STUDI EFEKTIFITAS JEMBATAN
PENYEBERANGAN DI JALAN ASIA AFRIKA,
BANDUNG
Fasilitas jembatan penyeberangan di Jalan Asia Afrika tidak efektif dan sangat rendah sekali penggunaannya. Posisi yang tidak strategis disertai dengan penentuan fasilitas penyeberangan yang kurang tepat menjadi sebab utama rendah nya penggunaan jembatan penyeberangan di jalan Asia Afrika.
Hubungan antara arus kendaraan dan arus penyeberang jalan yang di bahas dari awal pada Tugas Akhir ini dicoba untuk dijadikan acuan untuk menetapkan jenis fasilitas penyeberangan yang tepat bagi pejalan kaki.
Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan nilai R yang merupakan perbandingan antara waktu untuk menyeberang melalui jembatan penyeberangan dengan waktu untuk menyeberang di bawah jembatan penyeberangan adalah sebesar = 6,3 , dan nilai Pa/Pt yang merupakan perbandingan jumlah pejalan kaki yang menyeberang di jembatan penyeberangan dengan jumlah pejalan kaki yang menyeberang di bawah jembatan penyeberangan adalah sebesar = 9,67%. Kesimpulan yang diperoleh menunjukkan bahwa tipe fasilitas penyeberangan yang sesuai di Jalan Asia Afrika berdasarkan hasil studi adalah zebra cross yang ditempatkan pada zona dengan tingkat penyeberang jalan yang tinggi.
PRAKATA
Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan kasihNya yang besar membantu menyertai keseluruhan proses penyelesaian Tugas Akhir yang berjudul “STUDI EFEKTIFITAS JEMBATAN PENYEBERANGAN DI JALAN ASIA AFRIKA, BANDUNG” yang disusun sebagai syarat untuk menempuh ujian sidang Tugas Akhir guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil pada Universitas Kristen Maranatha.
Penulis menyadari bahwa Tugas Ahir ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan penulis. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tan Lie Ing, ST.,MT., selaku Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir ini.
2. Hanny J. Dani, ST.,MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
3. Ir. Rini I. Rusandi, selaku Koordinator Tugas Akhir, Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
4. Ir. Swardiyus Suhendi, selaku Dosen Wali yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan selama masa studi penulis.
5. Prof ., Ir. Bambang Ismanto , I. S., M.Sc., Ph.D., selaku Penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan.
6. Ir. V. Hartanto S., M.Sc., selaku Penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan.
7. Ir. Silvia Sukirman, selaku Penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan.
8. Mama tersayang atas segala kasih sayang, doa, dukungan, pengertian dan kesabaran yang tiada batasnya.
9. Yang tercinta Papa, Bang Andri, Bang Indra, Kak Yossy yang telah banyak memberikan doa dan dorongan semangat.
10. Inangtua, Ompos dan Nantulang, Amangtua dan Inangtua Yani, Bang Vincent, Kak Lasma, Kak Evi, Cnyo.
11. Christianto, Bambang , Wildiyanto, Ronald, Reynold Lepong, Domy, David Hasibuan, Johnadi Purba, Putra, Novani, dan semua teman – teman angkatan ’99.
12. Teman – Teman dan Sahabat, Ranu, Ferdinand, Iyus, Tambos, Stanny, Josephine, Irene, Amang ni Igo..
13. Karyawan Tata Usaha Teknik Sipil, Karyawan Perpustakaan Teknik, Pak Kristianto,Pak Boy, Ibu Dorliana, Pak Anton, Pak Salijan.
Bandung, Juli 2006
Andro Maruli P H 9921084
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... i
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... ii
ABSTRAK ... iii
PRAKATA ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Tujuan Penelitian ... 2
1.3 Pembatasan Masalah ... 2
1.4 Sistematika Pembahasan ... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fasilitas Penyeberangan ... 4
2.2 Waktu Penyeberangan ... 9
2.3 Kapasitas Jembatan ... 11
2.4 Arus Lalu Lintas ... 12
2.5 Hubungan Jumlah Aliran Arus Penyeberangan Jalan dan Kendaraan ... 12
2.6 Evaluasi Konstruksi Jembatan Penyeberangan ... 14
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Program Kerja ………..………...16
3.2 Jenis – Jenis Survei ... 18
3.3 Survei Penyeberang Jalan ... 18
3.3.1 Menghitung Penyeberang Jalan ... 18
3.3.2 Survei Waktu Penyeberang Jalan ... 20
3.4 Survei Lalu-lintas ... 21
3.5 Survei Bentuk Jembatan ... 21
BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Analisis Data Penyeberang jalan ... 24
4.1.1 Volume Penyeberang Jalan ... 24
4.1.2 Waktu Penyeberang Jalan ... 27
4.2 Analisis Data Lalu-lintas ... 31
4.3 Kajian Hubungan Penyeberang Jalan dan Lalu-lintas ... 33
4.4 Analisis Data Konstruksi ... 36
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
h : Jumlah jam
j : Jumlah jembatan
JL. : Jalan
JP : Jembatan penyeberangan kend. : Kendaraan
kend./jam : Kendaraan per jam KB : Kendaraan berat
P : Volume penyeberang jalan (orang/jam)
Pa : Jumlah pejalan kaki yang menyeberang pada jembatan penyeberangan (orang/jam)
Pb : Jumlah pejalan kaki yang menyeberang di bawah jembatan penyeberangan (orang/jam)
Pb1 : Banyaknya pejalan kaki yang menyeberang pada Zona I Ph : Volume penyeberang jalan pada jam ke-h (orang/jam)
Pt : Jumlah total banyaknya pejalan kaki yang menyeberang pada jembatan dan yang menyeberang di bawah jembatan (Pa + Pb)
R : Perbandingan antara waktu yang dibutuhkan untuk menyeberang melalui jembatan dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menyeberang pada jalan ; (R = ta/tb ) s/d : Sampai dengan
Sek. : Sekolah
Sigma (∑) : Jumlah
ta : Waktu penyeberangan melalui jembatan penyeberangan (detik)
taj : Rata-rata waktu penyeberangan di JP ke- j (detik) tan : Waktu penyeberangan pada Sampel ke-n (detik)
tb : Waktu penyeberangan di bawah jembatan penyeberangan (detik) tbj : Rata-rata waktu penyeberangan di bawah JP ke-j (detik)
tbn : Waktu penyeberangan di bawah JP pada Sampel ke-n (detik) tk : Waktu menunggu di kerb (detik)
tm : Waktu penyeberangan di jalan (detik)
U : Utara
UKM : Universitas Kristen Maranatha
v : Kecepatan berjalan pada waktu menyeberang V : Volume kendaraan (kendaraan/jam)
Vh : Volume kendaraan pada jam ke–h jalan di daerah Asia Afrika (kendaraan / jam)
w : Wanita
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Zebra Cross ... 5
Gambar 2.2 Zebra Cross dengan Lampu Kedip ... 6
Gambar 2.3 Tombol Pengatur pada Pelican ... 7
Gambar 2.4 Zebra Cross dengan Lampu Pengatur (Pelican) ... 8
Gambar 2.5 Jembatan Penyeberangan ... 9
Gambar 2.6 Grafik Penggunaan Jembatan Penyeberangan ... 11
Gambar 2.7 Penentuan Jenis Fasilitas Penyeberangan ... 14
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 17
Gambar 3.2 Daerah Pengamatan Jembatan Penyeberangan ... 22
Gambar 3.3 Peta Kota dan Lokasi Jembatan Penyeberangan ... 23
Gambar 4.1 Hubungan Antara Persentase Pejalan Kaki yang Menggunakan Jembatan Penyeberangan dan Perbandingan Waktu Penyeberangan untuk Jembatan Penyeberangan pada Waktu Sibuk ... 30
Gambar 4.2 Penentuan Jenis Fasilitas Penyeberangan bagi Pejalan Kaki ... 35
Gambar 4.3 Penentuan Jenis Fasilitas Penyeberangan Jalan Asia Afrika ... 35
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Arus Penyeberang Jalan pada Dua Jam Sibuk
Di Jalan Asia Afrika ... 25 Tabel 4.2 Arus Penyeberang Jalan per Jam (P) ... 26 Tabel 4.3 Perbandingan Waktu Penyeberangan pada Waktu Sibuk ... 29 Tabel 4.4 Volume Lalu Lintas pada Dua Jam Sibuk di Jalan
Asia Afrika ... 31 Tabel 4.5 Arus Kendaraan per Jam (V) ... 32 Tabel 4.6 Perhitungan Tingkat Konflik Arus Penyeberang Jalan
dan Arus Kendaraan ... 33 Tabel 4.7 Penentuan Jenis Fasilitas Penyeberangan bagi Pejalan Kaki ... 34
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Formulir 1 : Arus Penyeberang Jalan ... 42
Lampiran 2 Formulir 2 : Wawancara Penyeberang Jalan ... 43
Lampiran 3 Formulir 3 : Wawancara Penyeberang Jalan ... 44
Lampiran 4 Formulir 4 : Volume Lalu Lintas ... 45
Lampiran 5 Formulir 5 : Waktu Penyeberangan Pejalan Kaki ... 46
Lampiran 6 Foto Jembatan Penyeberangan ... 47
Lampiran 7 Foto Anak Tangga ... 48
Lampiran 8 Kondisi Jembatan ... 49
Lampiran 9 Foto Zona VI ... 49
Lampiran 10 Foto Arus Lalu Lintas di Jalan Asia Afrika ... 50
43
Lampiran 1 : Arus Penyeberangan Jalan
44
Lampiran 2 : Wawancara Penyeberang Jalan (Lewat Jembatan)
Pengamat : Team UKM
Waktu : 11.00 - 13.00
Hari : Jumat
Cuaca : Cerah
KELOMPOK UMUR (TAHUN) - JENI S KELAMI N
5 S/ D 15 16 S/ D 25 26 S/ D 40 41 S/ D 55 > 55 JUMLAH (orang)
NO ALASAN MEMAKAI JEMBATAN
Universitas Kristen Maranatha
Lampiran 3 : Wawancara Penyeberang Jalan (Tidak Lewat Jembatan
Pengama
KELOMPOK UMUR (TAHUN) - JENI S KELAMI N
5 S/ D 15 16 S/ D 25 26 S/ D 40 41 S/ D 55 > 55
JUMLAH (orang)
NO ALASAN TI DAK MEMAKAI JEMBATAN
46
Lampiran 4 : Volume Lalu Lintas
47
Lampiran 5 : Waktu Penyeberangan Pejalan Kaki
48
Lampiran 6 Foto Jembatan Penyeberangan
Jembatan Penyeberangan Tampak Barat
Jembatan Penyeberangan Tampak Timur
49
Lampiran 7 Foto Anak Tangga
50
Lampiran 8 Kondisi Jembatan
Kondisi Jembatan Penyeberangan di Jalan Asia Afrika
Lampiran 9 Foto Zona VI
51
Lampiran 10 Foto Arus Lalu Lintas di Jalan Asia Afrika
Kondisi Lalu Lintas di Jalan Asia Afrika
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pejalan kaki adalah unsur lalu lintas yang sering kali dilupakan
keberadaannya sebagai bagian dari pergerakan di jalan raya. Dari jumlah
kecelakaan lalu lintas yang terjadi, pejalan kaki merupakan salah satu objek
kecelakaan yang cukup tinggi, sehingga pejalan kaki sebagai salah satu pengguna
lalu lintas harus diperhatikan fasilitasnya.
2
Jumlah konflik antara pejalan kaki dan kendaraan bermotor dapat diturunkan
dengan menyediakan berbagai tipe fasilitas pejalan kaki, seperti trotoar jalan,
maupun fasilitas-fasilitas penyeberangan jalan seperti zebra cross, pelican,
penyediaan rambu dan sinyal untuk penyeberang jalan dan jembatan
penyeberangan. Fasilitas penyeberangan dirancang untuk tujuan keamanan dan
kenyamanan lalu lintas. Tipe fasilitas penyeberangan harus disesuaikan dengan
kondisi arus lalu lintas dan pejalan kaki.
Pemanfaatan dari fasilitas tersebut, khususnya jembatan penyeberangan
dirasakan masih sangat kurang, oleh karena itu perlu dilakukan survei untuk
mengetahui efektifitas dari suatu jembatan penyeberangan. Dalam Tugas Akhir ini
dilakukan studi efektifitas di jembatan penyeberangan yang terdapat di Jalan Asia
Afrika Bandung.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah mengevaluasi efektifitas penggunaan jembatan
penyeberangan bagi pejalan kaki dan bentuk jembatan penyebrangan tersebut.
1.3 Pembatasan Masalah
Penelitian dititikberatkan pada penggunaan jembatan penyeberangan di Jalan
Asia Afrika, keberadaan jembatan penyeberangan tersebut, alasan-alasan
penyeberang jalan untuk mempergunakan atau tidak, menentukan fasilitas
penyeberangan yang sesuai dengan kondisi arus kendaraan dan pejalan kaki, serta
konstruksi jembatan penyeberangan tersebut.
3
1.4 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan disajikan dalam beberapa bab yaitu sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN ; memuat hal-hal umum dari penulisan Tugas Akhir ,
berupa latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika
pembahasan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ; merupakan studi pustaka dari beberapa literatur
yang digunakan sebagai bahan acuan dan dasar teori.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ; menjelaskan tentang langkah – langkah
yang diperlukan untuk pengumpulan data. Langkah – langkah tersebut berisi
tentang jenis survei, lokasi, waktu dan metode perhitungan.
BAB 4 PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ; berisikan penyajian data – data
yang diperoleh. Data – data tersebut diolah kemudian dianalisis.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ; berdasarkan hasil analisis data maka
diperoleh kesimpulan dan saran.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Dari analisis data yang di lakukan di dapat nilai :
- (R) = 6,3
- Pa / Pt = 9,67%
Dari hasil analisis tersebut dengan harga R > 1 dan Pa/Pt < 10%, maka di
39
dapat bahwa penggunaan jembatan penyeberangan di Jalan Asia Afrika
tidak efektif.
2. Dari hasil analisis data yang dilakukan, maka tipe fasilitas
penyeberangan yang sesuai adalah zebra cross, dan tipe fasilitas
tersebut ditempatkan pada zona yang paling banyak jumlah penyeberang
jalannya, yaitu zona VI.
3. Dari hasil analisis data yang dilakukan, desain dari jembatan
penyeberangan baik dan layak untuk mendukung kenyamanan dan
keamanan penyeberang jalan yang menggunakan jembatan
penyeberangan.
5.2 Saran
1. Untuk menentukan fasilitas penyeberangan yang akan di tempatkan di
suatu lokasi / jalan, perlu juga di adakan studi perhitungan konflik antara
arus kendaraan dan arus penyeberang jalan di lokasi tersebut.
Dengan memperhatikan tingkat konflik dan faktor – faktor lain yang
mempengaruhinya, dapat di tentukan jenis fasilitas penyeberangan yang
sesuai pada lokasi / jalan tersebut.
2. Penempatan fasilitas penyeberangan zebra cross juga dapat diterapkan di
Jalan Asia Afrika untuk membantu menghindari konflik antara kendaraan
dengan penyeberang jalan.
3. Cara pemasangan pagar pada tepi trotoar di kedua sisi jalan di sepanjang
jalan di jalan Asia Afrika (± 200 m) dapat dilakukan untuk meningkatkan
penggunaan jembatan penyeberangan.
40
Selain itu juga perlu pengawasan serta penerapan hukum yang tegas bagi
pelanggar peraturan lalu lintas oleh polisi di daerah tersebut. Hal ini
dapat mencegah pejalan kaki menyeberang jalan di sembarang tempat
dan agar pejalan kaki terbiasa menggunakan fasilitas penyeberangan
yang sudah disediakan.
41
DAFTAR PUSTAKA
1. Agah, H.R. dan Widjajanti, E. (1990), Identifikasi Kebutuhan Fasilitas
Penyeberangan Pejalan Kaki, KTTJ – 4 Himpunan Pengembangan Jalan
Indonesia, Bandung.
2. Carter, Everett. C. and Homburger, W.S. (1978), Introduction to
Transportation Engineering, Institute of Transportation Engineers, Inc.
3. Department of Transport (1980), Design Considerations for Pelican and
Zebra Crossing, Department Advice Note TA/1080, Roads and Local
Transport Directorate, London.
4. Hanifah, H. (1993), Studi Effisiensi Penggunaan Jembatan Penyeberangan
di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Jalan Asia Afrika, Jalan Jenderal Sudirman, Tugas Akhir Kapita Selekta, Universitas Kristen Maranatha,
Bandung.
5. Hankin, B.D. and Wright, R.A. (1958), Passenger Flow in Subways, Operation Research Quarterly, Vol 9, No. 2.
6. Hunt, J.G., Griffith, J.D., Williams, J.E., Williams, S.L. (1978), The
Operation of Zebra and Pelican Crossing at Sites in England and Wales,
University of Wales Institute of Science and Technology.
7. Laksmono, F. (2000), Evaluasi Penggunaan Jembatan Penyeberangan Bagi
Pejalan Kaki di depan Bandung Indah Plasa, Tugas Akhir Universitas
Kristen Maranatha, Bandung.
8. Road Research Laboratory (1963), Research on Road Traffic, Her Majesty’s Stationary Office, London.
9. Susilo, Budi Hartanto (1984), Factors Affecting the Use of Existing
Footbridges in Bandung, Thesis, Program Magister Sistem dan Teknik Jalan
Raya, Insititut Teknologi Bandung, Bandung.
10.The Institution of Highways and Transportation with the Department of Transport (1987), Roads and Traffic in Urban Areas, First edition, HMSO Publishers, London.
11.Garwood, F. and Moore, R.L (1964), Pedestrian Accidents, Traffic
Engineering and Control, 4, No. 5, 274-276, 279.
12.Hoobs, F.D. (1979), Traffic Planning and Engineering, Pergamon Press, London.
42
13.O’Flaherty, C.A. (1979), Highways and Traffic (Vol 2), Edward Arnold Ltd, London.
14.Siegel, S. (1956), Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences,
Mc.Graw – Hill, New York