• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Job Order Costing dalam Menetapkan Kos Barang Terjual dan Harga Jual Pokok (Studi Kasus pada Perusahaan Roti dan Kue Anastacia Bakery Semarang).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Job Order Costing dalam Menetapkan Kos Barang Terjual dan Harga Jual Pokok (Studi Kasus pada Perusahaan Roti dan Kue Anastacia Bakery Semarang)."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This study discusses the cost comparison method, namely the full costing method and

variable costing method for the basic price and selling price.

Research method used in descriptive analytical research method, the research

conducted by collecting data on costs incurred Tapioca Flour Company Anastacia Bakery

Semarang and present the data, so as to give an idea of the real situation of the Bakery

CompanyAnastacia Semarang. It also conducted analyzing cost data so as to produce

counting the costs of goods and the right price. Then, from analyzing the derived conclusions

and recommendations.

The results showed that the Bakery Company anastacia Semarang has been grouped

with the appropriate fee, except for using the Job Order Costign Method cost should be

broken down again into the costs are variable and fixed. Besides counting the cost of the

company is still very simple,just count all the costs of production and distributed by the

number of order goods. Bakery Company Anastacia Semarang also not using any method is

determining the sale price, sale price of order set by the marketing and business owner based

on their experience. Results of the discussion showed there is a significant difference between

the selling price for order calculated using the method of calculation of Job Order Costing.

The calculation using the Job Order Costing method may result in the sale price of

order is more precise so that companies can reduce the loss and receive appropriate profits.

(2)

INTISARI

Penelitian ini membahas tentang perbandingan metode biaya, yaitu dengan menggunakan metode Job Order Costing untuk menetapkan kos barang terjual dan harga jual produk.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analitis, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data biaya yang terjadi di Perusahaan Roti dan Kue Anastacia Bakery Semarang dan menyajikan data tersebut, sehingga dapat memberi gambaran mengenai keadaan sebenarnya dari perusahaan. Selain itu juga dilakukan penganalisisan data biaya sehingga dapat menghasilkan perhitungan kos barang terjual dan harga jual yang tepat. Kemudian, dari penganalisisan tersebut diambil kesimpulan dan saran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Roti dan Kue Anastacia Bakery Semarang telah mengelompokkan biaya dengan tepat, hanya saja untuk menggunakan metode Job Order Costing biaya harus dikelompokkan lagi menjadi biaya yang bersifat variabel dan tetap.

Selain itu perhitungan kos barang terjual masih sangat sederhana, yaitu hanya menghitung semua biaya produksi lalu dibagikan dengan jumlah barang sesuai dengan pesanan. Roti dan Kue Anastacia Bakery Semarang juga tidak menggunakan metode apa pun dalam menetapkan harga jual, harga jual ditetapkan oleh bagian marketing dan pemilik perusahaan berdasarkan pengalaman mereka. Hasil pembahasan menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara perhitungan harga jual menggunakan metode Job Order Costing.

Perhitungan menggunakan metode Job Order Costing dapat menghasilkan harga jual sesuai pesanan yang lebih tepat sehingga perusahaan dapat mengurangi kerugian dan menerima laba yang sesuai.

(3)

ix

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.5 Rerangka Pemikiran ... 11

1.6 Metode Penelitian ... 14

1.7 Lokasi Penelitian ... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 18

2.1 Kos ... 18

2.1.2 Laporan Kos Produksi ...22

(4)

2.1.2.2Laporan Kos Produksi Pemanufakturan...24

2.1.3Klasifikasi Kos...32

2.2 Metode Job Order Costing...35

2.2.1 Karakteristik Job Order Costing...36

2.2.2 Manfaat metode Job Order Costing...37

2.2.3 Keuntungan dan Kelemahan Metode Job Order Costing...39

2.2.4 Kartu Kos Pesanan...40

2.2.5 Akuntansi untuk Bahan Baku...42

2.2.6 Akuntansi untuk Tenaga Kerja...44

2.2.7 Akuntansi OverheadPabrik...46

2.3 Kos Barang Terjual...50

2.3.1 Pengertian Kos Barang Terjual...50

2.3.2 Harga Jual...52

2.3.3 Unsur-unsur Yang Mempengaruhi Kos Produksi Berdasarkan Pesanan...55

2.4 Peranan Metode Job Order Costing dalam Perhitungan Kos produksi Pesanan... 60

(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN ... 68

3.1 Objek Penelitian ... 68

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 69

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 73

4.1 Gambaran Umum Perusahaan Roti dan Kue Anastacia Bakery Semarang ... 78

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Roti dan Kue Anastacia Bakery Semarang ... 78

4.1.2 Struktur Orgaisasi Perusahaan Roti dan Kue Anastacia Bakery Semarang ... 79

4.1.3 Kegiatan Usaha Perusahaan Roti dan Kue Anastacia Bakery Semarang ... 82

4.1.4 Proses Produksi ... 83

4.1.5 Job Order Costing yang berlaku diperusahaan...87

4.1.5.1Analisis Pencatatan Biaya Bahan Baku...88

4.1.5.2Analisis Pencatatatn BiayaTenaga Kerja Langsung...93

(6)

4.1.5.4Kalkulasi kos barang terjual produksi taksiran....98

4.1.5.5Kalkulasi kos barang terjual produksi sesungguhnya...101

4.2 Pembahasan ...106

4.2.1 Penentuan Kos barang terjual...106

4.2.2Peranan Job Order Costing dalam menetapkan Kos barang Terjual ... ... ...108

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 110

5.1 SIMPULAN ... 110

5.2 SARAN ... 111

5.3 KETERBATASAN ... 112

DAFTAR PUSTAKA ... 115

(7)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Jumlah Kos Dalam Proses Pabrikasi...23

Gambar 2.2 Perbandingan antara Sisitem Penentuan Harga Pokok dan Penentuan Harga Pokok Proses...24

Gambar 2.3 Perhitungan Kos Barang terjual...26

Gambar 2.4 Klasifikasi Kos Perhitungan Kos Full Costing VS Variable Costing...48

Gambar 2.5 Penggolongan Kos sebagai Kos Produk dan Kos Periodik pada Metode Kos Barang Terjual Variabel dan Metode Kos Barang Terjual Penuh...50

Gambar 2.6 Hubungan antara Produksi, Penjualan dan Laba...51

Gambar 2.7 Production and Non-Production Cost...54

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan Anastacia Bakery Semarang...76

Gambar 4.2 Saluran distribusi Perusahaan Anastacia Bakery...79

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen didalam mengambil keputusan. Agar suatu operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik, manajemen memerlukan informasi yang dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sejalan dengan semakin berkembangnya volume perusahaan, manajemen semakin dituntut untuk mampu mengatasi aneka ragam masalah yang dihadapi.

Suatu manajemen yang baik tidak hanya mampu menjalankan fungsi-fungsi manajerial, di tuntut untuk mampu menghasilkan keputusan yang tepat. Oleh karena itu untuk mendapatkan keputusan yang tepat manajer harus mampu mengukur dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang telah dijalankan didalam organisasinya.

(9)

Bab I Pendahuluan

2

Universitas Kristen Maranatha

dimanfaatkan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba, jika terjadi kerugian maka diusahakan kerugian itu ditekan seminimal mungkin.

Biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk suatu produk dapat diartikan sebagai Kos barang terjual dari produk itu sendiri. Dalam perusahaan industri yang menghasilkan produk atas dasar pesanan maka pengendalian produknya dapat dilakukan dengan membandingkan antara standard cost dengan actual cost. Prosedur akumulasi biaya yang digunakan untuk menghitung kos produksi dalam perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan adalah Job Order Costing Method. Sedangkan untuk mencatat kos (cost) yang timbul

diperlukan adanya kartu-kartu biaya untuk masing-masing produk yang dikenal dengan Job Order Cost Sheet (kartu kos produksi). Kartu-kartu kos ini merupakan catatan tambahan yang dikendalikan oleh perkiraan barang dalam proses yang harus ditangani secara cermat untuk menghindari kesalahan dalam menghitung harga pokok produksinya.

Dengan penerapan metode job order costing, maka informasi yang dihasilkan mengenai perhitungan kos barang terjual akan menjadi lebih handal dengan adanya sistem akuntansi kos yang dilaksanakan ditunjang dengan elemen sistem akuntansi kos yang baik.

(10)

Bab I Pendahuluan

3

(11)

Bab I Pendahuluan

4

Universitas Kristen Maranatha

(12)

Bab I Pendahuluan

5

6.060. Jadi semakin naik kos produksi akan diikuti oleh kenaikan harga jual yang dikeluarkan oleh perusahaan Frozzen Brownies. Dalam analisis korelasi yang digunakan untuk mengetahui besarnya derajat atau kekuatan korelasi antara kos produksi dengan harga jual barang pesanan, diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,934. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keeratan hubungan yang disebabkan oleh kos produksi terhadap harga jual barang pesanan adalah sebesar 0,934 dan angka tersebut menunjukkan terjadi korelasi sangat kuat. Berikutnya, analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh kos bahan baku terhadap kos produksi maka rumus yang digunakan adalah: Kd = r2 x 100%. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,872, maka besarnya pengaruh kos bahan baku terhadap kos produksi adalah sebesar 87.2%. Dalam hal ini harga jual barang pesanan dipengaruhi oleh kos produksi sebesar 87.2%, sisanya sebesar 12.8% merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti penulis.

(13)

Bab I Pendahuluan

6

Universitas Kristen Maranatha

overhead yang telah ada, karena tidak mungkin mengukur kos overhead pabrik

dengan tepat yang harus dibebankan terhadap suatu produk. Hal tersebut tidak mungkin karena sangatlah sulit untuk mengukur dengan tepat berapa banyak kos overhead yang dibebankan kepada suatu produk tertentu. Selain itu, dengan

menggunakan tarif kos overhead yang telah ada, maka dapat disusun standar dan anggaran kos untuk keperluan pengawasan dan efisiensi kerja. Pengalokasian kos overhead menurut teori yang ada, apabila perusahaan memproduksi lebih dari satu

macam produk, maka sebaiknya tidak memakai dasar jumlah produksi melainkan menggunakan dasar biaya bahan langsung. Penulis membuat analisa kos berdasarkan perilakunya dan kemudian menentukan dasar alokasi yang sebaiknya digunakan. Hasil analisa tersebut adalah kos variabel terdiri dari kos bahan baku tidak langsung dan kos tetap terdiri dari kos penyusutan peralatan, Pajak Bumi dan Bangunan, kos pekerja tidak langsung, perlengkapan toko, perbaikan dan pemeliharaan, listrik, air dan tunjangan karyawan. Dari hasil analisa yang telah dilakukan terhadap penggolongan kos dan sistem alokasi, maka penulis menghitung besarnya kos produksi yang ada. Kos produksi untuk periode 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Maret 2008 adalah Rp.21.678.000,00

(14)

Bab I Pendahuluan

7

dapat dikatakan persaingan antara perusahaan baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis semakin ketat. Maka dari itu setiap perusahaan harus berusaha dengan sungguh-sungguh menarik konsumen agar membeli produk yang dijualnya. Menarik konsumen dapat dilakukan dengan berbagai macam cara misalnya dengan melakukan promosi, memberikan kelebihan bagi para konsumen atau pun mengurangi kos barang terjual.

Dari penelitian sebelumnya dapat dikatakan bahwa proses penentuan harga jual produk sangatlah penting agar perusahaan dapat menentukan kos barang terjual dan keuntungan yang ingin di perolehnya dengan tepat. Sebab komponen kos barang terjual sangatlah berkaitan erat dengan harga jual. Dapat dilihat dari kesimpulan diatas bahwa dari hasil penelitian terlihat bahwa pengaruh penentuan harga jual produk terhadap peranan kos barang terjual sangatlah penting dan saling berkaitan. Karena dimana perusahaan menggunakan penelitian ini untuk melihat selisih antara harga jual produk dan kos barang terjual yang nantinya selisih akan di tetapkan sebagai keuntungan/laba perusahaan.

(15)

Bab I Pendahuluan

8

Universitas Kristen Maranatha

sebagai unsur kos produksi, yang meliputi kos bahan baku, kos tenaga kerja langsung, dan kos overhead pabrik variabel.

Menyadari pentingnya perhitungan kos barang terjual bagi manajemen, penulis tertarik untuk melakukan penelitian atas pembebanan unsur-unsur kos produk kedalam setiap produk pesanan dengan menggunakan job order costing method. Sehingga dapat dihitung kos produk barang terjual dari setiap pesanan

yang dihasilkan. Adapun perusahaan yang penulis teliti merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi dan penjualan produk yang terbuat dari bahan baku tepung terigu. Perusahaan Anastacia Bakery ini melakukan produksinya berdasarkan pesanan (order). Dalam sistem perhitungan berdasarkan pesanan (job order costing) biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang

terpisah. Suatu pesanan adalah output-nya yang diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi kembali suatu item persediaan. Hal ini berbeda dengan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dimana biaya diakumulasikan untuk suatu operasi atau subdivisi dari suatu perusahaan, seperti departemen.

Agar perhitungan biaya berdasarkan pesanan menjadi lebih efektif menurut Carter (2006:144), pesanan harus dapat diidentifikasikan secara terpisah. Agar rincian dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan usaha yang diperlukan, harus terdapat perbedaan penting dalam biaya per unit suatu pesanan dengan pesanan lain.

(16)

Bab I Pendahuluan

9

yang dapat dikerjakan dengan simultan, setiap kartu biaya pesanan mengumpulkan rincian untuk satu pesanan tertentu saja perhitungan biaya berdasarkan pesanan mengakumulasikan biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,dan biaya overhead yang dibebankan ke setiap pesanan. Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai job order costing dalam menetapkan kos barang terjual dengan mengambil judul Peranan Job Order Costing Dalam Menetapkan Kos Barang Terjual dan Harga Jual Pokok Pada Perusahaan Anastacia Bakery.

1.2Identifikasi Masalah

Tujuan suatu perusahaan yaitu profit dan untuk merealisasikan diperlukan penekanan biaya produksi seminimal mungkin, karena itu diperlukan suatu metode akuntansi yang menghasilkan informasi akuntansi, khususnya akuntansi biaya seperti fungsi mendefiniskan istilah objek biaya dan memberikan contoh-contoh objek biaya yang relevan untuk pengambilan keputusan yang berbeda. Menjelaskan beberapa tingkatan kemampuan penelusuran yang diimplikasikan oleh biaya langsung dan tidak langsung. Menyatakan pertimbangan-pertimbangan yang terlihat dalam menciptakan suatu sistem informasi akuntansi biaya. Berdasarkan uraian masalah diatas maka dapat di identifikasikan pokok-pokok masalahnya yaitu sebagai berikut:

(17)

Bab I Pendahuluan

10

Universitas Kristen Maranatha

2. Bagaimanakah hasil penggunaan metode job order costing dalam menentukan kos barang terjual dan harga jual produk pada Perusahaan Anastacia Bakery?

3. Apakah metode job order costing tepat untuk digunakan dalam menetukan kos barang terjual dan harga jual produk pada Perusahaan Anastacia Bakery dalam meningkatkan laba yang diperoleh?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi maksud dan tujuan penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah Perusahaan Anastacia bakery menentukan kos barang terjual dan harga jual produk pada saat ini.

2. Bagaimanakah hasil penggunaan metode job order costing dalam menentukan kos barang terjual dan harga jual produk pada Perusahaan Anastacia Bakery.

3. Apakah metode Job Order Costing tepat untuk digunakan dalam menetukan kos barang terjual dan harga jual produk pada Perusahaan Anastacia Bakery dalam meningkatkan laba yang diperoleh.

1.4Kegunaan Penelitian

(18)

Bab I Pendahuluan

11

1. Bagi penulis, hasil dari penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan dan mempraktekan teori secara nyata khususnya untuk mengetahui secara pasti sampai sejauh mana peranan job order costing method berguna dalam menetapkan harga pokok produk atas dasar pesanan.

2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini berguna sebagai masukan berupa informasi dalam menetapkan kos barang terjual berdasarkan job order costing method yang diharapkan pula akan memudahkan manajemen

dalam mengendalikan biaya produksi dan menetapkan harga jual dimasa yang akan datang.

1.5Rerangka Pemikiran

Keberhasilan suatu perusahaan dalam memenuhi tujuannya (laba) sangat tergantung pada kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan perusahaan berdasarkan informasi yang diterimanya. Untuk menjalankan fungsinya tersebut manajemen harus mempunyai keahlian dan kemampuan dalam memanfaatkan dan mengorganisir semua sumber daya yang ada diperusahaan. Hal ini menempatkan manajemen pada posisi yang menuntut tersedianya informasi dan data yang relevan yaitu informasi mengenai kos barang terjual di dalam menentukan harga jual produk yang bersangkutan.

(19)

Bab I Pendahuluan

12

Universitas Kristen Maranatha

perhitungan berdasarkan pesanan (job order costing) biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan yang terpisah. Suatu pesanan adalah output-nya yang diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi kembali suatu item persediaan

Kos produksi merupakan kumpulan dari biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi (Sugiri, 2002:264). Dari definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penetapan kos barang terjual yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kesulitan dalam memasarkan hasil produksi mengingat sistem persaingan dewasa ini yang semakin tajam.

(20)

Bab I Pendahuluan

13

Hal di atas memberi arti bahwa setiap perusahaan didirikan umumnya bertujuan memperoleh laba yang optimal dari hasil penjualan produk-produknya. Laba merupakan selisih dari pendapatan dengan kos pada periode tertentu. Sedangkan kos merupakan komponen yang sangat mempengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan.

Perusahaan Anastacia Bakery tidak menggunakan metode kos dalam menentukan kos barang terjual dan harga jual produknya. Maka dari itu penulis ingin melakukan analisis mengenai peranan job order costing dalam menetapkan kos barang terjual. Metode job order costing dalam penentuan kos barang terjual dan harga jual produk agar mengetahui apakah harga yang ditetapkan oleh perusahaan saat ini merupakan harga yang tepat. Jika penelitian ini memberikan harga jual yang sesuai maka Perusahaan Anastacia Bakery dapat menggunakan hasil penelitian ini, sehingga perusahaan akan lebih mudah dalam menetapkan kos barang terjual sesuai pesanan.

Dilihat dari simpulan diatas bahwa pengaruh penentuan harga jual produk terhadap peranan kos barang terjual sangatlah penting dan saling berkaitan. Karena dimana perusahaan menggunakan penelitian ini untuk melihat selisih antara harga jual produk dan kos barang terjual yang nantinya selisih akan di tetapkan sebagai keuntungan/laba perusahaan.

(21)

Bab I Pendahuluan

14

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Metode Penelitian

Metoda penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif analitis dengan penekanan metode studi kasus. Menurut Arikunto (2005:45) metode deskriptif analitis ialah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

Penelitian deskriptif analitis juga merupakan gambaran yang sistematik, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta ciri khas tertentu yang terdapat dalam objek penelitian. Dengan kata lain, peneliti dapat mendeskripsikan suatu gejala peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang sesuai temuan di lapangan Metode penelitian deskripif analisis selain berupaya menggambarkan kejadian sesungguhnya di lapangan, juga merumuskan masalah, mengumpulkan data, menganalisis data untuk menjawab masalah, merumuskan simpulan, serta menyusun laporan penelitian.

Penelitian ini menekankan pada metode studi kasus yaitu melihat dan melaporkan semua secara detail mengenai kejadian yang ada di lapangan sehubungan dengan topik penelitian. Penulis memperkirakan penelitian akan berlangsung selama kurang lebih dua bulan, mulai bulan April 2012.

(22)

Bab I Pendahuluan

15

perusahaan yang bersangkutan untuk kemudian dijadikan dasar dalam pengajuan saran.

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah dengan melakukan:

1. Penelitian Lapangan (field research)

Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer, yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan penyelidikan secara langsung pada perusahaan, antara lain melalui:

a. Observasi, peneliti melakukan pengamatan langsung pelaksanaan kegiatan perusahaan dalam rangka pengumpulan data yang diperlukan. Peneliti akan mengamati lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, mengukur tingkat suatu pekerjaan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu. Selain itu peneliti akan mengamati proses kegiatan di dalam perusahaan yang nanti nya akan memunculkan biaya-biaya. Biaya-biaya itulah yang pada akhirnya akan dicatat ke dalam laporan. Kemudian peneliti memperhatikan penggolongan biaya yang dilakukan di dalam perusahaan. Dimana penggolongan biaya tersebut akan di jadikan landasan dalam harga jual produk pada suatu pesanan (order). Tolong sebutkan berapa lama anda akan rencananya melakukan pengamatan langsung tersebut.

(23)

Bab I Pendahuluan

16

Universitas Kristen Maranatha 1.7 Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengadakan penelitian pada Perusahaan Roti dan Kue Anastacia Bakery yang berlokasi di Jl. Puri Anjasmoro n 4 no. 14 Semarang, Jawa Tengah. Penulis memperkirakan penelitian akan berlangsung selama kurang lebih dua bulan, dari bulan April 2012.

Peneliti memilih perusahaan ini sebagai objek penelitian dikarenakan Perusahaan Roti Anastacia Bakery Sudah Menerapkan metode Job Order Costing dalam menetapkan kos barang terjual dan harga jual produk sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui implementasi metode Job Order Costing tersebut jika diterapkan di perusahaan. Harga jual ditentukan berdasarkan pengalaman bagian marketing dan pemilik perusahaan yang sudah mengetahui kos yang harus

dikeluarkan oleh barang yang akan diminta oleh konsumen. Sehingga perusahaan dapat menentukan sendiri keuntungan atau laba yang diinginkan. Sedangkan dalam menghitung kos barang terjual menggunakan metode rata-rata tertimbang, yaitu menjumlahkan semua bahan baku yang diinginkan, kos tenaga kerja, dan kos overhead pabrik, lalu membaginya dengan jumlah produk yang dihasilkan sesuai dengan pesanan.

(24)

Bab I Pendahuluan

17

(25)

112 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari Perusahaan Anastacia Bakery dan hasil pembahasan yang sudah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka didapatlah kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode harga pokok pesanan (job order costing method) telah diterapkan oleh Perusahaan Anastacia Bakery dengan baik dan cukup memadai karena syarat-syarat penggunaan metode harga pokok pesanan telah dilakukan yaitu :

- Adanya pemisahan biaya produksi menjadi biaya produksi langsung yang terdiri dari: biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung serta biaya produksi tidak langsung yang terdiri dari biaya-biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

- Khusus untuk penetapan taksiran biaya overhead pabrik, perusahaan menetapkan berdasarkan pada biaya yang dibebankan langsung pada pesanan yang dibuat yang dilihat dari perhitungan biaya bahan baku tahun sebelumnya.

(26)

Bab V Kesimpulan dan Saran

113

- Kos barang terjual per pcs produk dihitung dengan membagi jumlah biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah produk yang dipesan.

2. Perhitungan kos barang terjual produksi atas suatu pesanan pada Perusahaan Anastacia Bakery yaitu dengan cara membebankan pada unsur-unsur biaya langsung yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya tidak langsung yang dibebankan pada biaya produksinya dengan mudah sehingga dapat dijadikan sebagai alat pengendalian produksi pesanan yang bersangkutan dan pesanan-pesanan lain yang memiliki spesifik yang serupa dimasa yang akan datang.

3. Dengan menerapkan job order costing method maka pihak manajemen perusahaan akan dapat mengetahui besarnya harga pokok pesanan, dengan demikian perusahaan akan dapat memprediksi order pesanan yang akan datang diterima atau ditolak, karena manajemen telah mengetahui besarnya harga poko pesanan tersebut dari pengalaman masa lalu.

5.2 Saran

1. Dari hasil analisis yang dilakukan oleh penulis, bahwa penerapan job order costing yang dilakukan oleh perusahaan telah cukup memadai

(27)

Bab V Kesimpulan dan Saran

114

Universitas Kristen Maranatha

job order costing) harus tetap dipertahan dengan berbagai perhitungan

yang lebih baik, guna menetapkan biaya-biaya yang diperlukan untuk kelangsungan produksi perusahaan tanpa mengurangi kualitas produk serta dapat mendanai perlatan-peralatan maupun gedung.

2. Sebaiknya tiap-tiap unsur yang mendukung kos barang di buat daftar sendiri mengenai budget taksirannya, baik dalam kaitanya dengan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung ataupun biaya

overheadnya. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah perhitungan harga pokok sebagai alat pengendali produksi.

3. Penerapan metode job order costing secara umum sudah baik, perusahaan harus dapat mempertahankan dan meningkatkan dalam rangka memberi kontribusi yang besar terhadap perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dan teknologi yang semakin maju, yang menuntut perusahaan untuk dapat menyajikan perhitungan harga pokok yang lebih handal.

5.3 Keterbatasan

(28)

Bab V Kesimpulan dan Saran

115

peneliti mengalami kesulitan dalam mencari atau mendapatkan data-data di masa lalu seperti contoh

1. Sulitnya menyesuaikan data-data lengkap mengenai fakta harga bahan baku di masa lalu.

2. Kesulitan peneliti dalam memahami betul tata cara produksi Roti dan Kue yang dilakukan oleh perusahaan.

3. Keterbatasan ilmu/pengetahuan peneliti dalam bidang produksi Kue dan Roti.

4. Jarak perusahaan dengan peneliti yang bisa dikatakan cukup jauh antara bandung – semarang.

5. Banyak nya kue-kue dan roti yang di produksi oleh perusahaan, sehingga peneliti cukup mengambil 2 contoh (Roti manis & Roti Tawar) untuk di lakukan penelitian.

Mungkin jika ada kekurangan dalam pembahasan ini peneliti mohon maaf karena keterbatasan kemampuan peneliti. Semoga penelitian ini dapat berguna bagi pembaca untuk lebih mendalami mengenai Peranan Job Order Costing Dalam Menetapkan Kos Barang Terjual dan Harga Jual Pokok dan memaklumi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pembahasan ini.

(29)

Bab V Kesimpulan dan Saran

116

Universitas Kristen Maranatha

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2005). Manajeman Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Bastian Bustami, Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya Kajian Teori Dan Aplikasi, Edisi 1, Graha Ilmu, Jakarta.

Carter, William K. (2006). Akuntansi Biaya. Edisi keempatbelas, diterjemahkan oleh: Krista, Salemba Empat, Jakarta.

Carter, William K. (2009). Akuntansi Biaya. Edisi keempatbelas, diterjemahkan oleh: Krista, Salemba Empat, Jakarta.

Carter, William K. (2008). Akuntansi Biaya. Edisi keempatbelas, diterjemahkan oleh: Krista, Salemba Empat, Jakarta.

Garrison, Ray H. and Eric W. Noreen diterjemahkan oleh A. Totol Budisantoso, S.E.,Ak. (2001).

Buku II. Akuntansi Manajerial. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Hariadi, Bambang. (2002). Edisi 1. Akuntansi Manajemen: Suatu Sudut Pandang. Penerbit

BPFE, Yogyakarta.

Harnato & Zulkifli. “Definisi Biaya” diakses dari

http://elqorni.woedpress.com/2010/05/01/definisi-biaya/ pada 01 Mei 2010.

Hartono, Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman- Pengalaman. Edisi pertama, BPFE, Yogyakarta.

Hansen, Don R. and Maryanne M. Mowen diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari, M.Si. dan Deny Arnos Kwary, M.Hum. (2006). 7th Edition. Management Accounting. Thomson:

(31)

118

Universitas Kristen Maranatha

Henry, Simamora. (1999). Akuntansi Manajemen. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kartadinata, Abas. 2000. Akuntansi dan Analisis Biaya. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Krismiaji,M.Sc.,Ak. (2002). “Dasar-dasar Akuntansi”. Penerbit AMP YKPN, Yogyakarta.

Masiyah, Kholmi & Yuningsih. (2004). Akuntansi Biaya. Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Mulyadi.(1993), Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya.Edisi Kelima, STIE YPKN, Yogyakarta

Mulyadi.( 2000). Akuntansi Biaya, Aditya Media, Edisi ke-5, Yogyakarta

Mulyadi. (2001). Edisi 3. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat & Rekayasa. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. (2003). Edisi 6. Activity-based Costing System. Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

R. A. Supriyono, S.U., Ak. (1999). “Manajemen Biaya: Suatu Reformasi Pengolahan

Bisnis”. Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

 Masing-masing Paket berisikan sebagian (atau semua untuk pesan pendek). Data memakai plus beberapa informasi kendali.  Informasi kendali, pada jumlah minimum, mencakup

Tujuan dari perancangan cerita rakyat sebagai ide dasar dalam peranxangan motif tekstil untuk pakaian remaja ini adalah (1) Mengolah tema cerita rakyat yang berkembang

Pada ruang transit khususnya dari ruang dalam menuju lapangan, bagaimana bentuk ruang transit yang mampu mempersiapkan fisik pemain sebelum berlatih, serta mampu menjadi

Dua ribu enam belas , Kelompok Kerja (Pokja) Lelang Pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan Lanjutan Pembangunan Rumah Sakit Gedung B dan C Universitas Hasanuddin

Permukaan koordinat adalah permukaan yang dibentuk dengan mengambil satu variabel sumbu koordinat sebagi konstanta.. Pada

[r]

described how the Aceh Party, one of six local parties formed in accordance with the special political autonomy arrangements for Aceh, had enjoyed outstanding success in the

[r]