• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Efficacy pada Mahasiswa Fakultas Psikologi yang Baru Mengontrak Mata Kuliah Usulan Penelitian di Universitas 'X' Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Efficacy pada Mahasiswa Fakultas Psikologi yang Baru Mengontrak Mata Kuliah Usulan Penelitian di Universitas 'X' Bandung."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

i

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Derajat self-efficacy mahasiswa Fakultas Psikologi yang baru mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas “X” Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang lebih rinci mengenai self-efficacy pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang baru mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas “X” Bandung.

Jumlah Responden penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi yang baru mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas “X” sebanyak 170 orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui self-efficacy adalah alat ukur yang dimodifikasi sendiri oleh peneliti berdasarkan teori Bandura, dengan validitas berkisar antara 0,433 sampai dengan 0,849 dan reliabilitas 0.959 dengan uji statistik Rank Spearman.

Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa self-efficacy pada mahasiswa Fakultas Psikologi yang baru mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas “X” Bandung, sebagai berikut: 50% memiliki self efficacy yang tinggi dan 50% memiliki self efficacy rendah. Diketahui juga bahwa sumber yang mempengaruhi perkembangan self-efficacy mahasiswa Fakultas Psikologi yang baru mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Universitas “X” adalah mastery experience, social / verbal persuasion, dan vicarious experiences, dan psychological and affective states.

(2)

v

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK………...……...i

KATA PENGANTAR………ii

DAFTAR ISI……….………..v

DAFTAR TABEL………...…………...viii

DAFTAR BAGAN………ix

DAFTAR LAMPIRAN……….…x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……….1

1.2 Identifikasi Masalah………...………9

1.3 Maksud dan Tujuan penelitian………...………9

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Ilmiah………..………...10

1.4.2 Kegunaan Praktis………..………..……10

1.5 Kerangka Pikir………..………..……...11

1.6 Asumsi...………...………...………....19

(3)

vi

Universitas Kristen Maranatha 2.2 Self Efficacy

2.2.1 Definisi Self Efficacy……….……….……20

2.2.2 Sumber Self Efficacy……….……….….21

2.2.2 Proses-proses Self Efficacy………..28

2.3 Masa Dewasa Awal 2.3.1 Pengertian Dewasa Awal ………...…………31

2.3.2 Ciri-ciri Dewasa Awal…………...………32

2.3.3 Perkembangan Fisik Dewasa Awal ………...……….33

2.3.4 Perkembangan Kognitif Dewasa Awal ………...……….34

2.3.5 Perkembangan Sosio-emosional Dewasa Awal ………....……….36

2.4 Mahasiswa sebagai Individu Dewasa Awal...37

BAB III METODOLOGI PENELTIAN 3.1 Rancangan Penelitian………39

3.2 Variabel Penelitian, Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian………....39

3.2.2 Definisi Konseptual………..39

3.2.3 Definisi Operasional……….……….40

3.3 Alat Ukur 3.3.1 Alat Ukur Self Efficacy……….…….41

3.3.2 Data Pribadi dan Data Penunjang……….……...44

(4)

vii

Universitas Kristen Maranatha

3.4.2 Reliabilitas………...45

3.5 Subjek Penelitian 3.5.1 Populasi Sasaran………..46

3.5.2 Karakteristik Populasi………...………..46

3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel………....……...46

3.6 Teknik Analisis………...……….46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Responden 4.1.1 Usia ...47

4.2 Hasil Penelitian……….……...47

4.3 Pembahasan...………..51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……….……58

5.2 Saran 5.2.1 Saran Bagi Peneliti ...59

5.2.2 Saran Guna Laksana...60

DAFTAR PUSTAKA…………...………..60

(5)

viii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Aspek, Indikator, Item………..42

Tabel 3.2 Skor Jawaban………43

Tabel 4.1 Tabel Hasil Self Efficacy………...…….48

Tabel 4.2 Tabulasi Silang antara Self Efficacy dengan aspek pilihan yang

dibuat…….…...….48

Tabel 4.3 Tabulasi Silang antara Self Efficacy dengan aspek usaha...….49

Tabel 4.4 Tabulasi Silang antara Self Efficacy dengan aspek daya tahan…...49

Tabel 4.5 Tabulasi Silang antara Self Efficacy dengan aspek penghayatan

(6)

ix

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Skema Kerangka Pikir………18

(7)

x

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Pribadi, Data Penunjang, Kuesioner Self Efficacy

Lampiran 2 Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 3 Data Skor Mentah Hasil Pengukuran

(8)

Lampiran 1

KATA PENGANTAR

Dalam rangka memenuhi tugas akhir mata kuliah skripsi, peneliti selaku

mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha yang sedang menyusun

skripsi dengan judul Studi Deskriptif Mengenai Self-Efficacy Pada Mahasiswa yang

mengontrak Usulan Penelitian di Universitas ”X” Bandung, bermaksud meminta

kesediaan saudara untuk membantu mengisi kuesioner ini. Adapun tujuan dari

penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai self

efficacy pada mahasiswa yang mengontrak Usulan Penelitian.

Setiap jawaban maupun keterangan saudara dalam kuesioner ini akan dijaga

kerahasiaannya. Semua data yang diambil hanya untuk keperluan penelitian. Atas

kesediaan dan kerjasama saudara dalam mengisi kuesioner ini, peneliti ucapkan

(9)

Identitas:

Usia:

Data Penunjang

Berilah jawaban yang paling sesuai dengan diri saudara. Untuk pertanyaan isian,

isilah pertanyaan-pertanyaan tersebut sesuai dengan diri saudara dengan singkat dan

jelas.

1. Pengalaman keberhasilan ……….. saya alami

a. Sering

b. Kadang-kadang

c. Jarang

Apa pengaruh keberhasilan yang saudara raih:

a. memperkuat keyakinan diri saya

b. menghambat keyakinan diri saya

c. tidak berpengaruh apa-apa terhadap keyakinan diri saya

2. Pengalaman kegagalan ……….. saya alami

a. Sering

b. Kadang-kadang

c. Jarang

Apa pengaruh dari kegagalan yang saudara alami:

a. memperkuat keyakinan diri saya

b. menghambat keyakinan diri saya

(10)

3. Apakah ada orang yang saudara lihat memiliki karakteristik (IPK, cara belajar,

daya tangkap, dsb) yang mirip dengan diri saudara yang saudara jadikan model?

A. Ya

Siapakah orang tersebut?

a. teman

b. keluarga

c. ………..

Apa pengaruh model tersebut?

a. memperkuat keyakinan diri saya

b. menghambat keyakinan diri saya

c. tidak berpengaruh apa-apa terhadap keyakinan diri saya

B. Tidak

4. Apakah ada orang yang memberi dorongan kepada saudara?

A. Ya

Siapakah orang tersebut?

a. teman

b. keluarga

c. ………..

Apa pengaruh dorongan tersebut?

b. memperkuat keyakinan diri saya

c. menghambat keyakinan diri saya

d. tidak berpengaruh apa-apa terhadap keyakinan diri saya

(11)

5. Apakah saudara memiliki ketergantungan terhadap kondisi fisik dalam

menyelesaikan Usulan Penelitian?

Kondisi fisik seperti apa?

a. Sakit

b. Lelah

Bagaimana saudara mengatasi ketergantungan terhadap kondisi fisik tersebut?

a. Istirahat

b. Minum suplemen

c. Olahraga

Apa pengaruh ketergantungan terhadap kondisi fisik tersebut?

a. memperkuat keyakinan diri saya

b. menghambat keyakinan diri saya

c. tidak berpengaruh apa-apa terhadap keyakinan diri saya

6. Apakah saudara memiliki ketergantungan terhadap kondisi emosional dalam

menyelesaikan Usulan Penelitian?

Kondisi emosional seperti apa?

a. Malas

b. Bosan

c. Bad-mood

Bagaimana saudara mengatasi ketergantungan terhadap kondisi emosional

tersebut?

a. Istirahat

b. Jalan-jalan / shopping

c. Liburan

Apa pengaruh ketergantungan terhadap kondisi emosional tersebut?

a. memperkuat keyakinan diri saya

b. menghambat keyakinan diri saya

(12)

PETUNJUK PENGISIAN

Bacalah baik-baik pernyataan-pernyataan di bawah ini, lalu berikanlah tanda check

list ( √ ) pada kolom yang paling sesuai dengan diri saudara.

Contoh:

No Pernyataan Y CY KY TY

1. Saya mampu Usulan Penelitian tepat waktu.

Keterangan:

Y = Yakin

CY = Cukup Yakin

KY = Kurang Yakin

TY = Tidak Yakin

Jika saudara merasa pernyataan itu sesuai dengan diri saudara, maka berilah tanda

check list ( √ ) pada kolom Y.

Tidak ada jawaban yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah, tetapi isilah

sebaik-baiknya sesuai dengan apa yang saudara hayati mengenai diri saudara sendiri.

Kuesioner Self-Efficacy

No Pernyataan Y CY KY TY

1. Saya mampu memilih topik sesuai dengan minat

saya.

2. Saya mampu melakukan bimbingan secara rutin.

(13)

4. Saya mampu menentukan target waktu seminar.

5. Saya yakin mampu berusaha untuk memilih topik

yang sedang tren di masyarakat.

6. Saya yakin mampu berusaha untuk menjalankan

proses bimbingan secara aktif dengan dosen

pembimbing.

7. Saya yakin mampu berusaha dapat mencari dan

memperbaiki kesalahan yang saya buat dalam

pembuatan Usulan Penelitian.

8. Saya yakin mampu berusaha maksimal sehingga

dapat seminar sesuai target waktu.

9. Saya yakin mampu ‘mempertahankan’ topik yang

saya pilih.

10. Saya yakin mampu menghubungi dosen yang

bersangkutan walau dosen pembimbing sulit

untuk ditemui.

11. Saya yakin mampu memperbaiki makalah

walaupun harus diperbaiki beberapa kali.

12. Saya yakin mampu melakukan presentasi dengan

tenang saat seminar walaupun saya merasa

tegang.

13. Saya yakin mendapatkan topik yang menarik.

14. Saya yakin dapat mengatasi rasa cemas walau

saya sulit menemui dosen pembimbing.

15. Saya yakin dapat mengatasi emosi bila makalah

saya harus diperbaiki terus menerus.

16. Saya yakin dapat mengatasi kecemasan saya, jika

(14)

17. Saya mampu memilih topik yang sedang tren di

masyarakat.

18. Saya mampu untuk langsung mulai bimbingan

setelah memperoleh dosen pembimbing.

19. Saya mampu untuk langsung mengerjakan

feedback setelah mendapat masukan dari dosen

pembimbing.

20. Saya mampu seminar sesuai target yang saya

tentukan.

21. Saya yakin mampu berusaha untuk menguasai

topik yang saya teliti.

22. Saya yakin mampu berusaha bertanya bila ada

yang tidak saya mengerti saat proses bimbingan

berlangsung.

23. Saya yakin mampu memperbaiki makalah setelah

mendapat feedback.

24. Saya yakin mampu berusaha untuk menjalankan

seminar dengan baik.

25. Saya yakin mampu mencari topik lain hingga

akhirnya disetujui oleh pembimbing.

26. Saya yakin mampu bertahan dalam menghadapi

kesulitan / hambatan yang ditemui dalam proses

bimbingan.

27. Saya yakin mampu menemukan

referensi-referensi tentang topik saya.

28. Saya yakin mampu mengatasi ketegangan saya

(15)

29. Saya yakin dapat mengatasi kecemasan saya

karena belum mendapatkan topik.

30. Saya yakin dapat memahami bila saya dan dosen

pembimbing tidak sependapat.

31. Saya yakin dapat menerima bila makalah yang

dibuat banyak terdapat kesalahan.

32. Saya yakin dapat mengatasi emosi jika saat

seminar saya tidak dapat menjawab pertanyaan

penguji.

33. Saya mampu memilih topik yang menarik.

34. Saya mampu untuk memilih bimbingan daripada

mengikuti ajakan teman untuk bermain.

35. Saya mampu memperbaiki makalah setelah

mendapat feedback dari dosen.

36. Saya mampu untuk mengerjakan makalah dengan

sebaik-baiknya agar cepat seminar.

37. Saya yakin mampu berusaha untuk memperoleh

referensi tentang topik saya.

38. Saya yakin mampu berusaha mencari /

menghubungi dosen yang sulit ditemui,

39. Saya yakin mampu berusaha memperbaiki

feedback dengan sebaik-baiknya.

40. Saya yakin mampu berusaha maksimal saat

seminar.

41. Saya yakin mampu mencari topik lain jika topik

ditolak.

42. Saya yakin mampu berusaha untuk menemui

(16)

43. Saya yakin mampu mengerjakan feedback dengan

sebaik-baiknya.

44. Saya yakin mampu mengatasi emosi saya ketika

seminar.

45. Saya yakin tidak cemas ketika topik saya juga

diteliti orang lain.

46. Saya yakin dapat mengatasi emosi ketika

bimbingan tertunda.

47. Saya yakin mengatasi emosi saya jika makalah

saya belum mengalami kemajuan.

48. Saya yakin dapat mengatasi kecemasan ketika

(17)

Lampiran 2

Validitas Alat Ukur

No. Item Korelasi

Pearson

Keputusan

1 Saya mampu memilih topik sesuai dengan

minat saya.

0.382472911 diterima 2 Saya mampu melakukan bimbingan secara

rutin.

0.417290858 diterima 3 Saya mampu memperbaiki feedback.

0.542133266 diterima 4 Saya mampu menentukan target waktu

seminar.

0.57687632 diterima 5 Saya yakin mampu berusaha untuk memilih

topik yang sedang tren di masyarakat.

0.325862902 diterima 6 Saya yakin mampu berusaha untuk

menjalankan proses bimbingan secara aktif

dengan dosen pembimbing.

0.565852099 diterima 7 Saya yakin mampu berusaha dapat mencari dan

memperbaiki kesalahan yang saya buat dalam

pembuatan Usulan Penelitian.

0.664888704 diterima 8 Saya yakin mampu berusaha maksimal

sehingga dapat seminar sesuai target waktu.

0.662218358 diterima 9 Saya yakin mampu ‘mempertahankan’ topik

yang saya pilih.

0.544415198 diterima 10 Saya yakin mampu menghubungi dosen yang

bersangkutan walau dosen pembimbing sulit

ditemui.

0.606158479 diterima 11 Saya yakin mampu memperbaiki makalah

walaupun harus diperbaiki beberapa kali.

(18)

12 Saya yakin mampu melakukan presentasi

dengan tenang saat seminar walaupun saya

merasa tegang.

0.573440746 diterima 13 Saya yakin mendapatkan topik yang menarik.

0.563914514 diterima 14 Saya yakin dapat mengatasi rasa cemas walau

saya sulit menemui dosen pembimbing.

0.623826076 diterima 15 Saya yakin dapat mengatasi emosi bila makalah

saya harus diperbaiki terus menerus.

0.561571855 diterima 16 Saya yakin dapat mengatasi kecemasan saya,

jika saya belum dapat seminar sesuai target.

0.596056988 diterima 17 Saya mampu memilih topik yang sedang tren di

masyarakat.

0.421583141 diterima 18 Saya mampu untuk langsung mulai bimbingan

setelah memperoleh dosen pembimbing.

0.603113573 diterima 19 Saya mampu untuk langsung mengerjakan

feedback setelah mendapat masukan dari dosen

pembimbing.

0.622721214 diterima 20 Saya mampu seminar sesuai target yang saya

tentukan.

0.71259344 diterima 21 Saya yakin mampu berusaha untuk menguasai

topik yang saya teliti.

0.670810769 diterima 22 Saya yakin mampu berusaha bertanya bila ada

yang tidak saya mengerti saat proses bimbingan

berlangsung.

0.578552531 diterima 23 Saya yakin mampu memperbaiki makalah

setelah mendapat feedback.

0.737887278 diterima 24 Saya yakin mampu berusaha untuk

menjalankan seminar dengan baik.

(19)

25 Saya yakin mampu mencari topik lain hingga

akhirnya disetujui oleh pembimbing.

0.582979233 diterima 26 Saya yakin mampu bertahan dalam

menghadapi kesulitan / hambatan yang ditemui

dalam proses bimbingan.

0.732663867 diterima 27 Saya yakin mampu menemukan

referensi-referensi tentang topik saya.

0.669699444 diterima 28 Saya yakin mampu mengatasi ketegangan saya

saat seminar.

0.705948423 diterima 29 Saya yakin dapat mengatasi kecemasan saya

karena belum mendapatkan topik.

0.560482704 diterima 30 Saya yakin dapat memahami bila saya dan

dosen pembimbing tidak sependapat.

0.630366881 diterima 31 Saya yakin dapat menerima bila makalah yang

dibuat banyak terdapat kesalahan.

0.554445725 diterima 32 Saya yakin dapat mengatasi emosi jika saat

seminar saya tidak dapat menjawab pertanyaan

penguji.

0.696717288 diterima 33 Saya mampu memilih topik yang menarik.

0.60594243 diterima 34 Saya mampu untuk memilih bimbingan

daripada mengikuti ajakan teman untuk

bermain.

0.433344676 diterima 35 Saya mampu memperbaiki makalah setelah

mendapat feedback dari dosen.

0.705447208 diterima 36 Saya mampu untuk mengerjakan makalah

dengan sebaik-baiknya agar cepat seminar.

0.674628529 diterima 37 Saya yakin mampu berusaha untuk

memperoleh referensi tentang topik saya.

0.656157958 diterima 38 Saya yakin mampu berusaha mencari /

menghubungi dosen yang sulit ditemui,

(20)

39 Saya yakin mampu berusaha memperbaiki

feedback dengan sebaik-baiknya.

0.68679184 diterima 40 Saya yakin mampu berusaha maksimal saat

seminar.

0.678563422 diterima 41 Saya yakin mampu mencari topik lain jika

topik ditolak.

0.563589728 diterima 42 Saya yakin mampu berusaha untuk menemui

dosen pembimbing yang sulit ditemui.

0.722511937 diterima 43 Saya yakin mampu mengerjakan feedback

dengan sebaik-baiknya.

0.734344506 diterima 44 Saya yakin mampu mengatasi emosi saya

ketika seminar.

0.684630421 diterima 45 Saya yakin tidak cemas ketika topik saya juga

diteliti orang lain.

0.588222911 diterima 46 Saya yakin dapat mengatasi emosi ketika

bimbingan tertunda.

0.491855776 diterima 47 Saya yakin mengatasi emosi saya jika makalah

saya belum mengalami kemajuan.

0.540457165 diterima 48 Saya yakin dapat mengatasi kecemasan ketika

akan mengadakan seminar.

0.644106309 diterima

Reliabilitas alat ukur

(21)

Lampiran 4 (Tabulasi silang antara self efficacy dengan data penunjang)

Tabel Lampiran 5.1 Tabulasi Silang antara pengalaman keberhasilan dengan Self-efficacy Self-efficacy

Tabel Lampiran 5.2 Tabulasi Silang antara pengaruh keberhasilan dengan Self-efficacy Self-efficacy

(22)

Tabel Lampiran 5.4 Tabulasi Silang antara pengaruh kegagalan dengan Self-efficacy

(23)

Tabel Lampiran 5.7 Tabulasi Silang antara Pengaruh model dengan Self-efficacy

Tabel Lampiran 5.8 Tabulasi Silang antara adakah yang memberi dorongan dengan Self-efficacy

(24)

Tabel Lampiran 5.10 Tabulasi Silang antara ketergantungan terhadap kondisi fisik dengan Self-efficacy

Self-efficacy

Tinggi Rendah Total

Kondisi fisik Sakit Jumlah 42 37 79

Persentase 53.2% 46.8% 100.0%

Lelah Jumlah 43 48 91

Persentase 47.3% 52.7% 100.0%

Total Jumlah 85 85 170

Persentase 50.0% 50.0% 100.0%

Tabel Lampiran 5.11 Tabulasi Silang antara mengatasi ketergantungan terhadap kondisi fisik dengan Self-efficacy

Self-efficacy

Tinggi Rendah Total Mengatasi

ketergantungan terhadap kondisi fisik

Istirahat Jumlah 32 22 54

Persentase 59.3% 40.7% 100.0% Minum

suplemen/vitamin

Jumlah 34 30 64

Persentase 53.1% 46.9% 100.0%

Olahraga Jumlah 19 33 52

Persentase 36.5% 63.5% 100.0%

Total Jumlah 85 85 170

(25)

Tabel Lampiran 5.12 Tabulasi Silang antara pengaruh ketergantungan terhadap kondisi fisik

(26)

Tabel Lampiran 5.14 Tabulasi Silang antara mengatasi ketergantungan kondisi emosional

(27)

No. Item Korelasi Pearson

Keputusan

1 Saya mampu memilih topik sesuai dengan

minat saya.

0.382472911 diterima 2 Saya mampu melakukan bimbingan secara

rutin.

0.417290858 diterima 3 Saya mampu memperbaiki feedback.

0.542133266 diterima 4 Saya mampu menentukan target waktu seminar.

0.57687632 diterima 5 Saya yakin mampu berusaha untuk memilih

topik yang sedang tren di masyarakat.

0.325862902 diterima 6 Saya yakin mampu berusaha untuk

menjalankan proses bimbingan secara aktif

dengan dosen pembimbing.

0.565852099 diterima 7 Saya yakin mampu berusaha dapat mencari dan

memperbaiki kesalahan yang saya buat dalam

pembuatan Usulan Penelitian.

0.664888704 diterima 8 Saya yakin mampu berusaha maksimal

sehingga dapat seminar sesuai target waktu.

0.662218358 diterima 9 Saya yakin mampu ‘mempertahankan’ topik

yang saya pilih.

0.544415198 diterima 10 Saya yakin mampu menghubungi dosen yang

bersangkutan walau dosen pembimbing sulit

ditemui.

0.606158479 diterima 11 Saya yakin mampu memperbaiki makalah

walaupun harus diperbaiki beberapa kali.

0.59067495 diterima 12 Saya yakin mampu melakukan presentasi

dengan tenang saat seminar walaupun saya

merasa tegang.

0.573440746 diterima 13 Saya yakin mendapatkan topik yang menarik.

0.563914514 diterima 14 Saya yakin dapat mengatasi rasa cemas walau

saya sulit menemui dosen pembimbing.

0.623826076 diterima 15 Saya yakin dapat mengatasi emosi bila makalah

saya harus diperbaiki terus menerus.

0.561571855 diterima 16 Saya yakin dapat mengatasi kecemasan saya,

jika saya belum dapat seminar sesuai target.

(28)

17 Saya mampu memilih topik yang sedang tren di

masyarakat.

0.421583141 diterima 18 Saya mampu untuk langsung mulai bimbingan

setelah memperoleh dosen pembimbing.

0.603113573 diterima 19 Saya mampu untuk langsung mengerjakan

feedback setelah mendapat masukan dari dosen

pembimbing.

0.622721214 diterima 20 Saya mampu seminar sesuai target yang saya

tentukan.

0.71259344 diterima 21 Saya yakin mampu berusaha untuk menguasai

topik yang saya teliti.

0.670810769 diterima 22 Saya yakin mampu berusaha bertanya bila ada

yang tidak saya mengerti saat proses bimbingan

berlangsung.

0.578552531 diterima 23 Saya yakin mampu memperbaiki makalah

setelah mendapat feedback.

0.737887278 diterima 24 Saya yakin mampu berusaha untuk

menjalankan seminar dengan baik.

0.761124703 diterima 25 Saya yakin mampu mencari topik lain hingga

akhirnya disetujui oleh pembimbing.

0.582979233 diterima 26 Saya yakin mampu bertahan dalam menghadapi

kesulitan / hambatan yang ditemui dalam proses

bimbingan.

0.732663867 diterima 27 Saya yakin mampu menemukan

referensi-referensi tentang topik saya.

0.669699444 diterima 28 Saya yakin mampu mengatasi ketegangan saya

saat seminar.

0.705948423 diterima 29 Saya yakin dapat mengatasi kecemasan saya

karena belum mendapatkan topik.

0.560482704 diterima 30 Saya yakin dapat memahami bila saya dan

dosen pembimbing tidak sependapat.

0.630366881 diterima 31 Saya yakin dapat menerima bila makalah yang

dibuat banyak terdapat kesalahan.

0.554445725 diterima 32 Saya yakin dapat mengatasi emosi jika saat

seminar saya tidak dapat menjawab pertanyaan

penguji.

(29)

33 Saya mampu memilih topik yang menarik.

0.60594243 diterima 34 Saya mampu untuk memilih bimbingan

daripada mengikuti ajakan teman untuk

bermain.

0.433344676 diterima 35 Saya mampu memperbaiki makalah setelah

mendapat feedback dari dosen.

0.705447208 diterima 36 Saya mampu untuk mengerjakan makalah

dengan sebaik-baiknya agar cepat seminar.

0.674628529 diterima 37 Saya yakin mampu berusaha untuk memperoleh

referensi tentang topik saya.

0.656157958 diterima 38 Saya yakin mampu berusaha mencari /

menghubungi dosen yang sulit ditemui,

0.721156893 diterima 39 Saya yakin mampu berusaha memperbaiki

feedback dengan sebaik-baiknya.

0.68679184 diterima 40 Saya yakin mampu berusaha maksimal saat

seminar.

0.678563422 diterima 41 Saya yakin mampu mencari topik lain jika topik

ditolak.

0.563589728 diterima 42 Saya yakin mampu berusaha untuk menemui

dosen pembimbing yang sulit ditemui.

0.722511937 diterima 43 Saya yakin mampu mengerjakan feedback

dengan sebaik-baiknya.

0.734344506 diterima 44 Saya yakin mampu mengatasi emosi saya

ketika seminar.

0.684630421 diterima 45 Saya yakin tidak cemas ketika topik saya juga

diteliti orang lain.

0.588222911 diterima 46 Saya yakin dapat mengatasi emosi ketika

bimbingan tertunda.

0.491855776 diterima 47 Saya yakin mengatasi emosi saya jika makalah

saya belum mengalami kemajuan.

0.540457165 diterima 48 Saya yakin dapat mengatasi kecemasan ketika

akan mengadakan seminar.

(30)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan setiap

manusia di dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, jenjang pendidikan

dimulai dari tingkat terendah yaitu Taman Kanak-Kanak (TK), selanjutnya

berturut-turut Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah

Menengah Umum (SMA) sampai Perguruan Tinggi. Secara umum, masa tempuh

pendidikan di bangku TK adalah maksimal dua tahun, SD ditempuh selama enam

tahun, SMP dan SMU ditempuh dalam waktu masing-masing tiga tahun,

sedangkan Perguruan Tinggi ditempuh selama empat tahun. Selama sekolah (TK

sampai dengan SMU) dapat saja seseorang menyelesaikan pendidikan melebihi

batas waktu tempuh kalau seseorang dinyatakan tinggal kelas; sedangkan di

Universitas dapat saja seseorang menempuh pendidikan 3,5 tahun (kurang dari

empat tahun), tetapi tidak sedikit yang menempuh melebihi empat tahun.

Seseorang yang sedang mengenyam pendidikan pasti menginginkan untuk

dapat segera menyelesaikan pendidikannya. Hal ini terutama pada mahasiswa

yang sedang studi di perguruan tinggi, mereka berharap dapat menyelesaikan

kuliahnya tepat waktu sehingga dapat segera mencari pekerjaan. Perguruan tinggi

menawarkan sistem pendidikan yang berbeda dibandingkan jenjang pendidikan

sebelumnya. Kurikulum di Perguruan Tinggi, diselenggarakan dengan Sistem

(31)

2

Universitas Kristen Maranatha memandu mahasiswa dalam upaya memperoleh seperangkat kemampuan yang

dapat dipakai sebagai bekal awal dalam kehidupan dan fungsinya di masyarakat

nantinya. Sedangkan Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem

penyelenggaraan pendidikan untuk menentukan dan mengatur beban studi

mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar dan beban penyelenggaraan program

lembaga pendidikan. Peranan dan tanggungjawab perguruan tinggi dalam

merancang kurikulum cukup besar, dan akan menentukan kualitas dari lulusan

yang dihasilkan, khususnya peranan lulusan nantinya dalam mengaplikasikan

kemampuannya di masyarakat (Isprajin Brotowibowo dkk, 1996).

Pada dasarnya, cara belajar di perguruan tinggi berbeda dengan cara

belajar di jenjang pendidikan sebelumnya. Di bangku pendidikan sekolah telah

ditetapkan muatan kurikulum yang harus ditempuh oleh seluruh pelajar sehingga

semua pelajar memiliki beban studi yang sama hingga akhir semester. Sedangkan

di perguruan tinggi, mahasiswa memiliki kebebasan untuk menentukan beban

studi yang akan ditempuh setiap semester sesuai kemauan dan kemampuan

mereka. Jadi dalam hal kemajuan pendidikan mahasiswa tergantung pada diri

mereka sendiri sehingga masing-masing mahasiswa memiliki beban studi dan

kecepatan yang berbeda.

Universitas “X” yang berdiri sejak tahun 1965 adalah salah satu perguruan

tinggi yang cukup terkenal di kota Bandung, dengan peringkat ke enam di kota

Bandung (http://lcwcu.um.ac.id/?p=509). Universitas “X” Perguruan tinggi ini

menjadi salah satu pilihan calon mahasiswa baru dalam memperoleh pendidikan

(32)

3

Universitas Kristen Maranatha berbagai jurusan yang dapat dipilih calon mahasiswa sesuai dengan minatnya.

Salah satu fakultas yang cukup banyak peminatnya di Universitas „X‟ adalah

Fakultas Psikologi, yang terakreditasi A - sangat baik (www.maranatha.edu).

Berdasarkan indeks prestasi yang dicapainya, mahasiswa akan memiliki hak

tempuh tertentu. Hak tempuh itu sepenuhnya dapat dimanfaatkan mahasiswa

untuk mengontrak mata kuliah wajib dan pilihan pada semester yang akan

berjalan. Untuk menyelesaikan studinya mahasiswa harus melewati tahapan akhir

yaitu penyusunan skripsi sebagai persyaratan untuk lulus S1 Psikologi. Sebagai

syarat untuk mengontrak skripsi, mahasiswa harus terlebih dahulu menyelesaikan

mata kuliah Usulan Penelitian (UP), yang mengharuskan mahasiswa membuat

tulisan ilmiah berbentuk rancangan penelitian untuk skripsi yang akan dibuatnya.

Menurut kurikulum Fakultas Psikologi di Universitas “X”, mata kuliah

Usulan Penelitian ditawarkan di semester tujuh. Selama mengontrak mata kuliah

Usulan Penelitian, mahasiswa akan dibimbing oleh dua dosen pembimbing. Mata

kuliah Usulan Penelitian sangat bersifat individual, dan kelancaran prosesnya

sangat tergantung pada keaktifan mahasiswa dalam menjalani proses bimbingan

dengan dosen-dosen pembimbingnya. Usulan Penelitian memiliki bobot satu SKS,

diharapkan dapat diselesaikan dalam jangka waktu satu semester. Kalau

mahasiswa tidak dapat menyelesaikan Usulan Penelitian dalam satu semester,

mahasiswa diwajibkan mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian lagi. Sedangkan

jika mahasiswa dapat menyelesaikan dalam jangka waktu satu semester maka

(33)

4

Universitas Kristen Maranatha Dalam menyusun Usulan Penelitian, antara mahasiswa dan dosen

pembimbing akan terjalin proses interaksi yang sangat intensif, yaitu melalui

proses bimbingan. Bila salah satu dari kedua komponen yang berinteraksi itu tidak

konsisten, maka proses penyelesaian Usulan Penelitian akan berlarut-larut. Dari

proses bimbingan tersebut mahasiswa akan memperoleh feedback dari dosen yang

kemudian harus segera ditindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Proses

bimbingan dan perbaikan yang berulang kali, menuntut mahasiswa untuk

memiliki disiplin, ketekunan, motivasi kuat, kesediaan untuk bekerja keras,

semangat untuk bangkit dari kegagalan akibat feedback yang mengharuskan

mahasiswa untuk terus memperbaiki Usulan Penelitian yang dibuatnya. Segera

setelah mahasiswa melakukan perbaikan berdasarkan feedback terakhir, segera

dirinya harus membuat janji kembali dengan dosen pembimbing. Proses ini

tidaklah mudah dan belum tentu berjalan dengan mulus mengingat mahasiswa

maupun dosen harus mengatur waktu bimbingan sedemikian rupa di

tengah-tengah kesibukan lainnya. Terkadang janji yang telah disepakati harus dibatalkan

karena dosen mempunyai kesibukan lain atau mahasiswa berhalangan. Oleh

karena itu mahasiswa harus tetap gigih dan pantang menyerah untuk menemukan

kesepakatan baru guna bertemu dosen pembimbing.

Keadaan-keadaan tersebut di atas menunjukkan bahwa proses

penyelesaian Usulan Penelitian memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi.

Kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi mahasiswa antara lain kesulitan dalam

menentukan judul, menentukan teori, membuat alat ukur, mencari referensi dan

(34)

5

Universitas Kristen Maranatha Penelitian yaitu terlihat dari banyak mahasiswa yang mengontrak kembali mata

kuliah Usulan Penelitian.

Keberhasilan mahasiswa menyelesaikan Usulan Penelitian tergantung dari

masing-masing mahasiswa tersebut. Ketika mahasiswa berhasil menyelesaikan

Usulan Penelitian dalam satu semester (tepat waktu), mereka mempunyai peluang

untuk dapat menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu. Dalam hal ini, mahasiswa

yang baru mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian adalah mahasiswa yang baru

pertama kali mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian.

Dalam proses menyelesaikan kuliah, mahasiswa akan menemui kesulitan

tertentu. Individu dalam mengatasi keadaan sulit atau hambatan dipengaruhi oleh

faktor internal, yaitu self-efficacy. Menurut Bandura (2002), self-efficacy adalah

belief seseorang tentang kemampuannya dalam mengatur dan melaksanakan

sumber-sumber dari tindakan yang dibutuhkan untuk mengatur situasi-situasi di

masa yang akan datang. Self-efficacy menentukan bagaimana seseorang merasa,

berpikir, memotivasi diri dan bertingkah laku.

Setiap inidividu, dalam hal ini mahasiswa yang baru mengontrak Usulan

Penelitian, memiliki derajat self-efficacy yang berbeda satu dengan yang lain.

Mahasiswa yang memiliki self-efficacy tinggi adalah mahasiswa yang memiliki

keyakinan yang tinggi dalam menentukan pilihan yang dibuat, mahasiswa yakin

mampu memilih topik penelitian yang ingin mereka teliti, yakin mampu

menentukan teori yang terbaru, yakin mampu membuat alat ukur, yakin mampu

mencari beberapa referensi yang dapat mendukung serta rajin melakukan

(35)

6

Universitas Kristen Maranatha mungkin, misalnya mahasiswa yakin mampu menanyakan materi yang tidak

dimengerti kepada dosen, senior atau teman serta tidak menyerah meskipun dalam

proses bimbingan mereka harus memperbaiki, mereka tetap berusaha untuk

memperbaiki dengan sebaik-baiknya. Mahasiswa juga memiliki keyakinan untuk

dapat bertahan ketika menghadapi hambatan atau kegagalan dalam proses

menyelesaikan Usulan Penelitian. Mahasiswa yakin mampu tetap berusaha

mencari referensi, yakin dapat menghubungi dosen pembimbing untuk

menentukan jadwal bimbingan terutama saat dosen pembimbing sulit ditemui.

Mahasiswa yang self-efficacynya tinggi, juga yakin dapat mengatasi penghayatan

perasaannya. Dalam hal ini, mahasiswa yang merasa cemas atau susah hati karena

sulit menemui dosen pembimbing akan yakin mampu berusaha mengatasi

perasaannya tersebut.

Sedangkan mahasiswa yang memiliki self-efficacy yang rendah, mereka

kurang yakin mampu dalam menentukan pilihan yang dibuat, sehingga mahasiswa

akan memilih topik penelitian yang sama dengan teman-temannya dan tidak

update akan teori yang terbaru, hanya memakai alat ukur yang sudah ada, mencari

referensi seadanya serta kurang yakin dapat bimbingan sebisa atau semau mereka

dikarenakan harus menyesuaikan jadwal pembimbing. Mahasiswa yang memiliki

self-efficacy rendah juga kurang yakin mampu berusaha semaksimal mungkin.

Sehingga ketika mahasiswa tidak memahami materi, ia tidak berusaha untuk

bertanya baik kepada dosen maupun teman, dan gampang menyerah dalam proses

bimbingan mereka, jika mendapat feedback mereka akan memperbaiki seadanya

(36)

7

Universitas Kristen Maranatha bertahan ketika menghadapi hambatan/kesulitan dalam proses menyelesaikan

Usulan Penelitian, ia malas mencari referensi, malas menghubungi dosen

pembimbing untuk menentukan jadwal bimbingan apalagi kalau dosen

pembimbing sulit ditemui. Mahasiswa juga kurang yakin dalam mengatasi

penghayatan perasaannya. Dalam hal ini, mahasiswa yang merasa cemas atau

susah hati karena sulit menemui dosen pembimbing akan larut dengan emosinya

sehingga mereka tidak bimbingan beberapa lama.

Self-efficacy yang tinggi dibutuhkan bagi mahasiswa yang baru

mengontrak Usulan Penelitian, terlebih lagi mahasiswa yang sudah lebih dari satu

kali mengontrak Usulan Penelitian. Diharapkan, ini dapat meningkatkan

keyakinan mahasiswa untuk lebih giat menyelesaikan Usulan Penelitiannya.

Karena kenyataannya, banyak mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas „X‟

Bandung yang mengontrak ulang mata kuliah Usulan Penelitian. Hal ini berarti

mahasiswa tersebut tidak dapat menyelesaikan Usulan Penelitian dalam satu

semester.

Berdasarkan wawancara dengan empat belas orang mahasiswa yang baru

mengontrak Usulan Penelitian, empat orang mahasiswa memiliki keyakinan untuk

dapat menyelesaikan Usulan Penelitian tepat waktu. Mereka telah menentukan

pilihannya, mereka telah memilih topik tertentu untuk diajukan kepada dosen

pembimbing untuk selanjutnya akan menjadi topik Usulan Penelitian. Mereka

yakin dapat berusaha optimal untuk dapat menyelesaikan Usulan Penelitian tepat

waktu. Keempat mahasiswa tersebut juga menyadari bahwa Usulan Penelitian ini

(37)

8

Universitas Kristen Maranatha dalam menyelesaikan Usulan Penelitian ini adalah hal yang wajar, mereka yakin

dapat menghadapinya. Mereka melihat ada senior atau teman-teman ketika proses

menyelesaikan Usulan Penelitian tersebut banyak yang merasa cemas tidak dapat

selesai tepat waktu, bahkan ada juga yang stress. Hal ini mereka jadikan masukan

dan mereka telah memiliki cara masing-masing untuk mengatasi kecemasan

tersebut sehingga mereka yakin dapat mengatasi kecemasan tersebut dan Usulan

Penelitian dapat mereka selesaikan tepat waktu.

Sementara sepuluh mahasiswa lainnya, tidak memiliki keyakinan dapat

menyelesaikan Usulan Penelitian tepat waktu. Tiga orang diantaranya mengatakan

bahwa mereka belum memilih topik Usulan Penelitian, mereka malas dan

menunda-nunda untuk bimbingan. Mereka juga sedang berusaha mencari-cari

topik, tetapi masih bingung memilih topik yang mana sehingga mereka tidak bisa

langsung mengerjakan seperti orang-orang yang telah memiliki judul. Jika melihat

teman-teman yang terus bimbingan mereka merasa cemas apakah dapat

menyelesaikan tepat waktu atau tidak. Tujuh orang mahasiswa lainnya, telah

memiliki topik yang telah disetujui oleh dosen pembimbing, dan sedang terus

bimbingan dan menerima feedback. Tetapi mereka merasa Usulan Penelitian yang

mereka buat masih berkutat di bagian yang sama padahal waktu imbingan sudah

cukup lama, mereka merasa cemas karena Usulan Penelitian mereka tidak

mengalami kemajuan. Hal ini sering membuat mereka cemas dan tidak yakin

dapat menyelesaikannya tepat waktu.

Berdasarkan fakta yang telah diuraikan di atas, terlihat bahwa self-efficacy

(38)

9

Universitas Kristen Maranatha karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui derajat self-efficacy mahasiswa

Fakultas Psikologi yang baru mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di

Universitas “X” Bandung.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, masalah yang ingin diteliti adalah derajat

self-efficacy mahasiswa Fakultas Psikologi yang baru mengontrak mata kuliah Usulan

Penelitian di Universitas “X” Bandung.

1.3. Maksud, Tujuan dan Kegunaan

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang derajat

self-efficacy mahasiswa Fakultas Psikologi yang baru mengontrak mata kuliah

Usulan Penelitian untuk menyelesaikan mata kuliah Usulan Penelitian di Fakultas

Psikologi Universitas „X‟ Bandung.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang

mendalam dan rinci dalam arti dikaitkan dengan hal-hal yang mempengaruhi

(mastery experiences, vicarious experiences, verbal perusasions, physiological

and affective states) derajat self-efficacy mahasiswa Fakultas Psikologi yang baru

(39)

10

Universitas Kristen Maranatha 1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan teoritis :

Sebagai bahan masukan bagi ilmu Psikologi Pendidikan mengenai

self-efficacy, khususnya pada mahasiswa yang baru mengontrak mata kuliah

Usulan Penelitian di Fakultas Psikologi Universitas „X‟ Bandung.

 Sebagai bahan acuan dan tambahan informasi bagi peneliti lain yang ingin

meneliti lebih lanjut mengenai derajat self-efficacy mahasiswa yang baru

mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di Fakultas Psikologi

Universitas „X‟ Bandung.

1.4.2. Kegunaan praktis :

1 Memberikan informasi kepada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

„X‟ Bandung yang akan mengontrak Usulan Penelitian mengenai

self-efficacy mahasiswa yang baru mengontrak Usulan Penelitian. Sehingga

dapat dijadikan bahan pertimbangan ketika akan mengontrak mata kuliah

Usulan Penelitian.

2 Memberikan informasi kepada Fakultas Psikologi Universitas “X”

Bandung mengenai self-efficacy mahasiswa yang baru mengontrak Usulan

Penelitian, sehingga dapat membuat mahasiswa memiliki self-efficacy

yang tinggi saat mengontrak Usulan Penelitian agar makalah tersebut

(40)

11

Universitas Kristen Maranatha 1.5. Kerangka Pikir

Manusia yang telah mencapai jenjang pendidikan perkuliahan disebut

sebagai mahasiswa. Mahasiswa berada pada tahap perkembangan masa dewasa

awal, dan salah satu tanda bahwa individu berada pada masa dewasa awal adalah

dengan masuknya individu tersebut ke jenjang pendidikan perkuliahan. Menurut

(Santrock, 2002), mahasiswa yang berada pada tahap dewasa awal mempunyai

tuntutan untuk menyelesaikan tugas akademiknya. Dalam menyelesaikan tugas

akademiknya mahasiswa harus melewati serangkaian mata kuliah yang terangkum

dalam kurikulum fakultas tempatnya menuntut ilmu. Di semester-semester akhir

Fakultas Psikologi Universitas „X‟ Bandung, mahasiswa akan mengontrak Usulan

Penelitian.

Berdasarkan kurikulum fakultas Fakultas Psikologi Universitas „X‟

Bandung, mahasiswa akan mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian di semester

tujuh. Mata kuliah Usulan Penelitian memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi

mengingat aktivitasnya tidak terjadwal. Selama mengontrak mata kuliah Usulan

Penelitian, mahasiswa akan dibimbing oleh dua dosen pembimbing. Mereka akan

dibimbing dalam menyusun Usulan Penelitian dari bab satu sampai bab tiga,

setelah itu mahasiswa akan melalui seminar Usulan Penelitian. Setelah seminar,

barulah mahasiswa dapat mengontrak mata kuliah skiripsi.

Keberhasilan mahasiswa untuk menyelesaikan Usulan Penelitian

ditentukan oleh berbagai macam faktor. Salah satu fakor internal yang dapat

mempengaruhi keberhasilan mahasiswa adalah self-efficacy. Self-efficacy adalah

(41)

12

Universitas Kristen Maranatha sumber-sumber dari tindakan yang dibutuhkan untuk mengatur situasi-situasi di

masa yang akan datang (Bandura, 2002). Sedangkan belief adalah keyakinan

individu yang ditampilkan pada apa yang akan dilakukan (International

Encyclopedia of The Social Science, 1998). Self-efficacy menentukan saat

seseorang merasa, berpikir, memotivasi diri dan bertingkah laku (Bandura, 2002).

Self-efficacy dibentuk oleh empat sumber utama, yaitu: mastery

experiences, vicarious experiences, social/verbal persuasions, dan physiological

and affective states. Sumber pertama, Mastery experiences adalah sumber

self-efficacy yang terbentuk dari pengalaman berhasil atau tidaknya individu

menguasai suatu keterampilan tertentu. Mahasiswa yang baru mengontrak mata

kuliah Usulan Penelitian yang memiliki pengalaman sering berhasil

menyelesaikan mata kuliah selain Usulan Penelitian dalam satu semester (tepat

waktu), membuat mereka yakin bahwa mata kuliah Usulan Penelitian pun dapat

diselesaikan tepat waktu. Mahasiswa-mahasiswa tersebut yakin dapat menentukan

topik, membuat alat ukur, mencari referensi dan membuat jadwal bimbingan,

hal-hal tersebut menunjukkan mahasiswa memiliki self-efficacy tinggi. Sedangkan

mahasiswa yang sering gagal di mata kuliah lain sehingga harus mengontrak

ulang, mereka tidak yakin bahwa Usulan Penelitiannya dapat juga diselesaikan

tepat waktu, hal –hal tersebut menunjukkan mahasiswa tersebut memiliki

self-efficacy rendah. Tetapi apabila mahasiswa merasa yakin bahwa ia mampu

menyelesaikan Usulan penelitian dalam satu semester dengan baik maka ia akan

mampu bertahan dalam menghadapi rintangan dan cepat pulih ketika ia

(42)

13

Universitas Kristen Maranatha pembimbing, mahasiswa harus segera menjalankan feedback tersebut sehingga

dapat segera mengumpulkan dan segera bimbingan berikutnya. Pengalaman

berhasil atau tidaknya dalam melakukan suatu kegiatan / aktivitas diolah dengan

proses kognitif sehingga menghasilkan self-efficacy yang berbeda satu dengan

lain.

Sumber kedua, Vicarious experiences, yaitu sumber self-efficacy yang

berasal dari pengamatan individu terhadap individu lain dan menemukan beberapa

kesamaan antara dirinya dengan individu lain tersebut, sehingga mereka

cenderung untuk meniru model tersebut. Melalui vicarious experiences,

self-efficacy mahasiswa terbentuk melalui pengamatan yang dilakukannya terhadap

individu lain yang dianggapnya sebagai model. Mahasiswa mengamati temannya

yang serupa dengan dirinya yang memiliki Indeks Pretasi yang tidak jauh berbeda

dengan dirinya, satu angkatan dengannya, sama-sama main/jalan-jalan dan

mengalami hambatan yang sama terus bimbingan dan kadang dosen pembimbing

sulit ditemui, tetapi mereka berhasil mengatasinya, maka hal tersebut

menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki self-efficacy tinggi. Pengamatan

terhadap rekan diolah dengan proses kognitif, hasil olah proses kognitif dapat

membuat self-efficacy tinggi jika keberhasilan teman dianggap sebagai pemacu

mereka untuk lebih berusaha maksimal. Berbeda jika mahasiswa melihat

temannya yang serupa dengannya yang sudah berusaha keras tetapi setelah sekian

lama belum juga berhasil menyelesaikan mata kuliah Usulan Penellitian, hal ini

(43)

14

Universitas Kristen Maranatha Sumber ketiga, social/verbal persuasion yaitu pernyataan-pernyataan

verbal untuk menguatkan keyakinan seseorang bahwa mereka memiliki hal-hal

yang dibutuhkan untuk dapat berhasil. Mahasiswa yang dipersuasi oleh

orang-orang yang signifikan baginya seperti orang-orang tua, dosen atau teman-temannya

bahwa mereka mampu untuk menjalani dan menyelesaikan mata kuliah Usulan

Penelitian tepat waktu dan mampu untuk dapat lulus secepatnya, mampu untuk

mengatasi hambatan yang ada, maka mahasiswa tersebut cenderung akan

menggerakkan usaha yang lebih besar untuk mencapai keberhasilan. Misalnya

orang tua selalu memberi semangat bahwa ia mampu menyelesaikan Usulan

Penelitiannya seperti teman-teman yang lain, kemudian teman-teman juga

memberi semangat kepadanya serta menyatakan akan membantunya agar segera

menyelesaikan Usulan Penelitian, hal ini dapat membuat mahasiswa memiliki

self-efficacy tinggi. Sedangkan jika mahasiswa diberi masukan oleh orang-orang

yang signifikan baginya seperti orang tua, dosen atau teman-temannya bahwa sulit

untuk mengatasi hambatan yang ada dan sulit untuk lulus secepatnya, maka hal ini

dapat membuat mahasiswa memiliki self-efficacy rendah. Persuasi diolah secara

kognitif, jika mahasiswa menangkap sebagai persuasi positif maka dapat membuat

self-efficacy tinggi, sedangkan jika mahasiswa menangkap persuasi sebagai

negatif maka akan membuat self-efficacy rendah.

Sumber yang terakhir, physiological and affective states yaitu sumber

self-efficacy yang berasal dari penghayatan individu terhadap keadaan fisik dan

emosional saat menilai kemampuan diri sendiri. Mereka menginterpretasikan

(44)

15

Universitas Kristen Maranatha kerja yang tidak memuaskan. Suasana hati (mood) juga mempengaruhi penilaian

seseorang terhadap personal efficacynya. Mahasiswa yang suasana hati saat

mengerjakan Usulan tetap bersemangat dan mampu mengatasi kecemasan

mereka, maka mood positive tersebut dapat memiliki self-efficacy tinggi.

Sedangkan mahasiswa yang memandang setiap hambatan yang timbul

menumbuhkan kecemasan yang membuatnya menjadi stres dan menimbulkan

mood negative dapat memiliki self-efficacy yang rendah. Keadaan kondisi fisik

dan psikologis yang dialami mahasiswa diolah dengan proses kognitif dan

hasilnya bahwa itu adalah hal yang wajar maka akan membuat self-efficacy tinggi,

tetapi jika keadaan kondisi fisik dan psikologis dianggap akibat dari tindakan

yang sedang dilakukan (menyelesaikan Usulan Penelitian), hal ini dapat membuat

self-efficacy rendah.

Keempat sumber utama tersebut merupakan sumber informasi bagi

mahasiswa yang sedang mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian yang

kemudian akan diolah melalui penilaian kognitif, maka self-efficacy setiap

mahasiswa akan berbeda-beda karena tergantung dari bagaimana seorang

mahasiswa menginterpretasikan sumber-sumber informasi yang ia peroleh.

Pengalaman yang telah diproses tersebut akan menentukan tinggi rendahnya

self-efficacy mahasiswa. Tinggi rendahnya self-self-efficacy terlihat dari keyakinan

mahasiswa dalam menentukan pilihan yang dibuatnya, keyakinan mahasiswa

dalam mengeluarkan usaha semaksimal mungkin, keyakinan mahasiswa untuk

bertahan saat dihadapkan pada rintangan-rintangan, dan keyakinan mahasiswa

(45)

16

Universitas Kristen Maranatha Mahasiswa yang memiliki self-efficacy tinggi memiliki keyakinan yang

tinggi dalam menentukan pilihan yang dibuat. Misalnya mahasiswa akan memilih

judul penelitian atau menentukan teori apa yang akan digunakan. Mahasiswa

memiliki keyakinan untuk mau berusaha seoptimal mungkin, misalnya mahasiswa

akan menanyakan materi yang tidak dimengerti kepada dosen, senior atau teman

serta tidak menyerah meskipun dalam proses bimbingan mereka akan dapat

feedback, tetapi mereka tetap berusaha untuk memperbaiki dengan

sebaik-baiknya. Mahasiswa yang memiliki self-efficacy tinggi memiliki keyakinan untuk

dapat bertahan ketika menghadapi hambatan atau kegagalan dalam proses

menyelesaikan Usulan Penelitian. Mahasiswa akan tetap berusaha mencari

referensi, menghubungi dosen pembimbing untuk menentukan jadwal bimbingan

walaupun kalau dosen pembimbing sulit ditemui. Mahasiswa memiliki keyakinan

mampu mengatasi penghayatan perasaan negatifnya. Mahasiswa yang memiliki

perasaan cemas selama proses menyelesaikan Usulan Penelitian yakin mampu dan

akan berusaha mengatasi perasaan cemasnya.

Sementara, mahasiswa yang memiliki self-efficacy rendah, mereka kurang

yakin dalam menentukan pilihan yang dibuat, misalnya mahasiswa akan memilih

judul penelitian yang sudah sering diteliti. Mahasiswa kurang yakin untuk dapat

berusaha seoptimal mungkin. Misalnya ketika mahasiswa tidak memahami materi,

ia tidak berusaha untuk menanyakan materi yang tidak dipahami kepada dosen,

senior atau teman; dan gampang menyerah, jika dalam proses bimbingan mereka

mendapat feedback maka mereka akan memperbaiki dengan asal-asalan yang

(46)

17

Universitas Kristen Maranatha kurang yakin untuk dapat bertahan ketika menghadapi hambatan atau kegagalan

dalam proses menyelesaikan Usulan Penelitian. Mahasiswa akan malas mencari

referensi, malas menghubungi dosen pembimbing untuk menentukan jadwal

bimbingan apalagi kalau dosen pembimbing sulit untuk ditemui. Mahasiswa

kurang yakin mampu mengatasi penghayatan perasaan negatifnya. Mahasiswa

yang merasa cemas selama proses menyelesaikan Usulan Penelitian akan larut

dengan emosinya sehingga mereka bisa terhambat atau tertunda menyelesaikan

Usulan Penelitian.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dilihat untuk dapat menyelesaikan

mata kuliah Usulan Penelitian dalam satu semester atau tepat waktu, ada empat

macam sumber yang akan menjadi sumber informasi bagi mahasiswa yang baru

mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian yang kemudian akan diolah melalui

penilaian kognitif untuk membentuk self-efficacy. Self-efficacy yang terbentuk

pada mahasiswa akan berbeda satu dengan lainnya, tergantung pada bagaimana

seorang mahasiswa menginterpretasikan sumber-sumber informasi yang ia

peroleh. Kemudian self-efficacy yang sudah terbentuk tersebut akan ditampilkan

oleh individu dalam bentuk perilaku. Self-efficacy yang akan timbul berupa

keyakinan terhadap pilihan yang dibuat oleh mahasiswa dalam menyelesaiakan

Usulan Penelitian, keyakinan terhadap usaha yang dikeluarkannya, keyakinan

terhadap berapa lama mahasiswa bertahan ketika dihadapkan pada hambatan, dan

keyakinan terhadap bagaimana penghayatan perasaannya terhadap hal-hal yang

berhubungan dengan tuntutan-tuntutan yang diberikan kepadanya. Untuk lebih

(47)

18

Universitas Kristen Maranatha Skema 1.1. Kerangka Pikir

Mahasiswa yang Mengontrak Usulan Penelitian

Proses Kognitif

Self-Efficacy

● Pilihan yang dibuat ● Usaha yang dikeluarkan ● Daya tahan dalam menghadapi

hambatan atau kegagalan

● Penghayatan perasaan

Tinggi

Rendah

Sumber-sumber Self-Efficacy :

- Mastery Experiences - Vicarious Experiences - Social / Verbal Persuasion

(48)

19

Universitas Kristen Maranatha 1.6. Asumsi Penelitian

1. Self-efficacy mahasiswa yang mengontrak Usulan Penelitian, dibentuk

oleh mastery experiences, vicarious experiences, verbal perusasions,

physiological and affective states.

2. Mahasiswa yang memiliki self-efficacy yang tinggi adalah mahasiswa

yang memiliki keyakinan yang tinggi terhadap pilihan yang dibuat,

keyakinan terhadap usaha yang dikeluarkannya, keyakinan terhadap daya

tahan saat dihadapkan pada hambatan/kegagalan, dan keyakinan untuk

mengatasi perasaannya negatifnya.

3. Mahasiswa yang memiliki self-efficacy yang rendah adalah mahasiswa

yang kurang yakin terhadap pilihan yang dibuat, kurang yakin terhadap

usaha yang dikeluarkannya, kurang yakin dapat bertahan dihadapkan pada

hambatan/kegagalan, dan kurang yakin dalam menghayati perasaannya

(49)

58

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1 Jumlah mahasiswa Fakultas Psikologi yang baru mengontrak mata kuliah

Usulan Penelitian di Universitas ‘X’ Bandung adalah 170 orang. Terdiri dari

50% yang memiliki self-efficacy tinggi dan 50% yang memiliki self-efficacy

rendah.

2 Mahasiswa yang memiliki self-efficacy tinggi menunjukkan keyakinan yang

tinggi dalam membuat pilihan, yakin mampu mengerahkan sejumlah usaha,

yakin mampu bertahan saat menghadapi hambatan/kesulitan, serta yakin

mampu menghayati perasaan mereka selama proses menyelesaikan Usulan

Penelitian.

3 Mahasiswa yang memiliki self-efficacy rendah, mereka menunjukkan kurang

yakin mampu membuat pilihan, kurang yakin mampu mengerahkan usaha,

kurang yakin mampu bertahan jika menghadapi hambatan/kesulitan, dan

kurang yakin dalam menghayati perasaan mereka selama proses

menyelesaikan Usulan Penelitian.

4 Pada sumber mastery experiences, mahasiswa yang baru mengontrak Usulan

Penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang sering mengalami

(50)

59

Universitas Kristen Maranatha 5 Pada sumber vicarious experiences derajat self-efficacy mahasiswa cukup

banyak terbentuk dari pengamatan akan keberhasilan temannya.

6 Dari social/verbal persuasion, menunjukkan bahwa mahasiswa yang baru

mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian yang diberi pujian/dorongan

selama proses menyelesaikan Usulan Penelitian membuat mahasiswa tersebut

memiliki self-efficacy tinggi.

7 Pada sumber physiological and affective states, mahasiswa yang baru

mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian memperhatikan kondisi fisik dan

emosi selama menyelesaikan Usulan Penelitian.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa

saran yang sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membaca

penelitian ini :

5.2.1 Saran Bagi Peneliti Lain

Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kontribusi sumber-sumber

self-efficacy terhadap derajat self-efficacy pada mahasiswa yang baru mengontrak

mata kuliah Usulan Penelitian.

5.2.2 Saran Guna Laksana

Berdasarkan penelitian ini dapat diajukan beberapa saran yang diharapkan

(51)

60

Universitas Kristen Maranatha Bagi mahasiswa yang baru mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian diharapkan

dapat menyadari pentingnya memiliki self-efficacy selama proses menyelesaikan

Usulan Penelitian. Oleh karena itu diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan

self-efficacy melalui keempat sumber self-efficacy.

Bagi Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ Bandung, diharapkan dapat

memperhatikan keyakinan diri mahasiswa selama proses menyelesaikan Usulan

(52)

60 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bandura, Albert. Stanford University.2002. Self-Efficacy: The Exercise of

Control. 5th . ed. New York: W. H. Freeman and Company.

Bandura, Albert. 1999. Self-Efficacy in Changing Societies, USA: Cambriedge University Press.

Gulo, W. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: PT Grasindo.

Isprajin Brotowibowo dkk, 1996. Peranan dan Tanggung Jawab Perguruan

Tinggi

Nazir, Moh, Ph.D. 2003. Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Santrock, John W. 2006. Life-Span Development. New York: Mc. Graw hill International Edition.

Santrock, John W. 2002. Life Span Development – Perkembangan Masa Hidup Jilid 2, terjemahan Juda Damanik., Ahmad Chusairi. Jakarta: Erlangga.

Siegel, Sidney. 1997. Statistik Non Parametrik: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

(53)

61 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

http://lcwcu.um.ac.id/?p=509 “Peringkat Perguruan Tinggi Indonesia Versi “UMetrics” Edisi 20 September 2009

www.maranatha.edu Universitas Kristen Maranatha

Vickie Januar, 2007. Survey mengenai Self-Efficacy pada Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang Mengambil Mata Kuliah Kerja Praktek di

Universitas “X” Bandung

Gambar

Tabel Lampiran 5.1 Tabulasi Silang antara pengalaman keberhasilan dengan Self-efficacy   Self-efficacy
Tabel Lampiran 5.4 Tabulasi Silang antara pengaruh kegagalan dengan Self-efficacy
Tabel Lampiran 5.7 Tabulasi Silang antara Pengaruh model dengan Self-efficacy  Self-efficacy
Tabel Lampiran 5.10 Tabulasi Silang antara ketergantungan terhadap kondisi fisik dengan Self-efficacy
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi nonpartisipan, peneliti mengamati secara langsung proses belajar mengajar pada mata pelajaran seni budaya bidang

utama yang dimiliki robot humanoid R2C terletak pada motion (gerakan) dan kestabilan.. robot ketika

Simpulan penelitian adalah MAAW dan losion MAAW berpotensi sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes aegypti dan durasi losion MAAW lebih lama dibandingkan MAAW.. Kata

Untuk mengetahui pengaruh iklan Produk Rokok Sampoerna A Mild. terhadap

Dengan demikian, untuk mengantisipasi dampak signifikan yang ditimbulkan dari ancaman tersebut maka organisasi perlu menerapkan suatu rencana pemulihan yang

>7.5; 3) mewujudkan manajemen seleksi PPDB yang efektif; 4) mewujudkan PPDB yang efisien; 5) mewujudkan layanan yang baik, memenuhi standar kualitas layanan. Pelaksanaan

Dokumen rekam medis rawat inap yang telah pulang rawat inap diisi secara lengkap, benar dan jelas oleh tenaga medis, para medis atau tenaga kesehatan lainnya pada saat