BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1.1 Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah variabel Dependen (terikat) dan variabel independent (bebas).
a. Variabel Dependen : 1) Motif Kerja (X1)
Motivasi kerja adalah “kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energi yang mengarah pada pencapaian kebutuhan, memberikan kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan” (Sedarmayanti, 2001:66)
2) Kebersamaan (X2)
Kebersamaan adalah sikap yang saling berinteraksi satu sama lain dan kemudian berinteraksi pula dengan dengan factor-faktor lingkungan dalam menentukan perilaku (behaviour).
3) Kepribadian (X3)
Kepribadian adalah perilaku individu yang diarahkan oleh tujuan dan bersifat imajiner sehingga tidak bisa diamati dan memberikan efek atau akibat dalam mencapai tujuan (Triguno, 1996:14)
Tempat/suasana kerja dalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugasnya yang telah dibebankan (Moekijat, 1999:125)
5) Kepemimpinan (X5)
Gaya seseorang dalam mengontrol dan mengelola perusahaan untuk mencapai tujuan peruasahaan.
b. Variabel Independen: Prestasi Kerja (Y)
Prestasi kerja adalah kesuksesan seseorang dalm memjalanka suatu pekerjaan atau hasil yang dicapai menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.
Prestasi kerja sering disamakan dengan produktifitas, yaitu merupakan hubungan antar kualitas barang dan jasa yang diproduksi dengan jumlah tenaga kerja, uang, modal dan sumber alam yang digunakan dalam produksi.
3.1.2 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagimana suatu variable dapat diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya penelitian yang dilaksanakan. Definisi operasional ini merupakan definisi yang merinci kegiatan penelitian dalam mengukur variable-variabel.:
1) Motif kerja adalah kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energi yang mengarah kepada pemcapaian kebutuhan, memberikan kepuasan
atau mengurangi ketidakseimbangan (Sedarmayanti, 2001:66). Indikator dari motif kerja dalah sebagai berikut (Abraham maslow, Anwar Prabu Mangkunegaran, 2001:94-95) :
a. Kebutuhan fisiologis b. Kebutuhan rasa aman c. Kebutuhan social
d. Kebutuhan akan penghargaan
e. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri
2) Kebersamaan adalah sikap yang saling berinteraksi satu sama lain dan kemudian berinteraksi pula dengan dengan faktor-faktor lingkungan dalam menentukan perilaku (behaviour). Indikatornya adalah sebagai berikut:
a. Pola komunikasi dengan teman sekerja b. Kerja sama dengan teman kerja
c. Toleransi yang diberikan d. Tingkat solidaritas
e. Pelibatan dalam pengambilan keputusan
3) Kepribadian adalah perilaku individu yang diarahkan oleh tujuan dan bersifat imajiner sehingga tidak bisa diamati dan memberikan efek atau akibat dalam mencapai tujuan (Triguno, 1996:14). Indikatornya adalah sebagai berikut:
a. Intensitas rasa butuh orang lain sebagai mitra kerja b. Rasa untuk diperhatikan oleh teman kerja
c. Rasa untuk memperhatikan masalah pribadi d. Inisiatif untuk menjalin hubungan
e. Intensitas memahami orang lain
4) Tempat/suasana kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugasnya yang dibebankan (Moekijat, 1999:125). Indikator dari tempat/suasana kerja ( Agus Ahyari, 1994:239) adalah sebagai berikut :
a. Fasilitas kerja
b. Fentilasi dan penerangan c. Sistem keamanan
d. Suara bising
5) Kepemimpinan adalah proses yang digunakan oleh pimpinan untuk mengarahkan organisasi dan pemberian contoh perilaku terhadap para pengikut (Fuad Mas’ud, 2004:37). Indikatornya adalah:
a. Pelibatan dalam pengambilan keputusan b. Pengarahan dan penjelasan tugas
c. Inisiatif dalam menyelesaikan pekerjaan d. Definisi peran dan prosedur kerja e. Wewenang pimpinan
6) Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam menjalankan atau melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Anwar Prabu Mangkunegaran, 2001:67). Indikatornya adalah sebagai berikut:
a. Pekerjaan sukar dan menantang b. Usaha mencapai target
c. Cara-cara baru menyelesaikan pekerjaan d. Umpan balik untuk mengetahui prestasi kerja e. Deadlines atau tekanan
3.2. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dalam hal ini adalah semua karyawan wanita di Universitas Muhammadiyah Semarang, yaitu sebanyak 72 orang, Sampel merupakan bagian dari populasi. Sampel diambil dari jumlah populasi diatas, dengan perhitungan sebagai berikut: 2 1 Ne N n + =
( )
2 1 . 0 72 1 72 + = n 72 , 0 1 72 + = n 72 , 1 72 = n 86 , 41 = n dibulatkan = 42Dalam penelitian ini metode sampling yang digunakan adalah Convention
Sampling, yaitu mengambil bagian dari populasi yang mudah untuk dicari atau
ditemui sebagai sampel.
Data-data yang dikumpulkan oleh peneliti terdiri dari 2 jenis data, yaitudata primer dan data sekunder.
1). Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumberna dengan jalan mengadakan penelitian langsung pada obyeknya. Data primer yang digunakan adalah pendapat responden tentang elemen-elemen budaya kerja dalam hubungannya dengan prestasi kerja.
Metode penentuan jumlah anggota sampel adalah Convencience Sampling. Metode ini digunakan karena populasi relative sulit untuk ditemui dan dimintai keterangan, sehingga peneliti memilih populasi yang mudah untuk ditemui sebagai sampel dalam penelitian ini.
2). Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh peneliti tidak secara langsung tetapi berupa data jadi atau data yang telah tersedia dan terpublikasi oleh pihak lain tan pa melibatkan peneliti. Data ini biasanya dalam bentuk struktur organisasi perusahaan, sejarah perusahaan yang kemudian dapat dijadikan sebagai landasan untuk membahas masalah dalam rangka melengkapi penelitian ini.
3.4. METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah : a. Observasi
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengamati dan memahami secara langsung terhadap obyek peneitian.
b. Wawancara
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan interview atau Tanya jawab secara langsung kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam hal ini digunakan pada beberapa responden yang mempunyai cukup waktu untuk diwawancarai berdasarkan kuesioner yang ada, lalu peneliti menuliskan dan mencatat jawaban dari responden.
c. Kuesioner
Yaitu membagikan daftar pertanyaan kepada populasi yang dalam hal ini adalah karyawan wanita di Universitas Muhammadiyah Semarang guna melengkapi data-data yang dibutuhkan dalam penelitian yang mengarah pada pemecahan masalah.
3.5. METODE ANALISIS DATA
Metode analisis data merupakan tahap yang penting dan menentukan karena tahap ini data diolah dan dianalisa untuk menjawab permasalahan yang ada. 1). Jenis Analisis Data
Analisis data dibagi menjadi dua, yaitu: (1). Analisa Kualitatif
Analisa ini digunakan untuk menarik sebuah kesimpulan dari masalah yang didukung oleh teori-teori yang berkaitan. Biasanya berupa sebuah pernyataan
(2). Analisa Kuantitatif
Analisa kuantitatif adalah suatu analisa data yang diperoleh dari daftar pertanyaan yang sudah diolah dalam bentuk numerik atau angka-angka dan perhitungannya melalui perhitungan statistik.
2). Tahap-tahap Pengolahan Data:
1. Editing
Yaitu melakukan pengecekan terhadap kemungkinan kesalahan pengisian daftar pertanyaan dan ketidakserasian informasi.
2. Coding
Yaitu memberikan kode-kode tertentu untuk setiap jawaban kuesioner yang bertujuan untuk mempermudah pengolahan data.
3. Scoring
Dalam pemberian skor ini digunakan skala likert yang merupakan salah satu cara untuk menentukan skor. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap karyawati tentang nilai (karakteristik) pribadi dan lingkungan kerja. Banyaknya indicator setiap variable tidak sama jumlahnya, kemudian setiap indicator dibuatkan satu item pertanyaan.
A B C D E Sangat Setuju Setuju Agak Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
5 4 3 2 1 4. Tabulasi Silang
Tabulasi silang digunakan untuk melihat frekuensi dan skor indikator variabel penelitian sehingga memudahkan untuk mendiskripsikannya.
3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu taraf dimana alat pengukur dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, sehingga suatu penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengukurnya perlu diuji validitasnya.
Signifikansi yan digunakan adalah (α) 5% yaitu :
a) Apabila r hitung (r XY) > r kritis (tabel) maka instrument indicator dinyatakan valid.
b) Apabila r hitung (r XY) < r kritis (tabel) maka instrument indicator dinyatakan tidak valid.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat seberapa erat hubngan antara satu variable bebas dengan variable terikat signifikansi yang digunakan adalah (α) 5% yaitu :
a) Apabila r hitung (r XY) > r kritis (tabel) maka instrument indicator dinyatakan reliable.
b) Apabila r hitung (r XY) < r kritis (tabel) maka instrument indicator dinyatakan tidak reliabel.
Rumusnya :
( )
2 1 2 6 1 −∑
− = n n di r keterangan :di2 = jumlah kuadrat dari selisih ranking antara dua variabel. n = Jumlah sampel
3.5.3 Analisis Korelasi
Yaitu pengukuran yang bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan variabel pengaruh dengan variabel terpengaruh (Anto Dajan, 1987:301).
Rumusnya : r XY=
(
)( )
(
)
2 2( )
2 2∑
∑
∑
∑
−∑
∑
− Y nY X X n Y X XY n Dimana : n = jumlah sample X = variable bebas r XY = koefisien korelasiUntuk mengetahui seberapa besar keeratan hubungan antara variabel yang dianalisis maka digunakan penafsiran besarnya koefisien korelasi.
Hasil perhitungan korelasi tersebut diatas diklasifikasikan sebagai berikut :
r = 0 – 0,25 korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada) r = 0.25 – 0.5 korelasi cukup
r = 0.5 – 0.75 korelasi kuat r = 0.75 – 1 korelasi sangat kuat
3.5.4 Analisis Regresi
Analisis Regresi Berganda dilakukan bila jumlah variabel independennya lebih dari satu. Dalam penelitian ini regresi ganda menggunakan lima predictor, dengan rumus:
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5 +E Dimana:
Y = variabel dependen (prestasi kerja) a = konstanta
b1,b2,b3,b4,b5 = koefisien variabel independent x1,x2,x3,x4,x5 = variabel independen
3.5.5 Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis, digunakan uji signifikansi, yaitu uji t dan uji F. a. Uji t
Dalam pengujian koefisien regresi dapat digunakan statistic uji t. statistic ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara linier antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : β = 0 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel budaya kerja dengan prestasi kerja.
H0 : β ≠ 0 berarti ada pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel budaya kerja dengan variabel prestasi kerja.
b. Uji F
untuk memberikan keyakinan mengenai hubungan budaya kerja terhadap prestasi kerja digunakan tes signifikansi dengan menggunakan bantuan perhitungan komputer program SPSS ver 15.00.
♦ Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya kerja dengan prestasi kerja.
♦ Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima. Dengan demikian tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya kerja dengan pretasi kerja.
3.5.6 Koefisien Determinasi
Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh budaya kerja secara simultan terhadap prestasi kerja.Untuk melihat pengaruh variabel motif kerja, kebersamaan, kepribadian, tempat/suasana kerja dan kepemipinan secara gabungan, kita gunakan rumus:
(
)(
)
(
)
∑
∑
∑
∑
∑
− − < = 2 1 2 1 1 1 1 2 Y Y n R Y X X n b rAtau dapat pula dilihat dengan perhitungan computer yaitu dengan menggunakan rumus berikut:
KD= r2 x 100%