• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI."

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRAK

DESAIN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI

Depazzi Meytha Sari Yustejo Universitas Sanata Dharma

2015

Makalah ini bertujuan untuk menguraikan desain pembelajaran

cooperative dengan model Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi

belajar siswa dalam proses pembelajaran pada materi memahami kondisi ketenagakerjaan bagi siswa SMA kelas XI.

(2)

viii ABSTRACT

MODEL DESIGN JIGSAW TYPE OF COOPERATIVE LEARNING TO

INCREASE THE STUDENTS’ ATIVITIES AND ACHIEVEMENTS IN

ECONOMIC LESSON OF THE TENTH GRADE STUDENTS

Depazzi Meytha Sari Yustejo Sanata Dharma University

2015

This paper aims to describe the cooperative learning design with model design Jigsaw type to increase the students’ activities and learning achievements in the learning process in understanding the condition of manpower for students of the tenth grade Senior High School.

This type of cooperative learning by applying Jigsaw type for understanding condition of manpower is done by teacher in two cycles. Every cycle has 90 minutes. The first cycle discussed the meaning and the efforts of

(3)

UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

Depazzi Meytha Sari Yustejo

091334051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

Depazzi Meytha Sari Yustejo

091334051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk: Tuhan Yesus

Bapakku Victorianus Suwartidjo dan Mamiku Yustina Suyatni Kakakku Ella dan Dudik

Ponakanku Sherly

Mas Stephanus yang selalu menyemangati dan mendoakanku dengan sabar

DAN

(8)

v

MOTTO

Ketika kita masih dapat bangun dari tempat tidur dan dapat

melangkahkan kaki maka

(9)
(10)
(11)

viii ABSTRAK

DESAIN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI

Depazzi Meytha Sari Yustejo Universitas Sanata Dharma

2015

Makalah ini bertujuan untuk menguraikan desain pembelajaran

cooperative dengan model Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi

belajar siswa dalam proses pembelajaran pada materi memahami kondisi ketenagakerjaan bagi siswa SMA kelas XI.

(12)

ix

ABSTRACT

MODEL DESIGN JIGSAW TYPE OF COOPERATIVE LEARNING TO

INCREASE THE STUDENTS’ ATIVITIES AND ACHIEVEMENTS IN

ECONOMIC LESSON OF THE TENTH GRADE STUDENTS

Depazzi Meytha Sari Yustejo Sanata Dharma University

2015

This paper aims to describe the cooperative learning design with model design Jigsaw type to increase the students’ activities and learning achievements in the learning process in understanding the condition of manpower for students of the tenth grade Senior High School.

This type of cooperative learning by applying Jigsaw type for understanding condition of manpower is done by teacher in two cycles. Every cycle has 90 minutes. The first cycle discussed the meaning and the efforts of

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Yang Mulia Yesus Kristus karena berkat kasih karunia yang

besar dan dampinganNya maka penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan

judul ” DESAIN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI ”

dengan baik dan lancar.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pendidikan pada Program Studi PE BKK Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, banyak kesulitan dan hambatan yang

dialami penulis, terutama karena kemampuan yang terbatas, tetapi berkat

bimbingan dari dosen pembimbing, serta bantuan dari berbagai pihak, maka

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Maka dari itu, pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

(14)

xi

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;.

4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan,

memberikan nasehat, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan

tugas akhir ini;

5. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen

pembimbing selama membuat proposal dan selaku Dosen Penguji yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan

kritik, dan saran untuk kesempurnaan tugas akhir ini.

6. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Si. selaku Dosen Penguji

yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan,

memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan tugas akhir ini.

7. Staf pengajar Program Studi PE BKK Pendidikan Akuntansi yang telah

memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.

8. Tenaga administrasi Program Studi PE BKK Pendidikan Akuntansi yang

telah membantu kelancaran proses belajar selama ini.

9. Orang tuaku Bapak Victorianus Suwartidjo dan Mami Yustina Suyatni,

Kakakku Ella dan Dudik, Ponakanku Sherly dan Mas Stephanus yang selalu

memberikan doa, dukungan serta semangat.

10. Teman-temanku: Vita, Endah, Petty, Dewi, Sella, Lia, Siska, Yaya, Riris, Evi

dan yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu yang telah mendukung

(15)

xii

serta semangat yang telah diberikan dan kenangan dan canda tawa selama

kita kuliah bersama.

11. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas semua

dukungan yang telah diberikan dalam penulisan tugas akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam tugas

akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangaun agar tugas akhir ini menjadi lebih baik. Dan semoga tugas akhir ini

dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Penulis,

(16)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Bahasan Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

(17)

xiv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Penelitian Tindakan Kelas ... 5

B. Model Pembelajaran Kooperatif ... 7

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 9

D. Keaktifan Siswa ... 10

E. Prestasi Belajar Siswa ... 11

BAB III PEMBAHASAN ... 14

A Desain Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 14

1. Observasi ... 14

2. Desain Tindakan Kelas ... 14

Siklus I ... 15

a. Perencanaan ... 15

b. Pelaksanaan Tindakan ... 16

c. Observasi ... 18

d. Refleksi ... 19

Siklus II ... 19

a. Perencanaan ... 19

b. Pelaksanaan Tindakan ... 20

c. Observasi ... 22

(18)

xv

B Ketercapaian Keaktifan dan Prestasi Siswa

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw ... 24

BAB IV PENUTUP ... 25

A Kesimpulan ... 25

DAFTAR PUSTAKA ... 27

(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Peningkatan Aktivasi Belajar Siswa ... 24

(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 29

Lampiran 2. Hand Out ... 41

Lampiran 3a. Soal Evaluasi Siklus 1 dan Kunci Jawaban ... 49

Lampiran 3b. Soal Evaluasi Siklus 2 dan Kunci jawaban ... 51

Lampiran 4. Lembar Refleksi Siswa ... 54

Lampiran 5a. Instrumen Observasi Aktivasi Guru Di Kelas Secara Umum 55 Lampiran 5b. Instrumen Observasi Kegiatan Guru ... 57

Lampiran 5c. Instrumen Observasi Aktivasi Siswa Di Kelas ... 60

Lampiran 5d. Instrumen Observasi Keaktifan Siswa ... 61

Lampiran 5e. Instrumen Observasi Hasil Belajar Siswa ... 62

Lampiran 6. Pembagian Materi Diskusi Untuk Kelompok Ahli ... 63

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan

mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Perkembangan dunia

pendidikan yang semakin pesat menuntut lembaga pendidikan untuk

menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Terdapat banyak

upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya dengan

peningkatan sarana dan prasarana, perubahan kurikulum, proses belajar

mengajar dan peningkatan kualitas guru. Kualitas pembelajaran juga harus

ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas hasil belajar. Namun

kenyataannya yang terjadi pada saat ini, walaupun kurikulum yang berlaku

terus mengalami perbaikan dari waktu ke waktu untuk mewujudkan

pembelajaran yang baik, model yang di pakai guru cenderung tetap yaitu

model ceramah.

Mata pelajaran ekonomi merupakan satu dari satuan mata pelajaran

yang diajarkan pada tingkat sekolah menengah atas. Pembelajaran

Ekonomi perlu ditingkatkan karena tuntutan kurikulum dan perkembangan

zaman yang semakin maju pesat. Namun demikian fakta di lapangan

menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam

belajar. Hal demikian disebabkan pembelajaran ekonomi yang selama ini

(22)

pada guru sehingga keaktifan siswa dalam pembelajaran kurang dibangun.

Rendahnya keaktifan siswa ini berdampak pada prestasi belajar siswa.

Oleh karena itu, pendidik harus mampu menciptakan pembelajaran yang

lebih bervariasi dan dapat meningkatkan peran serta siswa dalam

pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan peneliti, banyak guru pada waktu

mengajar menggunakan model ceramah dan diskusi. Pada awalnya siswa

memang mendengarkan guru namun selama waktu berjalan siswa

cenderung ngobrol sendiri dan tidak memperhatikan guru. Sementara

ketika guru menerapkan model diskusi, suasana kelas kurang lebih sama

dengan penerapan model ceramah. Sebagian besar siswa menggantungkan

pekerjaannya pada teman yang aktif saja. Dari pengalaman di atas, maka

penerapan model ceramah dan diskusi kurang efektif dalam proses

pembelajaran siswa. Oleh sebab itu perlu dirancang model pembelajaran

tertentu yang tepat untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar

siswa selama dan setelah mengikuti pembelajaran.

Salah satu solusi yang dapat dilakukan guru adalah memperbaiki

proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang

tepat. Alternatif pembelajaran yang dapat digunakan adalah model

pembelajaran Jigsaw. Model pembelajaran ini melatih siswa untuk selalu

(23)

Oleh karena itu dalam makalah ini penulis bermaksud merancang

desain model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan

keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI

B. Batasan Masalah

Dalam makalah ini penulis bermaksud merancang desain model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan dan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI materi

ketenagakerjaan. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang

penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Prestasi adalah

kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan

suatu tugas.

C. Rumusan Masalah

Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada pelajaran

ekonomi kelas XI?

D. Tujuan Penelitian

Untuk mendeskripsikan bagaimana desain model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar

(24)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa. Penerapan desain pembelajaran ini diharapkan menarik

minat belajar, keaktifan dan prestasi belajar siswa terhadap pelajaran

ekonomi.

2. Bagi guru. Desain model pembelajaran ini diharapkan dapat

membantu memilih dan menerapkan model pembelajaran yang dapat

meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.

3. Bagi penulis. Penulisan makalah ini merupakan dasar untuk

mengaktualisasikan pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran

(25)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian penelitian tindakan kelas

Penelitian tindakan kelas merupakan wahana bagi guru untuk

melakukan refleksi dan tindakan secara sistematis dalam

pengajarannya untuk memperbaiki proses dan hasil belajar peserta

didik (Prendergast dalam Zainal Arifin, 2002:96). Penelitian

tindakan kelas dapat menfasilitasi guru untuk mengembangkan

pemahaman tentang pedagogik (Whitehead dalam Zainal Arifin,

1993:96). Dengan kata lain penelitian tindakan kelas dapat diartikan

penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Jenis-jenis penelitian tindakan kelas

Bagi seseorang yang memang ingin mendalami penelitian, perlu

mengenal lebih banyak dan rinci tentang jenis-jenis penelitian yang

ditinjau dari berbagai aspek dan menunjuk pada nama model dan

pendekatan penelitiannya. Dalam buku ini hanya akan dikemukakan

jenis-jenis penelitian berdasarkan tiga tinjauan, yaitu yang merupakan

jembatan dan sampai pada penelitian tindakan kelas yang sedang

dibahas. Tinjauan pembahasan tersebut adalah sebagai berikut (Zainal

(26)

a. Menurut tujuannya

1) Penelitian eksploratif yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui sesuatu dengan cara menggali atau mengeksplor, 2) Penelitian diskriptif dilakukan oleh peneliti untuk

mengumpulkan informasi atau data tentang fenomena yang diteliti, misalnya kondisi sesuatu atau kejadian, atau faktor-faktor penyebab terjadinya sesuatu,

3) Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari adanya perlakukan yang dengan sengaja dikenakan pada subjek. Dengan kata lain penelitian eksperimen dilakukan untuk mengetes suatu hipotesis yang dilandasi dengan asumsi yang kuat akan adanya hubungan sebab akibat antara dua variabel.

4) Penelitian evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan suatu kebijakan. Jika ada hambatan, dapat diketahui apa hambatan tersebut kemudian dapat menentukan cara-cara dalam rangka mengatasi hambatan yang dimaksud. b. Menurut model penelitiannya

1) Penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan cara menggambarkan data dalam bentuk angka-angka yang sifatnya kuantitatif, sehingga dapat digunakan untuk meramalkan kondisi yang lebih luas yaitu populasi, dan masa yang akan datang.

2) Penelitian kualitatif yang dilakukan secara cermat, mendalam dan rinci sehingga dapat mengumpulkan data yang sangat lengkap dan dapat menghasilkan informasi yang menunjukkan kualitas sesuatu. Sebetulnya dua jenis penelitian ini tidak terbelah dan ada sekat yang kuat di antaranya, tetapi hanya menunjukkan mayoritas data yang dikumpulkan. Penelitian kualitatif memungkinkan adanya generalisasi untuk hasilnya, yang dihitung dengan analisis statistik. Hasil penelitian kualitatif hanya berlaku bagi wilayah yang diteliti itu saja. c. Menurut keberadaannya atau tersedianya data

1) Penelitian eksperimen seperti sudah disebutkan, dilakukan penelitian untuk memunculkan perlakukan atau treatment, jadi data dalam penelitian eksperimen belum tersedia sebelum perlakuan dilakukan.

(27)

3. Fungsi penelitian tindakan kelas

Secara umum, fungsi penelitian tindakan kelas adalah sebagai

alat untuk memperbaiki mutu dan efisiensi praktik pembelajaran di

kelas. Secara khusus (Cohen dan Manion dalam Zainal Arifin,

2011:101) memerinci fungsi penelitian tindakan menjadi lima katagori

yaitu:

a. Sebagai alat untuk memecahkan masalah melalui diagnosis dalam situasi tertentu

b. Sebagai alat pelatihan dalam jabatan dan membekali guru dengan keterampilan, metode dan teknik mengajar yang baru,

mempertajam kemampuan analisisnya, dan menyadari kelebihan dan kekurangan pada dirinya

c. Sebagai alat untuk mengendalikan pendekatan baru atau inovatif dalam pembelajaran

d. Sebagai alat untuk meningkatkan komunikasi antara guru di lapangan dengan peneliti akademis, dan memperbaiki kegagalan penelitian tradisional

e. Sebagai alternatif, impresionistik dalam memecahkan masalah di dalam kelas.

B. Model Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian kooperatif

Pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif

dan positif dalam kelompok (Slavin dalam Rusman, 2007:201). Model

pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang banyak

digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan oleh para ahli

(28)

2. Karakteristik model pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang

lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang

lebih menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok tujuan

yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam

pengertian penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah yang

menjadi ciri khas dari cooperative learning (Rusman, 2011:206)

3. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya

terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Elemen-elemen

pembelajaran kooperatif adalah (Lie dalam Sugiyanto, 2004:40-42) :

a. Saling ketergantungan positif

Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif. Saling ketergantungan dapat dicapai melalui: saling ketergantungan mencapai tujuan, saling ketergantungan menyelesaikan tugas, saling ketergantungan bahan atau sumber, saling ketergantungan peran, dan saling ketergantungan hadiah.

b. Interaksi tatap muka

Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok sehingga mereka dapat berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan guru. Interaksi semacam itu sangat penting karena siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. Ini juga mencerminkan konsep pengajaran teman sebaya.

c. Akuntabilitas individual

(29)

harus memberikan sumbangan demi kemajuan kelompok. Penilaian kelompok yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok secara individual ini yang dimaksudkan dengan akuntabilitas individual.

d. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi

Keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antara pribadi tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan. Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antara pribadi akan memperoleh teguran dari guru juga dari sesama siswa.

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

1. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw (Rusman,

2011:218)

a. Siswa dikelompokkan dengan anggota kurang lebih 4 orang b. Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda

c. Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk kelompok baru (kelompok ahli)

d. Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang subbab yang mereka kuasai

e. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi f. Pembahasan

g. Penutup

2. Kelebihan pembelajaran kooperatf tipe Jigsaw

Pengaruh positif dalam pembelajaran kooperati tipe Jigsaw (Jhonson

and Jhonson, Teti Sobardi dalam Rusman, 2011:219).

a. Meningkatkan hasil belajar b. Meningkatkan daya ingat

c. Dapat digunakan untuk mencapai taraf penalaran tingkat tinggi d. Mendorong tubuhnya motivasi intrinsik

(30)

h. Meningkatkan harga diri anak

i. Meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif j. Meningkatkan keterampilan hidup bergotong-royong

3. Kelemahan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

a. Memerlukan pengorganisasian kelas yang lebih mantap b. Membutuhkan waktu yang lama

c. Penilaian tergantung dengan kelompok

D. Keaktifan Siswa

Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak

peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar

dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran.

Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk

menemukan ide pokok dari materi kuliah, memecahkan persoalan, atau

mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan

yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, peserta didik

diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya

mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta

didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil

belajar dimaksimalkan (Hisyam Zaini, 2008:xiv).

Belajar aktif itu sangat diperlukan oleh peserta didik untuk

mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Ketika peserta didik pasif, atau

hanya menerima dari pelajaran, ada kecenderungan untuk cepat melupakan

apa yang telah diberikan. Oleh sebab itu diperlukan perangkat tertentu

(31)

Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru

kemudian menyimpannya dalam otak (Hisyam Zaini, 2008:xiv).

E. Prestasi Belajar Siswa

Tulus Tu’u (2004:75) mengemukakan bahwa prestasi merupakan

hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan

tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari

kegiatan pembelajaran disekolah yang bersifat kognitif dan biasanya

ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar

adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan

oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai

yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hal itu, prestasi belajar siswa dapat

dirumuskan sebagai berikut ( http://rppsilabusterbaru.com/?p=130):

1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran disekolah.

2. Prestasi belajar tersebut terutama dinilai oleh aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.

3. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.

Nana Sudjana (dalam Tulus Tu’u, 2004:23) mengemukakan bahwa

di antara ketiga ranah ini, yakni kognitif, afektif, psikomotor, maka ranah

kognitiflah yang paling sering dinilai oleh para guru di sekolah karena

berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan

(32)

diartikan sebagai hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan”. S.

Nasution (1996:17) mendefinisikan pengertian prestasi belajar adalah

kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.

Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni:

kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang

memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga

kriteria tersebut. Devi Wulansari (2010:1), mengemukakan pengertian

Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam

menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam

proses belajar mengajar.

Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan

sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam

bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses

pembelajaran. Moh Uzer Usman (2000:9), mengemikakan bahwa prestasi

belajar siswa yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari

dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Oleh karena itu

faktor-faktor tersebut yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa

penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi

belajar yang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya

masing-masing.

Prestasi belajar siswa adalah suatu kecakapan atau hasil yang telah

diperoleh dari proses pembelajaran dengan penguasaan pengetahuan atau

(33)

keberhasilan yang telah diperoleh dalam mengerjakan segala pekerjaan

untuk dipertanggung jawabkan. Prestasi ini ditandai adanya nilai tambah

(34)

14

BAB III PEMBAHASAN

A. Desain Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Dalam melaksanakan kegiatan perencanaan pembelajaran ada

beberapa kegiatan dalam proses belajar mengajar. Berikut ini

langkah-langkah dalam desain pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

1. Observasi

Observasi dilakukan sebelum melakukan kegiatan di dalam kelas

sebelum menggunakan tipe Jigsaw. Dalam melakukan observasi ini,

praktikan mempelajari beberapa hal penting yang berhubungan

dengan guru, siswa, dan kelas. Maka dari itu perlu diadakan observasi

terhadap keadaan mencakup observasi guru, observasi siswa, dan

observasi kelas. Tujuan observasi tersebut adalah untuk mengamati

secara langsung kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa

dan guru.

2. Desain tindakan kelas

Berikut ini disajikan langkah-langkah desain tindakan kelas yang

diperlukan. Desain pembelajaran terdiri atas beberapa tahap siklus

(35)

Siklus I

a. Perencanaan

1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

RPP dibuat 2 kali pertemuan (4x45 menit),

komponen-komponen dalam RPP yaitu standar kompetensi, kompetensi

dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode

pembelajran, strategi pembelajaran, sumber dan evaluasi,

skenario kegiatan pembelajaran dan evaluasi, yang dibuat

secara sistematis (lampiran 1 halaman 29).

2) Menyiapkan materi pembelajaran

Materi yang akan diajarkan pada proses pembelajaran adalah

pengertian tenaga kerja, klasifikasi tenaga kerja dan

pengupahan disajikan dalam rupa hand out. Hand out

dibagikan kepada siswa bertujuan untuk memudahkan siswa

belajar dan memahami materi yang disajikan oleh guru

(lampiran 2 halaman 41).

3) Menyiapkan soal evaluasi

Menyiapkan soal-soal untuk mengetahui kemajuan hasil

belajar siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe

(36)

4) Menyiapkan instrumen observasi

Menyiapkan instrumen observasi yaitu observasi guru,

observasi siswa dan observasi kelas (lampiran 5 halamanan

55-62)

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan, guru menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw sesuai dengan rencana pembelajaran.

Dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Langkah-langkah pada

kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru terlebih

dahulu mengucapkan salam kemudian berdoa. Setelah itu

guru memeriksa kesiapan ruang kelas, alat tulis dan media

pembelajaran, serta kesiapan siswa. Kemudian guru

melakukan apersepsi yaitu dengan mengulas kembali materi

pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya dan

mengingkatkan materi yang akan dilaksanakan dengan

memberikan ilustrasi tentang model pembelajaran yang akan

diberikan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

2) Kegiatan inti

a) Presentasi guru dan pembagian kelompok

Guru membagi siswa membacakan daftar nama anggota

(37)

b) Diskusi kelompok asal

Siswa diminta untuk berkumpul dalam kelompok di

tempat yang telah ditentukan, kemudian guru

menjelaskan bahwa kelompok tersebut adalah kelompok

asal. Siswa mengambil kartu bernomor yang telah

disediakan kemudian memasang di dada masing-masing

lalu guru meminta siswa membalik papan nama

kelompok.

c) Diskusi kelompok ahli

Siswa yang bernomor sama berkumpul ditempat yang

sudah ditentukan, kemudian guru menjelaskan bahwa

kelompok tersebut adalah kelompok ahli, dan

mendiskusikan materi sesuai bagaiannya. (lampiran 6

halaman 63)

d) Presentasi kelompok

Secara berurutan seluruh kelompok ahli

mempresentasikan hasil diskusinya. Setiap selesai

presentasi guru memberikan kesempatan kepada

kelompok lain untuk bertanya atau menanggapi materi

(38)

3) Kegiatan penutup

a) Evaluasi

Evaluasi dilakukan dalam bentuk kuis tertulis yang

sudah disiapkan oleh guru (lampiran 3a halaman 49)

b) Refleksi

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengisi lembar refleksi yang sudah disediakan (lampiran

4 halaman 54)

c. Observasi

Kegiatan observasi pembelajaran bertujuan untuk

menganalisis siswa, guru dan lingkungan kelas. Pengamatan

dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan. Berikut ini tahapan

observasi pembelajaran yang akan dilakukan:

1) Observasi guru

Observasi guru dilakuakn pada saat proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw sedang berlangsung. Aktivasi guru

selama proses pembelajaran di salam kelas diamati dengan

lembar instrumen observasi kegiatan guru dalam proses

pembelajaran. Pengamatan bertujuan untuk mengetahui

kemampaun guru dalam menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dengan baik (lampiran 5a dan 5b

(39)

2) Observasi siswa

Observasi siswa dilakukan dengan menggunakan

instrumen observasi. Setiap siswa memiliki kemampuan yang

berbeda-beda maka perlu dilakukan observasi. Observasi ini

dilakukan untuk mengetahui keaktifan dan prestasi belajar

siswa dalam proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

(lampiran 1, 5d dan 5e halaman 39, 61 dan 62 ).

3) Observasi kelas

Observasi terhadap kelas dilakukan untuk

mengamati apakah suasan kelas sudah kondusif dalam

melaksanakan pembelajaran. Lingkungan kelas yang

kondusif dapat mendukung kegiatan pembelajaran dengan

baik (lampiran 5c halaman 60).

d. Refleksi

Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi dan

menyimpulkan hasil observasi terhadap hasil pembelajaraan

Siklus II

a. Perencanaan

1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

RPP dibuat 2 kali pertemuan (2x45 menit),

komponen-komponen dalam RPP yaitu standar kompetensi, kompetensi

(40)

pembelajran, strategi pembelajaran, sumber dan evaluasi,

skenario kegiatan pembelajaran dan evaluasi, yang dibuat

secara sistematis (lampiran 1 halaman 29).

2) Menyiapkan materi pembelajaran

Materi yang akan diajarkan pada proses pembelajaran adalah

usaha memperluas kesempatan kerja dan pengangguran

disajikan dalam rupa hand out. Hand out dibagikan kepada

siswa bertujuan untuk memudahkan siswa belajar dan

memahami materi yang disajikan oleh guru (lampiran 2

halaman 41).

3) Menyiapkan soal evaluasi

Menyiapkan soal-soal untuk mengetahui kemajuan hasil

belajar siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw (lampiran 3b halaman 51).

4) Menyiapkan instrumen observasi

Menyiapkan instrumen observasi yaitu observasi guru,

observasi siswa dan observasi kelas (lampiran 5 halaman

55-62).

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan, guru menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw sesuai dengan rencana pembelajaran.

Dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Langkah-langkah pada

(41)

1) Kegiatan awal

Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru terlebih

dahulu mengucapkan salam kemudian berdoa. Setelah itu

guru memeriksa kesiapan ruang kelas, alat tulis dan media

pembelajaran, serta kesiapan siswa. Kemudian guru

melakukan apersepsi yaitu dengan mengulas kembali materi

pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya dan

mengingkatkan materi yang akan dilaksanakan dengan

memberikan ilustrasi tentang model pembelajaran yang akan

diberikan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

2) Kegiatan inti

a) Presentasi guru dan pembagian kelompok

Guru membagi siswa membacakan daftar nama anggota

kelompok.

b) Diskusi kelompok asal

Siswa diminta untuk berkumpul dalam kelompok di

tempat yang telah ditentukan, kemudian guru

menjelaskan bahwa kelompok tersebut adalah kelompok

asal. Siswa mengambil kartu bernomor yang telah

disediakan kemudian memasang di dada masing-masing

lalu guru meminta siswa membalik papan nama

(42)

c) Diskusi kelompok ahli

Siswa yang bernomor sama berkumpul ditempat yang

sudah ditentukan, kemudian guru menjelaskan bahwa

kelompok tersebut adalah kelompok ahli, dan

mendiskusikan materi sesuai bagaiannya. (lampiran 6

halaman 63)

d) Presentasi kelompok

Secara berurutan seluruh kelompok ahli

mempresentasikan hasil diskusinya. Setiap selesai

presentasi guru memberikan kesempatan kepada

kelompok lain untuk bertanya atau menanggapi materi

yang dipresentasikan oleh kelompok ahli.

3) Kegiatan penutup

c) Evaluasi

Evaluasi dilakukan dalam bentuk kuis tertulis yang

sudah disiapkan oleh guru (lampiran 3b halaman 51).

d) Refleksi

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengisi lembar refleksi yang sudah disediakan (lampiran

4 halaman 54).

c. Observasi

Kegiatan observasi pembelajaran bertujuan untuk

(43)

dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan. Berikut ini tahapan

observasi pembelajaran yang akan dilakukan:

1) Observasi guru

Observasi guru dilakuakn pada saat proses

pembelajaran dengn menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw sedang berlangsung. Aktivasi guru

selama proses pembelajaran di salam kelas diamati dengan

lembar instrumen observasi kegiatan guru dalam proses

pembelajaran. Pengamatan bertujuan untuk mengetahui

kemampaun guru dalam menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dengan baik (lampiran 5a dam 5b

halaman 55 dan 57).

2) Observasi siswa

Observasi siswa dilakukan dengan menggunakan

instrumen observasi. Setiap siswa memiliki kemampuan yang

berbeda-beda maka perlu dilakukan observasi. Observasi ini

dilakukan untuk mengetahui keaktifan dan prestasi belajar

siswa dalam proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

(lampiran 1, 5d dan 5e halaman 39, 61dan 62).

3) Observasi kelas

Observasi terhadap kelas dilakukan untuk

mengamati apakah suasan kelas sudah kondusif dalam

(44)

kondusif dapat mendukung kegiatan pembelajaran dengan

baik (lampiran 5c halaman 60).

d. Refleksi

Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi dan

menyimpulkan hasil observasi terhadap hasil pembelajaraan.

B. Ketercapaian Keaktifan dan Prestasi Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Untuk melihat apakah ada peningkatan keaktifan dan prestasi

siswa selama mengikuti proses pembelajaran tipe Jigsaw. Berikut ini

disajikan contoh tabel untuk melihat apakah ada peningkatan keaktifan

dan prestasi siswa selama mengikuti proses pembelajaran:

Tabel 3.1

Peningkatan Aktivasi Belajar Siswa

No Nama Siswa Keaktifan Siswa Peningkatan (%) Siklus I Siklus II

Tabel 3.2

Peningkatan Prestasi/Hasil Belajar Siswa

(45)

25 BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah dengan menggunakan

metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharapkan akan mampu

meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas XI pada pelajaran

ekonomi materi ketenagakerjaan. Dengan model pembelajaran tipe Jigsaw

ini diharapkan siswa dapat aktif belajar dalam kelompok dan individu.

Desain model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata

pelajaran ekonomi materi ketenagakerjaan dibagi dalam dua siklus. Tahap

utama yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

Tahap pelaksanaan pembelajarannya sebagai berikut:

1. Perencanaan

Tahap perencanaan ini guru mempersiapkan materi yang akan

dipelajari. Dalam pelaksanaan pembelajaran rencana tindakan

dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

RPP yang dipersiapkan harus dikuasai oleh guru agar proses

pembelajaran berlangsung sesuai dengan apa yang diharapkan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan merupakan penerapan dari perencanaan yang telah

disusun. Berhasil atau tidaknya pembelajaran ditentukan dari

(46)

3. Observasi

Observasi merupakan suatu kegiatan pengamatan. Pengamatan

yang dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini untuk mengkaji apa yang

sudah atau belum tercapai setelah melaksanakan kegiatan

(47)

27

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Online:( http://rppsilabusterbaru.com/?p=130). Oleh : Idham Arvio Post : Jumat, 03 Agustus 2012.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.

Sugiyanto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

Zaini, Hisyam. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Wicaksono, Erick. 2013. Ekonomi 2. Jakarta: Yudhistira.

Online:( http://blogganeh.blogspot.com/2013/08/materi-ekonomi-kelas-xi-ketenagakerjaan.html). Oleh : Posted by Rahmat Rizki

(48)

29 Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. IDENTITAS

Sekolah :

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas / Semester : XI / 1

Pertemuan ke : 1 dan 2

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

Tahun Pelajaran :

B. Standar Kompetensi : 1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan

dampaknya terhadap pembangunan ekonomi.

Kompetensi Dasar : 1.1 Mengklasifikasi ketenagakerjaan

Indikator :

1. Menjelaskan pengertian Tenaga kerja dan

klasifikasi tenaga kerja

2. Menentukan jenis upah yang berlaku di

Indonesia

3. Menyebutkan upaya-upaya peningkatan

kualitas tenagakerja

(49)

Aspek kec. hidup/karakter :

1. Kemampuan berpikir kritis.

2. Kemauan untuk selalu ingin tahu.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa diharapakan dapat mengklasifikasi ketenagakerjaan.

D. MATERI POKOK PEMBELAJARAN

Siklus I / Pertemuan 1

1. Pengertian tenaga kerja dan klasifikasi tenaga kerja

2. Jenis upah yang berlaku di Indonesia dengan tepat

Siklus II / Pertemuan 2

1. Upaya peningkatan kualitas tenaga kerja

2. Pengangguran

E. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Kontekstual

Metode : Pertemuan 1 : Diskusi, ceramah, tanya jawab dan presentasi.

Pertemuan 2 : Diskusi, ceramah, tanya jawab dan presentasi.

Model : Pertemuan 1 : Kooperatif tipe Jigsaw

(50)

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1

( 2 x 45 menit ) : 90 menit

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

Guru memberi salam pembuka.

Guru mengecek kesiapan kelas dan mempresensi peserta didik.

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar

yang akan dicapai

Menjelaskan topik, tujuan dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari.

Motivasi, guru menyampaikan cakupan materi tentang pengertian tenaga

kerja dan upaya peningkatan kualitas tenaga kerja yang sangat dekat

dengan kehidupan siswa, dan siswa kelak akan menjadi bagian dari

tenaga kerja Indonesia.

2. Kegiatan Inti (75 Menit) Explorasi

Siswa membaca materi ketenagakerjaan pada bahan ajar.

Siswa mampu memahami materi ketenagakerjaan.

Elaborasi

Siswa dibagi ke dalam kelompok – kelompok yang terdiri dari 4 orang per kelompok untuk menjadi kelompok asli dan diberi tugas mempelajari

sup topik pelajaran.

(51)

Guru juga membagi ke dalam kelompok – kelompok yang terdiri dari 4 orang per kelompok untuk menjadi kelompok ahli dan diberi bagian sup

sup topik yang sama.

Siswa pada kelompok ahli diberi waktu juga untuk mempelajari apa

yang telah menjadi bagaiannya.

Siswa dalam kelompok ahli diberi waktu untuk berlatih menyajikan

topik yang dipelajari tersebut kepada temannya dalam kelompok asli.

Meminta siswa kembali untuk kembali ke kelompok asli dan meminta

setiap siswa untuk mempresentasiksn topik hasil diskusi dari kelompok

ahli secara bergantian kepada anggota kelompok asli.

Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan sebagai

klarifikasi.

Guru menyuruh siswa untuk membuat rangkuman dari hasil diskusi

kelompok dan menyuruh perwakilan kelompok untuk menyampaikan

kesimpulan diskusi.

Konfirmasi (30 menit)

Siswa maju untuk presentasi

Tanya jawab atas presentasi yang disampaikan

Guru mengkonfirmasi kebenaran jawaban dan memberikan penjelasan.

Kegiatan penutup (5 menit)

Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan

(52)

Guru memberikaan tugas kepada siswa terkait dengan materi yang baru

dipelajari.

Guru meminta siswa untuk mempersiapkan materi pelajaran berikutnya

dirumah.

Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam

kepada siswa.

Pertemuan 2

( 2 x 45 menit ) : 90 menit

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

Guru memberi salam pembuka.

Guru mengecek kesiapan kelas dan mempresensi peserta didik.

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar

yang akan dicapai

Menjelaskan topik, tujuan & manfaat kompetensi yang akan dipelajari.

Motivasi, guru menyampaikan cakupan materi tentang klasifikasi tenaga

kerja, angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran yang sangat

dekat dengan kehidupan siswa, dan siswa kelak akan menjadi bagian

dari tenaga kerja Indonesia.

2. Kegiatan Inti (75 Menit) Explorasi

(53)

Siswa mampu memahami materi ketenagakerjaan.

Elaborasi

Siswa dibagi ke dalam kelompok – kelompok yang terdiri dari 4 orang per kelompok untuk menjadi kelompok asli dan diberi tugas mempelajari

sup topik pelajaran.

Siswa diberi waktu untuk mempelajari apa yang menjadi bagiannya.

Guru juga membagi ke dalam kelompok – kelompok yang terdiri dari 4 orang per kelompok untuk menjadi kelompok ahli dan diberi bagian sup

sup topik yang sama.

Siswa pada kelompok ahli diberi waktu juga untuk mempelajari apa

yang telah menjadi bagaiannya.

Siswa dalam kelompok ahli diberi waktu untuk berlatih menyajikan

topik yang dipelajari tersebut kepada temannya dalam kelompok asli.

Meminta siswa kembali untuk kembali ke kelompok asli dan meminta

setiap siswa untuk mempresentasiksn topik hasil diskusi dari kelompok

ahli secara bergantian kepada anggota kelompok asli.

Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan sebagai

klarifikasi.

Guru menyuruh siswa untuk membuat rangkuman dari hasil diskusi

kelompok dan menyuruh perwakilan kelompok untuk menyampaikan

kesimpulan diskusi.

Konfirmasi (30 menit)

(54)

Tanya jawab atas presentasi yang disampaikan.

Guru mengkonfirmasi kebenaran jawaban dan memberikan penjelasan.

Kegiatan penutup (5 menit)

Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

Guru memberikaan tugas kepada siswa terkait dengan materi yang

baru dipelajari.

Guru meminta siswa untuk mempersiapkan materi pelajaran

berikutnya dirumah.

Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam

kepada siswa.

G. TUGAS

Tugas terstruktur : mengerjakan tugas secara individu.

H. ALAT / BAHAN/ SUMBER BUKU

Buku Yudhistira Ekonomi, kelas XI Erick Wicaksono (2013)

Buku BSE Ekonomi, kelas XI Kusuma Wardani (2009)

I. Penilaian dan Teknik penilaian

Lembar pengamatan

Aspek keterampilan hidup/karakter bentuk instrumen : ceklist (lampiran

(55)

Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi

Penilaian

Skor Penilaian :

Soal no 1 Skor tertinggi 10

Soal no 2 Skor tertinggi 10

Soal no 3 Skor tertinggi 10

Soal no 4 Skor tertinggi 10

Soal no 5 Skor tertinggi 10 (+)

Total skor maksimal 50

10

5 x

i yangdicapa skor

Total Nilai

Sleman, ………

Praktikan,

Depazzi Meytha Sari Yustejo

(56)

Lembar Penilaian Sikap Siswa

Nama :

No. absen :

No Aspek yang diukur

Skala 1 2 3 4

1 Berpikir Kritis

Siswa dapat memberikan komentar

Siswa mampu menganalisa bahan ajar yang diberikan

Siswa mampu mengemukakan pendapat

Siswa dapat menangkap bahan ajar yang diberikan

Siswa dapat menguasai bahan ajar yang diberikan

2 Selalu Ingin Tahu

Siswa dapat berperan aktif

Siswa selalu menanyakan bahan ajar yang belum dimengerti

Siswa berusaha mencari tau jawaban yang lebih luas

Siswa selalu bersikap percaya diri

(57)

Lembar pengamatan

Sikap siswa

Nama :

No. absen :

Lembar observasi bentuk daftar cek (check list) untuk kemampuan berinteraksi

dalam kegiatan diskusi kelompok

No Aspek yang diukur Ya Tidak

1 Berusaha mencari informasi dengan baik

2 Peka terhadap orang lain

3 Mencari alternatif solusi

4 Siswa dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran

5 Meminta kesempatan berpendapat dan rela jika pendapatnya

(58)

LEMBAR PENILAIAN DISKUSI

Keaktifan Belajar Siswa

No Nama Siswa Kerjasama Gagasan Keaktifan Presentasi Nilai

Skor :

1.A (Amat Baik) = 80-100

2.B (Baik) = 70-79

3.C (Cukup) = 60-69

4.D (Kurang) = < 59

Skor yang diperoleh

Nilai = --- x 100

Skor maksimal

Rubrik Penilaian

1. Kerjasama

a. Kerjasama siswa dengan siswa baik di dalam kelompok maupun diluar

kelompok

(59)

a. Ide/gagasan siswa yang di tuangkan atau didiskusikan dalam kelompok

maupun diluar kelompok

3. Keaktifan

a. Keaktifan siswa dalam maupun diluar kelompok

4. Presentasi

(60)

Lampiran 2

Hand Out

MATERI PELAJARAN

MATERI SIKLUS 1

1. PENGERTIAN TENAGA KERJA

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Secara garis

besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja

dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut

telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah

berumur 15 tahun – 64 tahun.

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang penting bagi setiap

negara. Tanpa adanya tenaga kerja, faktor produksi alam dan faktor produksi

modal tidak dapat digunakan secara optimal. Tenaga kerja dibagi atas kelompok

angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Perhatikanlah contoh berikut ini!

Arman berusia 24 tahun dan ia bekerja di instansi pemerintahan, sedangkan Ita

berumur 17 tahun dan masih duduk di kelas XI SMA. Berdasarkan keterangan di

atas, Arman termasuk angkatan kerja, namun Ita termasuk kelompok bukan

angkatan kerja. Angkatan kerja adalah kelompok penduduk dalam usia kerja yang

bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Angkatan kerja disebut juga dengan

kelompok usia produktif. Tenaga kerja yang termasuk bukan angkatan kerja

(61)

dan sedang tidak mencari pekerjaan, misalnya pelajar, mahasiswa, ibu rumah

tangga, dan pensiunan.

Seseorang dikatakan bekerja jika ia telah berhasil mengisi lowongan pekerjaan

yang tersedia. Lowongan pekerjaan yang dapat diisi oleh pencari kerja untuk

mendapatkan pekerjaan disebut kesempatan kerja. Lowongan pekerjaan yang ada

bisa dari instansi pemerintah ataupun swasta.

2. KLASIFIKASI KETENAGAKERJAAN

a. Tenaga Kerja : Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna

menghasiklan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri

maupun untuk masyarakat.

b. Angkatan Kerja : Bagian dari tenaga kerja yang aktif dalam kegiatan

ekonomi. Aktif ini tidak selalu berarti sudah bekerja karena yang

digolongkan sebagai angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja (15

tahun ke atas) baik yang bekerja maupun yang mencari pekerjaan

(pengangguran).

c. Kesempatan Kerja : Kebutuhan tenaga kerja yang kemudian secara riil

diperlukan oleh perusahaan atau lembaga penerima kerja pada tingkat

upah, posisi dan syarat tertentu, yang di informasikan melalui iklan, dll.

Kesempatan kerja ini sering disebut lowongan kerja.

d. Pekerja : setiap orang yang menghasilkan barang atau jasa yang

mempunyai nilai ekonomis baik yang menerima gaji atau bekerja sendiri

(62)

3. SISTEM UPAH

Sistem upah merupakan kebijakan dan strategi yang menentukan kompensasi

yang diterima pekerja. Kompensasi sendiri merupakan bayaran atau upah yang

diterima oleh pekerja sebagai balas jasa atas hasil kerjaan mereka.

Penghitungan Upah :

Secara mendasar pemberian upah memiliki tiga tujuan sebagai berikut :

a. Menarik pekerja-pekerja berbakat agar masuk kedalam perusahaan

tersebut

b. Mempertahankan karyawan terbaik agar tidak pindah ke perusahaan lain

c. Memotivasi karyawan tersebut dalam bekerja

Bentuk-Bentuk Kompensasi Pekerja (Upah)

1) Upah berdasarkan waktu : terdiri dari upah per jam, per minggu, atau

per bulan. Upah ini dihitung berdasarkan banyaknya jam kerja.

2) Upah berdasarkan hasil : digunakan untuk menghargai hasil kerja

berdasarkan berapa banyak telah dihasilkan secara individu atau

kelompok.

3) Komisi : bayaran yang diterima berdasarkan presentase hasil

penjualan.

4) Bonus : upah tambahan yang diberikan kepada karyawan di samping

gaji tetap yang sudah diterima sebagai penghargaan.

5) Pembagian keuntungan : ide pembagian keuntungan yang diterima

(63)

pekerjanya. Bebrapa perusahaan memasukkan pembagian keuntungan

ini pada program pensiun.

MATERI SIKLUS 2

4. USAHA MEMPERLUAS KESEMPATAN KERJA

Dalam rangka mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia, pemerintah

terus berusaha untuk membuka sebesar-besarnya lapangan kerja baru. Usaha

yang ditempuh untuk memperluas lapangan kerja dapat dilakukan di berbagai

bidang.

a. Di bidang pertanian, antara lain membuka lahan-lahan pertanian yang baru

dan meningkatkan irigasi yang teratur agar pertanian tidak tergantung pada

musim.

b. Di bidang industri, dengan cara mempermudah syarat-syarat untuk

membuka perusahaan industri atau pabrik baru.

c. Di bidang perdagangan, yaitu dikeluarkannya kebijakan deregulasi dan

debirokratisasi, sehingga pengusaha dapat meningkatkan perdagangan dan

membuka kesempatan kerja baru.

d. Di bidang jasa, dengan meningkatkan usaha jasa berbagai bentuk, yang

nantinya akan dapat membuka lapangan kerja baru.

e. Di bidang lainnya, antara lain dengan meningkatkan usaha bidang

(64)

5. PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA

a. Memperbaiki Kualitas Pendidikan

Pendidikan bertujuan membekali atau menambah keterampilan,

keahlian, dan pengetahuan seseorang guna memperoleh kesempatan kerja,

bahkan mampu menciptakan kesempatan kerja. Pendidikan dikelompkan

menjadi 2 yaitu:

1) Pendidikan Formal

2) Pendidikan Nonformal

b. Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

c. Mengembangkan Produktivitas Karyawan

d. Meningkatkan Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

6. PENGANGGURAN

Seseorang dapat dikatakan sebagai pengangguran bila memenuhi salah satu

kategori berikut

a. Sedang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan

b. Sedang mempersiapkan suatu usaha baru

c. Tidak memiliki pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapat

pekerjaan

d. Sudah mendapat pekerjaan tetapi belum mulai bekerja

7. PENYEBAB PENGANGGURAN

(65)

a. Penurunan Permintaan tenaga Kerja

b. Kemajuan Teknologi

c. Kelemahan pasar tenaga kerja

8. JENIS-JENIS PENGANGGURAN

Macam-macam pengangguran dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :

a. Pengangguran Normal : golongan angkatan kerja yang betul-betul tidak

mendapatkan pekerjaan karena pendidikan dan ketrampilan yang tidak

memadai.

b. Pengagguran Terselubung : Golongan angkatan kerja yang melakukan

pekerjaan tetapi hasilnya tidak mencukupi kebutuhan.

c. Pengangguran terbuka : golongan angkatan kerja yang betul-betul tidak

mendapatkan kesempatan bekerja sehingga tidak mendapatkan

penghasilan. Jenis pengangguran ini terbagi atas :

1) Pengangguran friksional : pengangguran yang terjadi karena atas

perubahan dan dinamika ekonomi

2) Pengangguran musiman : pengangguran yang terjadi karena pergantian

musim sehingga mempengaruhi jumlah pekerjaan yang tersedia di

beberapa industri seperti sektor pertanian

3) Pengangguran konjungtural : pengangguran yang terjadi karena

berkurangnya permintaan barang dan jasa

4) Pengangguran struktural : pengangguran yang muncul akibat

(66)

5) Pengangguran sukarela : pengangguran yang terjadi karena adanya

orang yang sesungguhnya masih dapat bekerja tetap[I dengan sukarela

dia tidak mau bekerja karena mungkin sudah cukup dengan kekayaan

yang dimiliki

6) Pengangguran deflasioner : pengangguran yang disebabkan karena

lowongan pekerjaan tidak cukup untuk menampung pencari kerja

7) Pengangguran teknologi : pengangguran yang disebabkan karena

kemajuan teknologi yakni pergantian tenaga manusia menjadi tenaga

mesin

9. DAMPAK PENGANGGURAN

a. Dampak Ekonomi : seperti nilai GDP akan menurun, dan pendapatan

nasional akan berkurang bersamaan denga turunnya standar hidup.

b. Dampak Sosial : seperti naiknya tingkat kejahatan, naiknya

ketergantungan narkoba dan alkohol, hilangnya harga diri serta

kepercayaan diri para pengangguran, dll.

c. Dampak Individu dan Keluarga : jumlah konsumsi akan bekurang,

meningkatkan ketergantungan dengan pihak lain yang menjadi tumpangan

mereka selama menganggur.

10.CARA MENGATASI PENGANGGURAN

a. Mengatasi pengangguran friksional dan sukarela:

(67)

2) Memberikan bantuan pinjaman lunak dan bantuan lain untuk memacu

kehidupan industri kecil

b. Mengatasi pengangguran konjungtural :

1) Meningkatkan daya beli masyarakat

2) Mengatur bunga Bank agar tidak terlalu tinggi

c. Mengatasi pengangguran struktural :

1) Menyediakan lapangan kerja

2) Mengadakan pelatihan tenaga kerja

3) Menarik investor

d. Mengatasi pengangguran musiman :

1) Pelatihan keterampilan lain selain bidang yang sudah digeluti

2) Menginformasikan lowongan kerja yang ada disektor lain kepada

masyarakat

e. Mengatasi pengangguran deflasioner :

1) Pelatihan tenaga kerja

2) Menarik investor baru

f. Mengatasi pengangguran teknologi :

1) Pengenalan teknologi yang ada sejak usia dini Pelatihan tenaga

pendidik untuk menguasai teknologi baru yang harus disampaikan

(68)

Lampiran 3a

Soal Evaluasi/Penugasan (Siklus 1 / Pertemuan 1)

A. Jawablah dengan singkat dan benar!

1. Bagaimana hubungan jumlah penduduk, tenaga kerja, angkatan kerja, dan

kesempatan kerja !

2. Apakah faktor utama yang menyebabkan perpindahan tenaga kerja dari

desa ke kota?

3. Siapa sajakah yang tergolong tenaga kerja?

4. Jelaskan sistem upah berdasarkan UMR !

5. Apakah pengaruh pertambahan penduduk dengan angkatan kerja ?

Jawaban:

1. Hubungannya : Semakin besar jumlah penduduk , maka semakin besar

pula jumlah angkatan kerjanya dan angkatan kerja membutuhkan lapangan

pekerjaan. Namun pertumbuhan penduduk lebih besar dibandingkan

pertumbuhan lapangan kerja. Oleh karena itu, angkatan kerja tersebut

sebagian tidak bekerja atau menganggur sehingga kesempatan kerja

berhubungan sangat erat dengan tersedianya lapangan kerja bagi

masyarakat. Semakin banyak lapangan kerja yang tersedia di suatu negara

maka semakin besar pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktif

2. Faktor utama yang mempengaruhi adalah faktor ekonomi mereka

(69)

perkotaan dari pada pedesaan. Harapannya dengan upah yang lebih tinggi

mereka bisa memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup.

3. Mereka yang termasuk angkatan kerja:

Contoh : masyarakat yang termasuk tenaga kerja mau dan ingin bekerja.

Dan mereka yang bukan angkatan

Contoh : masyarakat yang termasuk kelompok kerja tapi tidak bersedia

untuk bekerja meskipun ada permintaan, misalnya : pelajar, mahasiswa,

ibu rumah tangga.

4. System upah berdasarkan UMR berarti ditujukan untuk pemberian upah

kepada pegawai, karyawan atau buruh di dalam lingkungan usaha atau

kerjanya berbedasarkan standar minimum pada tingkat provinsi di daerah

mereka masing-masing.

5. Semakin besar jumlah penduduk, semakin besar pula jumlah angkatan

kerjanya. Jika laju pertumbuhan penduduknya (termasuk angkatan

kerjanya) lebih besar daripada laju pertumbuhan lapangan kerjanya, maka

(70)

Lampiran 3b

Soal Evaluasi/Penugasan (Siklus 2 / Pertemuan 2)

A. Jawablah dengan singkat dan benar!

1. Siapakah yang disebut pengangguran?

2. Mengapa pengangguran bisa terjadi !

3. Sebutkan usaha untuk memperbaiki mutu tenaga kerja !

4. Bagaimana menurutmu cara yang paling tepat mengatasi pengangguran di

Indonesia!

5. Sebutkan berbagai usaha yang dilakukan pemerintah dalam rangka

memperluas kesempatan kerja!

Jawaban

1. Pengguran adalah orang yang tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang

menghasilkan uang meskipun dapat dan mampu bekerja. Mereka ini

termasuk penduduk yang tidak bekerja. Tetapi mencari kerja atau sedang

mempersiapkan suati usaha baru. Penduduk yang tidak mencari pekerjaan

karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, penduduk yang

tidak mencari pekerjaan karena sudah menerima kerja atau mempunyai

pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.

2. Pengangguran bisa terjadi karena jumlah angkatan kerja yang

membutuhkan pekerjaan lebih besar dar ipada kesempatan kerja atau

ketersediaan lapangan pekerjaannya

(71)

Melalui jalur pendidikan formal baik yang bersifat umum maupun

kejuaraan.

Bisa juga melalui pendidikan nonformal, seperti latihan kerja,

pemagangan, peningkatan gizi dan kesehatan, peningkatan kualitas

mental dan spiritual.

4. Pengangguran di Indonesia dapat diatasi dengan cara :

Memperluas lapangan kerja bagi penduduk

Adanya kegiatan menambah skill agar tidak hanyan di Indonesia ia

bisa bekerja

Diadakannya Job Fair

5. Berbagai usaha yang dilakukan pemerintah dalam rangka memperluas

kesempatan kerja

Di bidang pertanian, antara lain membuka lahan-lahan pertanian yang

baru dan meningkatkan irigasi yang teratur agar pertanian tidak

tergantung pada musim.

Di bidang industri, dengan cara mempermudah syarat-syarat untuk

membuka perusahaan industri atau pabrik baru.

Di bidang perdagangan, yaitu dikeluarkannya kebijakan deregulasi dan

debirokratisasi , sehingga pengusaha dapat meningkatkan perdagangan

dan membuka kesempatan kerja baru.

Di bidang jasa, dengan meningkatkan usaha jasa berbagai bentuk, yang

(72)

Di bidang lainnya, antara lain dengan meningkatkan usaha bidang

konstruksi , komunikasi, pariwisata, dsb.

menyelenggarakan kursus-kursus keterampilan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia

mendirikan berbagai macam usaha

membantu dan mendorong usaha wiraswasta

membangun proyek-proyek padat karya

meningkatkan transmigrasi

memberi kesempatan para TKI bekerja di luar negeri

menyediakan informasi tentang lowongan kerja

(73)

Lampiran 4

Refleksi

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran tentang ketenagakerjaan. Apakah ada

kesulitan, untuk itu diperlukannya refleksi sebagai pengalaman yang bisa dibagi

dalam proses pembelajaran. Isilah pertanyaan dibawah ini menurut suara hati

masing- masing secara jujur.

1. Bagaimana perasaanmu dalam proses pembelajaran hari ini ?

2. Manfaatapa yang anda peroleh dengan mengikuti kegiatan diskusi dalam

pembelajaran ini?

3. Sikap-sikap apa yang anda temukan melalui pembelajaran tadi?

Gambar

Tabel 3.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa ..............................................
Tabel 3.2 Peningkatan Prestasi/Hasil Belajar Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan tugas akhir yang dibuat yaitu tentang sensor rotary encoder , rangkaian optocoupler yang digunakan,

Uji Karakteristik Biodiesel yang dihasilkan dari Minyak Goreng Bekas Menggunakan Katalis Zeolit Alam (H-Zeolit) dan KOH.. Isalmi Aziz, Siti Nurbayti, Arif

Dampak Pemilihan Tidak Demokratis Kerugian sangat besar bisa menimoa parpol, masyarakat, dan negara ini, jika pemilihan kandidat pemimpin dalam pemilu legislatif, pemilu presiden,

1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi yang terdiri dari faktor higienis dan faktor motivator berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, dan faktor

18 Tanda Kualifikasi Inspektur Kebakaran Buah 460005. - Golongan I/a

[r]

Adanya globalisasi ini kemudian merubah ruang lingkup dari perdagangan serta bisnis dari internasional itu sendiri dimana awalnya firma tradisional yang

Tujuan dari perancangan visual development ini sebagai media bantu untuk menarik minat dan mempermudah pembelajaran sejarah bagi orang-orang pada usia sekolah, dengan