• Tidak ada hasil yang ditemukan

Audit Maternal Perinatal Surveilans dan Respon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Audit Maternal Perinatal Surveilans dan Respon"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Audit Maternal Perinatal Surveilans dan Respon (AMP-SR) yang Efektif

Rukmono Siswishanto dan Hanevi Djasri

Webinar "Membangun Budaya Keselamatan Pasien“

Dalam rangka memperingati Hari Keselamatan Pasien Sedunia Tahun 2021

(2)

Perkenalan

Rukmono Siswishanto

• Dirut RS Jiwa Soerojo Magelang (2021 – sekarang)

• Direksi RSUP Sardjito (2015-2021)

• Staf Departemen Kebidanan dan Kandungan RSUP dr. Sardjito / FKKMK UGM

• Ketua Tim Program Sister Hospital Provinsi NTT (2011-2015)

Hanevi Djasri

• Anggota KNKP (sejak 2020)

• Konsultan PKMK UGM dan Dosen MMR UGM (sejak 2003)

• Ketua Indonesian Healthcare

Quality Network/IHQN (sejak 2005)

• Dosen Sp II Obsginsos (Joglosemar- Surabaya-Makasar)

• Koordinator Program Sister

Hospital Provinsi NTT (2010-2015)

(3)

Pendahuluan

Permasalahan Audit Maternal Perinatal Surveilans dan Respon

(4)

Surveilans Analisis

Respons

• Pencatatan &

pelaporan

• Sistem pembelajaran

• Kelembagaan

• Sistem kolaborasi tindak lanjut

(5)

Underreporting Kematian

(4,8 juta kelahiran hidup)

Ibu (n=14.640)

Dilaporkan Tidak terlaporkan

Neonatal (n=72.000)

Dilaporkan Tidak terlaporkan

34,1%

24,3%

SDKI 2017 SUPAS 2015

(6)

Terimakasih

(7)

Regulasi Audit Kematian Ibu & Neonatal

UU 36/ 2009 Kesehatan (24) UU 44/ 2009 Rumah Sakit (39)

PP 62/ 2014 Kesehatan Reproduksi (6-7)

Kepmenkes 604/ 2008 Pedoman pelayanan MP di RSU

PMK 97/ 2014 PMK 45/2014 PMK 46/ 2015

PMK 34/ 2017 PMK 11/ 2017

Keselamatan pasien SE Sekjen Kemenkes 548/ 2020 AMP Surveilans dan Respon

2021

Maternal Perinatal Death Notification (aplikasi)

(8)

Kualitas Pelaksanaan AMP-SR

• Masih sering terjadi kematian dengan sebab yang sama → timbul pertanyaan bagaimana dengan kualitas pelaksaaan AMP-SR?

Perbaikan kualitas Audit

• Perlu ada tindak lanjut strategis → Regulasi AMP-SR hingga mungkin tingkat Menko

• Perlu ada tindak lanjut teknis → Pelatihan & Pendampingan 10 Langkah Stratejik AMP-SR di Tingkat Kabupaten/ Kota

(9)

10 Langkah Stratejik AMP-SR di

Tingkat Kabupaten/ Kota

(10)

Pembentukan Tim AMPSR

Pengisian formulir

AMPSR

Pengkajian kasus

Draft rekomendasi

1. Identifikasi masalah 2. Analisis data

3. Penggalian akar masalah

4. Pencarian penyelesaian masalah

1. Pengelompokan Rekomendasi 2. Menyusun Skala Prioritas

3. Menyusun Program dan Anggaran → DPRD 4. Menyusun POA

1

2

3

4

(11)

Pembentukan Tim AMPSR

Pengisian formulir

AMPSR

Pengkajian kasus

Draft rekomendasi

Rekomendasi stratejik lintas

sektor

Diseminasi Rekomendasi stratejik lintas

sektor Evaluasi

Respon Pelaksanaan

Program stratejik lintas

sektor Monitoring Evaluasi

1

2

3

4

5 6

7 8 10 9

(12)

10 Langkah AMP-SR Tingkat Kabupaten/Kota

Tingkat Tim AMP

1. Pembentukan Tim AMP tingkat Kabupaten

2. Pengisian Form AMP-SR: Otopsi Verbal dan Rekam Medis

3. Pengkajian Kasus

4. Penyusunan Draft Rekomendasi

Tingkat Kepala Daerah (Bupati)

5. Penyusunan Rekomendasi Lintas Sektor

6. Diseminasi Rekomendasi 7. Evaluasi Respon

8. Pelaksanaan Rekomendasi 9. Monev Program Perbaikan 10. Evaluasi Luaran AKI dan AKB

(13)

Penutup

• Untuk memastikan AMP-SR yang efektif diperlukan adaya Kegiatan pendampingan AMP-SR oleh pihak eksternal, terutama bagi daerah yang hanya memiliki satu orang tenaga dokter spesialis obsgin

maupun dokter spesialis anak

• Perbaikan terus menerus teknis pelaksanaan AMP-SR dan juga

perbaikan regulasi/kebijakan diperlukan agar proses AMP-SR menjadi lebih baik dalam menjawab sebab kematian dan akar masalah di

masing-masing daerah.

(14)

Terima Kasih

rukmono@ugm.ac.id 0811-258-746

hanevi.djasri@ugm.ac.id 0816-191-3332

(15)

Detail 10 Langkah Stratejik AMP- SR di Tingkat Kabupaten/ Kota

Materi tambahan

(16)

1. Pembentukan Tim AMP tingkat Kabupaten

1. Pelindung (Bupati): Memberikan perlindungan dan arahan kebijakan bagi para pihak terkait dalam kegiatan AMP

2. Tim Manajemen AMP (Penanggung Jawab-Kadinkes; Koordinator- Kabid; Seketariat-Kasie): Memastikan AMP berjalan, alokasi dana, tindak lanjut dikerjakan, memantau outcome

3. Tim Pengkaji AMP: pengkajian, analisa akar masalah, menyusun rekomendasi perbaikan, menyusun pedoman lokal

4. Tim Komunitas Pelayanan: memberi masukan, melakukan tindak lanjut, dan mendapatkan umpan balik

Dapat ditambahkan dengan Tim Pendamping Eksternal

(17)

2. Pengisian Form AMP-RS: Otopsi Verbal dan Rekam Medis

Review kelengkapan data: OVM/OVP, RMM/RMP, RMMP/RMPP

• Otopsi Verbal Maternal/Perinatal digunakan bagi seluruh kematian yang dibuat oleh tim dari puskesmas diawasi oleh dinas kesehatan,

• Rekam Medis Maternal/Perinatal, merupakan salinan rekam medis pasien yang meninggal, berisi kronologis semenjak pasien datang di fasilitas kesehatan hingga pasien meninggal.

• Rekam Medis Maternal/Perinatal Perantara merupakan Salinan rekam medis di fasilitas kesehatan lain yang pasien kunjungi sebelum

meninggal atau dirujuk.

(18)

3. Pengkajian Kasus

Rekapitulasi data kematian ibu dan bayi → Analisa berbagai variabel dengan menyusun matriks:

• Lokasi tempat kematian

dibandingkan dengan penyebab kematian ibu

• Usia ibu dibandingkan umur

kehamilan pada saat kematian ibu

• Usia kehamilan dibandingkan dengan sebab kematian ibu

• Jumlah ANC dibandingkan dengan sebab kematian ibu

• Penyebab kematian dibandingkan dengan waktu tiba di faskes sejak keputusan merujuk

• Penyebab kematian dibandingkan dengan hari rawat di faskes hingga ibu meninggal dunia

• Berat badan lahir dibandingkan dengan penyebab kematian

• Usia neonatus dibandingkan dengan penyebab kematian

• dll

(19)

Analisa penyebab kematian & Akar masalah

Penyebab kematian

• Penyebab langsung

• Penyebab tidak langsung

• Penyebab dasar

Jenis kematian

• Dapat dihindari

• Tidak dapat dihindari

Akar masalah

• Diidentifikasi bila masuk

kedalam jenis kematian yang

“seharusnya” dapat dihindari

(20)

Rekapitulasi Data AKI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

No Kab Pusk Kel Thn Bln Um ur

Kehamilan ANC

Usia Hamil

Waktu Kematian

Tempat Kematian

Penyebab Kematian

Kategori Kematian

Peno- long

Waktu Tiba

Waktu Rawat

G P A H Lokasi Jumlah Petugas

(21)

Rekapitulasi Data AKB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

No Kab. Pusk. Kel. Tahun Bulan Umur Ibu

Kehamilan Waktu Kematian

Usia Bayi

Berat

Bayi Penolong Lokasi Persalinan

Lokasi Kematian

Penyebab Kematian

Lama Rawat

G P A H

(22)

Matriks Kematian Maternal Matriks Kematian Perinatal

(23)

4. Penyusunan Draft Rekomendasi

DOMAIN LEADERSHIP KLINIS KAPASITAS

PETUGAS RUJUKAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

Fokus Budaya

keselamatan

Perbaikan

Kinerja Klinis Drill Penguatan Sistem Rujukan

Sosialisasi Jamkes Masyarakat

Petugas Kesehatan

Pengelola Faskes

Manajer Program KIA

(24)

5. Penyusunan Rekomendasi Lintas Sektor

• Melibatkan lintas sektor

• Review ulang beberapa kasus kematian

• Pembahasan akar masalah yang telah diidentifikasi

• Pembahasan rekomendasi perbaikan yang telah disusun

• Melakukan penyusunan program dan anggaran kegiatan

• Menyusunan Rekomendasi akhir yang operasional hingga ke aspek teknis

(25)

Skala Prioritas Rekomendasi

Rekomendasi Kemudahan

(1 – 3)

Dampak

(1 – 3) Urutan Prioritas

(26)

Detail Rencana Tindak Lanjut

No Kegiatan Indikator Pelaksana Waktu Sumber

Dana Sasaran Penanggung Jawab Masyarakat

Tenaga Kesehatan

Manager Faskes

Manager Program

(27)

Pembagian Rekomendasi

Respon Segera Respon Terencana

Masyarakat

Manager Faskes

Manager Program

Tenaga Kesehatan

(28)

6. Diseminasi Rekomendasi

• Mengundang seluruh stake holder yang lebih luas: Bupati, DPRD

Komisi Kesehatan, ketua SKPD yang terkait, tokoh masyarakat hingga tokoh agama

• Bupati memiliki peranan penting untuk menentukan kegiatan apa

yang akan menjadi kegiatan bersama sebagai gerakan besar ditingkat daerah dalam meningkatkan pelayanan masyarakat.

• Kegiatan tersebut harus: Fun; Kebersamaan; Mudah; & Berdampak

(29)

7. Evaluasi Respon

• Dilakukan setidaknya beberapa bulan (3 sampai 4 bulan ) setelah sosialisasi rekomendasi

• Menilai apakah rekomendasi telah direspon oleh berbagai pihak, baik dalam bentuk respon segera atau respon terencana (misalnya SKPD telah membuat RKA)

• Dapat dilakukan oleh tim pendamping eksternal

(30)

8. Pelaksanaan Program Perbaikan

• Dilakukan melalui wawancara dengan tim KIA dinas kesehatan, dan triangulasi data melalui kunjungan lapangan

• Dilanjutkan dengan pembahasan dengan mengundang seluruh stake holder dan tokoh masyarakat di Kantor Bupati, mengevaluasi hal-hal apa saja yang belum dikerjakan atau mengalami kendala dalam

operasionalnya.

(31)

9. Monev Program Perbaikan

• Monitoring dan Evaluasi semua kesepakatan untuk mengatasi hambatan atau kendala operasional terkait dengan program perbaikan

(32)

10. Evaluasi Luaran AKI dan AKB

Evaluasi apakah pelaksanaan rekomendasi telah:

• Menurunkan AKI dan AKB

• Mencegah kematian ibu/bayi yang seharusnya dapat dicegah namun tetap terjadi dengan akar masalah yang sama

Referensi

Dokumen terkait

Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena. terjadi gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan

Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan seseorang

Tujuan penelitian : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap bidan dengan tindakan Audit Maternal Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan

Mengingat diabetes mellitus merupakan faktor kebahayaan untuk terjadi asidosis laktat, maka timbul pertanyaan apakah ada hubungan antara DM (yang terkendali/kontrol dan tidak)

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950

Hasil temuan dari audit ini dapat ditindaklanjuti sebagai upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pada area W Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Pusat Inovasi dan Kerjasama

obstruksi mekanik & fungsional tuba serta limfadenitis perituba dan timbul gejala.. klinik yang menurunkan kualitas

Apabila seluruh tindakan perbaikan telah dilakukan dengan memuaskan, maka Auditor menutup laporan ketidaksesuaian dan tindakan koreksi (NCR & CAR) dan melaporkannya kepada