PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) TERHADAP PENINGKATAN
HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
PADA STANDAR KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT- ALAT UKUR DI KELAS X SMK Y.P. TRISAKTI LUBUK PAKAM
T.A. 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh : Dearta Purba NIM. 508121026
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus, karena atas
segala kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan
skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Adapun judul
skripsi ini adalah “Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay-Two Stray (TS-TS) terhadap peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar
siswa pada standar kompetensi menggunakan alat-alat ukur di kelas X Y.P.
Trisakti Lubuk Pakam T.A. 2012/2013”.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan beserta stafnya.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik
beserta jajarannya.
3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
4. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin,
dan sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
masukan, dorongan semangat dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Selamat Riadi, M.Pd, selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik
ii
6. Bapak-bapak dosen penguji yang telah memberikan masukan dan
bimbigan dalam penyelasaian skripsi ini.
7. Bapak kepala sekolah, staf guru dan pegawai, terkhusus guru TKR di Y.P.
Trisakti Lubuk Pakam.
8. Teristimewa kepada keluargaku terutama kedua orang tua penulis yang
tercinta Alm. D. Purba dan M. br Sinaga yang telah memberikan kasih
sayangnya serta dukungan baik secara moril maupun materil selama
perkuliahan hingga selesai, serta 4 saudaraku (Hotjadimartuahman beserta
istri dan anaknya, Alm. Rajaparulian beserta istri dan anaknya, Gabulan
beserta istri, Roharta) yang telah memberikan dukungan dan semangat
selama ini.
9. Sahabat satu kontrakan di Jln. Bersama no.168, khususnya kepada saudara
Wido S. G, Zubril S, Mhd. Irfan serta sahabat penulis (Roy A Sebayang,
Rama, Kisastro, Marsinar) yang selalu memberikan dorongan semangat
serta dukungan selama mengerjakan skripsi ini.
10.Saudari Perismaseri Saragih yang memberikan dukungan dan doa serta
yang selalu mengingatkan penulis dalam mengerjakan skripsi ini.
11.Teman-teman yang selalu mendukung penulis, terkhusus teman-teman
S1-Reguler 2008 tanpa terkecuali serta Abang Senior dan Adek Junior
Jurusan Teknik Mesin Unimed.
12.Dan semua pihk yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
iii
Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin
dengan harapan untuk mencapai tujuan yang terbaik, namun penulis menyadari
masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tatabahasa, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan penulisan skripsi ini bagi para peneliti selanjutnya. Kiranya skripsi
ini bermanfaat untuk memperkaya ilmu pendidikan. Akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih.
Medan, Agustus 2013
iv A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah... 5
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II. KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESI A. Kerangka Teoritis ... 8
1.Hakekat Hasil Belajar ... 8
a. Pengertian Belajar ... 8
b. Pengertian Hasil Belajar ... 9
c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Standar Kompetensi Menggunakan Alat-alat Ukur Mekanik ... 12
v
1) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar ... 16
3.Hakekat Model Pembelajaran ... 18
a.. Model Pembelajaran Kooperatif ... 19
b. Unsur-unsur Dalam Pembelajaran Kooperatif ... 21
c.. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 22
4.Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay-Two Stray ... 24
a. Pengertian model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray(TSTS) ... 24
b. Prinsip model pembelajaran kooperatif tipe Two stay-Two stray(TS-TS) ... 24
c. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two stay-two stray(TS-TS) ... 24
5.Metode Pembelajaran Ekspositori ... 26
a.Langkah-langkah metode ekspositori ... 28
b.Keunggulan dan kelemahan metode ekspositori ... 30
B. Standar Menggunakan Alat-alat Ukur Mekanik ... 31
1.Jangka Sorong ... 31
2.Micrometer ... 34
3.Dial Bore ... 36
4.Busur Baja ... 36
vi
D. Kerangka Berpikir ... 39
E. Hipotesis ... 41
BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 43
C. Variabel Penelitian dan Instrumen Penelitian ... 43
D. Rancangan Penelitian ... 45
E. Teknik Pengumpulan Data ... 46
F. Teknik Pengolahan Data ... 52
G. Teknik Analisa Data ... 53
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 56
B. Uji Persyaratan Analisis ... 57
C. Pembahasan ... 59
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61
B. Saran ... 61
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel a. Rumah kooperatif tipe two stay-two stray ... 38
Tabel b. Rancangan penelitian ... 45
Tabel c. Interpretasi nilai r ... 48
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1Silabus ... 64
Lampiran 2a RPP(eksperiman) ... 66
Lampiran 2bRPP(kontrol) ... 74
Lampiran 3Materi pertama ... 82
Lampiran 4 Penskoran observasi aktivitas belajar siswa ... 84
Lampiran 5 Kisi-kisi instrument tes yang akan divalidkan ... 86
Lampiran 6 Tes penguasaan alat ukur mekanis ... 87
Lampiran 7 Kunci jawaban ... 95
Lampiran 8 Perhitungan Validitas Tes ... 97
Lampiran 9 Perhitungan Reliabilitas tes ... 100
Lampiran 10 Perhitungan Taraf Kesukaran Tes ... 102
Lampiran 11 Perhitungan Daya Beda Tes ... 104
Lampiran 12 Kisi-kisi instrument tes ... 105
Lampiran 13 Instrument tes ... 106
Lampiran 14 Kunci jawaban ... 114
Lampiran 15 Perhitungan penentuan nilai tes dan % Gain ... 115
Lampiran 16 Perhitungan uji normalitas tes ... 119
Lampiran 17 Perhitungan uji homogenitas te ... 120
Lampiran 18 Uji hipotesis 1 ... 122
Lampiran 19 Perhitungan penentuan nilai aktivitas ... 125
x
Lampiran 21 Perhitungan uji homogenitas aktivitas belajar ... 128
Lampiran 22 Uji hipotesis 2 ... 130
Lampiran 23 Perhitungan korelasi hasil belajar dengan aktivitas belajar siswa .. 132
Lampiran 24 Dokumentasi penelitian ... 134
Lampiran 25 Daftar harga kritik r product moment ... 140
Lampiran 26 Nilai-nilai Chi kuadrat ... 143
Lampiran 27 Daftar nilai presentil untuk distribusi F ... 144
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai proses belajar bertujuan untuk mengembangkan
seluruh potensi yang ada pada diri siswa secara optimal, baik kognitif, afektif,
maupun psikomotorik. Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia telah
lama dilakukan, salah satunya adalah dengan mengadakan perombakan dan
pembaharuan kurikulum yang berkesinambungan, mulai dari kurikulum 1968,
1994, 2004, KBK(Kurikulum Berbasis Kompetensi), hingga pada saat ini
KTSP(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Namun pada kenyataannya, mutu
pendidikan di Indonesia masih rendah.
Indikasi rendahnya pendidikan di Indonesia sangat dirasakan pada mata
pelajaran standar kompetensi menggunakan alat-alat ukur. Pada kenyataannya
aktivitas belajar pada mata pelajaran standar kompetensi menggunakan alat-alat
ukur masih kurang maksimal. Indikasinya dapat dilihat dari hasil belajar siswa
yang kurang memuaskan. Hal ini didapat dari hasil observasi penulis ke lokasi
rencana penelitian, nilai standar kompetensi menggunakan alat-alat ukur kelas X
SMK Y.P Trisakti Lubuk Pakam selain kelas unggulan yang masih kurang
maksimal yakni nilai KKM kelas X T.A. 2011/2012 adalah 6,50 sedangkan nilai
rata-rata siswa hanya 7,00 dengan jumlah siswa 118 orang dari 3 kelas.
Faktor lain yang mempengaruhi pembelajaran adalah cara mengajar guru
yang tidak tepat. Pembelajaran yang biasa diterapkan sebelunya menggunakan
2
metode ekspositori, di mana pembelajaran berpusat pada guru, siswa pasif, dan
kurang terlibat dalam pembelajaran. Hal inilah yang menjadi satu faktor yang
menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam belajar. Kurang bervariasinya
metode atau model pembelajaran mengakibatkan kejenuhan belajar bagi siswa,
sehingga minat belajar siswa akan berkurang. Minat belajar akan tumbuh dan
terpelihara apabila kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara bervariasi, baik
melalui variasi model maupun media pembelajaran.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menekankan keterlibatan
aktif antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Selain itu, pada
kurikulum sebelumnya atau KBK (kurikulum berbasis kompetensi) menekankan
bahwa belajar standar kompetensi menggunakan alat-alat ukur yang termasuk,
tidak sekedar learning to know, melainkan harus ditingkatkan meliputi learning to
do, lerning to be, hingga learning to live together. Oleh karena itu, pengajaran
standar kompetensi menggunakan alat-alat ukur perlu diperbaharui. Dimana siswa
diberikan porsi lebih banyak dibandingkan dengan guru, bahkan siswa harus
dominan dalam kegiatan belajar mengajar. Sasaran dari pembelajaran standar
kompetensi menggunakan alat-alat ukur adalah siswa diharapkan mampu
mencapai hasil belajar yang lebih baik dan siswa lebih berperan aktif dalam
proses pembelajaran.
Untuk mengembangkan potensi to live together salah satunya melalui
model pembelajaran kooperatif. Aktivitas pembelajaran kooperatif menekankan
3
keterampilan kepada siswa yang membutuhkan atau anggota lain dalam
kelompoknya. Sehingga belajar kooperatif dapat saling menguntungkan antara
siswa yang berprestasi rendah dan siswa yang berprestasi tinggi.
Pelajaran kooperatif terhadap peningkatan hasil belajar pada semua tingkat
kelas dan semua bidang studi menunjukkan bahwa kelas kooperatif menunjukkan
hasil belajar akademik yang signifikan lebih tinggi dibandingkan kelompok
kontrol (Sohilatin, 2005). Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu tipe
Two Stay-Two Stray(TS-TS). Pada model pembelajaran ini, guru memberi
kesempatan kepada siswa dalam kelompok untuk membagikan hasil dan
informasi dengan kelompok lainnya. Dengan demikian, siswa akan belajar sambil
bekerja dan saling berinteraksi satu sama lainnya.
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray ini, siswa
akan bekerja secara berkelompok. Ketika melaporkan ke kelompok lain juga
secara berpasangan (2 orang) sehingga diharapkan siswa tidak merasa takut dan
canggung ketika mengungkapkan hasil diskusi kepada kelompok lain. Hal ini juga
menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa (Lie, 2008). Materi yang
peneliti pilih pada penelitian ini adalah sub pokok bahasan standar kompetensi
menggunakan alat-alat ukur mekanik. Materi ini merupakan materi yang bersifat
hafalan dan pemahaman. Dalam belajar materi ini, siswa harus diberi kesempatan
untuk lebih banyak berperan dalam proses pembelajaran. Karena dengan
demikian, siswa akan lebih lama mengingat apa yang telah dipelajarinya. Untuk
4
akan bekerja bersama-sama dalam kelompok masing-masing dan menjelaskan
materi yang didiskusikan kepada kelompok lain.
Dari penelitian sebelumnya yang menggunakan model pembelajaran ini
adalah Situmorang, Betaria pada mata pelajaran ekonomi dengan pokok bahasan
Kewirausahaan, hasil belajar siswa khususnya pada materi kewirausahaan
meningkat. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas yang diperoleh
mengalami peningkatan dari 68,63 % menjadi 90,00%.
Berdasarkan hasil observasi penulis, nilai kompetensi dasar menggunakan
alat-alat ukur mekanik kelas X SMK Y.P. Trisakti Lubuk Pakam masih kurang
memuaskan. Karena hasil penelitian yang menggunakan model pembelajaran
menyatakan adanya peningkatan hasil belajar siswa, maka dipandang perlu bagi
penulis untuk mengetahui “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray (TS-TS) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menggunakan Alat-alat Ukur Di Kelas X SMK Y.P Trisakti Lubuk Pakam TA 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang disusun penulis, masalah yang akan
diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar standar kompetensi menggunakan alat-alat ukur masih rendah.
2. Aktivitas siswa dalam belajar standar kompetensi menggunakan alatalat
5
pembelajaran berlangsung, mengganggu teman, masih malu atau takut
untuk bertanya.
3. Siswa menganggap menggunakan alat-alat ukur sebagai mata pelajaran
yang berisi konsep-konsep yang susah untuk dimengerti.
4. Guru masih menggunakan metode ekspositori, di mana pembelajaran
berpusat pada guru, siswa pasif, dan kurang terlibat dalam pembelajaran.
5. Guru selalu menggunakan metode ceramah, pemberian tugas, berpusat
pada buku dan Tanya jawab saja.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan terarah, perlu
dilakukan pembatasan masalah. Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka
penelitian ini hanya melihat pengaruh. Masalah dibatasi pada pengaruh penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe two stay-two stray (TS-TS) terhadap
peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada standar kompetensi
menggunakan alat-alat ukur.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay-Two Stray pada pokok bahasan standar kompetensi menggunakan
alat-alat ukur terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMK Y.P
Trisakti Lubuk Pakam?
2. Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two
6
alat-alat ukur terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK Y.P Trisakti
Lubuk Pakam?
3. Bagaimana korelasi antara peningkatan hasil belajar dengan aktivitas
belajar siswa kelas X SMK Y.P Trisakti Lubuk Pakam yang diajarkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray (TS-TS)
dalam pokok bahasan standar kompetensi menggunakan alat-alat ukur?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Two Stay-Two Stray pada pokok bahasan standar kompetensi
menggunakan alat-alat ukur terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas
X SMK Y.P Trisakti Lubuk Pakam.
2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Two Stay-Two Stray pada pokok bahasan standar kompetensi
menggunakan alat-alat ukur terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK
Y.P Trisakti Lubuk Pakam.
3. Untuk mengetahui korelasi antara peningkatan hasil belajar dengan
aktivitas belajar siswa kelas X SMK Y.P Trisakti Lubuk Pakam yang
diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray
(TS-TS) dalam pokok bahasan standar kompetensi menggunakan alat-alat
7
F. Manfaat Penelitian
Data hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat:
1. Bagi guru Kejuruan dan calon guru Kejuruan, sebagai bahan masukan
dalam pemilihan model pembelajaran yang tepat agar dapat meningkatkan
hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.
2. Bagi peneliti, untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay-Two Stray (TS-TS) terhadap peningkatan hasil
belajar dan aktivitas belajar siswa.
3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai informasi dan bahan masukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
4. Bagi siswa, meningkatkan semangat belajar mata pelajaran standar
61 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari analisis data yang sudah didapatkan, maka dapat disimpulkan :
1. Ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay-Two Stray pada pokok bahasan standar kompetensi menggunakan alat-alat
ukur terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMK Y.P. Tri Sakti
Lubuk Pakam.
2. Ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay-Two Stray pada pokok bahasan standar kompetensi menggunakan alat-alat
ukur terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK Y.P. Tri Sakti Lubuk
Pakam.
3. Ada korelasi rendah yang positif antara peningkatan hasil belajar dan
aktivitas belajar siswa.
B. Saran
Diharapkan pada guru mata pelajaran standar kompetensi menggunakan
alat-alat ukur supaya dalam proses belajarnya, sebaiknya menggunakan model
62
62
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman, 2004. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta:
Rajawali Pers.
Arikunto, S, (2006), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
(1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Yokyakarta:
Cetakan Ke-8, Rineka Cipta.
Bloom, Benyamin S. 1985. Taxonomy of Educational Objectives. New York and
London: Longman Hall Inc.
Ibrahim, M.,(2000), Pembelajaran Kooperatif, Unesa University Press, Surabaya.
Joyce, B. (2009), Models of Teaching, Pusataka Pelajar, Yogyakarta
Lie, Anita, 2008. Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di
Ruang-ruang Kelas, Jakarta: PT. Grasindo
Soemantri. (2001). Menggagas Pembelajaran Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosda Karya
Sohilatin, Etin, (2005), Cooperative Learning Analisis Pembelajaran IPS, Bumi
Aksara, Jakarta.
63
63
Syamsul, Arifin. Alat-alat Ukur Dan Mesin-mesin Perkakas . Jakarta: Ghalia
Indonesia
Usman, User. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung. Rosdakarya
W.H. Burton, The Guidance of Learning Activities, 1944
Widodo, R., (2010), Model Pembelajaran Two Stay Two Stray
(Spencer Kagan,1992),
http://rhum4hnd3soq.blogspot.com/2010/10/model-pembelajaran-two-stay-two-stray.html diakses pada 16 Februari 2011 Pukul
11.43
Winarno Surakmad, Pengantar Interaksi Belajar Mengajar Dasar dan Teknik
Metodologi Pengajaran, Tarsito, Bandung, 1980.
Wiratmoyo, W., 2005. Pengaruh Keaktifan Siswa pada Metode Pembelajaran
Kuantum terhadap Prestasi Belajar di SMK Kimia Industri Theresiana
Semarang Tahun ajaran 2004/2005. Universitas Negeri Semarang.
Yuanita, E., (2010), Model Pembelajaran Two Stay Two Stray,