• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Pengaruh CSR Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Studi Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di BEI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Pengaruh CSR Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Studi Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di BEI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Studi Pada

Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di BEI

Efan Elpanso1, Ismiranti Humairoh2

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Bina Darma Palembang Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 12 Palembang Email: efan.elpanso@binadarma.ac.id, ismirantihumairoh05@gmail.com

Abstrak: Penelitian pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan profitabilitas sebagai variabel pemoderasi. Penelitian semacam ini bersifat kuantitatif. Seluruh data keuangan dari 10 perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2016 hingga 2020 menjadi populasi dalam penelitian ini. Tujuh usaha yang paling memenuhi kriteria kemudian dipilih untuk penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling. Dalam penelitian ini, model regresi linier berganda dengan SPSS 26 digunakan untuk melakukan analisis.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa profitabilitas dan tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai bisnis.

Kata kunci: Profitabilitas, Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan

Abstract: This study of pharmaceutical companies listed on the Indonesia Stock Exchange aims to determine the effect of Corporate Social Responsibility on company value while using profitability as the moderating variable.

Research of this nature is quantitative. All financial data from 10 pharmaceutical businesses that were listed on the Indonesia Stock Exchange between 2016 and 2020 made up the population in this study. The seven businesses that best met the criteria were then chosen for this study using the purposive sampling technique. In this study, multiple linear regression models with SPSS 26 were used to perform the analysis. The test results show that profitability and corporate social responsibility have a positive effect on business value.

Keyword: Profitability, Corporate Social Responsibility, Company Value

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki banyak sekali perusahaan baru di era modern seiring dengan perkembangan teknologi. Bisnis mengubah bahan mentah menjadi barang jadi atau jasa yang dijual kepada pelanggan.

Secara umum, bisnis berusaha untuk menghasilkan banyak pendapatan untuk meningkatkan nilai perusahaan mereka.

Investor menggunakan nilai perusahaan

sebagai persepsi ketika melakukan kegiatan investasi yang melibatkan harga saham karena kenaikan nilai perusahaan menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menjamin kesejahteraan para pemangku kepentingannya. Nilai perusahaan adalah deskripsi kondisi yang tepat yang dicita-citakan oleh bisnis sebagai ukuran kepercayaan publik terhadap perusahaan dan semua operasinya (Fidiana, 2016).

Saat melakukan investasi, investor mendasarkan pilihan mereka pada nilai perusahaan.

Harga saham korporasi dapat digunakan untuk memantau perubahan nilainya. Jika nilai suatu

(2)

perusahaan didasarkan pada harga sahamnya, maka meningkatkan nilai perusahaan sama dengan menaikkan harga sahamnya.

Seiring dengan bertambahnya jumlah bisnis yang tumbuh dengan pesat, maka terjadi persaingan yang semakin ketat di antara para pelaku bisnis.

Ketidakadilan sosial dan penyalahgunaan sumber daya dapat dihasilkan dari ini, yang dapat merusak lingkungan dan pada akhirnya mengganggu kehidupan manusia. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang mengetahui cara untuk mengatasi dampak negatif dari Corporate Social Responsibility (CSR).

Corporate Social Responsibility saat ini dilihat oleh setiap perusahaan sebagai komitmen mendasar, yang menyiratkan bahwa selain tugasnya kepada pemegang saham, perusahaan juga memiliki kewajiban kepada pemiliknya, klien, karyawan, investor, pemerintah, lingkungan, dan masyarakat.

untuk mendapatkan dukungan dari publik di tingkat global.

Profitabilitas suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuannya untuk menghasilkan keuntungan.

Tingkat profitabilitas perusahaan mencerminkan kapasitasnya untuk meningkatkan penjualan, memperluas program tanggung jawab sosialnya, dan menjelaskan tanggung jawab sosialnya secara lebih menyeluruh dalam laporan tahunan (Kamil &

Herusetya, 2012).

Karena pengungkapan CSR lebih kuat terkait dengan nilai perusahaan di perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang lebih tinggi, profitabilitas dipilih sebagai variabel moderasi dalam penelitian ini. Jelas bahwa hubungan antara CSR dan nilai perusahaan akan menguat seiring dengan meningkatnya profitabilitas. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa peningkatan profitabilitas berdampak pada seberapa baik perusahaan melakukan CSR, dan praktik CSR yang lebih baik akan meningkatkan nilai perusahaan (Putra, Yudowati & Telkom, 2017).

Penelitian ini akan meneliti perusahaan manufaktur sektor industri sub sektor farmasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016- 2020. Alasan peneliti memilih perusahaan farmasi karena dianggap strategis dalam mendukung pertumbuhan berbagai profesi.

Industri farmasi pada akhirnya akan terpengaruh oleh perubahan cepat dan praktis dalam kebiasaan makan dan gaya hidup masyarakat karena dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat umum.

Karena ilmu produksi, formulasi, penyimpanan, dan distribusi obat terletak di jantung farmasi (Setiyabudi, 2012).

Berikut ini merupakan data nilai perusahaan (PBV) dan profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016- 2020, disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Pada fenomena di atas rasio nilai perusahaan Laboratoria Darya-Varia, Kimia Farma, Merck, Industri Jamu dan Farmasi Sido mengalami kenaikan sedangkan nilai perusahaan Indofarma, Kalbe Farma dan Tempo Scan Pacific mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Adanya penurunan pada nilai perusahaan ini akan berdampak pada investor, mengapa demikian karna jika nilai perusahaan mengalami penurunan akan berdampak buruk pada kemakmuran perusahaan pada investor dimasa yang akan datang.

Tabel 1. Data Nilai Perusahaan (PBV) Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi

yang Terdaftar di BEI 2016-2020

Sumber: idx, (Data Diolah Peneliti, 2022)

(3)

Tabel 2. Data Profitabilitas (ROA) Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di BEI 2016-2020

Sumber: idx, (Data Diolah Peneliti, 2022) Pada fenomena di atas rasio ROA

perusahaan Kimia Farma, Industri Jamu dan Farmasi Sido dan Tempo Scan Pacific mengalami kenaikan laba, sedangkan ROA Laboratoria Darya-Varia, Indofarma, Merck dan Kalbe Farma mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Pandemi COVID-19 telah berdampak besar pada kehidupan sehari-hari dalam beberapa hal, terutama dalam hal kesehatan. Akibatnya, perusahaan farmasi diperlukan karena obat-obatan menyediakan layanan medis dan obat-obatan. karena meningkatnya permintaan akan obat-obatan dan perbekalan kesehatan lainnya telah meningkatkan pendapatan. Perusahaan menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk kepentingan masyarakat dengan menyumbangkan uang, obat- obatan, dan perlengkapan dan peralatan medis lainnya dengan uang yang diperoleh dari pendapatannya.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah Corporate Social Resposibility (CSR) berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri sub sektor farmasi pada tahun 2016-2020?

2. Apakah Profitabilitas memoderasi hubungan antar Corporate Social Responsibility dengan Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor

i

industri sub sektor farmasi pada tahun 2016-2020?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh Corporate Social Resposibility (CSR) terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri sub sektor farmasi pada tahun 2016-2020.

2. Untuk mengetahui berapa besar Profitabilitas memoderasi hubungan antar Corporate Social Responsibility dengan Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri sub sektor farmasi pada tahun 2016-2020.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis:

1. Diharapkan dapat menjadi pedoman untuk melakukan penelitian lanjutan dengan mempertimbangkan variabel tambahan dan faktor- faktor yang tertinggal dari analisis ini dan akan memberikan informasi yang mendalam untuk penelitian masa depan.

2. Diharapkan bahwa perusahaan akan menggunakan variabel penelitian untuk meningkatkan nilai mereka sendiri serta

(4)

kemampuan emiten untuk mengevaluasi, meningkatkan, dan meningkatkan kinerja perusahaan mereka di masa depan.

2. LANDASAN TEORI 2.1 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dapat dilihat sebagai gambaran dari kepercayaan publik yang diperoleh setelah perusahaan menjalani proses yang berlarut- larut dari pendiriannya hingga saat ini (Denziana &

Monica, 2016).

Jika nilai perusahaan tinggi, maka dapat memberikan kemakmuran yang maksimal kepada pemegang saham atau investor. Perusahaan dengan harga saham yang tinggi sangat berharga karena investor percaya bahwa mereka dapat makmur (R.

A. Sari & Priyadi, 2016).

2.2 Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility adalah bentuk akuntabilitas perusahaan yang mencakup semua pihak dan tidak hanya mengutamakan kepentingan pemegang saham. Perekonomian, masyarakat, dan lingkungan organisasi diharapkan

2.5 Hipotesis

H1: Corporate Social Responsibility(CSR) berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

dapat memperoleh manfaat dari pelaksanaan CSR (Untung, 2009) dalam (Mega Karunia Rosdwianti, Moch. Dzulkirom AR, 2016).

2.3 Profitabilitas

Kapasitas bisnis untuk menghasilkan keuntungan adalah profitabilitas (Kasmir, 2012).

Karena kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, jika keuntungan yang diperoleh tinggi, akan menarik investor untuk menginvestasikan uang mereka untuk mengembangkan bisnis; sebaliknya jika laba yang diperoleh rendah maka investor akan menarik uangnya, sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan. menghormati efisiensi tim manajemen entitas korporat (Hermuningsih, 2012).

Profitabilitas digunakan sebagai proksi untuk ROA (Return On Assets) dalam penelitian ini karena ROA yang lebih tinggi akan berpengaruh terhadap volume penjualan saham. Dengan kata lain, tinggi rendahnya ROA akan mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi, yang akan mempengaruhi jumlah saham yang dijual perusahaan begitu pula sebaliknya (Moniaga, 2013).

2.4 Kerangka Pemikiran

H2: Profitabilitas memperkuat pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

(5)

3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel

(X1) Corporate Social Responsibility(CSR) Menurut (Agustine, 2014) menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebagai kewajiban moral yang diwajibkan oleh hukum dan melampaui kepentingan bisnis.

(X2) Profitabilitas

Profitabilitas adalah kapasitas organisasi untuk menghasilkan keuntungan. Jika margin keuntungan tinggi, investor akan tertarik dan memasukkan uang ke dalam bisnis dengan harapan akan berkembang. Sebaliknya, jika margin keuntungan buruk, investor akan menarik modalnya. Profitabilitas, bagaimanapun, mungkin juga menghasilkan uang untuk bisnis. Penghargaan atas efektivitas tim manajemen entitas korporat (Hermuningsih, 2012).

(Y)Nilai perusahaan

Tindakan investor terhadap perusahaan dikenal sebagai nilai perusahaan, dan sering dikaitkan dengan harga saham (Moniaga, 2013). Nilai perusahaan meningkat secara proporsional dengan harga sahamnya.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif yang menggunakan data sekunder pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data sekunder adalah data yang tidak diterima dari pengumpul data secara langsung (Sugiyono, 2018).

Informasi tersebut dapat ditemukan di buku, catatan arsip, situs web, laporan keuangan, dan artikel.

Laporan keuangan dari pelaku usaha manufaktur di industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode lima tahun, dari tahun 2016

sampai dengan tahun 2020 digunakan sebagai data sekunder untuk penelitian ini.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur pada sub sektor farmasi yang berjumlah 10 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Purposive sampling digunakan untuk memilih sampel penelitian ini agar diperoleh sampel yang sesuai dan memenuhi kriteria yang ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka hanya terdapat sebanyak 7 perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian ini.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data sekunder digunakan untuk mengumpulkan data untuk penelitian ini karena jelas bahwa data sekunder lebih mudah didapat, seperti yang terlihat dari laporan keuangan yang dikumpulkan dari laporan tahunan dan diaudit secara independen oleh akuntan publik (Purwanto, 2011).

Metode dokumentasi pengumpulan data sekunder digunakan dalam penelitian ini, dan informasi dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk buku, artikel, dan jurnal referensi tentang subjek yang diteliti. Situs resmi www.idx.co.id dan www.yahoofinance.com yang mempublikasikan laporan keuangan usaha manufaktur subsektor farmasi tahun 2016-2020 digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini.

3.5 Teknik Analisis Data

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menilai sejauh mana pengungkapan Corporate Social Re- sponsibility (CSR), nilai perusahaan, dan profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Pada tahap ini pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai minimum, maximum, mean, dan standar deviasi.

(6)

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi ini bertujuan untuk menentukan dan menilai reliabilitas model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan berdistribusi normal dan model regresi yang digunakan tidak mengandung multikolinearitas atau autokorelasi (Ghozali, 2016).

3.5.2.1 Uji Normalitas

Ghozali (2016) uji normalitas bertujuan untuk menentukan apakah atau tidak variabel independen dan dependen dalam model regresi berdistribusi teratur. Distribusi data yang normal atau hampir normal merupakan komponen penting dari model regresi yang layak.

3.5.2.2 Uji Autokorelasi

Ghozali (2011) Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara residual/error dari periode t dan residual dari periode t-1 dalam model regresi linier (sebelumnya). Regresi yang tidak memiliki autokorelasi merupakan model regresi yang baik.

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah varians antara residual satu pengamatan dan pengamatan lain tidak sama dalam model regresi.

Disebut homoskedastisitas jika varians dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan berikutnya tetap, dan disebut heteroskedastisitas jika berbeda.

3.5.3 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi berganda ini digunakan untuk mendapatkan koefisien regresi yang akan menentukan apakah hipotesis ditolak atau diterima (Ghozali, 2016).

Analisis regresi berganda penelitian ini menggunakan dua model. Untuk membandingkan

hasil pengujian kedua model regresi, digunakan dua model regresi. Model Regresi I (Analisis Regresi Linier Berganda) digunakan untuk memeriksa pengaruh kedua variabel independen terhadap variabel dependen Tanpa variabel pemoderasi.

Sedangkan untuk Model Regresi II (Moderated Regression Analysis) dilakukan untuk mengevaluasi dampak dari variabel moderasi tes interaksi. Teknik ini melibatkan penyisipan variabel di antara variabel independen dan moderator.

3.5.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan bagian dari statistik inferensial yang bertujuan untuk menarik kesimpulan mengenai suatu populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel populasi tersebut.

3.5.4.1 Koefisien Determinasi (R²)

Ghozali (2016), pengukuran koefisien determinasi dilaksanakan dengan tujuan menghitung persentase pengaruh variabel independen terhadap perubahan variabel dependen.

3.5.4.2 Uji F (Overall Significance Test)

Ghozali (2016), Uji statistik F (Overall Significance Test) menunjukkan jika variabel independen model memiliki dampak pada variabel dependen.

3.5.4.3 Uji t (Partial Individual Test)

Ghozali (2016), Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara pasial (uji t). Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen atau tidak.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Teknik Analisis Data

4.1.1 Analisis Statistik Deskriptif

(7)

Tabel 3. Descriptive Statistics

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2022 a. Corporate Social Responsibility (CSR)

Pada tabel analisis statistik deskriptif diatas dapat diketahui bahwa variabel CSR mendapatkan nilai minimum yaitu sebesar 5,06 pada perusahaan Darya Varia Laboratoria,Tbk (DVLA) dan terdapat nilai maximum sebesar 37,97 pada perusahaan Indofarma,Tbk (INAF). Berdasarkan temuan tersebut, CSR pada perusahaan subsektor farmasi berkisar antara 5,06 hingga 37,97, dengan nilai rata-rata 16,4965 dan standar deviasi 9,2296 pada periode 2016 hingga 2020. Hal ini menunjukkan tingkat pengungkapan yang dilakukan oleh pelaku usaha di bidang farmasi.

subsektor antara 2016 dan 2020 dengan nilai rata- rata 16,49.

b. Profitabilitas (ROA)

Pada tabel analisis statistik deskriptif diatas dapat diketahui bahwa ROA mendapatkan nilai minimum sebesar -4,61 pada perusahaan Indofarma,Tbk (INAF) dan terdapat nilai maximum sebesar 92,10 pada perusahaan Merck Indonesia,Tbk (MERK). Berdasarkan temuan tersebut, Profitabilitas pada perusahaan subsektor farmasi berkisar antara -4,61 sampai 92,10, dengan nilai rata-rata 12,1898 dan standar deviasi 16,01110 pada periode 2016 hingga 2020. Dengan nilai mean sebesar 12,18 menunjukkan bahwa besarnya pendapatan laba perusahaan kepada investor sebesar 1.218,98%.

c. Nilai Perusahaan (PBV)

Pada tabel analisis statistik deskriptif diatas dapat diketahui bahwa PBV mendapatkan nilai minimum sebesar 0,94 pada perusahaan Kimia Farma,Tbk (KAEF) dan terdapat nilai maximum

`sebesar 40,56 pada perusahaan Indofarma,Tbk (INAF).

4.1.2 Uji Asumsi Klasik 4.1.2.1 Uji Normalitas

Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa hasil uji

Kolmogorov-Smirnov untuk uji normalitas data

yaitu 0,094 untuk uji statistik dan 0,200 untuk signifikansi menunjukkan bahwa Ho diterima atau data berdistribusi normal karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.

4.1.2.2 Uji Autokorelasi

Tabel 4. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tabel 5. Uji Autokorelasi

Sumber: Data Diolah Peneliti, 2022

(8)

Tabel 5 memberikan dasar untuk uji autokorelasi, yang menghasilkan nilai Durbin-Watson 2,120 dengan nilai tabel signifikan 0,05. Diketahui N

= 35 perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian, dan K = 2 variabel bebas yang digunakan.

Nilai Durbin Watson adalah dL = 1,3433 dan dU =

Seperti yang bisa dilihat berdasarkan Gambar 2, titik-titik tersebar di atas dan di bawah angka 0 serta mengelompok di atas dan di bawah.

Hasilnya, model regresi dapat dikatakan baik karena

1,5838. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa dU d 4-dU = 1.583 2.120 2.416 dan dalam penelitian ini tidak terdapat autokorelasi.

4.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas

tidak terdapat heteroskedastisitas di dalamnya..

4.2 Analisis Regresi Sederhana Sumber: Data Diolah, 2022

Gambar 2. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Sederhana dan Berganda

(9)

Berdasarkan tabel 6 menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:

Y = -6,475 + 0,706 X1+ e

Seperti terlihat pada tabel diatas, jika variabel independen Corporate Social Responsibility (CSR) pada persamaan 1 memiliki nilai konstanta nol, maka nilai PBV perusahaan negatif atau -6,47.

Y = -9,016 + 0,843 X1 + 1,388 X2 + -1,448 + e Seperti terlihat pada tabel diatas pada persamaan 2 yaitu variabel bebasnya Corporate Social Responsibility (CSR) dan Profitabilitas (ROA) keduanya sama sama bernilai nol, maka nilai perusahaan (PBV) nilainya negatif yaitu -9,016.

Koefisien positif sebesar 0,843 ditunjukkan untuk variabel Corporate Social Responsibility (CSR). Hal ini menunjukkan bahwa, dengan asumsi bahwa variabel lain tetap konstan, nilai perusahaan (PBV) akan meningkat sebesar 0,843 untuk setiap peningkatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar 1.

Koefisien positif sebesar 1,388 ditunjukkan untuk variabel profitabilitas (ROA). Hal ini menunjukkan bahwa, dengan asumsi bahwa variabel lain tetap konstan, nilai perusahaan (PBV) akan meningkat sebesar 1,388 untuk setiap peningkatan profitabilitas (ROA) sebesar 1.

Koefisien negatif sebesar -1,448 ditunjukkan untuk Variabel Moderasi (CSR*ROA). Hal ini menunjukkan bahwa, dengan asumsi bahwa variabel lain tetap konstan, nilai perusahaan (PBV) akan meningkat sebesar -1,448 untuk setiap peningkatan Variabel Moderasi (CSR*ROA) sebesar 1.

4.3 Uji Hipotesis

4.3.1 Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 7. Koefisien Determinasi (R2)

Sumber: Data Diolah, 2022

Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R2 persamaan 1 adalah 0,484, yang menunjukkan bahwa CSR menyumbang 48,4% dari PBV dan sisanya 51,6% tidak dijelaskan oleh CSR.

Sedangkan Nilai Adjusted R2 pada persamaan 2 adalah 0,651, yang menunjukkan bahwa CSR, profitabilitas, dan interaksi antara CSR dan profitabilitas menyumbang 65,1% terhadap PBV.

Sedangkan sisanya 34,9%.

4.3.2 Uji Kesesuaian Model (Uji F) Tabel 8. Uji FANOVA

(10)

Berdasarkan informasi pada Tabel 8 di atas, nilai F-hitung persamaan 1 adalah 32,886 dan nilai profitabilitasnya adalah 0,000. Jelas dari hasil profitabilitas yang kurang dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Seperti yang terlihat pada persamaan 2, nilai F-hitung adalah 22,183 dan nilai profitabilitas

Dari data Tabel 9 dapat diketahui nilai Uji t dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Hipotesis Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Nilai Perusahaan (PBV) Berdasarkan hasil perhitungan variabel CSR yang menunjukkan nilai 0,843 dan nilai t-hitung 7,477 dengan signifikansi 0,000, dapat disimpulkan bahwa CSR berpengaruh positif dan substansial terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian, H1 diterima.

b. Hipotesis Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Nilai Perusahaan (PBV) di Moderasi oleh Profitabilitas (ROA)

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan analisis regresi termoderasi (MRA), nilai t variabel pemoderasi adalah -4,212 dengan tingkat signifikansi 0,000. Variabel profitabilitas dapat mempengaruhi hubungan antara Corporate Social Responsibility (CSR) dengan nilai bisnis karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05.

Mengingat bahwa CSR dapat meningkatkan nilai perusahaan ketika profitabilitasnya (ROA) kuat, H2 dapat diterima..

Tabel 9. Uji t

adalah 0,000. Berdasarkan hasil profitabilitas kurang dari 0,05, CSR, ROA, dan interaksinya secara simultan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap nilai perusahaan.

4.3.3 Uji Persial (Uji-t)

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan variabel profitabilitas sebagai variabel moderating yang di proksikan ke Return On Assets (ROA) sebagai proksi profitabilitas pada perusahaan manufaktur subsektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek In- donesia periode 2016-2020 dengan sampel 7 perusahaan. Setelah dilakukan pengujian dengan SPSS 26, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Corporate Social Resposibility (CSR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, dengan demikian H1 diterima.

2. Variabel profitabilitas mampu mempengaruhi hubungan antara Corporate Social Responsibility (CSR) dengan nilai perusahaan, dengan demikian H2 diterima.

3. Nilai Adjusted R2 terkoreksi sebesar 0,484, yang berarti 48,4% PBV dapat di pertanggung Sumber: Data Diolah 2022

(11)

jawabkan oleh CSR dan sisanya 51,6% oleh faktor lain, sesuai dengan temuan uji koefisien determinasi pada persamaan 1. Nilai Adjusted R2 Persamaan 2, yaitu 0,651, menunjukkan bahwa CSR, profitabilitas, dan interaksi antara CSR dan profitabilitas menyumbang 65,1% dari PBV.

Namun, sisanya 34,9%.

5.2 Saran

1. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel lain sebagai variabel moderating, misalnya seperti leverage, kinerja perusahaan, dll. Dan diharapkan dapat memilih perusahaan lain untuk dijadikan sampel serta periode penelitian yang lebih lama.

2. Bagi perusahaan manufaktur subsektor farmasi saat ini atau perusahaan yang tidak termasuk dalam penelitian ini diharapkan untuk dapat menjelaskan secara lengkap pentingnya pengungkapan CSR kepada perusahaan dalam laporan yang disebut sebagai sustainability reporting. Pengungkapan Corporate Social Responsibility memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan, oleh karena itu tingkat CSR yang tinggi dapat meningkatkan nilai perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Agustine, Ira. 2014. Pengaruh Corporatesocial Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen Keuangan, Vol. 2 No. 1. Hal. 42 – 47. Surabaya : Universitas Kristen Petra.

[2] Fidiana, Madinatul. u. dan. 2016. Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.

Jurnal Akuntansi Bisnis, 10(1), 1–15.

[3] Denziana, A. dan Monica, W. 2016. Analisis Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris

pada Perusahaan yang Tergolong LQ45 di BEI Periode 2011-2014). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.07, No.02: 241-254.

[4] Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

[5] Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

[6] Hermuningsih, S. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Size Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Siasat Bisnis, 16(2), 232–242.

[7] Kamil, A. Dan Herusetya, A. 2012. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Kegiatan Corporate Social Responsibility”. Media Riset Akuntansi. Vol.

2 No. 1 Februari 2012. Hal. 1 – 17.

[8] Mega Karunia Rosdwianti, Moch. Dzulkirom AR, Zahroh ZA. 2016. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 38 No.2.

[9] Moniaga, f. 2013. Struktur Modal, Profitabilitas dan Struktur Biaya Terhadap Nilai Perusahaan Industri Keramik, Porcelen dan Kaca Periode 2007 - 2011. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(4), 433–442.

[10] Putra, a. a., Yudowati, s. p., & Telkom, u. 2017.

The Influence of Corporate Social Responsibility On The Value of Corporate With Profitability As Moderating Variables.

4(3), 2804–2810.

[11] Setiabudy, r. 2012. Farmakologi dan Terapi

(12)

Edisi 5.

[12] Sari, R. A. ., & Priyadi, M. . 2016. Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Size, dan Growth Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan Roosiana Ayu Indah Sari Maswar Patuh Priyadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia) Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, 5, 1–17.

[13] Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: CV. Alfabeta.

[14] Purwanto, a. 2011. Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Terhadap Corporate Social Responsibility. Jurnal Akuntansi dan Auditing, 8(1), 12–29.

Referensi

Dokumen terkait

Studio Konsep Perancangan Arsitektur (SKPA) ini disusun guna melengkapi persyaratan untuk menyelesaikan program studi S-1 pada Progam Studi Arsitektur Fakultas Teknik

Dan berdasarkan pengamatan awal dari penyebaran angket yang dilakukan oleh peneliti terhadap beberapa siswa siswi SMAN 08 Surakarta dengan jumlah 30 subjek dari 4 aspek dan

DPA - SKPD 2.2 Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. DPA - SKPD 2.2.1 Rincian Dokumen

Aplikasi âGames Goâ adalah sebuah aplikasi permainan yang mensimulasikan permainan tradisional Jepang Go ke dalam permainan komputer pada sebuah jaringan dengan protokol TCP/IP

Contoh-contoh yang menggambarkan bahwa para Nabi berijtihad dalam urusan duniawiy adalah ijtihad yang dilakukan Nabi Yunus yang memutuskan untuk lari dari kaummnya

Prasudi Alexander dan Ade Utarini Tahun 2004 Kemitraan Puskesmas dengan Dokter Praktik Swasta dalam Penanggulang- an Tuberkulosis Paru di Kecammatan Sleman Provinsi

Keseluruhan usulan program ini menjabarkan skenario pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya sektor PKP di Kota Padangsidimpuan melalui proses perencanaan yang

Dengan jumlah watt (energi listrik) yang lebih kecil, lampu TL atau neon lebih murah digunakan daripada membeli lampu pijar biasa, dan saat ini jenis lampu TL juga bervariasi