• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN AKTUALISASI DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN AKTUALISASI DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK

DISKUSI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN AKTUALISASI

DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BINJAI

KAB. LANGKAT TAHUN AJARAN

2013/2014

SKRIPSI Oleh:

FITRY NURUL HANIE 1103351014

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN

(2)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK

DISKUSI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN AKTUALISASI

DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BINJAI

KAB. LANGKAT TAHUN AJARAN

2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan

Oleh:

FITRY NURUL HANIE 1103351014

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat

rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Selanjutnya salawat dan salam kepada ruh junjungan kita Nabi Besar Muhammad

SAW sebagai risalah yang membawa kebenaran serta keselamatan dunia dan

akhirat. Adapun judul skripsi penulis adalah Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi Terhadap Peningkatan Kemampuan Aktualisasi Diri Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat

Tahun Ajaran 2013/2014”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat

memperoleh gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada program

studi Bimbingan dan Konseling jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Universitas Negeri Medan.

Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga

pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa

hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung maupun

tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai,

terutama kepada yang saya hormati:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

(8)

iii

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan dan Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku

Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu

Pendidikan Unimed.

5. Bapak Drs. Ahmad Nosari sebagai dosen pembimbing akademik yang

telah banyak membimbing secara akademik selama proses perkuliahan

berlangsung.

6. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, MP.d selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah banyak membantu dalam memberikan saran dan masukan,

serta memberikan bimbingan dan motivasi pada penulis selama

penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd, Bapak Drs. Nasrun, MS, dan Ibu

Dra. Zulhaini S, selaku dosen penyelaras dan penguji yang telah banyak

memberikan pengarahan, saran dan koreksi untuk kesempurnaan skripsi

ini.

8. Bapak M. Rajab Lubis, MS, selaku dosen penyelaras saat seminar yang

telah memberikan pengarahan, saran dan koreksi terhadap kesempurnaan

skripsi ini.

9. Kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan yang telah memberikan ilmu yang melimpah selama proses

perkuliahan sehingga penulis memiliki bekal untuk mengaplikasikan

(9)

iv

10. Seluruh staff FIP Unimed yang telah memberikan kemudahan dalam

pengurusan pengajuan judul skripsi hingga pengajuan sidang, khususnya

jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan

bekal ilmu hingga penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat dan

seluruh Bapak/Ibu Guru, Staff pegawai dan para siswa di sekolah yang

telah memberikan izin dan kemudahan dalam memperoleh data

penelitian yang penulis butuhkan.

12. Teristimewa sekali penulis sampaikan untuk ayahanda tersayang H.

Darwin Batubara dan Ibunda tercinta Serianna, S.Pd terimakasih atas

segala do’a, dukungan dan perhatian tiada henti yang diberikan setiap

waktu serta dorongan moril dan materil, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

13. Buat adik-adik termanis Deby Ryan Muthiah, Fatimah Harisyah dan

Sakinah Maryam terimakasih untuk dukungan dan kebaikannya selama

ini.

14. Untuk Sahabat terbaik Rosmaito Siregar, Popy Herawati Sinaga, Sity

Nurhayati Lubis, Eka Sapta Nurrohmah dan Juwita Chaniago terimakasih

banyak untuk pengertian, bantuan, motivasi dan kesabarannya dalam

penyelesaian skripsi ini.

15. Untuk teman satu bimbingan skripsi yang baik hati Leli Zahria B, dan

Eka Priyuti terimakasih untuk bantuan dan motivasi dalam penyelesaian

(10)

v

16. Buat semua teman-teman seperjuangan yang ada di kelas BK Ekstensi

2010, yang telah memberikan dukungan dan motivasi, semoga kita tetap

terjalin dalam silaturahmi yang baik dan semoga kita menjadi pemimpi

yang tidak pernah berhenti.

17. Buat rekan PPLT 2013 Universitas Negeri Medan di SMA Negeri 1

Perbaungan, para guru dan siswa yang telah banyak memberikan

motivasi awal dalam penyusunan skripsi ini.

18. Serta semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian skripsi

ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terimakasih atas

bantuannya.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis

mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal

mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari skripsi ini

masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, baik dari segi isi maupun tata

bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari

pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam

memperkaya Ilmu Pendidikan di bidang Bimbingan Konseling. Akhir kata

penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Agustus 2014 Penulis

(11)

i

ABSTRAK

Fitry Nurul Hanie, NIM: 1103351014, Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi Terhadap Peningkatan Kemampuan Aktualisasi Diri Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi terhadap peningkatan kemampuan aktualisasi diri siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah adakah pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi terhadap peningkatan kemampuan aktualisasi diri siswa kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i kelas X SMA Negeri 1 Binjai yang berjumlah 175 siswa. Sampel ditarik dengan menggunakan metode purposive sampling sebanyak 10 orang yang berasal dari kelas X4.

Instrumen penelitian adalah angket yaitu angket tentang aktualisasi diri siswa. Bentuk angket yang digunakan adalah bentuk pilihan atau multiple choice sebanyak 50 butir yang terlebih dahulu diujicobakan kepada siswa kelas X2 kemudian dianalisis untuk mendapatkan butir item angket yang valid dan reliabel. Dari hasil uji coba diperoleh 30 butir item angket yang valid dan reliabel sehingga dapat digunakan untuk pengumpulan data selanjutnya. Dari hasil angket dalam pre-test diperoleh rata-rata sebesar 73,6 dan post-test diperoleh rata-rata sebesar 89,1. Dari hasil tersebut tampak terjadi peningkatan kemampuan aktualisasi diri siswa sebesar 15,5.

Teknik uji hipotesis menggunakan rumus uji (t) dengan perolehan thitung

sebesar 11,74 dan ttabel sebesar 2,262. Maka hipotesis yang menyatakan adanya

(12)

vi 2.3.1. Pengertian Aktualisasi Diri ... 31

2.3.2. Faktor Yang Mempengaruhi Aktualisasi Diri... 34

(13)

vii

3.3. Subjek Penelitian ... 43

3.4. Desain Penelitian ... 44

3.5. Operasional Variabel Penelitian ... 45

3.6. Prosedur Penelitian ... 46

3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.8. Teknik Analisis Data ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 53

4.2. Persiapan Penelitian ... 54

4.3. Uji Persyaratan Analisis 4.3.1. Uji Validitas Angket ... 55

4.3.2. Uji Reliabilitas Angket ... 56

4.4. Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.4.1. Skor Pre-Test dan Post Test Angket Aktualisasi Diri ... 56

4.4.2. Uji Normalitas ... 61

4.4.3. Uji Homogenitas ... 62

4.4.4 Uji Hipotesis ... 62

4.4.5. Analisis Persentasi dan Peningkatan Aktualisasi Diri ... 63

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 66

5.2. Saran ... 66

(14)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel. 1 Bentuk - Bentuk Diskusi Kelompok Dilihat Dari Berbagai

Aspek ... 25

Tabel. 2 Situasi-Situasi Kritis, Situasi Yang Diinginkan Dan Alternatif Pemecahannya... 27

Tabel. 3 Skala Likert ... 47

Tabel. 4 Kisi - Kisi Angket Aktualisasi Diri ... 48

Tabel. 5 Gambaran Jenjang Kelas ... 54

Tabel. 6 Data Skor Hasil Pre-Test dan Post-Test Angket Aktualisasi Diri Siswa ... 57

Tabel. 7 Hasil Sebelum Tindakan (Pre-Tert) ... 58

Tabel. 8 Hasil Sesudah Tindakan (Post Test) ... 59

Tabel. 9 Gambaran Hasil Sesudah Tindakan dan Sebelum Tindakan ... 61

Tebel. 10 Ringkasan Uji Normalitas Data Dengan Liliefors ... 61

Tabel. 11 Hasil Perhitungan Uji Validitas Angket Aktualisasi Diri... 77

Tabel. 12 Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Aktualisasi Diri ... 80

Tabel. 13 Uji Normalitas Data Pre-Test ... 92

Tabel. 14 Uji Normalitas Data Post-Test... 94

(15)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar.1 Suasana Sekolah SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat ... 117

Gambar.2 Peneliti Sedang Memberi Penjelasan Tentang Pengisian

Uji Coba Angket Aktualisasi Diri ... 117

Gambar.3 Suasana Pelaksanan Uji Coba Angket

Aktualisasi Diri di Kelas ... 118

Gambar.4 Membaca Do’a Saat Pelaksanaan Bimbingan Kelompok ... 118

Gambar.5 Suasana Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok

Teknik Diskusi ... 119

Gambar.6 Siswa Sedang Mengisi Angket Pre-Test ... 119

Gambar.7 Siswa Sedang Mengisi Angket Post-Test ... 120

(16)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Angket Uji Coba Aktualisasi Diri ... 70

Lampiran 2 : Sebaran Uji Coba Angket Aktualisasi Diri ... 74

Lampiran 3 : Perhitungan Validitas Angket Aktualisasi Diri ... ..75

Lampiran 4 : Perhitungan Reliabilitas Angket Aktualisasi Diri ... 79

Lampiran 5 : Angket Aktualisasi Diri ... 82

Lampiran 6 : Sebaran Data Angket Aktualisasi Diri ... 84

Lampiran 7 : Data Skor Pre-Test Angket Aktualisasi Diri ... 85

Lampiran 8 : Perhitungan Rata-Rata (M) dan Standar Deviasi (SD) Pre-Test ... 86

Lampiran 9 : Data Skor Post-Test Angket Aktualisasi ... 88

Lampiran 10 : Perhitungan Rata-Rata (M) dan Standar Deviasi (SD) Post-Test ... 89

Lampiran 11 : Uji Normalitas Data Aktualisasi Diri Siswa... 91

Lampiran 12 : Uji Homogenitas Data Aktualisasi Diri Siswa ... 95

Lampiran 13 : Uji Hipotesis ... 96

Lampiran 14 : Analisis Persentasi Perhitungan Peningkatan Dan Kemampuan Aktualisasi Diri Siswa ... 98

Lampiran 15 : Rencana Pemberian Layanan Bimbingan Konseling I ... 99

Lampiran 16 : Rencana Pemberian Layanan Bimbingan Konseling II ... 106

Lampiran 17 : Rencana Pemberian Layanan Bimbingan Konseling III ... 111

Lampiran 18 : Dokumentasi Hasil Penelitian ... 117

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya setiap manusia memiliki potensi di dalam dirinya. Potensi

diri yang dimiliki seseorang, pada dasarnya merupakan sesuatu yang unik.

Artinya, tidak ada keharusan semua orang memiliki potensi atau kemampuan

yang sama persis. Semuanya diberikan sesuai dengan kesanggupan dan

kemampuan seseorang dalam mengembangkan potensinya. Sehubungan dengan

itu, semua manusia dilahirkan dengan kebutuhan instingtif yang mendorong untuk

bertumbuh dan berkembang, untuk mengaktualisasikan diri, mengembangkan

potensi yang ada sejauh mungkin.

Siswa sebagai peserta didik di sekolah pada hakikatnya juga memiliki

segenap kemampuan dan potensi di dalam dirinya. Potensi-potensi tersebut tidak

akan berarti tanpa kemampuan siswa mengaktualisasikan dirinya. Perubahan

pada diri siswa dapat maksimal dengan baik jika mereka dapat mengetahui

potensi yang ada dalam diri, kemudian dapat mengarahkan kepada tindakan yang

tepat dan teruji. Jika siswa tidak mampu mengaktualisasikan diri melalui

potensinya, siswa akan mengalami kesulitan dalam menemukan identitas (jati

dirinya) sendiri yang akan menyebabkan siswa tidak mampu berkembang secara

optimal.

Aktualisasi diri berarti mewujudkan segenap potensi dan kemampuan diri

secara nyata. Menurut Asmadi (2008: 7-8) “aktualisasi diri merupakan

terwujudnya seluruh potensi diri yang dimiliki, sehingga yang muncul adalah

(18)

2

kepercayaan diri dan penerimaan diri secara penuh”. Aktualisasi diri merupakan

kemampuan individu untuk menggali dan mengembangkan segenap potensi yang

dimiliki untuk menjadi diri sendiri, untuk meningkatkan kualitas hidupnya, dan

mewujudkan potensi dirinya untuk menjadi apa yang dia bisa. Kebutuhan

aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang penting untuk memahami

perkembangan siswa, dimana jika siswa mengarah kepada kebutuhan ini maka

siswa akan menggunakan sepenuhnya kemampuan, kapasitas dan

potensi-potensinya. Jika sudah menggunakan sepenuhnya kemampuan, kapasitas dan

potensinya maka dalam diri siswa terbentuk kepribadian yang sehat sebagai

remaja yang sedang berkembang menuju kematangan. Sebagaimana dikatakan

Maslow dalam (Hambali, 2013: 186) mengatakan “seseorang akan memiliki

kepribadian yang sehat apabila dia mampu mengaktualisasikan dirinya sebagai

dirinya secara penuh (self-actualizing person)”. Artinya, jika kebutuhan

aktualisasi siswa tidak terpenuhi, tidak berkembang atau tidak mampu

menggunanakan kemampuan bawaannya secara penuh, maka siswa akan

mengalami kegelisahan, ketidaknyamanan atau frustasi. Siswa yang aktualisasi

dirinya tidak terpenuhi, cendrung mudah merasa berkecil hati, tertekan dan tidak

berani mencoba.

Potensi itu diaktualisasi (diwujudkan) atau tidak, tergantung pada

kekuatan individual dan sosial yang memajukan atau menghambat. Hambatan ini

bisa berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang tidak mengenal potensi-potensi

dirinya, adanya rasa ragu-ragu dan takut untuk mengungkapkannya. Sehingga

dengan adanya pemikiran dan perasaan tersebut, hanya akan membuat potensi diri

(19)

3

berpengaruh dalam keinginan seseorang untuk mengaktualisasikan dirinya.

Menurut Asmadi (2008: 7) “aktualisasi diri dapat dilakukan jika lingkungan

mengizinkannya.” Dalam kenyataannya, tidak semua siswa dapat

mengaktualisasikan diri dengan baik sesuai dengan harapan dan keinginannya,

terutama jika dihadapkan pada kenyataan mengenai keadaan dirinya ketika berada

dalam lingkungan sosialnya. Siswa sebagai remaja yang sangat mengedepankan kehidupan remajanya dalam berteman, terkadang justru menjadi faktor

penghambat aktualisasi dirinya. Kenyataannya di lapangan, banyak siswa SMA

yang tidak mengenal potensi atau kemampuan yang mereka miliki. Mereka

cenderung menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebaya mereka berbuat

sehingga siswa tidak dapat mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan potensi

yang dimiliki. Mereka cendrung mengikuti apa yang orang lain kerjakan tanpa

melihat apa sebenarnya yang dibutuhkan dirinya untuk memaksimalkan

potensinya.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten

Langkat, terdapat beberapa siswa khususnya kelas X yang masih memiliki

aktualisasi diri rendah. Dari hasil wawancara dengan guru pembimbing/konselor

yang menangani kelas X, salah satu kelas yaitu X4 yang berjumlah 30 siswa

merupakan kelas yang memiliki aktualisasi diri paling rendah. Hal tersebut

tampak pada perilaku siswa di kelas yang kurang mencerminkan karakteristik

aktualisasi diri, misalnya kurang akrab dan peduli dengan teman sebaya dan

sering terjadi permusuhan, kurang mampu menyesuaikan diri, kurang dapat

menerima kekurangan teman yang bertentangan dengan aspek penerimaan diri

(20)

4

bertentangan langsung dengan aspek minat sosial. Dan beberapa siswa lain ada

yang belum menemukan jati dirinya, misalnya siswa bersikap acuh tak acuh

terhadap kegiatan yang berhubungan dengan pengaktualisasian dirinya. Dalam

kegiatan ekstrakurikuler misalnya, beberapa siswa mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler hanya karena ajakan teman, bahkan ada yang tidak mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler apapun yang disediakan di sekolah. Padahal

kegiatan-kegiatan tersebut sangat membantu siswa untuk mengeksplorasi potensi yang ada

di dalam dirinya sehingga dapat diwujudkan secara aktual.

Dan beberapa kasus yang marak diberitakan di TV tentang anak SMA

yang suka tawuran dan balapan liar juga telah banyak meresahkan masyarakat.

Beberapa kasus menguatkan adanya klaim bahwa kurangnya fasilitas yang

mendukung untuk menyalurkan potensi siswa, juga menyebabkan siswa salah

mengalihkan potensi tersebut ke hal-hal yang negatif seperti tawuran dan balap

liar. Menurut Prof. Arief Rahman dalam Surat Kabar Republik, terkait banyaknya

kenakalan remaja di Indonesia bukan disebabkan karena konsep pendidikan di

Indonesia yang salah, melainkan tataran implementasi pendidikan, pembinaan

moral dan pengarahan potensi social para pelajar tidak terlalu diperhatikan, yaitu

kurangnya sarana aktualisasi diri. Padahal jika aktualisasi diri remaja terpenuhi

dengan baik, di dalam dirinya akan timbul persasaan bahwa dirinya berguna,

penting, dibutuhkan orang lain atau memiliki kebanggaan terhadap dirinya

sendiri.

Untuk menyadarkan akan pentingnya aktualisasi diri ini, maka layanan

bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik diskusi dianggap tepat untuk

(21)

5

“layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan

(bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Dalam layanan

bimbingan kelompok, aktivitas, dan dinamika kelompok harus terwujudkan untuk

membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan

masalah individu (siswa)”.

Sedangkan menurut Charles dan William dalam (Winkel, 2006: 585):

Kebanyakan program bimbingan kelompok yang berorientasi menunjang perkembangan siswa yang bersifat developmental (growth centered) dan memberikan tekanan pada usaha dalam tujuh bidang, yaitu memperdalam konsep diri, mengembangkan hubungan sosial dengan teman sebaya, meningkatkan disiplin dalam hidup dan disiplin diri, membantu komunikasi antara orang tua dan siswa serta tenaga pendidik dan siswa, membantu siswa dalam mencapai sukses dalam studi akademik, mengembangkan pemahaman tentang dunia kerja dan apresisi terhadap karir di masa depan dan menciptakan suasana positif untuk proses belajar mengajar didalam kelas.

Diskusi kelompok sebagai salah satu teknik bimbingan kelompok tidak

jauh berbeda dengan tujuan bimbingan kelompok. Peneliti memilih bimbingan

kelompok dengan teknik diskusi didasarkan pada keunggulan diskusi kelompok,

yaitu memberi kesempatan kepada semua siswa untuk memecahkan masalah

secara bersama-sama berdasarkan fikirannya masing-masing. Sehingga

diharapkan ada peningkatan kemampuan siswa yang tadinya pendiam menjadi

berani mengungkapkan pandangannya melalui kegiatan ini. Dan diharapkan

hubungan sosial siswa menjadi lebih baik dari siswa yang tadinya acuh terhadap

teman menjadi peduli karena ikut berpartisipasi dalam diskusi kelompok. Karena

salah satu ciri orang yang mengaktualisasikan diri adalah minat sosial yang tinggi.

Kemudian dilanjutkan dengan menilai bagaimana siswa dapat menyadari potensi

(22)

6

Tohirin (2007: 291) “diskusi kelompok merupakan suatu cara di mana

siswa memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama.

Dalam diskusi setiap siswa memperoleh kesempatan untuk mengemukakan

fikirannya masing-masing dalam memecahkan suatu masalah”. Dalam diskusi

kelompok semua anggota kelompok diikutsertakan secara aktif dalam mencapai

kemungkinan pemecahan masalah secara bersama-sama mengutarakan

masalahnya, mengutarakan ide-ide, mengutarakan saran-saran, saling menanggapi

satu dengan yang lain dalam rangka pemecahan masalah yang sedang

dihadapi. Maka berdasarkan hal ini penulis merasa bimbingan kelompok teknik

diskusi adalah layanan bimbingan konseling yang dapat menyadari siswa akan

potensi dirinya terkait keberanian untuk mengeluarkan pendapat,

mempertahankan pendapat dan memberikan saran kepada teman-temannya.

Dari uraian latar belakang di atas, peneliti merasa penting untuk

melakukan penelitian tentang layanan bimbingan kelompok dengan aktualisasi

diri siswa yang berada di SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat sehingga penulis

membuat judul “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik

Diskusi Terhadap Peningkatan Kemampuan Aktualisasi Diri Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi

beberapa faktor yang menghambat aktualisasi diri siswa adalah sebagai berikut:

a. Siswa tidak memahami dirinya sehingga tidak mengenal potensi dirinya,

(23)

7

b. Siswa cenderung mengikuti bagaimana teman sebaya mereka berbuat

sehingga siswa tidak dapat mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan

potensi yang dimiliki, misalnya mudah terpengaruh ajakan teman karena

tidak memiliki pendirian.

c. Rendahnya aktualisasi diri siswa menyebabkan banyak perilaku siswa di

kelas yang kurang mencerminkan karakteristik aktualisasi diri, misalnya

kurang akrab dan peduli dengan teman sebaya dan sering terjadi

permusuhan, kurang mampu menyesuaikan diri, kurang dapat menerima

kekurangan teman, membeda-bedakan dalam berteman dan saling

mengejek.

d. Minimnya sarana aktualisasi di sekolah sehingga beberapa siswa

menyalahgunakan kemampuannya ke hal-hal yang negatif.

1.3. Pembatasan Masalah

Setelah permasalahan diidentifikasi, maka perlu adanya pembatasan

masalah yang diteliti. Dengan perhitungan keterbatasan yang dimiliki oleh

peneliti, baik dari segi waktu, pikiran, dan biaya maka penelitian ini dibatasi

dengan “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Diskusi

Terhadap Peningkatan Kemampuan Aktualisasi Diri Siswa Kelas X SMA Negeri

(24)

8

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah, maka

rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut: “Apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok dengan

teknik diskusi terhadap peningkatan kemampuan aktualisasi diri siswa kelas X

SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan

aktualisasi diri siswa melalui pemberian layanan bimbingan kelompok dengan

teknik diskusi kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat Tahun Ajaran

2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan hasil dari suatu penelitian yang

dilaksanakan, baik bagi peneliti maupun orang lain yakni dalam rangka

penambahan ilmu. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat menguji pengaruh layanan bimbingan

kelompok dengan teknik diskusi dalam meningkatkan kemampuan aktualisasi diri

siswa, serta untuk menambah teori mengenai aktualisasi diri dan bimbingan

(25)

9

b. Manfaat Praktis

1. Bagi peneliti, proses penelitian ini memberi pengalaman ilmiah dalam

kegiatan meneliti.

2. Bagi siswa agar memliki kemampuan untuk mengaktualisasikan

dirinya melalui segenap potensi dan kemampuan yang dimilikinya.

3. Bagi guru BK pada khususnya, agar lebih memahami dan

meningkatkan pola-pola bimbingan yang tepat sehingga tercapai

tujuan dalam membentuk siswa-siswi yang memiliki kemampuan

aktualisasi diri yang baik.

4. Bagi orangtua agar dapat memberikan arahan, dukungan dan

memfasilitasi segala potensi-potensi siswa sehingga mereka memiliki

(26)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka

diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan dalam

pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi untuk

meningkatkan kemampuan aktualisasi diri siswa kelas X di SMA Negeri 1 Binjai

T.A 2013/2014.

Hal ini berdasarkan sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok

dengan teknik diskusi didapatkan hasil rata-rata pre-test (M) sebesar 73,6 dan

setelah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi didapatkan

hasil rata-rata post-test (M) sebesar 89,1 yang berarti terjadi peningkatan.

Hal ini juga dapat dilihat dari adanya peningkatan kemampuan aktualisasi

diri siswa sebesar 21,05% setelah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik

diskusi.

5.2. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,

diantaranya :

1. Bagi pihak sekolah agar lebih mengupayakan sarana untuk

mengembangkan kegiatan-kegiatan positif untuk menunjang kemampuan

(27)

67

2. Kepada guru pembimbing, hendaknya lebih memperhatikan dan mengenal

potensi dan kemampuan apa saja yang ada di dalam diri siswa dan

berusaha membantu siswa untuk mengaktualisasikan dirinya secara tepat.

3. Guru pembimbing diharapkan menindaklanjuti kegiatan layanan

bimbingan kelompok dengan mengadakan kegiatan konseling kelompok

untuk penyelesaian yang lebih lanjut.

4. Bagi siswa/i yang masih memiliki aktualisasi diri rendah seharusnya lebih

bergiat untuk menunjukkan kemampuan positif apa saja yang dimilikinya

dan mengikuti layanan bimbingan konseling yang diadakan guru

Gambar

Gambar.1  Suasana Sekolah SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat ..... 117

Referensi

Dokumen terkait

Penyelesaiannya Hassan terhadap hadis atau dalil yang tampak saling bertentangan sangat berhati-hati dan mendalam, semua dalil dikumpulkannya begitu juga berbagai pendapat

sosial sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola

Hal ini berarti kenaikan lipid peroksida hati tikus hiperglikemia pada rancangan yang dipakai ini belum cukup signifikan untuk dapat melihat pengaruh dari pare itu sendiri,

Despite its problems; the novel's thrilling plot, the great acting and the superb score (by Hans Zimmer) make the movie an enjoyable experience, and while it definitely could had

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan secara mendalam proses komunikasi interpersonal antara dokter dan pasien dalam pelaksanaan HIV Voluntary Counseling and

Berdasarkan analisis data dan hasil pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan metode resitasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

Di atas telah disebutkan perihal hubungan timbal balik antara kompetensi penerjemahan dan kualitas terjemahan. Jika kompetensi penerjemahan yang dimiliki seseorang

Praise to Allah SWT the lord of the world, who has given mercy and blessing so that this thesis with a title THE DESIGN OF HOT MIXTURE THIN SURFACING CONTAINING ASBUTON