• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai perkembangan yang sangat pesat.keunggulan dari internet tidak hanya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai perkembangan yang sangat pesat.keunggulan dari internet tidak hanya"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pajak merupakan tulang punggung penerimaan negara dan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara.Pajak berasal dari iuran masyarakat dan dapat dipaksakan dengan tidak mendapat imbalan secara langsung yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak.Saat ini perkembangan teknologi Internet sudah mencapai perkembangan yang sangat pesat.Keunggulan dari internet tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan personal, namun juga oleh pemerintah.Internet dimanfaatkan oleh pemerintah dalam rangka modernisasi pelayanan publik dengan harapan dapat menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (goodgovernance) dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengoptimalkan pengunaan teknologi informasi adalah dengan menerapkan e- government.E- government merupakan salah satu bentuk dari modernisasi pada level pemerintahan.Modernisasi ini dilakukan salah satunya oleh Direktorat Jenderal Pajak yang mana merupakan unit pemerintahan yang berada dibawah nauangan Kementrian Keuangan. Semenjak tahun 2002, Direktorat Jenderal Pajak telah meluncurkan program perubahan (change program) atau reformasi administrasi perpajakan yang secara singkat biasa disebut Modernisasi (Pandiangan, 2007:7).

Adapun tujuan dari program modernisasi ini adalah pelaksanaan good governance, yaitu penerapan sistem administrasi perpajakan yang transparan dan akuntabel, dengan memanfaatkan sistem informasi teknologi yang handal

1

(2)

2

danterkini.Strategi yang ditempuh adalah pemberian pelayanan prima sekaligus pengawasan intensif kepada para wajib pajak. Jika program modernisasi ini ditelaah secara mendalam, termasuk perubahan-perubahan yang telah, sedang, dan akan dilakukan, maka dapat dilihat bahwa konsep modernisasi ini merupakan suatu terobosan yang akan membawa perubahan yang cukup mendasar dan revolusioner.

Untuk mewujudkan itu semua, maka program reformasi adminsitrasi perpajakan perlu dirancang dan dilaksanakan secara menyeluruh dan komprehensif. Perubahan-perubahan yang dilakukan meliputi bidang-bidang berikut:

a. Struktur organisasi

b. Business process danteknologi informasi dan komunikasi c. Manajemen sumber daya manusia

d. Pelaksanaan good governance

Untuk mewujudkan itu semua, maka program reformasi adminsitrasi perpajakan perlu dirancang dan dilaksanakan secara menyeluruh dan komprehensif.Apabila dilihat dari sisi e-government, perubahan yang harus dilakukakan adalah pada bidang business process dan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam perbaiakan business process dan teknologi informasi terdapat perbaikan birokrasi kearah yang lebih baik yaitu mencakup metode, sistem, dan prosedur kerja. Untuk itu, perbaikan business process merupakan pilar penting program modernisasi DJP yang diarahkan pada penerapan full automation dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Diharapkan dengan full

(3)

waktu. Business process dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi kontak langsung pegawai DJP dengan Wajib Pajak untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya KKN. Di samping itu, fungsi pengawasan internal akan lebih efektif dengan adanya built-in control system, karena siapapun dapat mengawasi bergulirnya proses administrasi melalui sistem yang ada.

Langkah awal perbaikan business process adalah penulisan dan dokumentasi Standard Operating Procedures (SOP) untuk setiap kegiatan di seluruh unit DJP. Sampai dengan akhir tahun 2007, sekitar 1900 SOP di lingkungan DJP telah berhasil diidentifikasikan, ditulis, dan dijadikan acuan pelaksanaan tugas dan pekerjaan bagi para pegawai. Selain penulisan SOP, perbaikan business process dilakukan antara lain dengan penerapan e-system dengan dibukanya fasilitas e-filing (pengiriman SPT secara online melalui internet), e-SPT (penyerahan SPT dalam media digital), e-payment (fasilitas pembayaran online untuk PBB), dan e-registration (pendaftaran NPWP secara online melalui internet). Semua fasilitas tersebut diciptakan guna memudahkan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.Sejak tahun 2002 Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan berbagai perubahan mendasar, mulai dari restrukturisasi organisasi dan perubahan sistem kerja Kantor Pelayanan Pajak, sampai dengan pengembangan sumber daya manusia dan penggunaan teknologi informasi dalam administrasi perpajakan. Hal ini merupakan wujud dari

(4)

4

modernisasi perpajakan di Indonesia. Penerapan modernisasi perpajakan bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada Wajib Pajak dan transparansi dalam pemungutan pajak sejalan dengan UU No. 28 Tahun 2007 yang memberikan banyak kepastian hukum.Pemerintah masih mengandalkan penerimaan pajak sebagai sumber penerimaan Negara. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, Direktorat Jenderal Pajak selalu berupaya mengoptimalkan pelayanan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan keinginan masyarakat untuk tertib sebagai Wajib Pajak.

Terdapat dua jenis sistem pemungutan pajak yaitu Official Assessment System dan Self assessment System.Di Indonesia sistem perpajakannya menganut self assessment system yaitu suatu sistem dimana wajib pajak diberi kepercayaan untuk menghitung sendiri besarnya pajak yang terutang, memperhitungkan besarnya pajak yang sudah dipotong oleh pihak lain, membayar pajak yang harus dibayar dan melaporkan ke Kantor Pajak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan yang berlaku (Sari, 2013).

Dalam melaksanakan kewajiban perpajakan, wajib pajak harus datang ke Kantor Pelayanan Pajak atau dikirim melalui jasa ekspedisi. Dengaan itu maka diperlukan sumber daya manusia yang banyak dan tempat yang luas, serta waktu proses yang lama karena dikirim secara manual. Untuk itu Direktorat Jenderal Pajak berupaya untuk melakukan pembaharuan sistem agar kewajiban perpajakan dapat dilakukan secara online dan real time melalui konektivitas internet, karena dengan menggunakan konektivias internet kewajiban perpajakan dapat dilakukan dengan sangat cepat dan juga mudah.

(5)

berusaha untuk memenuhi aspirasi wajib pajak dengan mempermudah tata cara pelaporan SPT baik itu dengan SPT Masa maupun SPT Tahunan. Direktur Jenderal Pajak mengeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP- 88/PJ./2004 tanggal 14 Mei 2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik. Setelah sukses dengan program e-SPT, Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan kembali surat keputusan KEP-05/PJ/2005 yang ditetapkan pada tanggal 12 Januari 2005 tentang Tata Cara Penyampaian SPT secara elektronik (e-filing). Pada tanggal 16 Desember 2008 Direktorat Jenderal Pajak merevisi kembali dalam Peraturan DJP Nomor 47/PJ/2008.

E-filingmerupakan layanan pengisian dan penyampaian Surat Pemberitahuan wajib pajak yang dilakukan secara elektronik melalui sistem online yang real timekepada Direktorat Jenderal Pajak melalui konektivitas internet pada website Direktorat Jenderal Pajak. Dengan diterapkannya sistem e- filing, diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi wajib pajak dalam mempersiapkan dan menyampaikan SPT karena dapat dikirimkan kapan saja dan dimana saja sehingga dapat meminimalkan biaya dan waktu yang digunakan Wajib Pajak untuk penghitungan, pengisian dan penyampaian SPT. E- filing dapat meminimalkan biaya dan waktu karena hanya dengan menggunakan komputer yang terhubung internet, penyampaian SPT dapat dilakukan kapan saja yaitu selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu (termasuk hari libur) dan

(6)

6

dimana saja tanpa perlu datang ke kantor pajak untuk memberikannya kepada Petugas Pajak.

Penerapan sistem e-filingdiharapkan dapat memudahkan wajib pajak dalam menyampaikan SPT. Namun dalam kenyataannya, masih ada sebagian wajib pajak yang belum mengetahui fasilitas tersebut.Penggunaan e-filingmemanfaatkan jaringan internet, maka untuk dapat menggunakan e-filingWajib Pajak dituntut untuk dapat mengoperasikan internet.Namun disisi lain, masyarakat Indonesia yang dapat mengoperasikan internet dapat dikatakan masih belum banyak.

Penelitian ini menjadi hal yang menarik karena minat pengguna e-filingdi Indonesia belum maksimal.E-filingyang memberikan fasilitas yang lebih memudahkan, praktis dan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja bagi wajib pajak, seharusnya dapat memberikan respon yang bagus. Oleh karena itu, penelitian mengenai penerapan system e-filingini menarik untuk diteliti, maka dengan ini peneliti akan melakukan sebuah penelitian yang berjudul “ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-FILING”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang hendak diungkapkan adalah :

1. Bagaimanakah penerapanan e-filing dalam Pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Orang Pribadi di KPP Pratama Surabaya Gubeng?

2. Apakah penerapan e-filingdi KPP Pratama Surabaya Gubeng berjalan dengan efektif?

(7)

2. Untuk menganalisa apakah penerapansystem e-filingdi KPP Pratama Surabaya Gubeng telah berjalan secara efektif.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Kontribusi praktis

Untk bahan masukan dan informasi bagi peneliti selanjutnya terhadap masalah yang sama dengan menggunakan kajian yang lebih mendalam.

2. Kontribusi teoritis

Bagi pihak pembaca dan penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi untuk menambah wawasan mengenai kemudahan pelaporan SPT melalui e-filing.

3. Kontribusi Kebijakan

Untuk bahan pertimbangan dan evaluasi dalam mengambil kebijakan mengenai sistem pelaporan pajak melalui e-filing.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian merupakan pembatasan atas suatu permasalahan.Tujuan dari ruang lingkup ini adalah agar pembahasan mengarah pada pokok permasalahan.Berdasarkan beberapa identifikasi masalah yang ada,

(8)

8

peneliti mencoba membatasi masalah yang dipecahkan melalui kegiatan penelitian. Untuk itu Penelitian ini hanya akan membahas penerapan sistem e- filingdalam pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan PPh OP.wajib pajak yang dijadikan subyek penelitian adalah wajib pajak yang menggunakane-filingmaupun .

Referensi

Dokumen terkait

44.+anaka- katub berikut yang ber>ungsi mengatur udara buang secara cepat ..... Silinder mau maksimal, lalau kembali.. g. Silinder mau maksimal,

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan literature untuk menambah wawasan terhadap penerapan good governance dalam pelayanan pajak yang diharapkan dapat

Penelitian oleh Arief Rachmawan (2011)yang berjudul “Pengaruh Efektivitas Penagihan Pajak Reklame Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung.” Hasil

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka judul penelitian ini adalah "Pengaruh Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness), Persepsi Kemudahan (Perceived Ease

Berdasarkan pasal 76 ayat (1) mengenai Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Tentang Pajak Daerah yang dimaksud dengan Objek Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan

Namun bagi UMKM yang baru berdiri dan memulai usaha serta memperoleh laba (profit) kecil atau bahkan rugi justru peraturan ini akan semakin memberatkan para

Sedangkan gangguan yang datang dari dalam sistem dapat berupa kegagalan dari fungsi peralatan jaringan, kerusakan dari peralatan jaringan, kerusakan dari peralatan

Pajak merupakan penerimaan negara yang dapat digunakan untuk membantu dalam membiayai pembangunan dan berkembangnya suatu negara (Mardiasmo,2011). Pajak merupakan salah satu