• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Intrinsic Goals (Self - Acceptance, Affiliation, dan Community Feeling) Terhadap Compulsive Buying Dengan Gender Sebagai Variabel Moderasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Intrinsic Goals (Self - Acceptance, Affiliation, dan Community Feeling) Terhadap Compulsive Buying Dengan Gender Sebagai Variabel Moderasi."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Compulsive buying adalah perilaku pembelian yang berulang - ulang atau tidak terkontrol

dikarenakan karena adanya respons dari perasaan negatif, compulsive buying ini dilakukan dengan tujuan utamanya yaitu mencari atau memperoleh kesenangan pada proses pembeliannya bukan pada produk pembelian tersebut. Dalam Pembelian Kompulsif ini terdapat salah satu faktor yang mempengaruhi compulsive buying yaitu intrinsic goals yang terdiri dari self –

accpetance, affiliation, dan community feeling. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh

intrinsic goals terhadap compulsive buying dengan gender sebagai variabel moderasi.

Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah masyarakat disekitar Jalan Surya Sumantri Bandung dengan jumlah respondennya sebesar 100 responden. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sample ini adalah purposive sampling atau dengan cara penyebaran kuisioner kepada responden.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari empat hipotesis yang diajukan terdapat dua yang menunjukkan hasil yang signifikan yaitu community feeling dan gender berpengaruh tehadap compulsive buying. Sedangkan self – acceptance dan affiliation tidak berpengaruh

terhadap compulsive buying.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Compulsive buying is a repeat purchase behavior - because of repeated or uncontrolled because of the response of negative feelings, compulsive buying is done with the primary purpose of seeking or obtaining pleasure in their purchasing process rather than on product purchase. In Compulsive Buying have one of the factors that affect compulsive buying is the intrinsic goals of self - accpetance, affiliation, and community feeling. This research was conducted to examine the influence of the intrinsic goals of compulsive buying with gender as a moderating variable.

Respondents selected in this research is development around Surya Sumantri Street Bandung, with respondents of 100 respondents. Techniques used in this sampling is purposive sampling or by way of questionnaires to the respondents.

The results of this study indicate that the four hypotheses proposed that there are two significant results which indicate a community feeling and gender influence tehadap compulsive buying. While self - acceptance and affiliation did not affect compulsive buying.

(3)

Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori ... 9

2.1.1 Personal Goals... 9

2.1.2 Compulsive Buying ... 15

(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.3 Pengaruh Gender pada Personal Goals dan Compulsive Buying ... 20

2.4 Model Penelitian dan Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 24

3.2 Populasi Sampel dan Penelitian ... 25

3.3 Metode Pengambilan Sampel ... 25

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 26

3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 26

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28

3.6.1 Uji Validitas Kuesioner Penelitian... 28

3.6.2 Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 37

3.7 Metode Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Respon Kuesioner ... 40

4.2 Karateristik Responden ... 40

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 41

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan ... 43

4.3 Pengujian Pengaruh Intrinsic Goals terhadap Compulsive Buying ... 44

4.4 Pengujian Variabel Moderasi Gender ... 48

(5)

Universitas Kristen Maranatha BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Keterbatasan Penelitian dan Saran Untuk Penelitian Selanjutnya ... 58

5.3 Implikasi Penelitian ... 59

(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 KMO and Bartlett's Test Analisis Faktor Awal ... 28

Tabel 3.2 Anti - Image Matrics (Correlation) Awal... 30

Tabel 3.3 Rotated Component Matrix Awal... 31

Tabel 3.4 KMO and Bartlett's Test Analisis Faktor Akhir ... 33

Tabel 3.5 Anti - Image Matrics (Correlation) Akhir... 34

Tabel 3.6 Rotated Component Matrix Akhir... 36

Tabel 3.7 Reability Analysis Scale (Alpha) Awal... 37

Tabel 3.8 Reability Analysis Scale (Alpha) Akhir... 38

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 41

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 42

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan... 43

Tabel 4.4 Uji Signifikansi Simultan ………... 44

Tabel 4.5 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)... 45

Tabel 4.6 Hasil Regresi Total Observasi (Pria dan Wanita) ... 48

Tabel 4.7Hasil Regresi Total Observasi Pria ... 50

Tabel 4.8Hasil Regresi Total Observasi Wanita ... 51

(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Pengaruh Self Acceptance, Affiliation, Self Acceptance, dan

(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner Penelitian

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada zaman dahulu sebagian besar manusia memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan

sistem barter (pertukaran) karena pada saat itu manusia belum mengenal uang, namun dengan seiringnya perkembangan jaman pemikiran manusia bertambah pandai sehingga

mereka mulai menciptakan alat pertukaran yaitu uang. Dengan uang tersebut manusia dapat memenuhi kebutuhannya. Sampai sekarang uang masih digunakan sebagai alat pertukaran

yang paling mudah dan praktis, jadi bisa dikatakan bahwa uang adalah sarana untuk pemuas kebutuhan manusia. Di zaman yang boleh dikatakan modern sekarang ini kebutuhan manusia semakin banyak dan bermacam-macam bukan hanya kebutuhan primer

dan sekunder saja namun ada juga kebutuhan yang bersifat tambahan. Kebutuhan tambahan ini lebih bersifat sebagai pemuasan diri atau penambahan profile. Selain itu sekarang -

sekarang ini banyak orang yang melakukan belanja untuk refreshing saja, perilaku ini dapat juga disebut sabagai perilaku kompulsif yang di definisikan sebagai suatu kondisi kronis, dimana seseorang melakukan aktivitas pembelian berulang sebagai akibat dari adanya

peristiwa yang tidak menyenangkan ataupun perasaan yang negatif. (Stern dan Cobb, 1978) menemukan bahwa 78% dari sampel individu kompulsif memandang ritual mereka sebagai “cukup bodoh atau aneh” walaupun mereka tidak mampu menghentikannya. Teori

(10)

2 Universitas Kristen Maranatha reduksi rasa takut (Meyer & Chesser,1970), Disamping itu, juga dampak dari pembelian

kompulsif akan menyebabkan penderitaan psikologis dan dampak serius pada kehidupan individu seperti berhutang (Benson, 2000; Dittmar,2004b dalam Dittmar 2005) Perilaku

pembelian yang kompulsif menjadi masalah yang penting dalam pemasaran dan perilaku konsumen, karena perilaku ini dapat menimbulkan pengaruh yang negatif pada individu dan masyarakat. Perilaku pembelian kompulsif dapat terjadi pada semua orang, baik itu

pria maupun wanita (gender), tua atau muda dan lain sebagainya. Pembelian kompulsif juga sering dihubungkan dengan gaya hidup contohnya adalah dalam gaya hidup

berpakaian (Park dan Burns,2005:135). Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap individu itu sendiri yakni personal goals. Personal goals terdiri dari intrinsic dan extrinsic

goals (Roberts dan Pirog, 2004, dalam Suwarno, 2007). Intrinsic goals merupakan tujuan

pribadi yang hakiki, seperti self-acceptance, affilition, dan community feeling.

Self-Acceptance adalah suatu hasrat atau keinginan mengembangkan kejiwaan, penghargaan

diri, dan otonomi. Affiliation adalah penggabungan diri kedalam kehidupan keluarga dan teman, sedangkan community feeling merupakan keinginan untuk membuat dunia menjadi

lebih baik melalui sebuah tindakan. Personal goals yang kedua adalah extrinsic goals dimana personal goals yang kedua ini memiliki tujuan yang tidak bersifat hakiki seperti

financial success, attractive appearance, dan social recognition. Financial success

mengandung arti pencapaian kesuksesan berdasarkan materi. Attractive appearance mengandung arti keinginan untuk dilihat menarik oleh orang lain atau motivasi peningkatan

profile, Sedangkan social recognition mengandung arti keinginan untuk dikagumi dan

(11)

3 Universitas Kristen Maranatha

University mengatakan bahwa pembeli kompulsif adalah konsumen yang cenderung suka

membelanjakan uang untuk membeli barang meskipun barang tersebut tidak mereka butuhkan (Koran, 2006) dan terkadang tidak mampu dibeli dalam jumlah yang berlebihan

(Hoyer dan MacInnis, 2001 dalam Park dan Burn,2005), perilaku semacam ini disebut juga sebagai keranjingan belanja (shopaholics). (Shiffman dan Kanuk, 2000 dalam Park dan Burn, 2005) juga menyatakan bahwa pembelian kompulsif merupakan pembelian yang

kronis berulang-ulang yang menjadi respon utama dari suatu kejadian atau perasaan yang negative, sehingga pembelian kompulsif adalah satu bentuk konsumsi yang merupakan

perilaku konsumen abnormal yang dianggap sebagai sisi gelap konsumsi. Karena ketidakmampuan konsumen dalam mengendalikan dorongan hati yang kuat untuk selalu melakukan pembelian, dan terkadang mempunyai konsekuensi yang berat (O’Guinn dan

Faber, 1989). O’Guinn dan Faber (1989) juga mengungkapkan bahwa yang menjadi

motivasi utama terjadinya pembelian kompulsif adalah pencarian terhadap manfaat

psikologis dari proses pembelian tersebut, bukan pada produk yang dibeli.

Banyak dari peneliti-peneliti consumer behavior kurang memperhatikan dan

memahami mengenai apa tujuan dari konsumen berbelanja (Roberts dan Pirog, 2004, dalam Yulistian, 2010). Padahal, semestinya konsumen sebagai goal seeking individual dapat memberikan informasi mengenai pemahaman kita tentang “Apa yang ingin dicapai seorang konsumen ketika mereka membeli dan mengkonsumsi barang dan jasa?” (Roberts dan

Pirog, 2004). Umumnya dalam hal ini konsumen berbelanja untuk keinginan untuk dilihat

(12)

4 Universitas Kristen Maranatha dikenal seperti yang tercantum dalam unsur - unsur extrinsic goals, namun selain itu pula

ada tujuan hakiki yang bersifat intrinsic yang menarik untuk diteliti.

Penelitian ini mengambil objek dari masyarakat di daerah Jalan Surya Sumantri

Bandung, karena di daerah ini banyak orang yang bergaya hidup modern dan selain itu juga dekat dengan Universitas Kristen Maranatha, sehingga daerah tersebut memiliki keramaian yang cukup padat dan setiap orang memiliki kepribadian yang beragam.

Terdapat banyak pertentangan penelitian bila dilihat dari gender atau jenis kelamin sebagai variabel moderasi anatara personal goals terhadap compulsive buying. Suseno dkk

(2005) dalam penelitiannya tentang Pola Konsumsi Masyarakat Yogyakarta, menemukan bahwa perbedaan jenis kelamin berkaitan erat dengan perbedaan tingkat konsumsi rata-rata

dimana tingkat konsumsi rata-rata wanita lebih tinggi daripada kelompok laki-laki, walaupun tingkat konsumsi wanita lebih tidak merata dibanding kelompok laki-laki. Dalam penelitiaan lain juga dikatakan Robert dan Pirog (2004), dalam Suwarno (2007)

menunjukan bahwa antara pria dan wanita tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam konteks compulsive buying. Namun menurut, (Babin, Darden, & Griffin, 1994; Dittmar,

Long, & Meek, 2004) mengatakan bahwa Emosional dan dimensi identitas-terkait belanja lebih penting bagi perempuan daripada laki-laki, sedangkan hasil penelitian Koran (2006) menyebut bahwa perilaku pembelian kompulsif dari 2500 responden dengan menggunakan

skala pembelian kompulsif (compulsive buying scale) didapatkan bahwa fenomena pembelian kompulsif sudah sedemikian parah terjadi pada masyarakat baik pada kaum

(13)

5 Universitas Kristen Maranatha perbedaan antara laki-laki dan wanita dalam berperilaku pembelian kompulsif dimana

wanita lebih cenderung untuk melakukan pembelian kompulsif. Lebih lanjut mengenai pembelian compulsive buying berdasarkan gender sebagai vaiabel moderasi Wahyuni

(2000) juga menyebutkan bahwa 2-3 persen wanita di Amerika diindikasikan memiliki gangguan penyimpangan dalam berbelanja. Selama ini sebagian kalangan berpendapat bahwa wanita merupakan golongan pembelanja terbesar (Hastuti 2003) pencitraan ini

berkaitan erat dengan peran gender wanita sebagai pengurus rumah tangga dan pemelihara kecantikan sehingga mereka lebih dominan dalam melakukan belanja dibanding dengan

pria. Lebih lanjut Koran (2006), dalam Suwarno (2007) menunjukan bahwa pria dan wanita memiliki kecenderungan yang sama untuk melakukan compulsive buying. Dalam teori lain

juga dikatakan kecenderungan umum mungkin kurang kuat atau bahkan bisa dikatakan terbalik untuk jenis barang tertentu (Misalnya perkakas atau peralatan komputer), tetapi bisa dikatakan bahwa, secara keseluruhan, belanja memainkan peran kuat emosional,

psikologis dan simbolis bagi perempuan dibandingkan dengan laki-laki (Dittmar & Drury, 2000)

Dari uraian yang telah tertera diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Intrinsic Goals (Self – Accpetance, Affiliation, Dan Community Feeling Terhadap Compulsive Buying) Dengan Gender Sebagai Variabel

(14)

6 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka peneliti merumuskan bahwa masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Apakah intrinsic goals (self – accpetance, affiliation, dan community feeling)

berpengaruh terhadap compulsive buying dengan gender sebagai variabel moderasi?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis sehubungan dengan masalah yang dirumuskan diatas adalah menganalisis pengaruh intrinsic goals (self – accpetance, affiliation, dan community feeling) terhadap compulsive buying dengan gender

sebagai variabel moderasi.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulis berharap bahwa hasil yang diperoleh akan bermanfaat bagi:

1. Peneliti

(15)

7 Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi akademisi dan praktisi

Agar penelitian ini dapat memberikan informasi yang disertai dengan bukti - bukti empiris untuk kalangan akademisi maupun praktisi tentang pengaruh

intrinsic goals terhadap compulsive buying dengan gender sebagai variabel

moderasinya.

1.5 Batasan Penelitian

Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka diberi batasan yang fokusnya

adalah pengaruh intrinsic goals terhadap compulsive buying dengan gender sebagai variabel moderasinya.

Responden penelitaian ini adalah masyarakat di daerah Jalan Surya Sumantri Bandung karena untuk mempemudah memperoleh informasi dan data.

1.6 Sistematika Pembahasan

Sistematika yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang dibuatnya penelitian,

(16)

8 Universitas Kristen MaranathaBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Dalam bab ini menguraikan landasan teori tentang intrinsic goals, gender

sebagai sebagai variabel moderasi, compulsive buying, pernyataan hipotesis

dan model penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi penjelasan metode penelitian seperti pengambilan sampel dan lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, definisi operasional dari

variabel – variabel penelitian, uji validitas dan realibilitas, metode analisis data dan criteria pengujian hipotesis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini mengenai tentang hasil analisis data dan pembahasan hasil temuan yang telah didapatkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(17)

57 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V ini akan diperlihatakan mengenai beberapa hal, yaitu hasil dari penelitian,

implikasi dari penelitian, keterbatasan penelitian, dan selain itu juga saran untuk penelitian selanjutnya.

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu menganalisis pengaruh intrinsic goals pada compulsive buying. Intrisic goals terdiri dari self – accpetance, affiliation, dan community feeling yang mengandung arti sebagai berikut self – acceptance adalah suatu hasrat atau keinginan mengembangkan kejiwaan, penghargaan diri, dan otonomi, affiliation

adalah penggabungan diri kedalam kehidupan keluarga dan teman, sedangkan community

feeling merupakan keinginan untuk membuat dunia menjadi lebih baik melalui sebuah

tindakan. Menurut teori variabel - variabel dalam intrinsic goals mempengaruhi compulsive

buying secara negative. Berpengaruh negative karena pada umumnya orang - orang yang

berfokus pada intrinsic goals tidak memandang bahwa perilaku compulsive buying akan

memberikan kebahagiaan pada dirinya atau mampu mengatasi permasalahan yang sedang dihadapinya. Dari ketiga variabel intrinsic goals yang telah dijelaskan diatas yakni variabel

(18)

58 Universitas Kristen Maranatha

compulsive buying yaitu variabel self – acceptance, sedangkan affiliation, dan community feeling tidak berpengaruh terhadap compulsive buying.

Penelitian ini juga menguji pengaruh moderasi gender terhadap intrinsic goals dan

compulsive buying. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada ada pengaruh moderasi

gender pada intrinsic goals dan compulsive buying. Artinya ada perbedaan yang signifikan

antara pria dan wanita dalam konteks compulsive buying. Dengan hal ini member informasi

bahwa kecenderungan pembelian kompulsif lebih besar dialami pada gender wanita.

5.2. Keterbatasan Penelitian dan Saran Untuk Penelitian Selanjutnya

Keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah convenience sampling. Teknik ini sebenarnya tepat karena informasinya bervariasi. Responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel seperti ini memungkinkan lebih dai berbagai macam

kalangan, baik dari mahasiswa - mahasiswi Maranatha yang berada di Jalan Surya Sumantri, kalangan pekerja di daerah Surya Sumantri, dan penduduk yang bertempat

tinggal di daerah Surya Sumantri tersebut. Teknik purposive sampling bila dilakukan tidak secara optimal dapat menyebabkan adanya pengambilan sampel yang tidak relefan sehingga jawaban - jawaban dalam kuisioner menjadi bias.Untuk penelitian selanjutnya

(19)

59 Universitas Kristen Maranatha saja, namun juga dapat mengambil sampel dari beberapa daerah yang padat

penduduknya juga.

2. Penelitian ini tidak mempertimbangkan usia responden - respondennya, karena

sebenarnya faktor usia juga sangat berpengaruh terhadap penelitian yang dilakukan ini. Usia yang berbeda rentangnya akan berpengaruh juga terhadap perilaku pembelian. Untuk penelitian selanjuttnya diharap agar rentang usia juga dipertimbangkan, karena

usia rentang usia juga berpengaruh dalam penelitian ini.

3.Penelitian ini tidak menganalisis faktor - faktor yang menjadi penyebab munculnya nilai -

nilai intrinsik pada diri responden misalnya keluarga, media , dan teman sebaya. Oleh karena itu penelitian selanjutnya diharapkan dapat membahas faktor -faktor munculnya

nilai intrinsik tersebut.

5.3. Implikasi Penelitian

Pembelian kompulsif merupakan pembelian yang “berulang-ulang yang menjadi respon utama dari suatu kejadian atau perasaan negative” sehingga pembelian kompulsif

adalah satu bentuk konsumsi yang merupakan perilaku konsumen abnormal yang dianggap sebagai sisi gelap konsumsi (Shiffman dan Kanuk, 2000 dalam Park dan Burn, 2005). Konsumen yang membeli secara kompulsif lebih sering melakukan pembelian secara tidak

(20)

60 Universitas Kristen Maranatha Dari hasil pengolahan penelitii dapat menarik suatu kesimpulan bahwa terdapat

intrinsic goals yang didalamnya terdapat (self – accpetance, affiliation, dan community feeling) berpengaruh terhadap compulsive buying dengan gender sebagai variabel moderasi.

(21)

61 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Allport, (1971), http://www.slideshare.net/bocahbancar/psikologi-kepribadian.

Baumgartner, (2002) Converging Perspectives on Interest-Group Research in Europe and America.

Benson, 2000; Dittmar,2004b dalam Dittmar 2005.Compulsive buying--a growing

concern? An examination of gender, age, and endorsement of materialistic values as

predictors

Faber, R.J. and O‟Guinn, T.C (1998). Compulsive Buying ; A Phenomenological

Exploration. Journal of Consumer Research, vol. 16, pp. 145-157.

Ghozali, I. (2005), Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, 3th ed., Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Kwak, H.; Zinkhan, G.M.; and Crask, M.R. (2003), “Diagnostic Screener for Compulsive Buying: Applications to the USA and South Korea,” The Journal of Consumer

Affairs, vol. 37, no.1, pp.161-169.

Lorrin Koran dalam Ninik Sri Rahayu, SE, MM dan Harum Murah Marpaung, SE dalam usulan penelitian Apakah Perbedaan Gender Memunculkan Perbedaan Perilaku

Pembelian Kompulsif Remaja Di Yogyakarta

(22)

62 Universitas Kristen Maranatha Park dan Burns,2005:135. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian „impulsif‟ dan

„kompulsif‟http://herison.pinkynet.web.id/2009/05/proses

-pengambilan-keputusan-pembelian-impulsif-dan-kompulsif

Roberts, J.A. (1998), “Compulsive Buying Among College Students: An Investigation of

Its Antecedents, Consequences, and Implications For Public Policy,” The Journal of

Consumer Affairs, vol. 32, no.2, pp. 295-319.

Roberts, J.A. (2000), “Consuming In A Consumer Culture: College Students, Materialism,

Status Consumption, and Compulsive Buying,” Marketing Management Journal.

Roberts, J.A dan Pirog, S.F. (2004). Personal Goals and Their Role inConsumer Behaviour : The Case of Compulsive Buying. Journal of Marketing.

Sekaran, U. (2000), Research Methods For Business, 3

rd

ed, New York: John Wiley & Sons, Inc.

Shoham, A. dan Brenerick, M.M (2003).Compulsive Buying Behavior. Journal of Marketing Research , vol. 15, no. 2, pp 225

Stern dan Cobb, 1978. (http://felinophobia.blogspot.com/2009/10/obsessive-compulsive- disorder-ocd.html)

Suseno dkk, (2005), dalam Sri Rahayu, SE, MM dan Harum Murah Marpaung, SE dalam usulan penelitian Apakah Perbedaan Gender Memunculkan Perbedaan Perilaku Pembelian Kompulsif Remaja Di Yogyakarta

Suwarno, H.L.(2007). Pengaruh Personal Goals Pada Compulsive Buying dengan Jenis Kelamin Sebagai Variabel Moderasi. Tesis Magister Sains, Program Pascasarjana

(23)

63 Universitas Kristen Maranatha Yulistian, Rifan (2010).Pengaruh Intrinsic Goals: Self - Acceptance, Affiliation, dan

Referensi

Dokumen terkait

Dilihat dari umurnya, variabel Work-family conflict , Family-work conflict , Job Stress , dan Turnover intention , rata-rata yang lebih tinggi adalah responden yang

Penelitian ini pada hakikatnya bertujuan untuk: (1) meningkatkan hasil belajar IPA siswa melalui penerapan model pembelajaran kontekstual berbantuan CD interaktif

1. Membongkar drainase eksisting yang ada dikarenakan dimensi saluran eksisting tidak sesuai dengan dimensi perencanaan yang baru. Melakukan galian sesuai dengan dimensi

Proses produksi mainan lokal yang lebih efisien Membuat mainan yang aman dan disenangi oleh anak umur..

Pada sistem dengan berat ATKKS sebesar 5 g, biodiesel tidak terbentuk dalam waktu reaksi selama 2 jam karena jumlah kalium yang terekstraksi untuk 5 g berat

Cara mengetahui masing-masing IP aplikasi web social network yang akan digunakan untuk analisis adalah dengan memasukkan alamat web atau IP web dari aplikasi web

Makalah ini disusun dengan suatu rumusan masalah mengenai strategi atau cara yang dapat digunakan oleh guru/calon guru dalam menanamkan konsep matematika pada diri siswa yang

MSSI tersebut, saksi SURIADY, ST Bin NOHAN apabila menanamkan modal kepada terdakwa akan memberikan profit sebesar 15% (lima belas persen) sampai dengan 20%