KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH JAWA BARAT
Jalan Jakarta Nomor 27, Bandung 40272 Telepon (022) 7272185 Faksimile (022) 7219273
Laman : http://jabar.kemenkumham.go.id Surel : kanwiljabar@kemenkumham.go.id
Nomor : W.11-KU.05.01-8382 14 Oktober 2021
Sifat : Segera Lampiran : Satu berkas
Hal : Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Triwulan III Tahun 2021
Yth. Kepala Unit Pelaksana Teknis
di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat
Sehubungan dengan surat Kepala Biro Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Nomor SEK.3-KU.05.01-165 tanggal 7 Oktober 2021 hal Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Triwulan III Tahun 2021 dan berdasarkan surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor: S-234/PB/2021 tanggal 30 September 2021 tentang Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Triwulan III Tahun 2021 dan dalam rangka meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, bersama ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kementerian Hukum dan HAM menyampaikan apresiasi atas penyusunan Laporan Keuangan Semester I Tahun 2021 Satuan Kerja yang telah dilakukan secara tepat waktu dan berpedoman pada PMK Nomor: 222/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas PMK Nomor: 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian LKKL, serta ketentuan mengenai kebijakan akuntansi pada pemerintah pusat.
2. Berdasarkan review yang kami lakukan terhadap Laporan Keuangan Semester I Tahun 2021 serta monitoring melalui aplikasi e-Rekon&LK, terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki, antara lain:
a. Selisih saldo yang tercatat pada Kementerian Keuangan dengan saldo yang tercatat pada satuan kerja Kementerian Hukum dan HAM (transaksi dalam konfirmasi);
b. Ketidaksesuaian posisi saldo debet/kredit atas suatu pos laporan keuangan (saldo tidak normal), realisasi belanja yang melebihi pagu (pagu minus), aset yang belum diregister, dan pengembalian belanja yang melebihi realisasi;
c. Terdapat selisih Transfer Keluar dan Transfer Masuk Persediaan;
d. Selisih nilai reklasifikasi masuk dengan reklasifikasi keluar aset, dan selisih nilai SP2D akun belanja modal yang tercatat pada aplikasi SAIBA dengan aplikasi SIMAK-BMN;
e. Data dan nilai BMN tidak normal antara lain nilai perolehan minus dan nilai buku minus;
f. Ketidaktepatan penggunaan akun pendapatan dan belanja termasuk akun khusus penanganan pandemi COVID-19;
g. Terdapat kesalahan penggunaan pembebanan Akun Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Gedung dan Bangunan (533115) yang tidak sesuai dengan proses bisnis Kemenkumham serta ketentuan Bagan Akun Standar (BAS);
h. Masih terdapat pengakuan Pendapatan Jasa Giro (425764) pada rekening pemerintah yang sudah berstatus Treasury National Poling (TNP);
i. Terdapat saldo persediaan dan aset yang belum deregister yang disebabkan kesalahan penggunaan akun belanja;
j. Masih terdapat saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) yang statusnya belum dapat diselesaikan sampai dengan tanggal 30 Juni 2021;
k. Terdapat ketidaktepatan penggunaan akun belanja dalam rangka kegiatan kemandirian pada satuan kerja Pemasyarakatan;
l. Terdapat pengelolaan dan pencatatan piutang PNBP dan Piutang TP/TGR yang perlu disesuaikan dengan kondisi sebenarnya;
m. Terdapat transaksi pengakuan pendapatan pajak pada satuan kerja di lingkungan Kemenkumham;
n. Terdapat belanja barang BLU yang tidak sesuai dengan tugas dan fungsi Kemenkumham;
o. Pengungkapan pos-pos laporan keuangan pada CaLK yang belum memadai, termasuk pengungkapan atas dampak dan penanganan pandemi COVID-19.
3. Dalam rangka menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2021 yang lebih berkualitas, maka seluruh Satuan Kerja agar dapat menyusun Laporan Keuangan Triwulan III Tahun 2021 sesuai dengan mekanisme dan proses penyusunan laporan keuangan sebagaimana terlampir dalam Lampiran I dan melakukan telaah atas Laporan Keuangan. Dengan memperhatikan hal sebagai berikut:
a. Memastikan permasalahan pada LKKL Semester I Tahun 2021 telah ditindaklanjuti;
b. Memanfaatkan menu Profil Kualitas LK pada Aplikasi e-Rekon&LK untuk monitoring dan evaluasi atas kepatuhan, kelengkapan, serta validitas data LK;
c. Mengimplementasikan Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK) sesuai dengan PMK Nomor 17/PMK.09/2019 tentang Pedoman Penerapan,
d. Penilaian, dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
e. Menindaklanjuti hasil temuan BPK terhadap LKKL tahun 2020 dengan melakukan rencana aksi sesuai rekomendasi dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK;
f. Mengoptimalkan peran Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dalam menjaga keandalan penyajian LKKL.
4. Terhadap permasalahan-permasalahan data Laporan Keuangan yang masih perlu diselesaikan, diharapkan kepada seluruh Satuan Kerja agar melakukan langkah-langkah perbaikan sesuai dengan petunjuk sebagaimana terlampir dalam Lampiran II.
5. Penyusunan Laporan Keuangan Triwulan III Tahun 2021 tersebut sangat penting guna mengurangi beban penyusunan laporan keuangan tahunan, di mana proses identifikasi, pencatatan, dan penyajian seluruh transaksi keuangan sejak Januari s.d. September dapat dilakukan lebih awal dalam Laporan Keuangan Triwulan III secara komprehensif dan sebagai mitigasi risiko agar permasalahan yang masih terjadi pada penyusunan laporan keuangan periode sebelumnya tidak terjadi kembali pada penyusunan laporan keuangan tahunan.
6. Mengingat Laporan BMN disusun setiap semester dan tahunan maka data penyusutan dan amortisasi atas BMN yang akan dicantumkan dalam LKKL Triwulan III Tahun 2021 dapat menggunakan data dari Laporan BMN Semester I Tahun 2021.
7. Proses rekonsiliasi eksternal dan upload data dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Triwulan III Tahun 2021 dapat dilaksanakan mulai tanggal 1 s.d 13 Oktober 2021 melalui aplikasi e-Rekon&LK. Apabila sampai dengan batas waktu dimaksud masih terdapat banyak permasalahan yang membutuhkan proses upload ulang, maka Biro Keuangan akan mengajukan Permohonan Open Period mulai tanggal 15 s.d 19 Oktober
2021 dengan mempertimbangkan batas waktu penyampaian Laporan Keuangan tingkat Kementerian kepada Kementerian Keuangan tanggal 1 November 2021.
8. Dalam rangka proses penyusunan Laporan Keuangan tingkat Kementerian oleh Sekretariat Jenderal selaku Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA), beserta proses Reviu oleh Inspektorat Jenderal selaku Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dapat berjalan dengan efektif dan efisien, berikut Timeline Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Triwulan III Tahun Anggaran 2021:
No Tanggal Nama Kegiatan
1 20 Oktober 2021 Close Period Upload Data Laporan Keuangan di e- Rekon&LK
2 21 - 22 Oktober 2021 Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Triwulan III Tahun 2021
3 25 - 26 Oktober 2021 - Reviu Itjen atas Laporan Keuangan Kementerian Triwulan III Tahun 2021
- Penerbitan Catatan Hasil Reviu (CHR) atas Laporan Keuangan Kementerian Triwulan III Tahun 2021
4 27 Oktober 2021 - Perbaikan Laporan Keuangan Kementerian Triwulan III Tahun 2021 berdasarkan Catatan Hasil Reviu (CHR) 5 27 - 28 Oktober 2021 - Penandatanganan Surat Pernyataan Telah Direviu oleh
Inspektur Jenderal
- Penandatanganan Statement Of Responsibility oleh Menteri Hukum dan HAM
6 29 Oktober 2021 - Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Triwulan III Tahun 2021 kepada Kementerian Keuangan
Demikian untuk dilaksanakan.
Kepala Kantor Wilayah,
Sudjonggo
NIP 196311241988111001
Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM;
2. Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM.
Mekanisme dan Proses Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Triwulan III Tahun 2021
Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Triwulan III Tahun 2021 adalah Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir s.d. 30 September 2021. Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Triwulan III Tahun 2021 disusun secara lengkap, yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK), serta dilampiri Pernyataan Telah Direviu dan Pernyataan Tanggung Jawab. Tujuan penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Triwulan III Tahun 2021 adalah untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan dan menemukan penyelesaian terbaik atas permasalahan transaksi keuangan s.d. 30 September 2021 sekaligus sebagai persiapan dalam mewujudkan Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2021 yang berkualitas.
Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Triwulan III Tahun 2021 disusun secara berjenjang mulai dari tingkat UAKPA, UAPPA-W, UAPPA-E1, dan UAPA per tanggal 30 September 2021, dengan berpedoman pada PMK Nomor 222/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas PMK Nomor 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM, dan PMK Nomor 104/PMK.05/2018 tentang Pedoman Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup BUN dan Kementerian Negara/Lembaga.
Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Triwulan III Tahun 2021 disajikan sebagaimana format Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM tahunan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Triwulan III Tahun 2021 disusun dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Aplikasi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Triwulan III Tahun 2021 adalah:
a. SAIBA
SAIBA Satker versi 21.0.0 atau yang lebih baru.
b. SIMAK BMN
SIMAK BMN Satker versi 21.0.0 atau yang lebih baru.
c. Persediaan
Aplikasi Persediaan versi 21.0.0 yang telah menggunakan metode FIFO atau yang lebih baru.
d. e-Rekon&LK
Satker (UAKPA) melakukan rekonsiliasi eksternal periode bulan September 2021 untuk selanjutnya angka yang tersaji pada aplikasi e-Rekon&LK sebagai dasar penyusunan LK tingkat UAKPA, UAPPA-W, dan UAPPA-E1, Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Triwulan III Tahun 2021.
Lampiran I
Surat Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Nomor : W.11-KU.05.01-8382
Tanggal : 14 Oktober 2021
2. Jenis Komponen Laporan Keuangan Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Triwulan Ill Tahun 2021 terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
LRA disusun untuk transaksi s.d. 30 September 2021. Lembar muka (face) masing- masing Laporan tersebut disajikan berdasarkan Laporan Reaìisasi Pendapatan dan Belanja bulan September 2021 dan dibandingkan dengan 30 September 2020.
b. Laporan Operasional (LO)
LO disusun untuk transaksi sampai dengan 30 September 2021 dan díbandingkan dengan 30 September 2020.
c. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
LPE disusun untuk transaksi sampai dengan 30 September 2021 dan dibandingkan dengan 30 September 2020.
d. Neraca
Neraca disusun untuk transaksi per 30 September 2021. Lembar muka (face) masing- masing laporan tersebut dibandingkan dengan Neraca per 31 Desember 2020 audited.
e. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
CaLK disusun dengan mengungkapkan hal-hal yang diharuskan atau dianjurkan dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Buletin Teknis SAP. Penyusunan CaLK dapat mengikuti ilustrasi pada PMK nomor 222/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas PMK nomor 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Selanjutnya dalam rangka pengungkapan dan penyajian atas dampak dan penanganan Pandemi COVID-19 dapat mengikuti Panduan Teknis Pelaksanaan Anggaran dan Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 29.
3. Penyajian Akun-akun pada Laporan Keuangan a. Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran yang disajikan adalah saldo per 30 September 2021 sesuai dengan nilai pada aplikasi e-Rekon&LK.
b. Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan yang disajikan adalah uang kas yang ada pada Bendahara Penerimaan pada tanggal 30 September 2021. Saldo tersebut dihasilkan dari jurnal penyesuaian pada Aplikasi SAIBA dengan akun Kas di Bendahara Penerimaan pada sisi debet dengan akun pendapatan LO terkait pada sisi kredit.
c. Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas yang disajikan adalah saldo per 30 September 2021.
Entitas harus sudah melakukan pencatatan/penjurnalan untuk transaksi-transaksi Kas Lainnya dan Setara Kas s.d. tanggal 30 September 2021.
d. Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP yang disajikan adalah saldo per 30 September 2021. Entitas melakukan pencatatan/penjurnalan untuk transaksi-transaksi Piutang PNBP s.d.
tanggal 30 September 2021.
e. Penyisihan Piutang
Saldo Penyisihan piutang yang disajikan adalah saldo penyisihan per 30 September 2021.
f. Persediaan
Saldo Persediaan yang disajikan adalah saldo persediaan sesuai dengan persediaan yang dimiliki entitas pada tanggal 30 September 2021. Pencatatan atas akun Persediaan dilakukan dengan memperhatikan, antara Iain:
1) Entitas telah melakukan pencatatan atas semua mutasi persediaan pada Aplikasi Persediaan.
2) Pencatatan atas transaksi persediaan dilakukan hanya dengan Aplikasi Persediaan.Entitas tidak diperkenankan menggunakan jurnal manual untuk mencatat persediaan pada Aplikasi SAIBA.
3) Opname fisik atas Persediaan tidak wajib dilakukan.
4) Akun Persediaan yang Belum Diregister dapat tersaji pada Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Triwulan III Tahun 2021 dengan menjelaskan penyebabnya dalam CaLK.
g. Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
Saldo Piutang Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi yang disajikan adalah saldo per 30 September 2021.
h. Aset Tetap dan Aset Lainnya
Saldo Aset Tetap dan Aset Lainnya yang disajikan adalah saldo per 30 September 2021.
Akun Aset Tetap Belum Diregister dan Aset Lainnya Belum Diregister dapat tersaji pada Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Triwulan III Tahun 2021 dengan menjelaskan penyebabnya dalam CaLK.
i. Akumulasi Penyusutan
Akumulasi Penyusutan yang disajikan dalam Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Triwulan III Tahun 2021 adalah akumulasi penyusutan sampai dengan 30 Juni 2021 atau semester I Tahun 2021, kecuali terdapat transaksi BMN yang menghasilkan pencatatan penyusutan transaksional atau menimbulkan pergeseran saldo akumulasi penyusutan semester I tahun 2021.
j. Akumulasi Amortisasi
Akumulasi Amortisasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Triwulan III Tahun 2021 adalah akumulasi amortisasí sampai dengan 30 Juni 2021 sesuai dengan nilai pada aplikasi e- Rekon&LK, kecuali terdapat transaksi BMN yang menimbulkan pergeseran sałdo akumulasì amortìsasi semester I tahun 2021.
k. Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN yang disajikan adalah saldo per 30 September 2021.
l. Utang kepada Pihak Ketiga
Saldo Utang kepada Pihak Ketiga yang disajikan adalah saldo per 30 September 2021.
Entitas harus sudah melakukan pencatatan atas seluruh transaksi Utang kepada Pihak Ketiga sampai dengan tanggal 30 September 2021.
m. Hibah Langsung yang Belum Disahkan
Saldo Hibah Langsung yang Belum Disahkan yang disajikan adalah saldo per 30 September 2021.
n. Pendapatan
Saldo akun Pendapatan yang disajikan adalah saldo atas semua transaksi pendapatan sampai dengan tanggal 30 September 2021. Penyesuaian dilakukan pada tanggal 31 Desember 2021.
o. Beban Pegawai, Beban Barang dan Jasa, Beban Pemeliharaan, dan Beban Perjalanan Dinas.
Saldo akun beban-beban tersebut di atas yang disajikan dalam LO adalah saldo atas semua transaksi terkait sampai dengan tanggal 30 September 2021. Penyesuaian tidak diperlukan atas transaksi beban-beban di atas. Penyesuaian dilakukan pada tanggal 31 Desember 2021.
p. Beban Penyusutan
Beban Penyusutan yang disajikan dalam Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Triwulan III Tahun 2021 adalah beban penyusutan sampai dengan 30 Juni 2021 atau semester I Tahun 2021, kecuali terdapat transaksi BMN yang menimbulkan pergesaran saldo beban penyusutan semester I tahun 2021.
q. Beban Amortisasi
Beban Amortisasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Triwulan III Tahun 2021 adalah beban penyusutan sampai dengan 30 Juni 2021 atau semester I Tahun 2021, kecuali terdapat transaksi BMN yang menimbulkan pergesaran saldo beban amortisasi semester I tahun 2021.
r. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang disajikan dalam Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Triwulan III Tahun 2021 adalah beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih s.d. September 2021.
s. Akun-akun Ekuitas
Akun-akun ekuitas yang disajikan adalah untuk transaksi ekuitas s.d. 30 September 2021. Pengungkapan atas akun-akun ekuitas mengacu pada PMK Nomor 222/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM.
Penyajian akun-akun selain yang sudah disebutkan di atas dapat dikonsultasikan secara berjenjang, mulai dari kantor wilayah, unit eselon I dan Sekretariat Jenderal sebagai UAPA.
4. Jadwal Penyusuan LKKL Triwulan III Tahun 2021
Jadwal open/close period aplikasi e-Rekon&LK, penyusunan dan penyampaian LKKL Triwulan III Tahun 2021 adalah sebagai berikut:
a. Open dan close period aplikasi e-Rekon&LK
1) Open period tahap I dilaksanakan tanggal 1 - 13 Oktober 2021 ; 2) Closed period e-Rekon&LK dilaksanakan tanggal 14 Oktober 2021;
3) Apabila sampai dengan batas waktu dimaksud masih terdapat banyak permasalahan yang membutuhkan proses upload ulang, maka Biro Keuangan akan mengajukan permohonan open period e-Rekon&LK Tahap II pada tanggal 15 - 19 Oktober 2021 dengan mempertimbangkan waktu penyusunan laporan keuangan tingkat kementerian yang selanjutnya perlu dilakukan reviu oleh Inspektorat Jenderal;
b. Jadwal penyusunan LKKL Triwulan III Tahun 2021 adalah sebagai berikut:
Tingkat Batas Waktu Penyampaian LK
UAKPA 15 Oktober2 021
UAPPA-W 20 Oktober 2021
UAPPA-E1 25 Oktober 2021
UAPA 1 November 2021
c. Jadwal pelaksanaan rekonsiliasi eksternal mengacu pada Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-22/PB/PB.6/2021 tanggal 16 Agustus 2021 tentang Pelaksanaan Rekonsiliasi Eksternal tingkat KPPN bulan Juli sampai dengan November 2021.
5. Lain-lain
a. Dalam rangka pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Penanganan Pandemi COVID-19 (PC) serta pengungkapan dampak pandemi COVID- 19 di tahun 2021, setiap entitas akuntansi dan entitas pelaporan agar:
1) Melakukan identifikasi dan pemetaan alokasi Program PEN dan Penanganan COVID-19;
2) Melakukan tagging atau penandaan atas realisasi Program PEN dan realisasi Penanganan COVID-19, baik dengan akun khusus ataupun akun reguler;
3) Melakukan identifikasi ketepatan penggunaan akun khusus dan akun regular, dan jika terdapat ketidaktepatan akun agar segera dilakukan revisi/ralat dokumen sumber;
4) Memastikan kembali pada LK Triwulan III Tahun 2021, telah menyajikan secara wajar realisasi anggaran termasuk hibah langsung, hasil operasi, perubahan ekuitas, dan posisi keuangan disertai pengungkapan yang memadai dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
b. Selisih TK/TM yang disebabkan oleh Aset Tetap Renovasi dan Aset yang Tidak Digunakan dalam Operasional Pemerintah, baik secara absolut maupun secara netto harus dijelaskan secara memadai dalam CaLK.
c. Memastikan bahwa telah dilakukan jurnal balik (reversing entries) yang benar untuk transaksi penyesuaian tanggal 31 Desember 2020 (Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan yang Masih Harus Diterima, Belanja Dibayar di Muka, dan Pendapatan Diterima di Muka) sesuai PMK Nomor 225/PMK.05/2016 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Pusat. Hal ini untuk menghindari risiko pencatatan ganda atas beban dan/atau pendapatan.
d. Koreksi untuk semua transaksi yang pencatatan/penjurnalannya tidak tepat harus dilakukan s.d. 30 September 2021 sesuai dengan ketentuan.
e. Pencatatan seluruh transaksi, termasuk koreksi/perbaikan untuk data s.d. 30 September 2021 agar didokumentasikan dengan baik.
PETUNJUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN PADA LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
TRIWULAN III TAHUN 2021
Dalam rangka meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan untuk menindaklanjuti permasalahan-permasalahan pada data Laporan Keuangan Triwulan III Tahun 2021, maka seluruh satuan kerja perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pencatatan Transaksi
Pencatatan seluruh transaksi keuangan, persediaan dan SIMAK-BMN agar dilakukan setiap bulan.
2. Rekonsiliasi Internal
Rekonsiliasi Internal antara Bendahara, Operator Persediaan, Operator SIMAK-BMN, Operator SAIBA dan pihak-pihak terkait agar dilakukan setiap bulan, agar data laporan yang diupload ke Aplikasi e-Rekon&LK menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
3. Analisa Menu e-Rekon&LK
Sebelum melakukan proses upload ke Aplikasi e-Rekon&LK, satker agar melakukan telaah/ analisa terlebih dahulu atas semua transaksi. Apabila sudah dilakukan proses upload ke aplikasi e-Rekon&LK, satker agar melakukan telaah/analisa ulang melalui menu-menu pada Aplikasi e-Rekon&LK, antara lain:
a. Monitoring Keuangan → Transaksi Dalam Konfirmasi Segmen Chart of Account (TDK Segmen CoA)
b. Monitoring BMN → Rekonsiliasi Internal, Rekon SP2D BMN Akun 53 c. Monitoring Lainnya → Transfer Keluar/Masuk
d. Daftar → Saldo Tidak Normal, Aset Belum Diregister, Akun Non Ref, Pagu Minus, Pengembalian Belanja, Jurnal Tidak Lazim
e. Dan lain-lain.
4. Penyelesaian Permasalahan
Apabila ditemukan permasalahan pada Laporan Keuangan, Satker agar dapat menganalisis dengan membuka Aplikasi SAIBA menu Laporan, Buku Besar Akrual dan mengikuti langkah-langkah atau petunjuk di bawah ini:
a. Permasalahan Umum pada Laporan Keuangan :
No. Uraian Permasalahan
Kemungkinan
Penyebab Petunjuk Penyelesaian 1 (Saldo Tidak
Normal) Posisi Saldo
Debet/Kredit
Kesalahan penjurnalan atas suatu transaksi
Lakukan perbaikan penyesuaian tersebut
atas jurnal
Akun Neraca Percobaan Akrual Normal
pada
tidak
Lampiran II
Surat Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Nomor : W.11-KU.05.01-8382
Tanggal : 14 Oktober 2021
No. Uraian Permasalahan
Kemungkinan
Penyebab Petunjuk Penyelesaian 2 Akun Persediaan
yang Belum Diregister (di sisi Kredit)
Belum terbit SP2D atas transaksi pembelian persediaan dimaksud
Abaikan saja (akan hilang sendiri ketika terbit SP2D). Namun harus dipastikan bahwa belanja
persediaan sudah sesuai Belanja Persediaan
menggunakan Akun Non Persediaan
• Jika ada Pagu Akun yang sebenarnya, agar dilakukan ralat akun belanja
• Jika tidak ada, maka dilakukan Revisi Pagu terlebih dahulu Kelebihan
Persediaan
Penginputan Lakukan pengecekan ulang pada Kuitansi, dan lakukan koreksi penginputan transaksi persediaan 3 Akun Persediaan
yang Belum Diregister (di sisi Debet)
Belum penginputan Persediaan menyeluruh
dilakukan transaksi secara
Lakukan penginputan transaksi Persediaan secara menyeluruh
Belanja menggunakan Akun Persediaan namun digunakan untuk belanja barang Non Persediaan
• Jika ada Pagu Akun yang sebenarnya, agar dilakukan ralat akun belanja
• Jika tidak ada, maka dilakukan Revisi Pagu terlebih dahulu 4 Akun Aset
Tetap/Aset Lainnya yang Belum Diregister (di sisi Kredit)
Transaksi belum diinput di SAIBA
Penginputan SAIBA
SP2D di Aplikasi Belanja menggunakan
akun selain 53xxxx namun menghasilkan Aset Tetap/Aset Lainnya
• Jika ada Pagu Akun yang sebenarnya, agar dilakukan ralat akun belanja
• Jika tidak ada, maka dilakukan Revisi Pagu terlebih dahulu Terdapat Kelebihan
Bayar Belanja Modal atas suatu Kegiatan (Fisik/Non Fisik) di Tahun Berjalan (Hasil Pemeriksaan Itjen atau Audit BPKP/BPK), yang menyebabkan adanya setoran pengembalian Belanja Modal di Tahun Berjalan
• Melakukan penelusuran Belanja Modal dan mutasi penambahan aset di SIMAK-BMN atas Transaksi tersebut, dan dilakukan koreksi Pencatatan atas Aset tersebut pada Aplikasi SIMAK- BMN senilai Setoran Pengembalian.
• Melakukan Jurnal Umum di SAIBA :
D = Aset Tetap/Aset Lainnya Belum Diregister
K = Koreksi Aset Tetap/Aset Lainnya Non Revaluasi.
5 Akun Aset Tetap/Aset Lainnya yang Belum Diregister (di sisi Debet)
Belanja menggunakan akun 53xxxx namun menghasilkan Aset Ekstrakomptabel
Jika Aset Ekstrakomptabel Peralatan dan Mesin agar dianggarkan (revisi) dan direalisasikan (ralat SPM) menggunakan akun 521111, Barang diinput sebagai Aset
Ekstrakomptabel di SIMAK-BMN
No. Uraian Permasalahan
Kemungkinan
Penyebab Petunjuk Penyelesaian
• Jika Aset Ekstrakomptabel Gedung dan Bangunan agar dianggarkan (revisi) dan direalisasikan (ralat SPM) menggunakan akun 523xxx, Barang diinput sebagai Aset Ekstrakomptabel di SIMAK- BMN
Belanja menggunakan akun 53xxxx & tidak menghasilkan Aset Tetap/Aset Lainnya
• Jika ada Pagu Akun yang sebenarnya, agar dilakukan ralat akun belanja
• Jika tidak ada, maka dilakukan Revisi Pagu terlebih dahulu
• Jika selisih tersebut dikarenakan honor/belanja non fisik dan diatas nilai kapitalisasi sebaiknya diinput di SIMAK-BMN
6 Jurnal kiriman SIMAK-BMN tidak cocok dengan jurnal di SAIBA sehingga
di SAIBA
muncul Aset Tetap/Aset Lainnya Yang Belum Diregister di sisi Debit dan Kredit
Belanja menggunakan akun 53xxxx namun menghasilkan aset yang berbeda
Contoh:
Belanja menggunakan akun 5361xx namun menghasilkan aset peralatan dan mesin (5321xx)
• Pastikan Kategori Barang pada Aplikasi SIMAK-BMN sudah Tepat
• Jika ada Pagu Akun yang sebenarnya, agar dilakukan ralat akun belanja
• Jika tidak ada, maka dilakukan Revisi Pagu terlebih dahulu
7 Pagu Minus / Realisasi
Melebihi Pagu / Realisasi Tanpa Pagu
Salah Kode Akun Ralat Kode Akun Salah Kode Program /
Kegiatan / Output
Ralat Kode Program / Kegiatan / Output
Revisi POK atau Revisi DIPA yang belum diupdate ke Aplikasi SAIBA atau belum dilaporkan ke DJPb
Terima ADK Revisi terbaru ke Aplikasi SAIBA dan melaporkan revisi terbaru ke DJPb maksimal setiap triwulan
Kelebihan pembayaran belanja
Pengembalian belanja pada tahun anggaran berjalan
8 Kesalahan dalam penggunaan Akun yang tidak sesuai dengan Bagan Akun Standar (BAS)
Contoh:
Penggunaan Akun 522121 (Belanja Pos dan Giro)
Akun tersebut digunakan untuk membayar jasa perbendaharaan yang dilaksanakan kantor pos
• Lakukan revisi kode akun jika pada DIPA masih terdapat akun 522121 menjadi 521114 (Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat)
• Jika sudah ada realisasi, agar dilakukan ralat SPM menjadi akun 521114
No. Uraian Permasalahan
Kemungkinan
Penyebab Petunjuk Penyelesaian 9 Selisih
pencatatan
Transfer Keluar
(TK) dan
Transfer Masuk (TM)
Perbedaan Pencatatan Nilai Transfer antara Satker Pengirim dan Satker Penerima
• Selisih TK/TM Aset:
Lakukan langkah-langkah sesuai Petunjuk Teknis Penatausahaan dan Pelaporan BMN
• Selisih TK/TM Keuangan:
Koordinasi dengan satker Penerima/Pengirim, periksa dokumen sumber
10 Terdapat Hibah Langsung Yang Belum Disahkan atas transaksi penerimaan Hibah Tahun Anggaran Yang Lalu
Satker belum melakukan proses register dan pengesahan Hibah Langsung
Lakukan proses Register dan Pengesahan Hibah Langsung.
Apabila telah terbit Dokumen Pengesahan agar diinput dalam Aplikasi SAIBA
11 Perbedaan Saldo BMN antara Laporan
Keuangan (LK) dengan Laporan Barang Milik Negara (LBMN)
Satker tidak melakukan rekon internal bulanan atau kesalahan dalam proses pengiriman file kirim ke Aplikasi SAIBA
Lakukan prosedur pengiriman ulang dari Aplikasi Persediaan ke SIMAK-BMN dan SAIBA.
Sebelum melakukan upload di E- Rekon&LK, buka file kirim bentukan SAIBA (nama file SPAN_KD013XXXXXXXK.zip), lalu pastikan:
a) Terdapat file
TB_013XXXXXXX.zip;
b) Buka file
TB_013XXXXXXX.zip tersebut dan file
TB_013XXXXXXX.zip yang terdapat dalam file kirim SIMAK-BMN, lalu pastikan jumlah dan ukuran file dalam keduanya telah sama;
No. Uraian Permasalahan
Kemungkinan
Penyebab Petunjuk Penyelesaian 12 Terdapat
Transaksi Dalam Konfirmasi (TDK)
Contoh:
Kesalahan kodefikasi segmen potongan pajak pada Bagian Anggaran (BA) dan Unit Eselon I yang tidak tepat di SPM Seharusnya menggunakan kodefikasi 015.04 (Kementerian Keuangan, Ditjen Perpajakkan) namun menggunakan kodefikasi 013.01 (Kementerian Hukum dan HAM, Sekretariat Jenderal)
• Lakukan Revisi Kode Potongan Bagian Anggaran dan Unit Eselon I pada SPM di Aplikasi
SAS
• Lakukan koreksi data keuangan (ralat SPM) ke KPPN setempat
• Lakukan update perubahan SPM/SP2D yang telah diralat pada aplikasi SAIBA
13 Terdapat
pencatatan akun Null / tidak ditemukan dalam referensi
Kesalahan pemilihan akun pada saat melakukan jurnal manual (jurnal umum/penyesuaian) di aplikasi SAIBA
Lakukan perbaikan atas jurnal dengan menggunakan akun yang tepat
14 Keterangan
“ADK Aset
Belum
Menggunakan SIMAK-BMN Versi Terbaru”
pada saat SAIBA menerima file kirim SIMAK BMN
Satker belum melakukan update aplikasi
Persediaan/SIMAK-BMN versi terbaru
• Lakukan update aplikasi Persediaan/SIMAK-BMN versi terbaru
• Lakukan pengiriman ulang secara berjenjang ke aplikasi SAIBA
b. Permasalahan Khusus terkait Pelaksanaan Penanganan Pandemi Covid-19
No. Penggunaan Akun Belanja
Uraian Permasalahan
Contoh Penggunaan
Akun Akibatnya Petunjuk Penyelesaian
1
521111 (Belanja Keperluan
Perkantoran), 521119 (Belanja Barang Operasional Lainnya), 523111 (Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan), atau 523121 (Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin)
Kesalahan dalam penggunaan Akun Belanja 521111/
521119/ 523111/
523121 yang
membentuk Aset dikarenakan harga satuan barang memenuhi kriteria Aset Tetap atau diatas nilai kapitalisasi (sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000)
• Pengadaan alat kesehatan yang
memenuhi kriteria Aset Tetap Peralatan dan Mesin.
• Pengadaan thermogun, thermometer infrared yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilainya memenuhi satuan minimum Kapitalisasi Peralatan dan Mesin.
• Pengadaan Bilik Disinfektan
Permanen/Portabel yang dapat dikenali dan memenuhi kriteria sebagai suatu Aset Tetap
Peralatan dan Mesin.
Pada Neraca muncul akun Peralatan dan Mesin Belum Diregister (posisi kredit/ minus)
- Satker diwajibkan melakukan revisi terhadap realisasi yang telah terbit SP2D-nya sesuai arahan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S628/PB/2020 tanggal 23 Juli 2020 dan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Nomor SEK-KU.01.01-206 tanggal 3 Agustus 2020 tentang Tindak Lanjut Surat Sekretaris Jenderal Nomor SEK.KU.01.01-81 hal Pemutakhiran Akun Dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19
- Terhadap sisa pagu yang masih belum terealisasi dan diniatkan kembali untuk pengadaan BMN yang memenuhi kriteria Aset Tetap Peralatan dan Mesin agar dilakukan revisi DIPA dengan menggunakan akun belanja modal peralatan dan mesin penanganan pandemi COVID-19 (532119)
No. Penggunaan Akun Belanja
Uraian Permasalahan
Contoh Penggunaan
Akun Akibatnya Petunjuk Penyelesaian
2
521111 (Belanja Keperluan Perkantoran)
Kesalahan dalam penggunaan Akun Belanja 521111 yang membentuk barang persediaan
Satker telah melakukan transaksi pembelian barang berupa masker dan hand sanitizer yang diniatkan atau
diperuntukan sebagai persediaan
Pada Neraca muncul akun Persediaan Belum Diregister (posisi kredit/ minus)
- Satker diwajibkan melakukan revisi terhadap realisasi yang telah terbit SP2D-nya sesuai arahan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S628/PB/2020 tanggal 23 Juli 2020 dan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Nomor SEK-KU.01.01-206 tanggal 3 Agustus 2020 tentang Tindak Lanjut Surat Sekretaris Jenderal Nomor SEK.KU.01.01-81 hal Pemutakhiran Akun Dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19
- Terhadap sisa pagu yang masih belum terealisasi dan diniatkan kembali untuk belanja barang persediaan agar dilakukan revisi POK dengan menggunakan akun belanja barang persediaan penanganan pandemi COVID-19 (521841)
No. Penggunaan Akun Belanja
Uraian Permasalahan
Contoh Penggunaan
Akun Akibatnya Petunjuk Penyelesaian
3
521811 (Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi)
Kesalahan dalam penggunaan Akun Belanja 521811 yang membentuk Aset dikarenakan harga satuan barang memenuhi kriteria Aset Tetap atau diatas nilai kapitalisasi (sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000)
• Pengadaan alat kesehatan yang
memenuhi kriteria Aset Tetap Peralatan dan Mesin.
• Pengadaan thermogun, thermometer infrared yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilainya memenuhi satuan minimum Kapitalisasi Peralatan dan Mesin.
• Pengadaan Bilik Disinfektan
Permanen/Portabel yang dapat dikenali dan memenuhi kriteria sebagai suatu Aset Tetap
Peralatan dan Mesin.
Pada Neraca muncul akun Persediaan Belum Diregister (posisi debit) dan Peralatan dan Mesin Belum Diregister (posisi kredit)
- Satker diwajibkan melakukan revisi terhadap realisasi yang telah terbit SP2D-nya sesuai arahan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S628/PB/2020 tanggal 23 Juli 2020 dan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Nomor SEK-KU.01.01-206 tanggal 3 Agustus 2020 tentang Tindak Lanjut Surat Sekretaris Jenderal Nomor SEK.KU.01.01-81 hal Pemutakhiran Akun Dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19
- Terhadap sisa pagu yang masih belum terealisasi dan diniatkan kembali untuk pengadaan BMN yang memenuhi kriteria Aset Tetap Peralatan dan Mesin agar dilakukan revisi DIPA dengan menggunakan akun belanja modal peralatan dan mesin penanganan pandemi COVID-19 (532119)
No. Penggunaan Akun Belanja
Uraian Permasalahan
Contoh Penggunaan
Akun Akibatnya Petunjuk Penyelesaian
4
521811 (Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi)
Kesalahan dalam penggunaan Akun Belanja 521811 yang membentuk Aset Ekstrakomptabel (yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilainya tidak memenuhi satuan minimum Kapitalisasi Peralatan dan Mesin)
Pengadaan thermogun, thermometer infrared yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilainya tidak memenuhi satuan minimum Kapitalisasi Peralatan dan Mesin
Pada Neraca muncul akun Persediaan Belum Diregister (posisi debit)
- Satker diwajibkan melakukan revisi terhadap realisasi yang telah terbit SP2D-nya sesuai arahan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S628/PB/2020 tanggal 23 Juli 2020 dan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Nomor SEK-KU.01.01-206 tanggal 3 Agustus 2020 tentang Tindak Lanjut Surat Sekretaris Jenderal Nomor SEK.KU.01.01-81 hal Pemutakhiran Akun Dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19
- Terhadap sisa pagu yang masih belum terealisasi dan akan dibelanjakan untuk pembelian BMN yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilainya tidak memenuhi satuan minimum Kapitalisasi agar dilakukan revisi POK dengan menggunakan akun belanja barang Operasional Penanganan Pandemi COVID-19 (521131)
No. Penggunaan Akun Belanja
Uraian Permasalahan
Contoh Penggunaan
Akun Akibatnya Petunjuk Penyelesaian
5
521811 (Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi)
Kesalahan dalam penggunaan Akun Belanja 521811 yang tidak membentuk barang persediaan
Satker telah melakukan transaksi pembelian barang berupa masker dan hand sanitizer yang tidak diniatkan atau tidak diperuntukkan sebagai persediaan
Pada Neraca muncul akun Persediaan Belum Diregister (posisi debit)
- Satker diwajibkan melakukan revisi terhadap realisasi yang telah terbit SP2D-nya sesuai arahan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S628/PB/2020 tanggal 23 Juli 2020 dan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Nomor SEK-KU.01.01-206 tanggal 3 Agustus 2020 tentang Tindak Lanjut Surat Sekretaris Jenderal Nomor SEK.KU.01.01-81 hal Pemutakhiran Akun Dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19
- Terhadap sisa pagu yang masih belum terealisasi dan diniatkan kembali untuk pembelian barang habis pakai atau tidak diperuntukkan persediaan agar dilakukan revisi POK dengan menggunakan akun belanja barang Operasional Penanganan Pandemi COVID-19 (521131)
No. Penggunaan Akun Belanja
Uraian Permasalahan
Contoh Penggunaan
Akun Akibatnya Petunjuk Penyelesaian
6
532111 (Belanja Modal Peralatan dan Mesin)
Kesalahan dalam penggunaan Akun Belanja 532111 yang membentuk Aset Ekstrakomptabel (yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilainya tidak memenuhi satuan minimum Kapitalisasi Peralatan dan Mesin)
• Pengadaan thermogun, thermometer infrared yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilainya tidak memenuhi satuan minimum Kapitalisasi Peralatan dan Mesin
• Pengadaan Bilik Disinfektan Non Permanen yang tidak memenuhi kriteria sebagai satuan Aset Tetap
Pada Neraca muncul akun Peralatan dan Mesin Belum Diregister (posisi debit)
- Satker diwajibkan melakukan revisi terhadap realisasi yang telah terbit SP2D-nya sesuai arahan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S628/PB/2020 tanggal 23 Juli 2020 dan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Nomor SEK-KU.01.01-206 tanggal 3 Agustus 2020 tentang Tindak Lanjut Surat Sekretaris Jenderal Nomor SEK.KU.01.01-81 hal Pemutakhiran Akun Dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19
- Terhadap sisa pagu yang masih belum terealisasi dan akan dibelanjakan untuk pembelian BMN yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilainya tidak memenuhi satuan minimum Kapitalisasi agar dilakukan revisi POK dengan menggunakan akun belanja barang Operasional Penanganan Pandemi COVID-19 (521131)
No. Penggunaan Akun Belanja
Uraian Permasalahan
Contoh Penggunaan
Akun Akibatnya Petunjuk Penyelesaian
7
521131 (Belanja Barang Operasional Penanganan Pandemi COVID-19), atau 521241 (Belanja Barang Non Operasional
Penanganan Pandemi COVID-19)
Kesalahan dalam penggunaan Akun Belanja
521131/521241 yang membentuk Aset dikarenakan harga satuan barang memenuhi kriteria Aset Tetap atau diatas nilai kapitalisasi (sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000)
• Pengadaan alat kesehatan yang
memenuhi kriteria Aset Tetap Peralatan dan Mesin.
• Pengadaan thermogun, thermometer infrared yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilainya memenuhi satuan minimum Kapitalisasi Peralatan dan Mesin.
• Pengadaan Bilik Disinfektan
Permanen/Portabel yang dapat dikenali dan memenuhi kriteria sebagai suatu Aset Tetap
Peralatan dan Mesin.
Pada Neraca muncul akun Peralatan dan Mesin Belum Diregister (posisi kredit/ minus)
- Satker diwajibkan melakukan revisi terhadap realisasi yang telah terbit SP2D-nya sesuai arahan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S628/PB/2020 tanggal 23 Juli 2020 dan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Nomor SEK-KU.01.01-206 tanggal 3 Agustus 2020 tentang Tindak Lanjut Surat Sekretaris Jenderal Nomor SEK.KU.01.01-81 hal Pemutakhiran Akun Dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19
- Terhadap sisa pagu yang masih belum terealisasi dan diniatkan kembali untuk pengadaan BMN yang memenuhi kriteria Aset Tetap Peralatan dan Mesin agar dilakukan revisi DIPA dengan menggunakan akun belanja modal peralatan dan mesin penanganan pandemi COVID-19 (532119)
No. Penggunaan Akun Belanja
Uraian Permasalahan
Contoh Penggunaan
Akun Akibatnya Petunjuk Penyelesaian
8
521131 (Belanja Barang Operasional Penanganan Pandemi COVID-19)
Kesalahan dalam penggunaan Akun Belanja 521131 yang membentuk barang persediaan
Satker telah melakukan transaksi pembelian barang berupa masker dan hand sanitizer yang diniatkan atau
diperuntukan sebagai persediaan
Pada Neraca muncul akun Persediaan Belum Diregister (posisi kredit/ minus)
- Satker diwajibkan melakukan revisi terhadap realisasi yang telah terbit SP2D-nya sesuai arahan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S628/PB/2020 tanggal 23 Juli 2020 dan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Nomor SEK-KU.01.01-206 tanggal 3 Agustus 2020 tentang Tindak Lanjut Surat Sekretaris Jenderal Nomor SEK.KU.01.01-81 hal Pemutakhiran Akun Dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19
- Terhadap sisa pagu yang masih belum terealisasi dan diniatkan kembali untuk belanja barang persediaan agar dilakukan revisi POK dengan menggunakan akun belanja barang persediaan penanganan pandemi COVID-19 (521841)
No. Penggunaan Akun Belanja
Uraian Permasalahan
Contoh Penggunaan
Akun Akibatnya Petunjuk Penyelesaian
9
521841 (Belanja Persediaan
Penanganan Pandemi COVID-19)
Kesalahan dalam penggunaan Akun Belanja 521841 yang membentuk Aset dikarenakan harga satuan barang memenuhi kriteria Aset Tetap atau diatas nilai kapitalisasi (sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000)
• Pengadaan alat kesehatan yang
memenuhi kriteria Aset Tetap Peralatan dan Mesin.
• Pengadaan thermogun, thermometer infrared yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilainya memenuhi satuan minimum Kapitalisasi Peralatan dan Mesin.
• Pengadaan Bilik Disinfektan
Permanen/Portabel yang dapat dikenali dan memenuhi kriteria sebagai suatu Aset Tetap
Peralatan dan Mesin.
Pada Neraca muncul akun Persediaan Belum Diregister (posisi debit) dan Peralatan dan Mesin Belum Diregister (posisi kredit)
- - Satker diwajibkan melakukan revisi terhadap realisasi yang telah terbit SP2D-nya sesuai arahan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S628/PB/2020 tanggal 23 Juli 2020 dan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Nomor SEK-KU.01.01-206 tanggal 3 Agustus 2020 tentang Tindak Lanjut Surat Sekretaris Jenderal Nomor SEK.KU.01.01-81 hal Pemutakhiran Akun Dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19
-
- -Terhadap sisa pagu yang masih belum terealisasi dan diniatkan kembali untuk pengadaan BMN yang memenuhi kriteria Aset Tetap Peralatan dan Mesin agar dilakukan revisi DIPA dengan menggunakan akun belanja modal peralatan dan mesin penanganan pandemi COVID-19 (532119)
No. Penggunaan Akun Belanja
Uraian Permasalahan
Contoh Penggunaan
Akun Akibatnya Petunjuk Penyelesaian
10
521841 (Belanja Persediaan
Penanganan Pandemi COVID-19)
Kesalahan dalam penggunaan Akun Belanja 521841 yang membentuk Aset Ekstrakomptabel (yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilainya tidak memenuhi satuan minimum Kapitalisasi Peralatan dan Mesin)
• Pengadaan thermogun, thermometer infrared yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilainya tidak memenuhi satuan minimum Kapitalisasi Peralatan dan Mesin • Pengadaan Bilik Disinfektan Non Permanen yang tidak memenuhi kriteria sebagai satuan Aset Tetap
Pada Neraca muncul akun Persediaan Belum Diregister (posisi debit)
- - Satker diwajibkan melakukan revisi terhadap realisasi yang telah terbit SP2D-nya sesuai arahan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S628/PB/2020 tanggal 23 Juli 2020 dan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Nomor SEK-KU.01.01-206 tanggal 3 Agustus 2020 tentang Tindak Lanjut Surat Sekretaris Jenderal Nomor SEK.KU.01.01-81 hal Pemutakhiran Akun Dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19
-
- - Terhadap sisa pagu yang masih belum terealisasi dan akan dibelanjakan untuk pembelian BMN yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilainya tidak memenuhi satuan minimum Kapitalisasi agar dilakukan revisi POK dengan menggunakan akun belanja barang Operasional Penanganan Pandemi COVID-19 (521131)
11
521841 (Belanja Persediaan
Penanganan Pandemi COVID-19)
Kesalahan dalam penggunaan Akun Belanja 521841 yang tidak membentuk barang persediaan
Satker telah melakukan transaksi pembelian barang berupa masker dan hand sanitizer yang tidak diniatkan atau tidak diperuntukkan sebagai persediaan
Pada Neraca muncul akun Persediaan Belum Diregister (posisi debit)
- Satker diwajibkan melakukan revisi terhadap realisasi yang telah terbit SP2D-nya sesuai arahan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S628/PB/2020 tanggal 23 Juli 2020 dan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Nomor SEK-KU.01.01-206 tanggal 3 Agustus 2020 tentang Tindak Lanjut Surat Sekretaris Jenderal Nomor SEK.KU.01.01-81 hal Pemutakhiran Akun Dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19
- Terhadap sisa pagu yang masih belum terealisasi dan diniatkan kembali untuk pembelian barang habis pakai atau tidak diperuntukkan persediaan agar dilakukan revisi POK dengan menggunakan akun belanja barang Operasional Penanganan Pandemi COVID-19 (521131)
No. Penggunaan Akun Belanja
Uraian Permasalahan
Contoh Penggunaan
Akun Akibatnya Petunjuk Penyelesaian
12
532119 (Belanja Modal Peralatan dan Mesin Penanganan Pandemi COVID-19)
Kesalahan dalam penggunaan Akun Belanja 532119 yang membentuk Aset Ekstrakomptabel (yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilainya tidak memenuhi satuan minimum Kapitalisasi Peralatan dan Mesin)
Pengadaan thermogun, thermometer infrared yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilainya tidak memenuhi satuan minimum Kapitalisasi Peralatan dan Mesin
Pada Neraca muncul akun Peralatan dan Mesin Belum Diregister (posisi debit)
- Satker diwajibkan melakukan revisi terhadap realisasi yang telah terbit SP2D-nya sesuai arahan Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S628/PB/2020 tanggal 23 Juli 2020 dan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Nomor SEK-KU.01.01-206 tanggal 3 Agustus 2020 tentang Tindak Lanjut Surat Sekretaris Jenderal Nomor SEK.KU.01.01-81 hal Pemutakhiran Akun Dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19.
- Terhadap sisa pagu yang masih belum terealisasi dan akan dibelanjakan untuk pembelian BMN yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan nilainya tidak memenuhi satuan minimum Kapitalisasi agar dilakukan revisi POK dengan menggunakan akun belanja barang Operasional Penanganan Pandemi COVID-19 (521131).
c. Pencatatan Terhadap Pengembalian Belanja Atas Temuan Pemeriksaan BPK atau Inspektorat Jenderal
Jika dalam suatu satker terdapat temuan pemeriksaan BPK RI atau Inspektorat Jenderal atas belanja yang rekomendasinya berupa pengembalian belanja ke kas negara, maka pencatatan atas temuan pemeriksaan tersebut mengikuti mekanisme seperti pada contoh berikut:
Jenis
Belanja Temuan Belanja Penyetoran Koreksi
Aset Keterangan
Kondisi 1
Belanja Barang
2021 atau Tahun Berjalan
2021 atau Tahun Berjalan
2021 atau Tahun Berjalan
2021 atau Tahun Berjalan
Tidak perlu dilakukan jurnal penyesuaian
Belanja Modal
2021 atau Tahun Berjalan
2021 atau Tahun Berjalan
2021 atau Tahun Berjalan
2021 atau Tahun Berjalan
• Koreksi asset
• Lakukan jurnal penyesuaian (D) Koreksi Aset Tetap
/Aset Lainnya Non Revaluasi
(K) Aset Tetap/Aset Lainnya Belum Diregister
Kondisi 2
Belanja Barang
2021 2020 Sudah
Dilakukan 2021 Tidak perlu dilakukan jurnal penyesuaian
2021 2020
Belum Dilakukan
atau Belum Selesai
2021
• Pencatatan piutang lainnya pada tanggal 30 September 2021 sebesar sisa saldo temuan yang belum disetorkan per 30 September 2021
(D) Piutang Lainnya (K) Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL
Belanja Modal
2021 2020 Sudah
Dilakukan 2021 Tidak perlu dilakukan jurnal penyesuaian
2021 2020
Belum Dilakukan
atau Belum Selesai
2021
• Koreksi aset
• Pencatatan piutang lainnya pada tanggal 30 September 2021 sebesar sisa saldo temuan yang belum disetorkan per 30 September 2021
(D) Piutang Lainnya (K) Penerimaan Kembali