PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK
DISKUSI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN AKTUALISASI
DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BINJAI
KAB. LANGKAT TAHUN AJARAN
2013/2014
SKRIPSI Oleh:
FITRY NURUL HANIE 1103351014
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK
DISKUSI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN AKTUALISASI
DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BINJAI
KAB. LANGKAT TAHUN AJARAN
2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan
Oleh:
FITRY NURUL HANIE 1103351014
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat
rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Selanjutnya salawat dan salam kepada ruh junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW sebagai risalah yang membawa kebenaran serta keselamatan dunia dan
akhirat. Adapun judul skripsi penulis adalah “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi Terhadap Peningkatan Kemampuan Aktualisasi Diri Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat
Tahun Ajaran 2013/2014”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada program
studi Bimbingan dan Konseling jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Universitas Negeri Medan.
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga
pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung maupun
tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai,
terutama kepada yang saya hormati:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
iii
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan dan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku
Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu
Pendidikan Unimed.
5. Bapak Drs. Ahmad Nosari sebagai dosen pembimbing akademik yang
telah banyak membimbing secara akademik selama proses perkuliahan
berlangsung.
6. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, MP.d selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak membantu dalam memberikan saran dan masukan,
serta memberikan bimbingan dan motivasi pada penulis selama
penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd, Bapak Drs. Nasrun, MS, dan Ibu
Dra. Zulhaini S, selaku dosen penyelaras dan penguji yang telah banyak
memberikan pengarahan, saran dan koreksi untuk kesempurnaan skripsi
ini.
8. Bapak M. Rajab Lubis, MS, selaku dosen penyelaras saat seminar yang
telah memberikan pengarahan, saran dan koreksi terhadap kesempurnaan
skripsi ini.
9. Kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan yang telah memberikan ilmu yang melimpah selama proses
perkuliahan sehingga penulis memiliki bekal untuk mengaplikasikan
iv
10. Seluruh staff FIP Unimed yang telah memberikan kemudahan dalam
pengurusan pengajuan judul skripsi hingga pengajuan sidang, khususnya
jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan
bekal ilmu hingga penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat dan
seluruh Bapak/Ibu Guru, Staff pegawai dan para siswa di sekolah yang
telah memberikan izin dan kemudahan dalam memperoleh data
penelitian yang penulis butuhkan.
12. Teristimewa sekali penulis sampaikan untuk ayahanda tersayang H.
Darwin Batubara dan Ibunda tercinta Serianna, S.Pd terimakasih atas
segala do’a, dukungan dan perhatian tiada henti yang diberikan setiap
waktu serta dorongan moril dan materil, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
13. Buat adik-adik termanis Deby Ryan Muthiah, Fatimah Harisyah dan
Sakinah Maryam terimakasih untuk dukungan dan kebaikannya selama
ini.
14. Untuk Sahabat terbaik Rosmaito Siregar, Popy Herawati Sinaga, Sity
Nurhayati Lubis, Eka Sapta Nurrohmah dan Juwita Chaniago terimakasih
banyak untuk pengertian, bantuan, motivasi dan kesabarannya dalam
penyelesaian skripsi ini.
15. Untuk teman satu bimbingan skripsi yang baik hati Leli Zahria B, dan
Eka Priyuti terimakasih untuk bantuan dan motivasi dalam penyelesaian
v
16. Buat semua teman-teman seperjuangan yang ada di kelas BK Ekstensi
2010, yang telah memberikan dukungan dan motivasi, semoga kita tetap
terjalin dalam silaturahmi yang baik dan semoga kita menjadi pemimpi
yang tidak pernah berhenti.
17. Buat rekan PPLT 2013 Universitas Negeri Medan di SMA Negeri 1
Perbaungan, para guru dan siswa yang telah banyak memberikan
motivasi awal dalam penyusunan skripsi ini.
18. Serta semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian skripsi
ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terimakasih atas
bantuannya.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis
mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal
mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari skripsi ini
masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam
memperkaya Ilmu Pendidikan di bidang Bimbingan Konseling. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Agustus 2014 Penulis
i
ABSTRAK
Fitry Nurul Hanie, NIM: 1103351014, Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi Terhadap Peningkatan Kemampuan Aktualisasi Diri Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi terhadap peningkatan kemampuan aktualisasi diri siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah adakah pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi terhadap peningkatan kemampuan aktualisasi diri siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i kelas X SMA Negeri 1 Binjai yang berjumlah 175 siswa. Sampel ditarik dengan menggunakan metode purposive sampling sebanyak 10 orang yang berasal dari kelas X4.
Instrumen penelitian adalah angket yaitu angket tentang aktualisasi diri siswa. Bentuk angket yang digunakan adalah bentuk pilihan atau multiple choice sebanyak 50 butir yang terlebih dahulu diujicobakan kepada siswa kelas X2 kemudian dianalisis untuk mendapatkan butir item angket yang valid dan reliabel. Dari hasil uji coba diperoleh 30 butir item angket yang valid dan reliabel sehingga dapat digunakan untuk pengumpulan data selanjutnya. Dari hasil angket dalam pre-test diperoleh rata-rata sebesar 73,6 dan post-test diperoleh rata-rata sebesar 89,1. Dari hasil tersebut tampak terjadi peningkatan kemampuan aktualisasi diri siswa sebesar 15,5.
Teknik uji hipotesis menggunakan rumus uji (t) dengan perolehan thitung
sebesar 11,74 dan ttabel sebesar 2,262. Maka hipotesis yang menyatakan adanya
vi 2.3.1. Pengertian Aktualisasi Diri ... 31
2.3.2. Faktor Yang Mempengaruhi Aktualisasi Diri... 34
vii
3.3. Subjek Penelitian ... 43
3.4. Desain Penelitian ... 44
3.5. Operasional Variabel Penelitian ... 45
3.6. Prosedur Penelitian ... 46
3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 46
3.8. Teknik Analisis Data ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 53
4.2. Persiapan Penelitian ... 54
4.3. Uji Persyaratan Analisis 4.3.1. Uji Validitas Angket ... 55
4.3.2. Uji Reliabilitas Angket ... 56
4.4. Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.4.1. Skor Pre-Test dan Post Test Angket Aktualisasi Diri ... 56
4.4.2. Uji Normalitas ... 61
4.4.3. Uji Homogenitas ... 62
4.4.4 Uji Hipotesis ... 62
4.4.5. Analisis Persentasi dan Peningkatan Aktualisasi Diri ... 63
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 66
5.2. Saran ... 66
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel. 1 Bentuk - Bentuk Diskusi Kelompok Dilihat Dari Berbagai
Aspek ... 25
Tabel. 2 Situasi-Situasi Kritis, Situasi Yang Diinginkan Dan Alternatif Pemecahannya... 27
Tabel. 3 Skala Likert ... 47
Tabel. 4 Kisi - Kisi Angket Aktualisasi Diri ... 48
Tabel. 5 Gambaran Jenjang Kelas ... 54
Tabel. 6 Data Skor Hasil Pre-Test dan Post-Test Angket Aktualisasi Diri Siswa ... 57
Tabel. 7 Hasil Sebelum Tindakan (Pre-Tert) ... 58
Tabel. 8 Hasil Sesudah Tindakan (Post Test) ... 59
Tabel. 9 Gambaran Hasil Sesudah Tindakan dan Sebelum Tindakan ... 61
Tebel. 10 Ringkasan Uji Normalitas Data Dengan Liliefors ... 61
Tabel. 11 Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Aktualisasi Diri... 77
Tabel. 12 Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Aktualisasi Diri ... 80
Tabel. 13 Uji Normalitas Data Pre-Test ... 92
Tabel. 14 Uji Normalitas Data Post-Test... 94
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar.1 Suasana Sekolah SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat ... 117
Gambar.2 Peneliti Sedang Memberi Penjelasan Tentang Pengisian
Uji Coba Angket Aktualisasi Diri ... 117
Gambar.3 Suasana Pelaksanan Uji Coba Angket
Aktualisasi Diri di Kelas ... 118
Gambar.4 Membaca Do’a Saat Pelaksanaan Bimbingan Kelompok ... 118
Gambar.5 Suasana Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok
Teknik Diskusi ... 119
Gambar.6 Siswa Sedang Mengisi Angket Pre-Test ... 119
Gambar.7 Siswa Sedang Mengisi Angket Post-Test ... 120
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Angket Uji Coba Aktualisasi Diri ... 70
Lampiran 2 : Sebaran Uji Coba Angket Aktualisasi Diri ... 74
Lampiran 3 : Perhitungan Validitas Angket Aktualisasi Diri ... ..75
Lampiran 4 : Perhitungan Reliabilitas Angket Aktualisasi Diri ... 79
Lampiran 5 : Angket Aktualisasi Diri ... 82
Lampiran 6 : Sebaran Data Angket Aktualisasi Diri ... 84
Lampiran 7 : Data Skor Pre-Test Angket Aktualisasi Diri ... 85
Lampiran 8 : Perhitungan Rata-Rata (M) dan Standar Deviasi (SD) Pre-Test ... 86
Lampiran 9 : Data Skor Post-Test Angket Aktualisasi ... 88
Lampiran 10 : Perhitungan Rata-Rata (M) dan Standar Deviasi (SD) Post-Test ... 89
Lampiran 11 : Uji Normalitas Data Aktualisasi Diri Siswa... 91
Lampiran 12 : Uji Homogenitas Data Aktualisasi Diri Siswa ... 95
Lampiran 13 : Uji Hipotesis ... 96
Lampiran 14 : Analisis Persentasi Perhitungan Peningkatan Dan Kemampuan Aktualisasi Diri Siswa ... 98
Lampiran 15 : Rencana Pemberian Layanan Bimbingan Konseling I ... 99
Lampiran 16 : Rencana Pemberian Layanan Bimbingan Konseling II ... 106
Lampiran 17 : Rencana Pemberian Layanan Bimbingan Konseling III ... 111
Lampiran 18 : Dokumentasi Hasil Penelitian ... 117
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya setiap manusia memiliki potensi di dalam dirinya. Potensi
diri yang dimiliki seseorang, pada dasarnya merupakan sesuatu yang unik.
Artinya, tidak ada keharusan semua orang memiliki potensi atau kemampuan
yang sama persis. Semuanya diberikan sesuai dengan kesanggupan dan
kemampuan seseorang dalam mengembangkan potensinya. Sehubungan dengan
itu, semua manusia dilahirkan dengan kebutuhan instingtif yang mendorong untuk
bertumbuh dan berkembang, untuk mengaktualisasikan diri, mengembangkan
potensi yang ada sejauh mungkin.
Siswa sebagai peserta didik di sekolah pada hakikatnya juga memiliki
segenap kemampuan dan potensi di dalam dirinya. Potensi-potensi tersebut tidak
akan berarti tanpa kemampuan siswa mengaktualisasikan dirinya. Perubahan
pada diri siswa dapat maksimal dengan baik jika mereka dapat mengetahui
potensi yang ada dalam diri, kemudian dapat mengarahkan kepada tindakan yang
tepat dan teruji. Jika siswa tidak mampu mengaktualisasikan diri melalui
potensinya, siswa akan mengalami kesulitan dalam menemukan identitas (jati
dirinya) sendiri yang akan menyebabkan siswa tidak mampu berkembang secara
optimal.
Aktualisasi diri berarti mewujudkan segenap potensi dan kemampuan diri
secara nyata. Menurut Asmadi (2008: 7-8) “aktualisasi diri merupakan
terwujudnya seluruh potensi diri yang dimiliki, sehingga yang muncul adalah
2
kepercayaan diri dan penerimaan diri secara penuh”. Aktualisasi diri merupakan
kemampuan individu untuk menggali dan mengembangkan segenap potensi yang
dimiliki untuk menjadi diri sendiri, untuk meningkatkan kualitas hidupnya, dan
mewujudkan potensi dirinya untuk menjadi apa yang dia bisa. Kebutuhan
aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang penting untuk memahami
perkembangan siswa, dimana jika siswa mengarah kepada kebutuhan ini maka
siswa akan menggunakan sepenuhnya kemampuan, kapasitas dan
potensi-potensinya. Jika sudah menggunakan sepenuhnya kemampuan, kapasitas dan
potensinya maka dalam diri siswa terbentuk kepribadian yang sehat sebagai
remaja yang sedang berkembang menuju kematangan. Sebagaimana dikatakan
Maslow dalam (Hambali, 2013: 186) mengatakan “seseorang akan memiliki
kepribadian yang sehat apabila dia mampu mengaktualisasikan dirinya sebagai
dirinya secara penuh (self-actualizing person)”. Artinya, jika kebutuhan
aktualisasi siswa tidak terpenuhi, tidak berkembang atau tidak mampu
menggunanakan kemampuan bawaannya secara penuh, maka siswa akan
mengalami kegelisahan, ketidaknyamanan atau frustasi. Siswa yang aktualisasi
dirinya tidak terpenuhi, cendrung mudah merasa berkecil hati, tertekan dan tidak
berani mencoba.
Potensi itu diaktualisasi (diwujudkan) atau tidak, tergantung pada
kekuatan individual dan sosial yang memajukan atau menghambat. Hambatan ini
bisa berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang tidak mengenal potensi-potensi
dirinya, adanya rasa ragu-ragu dan takut untuk mengungkapkannya. Sehingga
dengan adanya pemikiran dan perasaan tersebut, hanya akan membuat potensi diri
3
berpengaruh dalam keinginan seseorang untuk mengaktualisasikan dirinya.
Menurut Asmadi (2008: 7) “aktualisasi diri dapat dilakukan jika lingkungan
mengizinkannya.” Dalam kenyataannya, tidak semua siswa dapat
mengaktualisasikan diri dengan baik sesuai dengan harapan dan keinginannya,
terutama jika dihadapkan pada kenyataan mengenai keadaan dirinya ketika berada
dalam lingkungan sosialnya. Siswa sebagai remaja yang sangat mengedepankan kehidupan remajanya dalam berteman, terkadang justru menjadi faktor
penghambat aktualisasi dirinya. Kenyataannya di lapangan, banyak siswa SMA
yang tidak mengenal potensi atau kemampuan yang mereka miliki. Mereka
cenderung menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebaya mereka berbuat
sehingga siswa tidak dapat mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan potensi
yang dimiliki. Mereka cendrung mengikuti apa yang orang lain kerjakan tanpa
melihat apa sebenarnya yang dibutuhkan dirinya untuk memaksimalkan
potensinya.
Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten
Langkat, terdapat beberapa siswa khususnya kelas X yang masih memiliki
aktualisasi diri rendah. Dari hasil wawancara dengan guru pembimbing/konselor
yang menangani kelas X, salah satu kelas yaitu X4 yang berjumlah 30 siswa
merupakan kelas yang memiliki aktualisasi diri paling rendah. Hal tersebut
tampak pada perilaku siswa di kelas yang kurang mencerminkan karakteristik
aktualisasi diri, misalnya kurang akrab dan peduli dengan teman sebaya dan
sering terjadi permusuhan, kurang mampu menyesuaikan diri, kurang dapat
menerima kekurangan teman yang bertentangan dengan aspek penerimaan diri
4
bertentangan langsung dengan aspek minat sosial. Dan beberapa siswa lain ada
yang belum menemukan jati dirinya, misalnya siswa bersikap acuh tak acuh
terhadap kegiatan yang berhubungan dengan pengaktualisasian dirinya. Dalam
kegiatan ekstrakurikuler misalnya, beberapa siswa mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler hanya karena ajakan teman, bahkan ada yang tidak mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler apapun yang disediakan di sekolah. Padahal
kegiatan-kegiatan tersebut sangat membantu siswa untuk mengeksplorasi potensi yang ada
di dalam dirinya sehingga dapat diwujudkan secara aktual.
Dan beberapa kasus yang marak diberitakan di TV tentang anak SMA
yang suka tawuran dan balapan liar juga telah banyak meresahkan masyarakat.
Beberapa kasus menguatkan adanya klaim bahwa kurangnya fasilitas yang
mendukung untuk menyalurkan potensi siswa, juga menyebabkan siswa salah
mengalihkan potensi tersebut ke hal-hal yang negatif seperti tawuran dan balap
liar. Menurut Prof. Arief Rahman dalam Surat Kabar Republik, terkait banyaknya
kenakalan remaja di Indonesia bukan disebabkan karena konsep pendidikan di
Indonesia yang salah, melainkan tataran implementasi pendidikan, pembinaan
moral dan pengarahan potensi social para pelajar tidak terlalu diperhatikan, yaitu
kurangnya sarana aktualisasi diri. Padahal jika aktualisasi diri remaja terpenuhi
dengan baik, di dalam dirinya akan timbul persasaan bahwa dirinya berguna,
penting, dibutuhkan orang lain atau memiliki kebanggaan terhadap dirinya
sendiri.
Untuk menyadarkan akan pentingnya aktualisasi diri ini, maka layanan
bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik diskusi dianggap tepat untuk
5
“layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan
(bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Dalam layanan
bimbingan kelompok, aktivitas, dan dinamika kelompok harus terwujudkan untuk
membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan
masalah individu (siswa)”.
Sedangkan menurut Charles dan William dalam (Winkel, 2006: 585):
Kebanyakan program bimbingan kelompok yang berorientasi menunjang perkembangan siswa yang bersifat developmental (growth centered) dan memberikan tekanan pada usaha dalam tujuh bidang, yaitu memperdalam konsep diri, mengembangkan hubungan sosial dengan teman sebaya, meningkatkan disiplin dalam hidup dan disiplin diri, membantu komunikasi antara orang tua dan siswa serta tenaga pendidik dan siswa, membantu siswa dalam mencapai sukses dalam studi akademik, mengembangkan pemahaman tentang dunia kerja dan apresisi terhadap karir di masa depan dan menciptakan suasana positif untuk proses belajar mengajar didalam kelas.
Diskusi kelompok sebagai salah satu teknik bimbingan kelompok tidak
jauh berbeda dengan tujuan bimbingan kelompok. Peneliti memilih bimbingan
kelompok dengan teknik diskusi didasarkan pada keunggulan diskusi kelompok,
yaitu memberi kesempatan kepada semua siswa untuk memecahkan masalah
secara bersama-sama berdasarkan fikirannya masing-masing. Sehingga
diharapkan ada peningkatan kemampuan siswa yang tadinya pendiam menjadi
berani mengungkapkan pandangannya melalui kegiatan ini. Dan diharapkan
hubungan sosial siswa menjadi lebih baik dari siswa yang tadinya acuh terhadap
teman menjadi peduli karena ikut berpartisipasi dalam diskusi kelompok. Karena
salah satu ciri orang yang mengaktualisasikan diri adalah minat sosial yang tinggi.
Kemudian dilanjutkan dengan menilai bagaimana siswa dapat menyadari potensi
6
Tohirin (2007: 291) “diskusi kelompok merupakan suatu cara di mana
siswa memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama.
Dalam diskusi setiap siswa memperoleh kesempatan untuk mengemukakan
fikirannya masing-masing dalam memecahkan suatu masalah”. Dalam diskusi
kelompok semua anggota kelompok diikutsertakan secara aktif dalam mencapai
kemungkinan pemecahan masalah secara bersama-sama mengutarakan
masalahnya, mengutarakan ide-ide, mengutarakan saran-saran, saling menanggapi
satu dengan yang lain dalam rangka pemecahan masalah yang sedang
dihadapi. Maka berdasarkan hal ini penulis merasa bimbingan kelompok teknik
diskusi adalah layanan bimbingan konseling yang dapat menyadari siswa akan
potensi dirinya terkait keberanian untuk mengeluarkan pendapat,
mempertahankan pendapat dan memberikan saran kepada teman-temannya.
Dari uraian latar belakang di atas, peneliti merasa penting untuk
melakukan penelitian tentang layanan bimbingan kelompok dengan aktualisasi
diri siswa yang berada di SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat sehingga penulis
membuat judul “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik
Diskusi Terhadap Peningkatan Kemampuan Aktualisasi Diri Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi
beberapa faktor yang menghambat aktualisasi diri siswa adalah sebagai berikut:
a. Siswa tidak memahami dirinya sehingga tidak mengenal potensi dirinya,
7
b. Siswa cenderung mengikuti bagaimana teman sebaya mereka berbuat
sehingga siswa tidak dapat mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan
potensi yang dimiliki, misalnya mudah terpengaruh ajakan teman karena
tidak memiliki pendirian.
c. Rendahnya aktualisasi diri siswa menyebabkan banyak perilaku siswa di
kelas yang kurang mencerminkan karakteristik aktualisasi diri, misalnya
kurang akrab dan peduli dengan teman sebaya dan sering terjadi
permusuhan, kurang mampu menyesuaikan diri, kurang dapat menerima
kekurangan teman, membeda-bedakan dalam berteman dan saling
mengejek.
d. Minimnya sarana aktualisasi di sekolah sehingga beberapa siswa
menyalahgunakan kemampuannya ke hal-hal yang negatif.
1.3. Pembatasan Masalah
Setelah permasalahan diidentifikasi, maka perlu adanya pembatasan
masalah yang diteliti. Dengan perhitungan keterbatasan yang dimiliki oleh
peneliti, baik dari segi waktu, pikiran, dan biaya maka penelitian ini dibatasi
dengan “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Diskusi
Terhadap Peningkatan Kemampuan Aktualisasi Diri Siswa Kelas X SMA Negeri
8
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah, maka
rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut: “Apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok dengan
teknik diskusi terhadap peningkatan kemampuan aktualisasi diri siswa kelas X
SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat Tahun Ajaran 2013/2014”.
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
aktualisasi diri siswa melalui pemberian layanan bimbingan kelompok dengan
teknik diskusi kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat Tahun Ajaran
2013/2014.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan hasil dari suatu penelitian yang
dilaksanakan, baik bagi peneliti maupun orang lain yakni dalam rangka
penambahan ilmu. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat menguji pengaruh layanan bimbingan
kelompok dengan teknik diskusi dalam meningkatkan kemampuan aktualisasi diri
siswa, serta untuk menambah teori mengenai aktualisasi diri dan bimbingan
9
b. Manfaat Praktis
1. Bagi peneliti, proses penelitian ini memberi pengalaman ilmiah dalam
kegiatan meneliti.
2. Bagi siswa agar memliki kemampuan untuk mengaktualisasikan
dirinya melalui segenap potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
3. Bagi guru BK pada khususnya, agar lebih memahami dan
meningkatkan pola-pola bimbingan yang tepat sehingga tercapai
tujuan dalam membentuk siswa-siswi yang memiliki kemampuan
aktualisasi diri yang baik.
4. Bagi orangtua agar dapat memberikan arahan, dukungan dan
memfasilitasi segala potensi-potensi siswa sehingga mereka memiliki
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka
diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan dalam
pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi untuk
meningkatkan kemampuan aktualisasi diri siswa kelas X di SMA Negeri 1 Binjai
T.A 2013/2014.
Hal ini berdasarkan sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok
dengan teknik diskusi didapatkan hasil rata-rata pre-test (M) sebesar 73,6 dan
setelah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi didapatkan
hasil rata-rata post-test (M) sebesar 89,1 yang berarti terjadi peningkatan.
Hal ini juga dapat dilihat dari adanya peningkatan kemampuan aktualisasi
diri siswa sebesar 21,05% setelah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik
diskusi.
5.2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,
diantaranya :
1. Bagi pihak sekolah agar lebih mengupayakan sarana untuk
mengembangkan kegiatan-kegiatan positif untuk menunjang kemampuan
67
2. Kepada guru pembimbing, hendaknya lebih memperhatikan dan mengenal
potensi dan kemampuan apa saja yang ada di dalam diri siswa dan
berusaha membantu siswa untuk mengaktualisasikan dirinya secara tepat.
3. Guru pembimbing diharapkan menindaklanjuti kegiatan layanan
bimbingan kelompok dengan mengadakan kegiatan konseling kelompok
untuk penyelesaian yang lebih lanjut.
4. Bagi siswa/i yang masih memiliki aktualisasi diri rendah seharusnya lebih
bergiat untuk menunjukkan kemampuan positif apa saja yang dimilikinya
dan mengikuti layanan bimbingan konseling yang diadakan guru