• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH INDONESIA KELAS X IPS 2 SMA PGRI 2 KOTA JAMBI

SKRIPSI

OLEH : DWI AYU SUETHA

NIM. A1A218008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2022

(2)

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN POCKET BOOK DIGITAL BERBASIS FLIPBOOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SEJARAH INDONESIA KELAS X IPS 2 SMA PGRI 2 KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Jambi

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Sejarah

OLEH : DWI AYU SUETHA

NIM. A1A218008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI 2022

(3)
(4)

i

(5)

ii MOTTO

“Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang

kamu tidak mengetahui”

(Q.S. Al- Baqarah: 126)

Skripsi ini ku persembahkan untuk Ayahanda Edwar (Alm) dan Ibunda Supatmi serta saudaraku Merri Nuggroho dan Trielen Suetha sebagai tanda terimakasihku yang teramat kepada keluargaku atas do’a dan dukungan kalian yang tidak henti-hentinya. Terimakasih atas cinta dan kasih sayang yang luar biasa kalian berikan. Semoga karya yang tidak seberapa ini mampu menjadi embun penyejuk hati ayah dan ibu beserta keluarga.

(6)

iii

(7)

iv ABSTRAK

Suetha, Dwi Ayu. 2022. Penerapan Media Pembelajaran Pocket Book Digital Berbasis Flipbook Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Indonesia Kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi : Skripsi, Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Jambi, Pembimbing (1) Prof. Dr. Mahdi Bahar, Skar. M. Hum., (II) Apdelmi S.Pd., M.Pd

Kata Kunci : Media Pocket Book Digital, Berbasis Flipbook, Hasil Belajar.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan penerapan media pembelajaran siswa mata pelajaran sejarah dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran sejarah pada setiap siklusnya. Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI 2 Kota Jambi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini dilakukan dalam 3 siklus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, kuantitatif, kualitatif dan dokumentasi. Metode yang digunakan dalam analisis data yaitu dengan menggunakan metode analisis deskritif kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi yang menggunakan media pocket book digital berbasis flipbook rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I tindakan 1 sebesar 65 %, pada tindakan 2 hasil belajar mencapai 70%. Pada siklus II tindakan 1 nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai 80%, tindakan 2 hasil belajar siswa mencapai 85%. Pada siklus III tindakan 1 hasil belajar siswa mencapai 80%, pada tindakan 2 hasil belajar siswa mencapai 89%.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah yang menggunakan media pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook yang dapat dilihat dari meningkatnya hasil rata-rata persentase hasil belajar siswa setiap siklusnya. Saran yang dapat diberikan adalah perlunya penggunaan media pembelajaran yang tepat, menarik dan sesuai dengan materi yang akan di sampaikan. Media pocket book digital berbasis flipbook merupakan media pembelajaran yang dapat dijadikan solusi bagi guru dalam membuat kegiatan belajar dan mengajar lebih menyenangkan sehingga materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan efektif kepada peserta didik.

(8)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT Berkat Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya kepada kita semua sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “penerapan media pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook untuk meningkatkan hasil belajar sejarah Indonesia kelas x ips 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi” skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada Program Studi-1 di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasi kepada:

1. Bapak Drs. Budi Purnomo, M.Hum, M.Pd selaku ketua prodi Pendidikan Sejarah.

2. Bapak Prof. Dr. Mahdi Bahar, S.Kar. M.Hum., selaku dosen Pembimbing Proposal Skripsi 1, atas bimbingan, saran dan motivasi yang diberikan.

3. Bapak Apdelmi S.Pd, M.Pd selaku dosen Pembimbing Proposal Skripsi 2, atas saran, bimbingan dam motivasi yang diberikan.

4. Kedua orang tua yang saya cintai Bapak Eduwar (Alm) dan Ibu Supatmi, kakak saya Meri Nuggroho dan adik saya Triellen Suetha. serta keluarga besar atas doa, dukungan, motivasi, kasih sayang dan semangat, dorongan moril maupun materi.

5. Sahabat-sahabat yang saya sayangi, Asman dan Restu, terimakasih atas dukungan dan motivasinya selama ini.

6. Sahabat-sahabat PIC yang tercinta, Alya, Muria, Eka, Melita, Dena, Susi, Meylisa, Nia atas motivasi dan semangat yang diberikan serta kebersamaan

(9)

vi yang sangat berharga.

7. Teman-teman Pendidikan Sejarah 2018, Khususnya Kelas B.

Penulis menyadari Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang Pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa di kembangkan lebih lanjut.

Jambi, Desember 2022

Penulis

Dwi Ayu Suetha

(10)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

MOTTO ...iii

KATA PENGANTAR ... .vi

DAFTAR ISI ... ..vii

DAFTAR BAGAN ... .viii

DAFTAR TABEL ... ..xii

DAFTAR GAMBAR ...xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

1.6.1 Manfaat Teoretis ... 6

1.6.2 Manfaat Praktis ... 7

BAB II KAJIAN TEORETIK ... 8

2.1 Media Pembelajaran Pocket Book ... 8

2.1.1 Media dan Pendekatan Pembelajaran ... 8

2.1.2 Media Pembelajaran Pocket Book ... 10

2.1.3 Susunan Pocket Book ... 11

2.1.4 Kelebihan Pocket Book ... 13

2.1.5 Kelemahan Pocket Book ... 14

2.2 Aplikasi Flipbook ... 14

(11)

viii

2.2.1 Prosedur penggunaan Flipbook ... ... 15

2.3 Hasil Belajar ... 18

2.3.1 Pengertian Hasil Belajar… ... 18

2.3.2 faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar… ... 19

2.3.3 Tujuan Penilaian Hasil Belajar… ... 21

2.4 Mata Pelajaran Sejarah… ... 23

2.5 Penelitian Yang Relevan… ... 25

2.6 Kerangka Berfikir… ... 28

2.7 Hipotesis Penelitian… ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Subjek dan Objek Penelitian ... 30

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 30

3.3 Data dan Sumber Penelitian… ... 31

3.3.1 Data Kuantitatif... 31

3.3.2 Data Kualitatif... 32

3.3.3 Sumber Data… ... 33

3.4 Prosedur Penelitian ... 33

3.4.1 Perencanaan ... 34

3.4.2 Implementasi Tindakan... 34

3.4.3 Observasi dan Evaluasi ... 35

3.4.4 Analisis dan Refleksi… ... 36

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 36

3.5.1 Observasi ... 37

3.5.2 Wawancara... 37

3.5.3 Dokumentasi ... 38

3.5.4 Tes ... 38

3.6 Teknik Analisis Data ... 39

(12)

ix

3.7 Kriteria Keberhasilan ... 40

3.8 Jadwal Penelitian ... 41

BAB IV PEMBAHASAN ... 42

4.1 Profil Sekolah ... 42

4.2 Deskripsi Tindakan Tiap Siklus ... 44

4.2.1 Hasil Penelitian Siklus I ... 44

4.2.2 Hasil Penelitian Siklus II ... 62

4.2.3 Hasil Penelitian Siklus III ... 80

4.3 Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus ... 98

4.4 Pembahasan ... 100

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN ... 103

5.1 Simpulan ... 103

5.2 Implikasi ... 103

5.3 Saran ... 104

DAFTAR PUSTAKA ... 105

(13)

x

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

2.1 Kerangka Berfikir ... 29

(14)

xi

Tabel Halaman

1.1 Persentase Nilai Ulangan Harian Sejarah Indonesia Kelas X IPA 2 ... 2

1.2 Persentase Nilai Ulangan Harian Sejarah Indonesia Kelas X IPS 1 ... 3

1.3 Persentase Nilai Ulangan Harian Sejarah Indonesia Kelas X IPS 2 ... 3

3.1 Interval Kualifikasi... 32

3.2 Keriteria Penafsiran Variabel Penelitian ... 40

3.3 Kriterial Ketuntasan Minimal ... 40

4.1 Keadaan Sarana dan Prasarana SMA PGRI 2 Kota Jambi ... 42

4.2 Hasil Belajar Siswa Prasiklus Mata Pelajaran Sejarah ... 43

4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I Tindakan 1 ... 48

4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Tindakan 1 ... 49

4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus I Tindakan 2 ... 57

4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Tindakan 2 ... 59

4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus II Tindakan 1 ... 66

4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Tindakan 1 ... 68

4.9 Hasil Belajar Siswa Siklus II Tindakan 2 ... 75

4.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Tindakan 2 ... 77

4.11 Hasil Belajar Siswa Siklus III Tindakan 1 ... 84

4.12 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III Tindakan 1 ... 86

4.13 Hasil Belajar Siswa Siklus III Tindakan 2 ... 93

4.14 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III Tindakan 2 ... 95

4.15 Rekapitulasi Hasil Belajar Penelitian Penerapan Media Pembelajaran Pocket BookDigital Berbasis Flipbook di kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi ... 99

(15)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tampilan awal saat membuka aplikasi Flipbook ... 15

2.2 Tampilan setelah login ... 16

2.3 Tampilan fitur dan template yang disediakan ... 16

2.4 Tampilan salah satu template flipbook… ... 17

2.5 Tampilan Buku Saku… ... 17

4.1 Pelaksanaan Siklus I Tindakan 1 Mengecek Kehadiran Siswa ... 45

4.2 Pelaksanaan Siklus I Tindakan 1 Siswa Mendengarkan Bagaimana Penggunaan Media Pocket Book digital ... 46

4.3 Pelaksanaan Siklus I Tindakan 1 Siswa Mengerjakan Soal ... 47

4.4 Pelaksanaan Siklus I Tindakan 2 Mengecek Kehadiran Siswa ... 54

4.5 Pelaksanaan Siklus I Tindakan 2 Guru Menjelasakan Materi Pelajaran ... 55

4.6 Pelaksanaan Siklus I Tindakan 2 Siswa Mengerjakan Soal ... 56

4.7 Pelaksanaan Siklus II Tindakan 1 Siswa Mencatat Materi Yang Dijelaskan Oleh Guru ... 64

4.8 Pelaksanaan Siklus II Tindakan 1 Siswa Mengerjakan Soal ... 65

4.9 Pelaksanaan Siklus II Tindakan 2 Siswa Mendengarkan Penjelasan Materi Oleh Guru ... 73

4.10 Pelaksanaan Siklus II Tindakan 2 Siswa Mengerjakan Soal ... 74

4.11 Pelaksanaan Siklus III Tindakan 1 Guru Mengecek Absensi Siswa ... 81

4.12 Pelaksanaan Siklus III Tindakan 1 Guru Menjelaskan Materi Pembelajaran ... 82

4.13 Pelaksanaan Siklus III Tindakan 2 Siswa Mengerjakan Soal ... 92

4.14 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklusnya ... 99

(16)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Surat Selesai Penelitian ... 108

2. Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1 ... 109

3. Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 2 ... 113

4. Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 3 ... 117

5. Lampiran Wawancara Dengan Siswa Kelas X IPS 2 ... 121

6. Lampiran Wawancara Dengan Guru Sejarah ... 122

7. Lampiran Wawancara Dengan Siswa Mengenai Rendahnya Hasil Belajar ... 123

8. Lampiran Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Tiap Siklus ... 125

9. Soal Evaluasi Siswa ... 126

10. Daftar Nama Siswa Penelitian ... 129

11. Dokumntasi Wawancara Dengan Siswa Mengenai Media Pembelajaran Pocket Book digital ... 130

12. Dokumentasi Wawancara Dengan Guru Sejarah ... 131

13. Dokumentasi Bersama Observer ... 132

(17)

xiv

(18)

xv

(19)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Pasal 1, ayat 1, bahwa “pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan agama, pengawasan diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Di antara bentuk Lembaga pendidikan adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan terdapat di seluruh daerah di Indonesia.

Di Provinsi Jambi ada Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI 2 merupakan Lembaga pendidikan yang beralamat di jalan komplek PGRI Jelutung, Jl. Guru Muctar No. 5 Jelutung, Kota Jambi. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang dalam proses pembelajaran masih menggunakan media pembelajaran yaitu buku paket dan LKS (Lembar Kerja Sekolah). Terutama dalam proses pembelajaran sejarah, pendidik masih menggunakan metode pembelajaran yang monoton, pada sisi lain tampak bahwa pembelajaran sejarah merupakan pembelajaran yang kurang disukai oleh siswa. Tidak efektivnya media pembelajaran yang digunakan pendidik, tentunya akan membuat peserta didik kurang memahami materi yang disampaikan pendidik pada saat proses pembelajaran. Kondisi begini tentu akan menyebabkan siswa semakin tidak menyukai dan nilai dalam pembelajaran sejarah pun akan menjadi rendah.

(20)

Dalam proses pengajaran dapat dilihat apa yang dikemukaan Kosasi Djahiri (1980:3) bahwa pendidikan harus dilakukan dari usaha sadar manusia dengan dasar dan tujuan yang jelas, yang memiliki tahapan dan komitmen dalam proses pendidikan. Pendidikan harus direncana terlebih dahulu dengan proses perhitungan matang dan berbagai sistem pendukung yang dipersiapkan.

Pendidikan dilakukan secara terus menerus sepanjang hayat selama manusia itu hidup. Proses pendidikan akan tetap dibutuhkan kecuali manusia itu sudah mati, ia tidak memerlukan lagi proses pendidikan apapun juga. Tujuan yang dikemukakan Djahiri tentu agar hasil pendidikan yang sempurna dapat diraih oleh anak didik, dan tidak diharapkan hasil pendidikan bermutu rendah, sebagaimana terlihat pada salah satu matapelajaran di SMA PGRI 2 Kota Jambi, yaitu mata pelajaran Sejarah Indonesia.

Berdasarkan data hasil pengamatan melalui observasi yang dilakukan dikelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi dapat dijelaskan seperti demikian.

Hasil belajar sejarah indonesia dari berbagai kelas termasuk X IPS 2 masih sangat rendah. Perihat tersebut dapat dilihat pada nilai ulangan harian siswa dari beberapa kelas yang berbeda masih banyak dibawah rata-rata.

Table 1.1

Persentase Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Sejarah Indonesia Kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi Tanggal-9 September-Tahun

Ajaran 2021/2022

Nilai KKM Kelas X IPS 2 Persentase

≥70 Tuntas 6 18,25%

≤70 Tidak Tuntas 27 81,75%

Jumlah 32 100,00%

(21)

Tabel 1.2

Persentase Nilai Ulangan Harian Sejarah Indonesia

Kelas X IPS 1 SMA PGRI 2 Kota Jambi Tanggal-20September-Tahun Ajar 2021/2022

Nilai KKM Kelas X IPS 1 Persentase

≥70 Tuntas 1 3,23%

≤70 Tidak Tuntas 30 96,77%

Jumlah 31 100,00%

Tabel 1.3

Persentase Nilai Ulangan Harian Sejarah Indonesia

Kelas X IPA 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi Tanggal-9 Oktober- Tahun Ajar 2021/2022

Nilai KKM Kelas X IPA 2 Persentase

≥70 Tuntas 7 31,82%

≤70 Tidak Tuntas 15 68,18%

Jumlah 22 100,00%

(Sumber : Guru mata pelajaran sejarah Indonesia kelas X IPS 2, X IPS 1 dan X IPSl 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi)

Dapat dilihat dari nilai hasil ulangan harian siswa kelas X IPS 2, X IPS 1 dan XlIPA 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi masih banyak yang belum mencapai nilai KKM. Selanjutnya penulis melakukan wawancara dengan salah satu guru yaitu ibu Musku Aini S.Pd selaku guru sejarah indonesia di SMA PGRI 2 Kota Jambi, penyebab dari rendahnya nilai sejarah Indonesia siswa ini karena kuranya fasilitas di sekolah, seperti infokus di sekolah hanya ada satu dan pada saat ingin menggunakan infokus untuk pembelajaran sejarah selalu didahuli guru yang lain.

Oleh karena itu ibu menjelaskan materi ajar dengan buku cetak dan LKS kepada peserta didik di kelas. Kemudian Peneliti melakukan wawancara kepada peserta didik yang nilainya dibawah KKM bernama Wika Anjeli, siswa kelas X IPS 2,

(22)

penyebab rendahnya hasil belajar sejarah Indonesia ini di sebabkan pada saat pembelajaran berlangsung menimbulkan rasa bosan, pada saat guru menjelaskan identik dengan tulisan sehingga siswa kurang memahami materi yang di jelaskan.

hal ini menyatakan bahwa kurang efektifnya media pembelajaran yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran menyebabkan hasil belajar sejarah Indonesia siswa menjadi rendah karena sulitnya siswa memahami materi ajar yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di SMA PGRI 2 Kota Jambi, rendahnya keinginan untuk belajar dan kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran sejarah maka berdampak pada hasil belajar siswa kelas X IPS 2. Untuk meningkatkan hasil belajar sejarah siswa perlu di terapkan media pembelajaran yang lebih menarik salah satunya media pembelajaran Pocket Book Digital berbasis Flipbook.

Yuliani dalam Herlina (2015:105) mengatakan pocket book adalah buku saku yang berukuran kecil yang mana berisikan informasi yang dapat di simpan didalan saku sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana. Sulistyani dalam (Yuliani & Herlina,2015:105) mengatakan pocket book dicetak dengan ukuran yang kecil agar lebih efisien, praktis dan lebih mudah dalam menggunakan.

Pembuatan media pembelajaran Pocket Book Digital ini menggunakan Flipgbook, karena Flipbook ini pada saat proses pembuatan Pocket Book Digital lebih mudah dan didukung oleh beberapa fitur-fitur editing yang cukup lengkap, selain itu pada saat ingin menggunakan aplikasi pendidik tidak perlu mendowload aplikasi. Flipbook adalah aplikasi yang membuat buku digital yang cukup canggih dan menarik karena dapat mengubah file PDF menjadi sebuah buku yang bisa di

(23)

Bolak balik seperti buku sungguhan..Pocket Book Digital ini termasuk medial pembelajaran yang efektif untuk diterapkan dalam proses pembelajaran disekolah, dengan adanya media pembelajaran pocket book digital ini pendidik dapat meningkatkan kualitas dan hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Media Pembelajaran Pocket Book Digital Berbasis Flipbook Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah

Indonesia Kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan analisis dari latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran di kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kotal Jambi yaitu sebagai berikut:

1. Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran sejarah

2. Penggunaan media pembelajaran yang masih monoton sehingga kurang efisien pada pembelajaran sejarah indonesia

3. Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pada mata pelajaran sejarah.

4. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah.

1.3 Batas Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan, agar mendapatkan hasil yang jelas dan fokus maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian terbatas pada siswa kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi tahun ajaran 2021/2022.

(24)

2. Penelitian difokuskan pada rendahnya hasil belajar siswa kelas X IPS 2 di SMA PGRI 2 Kota Jambi.

3. Penelitian dilakukan dengan menerapkan media pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook pada mata pelajaran sejarah indonesia kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi.

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan media pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook terhadap hasil belajar sejarah indonesia kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi?”

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan media pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook terhadap hasil belajar sejarah indonesia kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi? ”

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi menggunakan media pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook pasa mata pelajaran sejarah indonesia.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian pengembangan ini sebagai berikut :

(25)

1.6.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi untuk penel itian lebih lanjut, dengan tema yang sama akan tetapi menggunakan metode dan Teknik yang analisis yang berbeda, demi kemajuan ilmu pengetahuan.

1.6.2 Manfaat praktis a. Bagi Guru

Medialpembelajaran dari hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dalam kegiatanl belajar mengajar

b. Bagi Peserta Didik

Sebagai media pembelajaranluntuk mempermudah proses pembelajaranl dikelas

c. Bagi Peneliti

Dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dalamlmembuat medial pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook yang tepat pada saat kegiatan belajar mengajar.

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Media Pembelajaran Pocket Book 2.1.1 Media dan Pendekatan Pembelajaran

Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pendidikan pada umumnya (Arsyad 2016:2). Media adalah bahan atau perangkat lunak (software) berisikan pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan. Peralatan atau perangkat keras (hardware) merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung dalam media tersebut.

Sudiman, dkk. (2014:7) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima yang dapat merangsang pikiran, prasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses belajar dapat terjadi.

Gerlach & Ely (1971) dalam buku Arsyad (2016:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Hamalik dalam buku Arsyad (2013:19) bahwa

“penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan Hasrat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar bahkan membawa pengaruh psikologi yang baru terhadap sisiwa”.

8

(27)

Berdasarkanlpendapat berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaranladalah alat bantu yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasi atau pesan-pesan pembelajaran kepada siswalyang dapat menarik perhatian, minat siswa dan dapat membuatl proses belajar menjadi lebihl efektif danlefisien.

Ciri-ciri media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely dalam bukunya Azhar Arsyad (2002:12), Mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (kurang efisien) melakukannya.

1) Ciri fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekontruksi suatu peristiwa atau objek.

2) Ciri manipulatif (Manipulative Propwerty)

Ciri-ciri ini memiliki makna bahwa transformasi kejadian atau objek di mungkinkan karena media memiliki manipulative. Kejadian yang memakan waktu sehari-hari dapat di sajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan Teknik pengambilan gambar.

3) Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadianl ditransportasikan melaluilruang secara bersama kejadianltersebut disajikan kepada jumlah besar siswa dengan stimulus pangalaman yangl relatif samalmengenai kejadian itu.

(28)

Suprihatiningruml(2013:332),mengungkapkanlsecaraumumlmedia pembelajaran dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:

1. Media audio, media yang mengandalkan kemampuan suaral 2. Media visual, media yang menampilkanlgambar diam.

3. Media audio visual, media yang menampilkan suara dan gambar.

Suprihatiningrumldalam Anggraeni (2016:25-26) mengklasifikasikan media pembelajaran kedalam beberapa kategori, diantaranya :

1. Audio: kaset audio, siaran radio, CD, MP3.

2. Cetak: buku pelajaran, modul, brosur, gambar, foto.

3. Audio-cetak: kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis.

4. Proyeksi visual diam: Over Head Transparent (OHT), slid.

5. Proyeksi audio visual diam: slide bersuara.

6. Visuallgerak: film bisu.

7. Audio visual gerak: vidio/ VCD / televisi.

8. Objeklfisik: bendalnyata, model.

9. Manusia dan lingkungan: guru, pustakawan, laboran.

10. Komputer.

2.1.2 Media Pembelajaran Pocket Book

Pocket book (buku saku) merupakan media cetak yang berukuran kecil.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku saku adalah buku berukuran kecil yang dapat disimpan dalam saku dan mudah dibawa kemana-mana‖. Menurut kamus Encharta dictionary pocket book adalah buku kecil yang mudah dibawa.

Sehingga disimpulkan pocket book merupakan buku dengan ukuran yang kecil,

(29)

ringan, bisa disimpan di saku dan praktis untuk dibawa serta dibaca. Pocket book digunakan sebagai alat bantu yang menyampaikan informasi tentang materi pelajaran dan lainnya yang bersifat satu arah, sehingga bisa mengembangkan potensi siswa menjadi pembelajar mandiri.

Yuliani dalam Herlina (2015:105) mengatakan media pembelajaran pocket book adalah buku saku yang berukuran kecil yang mana berisikan informasi yang dapat di simpan didalam saku sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana. Sulistyani dalam (Yuliani & Herlina,2015:105) mengatakan pocket book dicetak dengan ukuran yang kecil agar lebih efisien, praktis dan lebih mudah dalam menggunakan.

2.1.3 Susunan Pocket Book

Susunanlpocket book dalam pembelajaran sejarah akan lebih berbeda tidak mengikuti sistematika penulisan buku sesuai dengan ketentuan Depdiknas.

Hal ini bertujuan agar di dalamnyal berisi susunan buku yangllebih praktis, sehingga penggunaan pocket book bisa lebih memudahkan siswa dalam belajar.

Wijaya Kusumah (2012), mengatakan sistematika penulisan buku secara umum sebagai berikut:

1) Bagian Pendahuluan:

a. Kata pengantar b. Daftar isi

c. Penjelasan tujuan buku pelajaran d. Petunjuklpenggunaan bukul e. Petunjuk pengerjaan soalllatihan

(30)

2) Bagian Isil

a. Rangkuman/ ringkasan materil b. Soal latihan

c. Kunci jawaban 3) Bagian Penunjang

a. Daftar pustaka b. Lampiran-lampiranl

Sedangkan,sistematika penilisan pocket book digital dalam pembelajaran sejarah lebih praktis dibandingkan buku pada umumnya sebagai berikut :

1) Bagian Pendahuluan:

a. Kata pengantar b. LangkahlPenggunaan c. Daftar isi

2) Bagian Isi

a. Materi Sejarah 3) Bagian Penunjang

a. Daftar Pustaka b. Profil

Dengan demikian, susunan pocket book digital dalam pembelajaran sejarah dibuat lebih praktis dibandingkan susunan bukulpada umumnya. Pocket book atau buku saku

biasanyaldibuat untuklmemenuhi kebutuhanl informasi secara ringkas, cepat, dan fleksibel dirancang dengan ukuran kecil seperti saku.

(31)

2.1.4 Kelebihan Pocket Book

Pocket book merupakan sebuah medialyang berbentuk buku kecil, salah satulmedia cetak yang menyajikan materi yang menarik dengan dilengkapi gambar dan warna, dapat dipelajari kapan dan di mana saja.

Pocket book termasuklsalah satu media cetak. Media cetak, menurut Indriana (2011: 63) memiliki kelebihan yaitu dapat dipelajari kapan saja karena bisa dibawa kemanapun. Dalam hal ini Pocket book sendiri mempunyailbeberapa kelebihan sebagai berikut:

1. Dapatl dipelajari kapan saja. Hal tersebut karena bisa dibawa kemana pun.

Dengan menggunakan android dibandingkan dengan buku teks biasa, maka pocket booklyang dibuat akan mudah untuk dipelajarilkapan dan di manapun karena bentuknya yang kecil dan praktis bisa dimasukkan kedalam saku, sehingga siswa tidak kerepotan dalam membawanya.

2. Pesan bisa dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dikarenakan dalam penyusunanl pocket bookldidasarkan pada analisis standar kompetensi dalam silabus mata pelajaran yanglbersangkutan, sehingga pesan yang terdapat dalamlpocket book tersebut sudahldisesuaikan denganl kebutuhan siswa.

3. Pocket Book dilengkapi dengan tampilanlyang akan lebih menarikl siswa karena dilengkapi dengan gambar dan warna. Pemilihan gambar warnal akan disesuaikanldengan kebutuhan guru.

(32)

4. Dalam penggunaannya guru tidak membutuhkan kemampuan khusus atau media lain sebagainyalsehingga setiap guru bisa menggunakan media pocket booklini di manapun dan kapanpun sesuai kebutuhan.

2.1.5 Kelemahan Pocket Book

Media cetak menurut Dina Indriana (2011: 64) juga memiliki kelemahan yaitu proses pembuatannya memakan waktu yang sangat lama karena harus melalui proses percetakan. Dalam hal ini pocket book sendiri mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut :

1) Memerlukan koneksi internet yang kuat dan baik

2) Pocket book mempunyailukuran yang kecil dan mempunyai kemungkinanl untuk hilang, sehingga guru dan siswa harus menaruhnya ditempat yangl tepat agar mudah diingat.

2.2 Aplikasi Flipbook

Flipbook kvisoft adalah perangkat lunak yang handal yang dirancangl untuk mengkonversi file PDF ke halaman balik publikasi digital, software ini dapat mengubah tampilan file PDF menjadi lebih menarik seperti layaknya sebuahlbuku. Tidaklhanya itu, kvisoft flip book maker juga dapat membuka file PDF menjadi seperti sebuah majalah, majalahldigital, katalogldigital, kataloglperusahaan, katalogldigital dan lain-lain. Flipbook maker ini juga bias membuat e-book, e-modul, e-paper dan e-magazine. Tidak hanya teks juga dapat menyisipkan gambar, grafik, suara, link, dan videollembar kerja ( Hidayatullah, 2016:2).

(33)

Salah satu media yang dapat menarik bagi siswa adalah media berbasis flipbook maker, dengan menggunakan software flipbooklmaker, siswa akan lebihl tertarik untuk belajar karenaldidalamnya memuat tampilan-tampilan yang lebihl menarik. Flipbooklmaker adalah sebuah software yang mempunyailfungsi untukl membuka setiap halaman menjadi layaknya sebuah buku. Software flipbook maker dapat membuat dengan mengubahlfile pdf, image/foto menjadi sebuahl buku atau album fisiklketika kita buka perhalamannya. Hasil akhir dapatl disimpan dalam format swf, exe, dan html (Wijayanto, 2011:76).

2.2.1 Prosedur Penggunaan Flipbook

Di bawah ini merupakan cara atau prosedur penggunaan flipbook dalam penerapan pembelajaran sejarah:

Gambar 2.1 Tampilan awal saat membuka aplikasi flipbook

Ketika membuka website flipbook pertama kali akan terlihat tampilan seperti di atas. Pengguna harus login terlebih dahulu dan membuat akun sebelum membuat buku. Setelah login berhasil pengguna baru dapat mengakses templet yang telah tersedia.

(34)

Gambar 2.2 Tampilan setelah login

Pada tampilan ini terlihat bahwa setelah melakukan login pengguna harus mengapload file berbentuk pdf seperti yang tertera di atas.

Gambar 2.3 Tampilan fitur dan Template yang disediakan

Beberapa fitur yang disediakan di flipbook dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran pocket book digital. Pengguna dapat memilih template sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran.

(35)

Gambar 2.4 Tampilan salah satu template flipbook

Setelah pengguna memilih salah satu jenis template yang akan digunakan dalam pembuatan pocket book klik Apply.

Gambar 2.5 Tampilan buku saku

Tampilan akhir dari website flipbook yang siap dibagikan pengguna kepada siswa baik melalui grup whatsapp, classroom, gamil, atau yang lainnya.

(36)

2.3 Hasil Belajar

2.3.1 Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku manusia baik dari segi pengetahuan ataupun sikap setelah melakukan proses pembelajaran formal atau informal.

Menurut Rusmono (2017) menyatakan bahwa Hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan pisikomotorik. Perubahan perilaku tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan program pembelajarannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar. “hasil belajar merupakan perilaku yang dapat diamati dan menunjukan kemampuan yang dimiliki seseorang. Kemampuan siswa yang merupakan perubahan perilaku sebagai hasil belajar itu dapat diklasifikasikan dalam dimensi-dimensi tertentu” (Ahiri 2017:18).

Hasil belajar menurut Sudjana dalam Faizah (2015:8) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Selanjutnya dijelaskan bahwa perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalampengajaran harus mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Jadi menurut definisi tersebut yang dimaksud prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.serta nilai dan sikap. Selain perubahan tingkah laku prestasi belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa. Hasil belajar adalah pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian, sikap, apresiasi dan keterampilan yang berupa informasi verbal, keterampilan, strategi kognitif, keterampilan motorik dan sikap (Suprijono dalam Faizah 2015: 8)

(37)

Berdasarkan hasil definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima proses pembelajaran atau pengalaman belajarnya. Hasil belajar memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui kegiatan belajar mengajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.

2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar seorang siswa menurut Slameto dikutip oleh Raresik (2016) dipengaruhi oleh beberapa unsur, diantaranya:

A. Faktor Internal

1) Faktor unsur fisik, meliputi:

a. Kesehatan, kegiatan belajar mengajar siswa akan terganggu apabila kondisi kesehatannya kurang baik. Seorang siswa yang mudah kelelahan, kurang memiliki semangat, mengantuk, mudah merasa pusing, anemia dan lain sebagai merupakan hal yang menghambat kegiatan belajar mengajar, hal ini kemudian akan berdampak kepada hasil belajar seorang siswa.

b. Sebagai disabilitas, disabilitas juga mempengaruhi belajar. Siswa penyandang disabilitas, pembelajaran akan terganggu. Dalam hal ini, anak harus menghadiri lembaga pendidikan khusus atau mencari bantuan untuk menghindari dan mengurangi dampak kecacatan.

(38)

2) Faktor Psikologis

a. Kecerdasan, Kecerdasan seseorang berpengaruh terhadap kemajuan belajar seorang siswa. IQ tinggi juga termasuk didalamnya, seseorang yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata akan lebih unggul dari pada siswa yang memiliki kecerdasan rendah. Namun hal ini tidak begitu berpengaruh besar, karna keberhasilan belajar seseorang bersifat kompleks dan banyak hal lain yang dapat mempengaruhinya.

b. Perhatian, hasil belajar seseorang akan baik apabila ketika pelaksanaan kegiatan pembelajaran siswa tersebut memperhatikan dan menyimak proses belajar mengajar.

c. Bakat, merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Hasil belajar seorang siswa akan menjadi lebih baik apabila sebuah materi pelajaran sesuai dengan bakat yang dimilikinya.

d. Kematangan, merupakan tahapan/tahapan dalam pendewasaan seseorang dimana tubuhnya siap memperoleh keterampilan baru. Keberhasilan seseorang akan ditentukan ketika siswa tersebut telah matang dan siap (dewasa)

e. Kesiapan, merupakan kesiapan dalam merespon dan bereaksi. Kesiapan muncul dari dalam diri seseorang dan berkaitan dengan kedewasaan, karena kedewasaan menunjukkan kesiapan untuk menerapkan keterampilan.

(39)

B. Faktor Eksternal

1. Keluarga, diantara pendidikan orang tua, hubungan antar anggota keluarga, suasana keluarga, perekonomian keluarga, Pemahaman orang tua, latar belakang budaya.

2. Akademik,diantaranya metode pengajaran, kurikulum, hubungan gurumurid, siswa-siswa, disiplin sekolah, perangkat pembelajaran, waktu belajar, standar penilaian standar dalam hal ukuran, kondisi bangunan, metode pembelajaran, pekerjaan rumah. Faktor yang berkontribusi akan hasil belajar seorang siswa menurut Anni dalam Rohmawati (2016:10) yaitu keadaan internal dan eksternalnya. Kondisi internal meliputi kondisi fisik, seperti kesehatan organ dalam tubuh, kondisi psikologis, seperti kapasitas intelektual dan emosional, dan kondisi sosial seperti kemampuan integrasi sosial dengan lingkungan.

Oleh karnanya keadaan internal sesorang sangat mempengaruhi persiapan, proses belajar dan hasil. Sedangkan faktor eksternal sendiri meliputi variasi dan tingkat kesulitan bahan pembelajaran (stimulus) yang dipelajari (jawaban), tempat belajar, iklim, suasana lingkungan dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi persiapan, kenikmatan, proses, dan hasil belajar.

2.3.3 Tujuan Penilaian Hasil Belajar.

a. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya. Dengan mendeskripsikan kecakapan tersebut.

Dapat diketahui pula posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan siswa lainnya.

(40)

b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran disekolah, dalam aspeklintelektual, sosial,emosional,moral,dan ketrampilan yakni seberapaljauh keefektifannyaldalam mengubah tingkah laku para siswalke arah tujuan pendidikan yang diharapkan. Keberhasilan pendidikan dan pembelajaran penting artinya mengingat peranannya sebagai upaya memanusiakan atau membudayakan manusia, dalam hal ini para siswa menjadi manusia yang berkualitas.

c. Menentukan tindak lanjutlhasil penilaian, yakni melakukan perbaikan danl penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pembelajaran serta strategi pelaksanaannya. Kegagalan para siswa dalam hasil belajar yang dicapainya hendakmya tidak dipandang sebagai kekurangan pada diri siswa semata-mata, tetapi juga bisa disebabkan oleh program pembelajaran yang diberikan kepadanya atau oleh kesalahan strategi dalam melaksanakan program tersebut, misalnya kurang tepatnya dalam memilih dan menggunakan metode mengajar dan alat bantu pembelajaran.

d. Memberikan pertanggung jawaban (accountability) dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat, dan para orang tua siswa. Dalam mempertanggung jawabkan hasil-hasil yang telah dicapainya. Sekolah memberikan laporan berbagai kekuatan dan kelemahan pelaksanaan sistem pendidikan serta kendala yang dihadapinya. Laporan disampaikan kepada pihak yang berkepentingan, misalnya dinas pendidikan setempat melalui petugas yang menanganinya. Sedangkan pertanggung jawaban kepada masyarakat dan orang tua disampaikan melalui laporan kemajuan belajar siswa (raport) pada akhir program semester.

(41)

2.4 Mata Pelajaran Sejarah

Sejarah adalah mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan, sikap, dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga kini (Agung, 2013:55).

Pembelajaran sejarah menurut Sapriyani merupakan mata pelajaran yang menjelaska mengenai manusia dimasa lampau dengan segala aspek kegiatannya seperti politik, hukum, militer, sosial, agama, kreativitas, ilmu dan intelektual (Zahro, 2017:2).

Seperti yang telah dijelaskan oleh Hasan (2003) bahwa pembelajaran sejarah berperan dalam pembentukan karakter bangsa bagi generasi muda melalui pendidikan formal yang diharapkan dapat membentuk kesadaran sejarah yang secara moral dapat menumbuhkan nasionalisme peserta didik. Sebagai mata pelajaran yang berpotensi membentuk karakter bangsa atau kecerdasan intelektual saja, melainkan mencangkup aspek mentalitas atau kecerdasan emosional.

Merupakan bagian dari upaya pembentukan karakter bangsa dimasa depan.

Pembelajaran sejarah memilikil peran fundamental dalam kaitannyal dengan guna atau tujuan dari belajar sejarah. Pembelajaranl sejarah diharapkan dapat menumbuhkan wawasan peserta didik untuklbelajar dan sadar guna dari sejarah bagi kehidupan sehari-hari sebagai individu maupun bangsa. Selayaknya pembelajaran sejarah mengacu pada guna belajar sejarah, maka perlu dikembangkan ragam pendekatan pembelajaran sejarah menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang merupakan kesatuan yang bersifat unity, sehingga output pembelajaran sejarah adalah siswa yang memiliki pengetahuan, penghayatan dan prilaku sesuai nilai-nilai sejarah yang dipelajari (Isjoni,2007).

(42)

Berdasarkan pendapat para ahli di atas pembelajaran sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari asal-usul dan perkembangan masyarakat pada masa lalu yang mengandung nilai kearifan yang dapat digunakan dalam melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian sehingga terjadi perubahan tingkah laku akibat pembelajaran sejarah.

2.5 Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dianggap relevan dengan “efektivitas penerapan media pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook terhadap hasil pembelajaran sejarah indonesia siswa kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi” sebagai berikut:

1. Jurnal yang berjudul “implementasi pembuatan bahan ajar pocket book sebagai upaya peningkatan pemahaman konsep dan kreativitas mahasiswa, yang ditulis oleh Coryna Oktaviani dan Mellyzar Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kreativitas dan pemahaman konseptual serta pengaruhnya terhadap mahasiswa pendidikan kimia melalui penugasan proyek buku saku. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain studi kasus one shot. Implementasi ini dilakukan untuk 20 mahasiswa semester

(43)

genap program studi Pendidikan Kimia Universitas Malikussaleh 2018 program. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian kreativitas siswa (dilakukan oleh pengamat) dan soal tes pemahaman konseptual (berbentuk esai individu di akhir pelajaran). Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus persentase dan diinterpretasikan ke dalam interval nilai. Berdasarkan hasil yang diperoleh rata- rata kreativitas siswa adalah 81,33 dikategorikan baik dan pemahaman konsep adalah 86. Kreativitas berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa, karena melalui kantong buku yang disediakan siswa dapat menggali seluruh potensinya untuk menyelesaikan tugas. Sehingga bisa meningkatkan pemahaman konsep setiap siswa. Untuk peneliti tingkat lanjut yang ingin melakukan hal yang sama, untuk lebih memperluas aspek yang dinilai untuk penilaian kreativitas siswa.

2. Jurnal yang berjudul “ meningkatkan kosa kata Bahasa inggris di madrasah tsanawiyah nadlatul ummah Ketapang lor menggunakan media pocket book”

oleh Ibrahim Masuqi, dkk. Tujuan utama artikel ini adalah untuk meningkatkan kualitas kosa kata bahasa Inggris di MTs Nahdlatul Ummah Ketapang Lor dengan menggunakan medialPocket Book yang diharapkan dapat membuat siswa lebih tertarik dalam belajar bahasa Inggris. Dalaml meningkatkan kualitas proses pembelajaran bahasa Inggris, penulis juga

memberikan sebuah media belajar berupa Pocket Book. Pesertal yang mengikuti kegiatan pembelajaran bahasa Inggris ini berjumlah 18 orangl

termasuk tenagal pendidik formal. Hasil yang diperoleh setelah pelatihan menunjukkanl bahwa dengan menggunakan medial Pocket Book, kualitas

(44)

pembelajaran bahasa Inggris yang di lakukan olehl guru lebihl baik karenal dapat meningkatkan kemampuan pesertaldidik dalam kegiatan mengajar dan peserta didik lebih tertarik dalam belajar bahasa Inggris di kelas. Hall ini dibuktikanl dengan hasil tes yang diberikan setelah menggunakan medial Pocket Bookltersebut. Mereka juga lebih tertarik belajar menggunakan medial Pocket Book sehingga proses belajar mengajar di dalam kelas lebihl aktif, effisien, dan mudah diaplikasikan.

3. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Artikulasi Berbantu Pocket Book terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa kelas X AKUNTANSI SMK SWASTA Bandung 1 Tahun Pembelajaran 2017-2018”. Oleh Siti Supasih, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hasil Belajar Akuntansi

siswa kelas X Akuntansi SMKSwasta Bandung 1 denganl menggunakan Modell Pembelajaran Artikulasi berbantu Pocket Book. Dan

untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Artikulasi berbantu Pocket Book terhadap Hasil Belajar Akuntansi siswa pada Kompetensi Dasar Buku Besar kelas X Akuntasi SMK Swasta Bandung 1 Tahun Pelajaran 2017/2018.

Masalah dalam Penelitian ini adalah Rendahnya Hasil Belajar Akuntansi siswa kelas Akuntansi SMA Swasta Bandungl1. Penelitian ini dilaksanakan di Akuntansi SMK Swasta Bandung 1 yang beralamat di Jalan Pengabdianl No.72 Deli Serdang. Populasil yang digunakanl adalah kelaslX SMK Akuntansi yangl berjumlah 30 orang. Tehnik pengambilanl sampel yang digunakan adalah total sampling. Desain Penelitian yang digunakan adalah One-Shot Case Study. Instrumen yang digunakan adalah Tes tertulis berbentuk Essay Test yang berjumlah 5 Item. Dari hasil analisis data Observasi diperoleh Nilai Rata-Rata

(45)

35,73 dengan Standar Deviasi 2,66 dan untuk data Post Test Nilai Rata-

Ratal 88,66 dengan Standar Deviasi 8,70. Pengujian hipotesis dilakukanl dengan menggunakan rumus uji t sampel berpasangan padaltaraf α = 0,05.

Dari data perhitungan hipotesis diperoleh Thitung > Ttabel yaitu 4,173 > 2,048 yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Dapatldisimpulkan bahwalAda Pengaruh Model Pembelajaran Artikulasi Berbantu Pocket Book terhadap Hasil Belajar Akuntasi Siswa Kelas X Akuntansi SMK Swasta Bandung 1 Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini membuktikan bahwa Hasil Belajar Siswa dengan menggunakan Model PembelajaranlArtikulasi Berbantul Pocket Bookl dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Akuntansi SMK Swasta Bandung 1 Tahun Pelajaran 2017/2018.

2.6 Kerangka Berfikir

Penerapan media pembelajaran disekolah masih kurang efektif, guru menjelaskan materi masih dengan cara yang monoton. Teknologi yang telah tersediah masih kurang untuk dimanfaatkan pada saat proses pembelajaran.

Ditambah lagi pembelajaran sejarah yang selalu dianggap membosankan oleh siswa, siswa menjadi tidak bersemangat dalam pelaksanaan pembelajaran dan cenderung jenuh saat dijelaskan materi sejarah yang guru sampaikan.

Bermula dari masalah-masalah dalam penerapan media pembelajaran sejarah ini penulis ingin mengetahui tentang efektivitas penerapan media pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook terhadap hasil belajar sejarah indonesia.

(46)

Kondisi awal

tindakan

Siklus II

Kondisi akhir

Hasil belajar sejarah siswa meningkat

Siklus III Siklus I Pembelajaran

menggunakan pocket book digital berbasis

flipbook

Hasil belajar sejarah siswa rendah Media

pembelajaran masih buku paket dan LKS dalam pembelajaran

Peneliti akan melaksanakan bagaimana efektivitas penerapan media pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook. Kerangka berfikir dapat dijelaskan pada gambar dibawah ini :

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir 2.7 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berfikir yang telah dikembangkan dalam penelitian tindakan kelas ini diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut: “jika media pembelajaran pocket book berbasis flipbook diterapkan pada pembelajaran sejarah dan hasil belajar siswa kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi akan mengalami peningkatan nilai rata-rata 70”

(47)
(48)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian

Studi Tindakan kelas ini dirancang untuk siswa SMA PGRI 2 Kota Jambi pada semester genap 2021/2022. Oleh karena itu, subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi yang berjumlah 32 siswa (16 laki- laki dan 16 perempuan). Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2021/2022. Berdasarkan hasil penelitian di kelas X IPS 2 SMA PGRIl 2 Kotal Jambi untuk nilai KKM 70, siswa yang telah mencapai nilai KKM sebesar 18,25% dan yang tidak mencapai nilai KKM 81,75%. Adapun alasan peneliti memilih kelas X IPS 2lSMA PGRIl 2 Kota Jambi menjadi subjek penelitian adalah hasil belajar sejarah siswa yang belum memuaskan sehingga diperlukan penguatan serta perhatian khusus.

Sedangkan fokus penelitian adalah yang diteliti untuk meningkatkan hasil belajar sejarah siswa dengan menggunakan hasil tes siswa di akhir pembelajaran.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Jangka waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu selama (empat) bulan dari masa persiapan pada bulan juni sampai dengan penyerahan laporan akhir pada juli 2022.

Sedangkan tempat penelitian dilakukan di SMA PGRI 2 Kota Jambi pada semester genap tahun ajaran 2021/2022 sesuai dengan jadwal pelajaran sejarah dan atas kesepakatan peneliti dan kepala SMA PGRI 2 Kota Jambi.

30

(49)

3.3 Data dan Sumber Data

Pada penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif.

3.3.1 Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes siswa setiap siklusnya. Peneliti menggunakan tes tertulis dalam bentuk soal-soal. Tes akan diberikan pada akhir pembelajaran. Tes tertulis ini bertujuan untuk mengukur hasi balajar siswa terhadap materi pada mata pelajaran sejarah yang dipelajari dalam setiap siklusnya. Tes diberikan untuk mengetahui ada atau tidak adanya kenaikan hasil belajar pada mata pelajaran sejarah setelah diterapkannya media pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook dalam kegiatan pembelajaran setiap siklusnya. Untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa maka akan dilakukan pengolahan data secara klasikal.

Data nilai tes akhir seluruh siswa pada setiap siklus dibagi dengan jumlah siswa untuk mendapatkan nilai rata-rata tes akhir setiap siklus. Hasil data tes akhir siswa yang telah dianalisa secara kuantitatif kemudian dituangkan dalam bentuk presentase analisis data yang sesuai dengan petunjuk pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan kurikulum. Untuk merubah skor menjadi nilai digunakan rumus sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata/presentase hasil belajar siswa

nilai rata − rata = jumlah nilai siswa keseluruhan jumlah siswa

2. Nilai ketuntasan hasil belajar siswa

(50)

Presentase ketuntasan = jumlah siswa tidak tuntas/tuntas

jumlah siswa seluruhnya × 100

3.3.2 Data Kualitatif

Data kualitatif didapatkan dari segala bentuk kegiatan siswa yang dicatat dalam lembar observasi selama berlangsungnya proses pembelajaran. Data kualitatif diambil dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tindakan yang akan dilakukan dalam meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Untuk menghitung data kualitatif tersebut digunakan skala 100 sebagai berikut :

100 = jumlah skor jumlah skor maksimum

× 100

Untuk menghitung presentase setiap kriteria aktifitas dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Presentase aktivitas = jumlah siswa tidak aktif/aktif jumlah siswa seluruhnya

× 100

Menurut Purwanto (1991: 102), aktivitas kegiatan belajar siswa dikatakan berhasil jika lebih dari 65% siswa melaksanakan kegiatan tersebut dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.1 :Interval Kualifikasi

Interval Kriteria

85%-100%

76%-84%

60%-75%

55%-59%

<54%

Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Kurang sekali

(51)

Untuk menghitung presentase pelaksanaan tindakan digunakan rumus sebagai berikut :

% Pelaksanaan tindakan = skor yang diperoleh

jumlah skor maksimum × 100%

3.3.3 Sumber Data

Sumber data yang diperoleh dalam data ini terdiri dari dua jenis data, yaitu:

1. Data primer, sumber data primer ini merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber dan diberi kepada peneliti (Sugiyono, 2016). Sumber data tersebut diperoleh saat observasi atau pengamatan langsung dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Data sekunder, sumber data sekunder merupakan data yang diambil dari sumber lain oleh peneliti. Sumber data tersebut dapat berupa diagram, grafik, atau tabel sebuah informasi penting. Dalam hal ini peneliti menggunakan data primer berupa jumlah siswa kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi pada mata pelajaran sejarah semester genap.

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian Tindakan kelas ini dirancang untuk 3 (tiga) siklus, di mana setiap siklus dilakukan dalam 2 (dua) kali pertemuan tatap muka. Rencana aksi ini dibagi menjadi (empat) kegiatan yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan evaluasi, (4) Analisis dan refleksi.

(52)

3.4.1 Perencanaan

Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap perencanaan meliputi :

a. Mengembangkan rencana pembelajaran (RPP) menggunakan pembelajaran pocket book berbasis flipbook untuk meningkatkan pembelajaran sejarah.

b. Menyiapkan bahan ajar berupa materi yang akan diajarkan

c. Menyiapkan media ajar berupa pocket book digital berbasis flipbook untuk digunakan dalam 6 (enam) kali tindakan

d. Menyusun pedoman observasi

e. Mengembangkan alat penilaian siswa berupa tes untuk mengetahui respon dan hasil belajar siswa SMA PGRI 2 Kota Jambi

f. Siapkan soal untuk mengukur kognitif, afektif dan psikomotorik siswa Ketika diterapkan media pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook.

3.4.2 Implementasi Tindakan

a. Pada kegiatan awal, guru menyiapkan materi pembelajaran dan mengajak siswa berinteraksi dengan mengajukan pertanyaan tentang materi pembelajaran.

b. Guru memberikan memberikan media pocket book yang berisi materi pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.

c. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

d. Memberikan penjelasan mengenai kompetensi yang ingin dicapai.

e. Guru memberikan tugas berupa masalah terkait topik kepada setiap kelompok untuk memimpin diskusi dan mengidentifikasi masalah

f. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berbagi hasil identifikasi masalah.

(53)

g. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

h. Memberikan komentar dan kesimpulan secara umum i. Melakukan penilaian

j. Penutup.

3.4.3 Observasi dan Evaluasi

Observasi partisipatif meliputi penelitian, guru dan 2 rekan. Pelaksanaan observasi dilakukan selama proses pembelajaran dengan mengacu pada lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh pengamat adalah:

a. Perhatian siswa SMA PGRI 2 Kota Jambi terlibat dalam kegiatan pembelajaran end-to-end

b. Pemahaman siswa SMA PGRI 2 Kota Jambi tentang tujuan dan manfaat materi ajar yang disajikan serta tugas-tugas yang harus diselesaikan selama proses pembelajaran.

c. Memberi materi pembelajaran sebelumnya dan tautan ke materi yang baru dipelajari.

d. Kesadaran akan mata pelajaran sebagai topik utama bahan ajar adalah penting dan perlu.

e. Kesulitan dan Kendala Belajar Siswa SMA PGRI 2 Jambi Dalam Mencapai Tujuan Akademik atau Menguasai Ketrampilan Tertentu.

Untuk kegiatan penilaian diawali dengan pembentukan tes di akhir setiap kegiatan pembelajaran dan dengan penyampaian tes di akhir setiap siklus. Variabel yang diukur dengan kegiatan ini antara lain:

(54)

a. Umpan balik siswa SMA PGRI 2 Jambi berfungsi sebagai tampilan apakah siswa SMA PGRI 2 Kota Jambi telah mencapai penguasaan keterampilan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran

b. Peningkatan hasil belajar siswa SMA PGRI 2 Kota Jambi setelah mengikuti kegiatan secara penuh

3.4.4 Analisis dan Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan menegaskan mengenai kejadian yang telah terjadi saat kegiatan pembelajaran dilakukan. Dalam refleksi peneliti menganalisis dan mengkaji hasil akhir dari penelitian tindakan yang telah dilakukan, melihat kekurangan yang terdapat dalam tindakan yang dilakukan dengan melalukan konsultasi dan diskusi dengan guru serta teman sebagai yang bertindak sebagai pengamat. Jika pelaksaan tindakan yang dilakukan dikelas belum mampu membuat prestasi belajar peserta didik meningkat, maka perlu dilakukan perbaikan pada siklus yang selanjutnya.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif.

Data kuantitatif didapatkan dari nilai tes tertulis yang dilakukan pada setiap siklusnya. Data kualitatif didapatkan dari pengamatan pada proses pembelajaran yang diikuti oleh peserta didik. Data kualitatif juga diperoleh dari hasil wawancara dan observasi dengan peserta didik serta guru mata pelajaran sejarah.

Sebelum melakukan observasi, lembar observasi yang dibuat oleh peneliti harus divalidasi terlebih dahulu oleh ahli. Penelitian ini menggunakan empat teknik pengumpulan data sebagai berikut:

(55)

3.5.1 Observasi

Observasi merupakan proses pengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap suatu kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam penelitian ini penulis menggunakan observasi partisipatif. Observasi partisipatif dilakukan dengan cara mengamati keikutsertaan penulis dalam kegitan pembelajaran peserta didik yang dijadikan sumber dalam penelitian (Sugiyono, 2014: 145). Melalui observasi partisipatif data yang akan diperoleh lebih kompleks dan lengkap sehingga dapat mengetahui makna dari setiap perilaku yang muncul dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, melalui observasi partisipatif penelti dapat melihat proses yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar dan akan mendapatkan data yang akurat tentang penerapan media pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook pada mata pelajaran sejarah siswa kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi.

3.5.2 Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab dua orang atau lebih untuk bertukar informasi atau gagasan. Dalam wawancara akan ada satu atau beberapa narasumber. Narasumber merupakan orang yang akan dijadikan sumber informasi mengenai suatu topik atau pembahasan. Dalam wawancara terjadi komunikasi yang akan menghasilkan informasi mengenai suatu topik atau pembahasan tertentu. Dalam penelitian ini digunakan wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara bebas karena penulis tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap (Sugiyono, 2014: 140).

(56)

Wawancara tidak terstruktur atau wawancara terbuka sering digunakan dalam penelitian yang lebih mendalam tentang subjek yang diteliti. Wawancara tidak terstruktur digunakan dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang subjek yang diteliti. Dalam wawancara tidak terstruktur peneliti tidak menetapkan suatu patokan pasti mengenai hasil yang akan diperoleh sehingga peneliti akan lebih banyak mendengarkan narasumber. Meskipun demikian, peneliti dapat menganalisa jawaban dari narasumber agar pertanyaan- pertanyaan berikutnya lebih terfokus pada suatu tujuan.

3.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara memperoleh data langsung dari lokasi penelitian. Dokumen adalah catatan peristiwa yang telah terjadi dalam bentuk tulisan, gambar, atau hasil kerja mentak seseorang (Sudaryono, 2017: 219). Data yang diperoleh dapat berupa buku-buku yang relevan, peraturan, laporan kegiatan, foto, dan data yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data observasi dan wawancara yang dilakukan.

Namun, tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang tinggi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan dokumentasi berupa sumber tertulis dari dokumen yang tersedia bagi narasumber, tulisan-tulisan yang relevan, gambar kegiatan penelitian, dan buku-buku yang relevan.

3.5.4 Tes

Tes merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur atau menentukan keberhasilan suatu kegiatan belajar mengajar. Tes adalah soal yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang diberikan kepada siswa dalam

(57)

penelitian pengetahuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pemikiran siswa terhadap materi pelajaran setelah diterapkan dengan menggunakan soal tes.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan peningkatan dalam setiap siklusnya. Selain itu juga untuk menggambarkan keberhasilan dari penerapan media pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook dalam peningkatan hasil belajar. Data penelitian kualitatif yang diperoleh disajikan dalam bentuk presentase untuk selanjutnya dideskripsikan. Data kuantitatif didapatkan dari hasil evaluasi tes tertulis siswa dalam setiap siklus pembelajaran sedangkan data kualitatif didapatkan dari lembar observasi. Untuk mengolah skor pada lembar pedoman observasi dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menghitung jumlah skor lembar pedoman observasi kemudian menghitung nilai tiap siswa.

b. Menghitung nilai skor setiap siswa dengan rumus : n

Keterangan :

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 (100) = × 100 N

n = Jumlah skor perolehan setiap peserta didik N = Jumlah skor maksimum

Dengan kriteria penafsiran variabel penelitian sebagai berikut :

(58)

Tabel 3.2 : Kriteria Penafsiran Variabel Penelitian

NO Presentase Kategori

1 <25% Kurang

2 >25%-50% Cukup

3 >50%-70% Baik

4 >70%-

100%

Sangat baik

3.7 Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini yaitu jika terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa kelas X IPS 2 SMA PGRIl 2 Kota Jambi dari tes yang dilakukan setelah diterapkanny amedia pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook pada mata pelajaran sejarah. Hasil belajar siswa dikatakan tuntas, apabila nilai rata-rata yang dicapai memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 dalam skala 10-100 dan dengan tingkat penguasaan 70%.

Tabel 3.3 : Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Penilaian Kualifikasi

≥75 Tuntas

≤75 Tidak Tuntas

(59)

3.8 Jadwal Penelitian

Kegiatan Bulan-Tahun 2022

Jun Jul Agu Sep

A. TAHAP PENDAHULUAN:

1. Menyiapkan surat izin penelitian - - -

2. Melakukan wawancara terhadap guru - - -

3. Melakukan Observasi - - -

B. TAHAP PELAKSANAAN: -

1. Pelaksanaan siklus I - - -

a. Tahap perencanaan I - - -

b. Tahap implementasi tindakan: -

Tindakan 1 - - -

Tindakan 2 - - -

Tindakan 3 - - -

c. Tahap observasi & evaluasi I - - -

d. Tahap analisis dan refleksi I - - -

2. Pelaksanaan sikus II

a. Tahap perencanaan II - - √ -

b. Tahap implementasi tindakan: - - √

Tindakan 4 - - √ -

Tindakan 5 - - √ -

Tindakan 6 - - √ -

c. Tahap observasi & evaluasi II - - √ -

d. Tahap analisis dan refleksi II - - √ -

C. TAHAP LAPORAN:

1. Tabulasi dan Analisis Data - - √ √

2. Penyusunan draf hasil penelitian - - √ √

3. Seminar draft hasil penelitian - - √ √

4. Penyusunan laporan final - - - √

5. Pengiriman laporan - - - √

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini dirancang sistem pakar menggunakan basis aturan (rule based reasoning) dengan metode inferensi forward chaining dan backward chaining yang

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pe- nambahan serat bambu sebesar 1,5% volume sampel (0,6 gram) menghasilkan nilai kuat lentur paling tinggi dari kom-

Kesimpulan: Tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien adalah dengan memberikan terapi nebulezer dan batuk efektif dapat mengurangi sesak nafas dan pola nafas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga variabel yaitu locus of control, turnover intention dan komitmen organisasi secara langsung berpengaruh signifikan ke arah

Pada prosedur ini, auditor harus memeriksa catatan dan dokumen baik yang berasal dari internal entitas maupun dari eksternal entitas. Catatan dan dokumen

Buku ini terditi dari dua bagian, yaitu bagian pertama, berisi kajian Dr Susiknan Azhari terhadap pemildtan para ahli (Muhammad Wardan dan Mohammad Ilyas) tcntang hisab- rukyat

Ca Ca Ca Ca ID ND Angina AMI Dekomp Hipertensi Hipertensi Bronkial Psikosis Servik Mamae Hepar Paru DM DM Pekt. Jantung &amp;

Keutamaan asma al-Muakhir adalah, bagi hamba-Nya yang membaca lafaz yā Muakhir ini setiap hari sebanyak seratus kali, maka Allah akan menuntun hatinya kepada jalan