• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM SARAF DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM SARAF DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM SARAF

DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA

SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Biologi Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Oleh:

DIAN ARISETYA NIM. 8106173025

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

DIAN ARISETYA. Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Saraf dengan Menggunakan Adobe Flash CS3 pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas.

Tesis .Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Juli 2013

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengembangkan prosedur media pembelajaran sistem saraf dengan menggunakan Adobe Flash CS3 pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas; (2) Mengetahui tanggapan siswa terhadap pengembangan media pembelajaran sistem saraf dengan menggunakan adobe flash CS3 pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model yang dikembangkan oleh Borg & Gall, meliputi 6 tahapan:(1) Melakukan pengumpulan informasi; (2) Melakukan perancangan; (3) Mengembangkan bentuk produk awal; (4) Validasi ahli; (5) melakukan revisi; (6) uji coba produk akhir. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Rantau Selatan Labuhanbatu tahun ajaran 2012/2013.

Pengembangan Media pembelajaran biologi pada materi sistem saraf dengan menggunakan Adobe Flash CS3 pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas dirancang dengan metode angket (skalaLinkert) yang diberikan pada 2 uji ahli media, 2 uji ahli materi, 3 uji coba perorangan, 9 uji coba kelompok kecil, 30 uji coba lapangan terbatas.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) uji ahli media pembelajaran (89%); (2) uji ahli materi pelajaran biologi (83%); (3) uji coba perorangan (83%); (4) uji coba kelompok kecil (91%); (5) uji coba lapangan terbatas (94%). Skor tersebut menunjukkan bahwa tanggapan ahli media, ahli materi, dan siswa terhadap pengembangan media pembelajaran biologi yang menggunakan adobe flash CS3 pada materi system saraf untuk siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas dalam criteria sangat baik.

.

(6)

ii

ABSTRACT

DIAN ARISETYA. The Development of Learning Media “Nervous System” with Adobe Flash CS3 for XI grade high school student. Thesis. Postgraduate Program State University of Medan July 2013

This study was intended to: (1) identify the development of learning media procedure nervous system with Adobe Flash CS3 for XI grade high school student; (2) figure up the student’s responds to learning media development of nervous system with Adobe Flash CS3 for XI grade high school student. This study was classified as Borg & Gall model development that included to 6 steps (1) Information collection; (2) Designing; (3) pre-product development; (4) expert validation; (5) revision; (6) post product testing. The subject of this research was XI grade high school student of SMA N 1 Rantau Selatan LabuhanBatu at 2012/2013 academic year. This study was designed by questionnaire method (Linkert scale) that administered for testing to two media experts, two matter experts, three personals, 9 small groups, and 30 bounded field.

The collected data was analyzed by applying descriptive analysis, qualitative analysis and inferential analysis by employing SPSS version software 19.0 for Windows. The analysis revealed the test by (1) learning media experts (89%); (2) learning biology matter expert (83%); (3) personal (83%); (4) small groups (91%); (5) bounded field (94%). The scores indicate that responses from media experts, matter experts and student to biology learning media development with Adobe Flash CS 3 for nervous system for high school student is very good categorized.

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT,

atas segala Rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan dan

hikmah kepada penulis sehingga tesis ini dapat selesai pada waktunya. Adapun

tesis ini berjudul ‘’Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Saraf dengan

Menggunakan Adobe Flash CS3 Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas’’.

Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program

Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ungkapan terima kasih

kepada Ibu Dr. Elly Djulia, M.Pd., dan Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., selaku

Dosen Pembimbing, yang tulus dan penuh perhatian memberikan arahan,

bimbingan, motivasi, dan waktunya kepada penulis sejak awal penulisan sampai

penyelesaikan tesis ini. Penulis juga menyampaikan ungkapan rasa terima kasih

kepada Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd., dan Bapak

Dr. Mahmud, M.Sc., selaku narasumber yang telah memberikan masukan dan

saran untuk kesempurnaan tesis ini.

Kepada Bapak Dr.Rachmat Mulyana, M.Si., dan Bapak Prof.Dr.

Muhammad Badiran, M.Pd., selaku validator ahli media pembelajaran. Kepada

Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc., dan Ibu Dra. Melva Silitonga, MS.,

selaku validator ahli materi. Kepada Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd.,

selaku validator ahli instrument hasil belajar yang telah banyak memberi masukan

dan saran untuk kesempurnaan instrument penelitian ini. Ucapan terima kasih juga

(8)

iv

Selatan Labuhanbatu, seluruh guru, dan siswa/i atas bantuan dan kerjasamanya

sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar. Kepada teman-teman

seperjuangan Pendidikan Biologi kelas A angkatan XIX dan seluruh kelurga besar

Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri

Medan.

Ucapan Terimahkasih yang teristimewa ananda sampaikan kepada

ayahanda H. Suyadi dan Ibunda Hj. Sukinah atas doa, dorongan, semangat, dan

pengorbanan baik moril maupun materil sehingga ananda dapat menyelesaikan

studi ini dengan baik. Terimakasih juga kepada kakanda Dian Fitriana, S.Pd dan

Afifuddin, SH, Dian Widya Ningsih, S.Pd dan Hendra Saputra, dan adinda Surya

Cahyadi, STP dan Rina Adriani, A. Kom, Sandi Gumilar, SP, Ibu Rismawati,

M.Pd., atas doa dan dukungannya yang telah diberikan. Serta terimakasih juga

penulis ucapkan kepada Muhammad Zulfadli Harianja, ST atas doa dan

dukungannnya serta bantuannya selama ini yang selalu memberikan semangat dan

kecerian bagi penulis dalam penyelesaian tesis ini.

Menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka saran

dan kritik yang bersifat konstruktif dan inovatif dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan demi kesempuranaan tesis ini. Hanya kepada Allah SWT kita berserah,

semoga kita semua berhasil mencapai apa yang dicita-citakan serta melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Amin.

Medan, Juli 2013 Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Abstract ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Gambar ... viii

Daftar Tabel ... ix

Daftar Lampiran ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Batasan Masalah... 5

1.4. Rumusan Masalah ... 5

1.5. Tujuan Penelitian ... 7

1.6. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORITIS, PENELITIAN YANG RELEVAN DAN KERANGKA BERPIKIR 2.1. Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1. Hakikat Media Pembelajaran ... 9

2.1.2. Kriteria Media Pembelajaran ... 12

2.1.3. Fungsi Media Pembelajaran ... 14

2.1.4. Ciri-ciri dan Prinsip Media Pembelajaran ... 16

2.1.5. PrinsipMedia Pembelajaran ... 16

2.1.6. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 18

2.1.7. Pengembangan Media Pembelajaran ... 19

2.1.8. PengertianBelajardanHasil Belajar ... 22

2.2. AdobeFlash CS3 ... 25

2.3. Sistem Saraf...28

2.4. Penelitian yang Relevan ... 44

2.5. KerangkaBerpikir ... 47

2.6. Hipotesis………48

BAB IIIMETODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... ...49

3.2. SubjekPenelitiandanSampel ... 49

3.3. ProsedurPengembanganPenelitian ... 49

3.4. Tahapan Desain Uji Coba Produk ... 54

3.4.1. Desain Uji Coba ... 54

3.4.2. Desain/Pembuatan Media... 54

3.4.3. Desain Penelitian ... 55

3.4.4. ValidasiDesain ... 56

3.3.5. SubjekUjiCoba ... 56

(10)

vi

3.3.7. Jenis Data ... 58

3.3.8. Instrumen Pengumpulan Data ... 59

3.5. Definisi Operasional... 63

3.6. TeknikAnalisis Data ... 64

3.6.1. InstrumenHasilBelajarBiologi ... 64

3.6.2. UjiCobaInstrumen ... 65

3.6.3. UjiValiditas ... 66

3.6.4. ReliabilitasTes ... 67

3.6.5. IndeksKesukaran ... 68

3.6.6. DayaPembeda ... 69

3.7. TeknikAnalisis Data AngketPenilaianSiswaTerhadap Media Pembelajaran ... 69

3.8. Teknik Analisis Data ... 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 72

4.1.1. Deskripsi Produk Awal ... 72

4.2. Deskripsi Data Hasil Uji coba ... 74

4.2.1. Data Hasil Validasi Ahli Materi dan Ahli Media Pembelajaran ... 74

4.2.1.1. Data HasilValidasiAhli Media ... 74

4.2.1.2. Data HasilValidasiAhliMateri ... 78

4.2.2. Data Hasil Uji Coba Peorangan, Uji Coba Kelompok Kecil, dan Uji Coba Lapangan ... 83

4.2.2.1. UjiCobaPerorangan ... 83

4.2.2.2. UjiCobaKelompok Kecil ... 84

4.2.2.3. UjiCobaLapanganTerbatas ... 84

4.3. Analisis Data ... 87

4.3.1. Analisis Data Hasil Evaluasi Ahli Media Pembelajaran ... 87

4.3.2. Analisis Data HasilEvaluasiAhliMateriPembelajaran ... 88

4.3.3. Analisis Data Hasil Uji Coba Perorangan ... 89

4.3.4. Analisis Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil... 89

4.3.5. Analisis Data Hasil Uji Coba Lapangan ... 90

4.4. Revisi Produk ... 90

4.5. Hasil Penelitian Uji Keefektivan Produk ... 92

4.5.1. Deskripsi Data Hasil Belajar ... 92

4.5.2. Pengajuan Persyaratan Analisis ... 94

4.5.2.1. UjiNormalitas ... 94

4.5.2.2. UjiHomogenitas ... 95

4.5.3. Pengujian Hipotesis ... 95

4.5.3.1. Uji t Pre-test ... 98

4.5.3.2. Uji t Post-test ... 99

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian ... 99

4.7. Manfaat Media PembelajaranAdobe Flash CS3 ... 104

4.8. TemuanPenelitian ... 107

(11)

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 110

5.2. Implikasi ... 111

5.3. Saran ... 111

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel. 3.1. Pretest-Posttest Experiment One Design… ... 56

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentangKualitas Media

Pembelajaran Biologi untuk Ahli Materi ... 60

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Media

Pembelajaran Biologi untuk Ahli Media... ... 61

Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Penilaian Tentang Kualitas Media

Pembelajaran Untuk Siswa... . 62

Tabel 3.5. Aspek-Aspek Materi Tes dan Ranah Kognitif yang akan Diukur Berdasarkan Taksonomi Bloom ……... ... 65

Tabel 4.1. Skor Penilaian Media Pembelajaran Biologi pada Materi Sistem Saraf untuk Kelas XI SMA Oleh Ahli Media

Tentang Aspek Program... . 75

Tabel 4.2. Skor Penilaian Media Pembelajaran Biologi pada Materi Sistem Saraf untuk Kelas XI SMA Oleh Ahli Media

Tentang Desain Pembelajaran... . 76

Tabel 4.3. Sko rPenilaian Media Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem Saraf Untuk Kelas XI SMA/MA Oleh Ahli Media

Tentang Aspek Komunikasi Visual... ... 77

Tabel 4.4. Catatan – catatanPerbaikan Validator Ahli Media……… ... 78

Tabel 4.5. SkorPenilaian Media Pembelajaran Biologi Oleh Ahli Materi.. 79

Tabel 4.6. Hasil Uji Coba Perorangan Terhadap Media Pembelajaran

Biologi Pada Materi Sistem Saraf untuk Kelas XI SMA.... ... 83

Tabel 4.7. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil terhadap Media Pembelajaran BiologiPada Materi Sistem Saraf

untuk Kelas XI SMA... ... 85

Tabel 4.8. Skor Penilaian Uji Coba Lapangan terhadap Media Pembelajaran Biologi pada Materi Sistem Saraf

untuk Kelas XI SMA... .... 86

Tabel 4.9. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media

(13)

Tabel 4.10.Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Biologi Oleh Ahli Materi... ... 88

Tabel 4.11. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Biologi pada Uji Perorangan... ... 89

Tabel 4.12. Rata-rata Skor Hasil Belajar Siswa untuk setiap Kelas Perlakuan secaraUmum... ... 93

Tabel 4.13. Hasil Uji Normalitas Pre-tes Hasil Belajar Siswa pada Kelas

Kontrol dan Eksperimen... ... 94

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 11

Gambar 2.2. Tampilan Awal AdobeFlash CS3 ... 26

Gambar 2.3.TampilanUtamaAdobe Flash CS3 ... 27

Gambar 2.4.Struktur Neuron ... 30

Gambar2.5.Neuron berdasarkanJumlahUluran ... 31

Gambar 2.6. PenghantaranImpulsdalamSelSaraf ... 33

Gambar 2.7.PenghantaranImpulsantarSelSaraf ... 35

Gambar 2.8. Proses GerakBiasaatauSadar……… ... 36

Gambar 2. 9.Proses terjadinyaGerakRefleksatauTidakSadar……… ... 36

Gambar 2.10.Sayatan membujur Sistem Saraf Pusat…… ... 38

Gambar 2. 11. Daerah AsosiasiPadaOtakBesar……… ... 39

Gambar 2. 12. OtakBesardanbagian-bagiannya……… ... 40

Gambar 2. 13. SistemSarafKranial yang terdiridari 12 pasangsaraf… ... 42

Gambar 2. 14. SistemSarafSimpatikdanParasimpatik……… ... 43

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ... 53

Gambar 4.1.PerbedaanHasilBelajarPre-tes Siswa yang Dibelajarkandengan Menggunakan Media PembelajaranBiologidanTanpa MenggunakanMediaPembelajaranBiologi... ... 98

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 117

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 122

Lampiran 3. Angket Penilaian dan Tanggapan Tentang Kualitas Materi Pada Media Pembelajaran Adobe Flash CS3 ... 132

Lampiran 4. Angket Penilaian Dan Tanggapan Tentang Kualitas Media Pembelajaran Adobe Flash CS3 ... 134

Lampiran 5. Angket Penilaian Dan Tanggapan Siswa Terhadap Media Pembelajaran Adobe Flash CS3 ... 136

Lampiran 6. Instrumen Hasil Belajar Siswa ... 139

Lampiran 7. Nilai Pretest Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 144

Lampiran 8. Validitas Tes ... 148

Lampiran 9. Reliabilitas Tes ... 151

Lampiran 10. Tingkat Kesukaran Tes ... 153

Lampiran 11. Daya Pembeda Tes ... 155

Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa (pretest posttest)…… ... 158

Lampiran 13. Uji Homogenitas ... 160

Lampiran 14. Uji Normalitas ... 161

Lampiran 15.Uji Hipotesis (Uji t) ... 162

Lampiran 16. Grafik Uji t Pretest posttest ... 163

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berpengaruh terhadap

penggunaan alat-alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga

pendidikan lainnya. Bagi sekolah-sekolah yang sudah maju dan mampu, telah

menggunakan alat-alat tersebut sebagai alat bantu mengajar, sehingga

pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Namun yang perlu diperhatikan

adalah semua peralatan dan perlengkapan sekolah tersebut harus disesuaikan

dengan tuntutan kurikulum dengan materi, metode, dan tingkat kemampuan siswa

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Maka para pengajar diharapkan dapat

menggunakan alat-alat atau perlengkapan tersebut secara efektif dan efisien dalam

pembelajaran di kelas.

Bila dilihat perkembangannya, pada mulanya media hanya dianggap

sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah

alat bantu visual, misalnya gambar, model, objek, dan alat-alat lain yang dapat

memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, mempertinggi daya serap, dan

hasil belajar siswa. Selain memusatkan perhatian pada alat bantu visual yang

dipakainya orang kurang memperhatikan aspek desain, pengembangan

pembelajaran (instruction), produksi, dan evaluasinya. Melihat perkembangan

saat ini maka bukan waktunya lagi guru untuk memberikan pengajaran secara

konvensional (teacher center) dengan hanya menggunakan metode ceramah dan

(17)

2

hafalan. Teknologi informasi lebih baik dibanding dengan pembelajaran

tradisional atau konvensional. Menurut O’day (2006) animasi merupakan alat

visualisasi yang efektif dibandingkan gambar statis pada pelajaran biologi sel.

Selanjutnya O’day (2007) melaporkan bahwa penggunaan animasi komputer

memberikan retensi ingatan jangka panjang yang lebih baik pada pembelajaran

apotopsis. Penelitian selanjutnya O’Day (2008) menyatakan siswa yang melihat

animasi memperoleh skor tes secara signifikan lebih tinggi daripada siswa yang

tidak melihat animasi, dan daya ingat siswa dapat meningkat 87-93% dari

informasi yang diperoleh dengan melihat animasi menggunakan narasi.

Pembelajaran dengan teknologi multimedia interaktif secara individual mampu

membuat siswa mandiri dan aktif dalam belajar.

Dengan aplikasi pembelajaran gambar animasi, materi yang disajikan

dengan adobe flash CS3 ternyata lebih menarik, mudah dimengerti, dan

membantu siswa untuk belajar secara mandiri. Kecenderungan perubahan dan

inovasi dalam dunia pendidikan antara lain: lebih mudah dalam mencari sumber

belajar, lebih banyak pilihan untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi

informasi, makin meningkatnya peran media, multimedia dalam kegiatan

pembelajaran, dan waktu belajar lebih fleksibel. Salah satu faktor yang

berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan adalah media pembelajaran

yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, yang mendukung salah satu

indikator pendidikan yang berkualitas dan sangat berperan dalam mempersiapkan

anak didik untuk memperoleh hasil belajar yang berprestasi di sekolah. Pada

(18)

3

pembinaan kualitas pembelajaran, termasuk pada mata pelajaran biologi sesuai

dengan kompetensi professional guru pada Permendiknas No. 16 tahun 2007.

Biologi merupakan ilmu yang mencoba mengungkap misteri yang menyangkut

makhluk hidup. Rendahnya hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh tidak

tepatnya media pembelajaran dan tidak digunakannya media pembelajaran yang

ada semaksimal mungkin. Pembelajaran merupakan proses yang membutuhkan

berbagai resource untuk menunjang keberhasilan belajar. Guru di Sekolah

Menengah Atas Negeri 1 Rantau Selatan menyatakan bahwa hasil nilai ujian

harian siswa pada materi sistem saraf masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang mencapai 70, hal ini dilihat dari hasil nilai rata-rata ulangan harian

siswa kelas XI pada materi sistem saraf selama kurun waktu dua tahun terakhir

yaitu: (1) Tahun pembelajaran 2010/2011, rata-rata nilai siswa 65; (2) Tahun

pembelajaran 2011/2012, rata-rata nilai siswa 67 (Guru Biologi Sekolah

Menengah Atas Negeri 1 Rantau Selatan). Rendahnya nilai rata-rata siswa,

disebabkan karena guru yang jarang menggunakan media.

Sumber daya yang dibutuhkanpun sangat beragam sesuai materi dan

kondisi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Sebab semakin lengkap resources

yang digunakan maka akan mendukung berlangsungnya proses pembelajaran dan

mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Guru dituntut mampu menganalisis

kebutuhan, merancang, mendesain, menemukan, memproduksi, dan menggunakan

berbagai jenis sumber belajar sesuai dengan Permendiknas No.16 Tahun 2007

dengan menggunakan media pembelajaran Biologi berbasis teknologi informasi.

(19)

4

yang diperlukan tersedia. Sehingga apa yang disampaikan guru dapat diserap

siswa secara maksimal. Selain itu, dalam pelaksanaan pembelajaran guru dituntut

menentukan strategi pembelajaran sebelum pelajaran dimulai serta persiapan lain,

baik persiapan tulis maupun persiapan di kelas. Salah satu komponen yang perlu

dipersiapkan adalah sumber belajar salah satunya media pembelajaran Biologi

yang menggunakan adobe flash CS3 yang memodifikasi gambar-gambar animasi,

suara dan video. Sistem saraf merupakan salah satu materi pelajaran biologi yang

mengandung konsep-konsep abstrak, yang sulit untuk dipahami oleh siswa.

Penyajian sistem saraf menuntut kemampuan guru untuk mengorganisasi isi

pelajaran sebagai persiapan untuk membangun pengetahuan siswa. Oleh sebab itu

diperlukan bentuk pembelajaran yang dapat menggambarkan proses yang terjadi

pada sistem saraf. Dalam hal ini guru dapat merancang materi sistem saraf dengan

menggunakan adobe flash CS3 agar konsep sistem saraf yang bersifat abstrak

dapat disajikan secara konkret.

Selain itu masih didapatinya siswa yang tidak memperhatikan penjelasan

guru, sehingga membuat siswa terkadang tidak termotivasi untuk mengikuti

proses pembelajaran di kelas. Selain itu, penentuan waktu dan konsep

pembelajaran materi sistem saraf yang belum efektif dan efisien yang dilakukan

guru di kelas. Dari hasil observasi awal ini peneliti mencoba menggunakan media

pembelajaran Biologi dengan menggunakan adobe flash CS3 dalam

mengembangkan materi sistem saraf pada kelas XI Sekolah Menengah Atas.

Diharapkan nantinya akan menghasilkan proses belajar biologi yang efektif dan

(20)

5

sebelumnya. Guru dapat lebih mudah menjelaskan materi biologi dan siswa dapat

lebih mudah memahami materi pelajaran biologi yang dibelajarkan di kelas

sehingga akan mengakibatkan termotivasinya siswa untuk lebih aktif lagi dalam

belajar biologi.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Materi pelajaran biologi khususnya sistem saraf masih sangat sulit

dipahami oleh siswa karena bersifat abstrak.

2. Guru belum memaksimalkan penggunaan media dalam proses

pembelajaran.

3. Media yang digunakan selama ini dalam proses pembelajaran biologi pada

materi sisem saraf hanya berupa gambar, dan buku teks.

4. Tidak efisien dan efektifnya waktu pada penyampaian materi sistem saraf

pada siswa.

5. Masih kurangnya media pembelajaran tentang materi sistem saraf yang

diajarkan pada siswa.

1.3. Batasan Masalah

Untuk mendapatkan pembahasan yang tepat sasaran dan menghindari

(21)

6

1. Pengembangan materi sistem saraf dengan menggunakan adobe flash CS3.

2. Penelitian pengembangan ini hanya dilakukan pada uji coba lapangan

terbatas.

3. Uji coba produk dilakukan hanya untuk mengetahui kelayakan media

pembelajaran biologi terhadap materi sistem saraf yang menggunakan

adobe flash CS3.

4. Uji coba produk pengembangan dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui tanggapan siswa terhadap media pembelajaran biologi pada

materi sistem saraf yang menggunakan adobe flash CS3 untuk kelas XI

Sekolah Menengah Atas.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah mengembangkan media pembelajaran Biologi dengan

menggunakan adobe flash CS3 pada materi sistem saraf untuk kelas XI

Sekolah Menengah Atas?

2. Bagaimanakah tanggapan siswa mengenai media pembelajaran yang telah

dikembangkan dengan menggunakan adobe flash CS3 pada materi sistem

(22)

7

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari uraian di atas maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini

sebagai berikut:

1. Untuk mengembangkan media pembelajaran biologi dengan menggunakan

adobe flash CS3 pada materi sistem saraf untuk kelas XI Sekolah Menengah

Atas.

2. Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media pembelajaran yang

menggunakan adobe flash CS3 pada materi sistem saraf untuk kelas XI

Sekolah Menengah Atas.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada dunia

pendidikan pada umumnya dan pelajaran biologi khususnya, baik secara teoritis

maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi penilai selanjutnya, dapat digunakan sebagai bahan acuan

pengembangan media pembelajaran interaktif bagi kepala sekolah,

pengawas pendidikan dalam langkah meningkatkan mutu pendidikan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat diandalkan bagi

pengembangan pembelajaran di tingkat Sekolah Menengah Atas dan

Madrasah Aliyah. Akhirnya merupakan sumbangan peneliti dalam

(23)

8

penggunaan media pembelajaran biologi dengan menggunakan adobe flash

CS3 pada materi sistem saraf bagi siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas

dalam proses pembelajaran biologi.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru

biologi untuk mendisain konsep pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran adobe flash CS3 pada proses pembelajaran biologi yang akan

datang. Sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka

(24)

110

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pengembangan media

pembelajaran yang dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Pengembangan media pembelajaran biologidengan menggunakan adobe

flash CS3 pada materi sistem saraf menggunakan model pengembangan

Borg & Gall, yang dirancang dengan melalui 6 tahapan: (1) melakukan

pengumpulan informasi; (2) melakukan perancangan: (3) mengembangkan

bentuk produk awal: (4) validasi ahli; (5) melakukan revisi; (6) uji coba

produk akhir.

2. Hasil validasi dari ahli media (89%), ahli materi (83%), dan tanggapan uji

coba perorangan (87%), uji coba kelompok kecil (91%), dan uji coba

kelompok terbatas (94%) mengenai pengembangan media pembelajaran

dengan adobe flash CS3 pada materi system saraf secara keseluruhan

termasuk dalam kategori ‘’sangat baik’’.Media pembelajaran yang

dikembangkan peneliti layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran

Biologi untuk siswa kelas XI SMA, karena membantu siswa dalam

memahami materi yang diajarkan, dengan cara konsep-konsep yang

bersifat abstrak oleh media pembelajaran Biologi dengan menggunakan

(25)

111

5.2. Implikasi

Hasil pengujian dan hipotesis serta kesimpulan temuan pada penelitian

pengembangan media pembelajaran dengan menggunakan adobe flash CS3 pada

materi system saraf yang telah teruji memiliki implikasi yang tinggi bagi siswa.

Hal ini disebabkan dengan hadirnya media pembelajaran biologi yang

menggunakan adobe flash CS3 dapat menayangkan materi system saraf lebih

menarik lagi melalui gambar animasi yang ditampilkan secara konkret,sehingga

siswa lebih kreatif dan mandiri untuk memecahkan masalah yang ada di

lingkungan sehari-hari. Dengan penelitian ini para guru dapat memilih media

pembelajaran yang dapat memberikan rangsangan visual sebanyak mungkin, lebih

kreatif, dan inovoatif. Media pembelajaran akan memberi sumbangan praktis

terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru dimana media

pembelajaran ini memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan

pembelajaran. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru dalam

pemilihan media pembelajaran Biologi, sehingga guru dapat merancang suatu

rencana pembelajaran yang dapat memotivasi siswa sehingga aktivitas belajar

siswa dalam proses pembelajaran menjadi lebih efisien dan efektif.

5.3. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan di atas dan

sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan, maka peneliti mengajukan

(26)

112

1. Sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa secara

optimal, maka hendaknya guru menggunakan media pembelajaran biologi

dalam proses pembelajaran khususnya materi sistem saraf agar dapat

membantu siswa lebih memahami materi sistem saraf yang abstrak menjadi

konkret.

2. Mengingat penelitian pengembangan ini hanya dilakukan sampai uji coba

kelompok terbatas untuk melihat tanggapan siswa terhadap produk

pengembangan, maka butuh penelitian selanjutnya untuk menguji

keefektifan media ajar yang dikembangkan. Sehingga media pembelajaran

yang dikembangkan dapat lebih sempurna agar dapat dilakukan penyebaran

(27)

113

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,A. (2009). Psikologi umum. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Amien, M. Prawoto. Mariyam. S. (1994). Biologi 2 Untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: CV. Tunas Jaya.

Anjaya, T. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Pneumatik dan Hidrolik Berbasis Adobe Flash Cs3 Professional Program Studi Diploma 3 Teknik Otomotif.Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta.(1-6).

Aryulina, D. Choirul, M. Syalfinaf, M. dan Endang, W.W. (2007). Biologi SMA dan MA Untuk Kelas XI. Jakarta : Esis.

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi 2. Jakarta : Bumi Aksara.

Anonim. (2008). Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional.

Borg, W. R., Gall., M., D. (1983). Educational Research. An Introduction. New York

and London, Longman Inc. 772-775.

Campbell, R. M. ( 2004). Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Dimyati dan Mudjiono, (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Dwisang, E. L.(2012). Mengenal Tubuh Manusia Untuk SMA. Tangerang: Scientific Press.

Enterprise, J. (2008). 63 Trik Rahasia Flash CS3. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Fitria, D. (2010). Aplikasi Multimedia Mata Pelajaran Biologi tentang Pembelajaran Sistem Pencernaan Manusia bagi Siswa Kelas VII. Skripsi. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer. Universitas Mercu Buana.

Hasrul, (2011). Desain Media Pembelajaran Animasi Berbasis Adobe Flash CS3 pada Mata Kuliah Instalasi Listrik 2. Jurnal MEDTEK. 3 (2): 1-8.

Hasbullah dan Maman, S. (2009). Pengembangan Model Pembelajaran E-Learning untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Energi dan Konversi. Jurnal Penelitian, 10(2):1-4.

(28)

114

Hereditas di Kelas 3 MTs Cimahi. Jurnal Pendidikan IPA: METAMORFOSA

2 (1): 29-38.

Hergenhahn, B.R, Olson H.M. (2010). Theories Of Learning (Teori Belajar). Jakarta: Kencana.

Hidayatullah, P, Akbar, M.A. dan Rahim, Z. (2011). Animasi Pendidikan menggunakan Flash. Bandung : Informatika

Hidayat, T, Istiadah, N. (2011). Panduan Lengkap Menguasai: SPSS 19 Untuk Mengolah Data Statistik Penelitian. Jakarta: Mediakita.

Ismail, Supriyanto, Aris S, Anna H, Elya S. (2008). Pengembangan Media Pemelajaran dengan Flash Animation Berbasis PC sebagai Upaya Pendukung KTSP di SMP Kornita, SMPN 14 Bogor dan SMPN 1 Darmaga. PKM Pengabdian Masyarakat:IPB-Bogor.

Istiqlal, M, Ekawati, E, Fahmi, S. (2011). Pengembangan Media

Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Adobe Flash CS3 Dalam Pembelajaran Matematika Standar Kompetensi Memecahkan Permasalahan Yang Berkaitan Dengan Sistem Persamaan Linear dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Pada Siswa Kelas X. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY.

Khoryanton. A. (2010). Aplikasi Media Pembelajaran Berbasis Web di SMP Eka Sakti Semarang. Jurnal Teknologi Informasi, 5(3): 151-152.

Latief, M, A. (2009).

Penelitian Pengembangan

.

Pendidikan Bahasa Inggris

Fakultas SastraUniversitas Negeri Malang.

Lestari, R. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Pembelahan Sel Dengan Menggunakan Macromedia Flash Untuk Kelas XII SMA.Tesis. Unimed.

Mardana, I. P. (2007). Pembelajaran Modul Eksperimen Berbasis ICT dengan Model Cognitive Apprenticeship dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

Fisika dan Literasi Komputer Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan

Pengajaran, UNDIKSHA, (3).

Musfiqon. (2012). Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta : PT. Prestasi Pustakaraya.

Noor M. F. (2009). Penggunaan Model Pembelajaran Multimedia Interaktif (MMI) pada Konsep Listrik Dinamis untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Memperbaiki Sikap Belajar Siswa. Tesis. Kudus.

(29)

115

O’Day, D. H. (2006). Animated Cell Biology: A Quick and Easy Method for Making Effective, High-Quality Teaching Animations. CBE-Life Sciences Education. 5(4): 255-263.

O’Day, D. H. (2007). The Value of Animations in Biology Teaching: A Study of Long-Term Memory Retention. CBE-Life Sciences Education, 6(2):217-223.

O’Day, D. H. ( 2008). Using Animation to Teach Biology: Past and Future Research on The Attributes That Underline Pedagogically Sounds Animations. The American Biology Teacher, 5(1):274-278.

Permendiknas (2007). Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Menteri Pendidikan Nasional, P.P. No. 16.

Prasetyo, Z, K. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains Terpadu Untuk Meningkatkan Kognitif Keterampilan Proses, Kreativitas Serta Menerapkan Konsep Ilmiah Peserta Didik SMP. Jurnal Penelitian. Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta, 1-109.

Rahman R. J, Setiawan W, Fitrijaya E. R. (2008). Optimalisasi Macromedia Flash untuk Mendukung Pembelajaran Berbasis Komputer pada Program Studi Ilmu Komputer FPMIPA UPI. Jurnal Pendididkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, 1( 2): 1-10.

Rakhmat J. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Raharja, S. Diat, D. P. dan Agung, A. N. (2011). Model Pembelajaran Berbasis Learning Management System dengan Pengembangan Software Moodle di SMA Negeri Kota Yogyakarta. Jurnal Pendidikan ,41(1):1-9.

Riyana, C. (2010). Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru Melalui Penerapan Model Education Centre of Teacher Interactive Virtual (Educative).Jurnal Penelitian Pendidikan, 11 (1): 50-63.

Riduwan, K. E. A. (2007). Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung : Alfabeta.

Rusman, K. D. dan Riyana C. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Rajawali Press.

Samodra, D. W, Suhartono, V dan Santoso, S. (2009). Multimedia Pembelajaran Reproduksi pada Manusia. Jurnal Teknologi Informasi,5(2):659-709.

Sanaky, H. A. H. (2011). Media Pembelajaran. Yogyakarta : Kaukaba Dipantara.

Sanjaya, W. (2012). Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Sharon, E. S. (2011). Instructional Technology & Media for Learning. Jakarta : Kencana.

(30)

116

Syamsuri, I. (2007). Biologi. Jakarta: Erlangga.

Supangat, A. (2010). Statistika: Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi , dan Nonparametrik. Jakarta : Kencana.

Turino, Porwanto, Y dan Soeleman, A. (2009). E-Learning Bahasa Inggris Berbasis Web. Jurnal Teknologi Informasi, 5( 2):726-739.

Tsauri,A.S, Nugroho, E P dan Wibisono Y. (2009). Pengembangan Model Sistem Elearning Komunitas dengan Pendekatan Personal Learning Environments

(PLES). Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi

(PTIK).2(2):25-32.

Tugiman. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika

Menggunakan Adobe Flash CS3 Professional dengan Pendekatan Pembelajaran Matimatika Realistik (PMR) Siswa SMP/MTs Kelas VIII Pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras. Skripsi. Universitas Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Gambar

Tabel 4.10.Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Referensi

Dokumen terkait

dengan memberi penguat berupa serat, dimana serat berfungsi untuk memberikan kekuatan pada material matriks dengan cara memindahkan gaya dari beban yang dikenakan dari matriks

Dari beberapa uraian diatas maka dapat diketahui bahwa spiritualitas memiliki hubungan dengan manajemen stres, hal ini dikarenakan individu paruh baya yang

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untukc.

Dalam hal ini khususnya, remaja yang tinggal di panti asuhan diharapkan mampu melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya dimana salah satu caranya adalah

l. mencuri barang teman. Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi masalah kenakalan remaja di SMK Negeri 1 Bone Raya, Bersifat Preventif yaitu: Kegiatan Ramadhan,

Penilaian kinerja keuangan perbankan BUMN yang terdiri atas Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, dan Bank Mandiri selama tiga tahun

Geoelectrical strike and dimensionality information generated by the phase tensor of the regional structure can used to remove the galvanic distortion from

Berdasarkan masalah yang ada, maka diperlukan suatu sistem evaluasi yang memudahkan proses evaluasi kegiatan dan penentuan nilai akhir dari suatu evaluasi yang dapat