentukan warna), pendengaran (misalnya mendengarkan kicauan
burung), perabaan (merasakan kasar halusnya suatu objek), penciuman
(misalnya membedakan rasa manis dan asin). Melalui observasi yang
dilakukan baik yang bersifat kualitatif maupun yang bersifat kuantitatif
akan menghasilkan suatu data dan informasi. Data atau informasi ini
selanjutnya seperti menanyakan, memikirkan lebih lanjut, menafsirkan,
menguraikan dan meneliti kembali. Dalam observasi tercakup beberapa
kegiatan seperti menghitung, mengukur, maupun mengklasifikasikan
2. Merumuskan Persoalan
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan.
Permasalahan diyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan
dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak.
3. Menyusun Hipotesis
Menyusun hipotesis merupakan salah satu keterampilan yang sangat
mendasar dalam kerja ilmiah. Hipotesis adalah suatu perkiraan yang
beralaskan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu.
Pemikiran-pemikiran untuk membuat hipotesis dapat bersumber dari
pengamatan, eksperimen, demonstrasi, pengalaman sehari-hari maupun
membaca buku.
4. Perencanaan Penelitian
Sebelum melakukan eksperimen, perlu adanya perencanaan eksperimen
karena tanpa perencanaan bisa terjadi pemborosan waktu, tenaga dan
biaya serta hasilnya mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam merencanakan perlu adanya penentuan alat dan bahan yang
digunakan, objek yang akan ditelti faktor atau variabel yang perlu
diperhatikan, kriteria keberhasilan, langkah kerja, serta bagaimana
5. Melaksanakan Percobaan
Kegiatan eksperimen merupakan kegiatan pengujian hipotesis
bereksperimen bagi siswa berarti mereka terlibat langsung dalam
kegiatan-kegiatan yang bersifat ilmiah dan kegiatan untuk memecahkan
masalah.
6. Interpretasi Data
Data yang dikumpulkan melalui observasi, penghitungan, pengukuran,
eksperimen atau penelitian sederhana disajikan dalam berbagai bentuk
seperti tabel, grafik, histogram atau diagram. Data tersebut barulah dapat
ditafsirkan atau diinterpretasikan.
7. Prediksi
Peramalan atau prediksi berdasarkan observasi, pengukuran, atau
penelitian yang memperlihatkan kecenderungan gejala tertentu yang
terjadi. Prediksi dapat dilakukan berdasarkan pengetahuan, pengalaman
atau data yang dikumpulkan, dengan kata lain kemampuan memprediksi
adalah ketrampilan untuk memperkirakan gejala yang terjadi berdasarkan
8. Simpulan (Inferensi)
Data yang telah terhimpun kemudian dibuat simpulan sementara ini
bukanlah kesimpulan akhir dari suatu penyelidikan, sehingga masih
dibutuhkan data pendukung lain untuk memperkuat dugaan sementara.
9. Komunikasi
Pengomunikasian hasil penelitian dapat berupa paper, karya tulis ilmiah,
komunikasi lisan misalnya menceritakan hasil observasi. Ketrampilan ini
merupakan suatu kebutuhan yang hakiki bagi siswa untuk menyampaikan
apa yang mereka ketahui kepada orang lain, dalam rangka
pengembangan aktualisasi diri maupun pengembangan ilmu
pengetahuan.
Proses sains tersebut sejalan dengan Permendikbud Nomor 65 tahun
2013 Tentang Standar proses menyatakan bahwa proses pembelajaran harus
mengandung lima pengalaman belajar pokok yaitu:
a. Mengamati
b. Menanya
c. Mengumpulkan informasi
d. Mengasosiasi
e. Mengkomunikasikan.
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan
Belajar dan Maknanya.
LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN
Mengamati Membaca, mendengar,
menyimak, melihat
(tanpa atau dengan alat)
Melatih
kesungguhan,
ketelitian, mencari
informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang
tidak dipahami dari apa
yang diamati atau
pertanyaan untuk
mendapatkan informasi
tambahan tentang apa
yang diamati
(dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat
hipotetik)
Mengembangkan
kreativitas, rasa
ingin tahu,
kemampuan
merumuskan
pertanyaan untuk
membentuk pikiran
kritis yang perlu
untuk hidup cerdas
dan belajar
sepanjang hayat
Mengumpulkan
informasi/
eksperimen
-Melakukan eksperimen
-Membaca sumber lain
selain buku teks
-Mengamati
objek/kejadian/aktivitas
-Wawancara dengan nara
sumber
Mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat
orang lain, kemampuan
berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan
informasi melalui
berbagai cara yang
mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/
mengolah informasi
Mengolah informasi yang
sudah dikumpulkan baik
terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/
eksperimen mau pun hasil
dari kegiatan mengamati
dan kegiatan
mengumpulkan informasi.
Pengolahan informasi
yang dikumpulkan dari
yang bersifat menambah
keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat
mencari solusi dari
berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada
yang bertentangan
Mengembangkan
sikap jujur, teliti,
disiplin, taat
aturan, kerja keras,
kemampuan
menerapkan
prosedur dan
kemampuan
berpikir induktif
serta deduktif
dalam
menyimpulkan .
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil
pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil
analisis secara lisan,
tertulis, atau media
lainnya
Mengembangkan
sikap jujur, teliti,
toleransi,
kemampuan
berpikir sistematis,
mengungkapkan
dan
mengembangkan
kemampuan
berbahasa yang
baik dan benar.
D. Kurikulum 2013
Kurikulum dalam istilah pendidikan sebagaimana pendapat Ronald C.
Doll bahwa kurikulum sekolah adalah muatan dan proses, baik formal
maupun informal yang diperuntukkan bagi pembelajar untuk memperoleh
pengetahuan dan pemahaman mengembangkan keahlian dan mengubah
apresiasi sikap dan nilai dengan bantuan sekolah. (Mudlofir, 2011: 1-2)
Tujuan pendidikan merupakan sasaran akhir yang akan dicapai dan
praktik pendidikan. Di Indonesia tujuan akhir pendidikan tertuang dalam UU
SISDIKNAS dan GBHN. Pencapaian tujuan tersebut dilakukan secara
berjenjang dari tingkat paling bawah yakni tingkat pembelajaran yang
dilakukan oleh guru di dalam kelas, jenjang lembaga, sampai pada jenjang
negara yang dikenal dengan tujuan pendidikan nasional. (Mudlofir, 2011: 4)
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia
agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
(Permendikbud RI 2013d). Kemampuan-kemampuan tersebut di atas
belum terbiasanya penerapan kurikulum tersebut dalam pembelajaran.
Penerapan secara konsisten sangat diharapkan agar tujuan dan alasan
pemerintah mengembangkan kurikulum baru ini dapat tercapai.
Penerapan Kurikulum 2013 membawa konsekuensi berbagai
perubahan. Perubahan tersebut antara lain peserta didik dituntut untuk
menguasai empat kompetensi inti (KI) yang terdiri dari keterampilan spiritual
(KI-1), sikap (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4). Selain itu
juga terjadi perubahan pendekatan pembelajaran dan penilaian. Pendekatan
pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan saintifik.
E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1. Hakikat RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
b. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c. Kelas/semester;
d. Materi pokok;
e. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam
pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
i. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD
yang akan dicapai;
j. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
k. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
l. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup; dan
m. Penilaian hasil pembelajaran
Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
untuk kelas dimana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD dan untuk guru
matapelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK. Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester
atau awal tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih
dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP
dapat dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok.
Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau
secara bersama-sama melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di
dalam suatu sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau
guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Pengembangan RPP yang
dilakukan oleh guru secara berkelompok melalui MGMP antarsekolah atau
antarwilayah dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas
pendidikan. (Permendikbud RI 2013a).
2. Komponen dan Sistematika RPP
Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 juga mengatur format RPP
Beberapa komponen yang harus diperhatikan guru dalam membuat RPP
sesuai dengan Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Tujuan pembelajaran
b. Materi pembelajaran
c. Metode pembelajaran
d. Sumber belajar
e. Penilaian.
Komponen-komponen tersebut secara operasional diwujudkan dalam
bentuk format berikut ini.
Sekolah
Mata pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
2. _____________ (KD pada KI-2)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________
4. _____________ (KD pada KI-4)
Catatan:
KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit), dan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
3. Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP
Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah
sebagai berikut:
a. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan
berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke
dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan
dalam pembelajaran.
b. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan
dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan
awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan
belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan
peserta didik.
c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
d. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta
didik sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses
pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta
didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar,
keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.
f. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi
dalam berbagai bentuk tulisan.
g. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
h. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi
dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan,
hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat
teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan
kelemahan peserta didik.
i. Keterkaitan dan keterpaduan.
j. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan
antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran
tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan
keterampilan, dan keragaman budaya. RPP disusun dengan
mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi
secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.
l. RPP disusun degan mempertimbangkan penerapan teknologi
informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif
sesuai dengan situasi dan kondisi. (Permendikbud RI 2013a).
F. Proses Pembelajaran
Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu
pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;
c. Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas
yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan
tujuan pembelajaran atau kd yang akan dicapai
d. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang
kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari
informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan matapelajaran, yang meliputi proses
observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi.
Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur
untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar peserta didik dapat
melakukan pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi oleh guru atau
ahli, peserta didik menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan
pemberian umpan balik, dan latihan lanjutan kepada peserta didik.
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang
terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat
aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan
RPP. Cara pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis data
yang dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio, lapangan,
perpustakaan, museum, dan sebagainya. Sebelum menggunakannya
Berikutnya adalah contoh aplikasi dari kelima kegiatan belajar
(learning event) yang diuraikan dalam tabel 1 di atas.
a. Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan
bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan
melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
pengamatan,melatih mereka untuk memperhatikan (melihat,
membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.
b. Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta
didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang
hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstra
berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang
lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada
pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Dari situasi dimana peserta didik dilatih menggunakan
pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk
mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik
Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui
kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik.
Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat
dikembangkan.
Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang
lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai
yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai
sumber yang beragam.
c. Mengumpulkan dan mengasosiasikan
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan
fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan
eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi.
Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu
memeroses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi
dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi
dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang
d. Mengkomunikasikan Hasil
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling
dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Perlu diingat, bahwa KD-KD diorganisasikan ke dalam empat KI.
KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI-2
berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi KD tentang
pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan KI-4 berisi KD tentang
penyajian pengetahuan. KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan dan
tercantum dalam KI-3, untuk semua matapelajaran. KI-1 dan KI-2 tidak
diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan
pembelajaran. (Permendikbud RI 2013a).
G. Kerangka Berpikir
Kurikulum 2013 yang mulai tahun 2014 diterapkan di jenjang sekolah
menengah termasuk SMA menuntut pembelajaran menggunakan pendekatan
ilmiah (5M). Ini sejalan dengan pembelajaran biologi yang menggunakan
metode ilmiah dalam memecahkan persoalan biologi. Pembelajaran yang
mengutamakan proses siswa dalam menyelesaikan persoalan dapat melatih
kemampuan berpikir kritis.
Salah satu tugas pokok dan fungsi guru dalam kompetensi pedagogik
adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif. Penerapan kurikulum baru menjadi tantangan tersendiri bagi guru,
untuk menyusun dan melaksanakan RPP yang dalam pelaksanaan
pembelajarannya mengembangkan keterampilan proses ilmiah. Dengan
demikian, perlu adanya penelitian tentang kesesuaian antara RPP dengan
implementasinya di SMA Negeri 3 Yogyakarta. Penelitian ini, diharapkan
dapat menambah referensi untuk perbaikan dalam penyusunan dan
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan metode
analisis konten (content analisis). Analisis konten adalah suatu teknik yang
sistematis untuk menganalisis makna pesan dan cara mengungkapkan pesan
(Darmiyati Zuchdi, 1993: 1). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
kesesuaian RPP dengan implementasinya dalam mengembangkan metode
ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakarta dan mengetahui ketercapaian
kemampuan ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakartapada tahun ajaran
2016/2017.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu : Agustus – September 2016
2. Tempat : SMA Negeri 3 Yogyakarta (Kelas dan Laboratorium)
C. Objek Penelitian
a. SMA yang akan di analisis RPP dan implementasinya yaitu SMA
Negeri 3 Yogyakarta
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu RPP yang dibuat
c. Rekaman video pembelajaran yang diidentifikasi memiliki kesamaan
topik dan tujuan pembelajaran untuk masing- masing sekolah/guru.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengambil
informasi dari objek atau subjek yang diteliti. Menurut Sukardi (2012: 121)
suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat
mengukur hal yang hendak diukur.
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
data berupa lembar observasi dalam bentuk check-list yang telah divalidasi
oleh dosen ahli (terlampir).
E. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, terdapat beberapa tahap dalam pengumpulan data,
yaitu:
1. Observasi
2. Analisis konten (content analysis), terhadap RPP dan proses
F. Langkah-Langkah Pengumpulan Data
1. Menentukan SMA yang akan digunakan sebagai tempat penelitian
2. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang akan dicari jawabannya
melalui pengumpulan data
3. Menentukan tujuan penelitian dan manfaat penelitian ini dilakukan
4. Memberi limitasi pada permasalahan yang akan diteliti, yaitu penelitian
difokuskan untuk meneliti Kesesuaian RPP Kurikulum 2013 dan
Implementasinya dalam Mengembangkan Kemampuan Proses Ilmiah di
SMA Negeri 3 Yogyakarta
5. Merumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang mendukung
penelitian
6. Menelusuri sumber-sumber pustaka yang relevan dengan masalah yang
ingin dipecahkan atau dianalisis
7. Membuat instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi dalam
bentuk check-list yang divalidasi oleh dosen ahli
8. Mengumpulkan data dokumen RPP yang dibuatoleh guru dan dokumentasi
video hasil pembelajaran yang sedang berlangsung serta catatan lapangan
9. Membuat tabulasi serta analisis data yang telah terkumpul
10.Memberi interpretasi dari hasil analisis data kesesuaian RPP yang dibuat
oleh guru dengan implementasinya disesuaikan dengan referensi yang
11.Membuat laporan penelitian hasi Analisis Kesesuaian RPP Kurikulum
2013 dan Implementasinya dalam Mengembangan Kemampuan Proses
Ilmiah di SMA Negeri 3 Yogyakarta.
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif kualitatif
sehingga data yang dimunculkan dan dianalisis merupakan data hasil
observasi pelaksanaan pembelajaran dari objek penelitian, yaitu rekaman
video pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta. Terdapat dua data yang
nantinya akan dianalisis, data pertama adalah pengembangan proses ilmiah
dalam RPP yang dibuat oleh guru yang akan disesuaikan dengan tuntutan
Permendikbud; data kedua adalah pengembangan proses ilmiah dalam RPP
yang akan disesuaikan dengan implementasi pembelajaran di SMA Negeri 3
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Hasil Kesesuaian antar Panelis
Kehandalan data dari masing-masing panelis diuji menggunakan uji
kehandalan data menurut Krippendorf dengan menghitung koefisien alpha (α)
sebagai berikut:
∝=�. � − 1� − 1 . ΣΣ� Σ Σ > n � n � . d � Σ Σ > n n . d
Berdasarkan perhitungan kehandalan data dari ketiga panelis
(terlampir), diperoleh nilai koefisien alpha (α) untuk masing-masing sekolah
sebagai berikut:
Tabel 2: Koefisien Alpha (α) pada Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta
No Kelas Koefisien Alpha (α) Rata-rata
A B C
1 X 0.87 0.98 0.97 0.94
2 XI 0.96 0.95 - 0.95
3 XII 0.95 - - 0.95
0.94 Keterangan :
A : Pertemuan 1 B : Pertemuan 2 C : Pertemuan 3
Dari tabel 2 diperoleh pengertian bahwa rata-rata koefisien alpha (α)
dari ketiga panelis adalah 0,9 berarti terdapat kesesuaian antara ketiga
panelis. Apabila koefisien kecocokan data memiliki nilai lebih dari 0,7 maka
[image:50.596.127.522.414.581.2]2. Kesesuaian antara RPP dengan Tuntutan RPP Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta
Tabel 3: Tabel Kesesuaian antara RPP dengan Tuntutan RPP Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta Kelas X
No Aspek RPP
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Pendahuluan
1 Motivasi TA TA TA
2 Apersepsi TA TA TA
3 Tujuan Pembelajaran A A A
Inti
4 Mengamati TA A A
5 Menanya A A A
6 Mengumpulkan
informasi TA TA TA
7 Mengasosiasi TA TA TA
8 Mengkomunikasikan A A A
Penutup
9 Merangkum/
Menyimpulkan A A A
10 Refleksi A A A
Keterangan :
A = Ada
TA = Tidak Ada
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa guru lebih fokus mengembangkan:
a. Bagian menyampaikan tujuan pembelajaran pada kegiatan pendahuluan
b. Mengamati, menanya, mengasosiasi, mengkomunikasikan pada bagian
inti
[image:51.596.133.513.155.504.2]Tabel 4: Kesesuaian antara RPP dengan Tuntutan RPP Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta Kelas XI
No
. Aspek
RPP
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pendahuluan
1 Motivasi A TA
2 Apersepsi TA TA
3 Tujuan Pembelajaran A A
Inti
4 Mengamati A A
5 Menanya A A
6 Mengumpulkan
informasi TA A
7 Mengasosiasi TA TA
8 Mengkomunikasikan A A
Penutup
9 Merangkum/
Menyimpulkan A A
10 Refleksi A A
Keterangan :
A = Ada
TA = Tidak Ada
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa guru lebih fokus mengembangkan:
a. Bagian motivasi dan tujuan belajar pada kegiatan pendahuluan
b. Mengamati, menanya, mengasosiasikan pada kegiatan inti
[image:52.596.158.466.128.419.2]Tabel 5: Kesesuaian antara RPP dengan Tuntutan RPP Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta Kelas XII
No
. Aspek
RPP Pertemuan 1 Pendahuluan
1 Motivasi TA
2 Apersepsi A
3 Tujuan Pembelajaran A
Inti
4 Mengamati A
5 Menanya A
6 Mengumpulkan
informasi A
7 Mengasosiasi A
8 Mengkomunikasikan TA
Penutup
9 Merangkum/
Menyimpulkan A
10 Refleksi A
Keterangan :
A = Ada
TA = Tidak Ada
Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa guru lebih fokus mengembangkan:
a. Bagian apersepsi dan tujuan pembelajaran pada kegiatan pendahuluan
b. Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,
mengkomunikasikan pada kegiatan inti
[image:53.596.191.424.128.430.2]3. Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta
Tabel 6: Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta kelas X
No Aspek RPP
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Pendahuluan
1 Motivasi TS TS TS
2 Apersepsi TS TS TS
3 Tujuan Pembelajaran S TS TS
Inti
4 Mengamati TS S TS
5 Menanya TS TS TS
6 Mengumpulkan
informasi TS TS TS
7 Mengasosiasi TS S TS
8 Mengkomunikasikan TS S TS
Penutup
9 Merangkum/
Menyimpulkan S S S
10 Refleksi S S S
Keterangan :
S : Sesuai (ada kecocokan antara yang dirancang dengan yang diimplementasikan)
TS : Tidak Sesuai
Catatan :
Pada pertemuan pertama, di dalam RPP dituliskan bahwa siswa
mengamati video tentang persebaran flora fauna di Indonesia. Namun pada
pelaksanaannya siswa hanya mendengarkan guru berceramah melalui media
[image:54.596.134.512.152.459.2]Power Point. Pada pelaksanaannya, siswa melihat video kemudian
menganalisisnya dan mendiskusikan dengan teman lainnya. Hasil diskusi
kemudian dipresentasikan secara lisan di depan kelas, dan dikumpulkan ke
guru.
Pada pertemuan ketiga, di dalam RPP dituliskan bahwa siswa
mengamati video tentang pemanfaatan keanekaragaman hayati. Namun
pada pelaksanaannya siswa hanya mendengarkan guru berceramah melalui
Tabel 7: Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta kelas XI
No Aspek RPP
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pendahuluan
1 Motivasi TS TS
2 Apersepsi TS TS
3 Tujuan Pembelajaran S TS
Inti
4 Mengamati S S
5 Menanya TS S
6 Mengumpulkan
informasi TS S
7 Mengasosiasi TS S
8 Mengkomunikasikan TS TS
Penutup
9 Merangkum/
Menyimpulkan S S
10 Refleksi S TS
Keterangan :
S : Sesuai (ada kecocokan antara yag dirancang dengan yang diimplementasikan)
TS : Tidak Sesuai
Catatan :
Untuk kelas XI dilakukan pembelajaran sebanyak tiga kali. Dua
kali kegiatan di dalam kelas, dan satu kali kegiatan praktikum. Namun, guru
hanya membuat RPP dua kali pertemuan saja.
Pada pertemuan pertama, guru mengajar menggunakan media
power point mengenai jaringan hewan. Kemudian guru membagikan lembar
[image:56.596.161.463.128.413.2]Pada pertemuan kedua, siswa melakukan praktikum melihat jaringan
hewan dengan mikroskop. Kemudian diberikan tugas untuk membuat
Tabel 8: Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Yogyakarta kelas XII
No Aspek RPP
Pertemuan 1 Pendahuluan
1 Motivasi TS
2 Apersepsi S
3 Tujuan Pembelajaran TS
Inti
4 Mengamati S
5 Menanya S
6 Mengumpulkan
informasi S
7 Mengasosiasi S
8 Mengkomunikasikan TS
Penutup
9 Merangkum/
Menyimpulkan S
10 Refleksi TS
Keterangan :
S : Sesuai (ada kecocokan antara yag dirancang dengan yang diimplementasikan)
TS : Tidak Sesuai
Catatan :
Untuk kelas XII dilakukan pembelajaran sebanyak tiga kali. Dua kali
kegiatan di dalam kelas yaitu berupa ceramah menggunakan media power
point dan satu kali kegiatan praktikum. Namun, guru hanya membuat RPP
dua kali pertemuan saja.
Pada kegiatan praktikum, siswa melakukan percobaan fotosintesis
[image:58.596.200.424.130.412.2]B. PEMBAHASAN
Kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan
kesempatan peserta didik untuk megembangkan potensi mereka menjadi
kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan,
dan ketrampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan bermasyarakat. Oleh
karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi
peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan. Di sinilah dibutuhkan peran
seorang guru yang akan membimbing, mengawasi, dan mengarahkan siswanya
untuk mampu mengembangakan kemampuan dan kreativitasnya.
RPP merupakan hal penting yang harus dilakukan guru untuk mewujudkan
tujuan pembelajaran yang tepat, sehingga hasil yang didapat dari pembelajaran
dapat maksimal (Maria, 2009: 26). Namun, dalam pelaksanaan pembelajaran di
SMA Negeri 3 Yogyakarta tidak semua yang dirancang guru dapat
diimplementasikan secara sempurna oleh guru.
1. Kesesuaian RPP dengan Tuntutan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3
Yogyakarta
a. Kesesuaian RPP dengan Tuntutan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3
Yogyakarta kelas X
Pada tabel 3 dapat dilihat ketidaksesuaian RPP pembelajaran
keanekaragaman hayati yang dibuat oleh guru terdapat pada bagian
Pada RPP kegiatan pendahuluan di pertemuan pertama, kedua dan
ketiga guru hanya merancang kegiatan menyampaikan tujuan
pembelajaran. Dalam RPP guru menuliskan kegiatan apersepsi dan
motivasi, namun tidak dituliskan detail dari kegiatan tersebut. Hal ini
tidak sesuai dengan tuntutan RPP kurikulum 2013 yang menyatakan
bahwa kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menyiapkan siswa agar
siap mengikuti pembelajaran. Kegiatan pendahuluan terdiri dari kegiatan
motivasi, apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti, ada ketidaksesuaian dalam kegiatan mengamati,
mengumpulkan informasi dan mengasosiasi. Guru tidak memunculkan
aspek kegiatan mengamati dalam RPP. Kegiatan mengumpulkan
informasi meliputi melakukan eksperimen, melakukan pencatatan data,
mengorganisasi data ke dalam tabel, grafik, atau histogram, dan
mengolah data/ analisis data. Namun dalam RPP yang dibuat guru tidak
ada satu aspek pun tercantum di dalamnya. Sedangkan kegiatan
mengasosiasi meliputi membahas dan mengintepretasikan data,
melengkapi dengan sumber/referensi lain, mencari pola hubungan dan
membuat simpulan dari pengamatan, namun dalam RPP tidak tercantum
satu aspek pun mengenai kegiatan mengasosiasi. Hal ini tidak sesuai
dengan tuntutan RPP kurikulum 2013, yang dalam kegiatan inti guru
harus mengembangkan lima pengalaman belajar pokok siswa. Terdiri
Pada kegiatan penutup guru menuliskan kegiatan menyimpulkan
pembelajaran dan refleksi dengan benar.
b. Kesesuaian RPP dengan Tuntutan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3
Yogyakarta kelas XI
Pada tabel 4 dapat dilihat ketidaksesuaian RPP yang dibuat oleh
guru terdapat pada bagian pendahuluan, inti dan penutup.
Pada RPP kegiatan pendahuluan guru hanya merancang kegiatan
menyampaiakan motivasi dan tujuan pembelajaran sementara pada
pertemuan kedua guru merancang kegiatan menyampaikan tujuan
pembelajaran. Hal ini tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013.
Pada kegiatan inti, guru menuliskan kegiatan 5M namun hanya
kegiatan mengamati, menanya, dan mengomunikasikan saja yang sesuai
dengan tuntutan kurikulum 2013. Untuk pertemuan kedua guru tidak
menuliskan kegiatan mengasosiasi dengan tepat. Hal ini tidak sesuai
dengan tuntutan RPP kurikulum 2013, yang dalam kegiatan inti guru
harus mengembangkan lima pengalaman belajar pokok siswa.
Pada kegiatan penutup guru menuliskan kegiatan menyimpulkan
pembelajaran dan refleksi dengan benar.
c. Kesesuaian RPP Pembelajaran Virus dengan Tuntutan Kurikulum
2013 di SMA Negeri 3 Yogyakarta kelas XII
Pada tabel 5 dapat dilihat ketidaksesuaian RPP pembelajaran yang
Pada RPP bagian pendahuluan guru hanya menuliskan rancangan
kegiatan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai
dengan tuntutan RPP pada kurikulum 2013.
Pada kegiatan inti, terdapat ketidak sesuaian pada kegiatan
mengomunikasikan. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif
menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Permendikbud 2013)
Dalam kegiatan penutup, guru telah merancang kegiatan
bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran,
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten.
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran, dan merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk pertemuan
berikutnya.
Rancangan pembelajaran di kelas XII termasuk dalam kategori
2. Kesesuaian antara RPP dengan Implementasinya dalam Pembelajaran
di SMA Negeri 3 Yogyakarta
Proses pembelajaran merupakan pelaksanaan pembelajaran yang
meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan
pendahuluan meliputi, memberi motivasi, apersepsi, dan menyatakan tujuan
belajar, sedangkan kegiatan inti meliputi; mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan.
Kegiatan penutup meliputi merangkum materi pembelajaran dan
pengembangan atau evaluasi (Permendikbud RI 2013 C)
a. Kesesuaian antara RPP dan Implementasinya pada pembelajaran di
SMA Negeri 3 Yogyakarta kelas X
Pada tabel 6 dapat dilihat hasil analisis terhadap RPP dan video
pembelajaran kelas X bahwa ketidaksesuaian dalam pembelajaran
terdapat pada bagian pendahuluan, inti dan penutup.
Pada pertemuan pertama, di dalam RPP dituliskan bahwa siswa
mengamati video tentang persebaran flora fauna di Indonesia. Namun
pada pelaksanaannya siswa hanya mendengarkan guru berceramah
melalui media power point, tanpa diberikan tugas apapun. Dari tabel 6
terlihat bahwa ketidaksesuaian pada kegiatan motivasi dan apersepsi.
Guru hanya melakukan kegiatan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti kegiatan 5M tidak muncul, karena dalam implementasi
guru hanya mengajar menggunakan metode ceramah dengan powerpoint.
siswa yang mengantuk maupun mengobrol dengan teman lainnya. Pada
kegiatan penutup guru melakukan kegiatan menyimpulkan bersama
siswa, dan refleksi dengan memberi pertanyaan umpan balik kepada
siswa.
Pada pertemuan kedua, pada RPP guru merancang pembelajaran
dengan menonton video kemudian dianalisis dan di