• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Data Perusahaan

2.1.1 Identitas Perusahaan

KEMENTRIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI (KOMINFO) kementrian yang bergerak dalam bidang komunikasi dan informatika untuk menyampaikan kepada masyarakat program dari pemerintah . Kementrian ini memiliki otoritas dalam peng-inputan dan penyebarluasan informasi bertanggung jawab dalam pengumpulan informasi sebagai inputnya, pemeliharaan informasi, penyebaraluasan informasi sebagai outputnya serta menjadi bagian terpenting dalam mengkomunikasikan informasi baik.

2.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan

Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia pada awalnya bernama Departemen Penerangan. Pembentukan Departemen Penerangan ditandai dengan penetapan Mr. Amir Sjarifuddin sebagai Menteri Penerangan oleh PPKI pada tanggal 19 Agustus1945.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

(2)

7

Saat Orde Lama dan Orde Baru, Departemen Penerangan banyak mengatur dan membina pers, media massa. televisi, film, radio, grafika, percetakan dan penerangan umum. Departemen Penerangan sendiri terdiri atas Direktorat Jenderal Penerangan Umum, Direktorat Jenderal Radio, Televisi, Film, Direktorat Jenderal Urusan Penyiaran dan Media Massa, Direktorat Jenderal Pembinaan Pers dan Grafika, serta memiliki instansi vertikal (Kantor Wilayah dan Kantor Dinas) sampai daerah dan memegang kendali TVRI, RRI, dan Kantor Berita Antara.

Ketika Reformasi meletus pada tahun 1998, dan salah satu tuntutannya yaitu kebebasan pers, Presiden B.J. Habibie membuat UU no. 40 tahun 1999 mengenai Pers yang menghilangkan SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) yang selama ini menjadi 'momok' perusahaan pers selama Orde Baru. UU ini juga memperkuat Dewan Pers yang tadinya diketuai langsung ex-officio oleh Menteri Penerangan menjadi lembaga yang murni independen dari pemerintah dan berfungsi menjaga independensi pers. Pada tahun ini juga UU no. 36 tahun 1999 mengenai Telekomunikasi yang menjadi dasar telekomunikasi dan internet Indonesia diundangkan dan dibentuk Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) yang masih menjadi wewenang Departemen Perhubungan saat itu.

Ketika Abdurrahman Wahid menjadi Presiden RI pada tahun 1999, Departemen Penerangan dan Departemen Sosial dibubarkan. Dalam

http://digilib.mercubuana.ac.id/

(3)

8

penjelasan yang diberikan secara terbuka pada sidang paripurna DPR, pada pertengahan November 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan, sekaligus dalam rangka implementasi sepenuhnya UU No. 22/1999 tentang otonomi daerah. Selain itu juga pada tahun tersebut, Lembaga Sensor Film yang tadinya dikelola oleh Departemen Penerangan dialihkan ke lingkungan Departemen Pendidikan, yang nantinya setahun kemudian dialihkan kembali ke Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Abdurrahman Wahid pun membentuk Badan Informasi Komunikasi Nasional (BIKN) sebagai lembaga pengganti Departemen Penerangan (Keppres 153 tahun 1999), dengan Kepala BIKN setara Eselon 1a. Dengan ditetapkannya Keputusan Presiden tersebut, seluruh aset dan personil eks Dep.

Penerangan Tingkat Pusat dialihkan kepada Badan Informasi dan Komunikasi Nasional; kecuali aset dan personil Direktorat Televisi, TVRI Stasiun Pusat Jakarta, Balai Pendidikan dan Pelatihan Televisi Jakarta, Direktorat Radio, Stasiun Radio Republik Indonesia Nasional Jakarta, Balai Pendidikan dan Pelatihan Radio Jakarta, Balai Elektronika dan Laboratorium Radio Jakarta, dan Maintenance Center Jakarta. Dalam rangka pelaksanaan Undang-undang No. 22 Tahun 199 tentang Pemerintahan Daerah, eks instansi vertikal Dep.

Penerangan termasuk seluruh aset dan personilnya dialihkan menjadi

http://digilib.mercubuana.ac.id/

(4)

9

Perangkat/Dinas Daerah Propinsi, Kabupaten/Kota, kecuali TVRI Stasiun Daerah, TVRI Stasiun Produksi, TVRI Sektor dan Satuan Transmisi, Stasiun Radio RI Regional I dan II, Multimedia Training Center Yogyakarta, serta Maintenance Center Medan dan Ujung Pandang.

Pada masa kepemimpinan Presiden Megawati, dibentuk Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi pada tahun 2001. Saat itu yang ditunjuk sebagai Menteri Negara adalah Syamsul Mu'arif. Selain itu juga dibentuklah Lembaga Informasi Nasional (LIN). LIN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan dibidang pelayanan informasi nasional.

Selain itu, saat itu wewenang Kominfo dalam hal konten penyiaran dialihkan ke lembaga independen baru bernama Komisi Penyiaran Indonesia yang didirikan melalui UU no. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran. Berdasarkan UU tersebut juga, status TVRI serta RRI diubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik yang bersifat independen, netral, tidak komersial dan melayani masyarakat. Kantor Berita Antara diubah juga menjadi Perusahaan Umum (Perum).

Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjabat pertama kali sebagai Presiden, ia menggabungkan Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi, Lembaga Informasi Nasional, dan Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi yang berasal dari Departemen Perhubungan dan ditambahkannya direktorat jenderal baru yaitu Direktorat Jenderal Aplikasi

http://digilib.mercubuana.ac.id/

(5)

10

Telematika. Lembaga Informasi Nasional dipecahnya menjadi dua yaitu Ditjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi dan Badan Informasi Publik. Hasil seluruh penggabungan ini bernama Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo). Pada tahun 2008 juga dibentuk mitra baru Kominfo yaitu Komisi Informasi yang dibentuk berdasarkan UU no. 14 tahun 2008 mengenai Keterbukaan Informasi Publik. Undang Undang baru untuk Internet yaitu UU no. 11 tahun 2008 mengenai Informasi dan Transaksi Elektronik dan amanah untuk penyehatan PT Pos Indonesia melalui UU no.

38 tahun 2009 tentang Pos juga mewarnai Depkominfo tahun-tahun ini.

Pada tahun 2009 ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin Kabinet Indonesia Bersatu II, Depkominfo diubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Informatika, dengan dipecahnya Ditjen Pos dan Telekomunikasi menjadi Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika serta Ditjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika. Ditjen Aplikasi Telematika berubah nama menjadi Ditjen Aplikasi Informatika. Sedangkan Ditjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi dan Badan Informasi Publik dilebur kembali menjadi Direktorat Jenderal Informasi Komunikasi Publik. Struktur ini masih berlaku sampai saat ini.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

(6)

11

2.1.3 Visi, Misi dan Komitmen Perusahaan

a. Visi

Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong

b. Misi

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu

menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamanan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesimbangan dan demokratis berlandaskan negara hokum

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritime

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing

http://digilib.mercubuana.ac.id/

(7)

12

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasikan kepentingan nasional

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

c. Komitmen Perusahaan

KOMINFO memunyai komit untuk menyampaikan informasi – informasi yang di kelola pemerintah untuk di teruskan ke masyarakat luas, serta menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan program Negara.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

(8)

13

2.1.4 Kebijakan Management Perusahaan

Pada Kementrian Kominikasi dan Informatika ini, kebijakan perusahaan tersebut adalah membuat desain sesuai dari materi yang di berikan perusahaan diantaranya sebagai berikut :

a. Meentukan tema / materi

Proses penerimaan tema dan materi yang akan di kelola.

b. Pra Produksi

Pengumpulan data-data klien dan menganalisanya, pembuatan konten dan topik yang digunakan dalam projek media.

c. Produksi

Proses pengaplikasian konsep, konten dan data yang ada menjadi sebuah media kreatif.

d. Publish

Proses akhir dari projek yang telah siap di posting pada web dan di sebar luaskan.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

(9)

14

2.1.5 Portofolio Perusahaan

Deskripsi : Komik HIV/Aids

2.1 Gambar : Social Media Post komik Sumber image: Web Sakuin.kominfo

Deskripsi : Buku cerita penyuluhan

2.2 Gambar : Social Media Post Buku Penyuluhan Sumber image: Web Sakuin.kominfo

http://digilib.mercubuana.ac.id/

(10)

15

2.2 Struktur Perusahaan

2.3 Gambar : Sturuktur Organisasi Dit.PPI Sumber gambar : Aldena Aini F

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Referensi

Dokumen terkait

Gubernur Kepala Daerah dapat memerintahkan menutup atau melarang penggunaan suatu bangunan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini,

Puji Syukur Penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas penyertaan, berkat perlindungan dan petunjuk-Nya selama Penulis mengerjakan skripsi, sehingga Penulis dapat

標題一覧 Fig.3・1Experimentjal Eqllipmc址 Fig.3.2 Spira.1。1d Nozzle Fig.3.3 AxiaI De拓rm;1tion of Azimnth;d velodty Dist・ribution Fig.3.4 AzimuthaI velocity

Pengamatan terhadap guru yang dilakukan pada perencanaan siklus ke satu pertemuan ke satu ini: (1) Merumuskan bahan pelajaran dan merumuskan tujuan dalam hal

Prognosis trauma mata dapat sembuh dengan baik setelah trauma minor dan jarang terjadi sekuele jangka panjang karena munculnya sindrom erosi berulang. Namun trauma tembus

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui framing pemberitaan konflik warga Pulau Padang Kabupaten Kepulauan

Menurut Kabupaten Tangerang Dalam Angka Tahun 2007/2008, luas wilayah kecamatan-kecamatan yang berada di Kota Tangerang Selatan (yang kemudian diambil sebagai luas

Hal ini disebabkan oleh laba perusahaan yang menurun dikarenakan muncul pesaing baru dan adanya biaya (beban pajak) yang harus dibayar perusahaan. Hasil perhitungan return