• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN Nomor 0141/Pdt.G/2017/PA Pkl. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PUTUSAN Nomor 0141/Pdt.G/2017/PA Pkl. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Lembar ke 1 dari 11 hal.Put.No.0141/Pdt.G/2017/ PA.Pkl.

PUTUSAN

Nomor 0141/Pdt.G/2017/PA Pkl.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Pekalongan yang memeriksa dan mengadili perkara- perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis, telah menjatuhkan putusan perkara Cerai Gugat antara :

PENGGUGAT, umur 55 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS, pendidikan SLTA, bertempat tinggal di Kelurahan Kuripan Yosorejo Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan, selanjutnya disebut sebagai Penggugat;

Melawan

TERGUGAT, umur 64 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, pendidikan SLTA, bertempat tinggal di Kelurahan Podosugih Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan, selanjutnya disebut sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut ;

Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dalam perkara ini;

Telah mendengar keterangan Penggugat dan saksi-saksi di muka sidang;

DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tanggal 24 Maret 2017, telah mengajukan gugat cerai, yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pekalongan dengan Nomor: 0141/Pdt.G/2017/PA Pkl., tanggal 24 Maret 2017 dengan dali-dalil sebagai berikut :

1. Bahwa pada tanggal : 29 Oktober 2015, Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan dan setelah akad Nikah Tergugat mengucapkan sighot taklik talak sebagaimana

(2)

Lembar ke 2 dari 11 hal.Put.No.0141/Pdt.G/2017/ PA.Pkl.

tertera dalam buku/duplikat Kutipan Akta Nikah Nomer :0579/84/X/2015 Tertanggal : 29 oktober 2015;

2. Bahwa setelah pernikahan tersebut, Penggugat dan Tergugat tinggal bersama dirumah Tergugat di Kelurahan Podosugih Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. Selama 6 bulan;

3. Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami istri (bakda dukhul) namun belum di karuniani keturunan;

4. Bahwa pada awalnya Rumah tangga Penggugat dan Tergugat dalam keadaan rukun, akan tetapi sejak bulan Nopember tahun 2015, rumah tangga Penggugat dan Tergugat, mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan/pertengkaran yang disebabkan : Tergugat, tidak bertanggung jawab dengan keluarga (tidak memberi nafkah) serta sering berbohong, Selain itu, Tergugat punya hubungan dengan rekan bisnisnya seorang perempuan;

5. Bahwa puncak perselisihan/pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada bulan April tahun 2016, dan sesaat setelah itu Penggugat pergi meninggalkan Tergugat hingga sekarang selama 11 bulan. selama itu pula Tergugat telah membiarkan (tidak memperdulikan) serta sudah tidak memberi nafkah kepada Penggugat;

6. Bahwa akibat dari peristiwa tersebut, Penggugat menjadi menderita yang berkepanjangan, Penggugat sudah tidak tahan lagi, sehingga Penggugat tidak rela atas perlakuan Tergugat tersebut, karenanya Penggugat mengajukan ijin cerai kepada atasan langsungnya, mengingat Penggugat adalah seorang PNS, yang mana harus mendapatkan ijin, dari atasan langsung, dan akhirnya setelah melalui berbagai tahapan sidang di Dinas, turunlah ijin tersebut;

Berdasarkan alasan-alasan/dalil-dalil tersebut, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Pekalongan untuk menghadirkan Penggugat dan Tergugat selanjutnya memeriksa dan mengadili perkara ini dengan putusan yang amarnya sebagai berikut :

Primair :

(3)

Lembar ke 3 dari 11 hal.Put.No.0141/Pdt.G/2017/ PA.Pkl.

1. Mengabulkan gugatan Penggugat.

2. Menceraikan Perkawinan Penggugat (PENGGUGAT) dariTergugat (TERGUGAT).

3. Membebankan biaya perkara menurut hukum.

Subsider :

Apabila Ketua Pengadilan Agama Pekalongan berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya.;

Bahwa Penggugat telah datang menghadap dimuka sidang, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap atau menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai kuasanya yang sah, dan menurut relas panggilan nomor:

0141/Pdt.G/2017/PA Pkl. Tanggal 11 April 2017, dan tanggal 03 Mei 2017 yang dibacakan dalam persidangan, ternyata Tergugat telah dipanggil secara patut, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya Tergugat itu disebabkan oleh sesuatu halangan yang sah ;

Bahwa upaya mediasi tidak dapat dilaksanakan karena Tergugat tidak hadir dan Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian dengan jalan menasehati Penggugat agar mengurungkan niatnya untuk bercerai dengan Tergugat, namun upaya tersebut tidak berhasil ;

Bahwa kemudian pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan Penggugat, yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Bahwa untuk memperkuat dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti-bukti berupa :

I. Bukti Surat:

1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Penggugat No.3375044904620003,yang aslinya dikeluarkan oleh Pemrintah Kota Pekalongan, tanggal 20 Maret 2013, telah dinazegelen bermaterai cukup serta telah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya (Bukti P1);

2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 0579/84/X/2015 dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan pada tanggal 28 Oktober 2015, telah dinazegelen bermaterai cukup serta telah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya (Bukti P2);

(4)

Lembar ke 4 dari 11 hal.Put.No.0141/Pdt.G/2017/ PA.Pkl.

3. Asli surat Keputusan Wali Kota Pekalongan Nomor 474.2/0314 Tahun 2017 . yang dikeluarkan oleh BKPPD Kota Pekalongan tanggal 13 Maret 2017;

II. Saksi-saksi:

1. SAKSI I, umur 62 tahun, agama Islam, pekerjaan pensiunan PNS, bertempat kediaman di Kelurahan Kuripan Yosorejo Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan;, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokok-pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena kakak

Penggugat;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah pada bulan Oktober 2015 tetapi belum dikaruniai anak

- Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah tinggal bersama di rumah di rumah Tergugat sekitar 6 bulan kemudian Penggugat pulang kerumah Penggugat ;

- Bahwa yang saksi tahu awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat baik namun saat Penggugat pulang kerumhnya, Penggugat mengatakan kalau Penggugat dan Tergugat sering cekcok karena Tergugat tidak pernah memberi nafkah ;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat sejak April 2016, telah pisah tempat tinggal dan yang meninggalkan Penggugat; .

- Bahwa saksi tidak pernah lihat Penggugat mendapatkan kiriman nafkah dari Tergugat;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pernah didamaikan, tetapi tidak berhasil dan Penggugat tetap ingin cerai dengan Tergugat;

2. SAKSI II, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh, tempat kediaman di Kelurahan Kuripan Yosorejo Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokok-pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena Kakak Penggugat;

(5)

Lembar ke 5 dari 11 hal.Put.No.0141/Pdt.G/2017/ PA.Pkl.

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena tetangga Penggugat;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah pada bulan Oktober 2015 tetapi belum dikaruniai anak ;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah tinggal bersama di rumah di rumah Tergugat sekitar 6 bulan kemudian Penggugat pulang kerumah Penggugat ;

- Bahwa yang saksi tahu awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat baik namun saat Penggugat pulang kerumhnya, Penggugat mengatakan kalau Penggugat dan Tergugat sering cekcok karena Tergugat tidak pernah memberi nafkah ;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat sejak April 2016, telah pisah tempat tinggal dan Penggugat pulang kerumah Penggugat;.

- Bahwa saksi tidak pernah lihat Penggugat mendapatkan kiriman nafkah dari Tergugat;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pernah didamaikan, tetapi tidak berhasil dan Penggugat tetap ingin cerai dengan Tergugat;

Bahwa selanjutnya Penggugat memberi kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada dalil-dalil gugatannya, dan mohon putusan yang seadil- adilnya;

Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk segala hal ikhwal sebagaimana tercantum dalam Berita Acara pemeriksaan perkara ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana yang diuraikan di atas;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 49 huruf (a) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, perkara ini merupakan perkara perceraian antara orang-orang yang beragama Islam, maka merupakan kewenangan absolut Peradilan Agama;

Menimbang, bahwa Penggugat telah hadir di persidangan, sedang Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir di

(6)

Lembar ke 6 dari 11 hal.Put.No.0141/Pdt.G/2017/ PA.Pkl.

persidangan sebagai wakil atau kuasanya meskipun ia telah dipanggil secara resmi dan patut, dan tidak ternyata bahwa ketidakhadirannya itu disebabkan oleh suatu alasan yang sah menurut hukum, oleh karena itu Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan perkara ini dapat diperiksa tanpa hadirnya Tergugat, sesuai dengan Pasal 125 ayat (1) HIR;

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak hadir, maka tidak dapat dilakukan mediasi sebagaimana dikehendaki Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2016 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan;

Menimbang, bahwa dalil gugatan Penggugat adalah karena sejak bulan Nopember 2015 antara Penggugat denganTergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang disebabkanTergugat tidakmbertanggung jawab dengan keluarga serta sering berbohng, Tergugat punya punya hubungan dengan rekan bisnisnya seorang perempuan, oleh karena itu yang dijadikan dasar dalam gugat ini adalah sebagaimana yang termaktub dalam penjelasan pasal 39 ayat 2 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan jo. pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 dan pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa meskipunTergugat tidak pernah hadir dan tidak pula menjawab dalil-dalil gugatan Penggugat sehingga menurut fiksi hukum ia harus dianggap tidak membantah dan tidak membela hak-haknya, akan tetapi oleh karena perkara a quo adalah perkara perceraian, maka sesuai dengan ketentuan pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 76 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, perlu didengar keterangan pihak keluarga dan orang-orang yang dekat dengan suami isteri itu sebagai saksi;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat P-1, P-2 dan P.3 serta 2 orang saksi ;

Menimbang, bahwa bukti surat P-1 (Asli Surat Keterangan Tempat Tinggal) menjelaskan tempat tinggal Penggugat berada di Kota Pekalongan, sedangkan bukti surat P-2 ( foto kopi kutipan akta nikah. ) menjelaskan

(7)

Lembar ke 7 dari 11 hal.Put.No.0141/Pdt.G/2017/ PA.Pkl.

mengenai adanya ikatan perkawinan antara Pengugat dengan Tergugat. kedua bukti surat tersebut merupakan akta otentik dan telah bermeterai cukup, serta telah dicocokkan dengan aslinya dan cocok. Oleh sebab itu bukti-bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil serta bukti tersebut mempunyai kekuatan yang sempurna dan mengikat;

Menimbang, Bahwa berdasarkan bukti P-1, Penggugat bertempat tinggal diwilayah hukum Pengadilan Agama Pekalongan, maka Pengadilan Agama Pekalongan berwenang untuk menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan gugat cerai ini sesuai dengan ketentuan pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, gugatan Penggugat formil dapat diterima;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti P-2, bahwa Penggugat dan Tergugat ada hubungan hukum, yaitu sebagai suami istri, maka berdasarkan ketentuan pasal 49 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 kemudian diubah lagi dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, gugatan Penggugat memiliki dasar hukum / legal standing dan Pengadilan Agama Pekalongan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan gugatan ini ;

Menimbang, bahwa saksi-saksi yang diajukan Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3e HIR ;

Menimbang, bahwa di dalam persidangan Penggugat telah mengajukan dua orang saksi masing-masing bernama Edy Santoso bin Achma Dalari dan Saidun bin Dasrun, saksi-saksi tersebut telah memberikan keterangan di bawah sumpah di hadapan sidang mengenai apa yang ia lihat dan dengar sendiri dan saling bersesuaian, maka saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat formil dan syarat materiil sebagai saksi.;

(8)

Lembar ke 8 dari 11 hal.Put.No.0141/Pdt.G/2017/ PA.Pkl.

Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil Penggugat dihubungkan dengan bukti-bukti tersebut, Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum dalam persidangan sebagai berikut:

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adallah suami istri, menikah pada bulan Oktober 2015, tetapi belum dikaruniai anak;

- Bahwa semula rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis, tetapi sejak Nopember 22015 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, yang disebabkan Tergugat tidak memberi nafkah kepada Penggugat;

- Bahwa puncak perselisihan antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada bulan April 2016, yang akhirnya Penggugat pulang ke rumah Penggugat hingga sekarang;

- Bahwa Bahwa keuarga sudah berusaha mendmaikan Penggugat dan Tergugat, tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, dapat disumpulkan fakta hukum yaitu: antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan yang terus menerus yang tidak dapat didamaikan lagi, disebabkan Tergugat tidak memberi nafkah kepada penggugat, yang seharusnya Tergugat sebagi seorang suami memberikan nafkah dan perlindungan kepada Penggugat sebagai isterinya, kemudian karena merasa tidak tahan, Penggugat pulang kerumah Penggugat, dan hingga sekarang telah berpisah selama 12 bulan dan selama itu Tergugat tidak pernah menengok Penggugat, sehingga Tergugat adalah suami yang tidak bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya dan menyengsarakan isterinya;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim menilai perkawinan Penggugat dan Tergugat sudah pecah dan sulit dipertahankan lagi, jika perkawinan kedua belah pihak tetap dipertahankan sudah tidak ada manfaatnya lagi, bahkan akan mendatangkan kemadlorotan yang lebih banyak baik bagi Penggugat maupun Tergugat, sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia, sakinah mawadah dan rohmah sebagaimana Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, tidak dapat tercapai dan jalan paling maslahat bagi

(9)

Lembar ke 9 dari 11 hal.Put.No.0141/Pdt.G/2017/ PA.Pkl.

keduanya Majelis Hakim akan memutuskan ikatan perkawinannya dengan jatuh talak satu bain;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat ahli hukum Islam sebagaimana termaktub dalam kitab Kitab Fiqhu as Sunnah, Juz II, halaman 249 berikut dan mengambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim:

ﺍﺫﺍ ﺕﻋﺩﺍ ﺔﺟﻭﺯﻟﺍ

ﺭﺍﺭﺿﺍ ﺝﻭﺯﻟﺍ

ﺎﻬـﺑ ﺎﻣﺑ ﻻ ﻉﺎﻁﺗﺳﻳ ﻪﻌﻣ

ﻡﺍﻭﺩ ﺓﺭﺷﻌﻟﺍ ﻥﻳﺑ

ﺎﻣﻬﻟﺎﺛﻣﺍ

ﺎﻬﻟﺯﻭﺟﻳ ﻥﺍ

ﺏﻠﻁﺗ ﻥﻣ

ﻰﺿﺎﻘﻟﺍ ﻖﻳﺭﻔﺗﻟﺍ

. ﺫﺋﻧﻳﺣﻭ ﺎﻬﻘﻠﻁﻳ

ﻰﺿﺎﻘﻟﺍ ﺔﻘﻠﻁ

ﺔﻧﺋﺎﺑ ﺍﺫﺍ ﺕﺑﺛ

ﺭﺭﺿﻟﺍ ﺯﺟﻋﻭ

ﻥﻋ ﺡﻼﺻﻻﺍ ﺎﻣﻬﻧﻳﺑ

.

Artinya: “Jika isteri menggugat cerai karena suaminya memadlorotkan terhadap isteri sehingga menggoyahkan keutuhan rumah tangga, maka dibolehkan bagi isterinya tersebut untuk meminta cerai kepada hakim dan bila madlorot tersebut telah terbukti, sedangkan perdamaianpun tidak tercapai, maka hakim menetapkan jatuh talak satu ba’in”.

Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan diatas, Majelis Hakim berpendapat Penggugat telah berhasil membuktikan dalil gugatannya dan alasan perceraian telah memenuhi ketentuan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa Tergugat tidak pernah hadir di persidangan dan tidak pula mewakilkan orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah, gugatan Penggugat tidak melawan hukum dan beralasan, maka gugatan Penggugat patut dikabulkan dengan verstek sebagaimana ketentuan pasal 125 ayat (1) HIR dengan menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat kepada Penggugat;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 Undang-undang nomor 7 tahun 1989 Panitera Pengadilan berkewajiban untuk mengirimkan Salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan dan Pegawai Pencatat Nikah ditempat tinggal Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ;

(10)

Lembar ke 10 dari 11 hal.Put.No.0141/Pdt.G/2017/ PA.Pkl.

Menimbang, berdasarkan ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 serta Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat.;

Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini;

MENGADILI

1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

3. Menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat (TERGUGAT) kepada Penggugat (PENGGUGAT);

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pekalongan untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu.

5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 301.000,- ( Tiga ratus satu ribu rupiah);

Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis hakim Pengadilan Agama Pekalongan, pada hari Senin tanggal 08 Mei 2017 Masehi bertepatan dengan tanggal 11 Syakban 1438 Hijriyah, oleh kami Dra. Hj. Nadhifah, S.H., M.H. sebagai Ketua Majelis serta Drs. H. Suginoto, S.H. dan Drs. H. Syamsul Falah, M.H. sebagai Hakim Anggota. Putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota dan dibantu oleh Suyitno, S.H. sebagai panitera Pengganti dan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;

(11)

Lembar ke 11 dari 11 hal.Put.No.0141/Pdt.G/2017/ PA.Pkl.

Ketua Majelis,

Dra. Hj. Nadhifah, S.H., M.H.

Hakim Anggota, Hakim Anggota,

Drs. H. Suginoto, S.H. Drs. H. Syamsul Falah, M.H.

Panitera Pengganti,

Suyitno, S.H.

Perincian Biaya :

1. Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,- 2. Biaya proses : Rp. 50.000,- 3. Biaya pemanggilan : Rp. 210.000,- 4. Redaksi : Rp. 5.000,- 5. M a t e r a i : Rp. 6.000,-

J u m l a h : Rp. 301.000,- (Tiga ratus satu ribu rupiah).

Referensi

Dokumen terkait

Seorang guru memilki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan siswa terutama dibidang matematika. Di dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan motivasi,

Bentuk-bentuk perbuatan yang dapat diketegorikan sebagai tindak pidana di dalam pesawat udara selama penerbangan yakni melakukan perbuatan asusila, melanggar ketertiban

Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati langsung dengan cara melihat dan mengambil suatu data yang dibutuhkan ditempat

L’étre-pour-soi atau ‘ada untuk diri’ menunjuk cara beradanya manusia yaitu pada kesadaran manusia; sifatnya melebar (extensif) dengan dunia kesadaran dan sifat kesadaran

Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus

Akomodasi komunikasi dalam strategi komunikasi antarbudaya berhubungan dengan memahami sebuah interaksi dari suatu kelompok etnis yang berbeda dalam penilaian akan tanda atas

Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan dengan cara mengunyah makanan yang berserat seperti buah–buahan dan mengkomsumsi permen karet.Tujuan: Penelitian ini adalah untuk

Tambahan Penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa adalah tambahan penghasilan yang diberikan kepada Kepala Desa Dan Perangkat Desa dianggarkan dalam APBDes yang