• Tidak ada hasil yang ditemukan

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STMIK AMIKOM YOGYAKARTA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A 2011/2012

STMIK “AMIKOM” YOGYAKARTA

Di Susun oleh :

Nama : Ivan Abiyoga NomorMahasiswa : 11.01.2904

Kelompok : B

Program Studi : D3

Jurusan : TI

Dosen : : Irton, SE, M.S

(2)

SEJARAH DAN IDEOLOGI PANCASILA NEGARA INDONESIA

Di Susun oleh :

Nama : Ivan Abiyoga NomorMahasiswa : 11.01.2904

Kelompok : B

Program Studi : D3

Jurusan : TI

Dosen : : Irton, SE, M.Si

(3)

ABSTRAKSI

Indonesia mengalami perubahan yang sangat besar, terutama berkaitan dengan gerakan reformasi,serta perubahan Undang-Undang termasuk amandeman UUD 1945 serta TAP MPR NO.XVIIJ/MPR/1998,yang menetapkan mengembalikan kedudukan pancasilapada kedudukan semula,sebagai dasar filsafat negara.Hal ini menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam,akibatnya akhir-akhir ini bangsa Indonesia menghadapi krisis ideologi.

Oleh karena itu agar kalangn intelektual terutama mahasiswa sebagai calon pengganti pemimpin bangsa di masa mendatang memaharai makna serta kedudukan pancasila yang sebenarnya maka harus dilakukan suatu kajian yang bersifat ilmiah.

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………..

ABSTRAKSI………..

DAFTAR ISI………...

BAB I PENDAHULUAN………

A. Latar Belakang……….

B. Rumusan Masalah………

BAB II PANCASILA SEBAGAI KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA………

A. Pengantar………..

B. Zaman Kutai……….

C. Zaman Sriwijaya………..

D. Zaman Kerajaan Sebelum Majapahit ………..

E. Kerajaan Majapahit………..

F. Zaman Penjajahan………

G. Kebangkitan Nasional………..

H. Zaman Penjajahan Jepang………

I. Sidang BPUPKI Pertama……….

J. Sidang BPUPKI Kedua………

K. Proklamasi Kemerdekaan dan PPKI ………

L. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan………...

BAB III PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL………

A. Pengertian Asal Mula Pancasila………

B. Kedudukan dan fungsi Pancasila………...

C. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Paham………..

BAB IV PEMBAHASAN………...

BAB V PENUTUP………..

A. Kesimpulan………

B. Saran………..

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.

Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap

penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.

B. Rumusan Masalah

Untuk menghidari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka penulis membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya:

1. Bagaimana sejarah dari Pancasila?

2. Bagaimana penjabaran Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia?

3. Bagaimana penjabaran tiap-tiap sila dari Pancasila?

4. Bagaimana fungsi dan kedudukan pancasila?

(6)

BAB II

PANCASILA DALAM KONTEKS

SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA A. Pengantar

Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sebelum disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai - nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara, yang berupa nilai - nilai adat istiadat, kebudayaan serta nilai - nilai religius.

B. Zaman Kutai

Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 M, dengan ditemukannya prasasti yang berupa 7yupa (tiang batu).

C. Zaman Sriwijaya

Menurut Mr. Muh. Yamin bahwa berdirinya negara kebangsaan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan kerajaan - kerajaan lama yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Negara kebangsaan Indonesia terbentuk melalui 3 tahap yaitu :

1. Zaman Sriwijaya dibawah wangsa Syailendra (400 - 1400) yang berincikankedaulatan.

2. Zaman Majapahit (1293 - 1525) yang berincikan keprabuan.

3. Zaman kebangsaan modern yaitu Negara Indonesia merdeka (sekarang negara proklamasi 17 Agustus 1945).

D. Zaman Kerajaan — kerajaan sebelum Majapahit

Sebelum Kerajaan Majapahit muncul sebagai suatu kerajaan yang memancangkan nilai - nilai nasionalisme, telah muncul kerajaan - kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur secara silih berganti.

E. Kerajaan Majapahit

Pada than 1293 berdirilah kerajaan Majapahit yang mencapai zaman keemasannya pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada yang dibantu oleh Laksamana Nala dalam memimpin armada untuk menguasai nusantara.

F. Zaman Penjajahan

Penghisapan mulai memuncak ketika belanda mulai menerapkan sistem monopoli melalui tanam paksa (1830 -

1870) dengan memaksakan beban

kewajiban terhadap rakyat yang tidak berdosa.

(7)

G. Kebangkitan Nasional

Budi Utomo yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 inilah yang merupakan pelopor pergerakan nasional, sehingga setelah itu muncullah organisasi - organisasi pergerakan lainnya.

H. Zaman Penjajahan Jepang

Fasis jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda "Jepang pemimpin Asai, Jepang saudara tua bangsa Indonesia". Akan tetapi dalam perang melawan Sekutu Barat nampaknya Jepang semakin terdesak.

Oleh karena agar mendapat dukungan dari bangsa Indonesia, maka Jepang bersikap bermurah hati terhadap bangsa Indonesia, yaitu menjanjikan Indonesia merdeka dikelak kemudian hari.

I. Sidang BPUPKI pertama

Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan selama empat hari, berturut - turut yang tampil untuk berpidato menyampaikan usulnya adalah sebagai berikut:

a. Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)

Dalam pidatonya/mengusulkan rumusan dasar negara Indonesia sebagai berikut : I. Peri Kebaiigsaan, II. Peri Kemanusiaan, III. Peri Ketuhanan, IV. Peri Kerakyatan (A.

Permusyawaratan, B. Perwakilan, C. Kebijaksanaan) dan V. Kesejahteraan Rakyat (Keadilan Sosial).

b. Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945)

Prof. Dr. Soepomo mengemukakan teori - teori negara sebagai berikut:

1. Teori Negara perorangan (Individualis) 2. Paham negara kelas atau Teori golongan c. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

Beliau mengusulkan dasar negara yang terdiri atas lima prinsip yang rumusannya sebagai berikut:

1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia) 2. Internasionalisme (Peri Kemanusiaan) 3. Mufakat (Demokrasi)

4. Kesejahteraan Sosial

5. Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan yang berkebudayaan)

(8)

J. Sidang BPUPKI kedua (10 - 16 Juli 1945)

Beberapa keputusan penting yang patut diketahui dalam rapat BPUPKI

kedua adalah sebagai berikut: Dalam rapat tanggal 10 Juli tentang bentuk negara.

Pada tanggal 11 Juli 1945 keputusan yang penting adalah tentang wilayah negara baru.

Keputusan - keputusan lain adalah untuk membentuk panitia kecil.

K. Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang PPKI

Sekembalinya dari Saigon pada tanggal 14 Agustus 1945 di kemayoran Ir.

Soekarno mengumumkan dimuka orang banyak bahwa bangsa Indonesia akan merdeka sebelum jagung berbunga (secepat mungkin), dan ketnerdekaan itu bukan merupakan hadiah dari Jepang, melainkan merupakan hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri.

a. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Pada tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta, tepat pada hari jum'at legi, jam 10 pagi Waktu Indonesia Barat (jam 11.30 waktu Jepang), Bung Karno didampingi Bung Hatta membacakan naskah

Proklamasi dengan khidmat dan diawali denga pidato sebagai berikut:

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal — hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain - lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat - singkatnya.

Jakarta, 17 Agustus 1945 Atas nama Bangsa Indonesia Soekarno Hatta b. Sidang PPKI

Sehari setelah proklamasi keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang yang pertama, untuk membahas beberapa perubahan yang berkaitan dengan Piagam Jakarta terutama yang menyangkut perubahan sila pertama Pancasila.

1. Sidang Pertama (18 Agustus 1945)

Mengesahkan Undang - undang Dasar 1945

2. Sidang Kedua (19 Agustus 1945) Pembagian daerah propinsi.

3. Sidang Ketiga (20 Agustus 1945) Pembahasan terhadap agenda tentang "Badan Penolong Keluarga Korban Perang".

(9)

4. Sidang Keempat (22 Agustus 1945)

Membahas agenda tentang Komite Nasional Partai Nasional Indonesia

L. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Mengadung pengertian sebagai berikut:

a. Dari sudut ilmu hukum (secara yuridis) Proklamasi merupakan saat tidak berlakunya tertib hukum kolonial, dan saat mulai berlakunya tertib hukum nasional

b. Secara politis ideologis

Proklamasi mengandung arti bahwa bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan bangsa asing dan memiliki kedaulatan untuk menentukan nasib sendiri dalam suatu negara Proklamasi Republik Indonesia.

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Yang isinya:

I. Membubarkan Konstituante

II . Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 Tidak berlakunya UUDS tahun 1950

III. Dibentuknya MPRS dan DP AS dalam waktu yang sesingkat - singkatnya.

Pengertian Dekrit

Dekrit adalah suatu putusan dariorgan tertinggi (kepala negara atau

Organ lain) yang merupakan penjelmaan kehendak yang sifatnya sepihak. Dekrit dilakukan bilamana negara terancam oleh bahaya.

Masa Orde Baru

Yaitu suatu tatanan masyarakat dan pemerintahan yang menuntut dilaksanakannya Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

Isi "Tritura" (Tiga tuntutan H&ti Nurani Rakyat) 1. Pembubaran PKI dan ormas - ormasnya

2. Pembersihan kabinet dari unsur - unsur G 30 S PKI 3. Penurunan harga

(10)

BAB III

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL A. Pengertian asal mula pancasila

Pancasila secara ilmiah harus ditinjau berdasarkan proses kualitas, maka secara kualitas asal mula pancasila dibedakan menjadi dua macam yaitu : 1. Asal mula yang langsung

Asal mula yang langsung tetang pancasila adalah asal mula yang langsung terjadinya pancasila sebagai dasar Negara yaitu asal mula yang menjelang dan sesudah proklamasi yang menurut Noto Negoro adalah sebagai berikut:

 Asal mula bahan (Kausa Materialis)

 Asal mula bentuk (Kausa Formalis)

 Asal mula karya (Kausa Effisien)

 Asal mula tujuan (Kausa Finalis)

2. Asal mula yang tidak langsung

Asal mula yang tidak langsung pancasila adalah asal mula sebelum proklamasi kemerdekaan yang terdapat kepribadian serta dalam pandangan hidup sehari - hari bangsa Indonesia, yang bilamana dirinci sebagai berikut:

 Unsur - unsur pancasila sebelum secara langsung dirumuskan menjadi

dasar filsafat negara, nilai - nilainya yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan yang telah ada dan tercemin dalam kehidupan sehari - hari bangsa Indonesia sebelum membentuk negara.

 Nilai-nilai tersebut berupa adat istiadat, nilai kebudayaan serta nilai religius yang menjadi pedoman dalam memecahkan problema kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.

 Dengan demikian dapat disimpulkan asal mula tidak langsung pada hakikatnya adalah bangsa Indonesia itu sendiri

3. Bangsa Indonesia ber - pancasila dalam "Tri prakara"

Bangsa Indonesia ber - pancasila dalam tiga asas atau "Tri prakara"

rinciannya adalah sebagai berikut:

(11)

Pancasila Asas kebudayaan

Pancasila Asas religius

Pancasila Asas kenegaraan

B. Kedudukan dan Fungsi Pancasila 1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai yang luhur.

Nilai-nilai luhur adalah merupakn suatu tolok ukr kebaikkan yang berkenaan dengan hal- hal yang bersifat mendasar dan abadi dalam hidup manusia, seperti cita-cita yang hendak dicapainya dalam hidup manusia.

Pandangan hidup berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat serta alam

sekitarnya.

2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Kedudukan pancasila sebagai dasar negara dapat dirinci sebagai berikut: a) Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum (sumber tertib hukum) Indonesia

b) Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari UUD 1945 c) Mewujudkan cita - cita hukum bagi hukum dasar negara

d) Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain - lain penyelenggara negara

e) Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945

3. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia a. Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari kata "idea" yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita - cita dan "logos" berarti ilmu. Kata idea berasal dari bahasa yunani "eidos" yang berarti bentuk, disamping itu ada kata idein yang artinya 'melihat', maka secara harafiah, ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar. Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan - gagasan, ide - ide, keyakinan-keyakinan,

kepercayaan-kepercayaan, yang menyeluruh dan sistematis yan menyangkut : Bidang politik, sosial, kebudayaan dan keagamaan.

(12)

b. Ideologi terbuka dan ideologi tertutup

Ideologi terbuka merupakan suatu sistem pemikiran terbuka yang memiliki khas bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, sedangkan ideologi tertutup merupakan suatu sistem pemikiran tertutup yang berciri khas merupakan cita-cita suatu kelompok yang mendasari suatu program untuk mengubah dan memperbaharui

masyarakat.

C. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Paham Ideologi Besar lainnya di Dunia 1. Paham negara persatuan

Bangsa Indonesia mendirikan Negara Indonesia dipergunakan aliran

pengerian"Negara persatuan" yaitu Negara yang mengatasi segala paham golongan dan paham perseorangan. Jadi Negara persatuan bukanlah Negara yang berdasar

individualisme sebagai mana diterapkan di Negara liberal diman Negara hanya

merupakan suatu ikatan individu saja. Penjelmaan persatuan bangsa dan wilayah Negara RI disimpulkan dalam PP. No. 66 tahun 1951, 17 Oktober dan diundangkan tanggal 28 November 1951 dan termuat

dalam lembaran Negara No. II / tahun 1951 yaitu dengan lambing

Negara burung garuda pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

2. Paham Negara Kebangsaan

a. Hakikat Bangsa

Deklarasi bangsa Indonesia sebagai suatu pernyataan hak kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Maka dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa '.... Kemerdekaan adalah hak segala bangsa'. Pernyataan tersebut merupakan pernyataan universal hak kodrat manusia sebagai bangsa, dan merealisasikannya sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.

b. Teori kebangsaan

Teori - teori besar kebangsaan yang merupakan bahan komparasi

bagi para pendiri bangsa Indonesia untuk mewujudkan suatu bangsa yang

memiliki sifat dan karakter tersendiri sebagai berikut:

- Teori Hans Kohn

- Teori kebangsaan Ernest Renan - Teori Gepolitik oleh Frederich Retzel - Negara Kebangsaan Pancasila

(13)

BAB IV

Pembahasan Pancasila

Pembahasan Pancasila termasuk filsafat Pancasila, sebagai suatu kajian ilmiah, harus memiliki syarat ilmiah seperti dikemukakan oleh I.R. Poedjowijatno dalam

bukunya "Tahu dan Pengetahuan" yang merinci syarat -syarat ilmiah sebagai berikut:

1. Berobjek Pembahasan Pancasila secara ilmiah harus memiliki objek, yang di dalam filsafat ilmu pengetahuan dibedakan atas dua macam yaitu ”objek forma” dan ”objek materia”. "objek forma" Pancasila adalah suatu sudut pandang tertentu dalam pembahasan pancasila, ^atau dari sudut pandang apa pancasila itu dibahas. "objek materia" Pancasila adalah suatu objek yang merupakan sasaran pembahasan dan pengkajian Pancasila tidak bersifat empiris maupun non empiris.

2. Bermetode

Setiap pengetahuan ilmiah harus memiliki metode yaitu seperangkat cara atau sistem pendekatan dalam rangka pembahasan Pancasila untuk mendapatkan suatu kebenaran yang bersifat objektif. Metode dalam pembahasan Pancasila sangat tergantung pada karakteristik objek fonna maupun objek materia Pancasila. Salah satu metode dalam pembahasan Pancasila adalah metode 'analitico symtetic' yaitu suatu perpaduan metode analisis dan sintetis.

3. Bersistem

Suatu pengetahuan ilmiah harus merupakan suatu yang bulat dan utuh. Bagian - bagian dari pengetahuan ilmiah itu harus merupakan suatu kesatuan antara bagian - bagian itu saling berhubungan, baik hubungan interelasi (saling berhubungan) maupun

interdependensi (saling ketergantungan). Pancasila itu sendiri merupakan suatu kesatuan dan keutuhan 'majemuk tunggal' yaitu kelima sila itu baik rumusannya, inti dari isi dari sila - sila Pancasila itu adalah merupakan suatu kesatuan dan kebulatan.

4. Bersifat Universal

Kebenaran suatu pengetahuan ilmiah harus bersifat universal, artinya kebenarannya tidak terbatas oleh waktu, ruang, keadaan, situasi, kondisi, maupun jumlah tertentu.

(14)

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang disusun dalam makalah ini maka penulis

menyampaikan bahwa pendidikan pancasila sangat dibutuhkan dalam berbagai kalangan untuk mewujudkan suatu bangsa dan negara yang mampu mengembangkan pancasila sebagai landasan utama dalam kehidupan berbangsa dan beraegara pada khususnya. Oleh karena itu dengan penyusunan makalah ini semoga dapat berguna bagi para pembaca sebagai acuan proses pembelajaran dalam menjawab segala tantangan yang ada.

B. SARAN

1. Untuk pemerintah

- Hendaknya pemerintah dapat mewujudkan keadilan bagi rakyatnya sebagaimana tercantum dalam pancasila sila ke - 5.

- Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan.

2. Untuk rakyat

- Hendaknya dapat mengamalkan sila - sila pancasila dalam keseharian.

- Menjadikan pancasila sebagai pedoman hidup.

(15)

REFERENSI

Kaelan, 2004. Pendidikan Pancasila. Edisi Reformasi, 2004 Paradigma, Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Kriteria yang kedua yaitu penurunan minimum dan maksimum dalam arah lateral dan vertikal memanjang jalan yang disyaratkan pada kondisi batas ekstrimnya atau disebut juga sebagai

Pada tahap ini yang dapat dilakukan oleh Pramuka dalam menanamkan kedisiplinan yaitu melalui pertama adalah pelaksanaan ekstrakulikuler wajib yang dimasukkan ke

Desa Atas Taman di Sumenep adalah salah satu kawasan yang mengalami proses akulturasi pada rumah tinggalnya yang terpengaruh oleh budaya Cina yang ditengarai

Malform form asi asi ano anorek rektal tal (an (anus us imp imperfo erfo rata rata) ) adal adalah ah malf malform orm asi asi kon kongen genital ital di di man mana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran terhadap Belanja Modal di Kabupaten/Kota

Selain sanksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (2), ayat (3) dan ayat (5), pasal 21 ayat (2) dan ayat (3), pasal 26 ayat (4) dan ayat (5), wajib pajak yang