• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligence di KB Masyithoh Paguyangan Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligence di KB Masyithoh Paguyangan Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

vi ABSTRAK

Indah Ayu Rosita, 2011. Implementasi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligence di KB Masyithoh Paguyangan Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes. Skripsi Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : I. Yuli Kurniawati, SP, S.Psi, MA., II. Dra. Lita Latiana, SH, MH.

Pembelajaran Multiple Intelligence adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang mengembangkan sembilan kecerdasan yang ada pada anak usia dini. Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah masih banyak pembelajaran pada anak usia dini yang menekankan pada pengembangan jenis kecerdasan logika dan bahasa dan mengesampingkan jenis kecerdasan yang lain.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi pembelajaran berbasis multiple intelligence juga mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambatnya pada KB Masyithoh Kecamatan Paguyangan kabupaten Brebes

Penelitian mengunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi terfokus, wawancara structural, observasi selektif dan wawancara kontras. Dalam pengumpulan data tidak diabaikan juga penggunaan sumber-sumber non manusia seperti dokumen dan catatan-catatan yang tersedia. Informan terdiri dari satu kepala kelompok bermain dan empat orang tenaga pendidik KB masyithoh. Fokus penelitian ini adalah implementasi pembelajaran berbasis multiple intelligence di KB Masyithoh yang meliputi : perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis multiple intelligence di KB Masyithoh pada tahap perencanaan mengacu pada kurikulum KBK 2004 berbasis multiple intelligence yang dikembangkan oleh tim pendidik, meliputi program semester, program mingguan dan program harian. Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan persiapan, pembukaan, inti satu, istirahat, inti dua dan penutup melalui sentra-sentra bermain aktif sudah menstimulus setiap jenis kecerdasan anak. Alat evaluasi yang digunakan oleh pendidik adalah melalui observasi, catatan anekdot, portofolio yang mengukur perkembangan jenis kecerdasan anak. Faktor-faktor yang mendukung implementasi pembelajaran adalah komitmen penyelenggara untuk terus mendukung pembelajaran, sarana dan prasarana yang lengkap, kerjasama dengan mitra PAUD yang baik serta dukungan masyarakat sedangkan faktor yang menghambat adalah kurangnya pemantauan terhadap kinerja pendidik, kurangnya memanfaatkan sarana prasarana yang ada, tidak idealnya jumlah pendidik dengan jumlah anak serta kurangnya mengkondisikan walimurid dalam kegiatan di luar kelas, oleh karenanya diperlukan pemantauan terhadap kinerja pendidik dan peningkatan pengetahuan para pendidik serta penambahan jumlah tenaga pendidik agar pembelajaran dapat mencapai tujuan yang optimal.

Kesimpulan penelitian ini adalah implementasi pembelajaran berbasis Multiple Intelligence di KB Masyithoh dilaksanakan melalui kegiatan disentra-sentra bermain aktif yang mengembangkan delapan kecerdasan anak.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai seorang kepala madrasah, dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, kepala sekolah berperan sebagai pendidik, yaitu memberi contoh yang baik kepada

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka faktor yang pertama mempengaruhi kinerja penelitian dosen prodi PAI FITK UIN Raden Fatah Palembang, menurut

(Washington, D.C.: United States Institute of Peace Press, 2007), 8.. antar-iman juga meliputi aktivitas yang berorientasi pada aksi. Melalui aksi ini para partisipan

Penyerapan Logam Tembaga (µg) oleh Pektin Kulit Buah Pisang Berdasarkan Kombinasi Perlakuan Tiga Varietas dan Waktu Kontak Terbaik pada Fraksi Tidak Terlarut ... Penyerapan

Salah satu cara untuk melakukan pengendalian kualitas yaitu menggunakan metode Six Sigma diharapkan perusahaan mampu mengukur target kinerja sistem industrinya dan mampu

Lingkungan internal yang menjadi kekuatan KRB adalah (1) pusat konservasi ex-situ , (2) panorama arsitektur lanskap yang bernuansa alami, (3) KRB memiliki aksesbilitas tinggi

Selain itu juga untuk menguji hipotesis penelitian yaitu mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan media tutorial

[r]