• Tidak ada hasil yang ditemukan

bahasa indonesia K-13 TEKS EKSPLANASI K e l a s SEMESTER 2 KELAS XI SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bahasa indonesia K-13 TEKS EKSPLANASI K e l a s SEMESTER 2 KELAS XI SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

bahasa indonesia

TEKS EKSPLANASI

SEMESTER 2 KELAS XI SMA/MA/SMK/MAK – KURIKULUM 2013

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifi k sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

1.1 Memahami struktur dan unsur kebahasahan teks eksplanasi, baik melalui lisan maupun tulisan.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar teks eksplanasi.

2. Memahami struktur teks eksplanasi.

3. Memahami unsur-unsur kebahasaan teks eksplanasi.

K-13

XI

K

e

l

a

s

(2)

2

A. Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terjadinya atau terbentuknya

suatu fenomena alam, sosial, dan budaya secara ilmiah. Di dalam teks eksplanasi sebuah peristiwa terjadi sebab peristiwa lain sebelumnya dan peristiwa tersebut mengakibatkan peristiwa yang lain lagi.

Pergeseran lapisan bawah bumi dan

letusan gunung berapi.

Menyebabkan gempa bumi yang begitu cepat dengan

dampak begitu hebat. Mengakibatkan hancurnya bangunan dan menimbukan korban jiwa. Sebab 1 Akibat 1 -- Sebab 2 Akibat 2

Teks eksplanasi bertujuan untuk memperhitungkan asal dari sebuah fenomena dan menjelaskan serangkaian proses dari fenomena alam atau fenomena sosial. Sebagai contoh tujuan dari teks eksplanasi gempa bumi adalah menjelaskan proses atau fenomena terjadinya gempa bumi.

Adapun ciri-ciri teks eksplanasi adalah strukturnya berupa pernyataan umum - deret penjelas (urutan sebab-akibat) – interpretasi; isinya memuat informasi berdasarkan fakta; dan penjelasan bersifat keilmuan.

B. Struktur Teks Eksplanasi

1. Bagian Struktur Teks Eksplanasi

a. Pernyataan Umum

Bagian ini berisi pernyataan umum tentang topik yang akan dijelaskan secara rinci. Bagian ini ditulis dengan ringkas dan jelas juga menarik dan menumbuhkan minat pembaca.

b. Deret Penjelas

Bagian ini berisi penjelasan secara rinci mengenai proses keberadaan, kejadiaan, dan pembentukan fenomena alam atau sosial. Deret penjelas merupakan urutan sebab akibat berupa proses yang disusun secara bertahap.

c. Interpretasi

Bagian ini berisi simpulan dan pandangan penulis. Bagian penutup ini bersifat opsional (boleh ada dan boleh tidak ada).

(3)

3

Super "Solusi Quipper"

Berikut adalah bagan dari struktur teks eksplanasi.

STRUKTUR TEKS EKSPLANASI DERET PENJELAS URUTAN SEBAB-AKIBAT 1 URUTAN SEBAB-AKIBAT 2 dan seterusnya. INTERPRETASI (opsional) PERNYATAAN UMUM

Struktur dan ciri teks eksplanasi, yaitu:

1. Pernyataan umum: terdapat kata kerja kopulatif (adalah, yaitu, merupakan); 2. Deret penjelas: berbentuk rincian/penjelasan dan terdapat konjungsi hubungan

sebab akibat, contohnya sehingga, karena akibat;

3. Interpretasi: berupa simpulan terdapat kata dengan demikian, jadi.

2. Contoh Teks Eksplanasi

a. Teks Eksplanasi Fenomena Alam Pelangi Pernyataan Umum

Pelangi adalah fenomena alam berupa gejala optik dan meteorologi berupa cahaya warna-warni indah saling sejajar yang terlihat di langit. Pelangi terbentuk melewati proses pembelokan cahaya atau yang disebut dengan pembiasan. Proses pembiasan pada pelangi akan tertata secara struktur dan akan menghasilkan warna-warni indah pada pelangi.

(4)

4

Deret Penjelas Urutan Sebab-Akibat 1

Pelangi terbentuk karena adanya pembiasan sinar matahari (cahaya) yang dibelokkan berpindah tempat ke arah lain dari perjalanan satu medium ke medium lainnya oleh tetesan air yang ada di atmosfer. Sinar matahari melewati tetesan air. Ketika cahaya matahari melewati tetesan air, cahaya tersebut akan dibengkokkan sehingga akan membuat warna-warna tersebut berpisah dengan warna-warna lainnya.

Urutan Sebab-Akibat 2

Setiap warna-warna pelangi akan dibelokkan pada sudut yang berbeda sehingga akan memberikan warna yang indah pada pelangi. Warna yang akan pertama dibelokkan adalah warna ungu, sedangkan warna terakhir yang akan dibelokkan adalah warna merah serta akan menyusul warna pelangi lainnya, yaitu jingga, kuning, hijau, biru, dan nila sehingga kita akan melihat warna pelangi secara utuh yang disebabkan oleh geometri optik dalam proses penguraian warna.

Urutan Sebab-Akibat 3

Pelangi bisa berwarna-warni karena cahaya matahari memiliki beberapa warna yang memiliki peran penting dalam pembentukan pelangi. Cahaya matahari tersebut dinamakan polikromatik. Cahaya yang akan ditangkap oleh kasat mata manusia ada tujuh warna, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu yang akan muncul pada langit yang disebut dengan cahaya tampak. Menurut ilmu fi sika, cahaya tampak merupakan gelombang elektromagnetik yang terjadi akibat adanya medan magnet dan medan listrik. Cahaya tampak memiliki panjang yang berbeda-beda dimulai dari 4000 A sampai 7000 A dan tampak cahaya juga memiliki frekuensi 4,3 × 1014 Hz.

Urutan Sebab-Akibat 4

Warna merah dan ungu selalu ada di atas dan di bawah warna pelangi lainnya. Hal ini disebabkan karena cahaya warna merah merupakan bagian dari cahaya tampak yang memiliki frekuensi paling rendah atau memiliki panjang gelombang paling panjang jika dibandingkan dengan cahaya tampak yang lainnya dan cahaya ungu memiliki frekuensi paling tinggi serta panjang gelombang paling pendek. Hal itu yang menyebabkan warna merah dan ungu tidak akan saling bertemu. Warna merah berada paling ujung pelangi dan warna ungu berada di paling bawah pelangi dan di antara warna merah dan ungu dikelilingi dengan warna jingga, kuning, hijau, biru, nila sehingga warna pelangi akan menjadi sempurna.

(5)

5

b. Teks Eksplanasi Fenomena Sosial

Pekerja Anak dan Kemiskinan Pernyataan Umum

Pekerja anak atau buruh anak adalah anak-anak yang melakukan pekerjaan secara rutin untuk orang tuanya, orang lain, atau dirinya sendiri yang membutuhkan sejumlah besar waktu dengan menerima imbalan atau tidak. Anak-anak tersebut bekerja bukan karena pilihan, melainkan karena keterpaksaan hidup dan dipaksa orang lain.

Deret Penjelas Urutan Sebab-Akibat 1

Faktor utama yang menyebabkan anak terpaksa bekerja adalah faktor kemiskinan struktural. Dalam keluarga miskin, anak-anak umumnya bekerja demi meningkatkan pendapatan keluarga. Sebagai tenaga kerja keluarga, anak-anak tersebut biasanya tidak mendapatkan upah karena mereka telah diberi makan. Sebagai buruh, anak-anak tersebut seringkali mendapatkan upah yang tidak layak.

Urutan Sebab-Akibat 2

Dalam era industrialisasi sekarang, pengusaha industri memperoleh keuntungan yang sangat besar dari pekerja anak. Bahkan, pekerja anak sangat diminati karena mereka bisa bekerja secara produktif seperti orang dewasa pada umumnya, tidak banyak ulah, dan bisa diupah dengan murah. Intinya, dalam hubungan kerja, pekerja anak tersebut bisa dieksploitasi tanpa ada perlawanan. Berbeda dengan pekerja dewasa (apalagi memiliki serikat pekerja) yang sewaktu-waktu bisa “memberontak” dengan berbagai tuntutan, seperti peningkatan upah.

Urutan Sebab-Akibat 3

Pekerja anak tersebut kehilangan kesempatan untuk tumbuh berkembang secara wajar dalam hal fi sik, psikologis, sosial, dan pendidikan. Mereka kehilangan waktu untuk menikmati masa bermain, belajar, bergembira, dan mendapatkan kedamaian. Tidak sedikit dari pekerja anak tersebut terpaksa putus sekolah atau tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Mereka putus sekolah karena keterbatasan ekonomi keluarga dan juga tak sanggup memikul beban ganda sebagai pekerja dan pelajar.

(6)

6

Urutan Sebab-Akibat 4

Angka putus sekolah di tingkat SD sekitar 1,3 persen atau setara 400.000 siswa. Kemudian anak yang tidak melanjutkan pendidikan dari SD ke SMP sekitar 7,2 persen atau sekitar 2,2 juta siswa. Mereka yang putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya tersebut kemungkinan besar akan menjadi pekerja (dan sebagian dari mereka sebelumnya juga sudah bekerja). Merekalah yang menjadi korban akibat kegagalan negara dalam mewujudkan masyarakat sejahtera.

Urutan Sebab-Akibat 5

Sekali lagi, kemiskinan struktural yang belum bisa sepenuhnya ditangani oleh negara merupakan faktor utama yang memaksa anak-anak tersebut kehilangan kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang secara baik. Mereka akhirnya layu sebelum berkembang. Kemiskinan memaksa mereka bekerja, dan kemungkinan besar mereka juga akan mewariskannya kepada anak-anaknya kelak sehingga kemiskinan dan pekerja anak ini bagaikan rantai yang tidak bisa diputus.

Urutan Sebab-Akibat 6

Selain itu, semua pihak hendaknya menyadari persoalan anak bukan hanya tanggung jawab domestik, melainkan juga tanggung jawab publik. Di sinilah dibutuhkan upaya yang serius dari pemerintah maupun seluruh elemen masyarakat untuk melindungi anak khususnya pekerja anak. Semoga hal ini menjadi sebuah kegelisahan bersama yang melahirkan gerakan dan langkah konkret untuk menyelamatkan anak Indonesia karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.

Urutan Sebab-Akibat 7

Memang pemerintah sudah melakukan beberapa upaya untuk menyelamatkan anak miskin melalui pemberian beasiswa, tetapi hal ini tidak cukup karena persoalan utamanya adalah kemiskinan struktural. Artinya, selama roda kemiskinan struktural berputar maka pekerja anak akan tetap menjamur. Pemberian beasiswa bagi anak miskin hanya ibarat memadamkan kebakaran. Oleh sebab itu, selain memberikan bantuan subsidi, pemerintah harus serius memberdayakan rakyat miskin dengan menerapkan prinsip ekonomi kerakyatan.

Interpretasi

Meskipun Indonesia telah meratifi kasi Konvensi ILO pada 8 Maret 2000 lalu, namun hingga kini pemerintah belum serius menangani persoalan pekerja anak di sektor berbahaya dan tidak manusiawi. Pekerja anak dalam hal ini sangat banyak, dan lagi-lagi masalah kemiskinan menjadi fakor utamanya. Di beberapa tempat, tidak sedikit anak yang bekerja selama 12 jam per hari.

(7)

7

c. Teks Eksplanasi Fenomena Budaya

Wayang Kulit, Budaya yang Hampir Hilang Pernyataan Umum

Kata ‘wayang’ diduga berasal dari kata wewayangan, yang artinya ‘bayangan’. Dugaan ini sesuai dengan kenyataan pada pergelaran Wayang Kulit yang menggunakan kelir, secarik kain, sebagai pembatas antara dalang yang memainkan wayang dan penonton di balik kelir itu. Penonton hanya menyaksikan gerakan-gerakan wayang melalui bayangan yang jatuh pada kelir. Pada masa itu pergelaran wayang hanya diiringi oleh seperangkat gamelan sederhana yang terdiri atas saron, todung (sejenis seruling), dan kemanak. Jenis gamelan lain dan pesinden pada masa itu diduga belum ada. Sejak tahun 1950-an, buku-buku pewayangan sudah sepakat bahwa wayang memang berasal dari Pulau Jawa, dan sama sekali tidak diimpor dari negara lain.

Deret Penjelas Urutan Sebab-Akibat 1

Pergelaran wayang kulit Jawa lambat laun luntur dan mulai dilupakan karena dampak arus globalisasi dan modernisasi yang tengah berlangsung pada saat ini. Cerita wayang yang beredar di masyarakat masa kini merupakan adaptasi dari karya sastra India, yaitu Ramayana dan Mahabarata. Kedua induk cerita itu dalam pewayangan banyak mengalami pengubahan dan penambahan untuk menyesuaikannya dengan falsafah asli Indonesia.

Urutan Sebab-Akibat 2

Di wilayah Kulonprogo wayang masih sangatlah diminati oleh semua kalangan. Bukan hanya oleh orang tua saja, melainkan juga anak remaja bahkan anak kecil juga telah biasa melihat pertunjukan wayang. Di samping itu, wayang juga biasa digunakan dalam acara-acara tertentu di daerah Kulonprogo ini, baik di wilayah kota Wates ataupun di daerah pelosok di Kulonprogo. Wayang masih eksis di Kulonprogo karena sangat kuat unsur budaya masyarakat di sana untuk melestarikan wayang kulit. Akan tetapi, itu hanya sebagian kecil di negara ini.

(Sumber: niotolovo.blogspot dengan pengubahan)

C. Unsur Kebahasaan Teks Eksplanasi

Berikut adalah unsur kebahasaan yang terdapat pada teks eksplanasi.

1. Istilah

Teks eksplanasi bersifat ilmiah dan berbicara tentang ilmu pengetahuan sehingga terdapat istilah. Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan

(8)

8

makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas di bidang tertentu. Contoh beberapa istilah yang terdapat pada teks eksplanasi berikut.

Istilah Arti

pelangi fenomena alam yang berupa optik dan meteorologi yang memiliki warna-warni indah yang sejajar yang ada di langit.

medium media; alat

optik berkenaan dengan penglihatan (cahaya, lensa mata)

2. Hubungan Sebab Akibat

Teks eksplanasi di dalamnya terdapat hubungan sebab akibat, yaitu penjelasan tentang sebuah peristiwa terjadi, sebab peristiwa lain sebelumnya, dan peristiwa tersebut mengakibatkan peristiwa yang lain lagi. Hubungan sebab akibat itu ditandai kata seperti berikut ini.

1. Kata penghubung (konjungsi): sebab, karena, dan sehingga.

2. Kata benda (nomina): akibat, akibatnya, sebagai akibat, jadi, dan hasilnya.

3. Kata kerja/verba relasional: menyebabkan, mengakibatkan, menimbulkan, menjadikan,

membuat, dan menyumbang.

Jenis Kata Contoh Kalimat

Konjungsi Ketika cahaya matahari melewati tetesan air, cahaya tersebut akan dibengkokkan sehingga akan membuat warna-warna tersebut berpisah dengan warna lainnya.

Pergelaran wayang kulit Jawa lambat laun luntur dan mulai dilupakan karena dampak arus globalisasi dan modernisasi yang tengah berlangsung pada saat ini.

Mereka putus sekolah karena keterbatasan ekonomi keluarga. Nomina Pelangi adalah fenomena alam berupa gejala optik dan meteorologi

berupa cahaya warna-warni indah saling sejajar yang terlihat di langit. Verba relasional Hal itu yang menyebabkan warna merah dan ungu tidak akan

saling bertemu.

Faktor utama yang menyebabkan anak terpaksa bekerja adalah karena faktor kemiskinan struktural.

(9)

9

3. Verba Material

Verba material adalah verba yang menunjukkan perbuatan fi sik atau peristiwa. Verba

material dibentuk dari kata dasar berjenis nomina. Perhatikan kata yang dicetak tebal sebagai contoh verba material.

Meskipun Indonesia telah meratifi kasi Konvensi ILO pada 8 Maret 2000 lalu, namun hingga kini pemerintah belum serius menangani persoalan pekerja anak di sektor berbahaya dan tidak manusiawi.

4. Konjungsi Internal dan Eksternal

a. Konjungsi internal adalah konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang

terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok kata. Ada empat kategori makna, yaitu:

penambahan: selain itu, di samping itu, lebih lanjut,

perbandingan: akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi lain,waktu: pertama, kedua, ketiga, …, kemudian, lalu, berikutnya, sebab akibat: akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya.

Kategori Contoh

penambahan Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat yang

mengakibatkan dampak yang ditimbulkan sangat luar biasa. perbandingan Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi sebab adanya

letusan gunung berapi yang sangat dahsyat.

waktu Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah kemudian bertabrakan satu dengan yang lainnya. sebab-akibat Seluruh benda yang terlewati akan terangkat, terlempar dan

hancur sebagai akibat dari angin puting beliung yang begitu dahsyat dan pusarannya yang begitu hebat.

b. Konjungsi eksternal adalah konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa

deskripsi benda atau kualitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Ada empat kategori makna, yaitu:

penambahan: dan, atau, serta,perbandingan: tetapi, sementara,waktu: sejak, setelah, sebelum, ketika,

(10)

10

Kategori Contoh

penambahan Kegiatan ini biasanya dilakukan menjelang hari raya Idul Fitri, Natal, dan tahun baru.

perbandingan Subdialek wetan kali merupakan dialek Banyumasan yang cenderung dekat dengan bahasa Jawa standar yang dikembangkan di wilayah Negarigung sementara dialek kulon kali cenderung dekat dengan bahasa Sunda.

waktu Fenomena mudik muncul dan menjadi tren menarik sejak kota-kota di Indonesia berkembang pesat disebabkan imbas integrasi sistem ekonomi kapitalis di awal tahun 1970-an. sebab-akibat Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi jika dibandingkan

dengan gempa vulkanik.

5. Justifi kasi

Justifi kasi adalah pembenaran, artinya segala sesuatu yang diterangkan secara kausal itu

benar adanya. Contoh:

Gempa bumi vulkanik terjadi sebab adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat.

LATIHAN SOAL

1. Pekerja anak adalah anak-anak yang melakukan pekerjaan secara rutin untuk orang tuanya, orang lain, atau dirinya sendiri yang membutuhkan sejumlah besar waktu dengan menerima imbalan atau tidak. Anak-anak tersebut bekerja bukan karena pilihan, melainkan karena keterpaksaan hidup dan dipaksa orang lain.

Paragraf tersebut merupakan bagian struktur teks eksplanasi, yaitu …. A. pernyataan umum

B. interpretasi

C. urutan sebab akibat D. tesis

(11)

11

2. Pelangi terbentuk karena adanya pembiasan sinar matahari (cahaya) yang dibelokkan berpindah tempat ke arah lain dari perjalanan satu medium ke medium lainnya oleh tetesan air yang ada di atmosfer. Sinar matahari melewati tetesan air. Ketika cahaya matahari melewati tetesan air maka cahaya tersebut akan dibengkokkan sehingga akan membuat warna-warna tersebut berpisah dengan warna lainnya.

Paragraf tersebut merupakan bagian struktur teks eksplanasi, yaitu …. A. pernyataan umum

B. interpretasi

C. urutan sebab akibat D. tesis

E. simpulan

3. Berikut ini yang tidak termasuk contoh teks eksplanasi fenomena sosial adalah …. A. proses terbentuknya masyarakat

B. fenomena pulang kampung alias mudik C. proses terbentuknya pergunjingan D. proses terjadinya gerhana matahari E. proses terjadinya diskriminasi

Bacalah kutipan teks ekplanasi berikut untuk menjawab soal nomor 4 – 5.

Bahasa Banyumasan yang sering disebut ”ngapak-ngapak” adalah kelompok bahasa Jawa yang digunakan di wilayah barat Jawa Tengah. Namun, pada masa kini minat masyarakat dalam penggunaan bahasa Banyumasan menurun. Dialek Banyumasan dianggap sebagai bahasa kuno yang tidak populer.

Bahasa Banyumasan memiliki ciri-ciri khusus yang dapat dibedakan dengan bahasa Jawa baru (standar). Ciri khusus tersebut antara lain (1) berkembang secara lokal hanya di wilayah sebaran kebudayaan Banyumas, (2) memiliki karakter lugu dan terbuka, (3) tidak terdapat banyak gradasi unggah-ungguh, (4) digunakan sebagai bahasa ibu oleh sebagian besar masyarakat Banyumas, (5) mendapat pengaruh bahasa Jawa kuno, Jawa tengahan, dan bahasa Sunda, (6) pengucapan konsonan di akhir kata dibaca dengan jelas (selanjutnya sering disebut ngapak-ngapak), dan (7) pengucapan vokal a, i, u, e, o dibaca dengan jelas.

(12)

12

4. Teks tersebut termasuk jenis teks eksplanasi yang menjelaskan terjadinya fenomena …. A. alam

B. sosial C. bahasa D. ekonomi E. politik

5. Topik yang dibahas dalam kutipan teks tersebut adalah fenomena …. A. menurunnya penggunaan bahasa Jawa Tengah

B. minat masyarakat menggunakan bahasa “ngapak-ngapak” menurun C. pergeseran bahasa Banyumasan ke bahasa Sunda

D. tidak jelasnya lagi pengucapan konsonan di akhir kata E. penyebaran bahasa Banyumas sampai ke Jakarta

6. Arti kata ngapak-ngapak dan standar pada teks tersebut adalah …. A. nama lain dari bahasa Banyuwangi, umumnya

B. pengucapan konsonan di akhir kata dibaca dengan jelas, ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan

C. gelepak-gelapak mengucapkan bahasanya, dibakukan bahasanya D. pengucapan bahasa untuk huruf vokal dikeraskan, alat penopang E. alat untuk memotong kayu, alat untuk menopang sepeda ontel

7. Dinamika sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan di kota-kota besar menjadi energi

pertambahan penduduk, terutama yang berasal dari migrasi. Makna istilah dinamika sosial yang tepat adalah ....

A. Penyaluran kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat.

B. Gerak masyarakat secara terus-menerus yang menimbukan perubahan di tata hidup masyarakat yang bersangkutan.

C. Gerak yang dimiliki sekumpulan orang yang dapat menimbulkan perubahan. D. Bagian dari ilmu sosial yang berhubungan dengan cara bersosialisasi.

E. Berkenaan dengan masyarakat yang mengurus yayasan sosial

8. Kalimat yang menggunakan hubungan sebab akibat dengan kata kerja relasional adalah ….

A. Mudik dipahami sebagai liburan massal warga kota-kota besar di daerah asal mereka. B. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu

(13)

13

C. Gempa bumi terjadi begitu cepat yang menimbulkan dampak sangat luar biasa. D. Ebeg merupakan salah satu bentuk tarian rakyat yang berkembang di daerah

Banyumas.

E. Akibat perkembangan budaya, Ebeg yang pada awalnya merupakan sarana ritual telah bergeser menjadi sekadar seni pertunjukan saja.

9. Berikut yang termasuk konjungsi eksternal dengan kategori penambahan adalah …. A. selain itu, di samping itu, lebih lanjut

B. dan, atau, serta

C. akan tetapi, sebaliknya, sementara itu D. akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya

E. sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun

10. Kata-kata bergaris bawah dalam kalimat berikut ini bukan merupakan verba material, yaitu ….

A. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan di daerah yang dikelilingi lautan luas.

B. Dinamika sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan di kota-kota besar menjadi energi pertambahan penduduk.

C. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan gempa vulkanik. D. Mudik dipahami sebagai liburan massal warga kota-kota besar di daerah asal mereka. E. Warga kota yang banyak di antaranya para pendatang melakukan aktivitas mudik

pada kesempatan-kesempatan tertentu, yaitu pada hari libur kerja yang panjang dan bermakna kultural.

Referensi

Dokumen terkait

Peramalan permintaan akan menjadi masukan yang sangat penting dalam keputusan perencanaan dan pengendalian perusahaan karena bagian operasional produksi bertanggung

Penelitian sebelum ini membandingkan ketamin kumur 40 mg dengan benzydamine HCl 0,075% untuk mengurangi nyeri tenggorok pascaintubasi, didapatkan bahwa pemberian ketamin kumur 40

Catatan: Kegiatan ini digunakan untuk memahamkan siswa tentang KD BAHASA INDONESIA (3.7 dan 4.7), hasil kegiatan dapat digunakan sebagai data bagi guru untuk melihat

*  jumlah energi potensial dan energi kinetik se$elum dan sesudah peristi&a adalah tetap (sama) atau E M  = E p  + Ek. "*  jumlah energi potensial dan energi kinetik

Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan bermakna pada jumlah parasit mencit Swiss yang diinfeksi Plasmodium berghei antara diberi ekstrak batang Tinospora crispa dengan klorokuin...

Untuk melakukan metode Geo-reference dan Resizing(pemotongan citra menjadi ukuran tertentu yang lebih kecil) pada citra dapat dilakukan dengan menggunakan software ENVI 4.6.1...

Analisa mekanika aliran debris memerlukan perhitungan gaya-gaya yang bekerja dalam aliran debris. Oleh karena aliran debris terdiri dari partikel kasar dengan

-Jika kemiringan sudutnya kecil, baji akan keluar dari benda kerja. Sudut baji ditentukan oleh sifat dari logam yg