• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA DI SMP NEGERI 28 SIJUNJUNG By :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA DI SMP NEGERI 28 SIJUNJUNG By :"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA DI SMP NEGERI 28 SIJUNJUNG

By :

Rigita *

Dr. Yuzarion Zubir, S.Ag., S.Psi., M.Si **

Septya Suarja, M.Pd ***

*Student

**Lecturers

***Lecturers

Student Guidance And Counseling STKIP PGRI SUMATERA BARAT ABSTRACT

This research is motivated by the existence of teenagers who are unable to complete the task of development well because it is influenced by various factors. This study aims to reveal: 1) Factors affecting the task of adolescent development in general, 2) The factors that affect the task of adolescent development of the family environment, 3) The factors that affect the task of adolescent development of the school environment, 4) The factors that affect the task of adolescent development of peer groups.

This research is a quantitative descriptive research. The population in this study is all students in state junior high school 28 Sijunjung which amounted to 168. For sampling used proportional random sampling technique with a sample size of 62 people. The instrument used is a questionnaire. The data obtained were analyzed using percentages of the IBM Statistical Package for Social Software Version 20 For Windows (IBM SPSS Version 20.0).

The results revealed that: 1) Factors affecting the task of adolescent development in general are in high category, 2) Factors affecting the task of adolescent development seen from the family environment is in very high category, 3) The factors that affect the task of adolescent development seen from the school environment is at Very high category, 4) Factors affecting the task of adolescent development seen from peer groups are in high category Based on the results of this study the authors suggest to teachers guidance and counseling state junior high school 28 Sijunjung to further improve its performance to help learners in the completion of their development tasks.

Keywords: Factors affecting, task of development, adolescent PENDAHULUAN

Masa remaja merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menjadi dewasa.

Remaja tidak memiliki tempat atau status yang jelas dalam kehidupan, karena remaja bukan lagi seorang anak-anak dan juga bukan orang dewasa. Santrock (2003: 3) menyatakan bahwa

“masa remaja adalah masa transisi dalam rentang kehidupan manusia, menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa.

Memahami arti remaja penting karena remaja adalah masa depan setiap masyarakat”.

Selanjutnya Ali dan Asrori (2004: 9) mengemukakan “Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa latin adolescere yang artinya “tumbuh”

atau tumbuh untuk mencapai kematangan.

Bangsa primitif dan orang-orang purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode lain dalam rentang kehidupan. Anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi”.

Oleh sebab itu orang tua, pendidik dan masyarakat memiliki peranan penting dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan remaja menuju kedewasaan. Seiring dengan itu Santrock (2003: 75) mengemukakan “masa remaja adalah masa yang meliputi perkembangan biologis, kognitif dan sosial emosional. Benang-benang aspek perkembangan tersebut terjalin dalam kehidupan remaja”. Jadi perkembangan remaja

(3)

tidak hanya terbatas pada perkembangan fisik saja melainkan perkembangan yang bersifat universal.

Selama rentang kehidupan, individu selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan mulai dari janin sampai periode dewasa akhir. Terdapat tugas-tugas perkembangan yang berbeda disetiap periode dan tugas tersebut harus diselesaikan agar bisa menjadi individu yang matang secara fisik maupun psikologis. Selanjutnya, Hurlock (1980: 3) mengemukakan “Perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia hidup, untuk mencapai tujuan ini maka realisasi atau yang disebut “aktualisasi diri” adalah sangat penting. Namun tujuan ini tidak pernah statis. Tujuan dapat dianggap sebagai suatu dorongan untuk melakukan sesuatu yang tepat untuk dilakukan, untuk menjadi manusia seperti yang diinginkan baik secara fisik maupun psikologis.”

Tugas perkembangan sangat berperan penting dalam kehidupan manusia yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk mencapai perkembangan yang baik dan normal. Tugas perkembangan merupakan tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh individu pada periode tertentu. Sejalan dengan itu, Havighurts (Yusuf, 2009: 65) mengartikan “Tugas perkembangan itu merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidak bahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.”

Tugas perkembangan yang dilalui manusia berbeda sesuai dengan usia dan fase perkembangannya. Ada orang yang menguasai segala tugasnya pada waktu yang tepat, dan ada beberapa orang tidak berhasil dan ada juga yang mendahului jadwalnya. Ada beberapa pendapat ahli tentang tugas perkembagan yang harus diselesaikan oleh remaja salah satunya yaitu Menurut Hurlock (Ali dan Asori, 2004:

10) tugas-tugas perkembangan remaja yaitu:

1. Mampu menerima keadaan fisiknya;

2. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa;

3. Mampu membina hubungan baik dengan

anggota kelompok yang berlainan jenis;

4. Mencapai kemandirian emosional;

5. Mencapai kemandirian ekonomi;

6. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat;

7. Memahami dan menginternalisasi nilai- nilai orang dewasa dan orang tua;

8. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa;

9. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan;

10. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.

Dalam penyelesaian tugas perkembangan remaja ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu yang berasal dari dalam diri remaja (internal) dan dari luar diri remaja (eksternal). Ini sesuai dengan pendapat Marliani (2015:28-29) ada beberapa teori yang menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia, yaitu sebagai berikut:

1. Teori empirisme, teori ini beranggapan bahwa perkembangan individu ditentukan oleh lingkungannya. Teori ini beranggapan bahwa pembawaan itu tidak ada. Menurut john Locke, pada saat dilahirkan, jiwa individu dalam keadaan kosong (ibarat tabularasa yang belum tertulis) dan lingkunganlah yang akan mengisi kekosongan tersebut.

2. Teori nativisme, dengan tokohnya Arthur Schopenhasuer (1788-1880) beranggapan bahwa perkembangan individu semata- mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir (pembawaan). Individu yang dilahirkan dengan pembawaan yang baik dengan sendirinya perkembangannya akan baik. Demikian pula, sebaliknya.

3. Teori konvergensi, teori ini dikemukakan oleh William Stern (1871-1939). Menurut Stern, perkembangan individu merupakan hasil perpaduan atau interaksi antara faktor pembawaan dan faktor lingkungan.

Pembawaan sudah ada pada tiap-tiap individu sejak kelahirannya dan pembawaan ini tidak dapat berkembang menjadi kecakapan nyata jika tanpa pengaruh dari lingkungan.

(4)

Jadi dapat dilihat bahwa menurut teori di atas perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor bawaan yaitu apabila pembawaan sudah baik maka individu akan tumbuh dan berkembang dengan baik dan apabila yang dibawa sejak lahir buruk maka perkembangannya juga akan buruk.

Selanjutnya Perkembangan individu juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu orang-orang disekeliling individu tersebut seperti orang tua, saudara, sekolah, teman sekelompok dan faktor-faktor luar lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada guru BK di SMP Negeri 28 Sijunjung pada bulan Maret 2016, diperoleh hasil bahwa di sekolah tersebut terdapat jam khusus BK dan materi layanan yang diberikan terkait dengan remaja salah satunya yaitu tentang tugas-tugas perkembangan remaja. Materi ini diberikan dengan tujuan agar remaja mengerti tentang tugas perkembangannya. Akan tetapi ada sebagian remaja kurang peduli terhadap layanan BK dan tidak terlalu memberikan respon terhadap materi layanan yang diberikan.

Terdapat bahwa masih ada sebagian remaja yang mengalami masalah dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan, seperti adanya remaja yang suka menyendiri, saling mengejek teman, berkelahi, memiliki geng, menarik perhatian orang lain dengan cara yang tidak wajar, kurang menghargai guru, tidak memiliki kestabilan emosi, kurang bertanggung jawabnya remaja dalam mengerjakan tugas dan masih ada remaja yang tidak percaya diri dengan keadaan fisiknya serta ada juga remaja yang menutup diri dari hubungan sosial. Dan sebaliknya disamping itu terdapat juga remaja yang aktif di sekolah baik dalam belajar maupun organisasi sekolah serta disenangi oleh teman-temannya.

Berbagai sikap dan perilaku yang mencolok memang sering muncul disaat memasuki usia remaja.

Secara umum terdapat faktor tertentu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan remaja. Seperti faktor lingkungan keluarga, sekolah dan kelompok teman sebaya. Hal ini sesuai dengan yang ditulis Yusuf (2009: 31) dalam bukunya yaitu keluarga sebagai pemberi rasa aman, sumber pemenuhan kebutuhan, model pola perilaku dan sumber persahabatan bagi anak mereka.

Kemudian iklim yang kondusif di sekolah juga mempengaruhi perkembangan peserta didik.

Selanjutnya kelompok teman sebaya merupakan pemberi pemahaman tentang konsep diri, masalah dan tujuan yang lebih jelas, memberi perasaan berharga dan perasaan optimis tentang masa depan pada remaja.

Dari kenyataan yang diamati di lapangan maka peneliti tertarik untuk mengungkap dan mendalami tentang: “faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja di SMP Negeri 28 Sijunjung.”

Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara detail dan mendalam tentang sasaran penelitian sebagai mana adanya. Sehubungan dengan itu Sumanto (2014:14) mengemukakan

“Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala, juga menjawab pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan status subjek penelitian saat ini, misalnya sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi dan sebagainya. Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui suatu survei angket, wawancara, atau observasi”. Penelitian ini akan mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja di SMP Negeri 28 Sijunjung.

1. Populasi

Dalam bukunya Nasehudin dan Gozali (2012: 120) mengunkapkan pengetian populasi dari beberapa orang ahli yaitu Nazir mendefinisikan populasi sebagai individu beserta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Arikunto mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan dari objek penelitian. Adapun Putrawan mengemukakan bahwa populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam ruang waktu yang telah ditentukan. Ketiga pengertian populasi ini dipertegas oleh Hartono bahwa populasi adalah totalitas semua kasus, kejadian,orang,hal dan lain- lain. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu- individuyang karakteristiknya hendak diduga. Adapun populasi dalam penelitian ini berjumlah 168 orang peserta didik.

(5)

Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut:

No Kelas Jumlah Peserta Didik

1 VII 64

2 VIII 63

3 IX 41

Jumlah 168

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah 62 orang peserta didik dari setiap tingkat kelas di SMP Negeri 28 Sijunjung

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional random sampling. Menurut Yusuf (2007: 201) “teknik ini juga merupakan pengembangan dari stratifed random sampling, dimana jumlah sampel pada masing-masing strata sebanding dengan jumlah anggota populasi pada masing-masing strata populasi”.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Instrumen yaitu kuesioner atau angket. Instrumen angket pada penelitian digunakan jenis skala likert. Didalam bukunya Yusuf (2007:302) menuliskan “skala ini dikembangkan oleh Rensis Likert, yang merupakan suatu series item (butir soal).

Responden hanya memberikan persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap butir soal tersebut. Skala ini dimaksudkan untuk mengukur sikap individu dalam dimensi yang sama dan individu menempatkan dirinya ke arah satu kontinuitas dari butir soal”.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana jawaban dari pernyataan yang diajukan telah disediakan, responden tinggal memilih salah satu alternatif jawaban. Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket checklist, yaitu suatu daftar yang berisi subjek dan aspek- aspek yang akan diamati.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas kemudian data yang telah terkump akan dianalisis dengan menggunakan teknik statistik deskriptif. Penelitian menggunakan analisis data dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007 dan SPSS 20 (Statistical Program For Social Science).

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja di SMP Negeri 28 Sijunjung secara umum dari 62 sampel penelitian yang berada pada kategori cukup tinggi yaitu 4 orang (6,5 %), tinggi 31 orang (50 %), dan sangat tinggi 27 orang (43,5 %). Jadi dapat disimpulkan secara umum faktor yang mempengaruhi tugas pekembangan remaja berada pada kategori tinggi.

Menurut Santrock (2003:27)

“perkembangan disebabkan bukan saja oleh interaksi proses biologis, kognitif, dan sosial tetapi juga oleh interaksi kematangan dan pengalaman. Pengalaman mencakup lingkungan biologis anak, gizi, perawatan kesehatan, obat, dan kecelakaan fisik sampai pada lingkungan sosial keluarga, teman sebaya, sekolah, masyarakat, media, dan budaya.”

Berdasarkan pendapat di atas dapat dilihat bahwa lingkungan luar seperti keluarga, sekolah dan teman sebaya sangat mempengaruhi perkembangan remaja. Untuk itu hendaknya lingkungan mendukung remaja selama masa perkembangan agar remaja bisa menyelesaikan tugas perkembangan dengan baik dan tepat pada waktunya. Di SMP Negeri 28 Sijunjung faktor luar secara umum yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja berada pada kategori tinggi.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja di SMP Negeri 28 Sijunjung dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja secara umum berada pada kategori tinggi sebanyak 31 orang (50 %).

2. Sub variabel 1 yaitu lingkungan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja berada pada kategori sangat tinggi sebayak 29 orang (46,8 %).

3. Sub variabel 2 yaitu lingkungan sekolah merupakan faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja yang berada

(6)

pada kategori sangat tinggi sebanyak 26 orang (41,9 %).

4. Sub variabel 3 yaitu kelompok teman sebaya merupakan faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja yang berada pada kategori tinggi sebayak 35 orang (56,5 %).

5. Indikator 1 yaitu keluarga pemberi rasa aman bagi anak merupakan faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja yang berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 36 orang (58,1 %).

6. Indikator 2 keluarga sumber pemenuhan kebutuhan bagi anak merupakan faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja yang berada pada kategori tinggi sebanyak 34 orang (54,8

%).

7. Indikator 3 keluarga model pola perilaku bagi anak merupakan faktor yang mempengaruhi tugas perkembanagan remaja yang berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 30 orang (48,4 %).

8. Indikator 4 keluarga sumber persahabatan bagi anak merupakan faktor yang mempengaruhi tugas perkembangaan remaja yang berada pada kategori tinggi sebanyak 31 orang (50

%).

9. Indikator 5 iklim yang kondusif di sekolah merupakaan faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja yang berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 26 orang (41,9 %).

10. Indikator 6 kelompok teman sebaya memberi pemahaman tantang konsep diri, masalah dan tujuan yang jelas merupakan faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja yang berada pada kategori tinggi sebanyak 40 orang (64,5 %).

11. Indikator 7 kelompok teman sebaya memberi perasaan berharga merupakan faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja yang berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 33 orang (53,2 %).

12. Indikator 8 kelompok teman sebaya memberi perasaan optimis tentang masa depan merupakan faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan remaja yang berada pada kategori tinggi 32 orang (51,6 %).

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran kepada pembaca, yaitu sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah, agar dapat mendukung kegiatan di sekolah yang berhubungan dengan penyelesaian tugas perkembangan remaja. Seperti mendukung program yang direncanakan oleh guru BK.

2. Guru BK, agar lebih meningkatkan kinerjanya untuk membantu peserta didik dalam penyelesaian tugas perkembangan.

Seperti memberikan layanan kepada peserta didik dengan cara yang lebih kreatif agar proses pemberian layanan tidak monoton.

3. Peserta Didik, agar lebih memperhatikan dan bisa menyelesaikan tugas perkembangan tepat pada waktunya.

Diharapkan kesadaran dari peserta didik tentang pentingnya menyelesaikan tugas perkembangan agar tidak mengganggu perkembangan pada fase berikutnya.

4. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling, sebagai bahan masukan untuk lebih mengembangkan dan menambah wawasan calon guru BK mengenai faktor yang mempengeruhi remaja dalam penyelesaian tugas perkembangannya.

5. Peneliti selanjutnya, yakni sebagai acuan agar dapat melakukan penelitian ini lebih mendalam dengan membahas aspek-aspek lainnya. Seperti lebih mengkhususkan penelitian pada faktor yang mempengaruhi 9 point tugas perkembangan remaja.

KEPUSTAKAAN

Ali, Mohammad dan Mohammad Asori. 2004.

Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.

Hurlock. B. Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Marliani, Rosleny. 2015. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia.

Nasehudin, Toto Syatori dan Nanang Gozali.

2012. Metode Penelitian Kuantitatif.

Bandung: Pustaka Setia.

Santrock, W. Jhon. 2003. Adolescence (Perkembangan Remaja). Jakarta:

Erlangga.

(7)

Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta: Buku Seru.

Yusuf, A. Muri. 2007. Metode Penelitian.

Padang: UNP Press.

Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

(3) bukti memilikiilmu pengetahuan dinilai dari keterampilannya, bukan dari sert ifikatnya, (4) biasanya tidak terlalu terikat dengan ketentuan yang ketat, (5) isi, staf

Meskipun perpustakaan bermanfaat sebagai salah satu sumber belajar untuk semua mata pelajaran (termasuk pelajaran sejarah), namun dalam kenyataan ada kecenderungan

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Kondisi guru yang sebelumnya menggunakan teknik lama (cara konvensional dengan istilah “hutang dan membayar hutang”) dalam pengelolaan pembelajaran matematika materi penjumlahan

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

masyarakat dalam mencari informasi tempat ibadah yang berada di kecamatan Toboali.tempat ibadah merupakan hal yang penting yang harus ada disetiap daerah. Sarana tempat

Selain dari beberapa karya di atas, Fazlur Rahman pernah menulis artikel yang berjudul “Iqbal in Modern Muslim Thoght” Rahman mencoba melakukan survei terhadap

Dengan mempertimbangkan pilihan-pilihan adaptasi yang dikembangkan PDAM dan pemangku kepentingan, IUWASH juga merekomendasikan untuk mempertimbangkan aksi-aksi adaptasi