• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY (TS- TS) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT- ALAT UKUR DI KELAS X SMK Y.P.TRISAKTI LUBUK PAKAN T.A. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY (TS- TS) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT- ALAT UKUR DI KELAS X SMK Y.P.TRISAKTI LUBUK PAKAN T.A. 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) TERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PADA STANDAR KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT- ALAT UKUR DI KELAS X SMK Y.P. TRISAKTI LUBUK PAKAM

T.A. 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : Dearta Purba NIM. 508121026

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus, karena atas

segala kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan

skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Adapun judul

skripsi ini adalah “Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two

Stay-Two Stray (TS-TS) terhadap peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar

siswa pada standar kompetensi menggunakan alat-alat ukur di kelas X Y.P.

Trisakti Lubuk Pakam T.A. 2012/2013”.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri

Medan beserta stafnya.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik

beserta jajarannya.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.

4. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin,

dan sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan

masukan, dorongan semangat dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Selamat Riadi, M.Pd, selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik

(3)

ii

6. Bapak-bapak dosen penguji yang telah memberikan masukan dan

bimbigan dalam penyelasaian skripsi ini.

7. Bapak kepala sekolah, staf guru dan pegawai, terkhusus guru TKR di Y.P.

Trisakti Lubuk Pakam.

8. Teristimewa kepada keluargaku terutama kedua orang tua penulis yang

tercinta Alm. D. Purba dan M. br Sinaga yang telah memberikan kasih

sayangnya serta dukungan baik secara moril maupun materil selama

perkuliahan hingga selesai, serta 4 saudaraku (Hotjadimartuahman beserta

istri dan anaknya, Alm. Rajaparulian beserta istri dan anaknya, Gabulan

beserta istri, Roharta) yang telah memberikan dukungan dan semangat

selama ini.

9. Sahabat satu kontrakan di Jln. Bersama no.168, khususnya kepada saudara

Wido S. G, Zubril S, Mhd. Irfan serta sahabat penulis (Roy A Sebayang,

Rama, Kisastro, Marsinar) yang selalu memberikan dorongan semangat

serta dukungan selama mengerjakan skripsi ini.

10.Saudari Perismaseri Saragih yang memberikan dukungan dan doa serta

yang selalu mengingatkan penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

11.Teman-teman yang selalu mendukung penulis, terkhusus teman-teman

S1-Reguler 2008 tanpa terkecuali serta Abang Senior dan Adek Junior

Jurusan Teknik Mesin Unimed.

12.Dan semua pihk yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

(4)

iii

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin

dengan harapan untuk mencapai tujuan yang terbaik, namun penulis menyadari

masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tatabahasa, untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi

kesempurnaan penulisan skripsi ini bagi para peneliti selanjutnya. Kiranya skripsi

ini bermanfaat untuk memperkaya ilmu pendidikan. Akhir kata penulis

mengucapkan terimakasih.

Medan, Agustus 2013

(5)

iv A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESI A. Kerangka Teoritis ... 8

1.Hakekat Hasil Belajar ... 8

a. Pengertian Belajar ... 8

b. Pengertian Hasil Belajar ... 9

c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Standar Kompetensi Menggunakan Alat-alat Ukur Mekanik ... 12

(6)

v

1) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar ... 16

3.Hakekat Model Pembelajaran ... 18

a.. Model Pembelajaran Kooperatif ... 19

b. Unsur-unsur Dalam Pembelajaran Kooperatif ... 21

c.. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 22

4.Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay-Two Stray ... 24

a. Pengertian model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray(TSTS) ... 24

b. Prinsip model pembelajaran kooperatif tipe Two stay-Two stray(TS-TS) ... 24

c. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two stay-two stray(TS-TS) ... 24

5.Metode Pembelajaran Ekspositori ... 26

a.Langkah-langkah metode ekspositori ... 28

b.Keunggulan dan kelemahan metode ekspositori ... 30

B. Standar Menggunakan Alat-alat Ukur Mekanik ... 31

1.Jangka Sorong ... 31

2.Micrometer ... 34

3.Dial Bore ... 36

4.Busur Baja ... 36

(7)

vi

D. Kerangka Berpikir ... 39

E. Hipotesis ... 41

BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 43

C. Variabel Penelitian dan Instrumen Penelitian ... 43

D. Rancangan Penelitian ... 45

E. Teknik Pengumpulan Data ... 46

F. Teknik Pengolahan Data ... 52

G. Teknik Analisa Data ... 53

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 56

B. Uji Persyaratan Analisis ... 57

C. Pembahasan ... 59

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 61

(8)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel a. Rumah kooperatif tipe two stay-two stray ... 38

Tabel b. Rancangan penelitian ... 45

Tabel c. Interpretasi nilai r ... 48

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1Silabus ... 64

Lampiran 2a RPP(eksperiman) ... 66

Lampiran 2bRPP(kontrol) ... 74

Lampiran 3Materi pertama ... 82

Lampiran 4 Penskoran observasi aktivitas belajar siswa ... 84

Lampiran 5 Kisi-kisi instrument tes yang akan divalidkan ... 86

Lampiran 6 Tes penguasaan alat ukur mekanis ... 87

Lampiran 7 Kunci jawaban ... 95

Lampiran 8 Perhitungan Validitas Tes ... 97

Lampiran 9 Perhitungan Reliabilitas tes ... 100

Lampiran 10 Perhitungan Taraf Kesukaran Tes ... 102

Lampiran 11 Perhitungan Daya Beda Tes ... 104

Lampiran 12 Kisi-kisi instrument tes ... 105

Lampiran 13 Instrument tes ... 106

Lampiran 14 Kunci jawaban ... 114

Lampiran 15 Perhitungan penentuan nilai tes dan % Gain ... 115

Lampiran 16 Perhitungan uji normalitas tes ... 119

Lampiran 17 Perhitungan uji homogenitas te ... 120

Lampiran 18 Uji hipotesis 1 ... 122

Lampiran 19 Perhitungan penentuan nilai aktivitas ... 125

(10)

x

Lampiran 21 Perhitungan uji homogenitas aktivitas belajar ... 128

Lampiran 22 Uji hipotesis 2 ... 130

Lampiran 23 Perhitungan korelasi hasil belajar dengan aktivitas belajar siswa .. 132

Lampiran 24 Dokumentasi penelitian ... 134

Lampiran 25 Daftar harga kritik r product moment ... 140

Lampiran 26 Nilai-nilai Chi kuadrat ... 143

Lampiran 27 Daftar nilai presentil untuk distribusi F ... 144

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sebagai proses belajar bertujuan untuk mengembangkan

seluruh potensi yang ada pada diri siswa secara optimal, baik kognitif, afektif,

maupun psikomotorik. Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia telah

lama dilakukan, salah satunya adalah dengan mengadakan perombakan dan

pembaharuan kurikulum yang berkesinambungan, mulai dari kurikulum 1968,

1994, 2004, KBK(Kurikulum Berbasis Kompetensi), hingga pada saat ini

KTSP(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Namun pada kenyataannya, mutu

pendidikan di Indonesia masih rendah.

Indikasi rendahnya pendidikan di Indonesia sangat dirasakan pada mata

pelajaran standar kompetensi menggunakan alat-alat ukur. Pada kenyataannya

aktivitas belajar pada mata pelajaran standar kompetensi menggunakan alat-alat

ukur masih kurang maksimal. Indikasinya dapat dilihat dari hasil belajar siswa

yang kurang memuaskan. Hal ini didapat dari hasil observasi penulis ke lokasi

rencana penelitian, nilai standar kompetensi menggunakan alat-alat ukur kelas X

SMK Y.P Trisakti Lubuk Pakam selain kelas unggulan yang masih kurang

maksimal yakni nilai KKM kelas X T.A. 2011/2012 adalah 6,50 sedangkan nilai

rata-rata siswa hanya 7,00 dengan jumlah siswa 118 orang dari 3 kelas.

Faktor lain yang mempengaruhi pembelajaran adalah cara mengajar guru

yang tidak tepat. Pembelajaran yang biasa diterapkan sebelunya menggunakan

(12)

2

metode ekspositori, di mana pembelajaran berpusat pada guru, siswa pasif, dan

kurang terlibat dalam pembelajaran. Hal inilah yang menjadi satu faktor yang

menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam belajar. Kurang bervariasinya

metode atau model pembelajaran mengakibatkan kejenuhan belajar bagi siswa,

sehingga minat belajar siswa akan berkurang. Minat belajar akan tumbuh dan

terpelihara apabila kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara bervariasi, baik

melalui variasi model maupun media pembelajaran.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menekankan keterlibatan

aktif antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Selain itu, pada

kurikulum sebelumnya atau KBK (kurikulum berbasis kompetensi) menekankan

bahwa belajar standar kompetensi menggunakan alat-alat ukur yang termasuk,

tidak sekedar learning to know, melainkan harus ditingkatkan meliputi learning to

do, lerning to be, hingga learning to live together. Oleh karena itu, pengajaran

standar kompetensi menggunakan alat-alat ukur perlu diperbaharui. Dimana siswa

diberikan porsi lebih banyak dibandingkan dengan guru, bahkan siswa harus

dominan dalam kegiatan belajar mengajar. Sasaran dari pembelajaran standar

kompetensi menggunakan alat-alat ukur adalah siswa diharapkan mampu

mencapai hasil belajar yang lebih baik dan siswa lebih berperan aktif dalam

proses pembelajaran.

Untuk mengembangkan potensi to live together salah satunya melalui

model pembelajaran kooperatif. Aktivitas pembelajaran kooperatif menekankan

(13)

3

keterampilan kepada siswa yang membutuhkan atau anggota lain dalam

kelompoknya. Sehingga belajar kooperatif dapat saling menguntungkan antara

siswa yang berprestasi rendah dan siswa yang berprestasi tinggi.

Pelajaran kooperatif terhadap peningkatan hasil belajar pada semua tingkat

kelas dan semua bidang studi menunjukkan bahwa kelas kooperatif menunjukkan

hasil belajar akademik yang signifikan lebih tinggi dibandingkan kelompok

kontrol (Sohilatin, 2005). Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu tipe

Two Stay-Two Stray(TS-TS). Pada model pembelajaran ini, guru memberi

kesempatan kepada siswa dalam kelompok untuk membagikan hasil dan

informasi dengan kelompok lainnya. Dengan demikian, siswa akan belajar sambil

bekerja dan saling berinteraksi satu sama lainnya.

Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray ini, siswa

akan bekerja secara berkelompok. Ketika melaporkan ke kelompok lain juga

secara berpasangan (2 orang) sehingga diharapkan siswa tidak merasa takut dan

canggung ketika mengungkapkan hasil diskusi kepada kelompok lain. Hal ini juga

menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa (Lie, 2008). Materi yang

peneliti pilih pada penelitian ini adalah sub pokok bahasan standar kompetensi

menggunakan alat-alat ukur mekanik. Materi ini merupakan materi yang bersifat

hafalan dan pemahaman. Dalam belajar materi ini, siswa harus diberi kesempatan

untuk lebih banyak berperan dalam proses pembelajaran. Karena dengan

demikian, siswa akan lebih lama mengingat apa yang telah dipelajarinya. Untuk

(14)

4

akan bekerja bersama-sama dalam kelompok masing-masing dan menjelaskan

materi yang didiskusikan kepada kelompok lain.

Dari penelitian sebelumnya yang menggunakan model pembelajaran ini

adalah Situmorang, Betaria pada mata pelajaran ekonomi dengan pokok bahasan

Kewirausahaan, hasil belajar siswa khususnya pada materi kewirausahaan

meningkat. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas yang diperoleh

mengalami peningkatan dari 68,63 % menjadi 90,00%.

Berdasarkan hasil observasi penulis, nilai kompetensi dasar menggunakan

alat-alat ukur mekanik kelas X SMK Y.P. Trisakti Lubuk Pakam masih kurang

memuaskan. Karena hasil penelitian yang menggunakan model pembelajaran

menyatakan adanya peningkatan hasil belajar siswa, maka dipandang perlu bagi

penulis untuk mengetahui “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray (TS-TS) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menggunakan Alat-alat Ukur Di Kelas X SMK Y.P Trisakti Lubuk Pakam TA 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang disusun penulis, masalah yang akan

diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar standar kompetensi menggunakan alat-alat ukur masih rendah.

2. Aktivitas siswa dalam belajar standar kompetensi menggunakan alatalat

(15)

5

pembelajaran berlangsung, mengganggu teman, masih malu atau takut

untuk bertanya.

3. Siswa menganggap menggunakan alat-alat ukur sebagai mata pelajaran

yang berisi konsep-konsep yang susah untuk dimengerti.

4. Guru masih menggunakan metode ekspositori, di mana pembelajaran

berpusat pada guru, siswa pasif, dan kurang terlibat dalam pembelajaran.

5. Guru selalu menggunakan metode ceramah, pemberian tugas, berpusat

pada buku dan Tanya jawab saja.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan terarah, perlu

dilakukan pembatasan masalah. Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka

penelitian ini hanya melihat pengaruh. Masalah dibatasi pada pengaruh penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe two stay-two stray (TS-TS) terhadap

peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada standar kompetensi

menggunakan alat-alat ukur.

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two

Stay-Two Stray pada pokok bahasan standar kompetensi menggunakan

alat-alat ukur terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMK Y.P

Trisakti Lubuk Pakam?

2. Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two

(16)

6

alat-alat ukur terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK Y.P Trisakti

Lubuk Pakam?

3. Bagaimana korelasi antara peningkatan hasil belajar dengan aktivitas

belajar siswa kelas X SMK Y.P Trisakti Lubuk Pakam yang diajarkan

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray (TS-TS)

dalam pokok bahasan standar kompetensi menggunakan alat-alat ukur?

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Two Stay-Two Stray pada pokok bahasan standar kompetensi

menggunakan alat-alat ukur terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas

X SMK Y.P Trisakti Lubuk Pakam.

2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Two Stay-Two Stray pada pokok bahasan standar kompetensi

menggunakan alat-alat ukur terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK

Y.P Trisakti Lubuk Pakam.

3. Untuk mengetahui korelasi antara peningkatan hasil belajar dengan

aktivitas belajar siswa kelas X SMK Y.P Trisakti Lubuk Pakam yang

diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay-Two Stray

(TS-TS) dalam pokok bahasan standar kompetensi menggunakan alat-alat

(17)

7

F. Manfaat Penelitian

Data hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat:

1. Bagi guru Kejuruan dan calon guru Kejuruan, sebagai bahan masukan

dalam pemilihan model pembelajaran yang tepat agar dapat meningkatkan

hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.

2. Bagi peneliti, untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Two Stay-Two Stray (TS-TS) terhadap peningkatan hasil

belajar dan aktivitas belajar siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai informasi dan bahan masukan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan.

4. Bagi siswa, meningkatkan semangat belajar mata pelajaran standar

(18)

61 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari analisis data yang sudah didapatkan, maka dapat disimpulkan :

1. Ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two

Stay-Two Stray pada pokok bahasan standar kompetensi menggunakan alat-alat

ukur terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMK Y.P. Tri Sakti

Lubuk Pakam.

2. Ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two

Stay-Two Stray pada pokok bahasan standar kompetensi menggunakan alat-alat

ukur terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMK Y.P. Tri Sakti Lubuk

Pakam.

3. Ada korelasi rendah yang positif antara peningkatan hasil belajar dan

aktivitas belajar siswa.

B. Saran

Diharapkan pada guru mata pelajaran standar kompetensi menggunakan

alat-alat ukur supaya dalam proses belajarnya, sebaiknya menggunakan model

(19)

62

62

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman, 2004. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta:

Rajawali Pers.

Arikunto, S, (2006), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara

(1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Yokyakarta:

Cetakan Ke-8, Rineka Cipta.

Bloom, Benyamin S. 1985. Taxonomy of Educational Objectives. New York and

London: Longman Hall Inc.

Ibrahim, M.,(2000), Pembelajaran Kooperatif, Unesa University Press, Surabaya.

Joyce, B. (2009), Models of Teaching, Pusataka Pelajar, Yogyakarta

Lie, Anita, 2008. Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas, Jakarta: PT. Grasindo

Soemantri. (2001). Menggagas Pembelajaran Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosda Karya

Sohilatin, Etin, (2005), Cooperative Learning Analisis Pembelajaran IPS, Bumi

Aksara, Jakarta.

(20)

63

63

Syamsul, Arifin. Alat-alat Ukur Dan Mesin-mesin Perkakas . Jakarta: Ghalia

Indonesia

Usman, User. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung. Rosdakarya

W.H. Burton, The Guidance of Learning Activities, 1944

Widodo, R., (2010), Model Pembelajaran Two Stay Two Stray

(Spencer Kagan,1992),

http://rhum4hnd3soq.blogspot.com/2010/10/model-pembelajaran-two-stay-two-stray.html diakses pada 16 Februari 2011 Pukul

11.43

Winarno Surakmad, Pengantar Interaksi Belajar Mengajar Dasar dan Teknik

Metodologi Pengajaran, Tarsito, Bandung, 1980.

Wiratmoyo, W., 2005. Pengaruh Keaktifan Siswa pada Metode Pembelajaran

Kuantum terhadap Prestasi Belajar di SMK Kimia Industri Theresiana

Semarang Tahun ajaran 2004/2005. Universitas Negeri Semarang.

Yuanita, E., (2010), Model Pembelajaran Two Stay Two Stray,

Gambar

Tabel a. Rumah kooperatif tipe two stay-two stray  .........................................

Referensi

Dokumen terkait

Menurut SNI 01-3713-1995, Es krim adalah jenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau dari campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula,

Analisis Pengaruh Komunikasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Karyawan Perusahaan Tembakau DiKapupaten Jember. Sudarsih

Penelitian ini dilatarbelakangi karena rendahnya hasil belajar siswa kelas III di MI Al-Fudlola Porong Sidoarjo pada mata pelajaran matematika terutama

Dari pembahasan sebelumnya, penelti mencoba menganalisis dengan metode analisis SWOT ( Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threaths ) yaitu suatu metode

To obtain topographic and bathymetric data three instruments were used, including Geodetic Station, Total Station and Unmanned Aerial Vehicles (UAV)/Drone.. To

Segala puji bagi allah sang pemilik jagat raya yang menciptakan manusia dalam bentuk sebaik baiknya, yang melengkapi manusia dengan akal sehingga dia dapat berpikir dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Earnings Per Share, dan Rasio Pertumbuhan Perusahaan secara bersama-sama maupun sendiri- sendiri terhadap Harga

Dalam beberapa kondisi, auditor internal mungkin ingin melakukan audit komprehensif atas suatu operasi mungkin audit pertama kali untuk suatu operasi membutuhkn audit untuk