Mata Kuliah: BP5105 Manajemen Bisnis Keanekaragaman Hayati
Decision Making
Minggu-3
Dr. Ir. Mia Rosmiati, M.P.
Dr. Sofiatin., S.Hut. MSi
Definition of Decision Making
1. George R. Terry.
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku tertentu dari dua atau lebih alternatif
yg ada.
2. S.P. Siagian.
Pengambilan keputusan adalah pendekatan yang sistematik terhadap hakekat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
3. Menurut Churchman.
Pengambilan keputusan adalah aktivitas manajemen berupa pilihan tindakan dari sekumpulan alternatif yang telah dirumuskan sebelumnya untuk memecahkan suatu masalah atau suatu konflik dalam manajemen.
4. Menurut Kadarsah Suryadi.
Pengambilan keputusan adalah bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yg mungkin dipilih yang prosesnya melalui mekanisme tertentu, dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik.
Definition of Decision Making
Definition of Decision Making
Kesimpulan :
Pengambilan keputusan adalah aktivitas manajemen yang merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah.
Managerial and Decision Making
Manajerial dan Pengambilan Keputusan
• Manajemen adalah proses pencapaian tujuan organisasi melalui penggunaan sumberdaya (manusia, uang, energi, material, ruang, dan waktu).
• Sumberdaya dalam suatu organisasi bersifat terbatas sedangkan tujuan dari perusahaan adalah produktivitas atau keuntungan yang sebesar-besarnya.
• Untuk itu diperlukan beberapa alternatif penggunaan sumberdaya yang bersifat terbatas tersebut untuk pencapaian tujuan.
Pengertian Teori Keputusan
Teori keputusan adalah teori-teori atau teknik- teknik atau pendekatan-pendekatan yg digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
RATIONAL
FACT
AUTHORITY
INTUITION
EXPERIENCE
(George R. Terry)
Basics of Decision Making—Intuition
(1). Intuisi : suatu proses bawah sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang terseleksi.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan, memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh.
Basics of Decision Making—Intuition
1. Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
2. Untuk masalah yang pengaruhnya
terbatas, pengambilan keputusan pada umumnya akan memberikan kepuasan.
3. Kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat
berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
1. Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.
2.Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
3.Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
kebaikan kelemahan
Basics of Decision Making—Experience
(2). Pengalaman
Pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang akan
dihasilkan sehingga akan memberikan manfaat
pengetahuan praktis. Bermodalkan pengalaman, seseorang dapat menduga suatu masalah, walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
Basics of Decision Making—Fact
(3). Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat
memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik.
Dengan fakta, maka tingkat
kepercayaan terhadap pengambilan
keputusan dapat lebih tinggi.
Basics of Decision Making—Authority
(4). Wewenang
Biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya
kepada orang lebih rendah kedudukannya.
Pengambilan keputusan
berdasarkan wewenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Basics of Decision Making—Authority
Kelebihan :
• Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tersebut secara sukarela ataukah terpaksa.
• Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama.
• Memiliki otentisitas (otentik).
Kelemahan :
• Dapat menimbulkan sifat rutinitas
• Mengasosiasikan dengan praktek diktatorial
• Permasalahan yang seharusnya dipecahkan sering terlewat sehingga dapat menimbulkan kekaburan.
Basics of Decision Making—Rational
(5). Rasional
Keputusan yg dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan secara
rasional :
• Kejelasan masalah
• Orientasi tujuan
• Pengetahuan alternatif
• Preferensi yang jelas
• Hasil maksimal
Basics of Decision Making—Rational
Factors Influencing the Decision Making
Masalah
Masalah atau problem adalah apa yang menjadi penghalang untuk mencapai tujuan, yang merupakan penyimpangan dari apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan.
Masalah tidak selalu dapat dikenal dengan segera, ada yang memerlukan analisis, ada pula yang bahkan memerlukan riset tersendiri.
Pembagian masalah berdasarkan sifat :
a. Masalah rutin b. Masalah insidentil Masalah dapat dibagi dalam:
a. Masalah terstruktur
b. Masalah tidak terstruktur
Situasi :
Keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat.
Faktor-faktor tersebut dibedakan :
a. Faktor-faktor yang konstan
b. Faktor-faktor yang tidak konstan
Posisi/kedudukan sesesorang :
a. Letak posisi
b. Tingkatan posisi
Factors Influencing the Decision Making
Factors Influencing the Decision Making
Kondisi :
Keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya berbuat atau kemampuan kita.
Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumberdaya (resources).
Tujuan :
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah ditentukan. Tujuan yang telah ditentukan dalam pengambilan keputusan
merupakan tujuan antara atau objective.
Pendapat lain menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan :
01
02
03 04
KEADAAN EKSTERNAL ORGANISASI
meliputi keadaan sosial, ekonomi, politik, hukum, budaya, dan
sebagainya
TERSEDIANYA INFORMASI YANG DIPERLUKAN
KEADAAN INTERNAL ORGANISASI
a. Dana yg tersedia b. Keadaan sumberdaya manusia c. Kemampuan karyawan d. Kelengkapan dari perlatan organisasi c. Struktur organisasi .
KEPRIBADIAN DAN KECAKAPAN PENGAMBIL KEPUTUSAN,
meliputi penilaiannya, kebutuhannya, intelegensinya, keterampilannya, kapasitasnya,
dan sebagainya.
Factors Influencing the Decision Making—George R. Terry
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Hal-hal yang berujud, tidak berujud, yang emasional maupun yang
Tujuan organisasi
orientasi
Alternatif- alternatif tandingan
Tindakan
Waktu
Kepraktisan
Kelembagaan
Kegiatan berikutnya
Factors Influencing the Decision Making—John D. Millet
Pria &
Wanita 1
Peranan Pengambil Keputusan
2
Keterbatasan kemampuan
3
Based on Program or Regularity
Berdasarkan program atau regularitas : Pengambilan keputusan yang sifatnya rutinitas, berulang-ulang, dan cara menanganinya telah ditentukan.
Types of Decision Making
Pengambilan keputusan terprogram ini digunakan
untuk menyelesaikan masalah yang terstruktur melalui:
Prosedur Aturan
Kebijakan
Based on Non-Program/Non-structure
Pengambilan Keputusan Tidak Terprogram (Tidak Terstruktur) adalah pengambilan keputusan yang tidak rutin dan sifatnya unik sehingga memerlukan pemecahan khusus.
Based on urgency
Berdasarkan Tingkat Kepentingannya :
Pada umumnya suatu organisasi memiliki hierarki manajemen.
Secara klasik, hierarki ini terbagi 3 (tiga) tingkatan, yaitu :
(1). Manajemen Puncak (2). Manajemen Menengah (3). Manajemen operasional
Based on Type of Problems
Berdasarkan Tipe Persoalan :
(1). Keputusan Internal Jangka pendek (2). Keputusan Internal Jangka Panjang (3). Keputusan Eksternal Jangka Pendek (4). Keputusan Eksternal Jangka Panjang
Based on Environmental Condition
Berdasarkan kondisi lingkungannya :
(1). Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti (2). Pengambilan Keputusan dalam kondisi resiko (3). Pengambilan Keputusan dalam kondisi tdk pasti (4). Pengambilan Keputusan dalam kondisi Konflik
Keputusan dalam Kepastian
Dalam hal ini pengambil keputusan mengetahui dengan pasti konsekuensi atau hasil dari setiap alternatif keputusan yang dipilih.
Teknik yang digunakan diantaranya model linear programming, model integer linier programming dan model deterministik.
Contoh :
Pengambil keputusan mengetahui dengan pasti bahwa Rp. 1 juta yang didepositokan di bank, akan menambah sebanyak bunga deposito yang ditawarkan per tahun pada neraca pembukuannya.
26
Keputusan dalam Kondisi Resiko
Kurang pastinya kejadian-kejadian di masa mendatang, maka kejadian ini digunakan sebagai parameter untuk menentukan keputusan yang akan diambil.
Situasi yang dihadapi pengambil keputusan adalah mempunyai lebih
dari satu alternatif tindakan, pengambil keputusan mengetahui
probabilitas yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan
hasilnya dengan memaksimalkan expected return (ER) atau Expected
Monetary Value (EMV)
Keputusan dalam Kondisi Ketidakpastian
Kriteria pengambilan keputusan dalam kondisi ketidakpastian:
1. Kriteria Maximax
Keputusan didasarkan pada kondisi optimis dan mencari nilai maksimumnya 2. Kriteria Maximin
Keputusan didasarkan pada kondisi pesimis dan mencari nilai maksimum pada kondisi pesimis. Dengan kata lain least possible loss, artinya memilih kerugian yang paling kecil.
3. Keputusan Equally likely
Kriteria ini memilih alternatif yang rata-rata imbalannya paling banyak. Kriteria ini mengasumsikan probabilitas masing-masing situasi adalah sama. Mula -mula tentukan rata-rata imbalan tiap alternatif dimana jumlah imbalan dibagi dengan banyaknya imbalan. Kemudian ambil alternatif yang terbesar.
28
DISKUSI :
1. Perusahaan “Ekaliptus" ingin memproduksi suatu produk “Minyak Kayu Putih" dan sedang meneliti kemungkinan untuk memproduksi dan memasarkannya. Untuk melaksanakannya diperlukan pembuatan pabrik besar atau kecil. Pasar bagi produk tersebut dapat berhasil baik atau dapat juga rugi. Perusahaan ini tentu saja mempunyai alternatif lain yakni tidak memproduksi sama sekali. Probabilitas kejadian, imbalan atau kerugian yang didapat tertera didalam diagram pohon yang dikonstruksi.
Pohon Keputusan
Tentukan alternatif yang
dipilih !
2. Contoh soal yang sama pada kondisi ketidakpastian
• Apabila kita tidak dapat melihat sama sekali situasi bisnis (state of nature)
mengenai probabilitas pasar bagus dan jelek, ini berarti keputusan harus diambil dalam keadaan sepenuhnya tidak ada kepastian (completely uncertain).
• Tentukan alternatif yang dipilih berdasarkan kriteria maximax, maximin dan equally likely
Situasi keputusan Pemecahan Teknik Ada kepastian
(Certainty)
Deterministik - Linear Programming - Model Transportasi - Model Penugasan - Model Inventori - Model Antrian - Model “network”
Ada risiko (Risk) Probabilistik - Model keputusan probabilistik - Model Inventori probabilistik - Model Antrian probabilistik
Tdk ada kepastian (Uncertainty)
Tak diketahui Analisis keputusan dlm keadaan ketidakpastian
Ada konflik (Conflict) Tergantung tindakan lawan
Teori permainan (game theory)
Techniques used in decision making
Decision Making Process
Pengambilan keputusan meliputi empat tahap yang saling berhubungan dan berurutan (Simon, 1980). Empat proses tersebut adalah :
1. Intelligence 2. Design
3. Choice
4. Implementation
Pendapat lain menyebutkan bahwa dalam pengambilan
keputusan terdapat 5 tahap sebagaimana gambar berikut :
Figure 1. The Classic Approach to Decision Making
1. Define the objective
• You do need to be clear – or as clear as possible – about where you want to get to.
• Otherwise the whole process of decision making is obscured in a cloud.
2. Collect relevant information
It is a good principle not to make decisions in the absence of critically important information that is not immediately to hand, provided that a planned delay is acceptable.
Remember the distinction between available and relevant information.
Information Catagories
Information required
Information
available
• One classic mistake is to look at the broad decision and then turn to the information we have that will help us decide.
• The rapid growth of methods of communication such as faxes, voice mail, e-mail, junk mail and the internet has now contributed to a new disease:
Information Overload Syndrome
• Suppose that the overlap between information required and information
available is not sufficient: what do you do?
• What the graph below suggests is that you usually acquire a great deal of relevant information in a relatively short
The time/information curve
3. Generate feasible options
• Notice the word options rather than alternatives. An alternative is literally one of two courses open.
‘Feasible’ means capable of being done or carried out or realized.
In moving along the lobster pot from the feasible options (no more than five or six, for the mind finds it difficult to handle more) to three options and then to two (the true alternatives), the principle to bear in mind is that it is easier to falsify something than to
The lobster pot model
4. Make the decision
• The critical preliminary activity here is to establish the selection criteria. It is worth dividing them into different levels of priority.
Decision-making criteria
• In order to help you choose in more complex cases, you can make a decision by:
listing the
advantages and disadvantages;
examining the consequences of each course
testing the proposed course against the
yardstick of your aim or objective
weighing the risks against the expected gains
5. Implement and evaluate
• Implementation is the implementation phase of decision that have been taken
• At this step, planned action is needed so the result of decision can be monitored, evaluate and adjusted if needed improvemet