• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen sawit terbesar di dunia yang memiliki luas areal perkebunan kelapa sawit seluas 15,08 juta hektar dengan produksi mencapai 42,9 juta ton yang dapat dijadikan sumber kemakmuran bagi perekonomian nasional. Areal perkebunan kelapa sawit tersebar di 26 provinsi di Indonesia mulai dari provinsi di Sumatera , Kalimantan, Jawa, Sulawesi hingga Papua, sehingga posisi tersebut memberikan peluang bagi pengusaha-pengusaha kelapa sawit berkelanjutan. Menurut status kepengusahaannya, sebagian besar lahan perkebunan kelapa sawit dikelola oleh perkebunan besar swasta yaitu sebesar 34,29 persen. Perkebunan milik negara yaitu sebesar 25,09 persen. Lahan terbesar selanjutnya dikuasai oleh perkebunan rakyat sebesar 40,62 persen. Maka besar harapan jika kemudian, ekonomi perkebunan kelapa sawit dijadikan tumpuan bagi pembangunan ekonomi nasional.

Berdasarkan data statistik kelapa sawit Indonesia tahun 2020, Poduk-produk kelapa sawit yaitu Palm Kernel Oil (PKO) dan Crude Palm Oil (CPO). Salah satu produk kelapa sawit dalam bentuk Crude Palm Oil (CPO) mengalami perkembangan yang signifikan mulai dari tahun 2017 hingga 2021. Hal ini terlihat dari harga CPO yang mengalami kenaikan setiap

(2)

Hal ini terlihat dari harga CPO yang mengalami kenaikan setiap tahunnya yang diiringi dengan terjadi lonjakan permintaan terhadap CPO. Berikut grafik perkembangan kelapa sawit tahun 2017-2021 :

Grafik 1.1 Perkembangan Produktivitas Kelapa Sawit Tahun 2017-2021 (Sumber:

Badan Pusat Statistik)

Pada grafik 1.1 menunjukan bahwa harga CPO cenderung mengalami peningkatan mulai dari tahun 2017-2021 di ikuti dengan peningkatan produktivitas kelapa sawit, dimana naiknya harga CPO dan meningkatnya produktivitas kelapa sawit berdampak pada pendapatan yang lebih besar. Tentu saja hal ini berdampak positif bagi perusahaan-perusahaan kelapa sawit di Indonesia,. Peningkatan produktivitas kelapa sawit menggambarkan terjadinya peningkatan permintaan CPO dapat memberikan kontribusi bagi laba perusahaan sehingga dapat bermanfaat bagi perusahaan dan investor. Selain itu peningkatan produktivitas kelapa sawit juga berdampak positif terhadap upaya pemerintah

0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000

2017 2018 2019 2020 2021

1000 Ton

Perkembangan Produktivitas kelapa sawit

8.670

7.280

8.990 9.579

10.756

0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000

2017 2018 2019 2020 2021

Perkembangan Harga CPO

(3)

dalam penerapan Biodisel atau B20 dimana ide ini akan membantu mengurangi impor terhadap solar.

Pengaruh sektor perkebunan kelapa sawit terhadap perekonomian Indonesia juga terlihat dari kontribusinya pada Prduks Domestiks Brutos (PDB). Menurut data Laporan Perekonomian Indonesia, persentase kontribusi sektor perkebunan kelapa sawit terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Berikut data pertumbuhan Produk Domestik Bruto perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia :

Grafik 1.2 Data Pertumbuhan PDB Perkebunan Kelapa Sawit Berdasarkan Harga Kostan Tahun 2017-2021 (Sumber: www.bps.go.id)

Melihat fenomena ini dapat diharapkan bahwa perolehan laba perusahaan perkebunan kelapa sawit juga meningkat, namun pada kenyataannya laba perusahaan perkebunan kelapa sawit mengalami penurunan. Berdasarkan teori yang ada dimana laba yang cendrung menurun dapat disebabkan karena penurunan penjualan dan peningkatan hutang, sehingga hal ini dapat menghubungkan pengaruh antara leverage dan perputaran total asset terhadap

20.246 20.542 22.965 23.174 24.879

0 10.000 20.000 30.000

2017 2018 2019 2020 2021

Produk Domestri Bruto (PDB) Perkebunan Kelapa Sawit

(4)

profitabilitas.. Berikut grafik profitabilitas perusahaan perkebunan kelapa sawit tahun 2017-2021:

Grafik 1.3 Return on Equity Perusahaan Kelapa Sawit yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2021 (Sumber: idx.co.id)

Berdasarkan grafik 1.3 menunjukkan bahwa profitabilitas yang diukur dengan ROE pada perusahaan kelapa sawit cenderung menurun setiap tahunnya.

Hal ini dapat berdampak pada kekhawatir para investor untuk berinvestasi di sektor tersebut, karena tingkat pengembalian modal perusahaan dari kegiatan operasionalnya menurun, Jika terjadi terus-menerus hal ini dapat membuat investor menarik dana yang telah ditanamkan diperusahaan karena perusahaan dianggap tidak berpotensi meningkatkan pengembalian untuk modal dari kegiatan operasionalnya. Keadaan ini akan menyulitkan perusahaan dalam kegiatan operasionalnya. Apabila masalah ini terjadi secara terus-menerus perusahaan juga akan mengalami resiko bangkrut.

Sedangkan leverage pada perusahaan kelapa sawit juga mengalami peningkatan dari tahun 2017-2021 yang mengidikasikan berlawanan dengan teori

28,79%

6,53% 4,13%

-79,66% -72,43%

-100,00%

-80,00%

-60,00%

-40,00%

-20,00%

0,00%

20,00%

40,00%

2017 2018 2019 2020 2021

PROFITABILITAS

(5)

yang ada. Berdasarkan Trade off theory perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan memaksimalkan penggunaan utang jangka panjangnya karena beban bunga yang timbul dari hutang tersebut dapat mengurangi pajak. Berikut grafik leverage perusahaans sub-sektor perkebunans kelapas sawits tahun 2017-2021:

Grafik 1.4 Data Leverage Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2021 (Sumber : idx.co.id)

Berdasarkan grafik diatas menunjukan bahwa kondisi laverage perusahaan perkebunan kelapa sawit cendrung mengalami peningkatan dari tahun 2017 hingga tahun 2021. Apabila semakin besar debt to equity ratio menunjukan bahwa porsi hutang lebih besar dari ekuitas perusahaan, yang menandakan bahwa kinerja perusahaan semakin memburuk (Darsono & Ashari, 2010). Jika perusahaan menggunakan ekuitas sebagai jaminan atas hutang perusahaan maka menyebabkan tingginya pembiayaan terhadap hutang. Tentu hal ini dapat menyababkan penurunan profitabilitas perusahaan sebab perusahaan tidak memiliki modal yang cukup dalam membiayai aktivitas operasionalnya. Debt to Equity Ratio perusahaan membandingkan total hutang dengan total ekuitas perusahaan.

-0,83

0,42

1,64

2,37

4,76

-2 0 2 4 6

2017 2018 2019 2020 2021

Leverage

(6)

Selain leverage perusahaan, rasio aktivitas yang diukur dengan total asset turnover perusahaan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan, berdasarkan packing order theory menyatakan bahwa semakin tinggi keuntungan yang diperoleh maka akan semakin efektif perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva dalam menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Jadi perputaran total asset yang tinggi dapat memperkecil perusahaan dalam menggunakan dana eksternalnya. Berikut grafik perputaran total asset perusahaan kelapa sawit tahun 2017-2021:

Grafik 1.5 Data Perputaran Total Aset Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2021 (Sumber: idx.co.id)

Berdasarkan grafik 1.5 menunjukan bahwa kondisi perputaran total asset pada perkebunan kelapa sawit mengalami penurunan dari tahun 2017 hingga tahun 2021 yang menunjukan bahwa perusahaan-perusahaan pada perkebunan kelapa sawit tidak efektif dalam mengelolah asetnya, ketika perputaran total aktiva menurun atau semakin rendah hal ini menunjukan bahwa kemampuan

0,38 0,4 0,38 0,36

0,22

0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5

2017 2018 2019 2020 2021

Perputaran Total Aset

(7)

perusahaan juga menurun dalam menghasilkan laba dari penggunaan aktiva yang dimiliki.

Peningkatan profitabilitas tidak hanya diukur dari leverage yang menurun dan aktivitas perusahaan yang efektif, melainkan didukung juga oleh faktor utama dimana sebuah perusahaan mampu bersaing dengan menggabungkan antara sumber daya pengetahuan, pengalaman dan keahlian karyawan, yang disebut sebagai modal intelektual. Modal intelektual atau Intellectual capital adalah asset tidak berwujud berupa sumberdaya informasi dan pengetahuan yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan bersaing serta dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Berdasarkan Knowledge-based theory menyatakan bahwa semakin baik kinerja modal intelektual dalam suatu perusahaan maka akan semakin tinggi tingkat pengungkapannya dalam laporan keuangan sehingga dapat meningkatkan kepercayaan para stakeholder terhadap perusahaan. Semakin besar nilai modal intelektual maka semakin efisien penggunaan modal perusahaa.

Modal intelektual didefinisikan sebagai sumberdaya pengetahuan, pengalaman dan keahlian karyawan, sehingga kelebihan dari modal intelektual yaitu dimana modal intelektual dapat berkontribusi untuk menciptakan nilai sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Semakin besar nilai modal intelektual maka semakin efisien penggunaan modal perusahaan, yang berarti sumber daya pengetahuan, pengalaman dan keahlian

(8)

karyawan pada perusahaan kelapa sawit semakin baik dan dapat menciptakan kepercayaan kepada stakeholders lainnya.

Dengan demikian modal intelektual yang baik mejadi gambaran pada investor atau stakeholders lainnya dalam berinvestasi pada perusahaan tersebut, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan jangka panjang karena kepercayaan akan menciptakan komitmen yang lebih tinggi dari stakeholders terhadap perusahaan. Hal ini juga sesuai dengan teori stakeholders yang menyatakan bahwa stakeholders memiliki hak untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas-aktivitas perusahaan. Kondisi tersebut akan diperhitungakan bagi perushaan yang memiliki modalsintelektualsyang signifikan untuk mengelola hubungan yang baik dengan stakeholders.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Leverage dan Perputaran Total Aset Terhadap Profitabilitas Dengan Modal Intelektual sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Sub-sektor Perkebunan Kelapa Sawit yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2021”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka beberapa masalah dapat diindentifikasi sebagai berikut:

1. Meningkatnya jumlah produktivitas dari perusahaan sub-sektor perkebunan kelapa sawit tidak diikuti dengan kenaikan profitabilitas perusahaan,

(9)

sehingga hal ini dapat mengakibatkan kekhawatiram investor dalam berinvestasi.

2. Kenaikan Leverage pada perusahaan sub-sektor perkebunan kelapa sawit tidak mendorong kenaikan Profitabilitas perusahaan sub-sektor perkebunan kelapa sawit.

3. Penurunan grafik Perputaran Total Aset pada perusahaan sub-sektor perkebunan kelapa sawit diikuti dengan penurunan Profitabilitas perusahaan sub-sektor perkebunan kelapa sawit.

4. Modal Intelektual mampu memperkuat pengaruh Leverage dan Perputaran Total Aset terhadap Profitabilitas perusahaan sub-sektor perkebunan kelapa sawit.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas dan mejaga agar terfokus pada topik yang dipilih, maka penelitian ini dibatasi pada pembahasan mengenai Leverage, Perputaran Total Aset, Modal Intelektual dan Profitabilitas pada perusahaan sub- sektor perkebunan kelapa sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2021.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah Leverage berpengaruh terhadap Profitabilitas perusahaan sub-sektor perkebunan kelapa sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017- 2021 ?

(10)

2. Apakah Perputaran Total Aset berpengaruh terhadap Profitabilitas perusahaan sub-sektor perkebunan kelapa sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2021 ?

3. Apakah Modal intelektual memperkuat pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas pada perusahaan sub-sektor perkebunan kelapa sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2021 ?

4. Apakah Modal Intelektual mamperkuat pengarug Perputaran Total Aset terhadap Profitabilitas padasperusahaanssub-sektorsperkebunan kelapa sawit yangsterdaftarsdisBursasEfeksIndonesia tahuns2017-2021 ?

1.5 TujuansPenelitians

Berdasarkan rumusans masalahs diatass, makas tujuans penelitians inis adalah

1. Untuk mengetahui pengaruh Leverage berpengaruh terhadap Profitabilitas perusahaan sub-sektor perkebunan kelapa sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2021.

2. Untuk mengetahui pengaruh Perputaran Total Aset berpengaruh terhadap Profitabilitas perusahaan sub-sektor perkebunan kelapa sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2021.

3. Untuk mengetahui pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas melalui Modal Intelektual sebagai variable moderasi pada perusahaan sub-sektor perkebunan kelapa sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2021.

(11)

4. Untuk mengetahui pengaruh Perputaran Total Aset terhadap Profitabilitas melalui Modal Intelektual sebagai variable moderasi pada perusahaan sub-sektor perkebunan kelapa sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2021.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Penulis

Sebagai sarana belajar dalam memperoleh ilmu pengetahuan mengenai manajemen keuangan khususnya dalam menganalisi pengaruh leverage dan perputaran total aktiva terhadap profitabilitas

2. Bagi Perusahaan

Memberikan informasi kepada perusahaan khususnya manajer keuangan dalam mengambil keputusan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan kesejahteraan investor.

3. Bagi Investor

Menjadi masukan bagi investor dalam mempengaruhi pertimbangan calon investor dalam mempengaruhi keputusan untuk berinvestasi pada suatu perusahaan.

4. Bagi Akademis

Sebagai tambahan pengetahuan bagi para akademis dalam bidang keuangan khususnya tentang profitabilitas.

5. Bagi Peneliti Lain

(12)

Bagi pembaca dan pihak lainny, penelitian ini diharapkan dapat lebih memperdalam pengetahuan dan sebagai bahan referensi untuk penelitian yang sejenis dimasa yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan basis data logikal menurut Connoly dan Begg (2002, p294) adalah proses pembentukan suatu model informasi yang digunakan dalam perusahaan berdasarkan pada model data

Selama kurang lebih 1 Tahun berada di De Britto masih sering kita menjumpai teman-teman bahkan diri kita sendiri masih belum mengerti apa tujuan kita bersekolah

Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dengan menggunakan teknik send a problem di

Ø   Terapi antivirus untuk infeksi virus hepatitis B kronik pada pasien dengan koinfeksi HIV-VHB dilakukan terus-menerus seumur hidup..

makalah dalam Prosiding Kongres Internasional Bahasa-Bahasa Daerah Sulawesi Tenggara.. Routledge: London and

Langkah-langkah yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan yaitu guru mengenalkan media kartu angka dan kartu bergambar pada anak, setiap