ABSTRAK
Dalam dunia bisnis, setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba sebesar-besarnya dengan kerugian seminimum mungkin, hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan. Untuk mencapainya perusahaan CV. Karunia Citra Mandiri membutuhkan informasi yang akurat berupa data-data yang diperlukan sehingga dapat dipakai perusahaan dalam mempertimbangkan kebijakan yang dapat memperkecil resiko kerugian, baik itu dari penjualan, konsumen ataupun
supplier . Sistem informasi akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan, mengingat rentangnya pada penjualan, sehingga mengabaikan hal lainnya, khususnya penjualan secara kredit yang membutuhkan data-data yang akurat dalam sistem informasi akuntansi, sehingga tertundanya penagihan dapat di diperkecil.Dengan adanya system informasi yang tepat akan menunjang pengendalian internal bagi penjualan kredit karena akan melibatkan kredibilitas pembeli, jangka waktu penagihan. Sesuai dengan uraian di atas penulis melakukan penelitian mengenai sistem informasi akuntansi terhadap pengendalian internal penjualan kredit CV. Karunia Citra Mandiri yang terletak di Bandung. Metode yang digunakan deskriptif analitis dan metode yang digunakan adalah observasi keperusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa CV. Karunia Citra Mandiri harus meningkatkan sistem pengendalian internal sehingga piutang yang menumpuk dapat diminimalisir dan memerlukan system informasi yang tepat dan akurat agar perusahaan dapat terkendali dengan baik dalam setiap kegiatannya. Dari hal-hal diatas, adanya peran yang sangat penting dalam meneapkan sistem pejualan kredit CV. Karunia Citra Mandiri.
Kata-kata kunci : Sistem informasi akuntansi, Penjualan kredit, Pengendalian internal.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR... iv
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
DAFTAR GAMBAR... xii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1Latar Belakang Penelitian ...1
1.2Identifikasi Masalah ...4
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian...4
1.4Kegunaan Penelitian ...4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...6
2.1 Kajian Pustaka...6
2.1.1.1 Pengertian Sistem ...6
2.1.1.2 Pengertian Sistem Informasi...6
2.1.1.3 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ...7
2.1.1.4 Pengertian Sistem Akuntansi ...7
2.1.2 Pengendalian Intern ...7
2.1.2.1 Pengertian Pengendalian Inter...7
2.1.2.2 Tujuan Pengendalian Interen...9
2.1.2.3 Unsur-unsur Pengendalian Intern...10
2.1.2.4 Klasifikasi Pengendalian Intern ...19
2.1.2.5 Peranan Pengendalian Intern...20
2.1.2.6 Keterbatasan Pengendalian Intern...22
2.1.2.7 Pemahaman Atas Pengendalian Intern...23
2.1.2.8 Pengujian Atas Pengendalian Intern ...26
2.1.3 Penjualan Kredit...27
2.1.3.1 Pengertian Penjualan...28
2.1.3.2 Pengertian Penjualan Kredit...28
2.1.3.3 Pengertian Kredit ...29
2.1.3.4 Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit ...29
2.1.3.5 Sistem Penjualan Kredit...30
2.1.3.6 Fungsi Terkait Dalam Penjualan Kredit...30
2.1.3.7 Pengendalian Interen Penjualan Kredit...31
Universitas Kristen Maranatha
2.2 Rerangka Pemikiran ...35
BAB III METODA PENELITIAN...37
3.1 Objek Penelitian ...37
3.1.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan ...37
3.1.2 Struktur Organisasi serta Uraian Tugas ...37
3.1.3 Aktivitas Usaha Perusahaan...42
3.2 Metoda Penelitian ...42
3.2.1 Metoda Pengumpulan Data ...43
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data...43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...45
4.1 Ruang Lingkup dan Tujuan Peenjualan Kredit...45
4.2 Pembahasan Atas Struktur Organisasi dan Uraian Tugas pada CV. Karunia Citra Mandiri...46
4.3 Pembahasan Atas Prosedur Kegiatan Penjualan Kredit CV. Karunia Citra Mandiri...51
4.3.1 Pembahasan Atas Prosedur Penjualan Kredit ...52
4.3.2 Pembahasan Atas Penagihan Piutang...53
4.3.3 Pembahasan Atas Pengambilan Barang yang Terjual...54
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...72 5.1 Simpulan ...72
5.2 Saran...73
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kartu Tagihan
Lampiran 2 Formulir Surat Pesanan
Lampiran 3 Formulir Bukti Tanda Terima Order
Lampiran 4 Formulir Bukti Penerimaan Angsuran
Lampiran 5 Kartu Persediaan Barang
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi by Departemen ...48
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Cabang...49
Gambar 4.3 Flowchart Penjualan Barang...56
Gambar 4.4 Flowchart Pengambilan Barang yang Terjual ...57
Gambar 4.5 Flowchart Penjualan Barang Secara Kredit...58
Gambar 4.6 Flowchart Penjualan Barang Secara Kredit...59
Gambar 4.7 Flowchart Penjualan Barang Secara Kredit...60
Gambar 4.8 Flowchart Pengambilan Barang yang Terjual ...61
Gambar 4.9 Flowchart Pengambilan Barang yang Terjual ...62
Gambar 4.10 Flowchart Pengambilan Barang yang Terjual ...63
Gambar 4.11 Flowchart Pengambilan Barang yang Terjual ...64
Gambar 4.12 Flowchart Penagihan Piutang yang Dilakukan oleh Kolektor...65
Gambar 4.13 Flowchart Penagihan Piutang yang Dilakukan oleh Kolektor...66
Gambar 4.14 Flowchart Penagihan Piutang yang Dilakukan oleh Kolektor...67
Gambar 4.15 Flowchart Penagihan Piutang yang Dilakukan oleh Dealer ...68
Gambar 4.16 Flowchart Penagihan Piutang yang Dilakukan oleh Dealer ...69
Gambar 4.17 Flowchart Penagihan Piutang yang Dilakukan oleh Dealer ...70
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kebutuhan akan akurasi data mengenai aktivitas bisnis yang berlangsung dalam perusahaan merupakan suatu kebutuhan untuk mengembangkan dan
mempertahankan persaingan bisnis pada saat ini. Tanpa adanya informasi yang
akurat dan cepat mengenai aktivitas bisnis, perusahaan akan sulit mengoptimalkan
proses bisnis dan mengambilan keputusan secara tepat. Oleh karena itu perusahaan
membutuhkan suatu sistem informasi untuk mengetahui semua aktivitas yang
dilakukan didalam perusahaan apakah kegiatan yang dilakukan sudah tepat atau
belum. Perusahaan juga membutuhkan sistem informasi akuntansi yang sesuai
dengan kondisi perusahaan. (Dhesiana, 2009)
Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem pengolahan data
akuntansi yang terdiri dari koordinasi manusia, alat dan metode berinteraksi dalam
suatu wadah organisasi yang terstruktur untuk menghasilkan informasi akuntansi
keuangan dan informasi akuntansi manajemen yang terstruktur. Dengan adanya
sistem akuntansi yang memadai diharapkan perusahaan dapat mengendalikan
aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan. (La Midjan dan Susanto, 2003:1)
Setiap perusahaan baik perusahaan negara maupun perusahaan swasta
bertujuan untuk memperoleh laba. Salah satu cara perusahaan mencapai tujuan
tersebut adalah dengan melakukan aktivitas penjualan yang optimal, sehingga
2
penjualan akan merugikan perusahaan disebabkan selain sasaran penjualan tidak
tercapai, juga pendapatan akan berkurang. Maka sistem akuntansi penjualan
termasuk sistem akuntansi penting yang harus di desain dalam perusahaan,
disebabkan penjualan, baik penjualan kredit maupun tunai merupakan sumber
pendapatan perusahaan. Kegagalan dalam aktivitas penjualan khususnya penjualan
kredit, baik menyangkut harga, ketepatan penjualan yaitu menjual kepada pembeli
yang tepat baik tingkat bonafiditasnya maupun batas maksimum kredit yang
diperkirakan, akan mempengaruhi selain pendapatan juga penagihan atas piutang.
( La Midjan dan Susanto, 2003;175)
Agar aktivitas penjualan kredit dapat berjalan dengan baik dan tidak
mengalami kegagalan maka dibutuhkan sistem pengendalian internal. (La Midjan
dan Susanto, 2003;21)
Sistem pangendalian internal meliputi struktur organisasi dan segala
cara-cara serta tindakan-tindakan dalam suatu perusahaan yang saling dikoordinasikan
yang dimaksud untuk mengamankan hartanya, menguji ketelitian dan kebenaran data
akuntansinya, meningkatkan efisiensi operasinya serta mendorong ketaatan pada
kebijakan-kebijakan yang telah digariskan oleh pimpinan perusahaan. (AICPA,
seperti dikutip oleh La Midjan, 2003;36)
Dalam sistem pengendalian internal, perusahaan perlu melakukan pemisahan
fungsi untuk menciptakan pengecekan intern terhadap transaksi penjualan, agar
setiap karyawan dapat mengkonsentrasikan perhatian pada lingkup tanggung
jawabnya masing-masing, sehingga tidak ada suatu fungsi yang tidak terganggu. Hal
tersebut dapat mencegah terjadinya kecurangan dan kesalahan baik yang disengaja
maupun tidak pada prosedur penjualan kredit yang mungkin dilakukan oleh
3
karyawan, yang mengakibatkan sistem informasi penjualan kredit menjadi tidak
akurat, sehingga perusahaan salah dalam menganbil keputusan penjualan. (Nugroho
widjajanto, 2001;18)
Fungsi penjualan mempunyai kecenderungan untuk menjual barang
sebanyak-banyaknya, yang seringkali mengabaikan dapat ditagih atau tidaknya
piutang yang timbul dari transaksi tersebut. Oleh karena itu dilakukan pengecekan
interen terhadap status kredit pembeli mengenai riwayat piutangnya untuk
memberikan informasi kepada perusahaan untuk menerima atau menolak kreditnya.
sebelum transaksi penjualan kredit dilaksanakan. (Mulyadi, 2001;222)
Untuk menghindari hal-hal tersebut, perusahaan seperti CV. Karunia Citra
Mandiri yang menjual alat-alat rumah tangga dipakai sebagai objek penelitian karena
sebagian besar penjualannya dilakukan secara kredit dengan jangka waktu tertentu.
CV. Karunia Citra Mandiri seringkali tidak memperhatikan kemampuan atau batas
kredit, sehingga piutangnya terus menumpuk tanpa diimbangi oleh penagihan
piutang. Selain itu adanya peran atau fungsi ganda pada perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan harus menerapkan sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal
yang lebih baik.
Sistem informasi akuntansi penjualan kredit dapat memberikan informasi
yang akurat mengenai penjualan kredit yang sesungguhnya atas adanya pemisahan
fungsi, serta informasi mengenai status kredit. Di samping itu sistem pengendalian
internal yang dijalankan harus ditunjang oleh sistem akuntansi yang baik, agar sistem
pengendalian internal dapat mencapai sasaran harus memiliki unsur struktur
4
telah ditetapkan oleh perusahaan, khususnya pada siklus penjualan kredit.(Nugroho
widjajanto, 2001;18).
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka penulis memilih
judul: “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Sistem Pengendalian Internal Penjualan Kredit CV. Karunia Citra Mandiri”
1. 2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka
penulis mengidentifikasikan masalah-msalah sebagai berikut:
1. Apakah sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang diterapkan
perusahaan sudah cukup memadai?
2. Bagaimana peranan sistem informasi akuntansi terhadap sistem
pengendalian internal penjualan kredit pada CV. Karunia Citra Mandiri?
1. 3 Maksud dan Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengevaluasi apakah sistem informasi akuntansi penjualan kredit
yang diterapkan dalam perusahaan telah memadai.
2. Untuk mengevaluasi seberapa besar peranan sistem informasi akuntansi
terhadap sistem pengendalian internal penjualan kredit pada CV. Karunia
Citra Mandiri.
1. 4 Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat bermanfaat bagi:
5
1. Bagi perusahaan yang diteliti
Penelitian ini dapat memberikan masukan yang positif dan informasi yang
bermanfaat bagi perusahaan tentang sistem informasi penjualan dan sistem
pengenalian internal penjualan kredit.
2. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman, serta penerapan pengetahuan sistem informasi akuntansi yang
selama ini telah dipelajari.
3. Bagi pihak lainnya
Penelitian ini berguna untuk membantu pihak lain yang akan melakukan
penelitian di bidang yang sama sebagai bahan perbandingan dan untuk
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang diperoleh dari CV. Karunia
Citra Mandiri selama mengadakan penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan
dengan dilandasi teori-teori yang relevan dengan masalah yang dibahas, maka penulis
menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahwa secara umum, CV. Karunia Citra Mandiri telah memiliki struktur organisasi
yang cukup baik, dimana dalam struktur organisasi tersebut, telah digambarkan secara
jelas hubungan antara tiap bagian, tanggung jawab tiap bagian, wewenang dari tiap
bagian, dan pelaporan yang dilakukan oleh setiap bagian dalam menyelesaikan
tugasnya masing-masing di perusahaan. Walaupun masih adanay jabatan rangkap.
2. Peranan sistem informasi akuntansi sangat berperan penting dalam pengendalian
internal penjualan kredir, dimana CV. Karunia Citra Mandiri memiliki
prosedur-prosedur yang memadai seperti yang telah dibahas diatas. Dengan adanya sistem
akuntansi dalam pengendalian penjualan kredit, dapat menguji ketelitian dan
kebenaran data, dapat meningkatkan efisiensi operasi perusahaan, khususnya pada
penjualan kredit.
Selain poin-poin diatas, penulis juga menyimpulkan adanya beberapa kelemahan
yaitu sebagai berikut:
73
1. CV. Karunia Citra Mandiri tidak mempunyai batasan piutang, terlihat dari buku
dealer yang piutangnya terus bertambah.
2. Bagian Akuntansi tidak membuat laporan piutang macet kepada pimpinan
3. Masih adanya dokumen yang tidak tembus copy seperti formulir bukti tanda
terima order, formulir bukti penerimaan angsuran, dan formulir surat jalan.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis ajukan sebagai bahan pertimbangan untuk usaha
perbaikan dan pengembangan perusahaan, setelah melakukan penelitian di CV. Karunia
Citra Mandiri adalah sebagai berikut:
1. CV. Karunia Citra Mandiri sebaiknya mempunyai batasan piutang bagi para
dealernya, sehingga dapat meminimalkan piutang yang tidak tertagih.
2. Sebaiknya bagian akuntansi membuat aging scedule piutang dealer secara
periodik, sehingga dapat diketahui dealer yang mana yang mempunyai piutang
yang paling menumpuk, agar perusahaan dapat menindaklanjutinya. Pimpinan
membutuhkan laporan ini sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.
3. Sebaiknya semua formulir menggunakan formulir rangkap tembus copy
4. CV. Karunia Citra Mandiri sebaiknya menyediakan formulir packing agar dapat
memeriksa kembali apakah barang yang dikirmkan telah sesuai atau tidak.
5. Sebaiknya CV. Karunia Citra Mandiri mempunyai bagian yang mengurusi
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A, Randal J.Elder, dan Mark S.Beasley. (2005). Auditing and Assurance Services. New Jersey:Prentice Hall, Inc
Basalamah, Aries S.M. (2008). Auditing PDE Dengan Standar IAI. Depok Timur. Penerbit Usaha Kami
Bodnar, George H., William S. Hopwood. (2006). Edisi 8. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta:Salemba Empat
Hansen, Don R., Maryanne M. Mowen. (2005). Edisi 8. Akuntansi Manajemen.
Jakarta:Salemba Empat
Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Yogyakarta. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi:YPKN
La Midjan (2003), Edisi ke delapan. Sistem Informasi Akuntansi I dan II. Bandung: Lembaga Informatika Akuntansi (LIA)
Leenders, Michiel R, Harold E.Fearon, Anna E.Flynn, P. Fraser Johnson, Ph.D. (2002). Twelfth Edition. Purchasing and Supply Management. New York:The Mc.Grow – Hill Companies, Inc
Mulyadi. (2001). Edisi ketiga. Sistem Akuntansi. Jakarta:Salemba Empat
Narko. (2007). Sistem Akuntansi, cetakan kelima. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantama.
Nugroho Widjajanto.(2001) Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga.
Romney, M.B, and Paul John Steinbart. (2008). Edisi 11. Accounting Information Systems. New Jersey:Prentice Hall, Inc
Sundjaja, Ridwan S., Inge Barlian. (2003) Edisi lima. Manajemen Keuangan. Jakarta: Unpar Press.
Sunarto. (2003). Cetakan Kesatu. Auditing. Yogyakarta:Penerbit Panduan
Tohar. (2000)1th ed. Permodalan dan Perkreditan Koperasi. Yogyakarta: Kanisius
Wilkinson, Joseph W., and Michael J. Cerullo. (2004). Accounting Information System Essentials. United States of America: John Wiley & Sons, Inc
75
http://dhesiana.woerpress.com/2009/ pada tanggal 5 September 2009