• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. TEORI PENUNJANG. Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2. TEORI PENUNJANG. Universitas Kristen Petra"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

2. TEORI PENUNJANG

2.1. Sistem Informasi 2.1.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem dapat didefinisikan dalam dua pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sistem mempunyai beberapa karakteristik (Alex, 1994), yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). Selain itu sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

• Abstract system dan physical system

Abstract system adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan physical system adalah sistem yang ada secara fisik.

• Natural system dan human made system

Natural system adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, sedangkan human made system adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

• Deterministic system dan probabilistic system

Deterministic system adalah sistem yang kondisi masa depannya sudah dapat diprediksi, sedangkan probabilistic system adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

(2)

• Closed system dan open system

Closed system adalah sistem yang tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sedangkan open system adalah sistem yang terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.1.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi dapat dikatakan sebagai informasi yang berkualitas apabila memenuhi kriteria berikut.

• Akurat

Akurat, berarti informasi harus sesuai dengan data yang sebenarnya, tidak direkayasa dan tidak menyesatkan.

• Tepat waktu

Tepat pada waktunya, berarti informasi datang tepat pada saat yang dibutuhkan oleh penerima informasi. Informasi yang tidak datang tepat pada waktunya tidak akan memiliki nilai lagi karena penerima informasi sudah mengetahui informasi lain yang lebih lengkap atau penerima informasi sudah terlanjur mengambil keputusan yang berhubungan dengan informasi tersebut.

• Relevan

Relevan, berarti informasi tersebut bermanfaat bagi orang yang menerimanya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda tergantung pada kebutuhan orang itu sendiri.

2.1.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Secara umum sistem informasi didefinisikan sebagai kumpulan komponen atau elemen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Sistem informasi bertugas mengumpulkan, menyimpan, dan mengolah data untuk menyajikan informasi tertentu kepada orang yang membutuhkan. Dalam hubungannya dengan instansi atau organisasi sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan menyediakan pihak

(3)

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Kenneth (1998), Entity Relationship Diagram adalah diagram yang menggambarkan hubungan-hubungan entity dalam suatu database. Fungsi ERD adalah untuk mendesain, mendokumentasikan, dan memahami sebuah database. Beberapa istilah yang berkaitan dengan ERD antara lain adalah:

• Entity

Entity adalah segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi.

• Key

Key adalah identitas yang unik dari suatu entity dimana nilai dari key berbeda untuk masing-masing entity. Key dalam ERD ditunjukkan dengan nama yang digaris bawah.

• Relationship

Relationship adalah hubungan antar entity. Ada beberapa macam hubungan antar entity, yaitu:

o Obligator : hubungan antar entity dimana semua anggota dari entity A harus memiliki hubungan dengan entity B. Pada hubungan ini, foreign key harus diberi nilai.

o Non-obligator : hubungan antar entity dimana tidak semua anggota dari entity A harus memiliki hubungan dengan entity B. Pada hubungan ini, foreign key boleh tidak diberi nilai.

o Dependency : hubungan antar entity dimana satu entitas didefinisikan secara partial oleh entitas lainnya. Hubungan dependency ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Relati on_3

Ent_1 Ent_2

Gambar 2.1. Dependency

(4)

Pada gambar 2.1, entity Ent_2 dependent terhadap entity Ent_1. Pada kasus di atas, setiap anggota entity Ent_2 harus mempunyai satu dan hanya satu hubungan dengan entity Ent_1.

Relationship antara suatu entity dengan entity yang lain dapat dilakukan dengan 3 cara :

1. One-to-one relationship

Satu anggota entity Ent_1 berhubungan dengan satu anggota entity Ent_2, dan satu anggota entity Ent_2 berhubungan dengan satu anggota entity Ent_1. Untuk relasi one to one – obligatory dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Anggota entity Ent_1 harus mempunyai tepat 1 pasangan dengan anggota entity Ent_2, demikian pula sebaliknya.

Gambar 2.2. One to One Relationship – Obligatory

Gambar 2.3. One to One Relationship – Non Obligatory

Gambar 2.3. menunjukkan relasi one to one – non obligatory. Setiap anggota entity Ent_1 boleh tidak memiliki pasangan dengan anggota entity Ent_2, namun jika memiliki pasangan, hanya boleh memiliki tepat 1 pasangan, demikian pula sebaliknya.

Kedua jenis hubungan yang telah disebutkan dapat digabungkan keduanya, di mana entity Ent_1 bersifat obligatory terhadap entity Ent_2 namun Ent_2 bersifat non obligatory terhadap entity Ent_1. Jadi anggota entity Ent_1 harus mempunyai tepat satu pasangan di entity Ent_2, namun anggota entity Ent_2 hanya boleh mempunyai 1 atau tidak sama sekali pasangan di entity Ent_1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.4.

(5)

Gambar 2.4. One to One Relationship – Non Obligatory+Obligatory

2. One-to-many relationship

Satu anggota entity Ent_1 dihubungkan dengan beberapa anggota entity Ent_2, tetapi anggota entity Ent_2 hanya dihubungkan dengan satu anggota entity Ent_1.

Gambar 2.5. One to Many Relationship – Obligatory

Gambar 2.5. menunjukkan bahwa semua anggota entity Ent_1 harus mempunyai 1 hubungan atau lebih dengan anggota entity Ent_2, sedangkan semua anggota entity Ent_2 harus mempunyai tepat 1 hubungan anggota entity Ent_1.

Gambar 2.6. One to Many Relationship – Non Obligatory

Gambar 2.6. menunjukkan bahwa semua anggota entity Ent_1 harus mempunyai 1 hubungan atau lebih atau tidak punya sama sekali hubungan dengan anggota entity Ent_2, sedangkan semua anggota entity Ent_2 harus mempunyai tepat 1 hubungan atau tidak punya hubungan sama sekali dengan anggota entity Ent_1.

Gambar 2.7. One to Many Relationship – Obligatory+Non Obligatory Gambar 2.7 menunjukkan bahwa semua anggota entity Ent_1 bisa mempunyai 1 hubungan atau lebih atau tidak punya sama sekali hubungan dengan anggota

(6)

entity Ent_2, sedangkan semua anggota entity Ent_2 harus mempunyai tepat 1 hubungan dengan anggota entity Ent_1.

Gambar 2.8. One to Many Relationship – Non Obligatory+ Obligatory

Gambar 2.8 menunjukkan bahwa semua anggota entity Ent_1 harus mempunyai 1 hubungan atau lebih dengan anggota entity Ent_2, sedangkan semua anggota entity Ent_2 bisa mempunyai tepat 1 hubungan atau tidak punya hubungan sama sekali dengan anggota entity Ent_1.

3. Many-to-many relationship

Sejumlah anggota entity Ent_1 dihubungkan dengan sejumlah anggota entity Ent_2 demikian pula sebaliknya.

Gambar 2.9. Many to Many Relationship – Obligatory

Gambar 2.9 menunjukkan bahwa semua anggota entity Ent_1 harus mempunyai 1 hubungan atau lebih dengan anggota entity Ent_2, demikian pula sebaliknya.

Gambar 2.10. Many to Many Relationship – Non Obligatory

Gambar 2.10 menunjukkan bahwa semua anggota entity Ent_1 bisa mempunyai 1 hubungan atau lebih atau bahkan tidak punya hubungan sama sekali dengan anggota entity Ent_2, demikian pula sebaliknya.

Gambar 2.11. Many to Many Relationship – Non Obligatory+Obligatory

(7)

Gambar 2.11 menunjukkan bahwa semua anggota entity Ent_1 harus mempunyai 1 hubungan atau lebih dengan anggota entity Ent_2, sedangkan semua anggota entity Ent_2 bisa mempunyai 1 hubungan atau lebih atau tidak punya hubungan sama sekali dengan anggota entity Ent_1.

2.3. Short Message Service (SMS)

SMS merupakan layanan yang disediakan oleh operator selular untuk mengirimkan pesan singkat. Layanan ini disediakan dengan biaya yang murah sehingga sering dimanfaatkan pengguna handphone untuk berkomunikasi.

2.3.1. Pengertian SMS

Short Message Service (SMS) adalah layanan selular yang memiliki kemampuan mengirim dan menerima pesan yang terbatas besarnya. Setiap SMS yang menggunakan huruf latin dibatasi sampai 160 karakter, sedangkan untuk karakter non latin seperti karakter Arab atau Chinese, SMS dibatasi sampai 70 karakter. SMS termasuk salah satu GSM data services yang disediakan oleh PLMN (Public Land Mobile Network). Contoh GSM services yang lain adalah fax dan data transfer.

2.3.2. Sejarah SMS

Menurut Smith (2001), SMS tidak begitu saja muncul di hadapan masyarakat dunia secara tiba-tiba. Ada beberapa poin penting yang mendasari perkembangan SMS. Berikut ini adalah beberapa poin penting dalam sejarah perkembangan SMS.

• Generasi pertama SMSC (Short Message Service Centre)

Para penyedia jaringan harus mengikutkan SMSC generasi pertama dalam perencanaan network sebab tanpa SMSC sebuah network tidak dapat menggunakan fasilitas SMS.

• SMS Mobile Originate

Operator jaringan meluncurkan SMS Mobile Originate untuk memberikan kemampuan SMS dua arah.

(8)

• E-mail

Mengikutsertakan data nomor handphone ke dalam account e-mail agar pada saat ada e-mail baru masuk, kita menerima SMS sebagai

pemberitahuan.

• Layanan informasi

Untuk menambah lalu lintas SMS maka operator memberikan layanan SMS berupa informasi, mulai dari berita terbaru, biro perjalanan, cuaca, iklan, sampai ramalan bintang (horoskop).

• Generasi kedua SMSC

Memperbesar kapasistas bandwidth dan memperbaiki beberapa masalah yang timbul pada generasi pertama, yaitu masalah kacaunya pengiriman SMS pada saat komunikasi padat.

• Kerjasama dengan penyedia SMS dalam satu wilayah

Para penyedia layanan SMS pada satu daerah saling bekerja sama sehingga masyarakat pengguna selular dapat mengirim dan menerima SMS lintas operator.

• SMS untuk sistem prepaid

Hal ini berguna untuk pengguna SMS yang peduli akan biaya, karena dengan menggunakan sistem ini, biaya dapat dipantau dengan mudah.

• Telepon selular dengan teknologi Text Predictive

Pengiriman berita yang simple adalah hal utama dalam SMS, oleh karena itu diciptakan teknologi test predictive (salah satu yang terkenal adalah T9 dari Tegic) untuk memudahkan proses penulisan.

• Protokol yang distandarisasi

Mencetuskan bebetapa standarisasi protokol, contohnya WAP (Wireless Application Protocol).

• Pengembangan terminal SMS

Pengembangan terminal SMS dapat memicu pertumbuhan SMS. Oleh karena itu terminal yang dikembangkan bukan hanya handphone, tetapi juga terminal lain, seperti handheld PC dan PDA (Personal Digital Assistant).

(9)

2.3.3. Istilah yang berhubungan dengan SMS

Terdapat tiga istilah penting yang perlu diketahui lebih dahulu (Surya, 2002), yaitu MS (Mobile Station), SME (Short Message Entity) dan SC (Services Centre) atau yang disebut juga dengan SMSC.

SMS menyediakan fasilitas untuk menyampaikan pesan singkat antara MS (Mobile Station) dan SME (Short Message Entity) melalui SC (Services Centre) atau yang disebut juga dengan SMSC.

Setelah mengetahui istilah di atas berikut ini adalah istilah-istilah lain yang berhubungan dengan SMS.

• Active MS

Mobile Station dalam keadaan aktif. Kondisi ini ditandai dengan terdapatnya modul SIM (SIM card) di dalam handphone yang berada dalam keadaan standby.

• Status Report

SC (Service Centre) dapat memberikan informasi kepada MS tentang status dari pengiriman pesan singkat yang sebelumnya dilakukan. Pesan tersebut berisi status keberhasilan pengiriman pesan ke SME. SC tidak dapat mengirimkan pesan karena beberapa hal, yaitu validity period yang sudah habis waktunya, address SMS yang salah, dan terputusnya hubungan antara SC dengan SME. Kemampuan status report dalam SMS bersifat optional, dengan kata lain penentuan ada atau tidaknya status report ini tergantung pada operator SC.

• SC (Service Centre)

SC merupakan bagian yang bertanggung jawab terhadap proses relay, penyimpanan, dan pengiriman SMS antar MS atau SME.

• GSM PLMN (Global System for Mobile Communications Public Land Mobile Network)

Semacam network operator khusus untuk network telekomunikasi Celular daerah tertentu, contohnya Telkomsel (Simpati dan Halo), Pro-XL, Indosat (IM3, Mentari), dan lain-lain.

(10)

• Reply Path

Ketika SME “A” mengirimkan sebuah pesan singkat ke SC untuk dikirimkan ke SME “B”, SME “A” dapat meminta SC untuk melakukan setting parameter TP-Relay Path dalam pesan singkat tersebut. Relay Path ini diminta oleh MS “A” untuk melakukan setting parameter TP-Relay Path pada SMS submit. Jika SC mendukung permintaan Relay Path dari MS “A”, SC akan memperhatikan parameter TP-Relay Path pada SMS submit dan melakukan setting pada parameter TP-Relay Path pada SMS deliver yang akan dikirimkan ke MS “B”. Dengan demikian akan ada Reply Path dari MS ”B” ke MS ”A”.

• SMS Deliver

Protokol Data Unit (PDU) pengiriman SMS yang berisi data bahwa SMS telah dikirim dari SC pada MS.

• SMS Submit

Protokol Data Unit (PDU) pengiriman SMS yang berisi data bahwa SMS telah dikirim dari MS pada SC.

2.3.4. Fasilitas Dasar SMS

SMS memiliki dua fasilitas dasar (Surya 2002), yaitu :

• SMMT (Short Message Mobile Terminated)

SMMT merupakan kemampuan untuk mentransfer sebuah pesan singkat yang dikirim dari SC ke salah satu MS, dan menyediakan informasi status keberhasilan pengiriman pesan tersebut.

• SMMO (Short Message Mobile Originated)

SMMO adalah kemampuan dari sistem GSM untuk mentransfer pesan yang dikirim dari MS (Mobile Station) ke SME melalui SC. SMMO menyediakan informasi status keberhasilan pengiriman pesan dan mengikutsertakan alamat dari SME supaya SC dapat berhasil mengirimkan pesan tersebut.

Sebuah MS yang aktif dapat menerima pesan singkat (SMS deliver) dan mengirimkan pesan singkat (SMS submit) setiap saat. Pada saat itu sebuah laporan

(11)

selalu dikirimkan ke SC untuk memberi informasi tentang status keberhasilan pengiriman pesan, dan alasan apabila pesan gagal dikirim.

2.3.5. Fungsi SMS

SMS dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal, namun secara umum fungsi dari SMS dapat dirangkum sebagai berikut.

1. Mengirim dan menerima pesan singkat untuk berkomunikasi dengan orang lain.

2. Mengirim dan menerima nada dering (ringtone) atau gambar sederhana.

3. Memberitahukan adanya Voice Mail dan Fax Mail, dan Internet E-mail yang masuk.

4. Sarana untuk mengirimkan informasi seperti informasi cuaca, horoskop, kurs mata uang, dan lain sebagainya.

5. Menambah keuntungan bisnis dengan cara memanfaatkan SMS untuk polling dalam acara tertentu, membuka kios ringtone via SMS, mengirimkan iklan suatu bidang usaha.

6. Memudahkan transaksi bisnis seperti pada mobile banking.

2.3.6. Elemen SMS

SMS terdiri dari tujuh elemen (Surya, 2002), yaitu:

1. Validity Period

Parameter Validity Period menujukkan periode waktu bagi SC untuk menyimpan pesan sampai pesan berhasil terkirim.

2. Service Centre Time Stamp

Service Centre Time Stamp (SCTS) adalah informasi yang diberikan oleh SC kepada MS. Informasi ini berisi waktu saat pesan sampai pada SC.

3. Protocol Identifier

Protocol Identifier adalah informasi tentang SMTL (Short Message Transfer Layer).

4. More Message to Send

More Message to Send adalah informasi yang dikirim oleh SC kepada MS bahwa ada satu atau lebih pesan yang menunggu untuk dikirim.

(12)

5. Delivery of Priority dan Non Priority Messages

Informasi yang disediakan oleh SC atau SME untuk memberi informasi kepada PLMN, apakah sebuah pesan ini menjadi suatu pesan yang mempunyai prioritas.

6. Messages Waiting

Fasilitas yang dibuat oleh PLMN untuk memberitahu penerima pesan (MS) bahwa ada pesan pada SC yang menunggu untuk dikirim. Ini akan digunakan pada pengiriman pesan yang tidak berhasil karena MS sedang tidak aktif atau kapasitas memory MS sudah penuh.

7. Alert SC

Elemen ini berfungsi untuk memberitahu SC bahwa MS yang sebelumnya tidak dapat menerima pesan, sekarang sudah siap untuk menerima pesan.

Setelah mendapat alert SC, SC akan memulai prosedur pengiriman untuk mengirim antrian pesan yang ditujukan pada MS tersebut.

2.4. Protocol Data Unit (PDU) Untuk SMS

Menurut James (2004), data yang mengalir ke dari SMS-Centre harus berbentuk PDU. PDU berisi bilangan-bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O pada tingkat low level. PDU untuk SMS terdiri atas beberapa header.

Header untuk mengirim SMS ke SMS-Centre berbeda dengan header untuk SMS yang diterima dari SMS-Centre.

Maksud dari bilangan heksadesimal adalah bilangan yang terdiri atas 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Sebagai contoh, untuk angka desimal 1000, cara mengkonversinya adalah sebagai berikut.

1000 : 16 = 62 sisa 8 Æ 8 62 : 16 = 3 sisa 4 Æ E 3 : 16 = 0 sisa 3 Æ 3

Heksadesimal dari 1000 adalah 3E8 (baca dari bawah ke atas).

2.4.1. PDU Untuk Mengirim SMS Ke SMS-Centre

PDU untuk mengirim SMS ke SMS-Centre terdiri atas delapan Header sebagai berikut:

(13)

1. Nomor SMS-Centre

Header pertama ini terbagi atas tiga subheader, yaitu :

a. Jumlah pasangan heksadesimal SMS-Centre dalam bilangan heksa.

b. Kode nasional atau internasional. Untuk nasional kode subheader-nya adalah 81, sedangkan untuk internasional kode subheader-nya adalah 91.

c. Nomor SMS-Centre dalam pasangan heksa yang dibalik. Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, maka angka tersebut akan dipasangkan dengan huruf F di depannya.

Contoh :

6281100000 diubah menjadi:

kode internasional: 91 Æ 1 pasang Æ 91

pembalikan nomor: 26-18-01-00-00 Æ 5 pasang Æ 2618010000

total Æ 6 pasang Æ 06

kode PDU: 06912618010000

2. Tipe SMS

Pengiriman SMS memiliki tipe SEND, bilangan heksanya adalah 01.

3. Nomor Referensi SMS.

Nomor referensi ini dibiarkan 0 dahulu, jadi bilangan heksanya adalah 00.

Handphone akan memberikan nomor referensi secara otomatis.

4. Nomor handphone penerima

Sama seperti cara menulis PDU header untuk SMS-Centre, header ini juga terbagi atas tiga subheader, yaitu:

a. Jumlah bilangan desimal nomor handphone yang dituju dalam bilangan heksa.

b. Kode nasional atau internasional. Untuk nasional, kode subheader-nya adalah 81, sedangkan untuk internasional kode subheader-nya adalah 91.

(14)

c. Nomor handphone yang dituju dalam pasangan heksa yang dibalik.

Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, maka angka tersebut akan dipasangkan dengan huruf F di depannya.

Contoh:

628563005078 diubah menjadi:

jumlah nomor ponsel penerima 12 angka Æ 0C kode internasional Æ 91

pembalikkan nomor 26-58-36-00-05-87 Æ 265836000587 kode PDU : 0C91265836000587

5. Bentuk SMS

SMS dapat dikirim dalam tiga bentuk, yaitu sebagai SMS (kodenya 00), sebagai telex (kodenya 01), dan sebagai fax (kodenya 02).

6. Skema Enkoding data I/O

Ada dua macam skema enkoding data I/O, yaitu:

a. Skema 7 bit yang ditandai dengan bilangan heksa 00. Kebanyakan handphone yang ada sekarang menggunakan skema 7 bit.

b. Skema 8 bit yang ditandai dengan angka lebih besar dari 0, yang nantinya diubah ke bilangan heksa.

7. Jangka waktu sebelum SMS expired

Jangka waktu validitas SMS dapat diatur berdasarkan tabel 2.1. Sebaiknya bagian ini tidak perlu diisi agar SMS memiliki jangka waktu maksimum, dan SMS memiliki kemungkinan lebih besar untuk sampai ke penerima. Apabila bilangan integer tertentu (yang kemudian diubah ke pasangan heksa) dimasukkan, maka bilangan tersebut akan mewakili jumlah waktu validitas dari SMS. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung jangka waktu validitas SMS yang diberikan dalam tabel 2.1.

(15)

Tabel 2.1. Jangka Waktu Validitas SMS Integer

(INT) Jangka waktu validitas SMS

0 - 143 (INT + 1) x 5 menit

(berarti : 5 menit s/d 12 jam) 144 - 167 12 jam + ((INT - 145) x 30 menit) 168 - 196 (INT-166)x1 hari

197 - 255 (INT- 192)x1 minggu

Sumber : Pettersson, Lars (January 19, 2005). SMS and the PDU Format.

Februari 2, 2007. “http://www.dreamfabric.com/sms/”

Contoh :

Nilai heksadesimal 8F, yang bernilai 143 dalam desimal, berarti batas waktunya (143 + l) x 5 = 720 menit. Berarti pesan tersebut mempunyai batas waktu selama 720 menit atau 12 jam.

8. Isi SMS

Header isi SMS terdiri atas dua subheader, yaitu : a. Jumlah huruf dari isi SMS.

b. Isi berupa pasangan bilangan heksa.

Cara untuk mengonversikan isi SMS adalah dengan mengubahnya menjadi kode 7 bit (mengubah kode ASCII karakternya menjadi bilangan biner 7 bit) terlebih dahulu. Kemudian mengubah kode 7 bit tadi menjadi 8 bit, dengan menambahkan bit dummy ”0” sebanyak jumlah karaktenya). Langkah terakhir adalah dengan mengkonversikan bilangan 8 bit menjadi bilangan heksa.

(16)

Tabel 2.2. Skema 7 Bit dari Karakter yang Dipakai

B7 0 0 0 0 1 1 1 1

B6 0 0 1 1 0 0 1 1

B5 0 1 0 1 0 1 0 1

B4 B5 B2 B1 0 1 2 3 4 5 6 7

0 0 0 0 0 @ Δ SP 0 - P ¨ p

0 0 0 1 1 ! 1 A Q a q

0 0 1 0 2 $ Φ ” 2 B R b r

0 0 1 1 3 Γ # 3 C S c s

0 1 0 0 4 Λ 4 D T d t

0 1 0 1 5 Ω % 5 E U e u

0 1 1 0 6 Π & 6 F V f v

0 1 1 1 7 Ψ ` 7 G W g w

1 0 0 0 8 Σ ( 8 H X h x

1 0 0 1 9 Θ ) 9 I Y i y

1 0 1 0 10 LF Ξ * : J Z j z

1 0 1 1 11 + ; K Ä k ä

1 1 0 0 12 , < L Ö l ö

1 1 0 1 13 CR _ = M m

1 1 1 0 14 β . > N Ü n ü

1 1 1 1 15 / ? O o

Sumber : Pettersson, Lars (January 19, 2005). SMS and the PDU Format.

Februari 2, 2007. “http://www.dreamfabric.com/sms/”

(17)

Contoh :

Kata "jika" diubah dulu menjadi skema 7 bit.

Huruf Biner j 1101010 i 1101001 k 1101011 a 1100001

Lalu diubah menjadi 8 bit.

j 11101010

i 11110100 1

k 00111010 11

a 00001100 001

Setiap 8 bit di atas merupakan pasangan bilangan heksadesimal sebagai berikut.

Huruf Biner 8 bit Heksadesimal

j 11101010 EA

i 11110100 F4

k 00111010 3A

a 00001100 0C

Dengan demikian kata "jika" mempunyai kode PDU: EAF43A0C.

Apabila semua digabungkan, maka kode PDU untuk mengirimkan kata "jika"

kepada nomor ponsel 628563005078 dengan SMS-Centre 6281100000 adalah sebagai berikut:

0691261801000001000C9126583600058700008FEAF43A0C

(18)

2.4.2. PDU SMS Yang Diterima Dari SMS-Centre

PDU SMS yang diterima dari SMS-Centre juga terdiri atas delapan header seperti PDU untuk mengirim SMS. Beberapa header sama seperti PDU untuk mengirim SMS. Kedelapan header tersebut adalah sebagai berikut:

1. Nomor SMS-Centre 2. Tipe SMS

Untuk SMS terima (RECEIVE) tipe SMS = 4. jadi bilangan heksanya adalah 04.

3. Nomor handphone pengirim 4. Bentuk SMS

5. Skema encoding data I/O 6. Tanggal dan waktu SMS

Diwakili oleh 12 bilangan heksa (6 pasangan) yang berarti : yy/mm/dd hh:mm:ss. Contoh : 207022512380 berarti tanggalnya adalah 02/07/22 (22 juli 2002), dan waktunya adalah 15:32:08.

7. Jangka waktu sebelum SMS expired 8. Isi SMS

Contoh PDU SMS yang masuk dari SMS-centre :

07912658050000F0, 04, 0C91265836000587, 00, 00, 207022512380, 00, 04EAF43A0C

PDU di atas dapat diartikan sebagai berikut:

• SMS tersebut dikirim lewat SMS-Centre: 62855000000.

• SMS tersebut merupakan SMS terima.

• SMS tersebut dikirim dari ponsel dengan nomor 628563005078.

• SMS tersebut diterima dalam bentuk SMS.

• SMS tersebut memiliki skema encoding 7 bit.

• SMS tersebut sampai di SMS-Centre pada tanggal: 22-07-02, pukul:

15:32:08 WIB.

• SMS tersebut tidak memiliki batas waktu valid.

• SMS tersebut isinya adalah "jika".

(19)

2.5. Komponen TOxygenSMS

Menurut Zakaria (2006) TOxygenSMS (www.oxygensoftare.com) adalah komponen dari Borland Delphi yang digunakan untuk mengakses SMS dan kalender pada handphone Nokia melalui komputer. Komponen ini dapat digunakan pada Borland Delphi mulai dari versi 3 sampai dengan versi 7.

Fungsi dari komponen TOxygenSMS yang berhubungan dengan akses SMS adalah mengirim, menerima, membaca dan menulis pesan dari inbox, membaca dan menulis default nomor SMS centre, melihat kapasitas baterai, melihat sinyal dari handphone, melihat tipe handphone, mengubah hardware dan software handphone, serta mengubah tanggal pada handphone. Fungsi ini dapat digunakan oleh handphone Nokia dengan tipe 3210, 3310, 5110, 5130, 5190, 6110, 6130, 6150, 6190, 6210, 6250, 7110, 7190,8210, 8250, 8290, 8810, 8850, dan 8890.

Fungsi dari komponen ToxygenSMS yang berhubungan dengan akses kalender adalah membaca, memasukkan, mengubah, dan menghapus catatan dalam kalender, dan mendapatkan jumlah catatan pada kalender dan juga detail lokasinya (tanggal, bulan, dan tahun). Fungsi ini ini dapat digunakan oleh handphone Nokia dengan tipe 6210, 6250, 7110, 7160, dan 7190.

2.5.1. Properti komponen TOxygenSMS

Seluruh komponen di dalam Delphi pasti memiliki properti. Berikut ini adalah properti-properti dari komponen TOxygenSMS.

• ComNumber

Properti ini digunakan untuk mendefinisikan nomor port dimana handphone Nokia dihubungkan. Apabila koneksinya menggunakan infra merah, properti ini tidak perlu diisi.

• ConnectionMode

Properti ini digunakan untuk mendefinisikan mode koneksi yang digunakan. Ada tiga mode koneksi yaitu DAU-9P, DLR-3, dan infra merah. Properti ini diisi angka ”0” apabila mode koneksi yang digunakan adalah DAU-9P, diisi angka ”1” apabila mode koneksi yang digunakan

(20)

adalah DLR-3, dan diisi angka ”2” apabila mode koneksi yang digunakan adalah infra merah.

• Model

Properti ini digunakan untuk mendefinisikan tipe handphone yang digunakan, dimana:

o Angka ”0” menunjukkan handphone dengan tipe yang diawali angka 3, contoh : 3210 dan 3310.

o Angka ”1” menunjukkan handphone dengan tipe yang diawali angka 51, contoh : 5110, 5130, dan 5190.

o Angka ”2” menunjukkan handphone dengan tipe yang diawali angka 61, contoh : 6110, 6130, 6150, dan 6190.

o Angka ”3” menunjukkan handphone dengan tipe yang diawali angka 62, contoh : 6210 dan 6250.

o Angka ”4” menunjukkan handphone dengan tipe yang diawali angka 71, contoh : 7110 dan 7190.

o Angka ”5” menunjukkan handphone dengan tipe yang diawali angka 8, contoh : 8250, 8290, 8810, 8850, dan 8890.

• SignalLevel

Properti ini digunakan untuk mengetahui tingkat sinyal dari handphone yang terhubung dengan komputer. Satuan dari properti ini menggunakan percent (%) dan berkisar mulai dari 0 (minimal) sampai 100 (maksimum).

2.5.2. Procedure dan Function Komponen TOxygenSMS

Berikut ini adalah beberapa function dan procedure yang terdapat pada komponen TOxygenSMS:

• Function DeleteSMSMessage

Digunakan untuk menghapus pesan tertentu dari kartu SIM, dan akan menghasilkan nilai true bila penghapusan pesan berhasil dilakukan.

• Function ReadSMSMessage

Digunakan untuk membaca SMS. Jika berhasil membaca SMS, maka akan menghasilkan nilai true. Parameter-parameter yang digunakan:

(21)

o Index, menunjukkan lokasi SMS yang akan dibaca.

o AvMvg, menunjukkan isi dari SMS apakah berisi pesan atau report.

o Time, menujukkan waktu dari pesan yang diterima.

o Text, menunjukkan isi pesan.

o Send, menunjukkan nomer telepon dari pengirim SMS.

o Delivery, menunjukkan status pengiriman SMS.

o Picture, apabila pesan yang diterima berisi gambar maka parameter ini akan memiliki nilai.

• Function SendSMSMessage

Digunakan untuk mengirimkan SMS. Sebagai catatan sebelum memanggil function SendSMSMessage, nilai dari nomer SMSC harus diatur dahulu dengan memanggil function SetSMSCNumber. Parameter-parameter yang digunakan adalah sebagai berikut:

o PhoneNumber, menyimpan nomor telepon dari penerima.

o Text, menyimpan isi pesan yang akan dikirim.

o Validity; menyimpan periode validitas dari pesan, dimana:

- 0 - 143, periode validitasnya berkisar mulai 5 menit sampai 12 jam.

- 44 - 167, periode validitasnya berkisar mulai 12 jam sampai 24 jam.

- 168 - 196, periode validitasnya berkisar mulai 2 hari sampai 30 hari.

- 197 - 255, periode validitasnya berkisar mulai 5 minggu sampai 63 minggu.

o NeedReport menyimpan apakah pesan yang dikirim tersebut memerlukan delivery report.

o IsUnicode, menyimpan apakah pesan yang dikirim tersebut berbentuk Unicode.

o Picture, menyimpan gambar yang akan dikirim. Jika tidak mengirim gambar maka nilai dari parameter picture adalah nil.

(22)

• Procedure Close

Digunakan untuk memutuskan hubungan dan menutup serial port.

• Procedure SetSMSCNumber

Digunakan untuk mengatur nomor SMSC dari handphone pengirim (yang terhubung pada komputer).

2.5.3. Event Komponen TOxygenSMS

Berikut ini akan dijelaskan event dari komponen TOxygenSMS:

• OnSMSMessageReceived

Event ini akan muncul bila ada pesan baru yang masuk.

OnSMSMessageReceived adalah procedure dengan parameter-parameter sebagai berikut:

o Index, menunjukkan lokasi penyimpanan SMS yang masuk.

o Time, menunjukkan waktu pesan.

o Text, menunjukkan isi pesan.

o Send, menunjukkan pengirim dari pesan.

o Pict, jika pesan yang masuk disertai dengan gambar maka gambar tersebut akan disimpan daJam parameter ini. Jika tidak disertai dengan gambar, maka nilainya nil.

• OnSMSReportReceived

Event ini akan muncul bila ada report baru yang masuk.

OnSMSReportReceived

adalah procedure dengan parameter-parameter sebagai berikut:

o Index, menunjukkan lokasi penyimpanan SMS di dalam handphone.

o Time, menunjukkan waktu dari SMS.

o Send, menunjukkan pengirim dari SMS.

o Delivery, menunjukkan status dari pesan yang dikirim, dimana angka ”0” menunjukkan delivere, angka ”1” menunjukkan not delivered, angka ”2” menunjukkan in process, dan angka ”3”

menunjukkan not delivered.

Gambar

Gambar 2.4. One to One Relationship – Non Obligatory+Obligatory
Tabel 2.1. Jangka Waktu Validitas SMS  Integer
Tabel 2.2. Skema 7 Bit dari Karakter yang Dipakai  B7 0 0 0 0 1 1 1 1  B6 0 0 1 1 0 0 1 1  B5 0 1 0 1 0 1 0 1  B4  B5 B2 B1    0 1 2 3 4 5 6 7  0 0  0  0 0 @  Δ  SP 0 - P ¨ p  0  0  0  1  1      ! 1 A Q a q  0 0  1  0 2 $  Φ  ” 2 B R b r  0 0  1  1 3    Γ

Referensi

Dokumen terkait

Ukuran : 80 x 70 x 100 mm Bahan : Plastik PS (injeck) Warna : Berwarna, transparan Deskripsi : Alat Ini digunakan untuk menunjukkan rumus volume dengan menggunakan media pasir /

Restoran yang menerapkan metode table service memberikan servis kepada pelanggan dengan cara membawakan makanan dan minuman yang dipesan oleh pelanggan ke meja makan dan

Sedangkan menurut Grewal&amp;Levy (2008), loyalty program bertujuan untuk menciptakan ikatan secara emosional antara perusahaan dengan pelanggan, serta untuk memenuhi

Physical Data Model (PDM) berisi dua puluh satu entity, yaitu entity Akun Admin, entity Pendaftar, entity Bukti Pembayaran, entity Anggota Keluarga, entity

Reaksi pasar tidak hanya ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham yang tercermin dari abnormal return, indikator kedua yang dapat digunakan dalam melihat

Bentuk relasi semacam ini sedapat mungkin dihindari, karena akan mengaburkan Derajat Relasi yang ada dalam relasi tersebut.Sebagai contoh, pada sistem perkuliahan kita

Berdasarkan tulisan diatas dan menyadari pentingnya kualitas audit atas hasil audit yang dilakukan oleh auditor terhadap para pengguna laporan keuangan dalam menggunakan

Undang-Undang nomor 38/1999 secara spesifik menyebutkan bahwa pemberdayaan dana zakat, untuk memenuhi kebutuhan hidup para mustahik. Mustahik terdiri dari delapan