PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH
UNTUK HASIL BELAJAR GEOGRAFI DALAM MATERI POKOK
BAHASAN HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP
KEHIDUPAN PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP
SMA N 2 UNGARAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2009/ 2010
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
F A R H A N NIM. 3201403066
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 13 Agustus 2010
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si Drs. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si NIP. 196209041989011001 NIP. 19621019 1988031002
Menyetujui, Ketua Jurusan Geografi
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 13 Agustus 2010
Penguji Utama :
Drs. Sutardji
NIP. 19510402 198012 1001
Penguji I Penguji II
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si Drs. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si NIP. 196209041989011001 NIP. 19621019 1988031002
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Drs. Subagyo, M.Pd
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Pemecahan Masalah Untuk Hasil Belajar Geografi Dalam Materi Pokok Bahasan Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA N 2 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/ 2010.” benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Agustus 2010
FARHAN
NIM. 3201403066
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.
( Q.S. Al Baqaroh : 153).
PERSEMBAHAN :
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa usaha dan perjuangan penulis yang maksimal bukan perjuangan penulis sendiri, tetapi atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi berbagai fasilitas dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan studi di Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. Subagyo, M.Pd Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan studi di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si Ketua Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan petunjuk, arah, saran, dan bimbingan dalam perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.
4. Drs.Apik Budi Santoso, M.Si dan Drs. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si selaku pembimbing yang telah banyak memberikan dorongan dan bimbingan, petunjuk dan saran hingga skripsi ini dapat tersusun.
5. Para Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, yang banyak menyumbang saran dan petunjuk serta memberikan sejumlah pengetahuan hingga menambah luas wawasan penulis. 6. Dra. Jadmi Rahayu, MM Kepala Sekolah SMA N 2 Ungaran Kabupaten
Semarang yang telah memberi ijin kepada penulis dan dapat menyelesaikan penelitian dengan baik.
vii
8. Para siswa SMA N 2 Ungaran Kabupaten Semarang yang telah bersedia menjadi sampel penelitian ini.
9. Teman-temanku yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam pengambilan data dan penyelesian skripsi ini dengan lancar 10. Almamaterku Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang,
teman-temanku angkatan 2003.
Semoga segala amal baik saudara sekalian, dalam membantu penelitian ini akan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT dan akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat dan menambah khasanah pengetahuan, khususnya pada pelajaran geografi.
Semarang, Agustus 2010
viii
SARI
Farhan. 2010. “Pengaruh Penerapan Metode Pemecahan Masalah Untuk
Hasil Belajar Geografi Dalam Materi Pokok Bahasan Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA N 2 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/ 2010.” Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
Kata Kunci : Penerapan metode pemecahan masalah, Hasil belajar
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dalam mengembangkan diri sehingga mampu menghadapi permasalahan yang terjadi dalam kehidupannya, dalam proses belajar mengajar diperlukan adanya penerapan keterampilan pada setiap guru dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga siswa mampu memahami dan menangkap isi dalam materi pelajaran tersebut dan siswa berhasil mewujudkan hasil belajar yang memuaskan.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian adalah: Bagaimanakah pengaruh pembelajaran dengan metode pemecahan masalah untuk meningkatkan hasil belajar Geografi Materi Pokok Bahasan Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan pada siswa Kelas X SMA N 2 Ungaran Semester Genap tahun pelajaran 2009/2010?
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA N 2 Ungaran tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak 257 siswa yang terbagi dalam enam kelas. Dalam pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Proportional Random Sampling. Ada 2 (dua) variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: (1) penerapan metode pemecahan masalah (2) hasil belajar. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angket, Tes, dan Dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif dan teknik korelasi Product Moment dari Pearson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada table 4.21 product moment (rt) dengan jumlah responden = 72, kolom N (membacanya ke kanan) dalam kolom signifikansi 5% dalam tabel diperoleh 0,329 dan taraf signifikansi 1% diperoleh bilangan 0,424, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa: 1. pada taraf signifikansi 5% rtabel = 0,329 dan r hitung 0,535 sehingga rtabel < r hitung. 2. Pada taraf signifikansi 1% r tabel = 0,424 dan r hitung = 0,535 sehingga rtabel < rhitung. Oleh karena nilai r yang diperoleh yaitu 0,559 berada pada batas signifikan, yaitu pada taraf signifikan 1% sebesar 0,424 atas dasar pernyataan ini maka nilai r yang telah diperoleh dapat dikatakan signifikan. Berdasarkan tabel diketahui bahwa untuk butir angket metode problem solving semuanya valid, yaitu 15 butir, sedangkan untuk soal tes yang digunakan untuk penelitian hanya 30 butir soal.
ix
meningkatkan hasil belajar geografi pada pokok bahasan hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan. Hal ini dikarenakan adanya metode pemecahan masalah yang menekan pada keterampilan berfikir tingkat tinggi, transfer pengetahuan, dan berlatih mengumpulkan, menganalisis, mensintesis informasi dan data dari berbagai sumber.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para mahasiswa yang diharapkan dapat mencermati faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Demikian juga bagi para guru maupun dosen bahwa dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa atau mahasiswanya diharapkan dapat memberikan dorongan pada awal maupun akhir dalam proses pembelajaran.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ... iii
PERNYATAAN ... . iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
SARI ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN ... xv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Penegasan Istilah ... 7
G. Sistematika Skripsi ... 9
BAB II. LANDASAN TEORI ... 11
A. Metode Belajar Mengajar ... 11
B. Penerapan Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran ... 13
C. Metode Pemecahan Masalah ... 15
D. Hasil Belajar ... 19
E. Materi Pokok Bahasan Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan ... 20
F. Kerangka Pemikiran... 24
xi
BAB III. METODE PENELITIAN ... 26
A. Penentuan Objek Penelitian ... 26
B. Metode Pengumpulan Data ... 28
C. Penyusunan Alat Pengumpulan Data ... 30
D. Validitas dan Reliabilitas ... 31
E. Metode Analisis Data ... 32
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33
A. Hasil Penelitian ... 33
1. Gambaran Umum SMA N 2 Ungaran Kabupaten Semarang ... 33
2. Pelaksanaan Penelitian ... 36
3 Pemanfaatan Belajar Mengajar Geografi di SMA N 2 Ungaran Kabupaten Semarang ... 37
4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 38
5. Pelaksanaan Metode Problem Solving Mata Pelajaran Geografi di Kelas X SMA N 2 Ungaran Kabupaten Semarang ... 38
6. Hasil Belajar Geografi ... 44
7. Analisis Data ... 44
B. Pembahasan ... 46
BAB V. PENUTUP ... 48
1. Kesimpulan ... 48
2. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Populasi Penelitian ... 26
Tabel 3.2 Daftar Kisi-kisi Angket Metode Pemecahan Masalah ... 30
Tabel 3.3 Daftar Kisi-kisi Tes ... 30
Tabel 4.1 Daftar Tenaga Pendidik ... 34
Tabel 4.2 Daftar Prestasi Sekolah ... 35
Tabel 4.3 Daftar Sarana Prasarana Sekolah ... 36
Tabel 4.4 Daftar Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 37
Tabel 4.5 Daftar Hasil Analisis Deskriptif Presentase ... 37
Tabel 4.6 Daftar Hasil Deskriptif Presentase Dalam Memulai Pelajaran Guru Menggunakan Kejadian Kehidupan Sehari-hari Sebagai Masalah ... 39
Tabel 4.7 Daftar Masalah Yang Disampaikan Guru Yang Berhubungan Dengan Materi Pelajaran ... 39
Tabel 4.8 Siswa Dibuat Kelompok Untuk Membahas Materi Yang Disampaikan Guru ... 39
Tabel 4.9 Guru Memberikan Petunjuk Terhadap Kelompok Mengenai Langkah Yang Harus Dilakukan Dalam Membahas Masalah Tersebut ... 40
Tabel 4.10 Guru Memberikan Bantuan Dalam Kegiatan Penyelidikan ... 40
Tabel 4.11 Siswa Aktif Mencari Buku Sumber Untuk Mendapatkan Informasi Tentang Masalah Yang Dipelajari ... 40
Tabel 4.12 Guru Memberikan Pertanyaan Kepada Individu Untuk Mendukung Kegiatan Penyelidikan ... 41
Tabel 4.13 Guru Juga Memberikan Pertanyaan Kepada Kelompok Guna Mendukung Siswa Dalam Pengumpulan Informasi ... 41
Tabel 4.14 Siswa Diberi Kesempatan Untuk Mengeluarkan Pendapat Dalam Kelompoknya ... 41
xiii
Tabel 4.16 Tiap Kelompok Menyampaikan Hasil Analisisnya Di depan Kelas ... 42 Tabel 4.17 Dalam Menyampaikan Hasil Didukung Dengan Penjelasan
Dan Peragaan Untuk Memperkuat Argument Yang Disampaikan ... 42 Tabel 4.18 Kelompok Lain Memberikan Tanggapan Atas Laporan
Kelompok Yang Sedang Menyampaikan Analisisnya ... 43 Tabel 4.19 Guru Memberikan Analisis Terhadap Analisis Tiap Kelompok .. 43 Tabel 4.20 Siswa Mengadakan Evaluasi Terhadap Analisis Yang Telah
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Angket Metode Pemecahan Masalah ... 51
2. Angket Soal Tes ... 53
3. Silabus ... 57
4. RPP ... 61
5. Daftar Nama Kelas X SMA Negeri 2 Ungaran ... 64
6. Kondisi Fisik SMA Negeri 2 Ungaran ... 70
7. Kegiatan Belajar Mengajar ... 71
8. Hasil Angket Metode Pemecahan masalah ... 72
9. Hasil Tes Pembelajaran IPS Geografi ... 75
10.Tabel Uji Validitas Angket ... 78
11.Tabel Validitas Soal ... 79
12.Tabel Uji Reliabilitas Angket ... 80
13.Tabel Uji Reliabilitas Tes ... 81
14.Tabel Persiapan Analisis Korelasi ... 82
15.Surat Ijin Rekomendasi dari Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, Dan Perlindungan Masyarakat Kab. Semarang ... 84
16.Surat Ijin Penelitian untuk Kepala Diknas Kab. Semarang ... 85
17.Surat Ijin Rekomendasi dari Kantor Diknas Kab. Semarang ... 86
18.Surat Ijin Penelitian untuk Kepala SMA Negeri 2 Ungaran ... 87
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 tahun 2003 pasal 3).
Dalam mengelola proses belajar mengajar di dunia pendidikan diperlukan suatu keterampilan tertentu oleh guru untuk menyampaikan sesuatu materi pelajaran. Keterampilan guru sangat diperlukan karena setiap siswa memiliki kemampuan dan pemahaman yang berbeda sehingga siswa dapat menguasai materi pelajaran sesuai dengan target yang telah ditetapkan kurikulum. Penyampaian materi oleh guru supaya berhasil mencapai tujuannya perlu memperhatikan masalah yang paling penting disamping materi pelajaran yaitu penggunaan metode pengajaran.
3
Berdasarkan pengamatan selama ini guru dalam menyampaikan materi pelajaran paling banyak menggunakan metode ceramah. Adapun metode ceramah guru menerangkan materi pelajaran dengan lisan. Sedangkan siswa mendengarkan, mencatat uraian dari guru. Hal ini bertentangan dengan prinsip belajar yakni pelajar harus aktif. Dengan kebiasaan siswa yang hanya mendengar, mencatat, maka siswa akan kurang bisa untuk mengemukakan pendapat, bekerja secara kelompok, memecahkan masalah, baik secara individu maupun secara kelompok.
Tingkat pemahaman siswa terhadap metode problem solving masih sangat rendah, karena guru sendiri dalam menyajikan materi pelajaran jarang sekali menggunakan metode pemecahan masalah. Sangatlah perlu siswa dibekali kemampuan untuk memecahkan masalah atas masalah-masalah yang dihadapi. Pada kenyataannya metode mengajar yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasi pada siswa berbeda dengan cara yang digunakan untuk memberi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Metode yang digunakan untuk memotivasi siswa agar mampu untuk menggunakan pengetahuannya dalam memecahkan masalah yang dihadapi akan berbeda dengan metode yang digunakan untuk tujuan berfikir siswa serta dalam mengemukakan pendapatnya untuk menghadapi persoalan.
sesuai dengan topik yang diajarkan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang sesuai. Jika salah satu faktor diabaikan maka proses belajar mengajar tidak akan berhasil secara optimal. Seorang guru dalam mengajar siswanya perlu menggunakan metode mengajar yang tepat sehingga pelajaran Geografi menjadi pelajaran yang menarik bagi siswa dan kompetensi dasar pada setiap pokok bahasan dapat tercapai (Purwoto, 2003:52).
Keberhasilan siswa dalam belajar juga dipengaruhi oleh keadaan siswa itu sendiri, juga oleh lingkungannya termasuk lingkungan keluarga, dimana keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan anak tempat dia belajar dan tumbuh. Ketepatan seorang guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran akan dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan. Siswa akan mudah menerima materi yang diberikan oleh guru apabila pendekatan pembelajaran yang digunakan sesuai dengan tujuan pengajarannya (Hamalik, 2003:58).
Hasil belajar Geografi, khususnya sub bidang studi Geografi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Ungaran Kabupaten Semarang ternyata kurang menggembirakan, meskipun adanya anggapan siswa bahwa pelajaran Geografi itu sangat mudah dan bersifat hafalan. Hal tersebut terlihat dari survei awal yang dilakukan, dimana dalam ulangan harian masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 63).
5
mengajarkannya. Sebagai guru geografi tentunya harus mengetahui konsep-konsep tersebut.
Selain menguasai konsep-konsep Geografi dan metode mengajar, guru Geografi juga harus menguasai teori-teori belajar agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan mudah oleh siswa. Sebelum memasuki pelajaran Geografi, siswa sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan pengajaran Geografi. Pengetahuan dan pengalaman ini membentuk pra-konsep, terjadi pra-konsep tersebut belum tentu benar kadang bertentangan dengan hasilnya. Di sinilah terjadi konflik kognitif, barulah konsep lama dan baru dipadukan maka untuk mewujudkan pengajaran Geografi harus diperhatikan hal-hal di atas. Untuk itu agar guru dapat menyajikan materi pelajaran dengan baik sesuaim dengan tujuan pembelajaran, maka guru menentukan strategi pembelajaran dengan memilih metode pengajaran yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan semula. Untuk mencapai tujuan diatas guru akan menggunakan metode problem solving dalam menyampaikan materi pelajaran.
Sehubungan dengan latar belakang diatas judul penelitian ini adalah
“PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH
UNTUK HASIL BELAJAR GEOGRAFI DALAM MATERI POKOK
BAHASAN HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA N 2 UNGARAN
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Kurang digunakannya variasi pendekatan pada penyampaian materi.
2. Pemahaman konsep yang kurang terhadap suatu materi karena kecenderungan peserta didik untuk menghafalkan konsep.
3. Belum diterapkannya metode pemecahan masalah dalam proses belajar mengajar Geografi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimanakah pengaruh pembelajaran dengan metode pemecahan masalah untuk meningkatkan hasil belajar Geografi Materi Pokok Bahasan Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan pada siswa Kelas X SMA N 2 Ungaran Semester Genap tahun pelajaran 2009/2010?
D. Tujuan Penelitian
7
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini diharapkan memiliki manfaat teoretis dan manfaat praktis sebagai berikut;
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan tentang pengajaran Geografi meliputi sumber belajar yang digunakan, metode pembelajaran yang digunakan dan keterampilan yang diperlukan dalam penyajian materi Geogafi pada proses belajar mengajar.
b. Menambah khazanah pengetahuan tentang proses belajar mengajar dengan metode pemecahan masalah pada mata pelajaran Geografi di jenjang pendidikan SMA berdasarkan potensi dan kendala gurunya. 2. Manfaat Praktis
a. Memberikan informasi kepada guru dan calon guru mata pelajaran geografi dalam mengembangkan proses belajar dengan menggunakan metode pemecahan masalah.
b. Sebagai bahan perbandingan studi mengenai pembelajaran Geografi di waktu mendatang.
F. Penegasan Istilah
mewujudkan tujuan pendidikan dan sebagai pedoman dalam penelitian skripsi selanjutnya. Adapun beberapa istilah yang dijelaskan antara lain:
1. Metode Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menitikberatkan pada masalah yang harus dipecahkan siswa melalui praktikum atau pengamatan (Gulo, 2002: 111). Metode pemecahan masalah digunakan dalam rangka untuk mengetahui hasils belajar siswa dengan menggunakan metode pemecahan masalah, karena selama ini pembelajaran menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas saja.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Yamin, 2007: 42)
3. Materi Pokok Bahasan Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
9
4. Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Ungaran
SMA Negeri 2 Ungaranadalah suatu lembaga pendidikan tingkat menengah atas yang dikelola oleh negara yang beralamatkan di Ungaran Kabupaten Semarang.
Berdasarkan penegasan istilah di atas maka yang dimaksud judul penelitian tersebut adalah penggunaan pendekatan pembelajaran dengan menitik beratkan pada masalah yang harus dipecahkan terhadap hasil belajar siswa.
G. Sistematika Skripsi
Untuk memperoleh gambaran dan memudahkan pembahasan, maka skripsi ini dikelompokkan menjadi tiga bagian dengan sistematika sebagai berikut. Bagian awal skripsi terdiri atas halaman sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan, motto dan persembahan, prakata, sari, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
metode penelitian yaitu menjelaskan tentang dasar penelitian, lokasi penelitian, fokus penelitian, sumber data penelitian, metode pengumpulan data, validitas data, model analisis data dan prosedur penelitian. Pada bab empat berisikan tentang hasil penelitian dan pembahasan, yaitu menguraikan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Serta pada bab lima atau bagian penutup berisi tentang simpulan dan saran.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Metode Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar di kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain siswa, guru, metode mengajar, sarana dan prasarana. Guru sebagai salah satu faktor tersebut merupakan salah satu pihak yang bertanggung jawab terhadap pembelajaran di kelas. Guru harus mampu menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar, sehingga tujuan belajar dapat dicapai. Setiap proses belajar mengajar menuntut suatu strategi tertentu dimana di dalamnya terdapat perencanaan prosedur dan langkah-langkah yang harus ditempuh guna mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Langkah-langkah yang harus ditempuh tersebut disebut sebagai metode. Metode secara umum dapat diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. Metode berlaku baik bagi guru sebagai metode mengajar maupun bagi siswa sebagai metode belajar (Gulo, 2002:62).
Menurut Slameto strategi adalah suatu rencana tentang cara pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi (pengajaran). Pengertian strategi terkandung metode belajar mengajar, yaitu cara atau jalan untuk mencapai tujuan pengajaran, dan juga teknik mengajar yaitu pemakaian alat-alat bantu mengajar dan cara menggunakan metode mengajar yang relevan atau sesuai dengan tujuan agar dapat mendorong siswa belajar optimal (Yamin, 2007:96).
Hamalik menyatakan bahwa secara teoritis metode pengajaran dibagi menjadi dua aitu metode dalam kelas dan metode luar kelas. Metode dalam kelas terdiri dari metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, resitasi, demonstrasi, eksperimen, sosiodrama dan bermain peran, bekerja dalam kelompok, proyek, problem solving dan psikodrama. Metode luar kelas terdiri dari metode karya wisata, survey desa, pengabdian masyarakat, berkemah, kerja pengalaman dan proyek (Hamalik, 2001:100).
13
berbagai jenis metode pengajaran; 6) fasilitas yang tersedia dan 7) waktu yang tersedia (Djamarah dan Zain, 2002:75).
Keberhasilan seorang guru menggunakan metode mengajar ditentukan oleh beberapa hal diantaranya yaitu pokok bahasan yang akan disampaikan, keadaan siswa, fasilitas sekolah dan kesiapan guru itu sendiri, sehingga seorang guru harus berusaha keras untuk memilih dan mengkombinasikan metode-metode mengajar tersebut agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Seperti diungkapkan oleh Surakhmad yang dikutip dari Djamarah dan Zain pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu anak didik, tujuan, situasi, fasilitas, dan guru (Djamarah dan Zain, 2002:93).
B.
Penerapan Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran
Gulo (2002: 115) mengemukakan bahwa lima tahap yang dilakukan dalam model pembelajaran berbasis masalah yaitu dimulai dengan memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah, mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar, siswa melakukan kegiatan penyelidikan guna mendapatkan konsep untuk menyelesaikan masalah kemudian membuat karya atau laporan, mempresentasikannya dan diakhiri dengan penyajian serta analisis evaluasi hasil dan proses. Sedangkan fase-fase dalam pembelajaran berbasis masalah
1. Orientasi siswa pada masalah
2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Pada model pendekatan pembelajaran berbasis masalah dibutuhkan pengembangan keterampilan kerja sama diantara siswa dan saling membantu untuk menyelidiki masalah secara bersama-sama. Berkenaan dengan hal tersebut siswa memerlukan bantuan guru untuk merencanakan penyelidikan dan tugas-tugas pelaporan.
3. Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
a. Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari berbagai sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat siswa memikirkan masalah dan jenis informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah.
b. Guru mendorong pertukaran ide secara bebas dan penerimaan sepenuhnya ide-ide tersebut merupakan hal yang penting dalam penyelidikan pembelajaran berbasis masalah. Selama tahap penyelidikan guru memberi bantuan yang dibutuhkan siswa.
c. Akhir kegiatan pembelajaran adalah penciptaan dan peragaan seperti l aporan, poster, model-model fisik, dan video tape.
d. Analisis dan evaluasi
Tugas guru pada tahap akhir pembelajaran berbasis masalah adalah membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir mereka sendiri, dan keterampilan penyelidikan yang mereka gunakan.
15
C. Metode Pemecahan Masalah
Masalah dalam pengertian ilmiah kependidikan adalah suatu situasi yang diberikan oleh guru kepada siswa dimana siswa diharapkan menemukan makna dalam upayanya menyelesaikan masalah tersebut. Sedangkan pendekatan pemecahan masalah adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menitikberatkan pada masalah yang harus dipecahkan siswa melalui praktikum atau pengamatan (Gulo, 2002: 111).
Gulo (2002: 112) membedakan pemecahan masalah menjadi dua, yang pertama yaitu: siswa menerima saran dari guru tentang cara-cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dan guru menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarahkan ke pemecahan masalah. Sedangkan yang ke dua yaitu: guru hanya memunculkan masalah kemudian siswa dituntut untuk merancang pemecahannya sendiri.
1. Beberapa Karakteristik Pendekatan Berbasis Masalah adalah
(Gulo, 2002: 113):
a. Keterlibatan, meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1) Mempersiapkan siswa untuk dapat berperan sebagai pemecah masalah yang bisa bekerja sama dengan pihak lain.
2) Menghadapkan siswa pada situasi yang mendorong untuk mampu menemukan masalah.
b. Inkuiri dan investigasi yang mencakup kegiatan mengeksplorasi dan mendistribusikan informasi.
c. Performansi yaitu menyajikan temuannya.
d. Tanya jawab yaitu menguji keakuratan dari solusi dan melakukan refleksi terhadap proses pemecahan masalah.
2. Tujuan dan Manfaat Pendekatan Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah mengharapkan siswa mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupannya nanti melalui proses yang akan memberikan makna. Pemecahan masalah atau pembelajaran berbasis masalah adalah sebuah model pembelajaran yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Guru disarankan tidak berorientasi pada metode tersebut, akan tetapi guru hanya melihat jalan fikiran yang disampaikan oleh siswa, pendapat siswa, serta memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat mereka (Yamin, 2007: 74).
17
mengemukakan gagasan dan berpikir lebih terbuka. Dengan demikian pemecahan masalah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan sikap kretif pada diri siswa. Dan pembelajarang dengan pendekatan pemecahan masalah dapat memberikan beberapa manfaat bagi siswa jikadigunakan secara efektif.
Manfaat dari pembelajaran pemecahan masalah bagi diri siswa (Gulo, 2002: 121) :
a. Dapat membangun pengetahuan baru bagi siswa, dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai suatu konsep dan dapat menilai pemahamannya sendiri.
b. Dapat memberikan tantangan dan kepuasan yang lebih tinggi pada diri siswa dalam mempelajari suatu konsep.
c. Mengajak siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan dapat memberikan pembelajaran yang menyenangkan.
d. Membantu siswa untuk menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh ke dalam situasi yang baru dan nyata.
e. Menanamkan rasa tanggung jawab pada diri siswa. f. Membantu kemampuan berpikir kritis.
g. Menumbuhkan dan memelihara rasa keingintahuan terhadap sesuatu hal pada diri siswa.
teman-temannya dalam suatu kelompok kerja.
Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah merupakan kemampuan paling tinggi dalam keterampilan intelektual. Keterampilan intelektual menitik beratkan pada kemampuan siswa dalam membedakan, mengidentifikasi, mengingat kembali konsep dan aturan yang telah dipelajari sebelumnya untuk digunakan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Berdasar uraian di atas jelaslah bahwa kemampuan memecahkan masalah adalah kompetensi penting yang harus dibimbing oleh guru terhadap siswanya.
3. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Pemecahan Masalah (Gulo,
2002: 123)
a. Kelebihan
1) Metode pendekatan pemecahan masalah merupakan metode paling praktis untuk bekal lulusan suatu sekolah.
2) Proses pembiasaan guru dalam menggunakan metode pemecahan masalah, akan mempengaruhi muridnya jika telah lulus nanti dalam menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan,
3) Metode ini merangsang murid untuk berpikir dan ikut menyumbangkan pikirannya dalam rangka memecahkan masalah yang sedang dibahas.
b. Kelemahan
19
2) Sulitnya guru untuk menetukan masalah yang sesuai variasi perkembangan intelektual anak didiknya.
3) Penggunaan waktu yang cukup banyak
4) Bagi siswa yang biasa mendengar ceramah, kemudian di ubah menjadi metode pemecahan masalah akan membutuhkan waktu yang agak lama untuk menyesuaikan diri
5) Perlu kesiapan membaca yang lebih luas.
D. Hasil
Belajar
Hasil belajar juga dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Hasil belajar memuat kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Pengalaman belajar adalah semua kegiatan fisik dan mental yang dialami siswa selama proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan efektifitas proses belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar mempunyai berbagai fungsi, diantaranya sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai atau diserap oleh anak didik dan sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan atau sebagai timbal balik bagi kemajuan mutu pendidikan (Suprijono, 2009: 5).
informasi dalam inovasi pendidikan; 4) sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan dan 5) hasil belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik (Arifin, 1990:3).
E. Materi Pokok Bahasan Hidrosfer dan Dampaknya terhadap
Kehidupan
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi sungai, danau, rawa, daerah aliran sungai (DAS), air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara
1. Sungai
21
2. Danau
Danau adalah massa air dalam jumlah besar yang berada dalam suatu cekungan atau basin di wilayah daratan. Berdasarkan proses terjadinya, danau dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu danau alam dan danau buatan.
Danau alam adalah danau yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Danau alam terbagi menjadi enam bagian yaitu
a. Danau tektonik, yaitu danau yang terbentuk karena adanya penurunan daratan yang disebabkan oleh tenaga tektonik
b. Danau vulkanik, yaitu danau yang terbentuk akibat adanya letusan gunung api, setelah meletus gunung api tersebut mati kemudian kepundan gunung terisi air hujan sehingga terbentuk danau.
c. Danau tektonovulkanik, yaitu danau yang terbentuk akibat adanya proses tektonik dan vulkanik.
d. Danau Karst, yaitu danau yang terbentuk akibat pelarutan di daerah kapur yang disebut juga dolina.
e. Danau Glasial, yaitu danau yang terbentuk karena erosi gletser. f. Danau bendungan alam, yaitu danau yang terbentuk karena aliran
sungai terbendung.
3. Rawa
Rawa adalah bagian tanah yang lebih rendah dari tanah sekitarnya dan selalu tergenang air, umumnya rawa terdapat di muara sungai-sungai besar di daerah pantai, dan biasanya banyak terdapat tumbuhan air. Rawa terbentuk karena saluran air (drainase) di daerah tersebut jelek sehingga air sulit mengalir. Berdasarkan sifat airnya, rawa-rawa dapat dibedakan menjadi tiga yaitu rawa air asin, rawa air tawar, dan rawa air payau.
4. Daerah aliran Sungai (DAS)
Daerah aliran sungai (DAS) adalah seluruh wilayah di sekitar sungai yang apabila terjadi hujan airnya mengalir ke sungai utama. Wilayah DAS dibatasi oleh punggung (gigir) gunung atau pegunungan.
5. Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat atau tersimpan dalam lapisan tanah dan batuan. Air tanah mengisi lapisan tanah karena proses infiltrasi dan proses perkolasi. Proses infiltrasi adalah gerakan meresapnya air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah, sedangkan proses perkolasi adalah gerakan air yang meresap ke dalam tanah melalui celah batuan hingga menjadi jenuh. Berdasarkan asal usulnya, air tanah dibedakan menjadi tiga macam yaitu air meteorit atau air vados, air yuvenil, air fosil atau connate.
23
atom oksigen menjadi H2O. Air dapat ditemukan dalam tiga wujud, yaitu : padat, cair, dan gas.
Lebih dari 70% permukaan bumi tertutup lapisan air, baik sebagai air samudra, air laut, air tanah, danau, sungai, gletser, salju, maupun uap air di atmosfer. Seluruh lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi tersebut disebut hidrosfer. Air merupakan salah satu sumber daya secara alamiah dapat diperbaharui (renewable). Air mempunyai daya regerenasi dalam suatu sirkulasi yang disebut siklus air (water circle). Pemanasan air laut oleh sinar matahari dapat terus menerus berlangsung.
Ada tiga macam siklus air, yaitu siklus pendek, sedang dan panjang. 1. Siklus pendek
Siklus ini terjadi jika uap air laut mengalami kondensasi di atas laut, selanjutnya membentuk awan dan jatuh sebagai hujan di laut setempat. Karena terjadi pemanasan oleh sinar matahari, air di laut menguap, membubung di udara. Di udara uap air mengalami penurunan suhu karena perbedaan ketinggian (setiap naik 100 meter suhu udara turun 0,5 0C). Dengan demikian semakin ke atas suhu udara semakin rendah, sehingga terjadi proses kondensasi (pengembunan).
2. Siklus sedang
uap air berubah menjadi awan dan selanjutnya turun sebagai hujan. Air hujan yang jatuh di darat ada yang menjadi aliran permukaan, meresap ke dalam tanah, mengalir di sungai, dan akhirnya kembali ke laut.
3. Siklus panjang
Siklus ini terjadi jika uap air laut mengalami kondensasi, selanjutnya seperti pada siklus sedang, uap air atau awan terbawa angin menuju daratan hingga pegunungan tinggi. Karena pengaruh suhu, uap air berubah menjadi kristal-kristal es atau salju. Kemudian jatuh sebagai hujan es atau salju yang membentuk gletser, mengalir masuk ke sungai, dan akhirnya kembali ke laut.
F. Kerangka Pemikiran
25
Gambar 1 . Kerangka Pemikiran Penelitian
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus dibuktika kebenarannya (Sugiyono, 1999: 6). Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah "terdapat pengaruh yang signifikan penerapan metode pemecahan masalah terhadap prestasi belajar Geografi Materi Pokok Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan siswa kelas X SMA Negeri 2 Ungaran Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010".
Mata Pelajaran Geografi Materi Pokok Hidrosfer dan Dampaknya terhadap
Kehidupan
Metode Pemecahan Masalah
Pelaksanaan
Kelebihan Kekurangan
Peran Guru
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Penentuan Objek Penelitian
1. Populasi
[image:41.595.113.510.262.593.2]Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA N 2 Ungaran sebanyak 257 siswa yang terbagi dalam 6 kelas.
Table 3.1 Daftar Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah siswa 1. 2. 3. 4. 5. 6. X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 45 siswa 42 siswa 45 siswa 42 siswa 41 siswa 42 siswa Jumlah 257 siswa
2. Sampel dan Teknik Sampling
Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik Proportional Random Sampling, ukuran sampel dari populasi penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus seperti berikut :
n = 2
1 Ne N + Dimana :
n = ukuran sampel N = ukuran populasi
27
n =
( )
2 1 , 0 257 1 257 + = 57 , 2 1 257 += 71,9
Dari perhitungan diperoleh sampel sebanyak 71,9 yang kemudian dibulatkan ke puluhan menjadi 72 siswa kemudian disebarkan ke enam kelas yang ada dengan proporsi yang sama untuk tiap kelas. Pada enam kelas tersebut yang bisa Pengambilan sampel siswa dari tiap kelas dilakukan dengan teknik undian yaitu dengan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian.
Pengambilan sampel proporsional Kelas X 1 = 72 12
257 45
=
x siswa
Kelas X 2 = 72 12 257
42
=
x siswa
Kelas X 3 = 72 12 257
45
=
x siswa
Kelas X 4 = 72 12 257
41
=
x siswa
Kelas X 5 = 72 12 257
42
=
x siswa
Kelas X 6 = 72 12 257
41
=
x siswa
2. Varibel Penelitian
bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain atau yang diselidiki pengaruhnya, dan variabel terikat yaitu gejala atau unsur yang dipengaruhi variabel lain.
1. Metode Pemecahan Masalah sebagai variabel bebas (X)
Indikatornya meliputi : (1) cara guru menyajikan masalah; (2) mengorganisir siswa untuk belajar; (3) guru membantu dalam pengumpulan informasi; (4) Guru memberi pertanyaan secara individu dan kelompok; (5) pertukaran ide; (6) menyampaikan hasil; (7) peragaan untuk menjelaskan hasil; dan (8) analisis serta evaluasi.
2. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar. Dengan indikator nilai yang diperoleh siswa.
B.
Metode Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini berasal dari informasi tentang keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif saja. Aspek kualitatif berupa catatan lapangan tentang pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi yang berpedoman pada pemberian angket yang menggambarkan kegiatan belajar mengajar di kelas (penerapan metode pemecahan masalah) dan hasil penilaian belajar dari materi definisi Geografi, berupa nilai yang diperoleh siswa dari penilaian kemampuan awal dan evaluasi (aspek kognitif) yang dibuat dalam bentuk deskripsi.
29
1. Metode kuesioner (angket)
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2003 :225).
Kuesioner yang dipakai disini adalah model tertutup karena jawaban telah disediakan dan pengukurannya menggunakan skala likert. Skala likert mempunyai gradasi dari positif sampai negatif dengan alternatif jawaban skor masing-masing sebagai berikut : ((1) jawaban selalu memiliki skor 5, (2) jawaban sering memiliki skor 4, (3) jawaban kadang-kadang memiliki skor 3, (4) jawaban jarang memiliki skor 2, dan (5) jawaban tidak pernah memiliki skor 1. Metode kuesioner digunakan untuk angket metode pemecahan masalah.
2. Metode Test
Metode tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Metode tes digunakan untuk memperoleh data kemampuan kognitif siswa pada materi pokok bahasan Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan.
3. Metode Dokumentasi
2 Ungaran Kabupaten Semarang, data hasil belajar siswa (nilai ulangan siswa) dan data lain yang diperlukan dalam penelitian.
C. Penyusunan Alat Pengumpulan Data
[image:45.595.110.518.240.756.2]1. Kisi-kisi Angket
Tabel 3.2
Kisi-kisi Angket Metode Pemecahan Masalah
No Indikator Jumlah
Soal Sebaran Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8
Cara guru dalam menyajikan masalah Mengorganisasikan siswa untuk belajar Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi
Memberi pertanyaan secara individu dan kelompok
Pertukaran ide Menyampaikan hasil
Peragaan untuk menjelaskan hasil Analisis dan evaluasi
2 2 2 2 1 2 2 2 1,2 3,4 5,6 7,8 9 10,11 12,13 14,15
Jumlah 15
2. Kisi-kisi Soal Tes
Tabel 3.3
Kisi-kisi Tes (Variabel Terikat)
No Indikator Jumlah
Soal Sebaran Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Unsur-unsur utama siklus hidrologi Jenis perairan darat
Jenis air tanah berdasar letaknya Penurunan kualitas air tanah Ciri-ciri sungai
Jenis dan pola aliran sungai Daerah Aliran Sungai
Kerusakan Daerah Aliran Sungai Peletarian Daerah Aliran Sungai Terjadinya Danau
Manfaat rawa bagi kehidupan
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 1-3 4-6 7-9 10-12 13-15 16-18 19-20 21-23 24-26 27-29 30
31
D. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran menunjukan tingkatan-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2003 : 169). Instrumen dikatakan valid jika setiap faktor yang membentuk instrumen tersebut valid. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang diteliti, oleh karena itu penelitian ini diadakan pengukuraan tentang validitas intrumen.
Validitas dihitung setiap butirnya dengan menggunakan rumus Product moment, yaitu :
( )( )
(
)
{
∑
∑
−∑
∑
}
{
∑
∑
−( )
∑
}
−= 2 2 2 2
Y Y
N X X
N
Y X XY
N rxy
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi X dan Y N = jumlah responden uji coba X = skor butir atau faktor X Y = skor butir atau faktor Y xy = perkalian X dan Y
Hasil perhitungan rxy dikonsultasikan pada taraf kesalahan 5%, jika rxy > rtabel maka item soal tersebut valid.
2. Reliabilitas
karena instrumen sudah baik (Arikunto, 2002 : 145). Untuk mengetahui reliabilitas angket, penulis menggunakan rumus Korelasi Product Moment dan kemudian dilanjutkan dengan teknik Belah Dua dari Spearman Brown (Suharsimi Arikunto, 2003).
Keterangan :
r11 = Koefisien keterandalan
[image:47.595.115.515.227.664.2]rgg = Koefisien korelasi antara butir gasal dan genap. Item-item dalam angket tersebut dinyatakan valid atau reliabel apabila memiliki nilai lebih besar dari r tabel.
E. Metode Analisis Data
1. Analisis Deskriptif persentase
Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran dari masing-masing variabel bebas.
DP = x100%
N n
DP : Deskriptif Persentase (Persentase Nilai yang diperoleh (%) n : skor yang diperoleh
N : Skor maksimal yang seharusnya diperoleh responden
Dalam analisis ini dipilih deskriptif persentase yaitu membandingkan jumlah skor dengan skor maksimalnya.
( )
gg gg
r r r
+ =
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum SMA Negeri 2 Ungaran Kabupaten Semarang.
a. Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Ungaran Kab. Semarang
2. NIS : 300090
3. NSS : 30 1 22 14019 4. Status Sekolah : Negeri
5. Akreditasi : A
6. Kepemilikan Tanah : Sertifikat
7. Alamat Sekolah : Jl. Diponegoro No. 277 Ungaran, Kab. Semarang 50721
b.Visi dan Misi Sekolah
VISI
Terwujudnya warga sekolah yang bertaqwa, berprestasi dan berbudaya
MISI
1. Melaksanakan tata tertib dengan konsisten.
2. Menumbuhkan semangat berkompetensi dan berprestasi. 3. Menyediakan wadah kegiatan kreatifitas siswa.
5. Meningkatkan profesionalitas guru, laboran, pustakawan dan tenaga administrasi.
6. Pengembangan model pembelajaran yang Inovatif dan menyenangkan bagi siswa dan guru.
c. Tujuan Sekolah
1. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran/ pendidikan.
2. Meningkatkan upaya pemenuhan SNP seperti yang diamanatkan oleh Permen no 19 Tahun 2005.
3. Menghasilkan SDM berkualitas yang berwawasan nasional dan internasional.
4. Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris bagi para guru dan siswa.
5. Meningkatkan kemampuan untuk menghadapi persaingan di dunia Internasional dengan menciptakan keunggulan kompetetif
d.Tenaga pendidik
[image:49.595.121.515.247.705.2]Tenaga pendidik di SMA Negeri 2 Ungaran Kabupaten Semarang adalah :
Tabel 4.1 Tenaga Pendidik
No Ijazah Jumlah Pendidik
1. D3 -
2. S1 44
3. S2 5
Jumlah 49
35
e. Prestasi yang pernah diraih oleh Sekolah
Prestasi yang diraih oleh SMA Negeri 2 Ungaran Kabupaten Semarang sebagai berikut:
[image:50.595.118.549.221.628.2]Tabel 4.2
Prestasi Sekolah
No Nama Prestasi Perolehan Tahun
1. Prestasi Pendidikan antara lain : Lomba Karya Ilmiah Remaja OSN MP Kimia
OSN MP Astronomi OSN TIK
OSN Ekonomi
LCC Ekonomi Univ. Semarang Fisika
School Branding Compt OSN MP Ekonomi
Juara III Juara II Juara II Juara I Juara I Juara I Juara III Juara I Juara I 2007 2007 2007 2007 2008 2009 2008 2009 2009 2. Prestasi Non Pendidikan antara lain :
Lomba Esei Sumpah Pemuda Lomba Sandiwara Bahasa Jawa Bola Volley Pantai
Bola Volley Putri IAIN Wali 9 Bola Volley PORSMAPTAR Lomba Bulutangkis
Lomba Baca Puisi Karate
Lomba Modern Dance Basket Putri Bupati Cup
Bulutangkis Bupati Cup ( Tunggal Putra)
Juara I Juara I Juara II Juara I Juara II Juara I Juara III Juara I Juara II Juara II Juara I 2007 2007 2008 2007 2009 2009 2008 2009 2008 2009 2009 Sumber: Profil SMA N 2 Ungaran Tahun 2009/2010
f. Sarana dan Prasarana Sekolah
belajar setiap hari nyaman dan bisa mewujudkan hasil belajar khsususnya pada mata pelajaran Geografi.
[image:51.595.114.505.216.628.2]Adapun sarana dan prasarana SMA N 2 Ungaran Kab. Semarang antara lain :
Tabel 4.3
Sarana Prasarana Sekolah
No Nama Barang/ Fasilitas Jumlah Ruang
1 Ruang Kelas 25
2 Perpustakaan 1
3 Laboratorium IPA 3
4 Laboratorium Bahasa 1
5 Laboratorium Komputer 2
6 Ruang BK 1
7 Masjid 1
8 Ruang Kepala Sekolah 1
9 Ruang Guru 1
10 Ruang TU 1
11 Ruang Rapat 1
12 KM/ WC Guru/ Karyawan 7
13 KM/ WC Siswa 15
14 Aula 1
15 Lapangan Olah Raga 2
16 Tempat Parkir 2
17 Green House 1
18 Ruang OSIS 1
19 Ruang Koperasi Siswa 1
20 Ruang kantin 7
Jumlah 75
Sumber: Profil SMA N 2 Ungaran Tahun 2009/2010
2. Pelaksanaan Penelitian
37
Tabel 4.4
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Tanggal Kegiatan
1 26 April 2010 Proses mencari data siswa kelas X dan sekolah
2 4 Mei 2010 Proses belajar mengajar
3 18 Mei 2010 Uji Coba soal penelitian/ instrument dalam bentuk soal pilihan ganda dengan jumlah 32 butir soal yang diberikan kepada siswa kelas X.
4 25 Mei 2010 Uji Coba Soal Angket Metode Pemecahan Masalah yang diberikan kepada siswa kelas X dengan jumlah 15 butir soal pernyataan
3. Pemaanfaatan Belajar Mengajar Geografi di SMA Negeri 2 Ungaran
Kabupaten Semarang
[image:52.595.116.519.155.742.2]Berdasarkan hasil kuesioner mengenai belajar mengajar geografi
Tabel 4.5
Hasil Analisis Deskriptif Presentase
Kriteria Frekuensi Presentase
Sangat Baik 26 72,11
Baik 20 27,78
Cukup Baik 18 25,00
Kurang Baik 7 9,72
Tidak Baik 1 1,39
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa siswa belum memanfaatkan belajar mengajar Geografi dengan baik, hal tersebut terlihat dari banyaknya tanggapan siswa yang menyatakan proses belajar mengajar geografi kurang baik.
4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket sebanyak 15 butir dan soal tes sebanyak 30 butir maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
Berdasarkan hasil uji validitas diketahui bahwa untuk butir angket metode problem solving semuanya valid, yaitu sebanyak 15 butir, sedangkan untuk soal tes, sebanyak 30 butir soal dinyatakan valid, sehingga yang digunakan untuk penelitian hanya 30 butir soal.
Sedangkan hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai korelasi ganjil genap yang memiliki nilai lebih besar dari r tabel, sehingga angket dan tes dinyatakan reliabel.
5. Pelaksanaan Metode Problem Solving Mata Pelajaran Geografi di Kelas
X SMA Negeri 2 Ungaran Kabupaten Semarang
39
Tabel 4.6
Hasil Analisis Deskriptif Presentase
Dalam memulai pelajaran guru menggunakan kejadian kehidupan sehari hari sebagai masalah
Kriteria Frekuensi Presentase
Selalu 22 30,56
Sering 25 34,72
Kadang-Kadang 19 26,39
Jarang 6 8,33
Tidak Pernah 0 0,00
[image:54.595.117.510.202.700.2]Jumlah 72 100,00 Sumber: Hasil kuesioner, diolah 2010
Tabel 4.7
Masalah Yang Disampaikan Guru Berhubungan Dengan Materi
Pelajaran
Kriteria Frekuensi Presentase
Selalu 20 27,78
Sering 32 44,44
Kadang-Kadang 12 16,67
Jarang 8 11,11
Tidak Pernah 0 0,00
Jumlah 72 100,00 Sumber: Hasil kuesioner, diolah 2010
Tabel 4.8
Siswa Dibuat Kelompok Untuk Membahas Materi Yang Disampaikan
Guru
Kriteria Frekuensi Presentase
Selalu 22 30,56
Sering 27 37,50
Kadang-Kadang 15 20,83
Jarang 7 9,72
Tidak Pernah 1 1,39
Tabel 4.9
Guru Memberikan Petunjuk Terhadap Kelompok Mengenai Langkah
Yang Harus Dilakukan Dalam Membahas Masalah Tersebut
Kriteria Frekuensi Presentase
Selalu 23 31,94
Sering 25 34,72
Kadang-Kadang 20 27,78
Jarang 3 4,17
Tidak Pernah 1 1,39
[image:55.595.116.512.159.639.2]Jumlah 72 100,00 Sumber: Hasil kuesioner, diolah 2010
Tabel 4.10
Guru Memberikan Bantuan Dalam Kegiatan Penyelidikan
Kriteria Frekuensi Presentase
Selalu 26 72,11
Sering 24 33,33
Kadang-Kadang 12 16,67
Jarang 9 12,50
Tidak Pernah 1 1,39
Jumlah 72 100,00 Sumber: Hasil kuesioner, diolah 2010
Tabel 4.11
Siswa Aktif Mencari Buku Sumber Untuk Mendapatkan Informasi
Tentang Mmasalah Yang Dipelajari
Kriteria Frekuensi Presentase
Selalu 12 16,67
Sering 28 38,89
Kadang-Kadang 23 31,94
Jarang 9 12,50
Tidak Pernah 0 0,00
41
Tabel 4.12
Guru Memberikan Pertanyaan Kepada Individu Untuk Mendukung
Kegiatan Penyelidikan Siswa
Kriteria Frekuensi Presentase
Selalu 14 19,44
Sering 23 31,94
Kadang-Kadang 24 33,33
Jarang 9 12,50
Tidak Pernah 1 1,39
Jumlah 72 100,00
Sumber: Hasil kuesioner, diolah 2010
Tabel 4.13
Guru Juga Memberikan Pertanyaan Kepada Kelompok Guna
Mendukung Siswa Dalam Pengumpulan Informasi
Kriteria Frekuensi Presentase
Selalu 22 30,56
Sering 24 33,33
Kadang-Kadang 14 19,44
Jarang 11 15,28
Tidak Pernah 0 0,00
Jumlah 72 100,00
Sumber: Hasil kuesioner, diolah 2010
Tabel 4.14
Siswa Diberi Kesempatan Untuk Mengeluarkan Pendapat Dalam
Kelompoknya
Kriteria Frekuensi Presentase
Selalu 31 43,06
Sering 18 25,00
Kadang-Kadang 16 22,22
Jarang 6 8,33
Tidak Pernah 1 1,39
Jumlah 72 100,00
[image:56.595.117.513.161.653.2]Tabel 4.15
Masing-masing Siswa Dalam Kelompok Menyampaikan Hasil
Analisisnya Untuk Dijadikan Kesimpulan Kelompok
Kriteria Frekuensi Presentase
Selalu 25 34,72
Sering 19 26,39
Kadang-Kadang 20 27,78
Jarang 8 11,11
Tidak Pernah 0 0,00
Jumlah 72 100,00
[image:57.595.117.513.175.640.2]Sumber: Hasil kuesioner, diolah 2010
Tabel 4.16
Tiap Kelompok Menyampaikan Hasil Analisisnya Di depan Kelas
Kriteria Frekuensi Presentase
Selalu 18 25,00
Sering 17 23,61
Kadang-Kadang 26 72,11
Jarang 11 15,28
Tidak Pernah 0 0,00
Jumlah 72 100,00
Sumber: Hasil kuesioner, diolah 2010
Tabel 4.17
Dalam Menyampaikan Hasil Didukung Dengan Penjelasan Dan
Peragaan Untuk Memperkuat Argument Yang Disampaikan
Kriteria Frekuensi Presentase
Selalu 23 31,94
Sering 23 31,94
Kadang-Kadang 14 19,44
Jarang 11 15,28
Tidak Pernah 1 1,39
Jumlah 72 100,00
43
Tabel 4.18
Kelompok Lain Memberikan Tanggapan Atas Laporan Kelompok Yang
Sedang Menyampaikan Analisisnya
Kriteria Frekuensi Presentase
Selalu 23 31,94
Sering 22 30,56
Kadang-Kadang 19 26,39
Jarang 8 11,11
Tidak Pernah 0 0,00
Jumlah 72 100,00
[image:58.595.115.510.175.640.2]Sumber: Hasil kuesioner, diolah 2010
Tabel 4.19
Guru Memberikan Analisis Terhadap Analisis Tiap Kelompok
Kriteria Frekuensi Presentase
Selalu 11 15,28
Sering 29 40,28
Kadang-Kadang 25 34,72
Jarang 6 8,33
Tidak Pernah 1 1,39
Jumlah 72 100,00 Sumber: Hasil kuesioner, diolah 2010
Tabel 4.20
Siswa Mengadakan Evaluasi Terhadap Analisis Yang Telah
Disampaikan
Kriteria Frekuensi Presentase
Selalu 22 30,56
Sering 28 38,89
Kadang-Kadang 17 23,61
Jarang 5 6,94
Tidak Pernah 0 0,00
Jumlah 72 100,00 Sumber: Hasil kuesioner, diolah 2010
6. Hasil Belajar Geografi
Tabel 4.21
Hasil Tes Siswa
Rentang Nilai Frekuensi Presentase
20,0-35,3 3 4,17
35,4-50,7 15 20,83
50.8-66,0 6 8,33
66,1-81,3 24 33,33
81,4-967 24 33,33
Jumlah 72 100,00
Sumber: Hasil tes
7. Analisis Data
Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pemecahan masalah terhadap prestasi belajar maka diperoleh hasil sebagai berikut:
N = 72
∑X = 4107
∑Y = 4900
∑X2 = 245435
∑Y2 = 358822,22
∑XY = 288906,67
45 ⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − = 72 24010000 22 , 358822 72 1687237776 245435 2 , 279504 67 , 288906 rxy
(
)
{
11164.88}(
{
25350.00)
}
9402.47 rxy =
283029581 47 , 9402 rxy =
16823.48 47 , 9402 rxy =
rxy = 0,559
Setelah hasil perhitungan dengan rumus korelasi product moment diketahui hasilnya, langkah selanjutnya adalah dilakukan pembuktian analisis yaitu dengan cara mengkonsultasikan nilai r hitung yang diperoleh dengan r tabel.
Dalam perhitungan dengan rumus korelasi product moment di atas, diketahui bahwa nilai r yang diperoleh itu akan dikonsultasikan dengan nilai r (pada tabel) apakah terjadi signifikansi atau tidak, atas taraf signifikansi 5% maupun 1%.
Pada tabel lain product moment (rt) dengan jumlah responden = 72, kolom N (membacanya ke kanan) dalam kolom signifikansi 5% dalam tabel diperoleh 0,329 dan taraf signifikansi 1% diperoleh bilangan 0,424, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:
2. pada taraf signifikansi 1% rtabel = 0,424 dan rhitung = 0,535 sehingga rtabel < rhitung dan
Oleh karena nilai r yang diperoleh yaitu 0,559 berada pada batas signifikan, yaitu pada taraf signifikan 1% sebesar 0,424 atas dasar pernyataan ini maka nilai r yang telah diperoleh dapat dikatakan signifikan. Dengan demikian penulis menerima hipotesis yang berbunyi:
Penerapan metode pemecahan masalah memiliki pengaruh terhadap hasil belajar IPS Geografi.
B. Pembahasan
Penggunaan metode pemecahan masalah ternyata efektif untuk meningkatkan hasil belajar geografi pada pokok bahasan hidrosfer. Hal ini dikarenakan metode pemecahan masalah karena menekankan ketrampilan berfikir tingkat tinggi, transfer pengetahuan, dan berlatih mengumpulkan, menganalisis, mensintesis informasi dan data dari berbagai sumber. Kegiatan belajar mengajar akan bermakna jika ilmu yang didapatkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan membentuk tingkah laku siswa. Jika siswa aktif dalam proses belajar mengajar maka siswa dapat menemukan masalah dan mampu menyelesaikan masalah terkait dengan materi yang dipelajari.
47
analisis serta evaluasi. Adanya analisis serta evaluasi menjadikan kekurangan siswa selama kegiatan pembelajaran dapat diperbaiki melalui metode pemecahan masalah.
Berdasarkan hasil uji korelasi diperoleh r hitung sebesar 0,559 yang memiliki nilai lebih besar dari r tabel 5% maupun 1%. Dengan demikian metode pemecahan masalah berpengaruh terhadap hasil belajar Geografi siswa kelas X SMA Negeri 2 Ungaran.
48
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh metode pemecahan masalah untuk mseningkatkan hasil belajar Geografi Materi Pokok Bahasan Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan pada siswa Kelas X SMA N 2 Ungaran Semester Genap tahun pelajaran 2009/2010, dengan nilai r hitung yang diperoleh sebesar 0,535 yang memiliki nilai lebih besar dari r tabel 5% maupun r tabel 1%.
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Guru hendaknya menerapkan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang dipelajari, sehingga siswa dapat memahami materi yang disampaikan dan hasil belajar yang dicapai lebih baik.
49
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana. Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2003. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendidikan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.
Hestiyanto, Yusman dkk. 2006. Geografi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira Kurnia, Anwar. 2009. SMP IPS Terpadu Kelas VII. Bogor: Yudhistira Meurah, Cut dkk. 2006. Geografi SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta Purwoto. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 1991. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2005. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Surayin. 2009. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya Tim Prima Pena. 2004. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.
Jakarta: Prima Pena
51
Lampiran 1
ANGKET METODE PEMECAHAN MASALAH
Nama :
No. urut :
Kelas :
PETUNJUK PENGISIAN
1. Berilah tanda cek (√ ) pada pendapat yang kalian anggap paling tepat. 2. Isilah angket ini dengan keadaan kalian sebenarnya.
Keterangan:
SL = Selalu (selalu dilakukan)
SR = Sering (lebih banyak dilakukan dari pada tidak)
KD = Kadang (sama banyaknya antara dilakukan dengan tidak dilakukan)
J = Jarang (banyak tidak dilakukan dibanding dilakukan) TP = Tidak pernah (sama sekali tidak pernah dilakukan)
No Pernyataan SL SR KD J TP
1. Dalam memulai pelajaran guru menggunakan kejadian kehidupan sehari-hari sebagai masalah 2. Masalah yang disampaikan guru berhubungan
dengan materi pelajaran
3. Siswa dibuat kelompok untuk membahas materi yang disampaikan guru
4. Guru memberikan petunjuk terhadap kelompok mengenai langkah yang harus dilakukan dalam membahas masalah tersebut
6. Siswa aktif mencari buku sumber untuk mendapatkan informasi tentang masalah yang dipelajari
7. Guru memberikan pertanyaan kepada individu untuk mendukung kegiatan penyelidikan siswa 8. Guru juga memberikan pertanyaan kepada
kelompok guna mendukung siswa dalam pengumpulan informasi
9. Siswa diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat dalam kelompoknya
10. Masing-masing siswa dalam kelompok menyampaikan hasil analisisnya untuk dijadikan kesimpulan kelompok
11. Tiap kelompok menyampaikan hasil analisisnya di depan kelas
12. Dalam menyampaikan hasil didukung dengan penjelasan dan peragaan untuk memperkuat argument yang disampaikan
13. Kelompok lain memberikan tanggapan atas laporan kelompok yang sedang menyampaikan analisisnya
14. Guru memberikan analisis terhadap analisis tiap kelompok
53
Lampiran 2
SOAL TES
Standar Kompetensi : Menganalisis Unsur-unsur Geosfer
Kompetensi Dasar : Menganalisis hidrosfer
Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Lapisan air yang menyelimuti bumi disebut dengan…. a. geosfer c. hidrosfer b. litosfter d. atmosfer
2. Berikut ini yang bukan merupakan unsur hidrosfer adalah….
a. sungai c. rawa
b. laut d. kolam
3. Air di permukaan bumi jumlahnya….
a. berfluktuasi c. berubah b. selalu tetap d. Semakin habis 4. Salah satu contoh perairan darat adalah….
a. danau c. laut
b. samudera d. Danau bawah laut 5. Perairan darat dibedakan atas perairan....dan....
a. permukaan dan bawah permukaan c. Rawa dan sungai b. sungai dan danau d. Air tanah dan sungai 6. Di daratan, air hujan akan mengalami tiga hal, yaitu salah satunya....
a. evaporasi c. litigasi b. sedimentasi d. infiltrasi 7. Air tanah adalah air yang terdapat di....
a. atas permukaan c. sungai b. bawah permukaan d. danau 8. Air tanah berasal dari....
9. Air artesis terletak di....
a. atas lapisan batu kedap air c. Dua lapisan batu kedap air b. bawah lapisan batu d. Lapisan batu tidak kedap air 10. Penyebab menurunnya kualitas air adalah...
a. polutan c. evaporasi
b. hujan d. infiltrasi
11. Masuk atau dimasukkannya bahan-bahan yang menyebabkan penurunan kualitas air disebut....
a. transportasi c. sedimentasi
b. erosi d. pencemaran
12. Salah satu ciri bahkan kualitas air mengalami penurunan adalah.... a. warna air jernih c. berbau
b. tidak ada aktivitas manusia d. Rasanya tawar 13. Aktivitas air sungai dalam perjalanan mengalami....
a. infiltrasi c. sublimasi b. transportasi d. evaporasi 14. Meander adalah bagian dari sungai yang berbentuk...
a. lurus c. Berbentuk V
b. berkelok d. memanjang
15. Hasil sedimentasi air sungai disebut dengan.... a. oxbow lake c. delta
b. daratan d. Bulan sabit
16. Sungai terbagi atas....jenis
a. 2 c. 4
b. 3 d. 5
17. Sungai konsekuen adalah sungai yang aliran airnya ....
a. tegak lurus c. Berlawanan arah
b. searah d. sejajar
18. Pola aliran sungai radial adalah pola aliran sungai yang.... a. membentuk sudut c. Tidak teratur
55
19. Daerah Aliran Sungai (DAS) terdiri atas....
a. banyak sungai c. danau b. satu sungai d. rawa 20. wilayah DAS dibatasi oleh....
a. gunung c. rawa
b. punggung gunung d. danau 21. Salah satu penyebab rusaknya DAS adalah....
a. penambangan pasir c. Penambangan batu b. penebangan liar d. reboisasi
22. Salah satu DAS yang ada di Jawa yang telah rusak adalah....
a. Ciliwung c. Barito
b. Bengawan Solo d. Brantas 23. Akibat rusaknya DAS adalah...
a. erosi c. sedimentasi
b. banjir d. Terbentuknya delta 24. Salah satu upaya melestarikan DAS adalah dengan cara....
a. reboisasi c. Pembuatan bendungan b. pengerukan d. Penambangan batu 25. Reboisasi untuk melestarikan DAS sebaiknya dilakukan di daerah....
a. hulu c. delta
b. hilir d. Peresapan air 26. Wilayah DAS perlu dijaga agar air hujan dapat....
a. mengalir ke sungai c. menguap
b. meresap d. merembes
27. Danau tektonik terjadi karena....
a. aktivitas gunung c. Es yang mencair b. pelarutan kapur d. Penurunan tanah 28. Danau terbagi atas...macam
a. 2 c. 4
29. The Great lake di Amerika Serikat adalah salah satu danau...
a. karst c. vulkanik
b. tektonik d. glasial
30. Salah satu ciri rawa adalah....
a. ada pelepasan air c. drainase
57
Lampiran 3.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/ Semester : X/ Genap
Pertemuan Ke : s/d
Alokasi Waktu : X 45 menit
Standar Kompetensi : Menganalisis unsur-unsur geosfer
Kompetensi Dasar : Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi.
Indikator
1. Mengidentifikasi unsur utama siklus hidrologi 2. Mengidentifikasi berbagai jenis perairan darat 3. Menentukan jenis air tanah berdasarkan letaknya
4. Mengidentifikasi telah terjadinya penurunan air tanah di suatu wilayah 5. Mengidentifikasi ciri-ciri sungai menurut profil memanjang
6. Mengidentifikasi jenis-jenis dan pola aliran sungai 7. Mendeskripsikan Daerah Aliran Sungai (DAS)
8. Menganalisis faktor penyebab kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) 9. Merumuskan upaya-upaya pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) 10.Mendeskripsikan proses terjadinya danau
11.Mengidentifikasi manfaat rawa bagi kehidupan