Pemetaan dan Analisis Kompetensi Peserta Didik SMA Berbasis Ujian Nasional Serta Alternatif Pemecahannya(Penelitian Kebijakan di Wilayah Kapupaten Klaten, Kabupaten Boyolali dan Kota Salatiga)
Ashadi, Mardiyana, Bowo Sugiharto, Ferry Setyo Wibowo, Sarwanto, M. Rohmadi, Dahlan Rais, Singgih Prihadi, MH. Sukarno
Interpretasi terhadap hasil ujian nasional (UN) biasanya hanya dilihat dari tingkat kelulusan, nilai tertinggi, nilai terendah dan nilai rata-rata, baik berbasis sekolah maupun mata pelajaran. Para peneliti maupun para pengambil kebijakan belum memfokuskan perhatian pada komponen apa dalam ujian nasional tersebut yang menjadi titik lemah peserta didik.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) memetakan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tidak dikuasai oleh peserta didik SMA Negeri di Kapupaten Klaten, Kabupaten Boyolali, dan Kota Salatiga untuk mata pelajaran Ujian Nasional tahun pelajaran 2007-2008, 2008-2009, 2009/2010, (2) mengkaji secara mendalam berbagai faktor yang menjadi penyebab terjadinya masalah tersebut, (3) mengusulkan rekomendasi kebijakan berkenaan dengan upaya mengatasi permasalahan tersebut dan upaya meningkatkan kualitas pembelajaran mata pelajaran Ujian Nasional, khususnya di wilayah Kapupaten Klaten, Kabupaten Boyolali, dan Kota Salatiga.
Untuk keperluan tersebut, peneliti menerapkan metode penelitian kebijakan, yaitu penelitian yang menganalisis masalah-masalah sosial , khusus dalam hal ini rendahnya nilai UN untuk memberikan masukan kepada penentu kebijakan yang berupa rekomendasi yang berorientasi pada tindakan untuk memecahkan masalah. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) persiapan, (2) pengumpulan dan analisis data, (3) penyusunan konsep kebijakan, (4) analisis konsep kebijakan, (5) penyusunan rekomendasi kebijakan, dan (6) komunikasi hasil penelitian kebijakan.
Rekomendasi kebijakan yang diturunkan dari pemetaan kompetensi peserta didik atas dasar Ujian Nasional dan diskusi-diskusi intensif dengan guru-guru maple, kepala sekolah dan Dinas. Secara garis besar rekomendasi menyangkut pembuatan kisi-kisi yang jelas tentang materi UN, peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran, pembuatan mediamedia pembelajaran (modul, simulasi), peningkatan penggunaan laboratorium khususnya bidang IPA sebagai sarana pembelajaran, penyiapan soal dan kunci jawaban secermat mungkin.