• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yth. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Riau di Tanjung Pinang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Yth. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Riau di Tanjung Pinang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR WILAYAH KEPULAUAN RIAU KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS TPI BATAM

Jalan Engku Putri No. 3 Batam Centre, Batam Telepon (0778) 462069-49207 Faksimili (0778) 462004 Laman: www.batam.imigrasi.go.id, email: kanimbatam@yahoo.co.id

Nomor : W32.IMI.IMI.1.UM.01.01-3991 14 Desember 2020

Sifat : Segera

Lampiran : 1 (satu) Berkas

Hal : Permohonan Koreksi Suncang Konsepsi Rancangan Kesepahaman/Kerja Sama Kependudukan dan Keimigrasian untuk Anak Berkewarganegaraan Ganda Terbatas

Yth. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Riau di Tanjung Pinang

Menindaklanjuti upaya membangun sinergitas antar instansi pemerintah melalui rintisan kesepehamanan kependudukan, keimigrasian, dan pengadilan negeri terkait perubahan/perbaikan data kependudukan yang berkelanjutan dalam penerbitan Paspor RI, bersama ini dengan hormat disampaikan hal sebagai berikut:

1. Adanya substansi pengembangan dalam rintisan kesepahaman atau perjanjian kerja sama antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batam dengan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam berkaitan kewarganegaraan ganda terbatas yang secara spesifik tidak dapat menjadi muatan materi dalam pengembangan kesepahaman trilateral dengan Pengadilan Negeri Batam Kelas IA;

2. Secara substansial kesepahaman muatan materi kewarganegaraan ganda terbatas yang berkaitan dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batam dengan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam dipandang dapat diatur khusus secara bilateral, terpisah, atau tersendiri dalam nota kesepahaman atau perjanjian kerja sama;

3. Menindaklanjuti hal ini telah dilakukan penyusunan konsepsi rancangan nota kesepahaman atau kerja sama mengenai implementasi teknis kependudukan dan keimigrasian dalam layanan publik Anak Berkewarganegaraan Ganda terbatas beserta pemantauannya dalam satu kesatuan dengan perubahan/perbaikan data yang berkelanjutan dalam penerbitan Paspor RI hasil pembahasan;

4. Berkenaan hal tersebut dimohonkan kepada Bapak Kepala Kantor Wilayah untuk kiranya berkenan memberikan dukungan pengoreksian dari aspek Suncang atas rancangan nota kesepahaman/kerja sama mengenai implementasi teknis kependudukan dan keimigrasian dalam layanan publik Anak Berkewarganegaraan Ganda tersebut.

Demikian atas perkenan dan arahannya diucapkan terima kasih.

Plh. Kepala,

Budiman Hadiwasito

NIP. 19800307 200002 1 001 Tembusan:

1. Direktur Kerja Sama Keimigrasian;

2. Kepala Divisi Keimigrasian dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Riau.

(2)

PERJANJIAN KERJASAMA/NOTA KESEPAHAMAN ANTARA

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BATAM DAN

KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS TPI BATAM KEPENDUDUKAN, KEIMIGRASIAN DAN KEWARGANEGARAAN

DALAM PELAYANAN PUBLIK Alternatif 1

IMPLEMENTASI TEKNIS KEPENDUDUKAN DAN KEIMIGRASIAN DALAM PELAYANAN PUBLIK

Alternatif 2

PROSEDUR TEKNIS KETERKAITAN KEPENDUDUKAN DAN KEIMIGRASIAN Nomor : W32.IMI1.IMI1-UM-01,01-

Nomor : -

Pada hari ini, XXX tanggal XXX bulan Desember tahun Dua Ribu Dua Puluh (XX-12-2020), kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Heryanto : Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batam berdasarkan……….yang berkedudukan di Komplek Perkantoran Sekupang Jalan Ir. Sutami, Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BATAM yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. I. Ismoyo : Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Nomor: M.HH- 51.KP.03.03 Tahun 2020 tanggal 25 Agustus 2020 yang berkedudukan di Jalan Engku Putri Nomor 3, Batam Center, Kota Batam, Kepulauan Riau, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS TPI BATAM yang selanjutnya di sebut PIHAK KEDUA.

Dengan terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. PIHAK PERTAMA adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batam yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Dalam Negeri dibawah Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan fungsi di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil di daerah Kota Batam.

2. PIHAK KEDUA adalah Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dibawah Direktorat Jenderal

(3)

- 2 -

Imigrasi yang menjalankan fungsi Keimigrasian di daerah Kota Batam.

Bahwa Perjanjian kerja sama/Nota Kesepahaman dilakukan secara bilateral diantara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya secara bersama sama disebut PARA PIHAK, dengan tetap memperhatikan kedudukan, tugas dan fungsi masing-masing, sepakat untuk bekerja sama dalam bersinergi dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki masing-masing PIHAK.

Dengan memperhatikan ketentuan Peraturan Perundangan-undangan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4634);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4674), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 232, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5475);

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 5216);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh, Kehilangan, Pembatalan, dan Memperoleh Kembali Kewarganegaraan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4676);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 203, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6553);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 102, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6354);

7. Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2018 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 184);

Berdasarkan hal tersebut, maka PARA PIHAK dan secara sendiri disebut PIHAK, sepakat untuk mengikatkan diri satu kepada yang lain dalam suatu Perjanjian Kerja Sama/Nota Kesepahaman*) tentang Kependudukan, Keimigrasian dan Kewarganegaraan dalam Pelayanan Publik/Implementasi Teknis Kependudukan dan Keimigrasian dalam Pelayanan Publik/Prosedur Teknis Keterkaitan Kependudukan dan Keimigrasian seperti tertuang dalam pasal sebagai berikut:

(4)

Pasal 1 Maksud dan Tujuan

(1) Maksud Perjanjian Kerja Sama/Nota Kesepahaman*) ini adalah membangun kesepahaman dan kejelasan prosedur mengenai proses perubahan dan/atau perbaikan data kependudukan yang berkelanjutan dengan permohonan Paspor Republik Indonesia, pemantauan/pengawasan Anak Berkewarganegaraan Ganda sebagai acuan/pedoman bersama dalam pelayanan publik sesuai dengan tugas dan fungsi serta kewenangan yang dimiliki oleh PARA PIHAK dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang- undangan.

(2) Tujuan Perjanjian Kerja Sama/Nota Kesepahaman*) ini adalah mewujudkan keselarasan dan keterpaduan tugas dalam rangka meningkatkan efektivitas pelayanan publik kepada masyarakat khususnya di wilayah Kota Batam berkaitan dengan proses perubahan dan/atau perbaikan data kependudukan yang berkelanjutan dengan permohonan Paspor Republik Indonesia, dan pemantauan/pengawasan Anak Berkewarganegaraan Ganda, berdasarkan kewenangan yang dimiliki oleh PARA PIHAK.

Pasal 2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup perjanjian kerja sama /Nota Kesepahaman*) ini meliputi:

1. Penyelesaian permasalahan kependudukan:

a. perubahan data kependudukan:

b. penggunaan tempat lahir di akta kelahiran yang akan dipergunakan dalam dokumen kependudukan dan dokumen Keimigrasian;

c. pemutakhiran data KTP hasil penetapan Pengadilan Negeri.

2. Kependudukan dan Keimigrasian dalam layanan publik Anak Berkewarganegaraan Ganda beserta pemantauannya.

3. Alur/prosedur pelayanan;

4. Pertukaran data dan/atau informasi;

5. Sosialisasi dan diseminasi.

BAB II

PERUBAHAN DATA KEPENDUDUKAN DAN KEIMIGRASIAN Pasal 3

(1) Kesepahaman dalam penyelesaian permasalahan perubahan data kependudukan terdiri dari:

a. perubahan 1 s.d. 2 huruf dan/atau lebih;

b. spasi nama;

c. tanda baca;

d. perubahan nama;

e. perubahan jenis kelamin;

f. data kelahiran meliputi tempat, tanggal, bulan dan tahun lahir;

g. perubahan nama orang tua.

(2) Perbaikan perubahan data kependudukan 1 (satu) atau 2 (dua) huruf, spasi nama, tanda

(5)

- 4 -

baca dapat dilakukan pembetulan langsung sesuai asas contrarius actus yang mana merujuk pada tindakan yang yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang mempunyai kewenangan dokumen kependudukan untuk membatalkan dan melakukan perbaikan.

(3) Pembetulan langsung sebagaimana pada angka (2) oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dapat dilakukan sepanjang melampirkan dokumen otentik (ijazah) dengan ketentuan tahun penerbitan atau tertanggal ijazah lebih dahulu sebelum penerbitan atau tertanggal akta lahir.

(4) Dalam hal perubahan data terhadap subyek kependudukan dengan ijazah yang diterbitkan setelah tenggal penerbitan akta kelahiran, maka tidak dapat dijadikan dasar sebagai bukti otentik dan untuk perubahan datanya memerlukan mekanisme putusan pengadilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 4

(1) Penggunaan data tempat lahir dalam dokumen kependudukan dan dokumen keimigrasian adalah mengacu nama Kota/Kabupaten.

(2) Dalam hal subyek akta sudah mempunyai Nomor Induk Kependudukan terlebih dahulu sebelum pengajuan akta lahir diterbitkan dan belum mengacu nama kota/kabupaten, penggunaan data tempat lahir oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil disesuaikan database subjek akta yang bersangkutan dalam Sistem INFORMASI Administrasi Kependudukan (SIAK).

(3) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam terhadap data awal subjek akta dalam SIAK sebagaimana dimaksud pada angka (2), dalam proses penerbitan Paspor menggunakan acuan nama Kota/Kabupaten menyesuaikan wilayah dari tempat lahir yang terdata;

(4) Penyesuaian data nama kota/kabupaten dalam Paspor dapat dipergunakan sebagai data acuan penyesuaian data subyek akta dalam SIAK.

Pasal 5

(1) Perbaikan data tempat lahir yang belum mengacu nama kota/kabupaten oleh subjek akta dapat langsung dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam dengan ketentuan melampirkan dokumen otentik (ijazah) yang tahun penerbitan atau tertanggal ijazahnya lebih dahulu sebelum penerbitan atau tertanggal akta lahir.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga diberlakukan untuk perubahan data tanggal, bulan, dan/atau tahun lahir subjek akta.

(3) Dalam hal tidak terpenuhinya ketentuan melampirkan dokumen otentik (ijazah) yang tahun penerbitan atau tertanggal ijazahnya lebih dahulu sebelum penerbitan atau tertanggal akta lahir oleh subjek akta, maka tidak bisa dijadikan dasar sebagai bukti otentik;

(4) Perubahan/perbaikan data tanggal, bulan, tempat, dan/atau tahun lahir untuk keadaan sebagaimana dimaksud pada angka (3) melalui mekanisme putusan pengadilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 6

(1) Hasil perubahan/perbaikan data kependudukan secara langsung dalam kewenangan Dinas Kependudukan dan Catatap Sipil sebagaimana dimaksud dalam:

a. Pasal 3 ayat (3);

(6)

b. Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2),

tertuang dalam catatan pinggir pembetulan akta pencatatan sipil (CP.16) sesuai format ketentuan kependudukan yang menjadikan acuan dalam penggunaan data proses penerbitan Paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam.

(2) Hasil perubahan/perbaikan data yang tertuang dalam putusan pengadilan negeri diteruskan kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Batam dengan tembusan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam.

BAB III

KEPENDUDUKAN DAN KEIMIGRASIAN DALAM LAYANAN PUBLIK ANAK BERKEWARGANEGARAAN GANDA BESERTA PEMANTAUANNYA

Pasal 7

Dalam rangka memberikan dukungan dalam pemeriksaan pengajuan perubahan data yang menjadi lingkup kewenangan Pengadilan Negeri, dapat dimintakan keterangan saksi dari unsur atau pejabat ditunjuk dari Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam atau Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Batam

Pasal 8

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam dalam proses penerbitan Paspor untuk:

a. menyesuaikan mekanisme/prosedur perubahan/perbaikan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5;

b. mengacu/merujuk pada dokumen pendukung hasil perubahan/perbaikan data yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam atau putusan penetapan Pengadilan Negeri;

c. melakukan input dokumen pendukung perubahan/perbaikan data yang diajukan sebagaimana pada huruf b dalam Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian.

Pasal 9

(1) Dalam hal pelayanan terhadap subjek akta sakit dan keadaan mendesak untuk pengobatan atau perawatan kesehatan dan/atau untuk pelayanan kaum rentan baik berkebutuhan khusus dan lanjut usia, proses dan penyesuaian perubahan/perbaikan data dalam penggantian paspor yang tidak dalam ketentuan melalui mekanisme putusan pengadilan, dapat dilakukan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam.

(2) Hasil penyesuaian perubahan/perbaikan data dalam paspor oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam dalam Paspor yang diterbitkan untuk disampaikan kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam dalam kesempatan pertama.

(3) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Batam melakukan perbaikan/perubahan data kependudukan dengan menyelaraskan atau menyesuaikan Ijazah dan dokumen Paspor yang telah diterbitkan dalam pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 10

(1) Paspor yang telah diterbitkan baik di Kantor Imigrasi ataupun Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dapat menjadi bukti otentik dalam proses administrasi kependudukan

(7)

- 6 -

Penggunaan Paspor yang diterbitkan sebagai bukti dalam proses administrasi kependudukan dengan ketentuan:

a. Warga Negara Indonesia yang telah dipulangkan dari luar negeri melalui Perwakilan Republik Indonesia dan sebelumnya belum terdaftar memilki Nomor Induk Kependudukan dalam Sistem INFORMASI Administrasi Kependudukan (SIAK);

b. melampirkan fotokopi paspor dan surat pernyataan belum pernah terdaftarnya dalam Nomor Induk Kependudukan dalam SIAK;

c. pemegang paspor tidak memiliki ijazah.

(2) Perubahan/perbaikan nama berkaitan Paspor yang memiliki dokumen kependudukan harus melalui mekanisme perubahan data kependudukan yang sesuai ketentuan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batam dilakukan dengan mekanisme surat pengantar.

Pasal 11

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam melakukan penerbitan dokumen kependudukan dan Keimigrasian Anak Berkewarganegaraan Ganda di wilayah Kota Batam dengan urutan masing-masing:

a. penerbitan Akta Kelahiran

b. pendaftaran Anak Berkewarganegaraan Ganda;

c. penerbitan Paspor RI;

d. penerbitan Fasilitas Keimigrasian Anak Berkewarganegaraan Ganda bagi yang telah mendapatkan bukti sertifikat Anak Berkewarganegaraan Ganda namun tidak mengajukan permohonan Paspor RI dan tetap berpaspor kebangsaan asing.

Pasal 12

(1) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam melakukan pemantauan bersama Anak Berkewarganegaraan Ganda di wilayah Kota Batam.

(2) Pemantauan ditujukan untuk:

a. status kewarganegaraan ganda terbatas;

b. upaya terlaksananya kewajiban penyampaian pernyataan memilih kewarganegaraan bagi Anak Berkewarganegaraan Ganda dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

c. memantau waktu batas usia umur 21 tahun Anak Berkewarganegaraan Ganda untuk menyampaikan pernyataan memilih kewarganegaraan .

Pasal 13

(1) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam melakukan pemantauan waktu batas usia umur 21 tahun Anak Berkewarganegaraan Ganda untuk menyampaikan pernyataan memilih kewarganegaraan.

(2) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melakukan pemantauan waktu batas usia umur 21 tahun Anak Berkewarganegaraan Ganda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c melalui data KTP,

(3) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam melakukan pemantauan waktu batas usia umur 21 tahun Anak Berkewarganegaraan Ganda sebagaimana dimaksud pada ayat (2 melalui

(8)

data:

a. pendaftaran Anak Berkewarganegaraan Ganda;

b. Fasilitas Keimigrasian Anak Berkewarganegaraan Gand; dan

c. Paspor RI yang dibatasi jangka waktu berlakunya paling lama sesuai data usia 21 tahun Anak Berkewarganegaraan Ganda.

Pasal 14

(1) Untuk memberikan dukungan pemantuan bersama Anak Berkewarganegaraan Ganda di wilayah Kota Batam, dilaksanakan:

a. pertukaran data Kependudukan dan Keimigrasian dari Anak Berkewarganegaraan Ganda antara lain:

1) Kartu Tanda Penduduk (KTP);

2) Kartu Keluarga (KK);

3) bukti pendaftaran Anak Berkewarganegaraan Ganda;

4) Fasilitas Keimigrasian Anak Berkewarganegaraan Ganda; dan/atau 5) Paspor Republik Indonesia yang dimilki.

b. melakukan verifikasi hasil pertukaran data Anak Berkewarganegaraan Ganda;

c. menyusun inventarisasi data bersama mengenai Anak Berkewarganegaraan Ganda terkait:

1) yang telah menyampaikan pernyataan memilih kewarganegaraan:

a) memilih kewarganegaraan Republik Indonesia dan melepaskan kewarganegaraan asingnya; atau

b) memilih kewarganegaraan asing dan melepaskan kewarganegaraan Republik Indonesianya.

2) yang belum atau terlampaui batas waktu usia dan jangka waktu memilih kewarganegaraan.

(2) Selain itu dalam rangka memberikan dukungan pemantauan data sebagaimana dimaksud pada angka (1) dapat pula dilakukan penyusunan inventarisasi data pantauan awal mengenai waktu dimana kewajiban penyampaian pernyataan memilih kewarganegaraan sesuai Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 akan dimulai dan/atau berakhir.

Pasal 15

(1) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melakukan penelitian permohonan pengajuan KTP dari subyek warga negara Indonesia yang lahir dari orang tua subyek perkawinan campuran dan/atau perkawinan yang salah satunya unsur subyek berkewarganegaraana asing

(2) Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk:

a. memverifikasi ada tidaknya status Anak Berkewarganegaraan Ganda dari pemohon KTP;

b. status kewarganegaraan asing yang dimiliki selain kewarganegaraan Republik Indonesia.

(3) Dalam rangka melaksanakan penelitian status kewarganegaraan ganda terbatas, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dapat:

a. mensyaratkan tambahan syarat bukti pendaftaran anak berkewarganegaraan ganda;

dan bukti kutipan akta nikah atau surat kawin yang sah selain persyaratan utama pengajuan permohonan KTP; dan/atau

b. meminta data bukti pendaftaran anak berkewarganegaraan ganda kepada Kantor Imigrasi kelas I Khusus TPI Batam untuk verifikasi kebenaran dan status Anak

(9)

- 8 - Berkewarganegaraan Ganda.

BAB IV

ALUR/PROSEDUR PELAYANAN Pasal 16

(1) Untuk memberikan kejelasan dan keseragaman pemahaman:

a. proses perubahan/perbaikan data kependudukan dalam rangka mewujudkan satu data satu identitas satu orang satu paspor,disusun alur prosedur pelayanan yang menjadi lingkup kesepahaman;

b. pemantauan kependudukan dan keimigrasian terhadap subyek Anak Berkewarganegaraan Ganda terbatas,

dilaksanakan Penyusunan alur prosedur pelayanan proses

(2) Penyusunan alur prosedur pelayanan sebagaimana pada angka (1) dilaksanakan oleh para pihak.

BAB V

PERTUKARAN DATA DAN/ATAU INFORMASI Pasal 17

Untuk memberikan dukungan kesepahaman perubahan/perbaikan data kependudukan dalam rangka mewujudkan satu data satu identitas satu orang satu paspor serta pemantauan kependudukan dan keimigrasian terhadap subyek Anak Berkewarganegaraan Ganda terbatas dapat dilakukan pertukaran data dan/informasi oleh para pihak.

Pasal 18

Para pihak melakukan sosialisasi dan diseminasi dalam rangka penyebarluasan informasi alur prosedur pelayanan perubahan/perbaikan data kependudukan dan keimigrasian serta imeplementasi kebijakan kewarganegaraan ganda terbatas dalam lingkup hasil perjanjian kerjasama/nota kesepahaman*)

Pasal 20 Lain-lain

(1) Apabila dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama/nota kesepahaman*) ini terdapat kebijakan pemerintah dan/atau peraturan perundang-undangan yang mengakibatkan perubahan-perubahan dalam pelaksanaan nota kesepahaman kerjasama ini atau mengakibatkan batalnya perjanjian kerjasama/nota kesepahaman demi hukum, selanjutnya akan dimusyawarahkan serta disepakati bersama PARA PIHAK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam perjanjian kerjasama/nota kesepahaman*) ini akan dituangkan dalam addendum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kesepahaman perjanjian ini.

(3) Dalam hal terdapat perselisihan dalam pelaksanaan kesepahaman perjanjian ini, akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah untuk mufakat.

(10)

Pasal 21 Ketentuan Penutup

Demikian perjanjian kerjasama/nota kesepahaman*) ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua) asli masing-masing bermeterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama, telah diberikan dan diterima oleh PARA PIHAK pada saat Perjanjian/Kesepahaman ini selesai ditandatangani dan dibubuhi cap.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

HERYANTO I. ISMOYO

Referensi

Dokumen terkait

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Riau, pada awalnya mempunyai wilayah yang meliputi Riau Daratan dan Riau Kepulauan, namun sejak

Permasalahan terkait Pelayanan Publik yang tersedia di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Bangka Belitung terkait Harmonisasi Rancangan Peraturan

Dalam rangka menjaga ketersediaan stok dokim pada Kantor Imigrasi selama masa penghentian sementara/cut off distribusi Dokumen Keimigrasian (Dokim) Tahun

TA sekolah hanya tamat SD saja, umur 15tahun TA sudah menikah dengan orang yang dipilihnya sendiri, namun perjalanan rumah tangganya tak seindah masa pacaran,

(2) Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah dalam rangka mewujudkan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang tertib dan taat hukum yang dilakukan

Kebijakan leading sector kegiatan patroli pengawasan dan penegakan hukum keimigrasian di wilayah perairan Kepulauan Riau sesuai arahan dan petunjuk Direktorat Jenderal Imigrasi

1) Entitas telah melakukan pencatatan atas semua mutasi persediaan pada Aplikasi Persediaan. 2) Pencatatan atas transaksi persediaan dilakukan hanya dengan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Depok Tahun 2021 merupakan perwujudan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi serta sebagai