ABSTRAK
Arif Mulizar, 210110090054, 2013. Skripsi ini berjudul, Komunikasi Antarpribadi dalam Pembentukan Identitas Sosial Anggota Hizbut Tahrir Indonesia : Studi Fenomenologis mengenai Komunikasi Antarpribadi Dalam Pembentukan Identitas Sosial Anggota Hizbut Tahrir Indonesia Komisariat Jatinangor. Pembimbing Utama Dr. Dadang Rahmat Hidayat,S.Sos.,SH.M.Si dan pembimbing pendamping Maimon Herawati, S.Sos., M.Lit. Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Jatinangor.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi fenomenologi dengan mengamati proses komunikasi yang dilakukan oleh anggota Hizbut Tahrir Indonesia. Tujuannya untuk memahami proses komunikasi antarpribadi dan konsep diri serta hambatan dalam berkomunikasi untuk dapat menunjukkan identitasnya. Komunikasi yang dilakukan menyangkut nilai-nilai komunikasi efektif berupa sikap empati, keterbukaan, sikap mendukung.
Identitas sosial merupakan hasil pengelolaan komunikasi antarpribadi yang dilakukan anggota Hizbut Tahrir Indonesia dengan sesama anggota Hizbut Tahrir dan orang di luar Hizbut Tahrir, serta hambatan komunikasi yang terjadi selama proses interaksi. Dalam hal ini anggota Hizbut Tahrir yang menjadi informan peneliti adalah Ade, Rizqi Awal, Asep dan Andre. Semua informan merupakan anggota Hizbut Tahrir yang telah disumpah sebagai pengemban dakwah Hizbut Tahrir.
Hasil penelitian menunjukkan konsep diri informan adalah sebagai pemberi ilmu dan penjelasan tentang masalah umat saat ini. Komunikasi yang terjalin dengan sesama menjadi faktor yang positif untuk terus berjuang di Hizbut Tahrir,sedangkan komunikasi dengan orang di luar Hizbut Tahrir dianggap merupakan cara yang tepat untuk menyadarkan orang lain dari pemahaman yang salah. Hambatan yang terjadi dalam komunikasi berupa gangguan dan berbagai persepsi yang berbeda dari lawan bicara.
Simpulan penelitian ini adalah, anggota Hizbut Tahrir memiliki konsep diri yang berbeda setelah bergabung dengan Hizbut Tahrir dengan kata lain Hizbut Tahrir memengaruhi konsep diri mereka, komunikasi antarpribadi yang mereka lakukan kepada sesama anggota Hizbut Tahrir menambah kuat pemahaman tentang Hizbut Tahrir dan menambah keterikatan. Sementara berkomunikasi dengan orang di luar Hizbut Tahrir merupakan kewajiban bagi mereka sebagai bentuk pengabdian pada Allah SWT. Berbagai hambatan yang terjadi dianggap sebagai hal yang harus mereka hadapi sebagai anggota Hizbut Tahrir. Hal inilah yang memunculkan identitas sosial bagi mereka di lingkungan masyarakat.
ABSTRACT
Arif Mulizar, 210110090054,2013.This thesis entitled Interpersonal Communication In social Identity Formation Members Of Hizbut Tahrir Indonesia : The Fenomenologi of Interpersonal Communication In social Identity Formation Members Of Hizbut Tahrir Indonesia, office of commnisionner, Jatinangor. First Advisor Dr. Dadang Rahmat Hidayat,S.Sos.,SH.M.Si and second advisor Maimon Herawati, S.Sos., M.Lit. Departement of Journalism , Faculty of Communcation Science, Padjadjaran University.Bandung.
The method used in this research is the study of the phenomenology with observed communication process Members of Hizbut Tahrir. The Goal is to understand the interpersonal communication process and their self concept with obstacle communication to showed their identity. The comunication related to effective communication values that is empathy,opennes, supportiveness
Social Identity is a result of the management interpersonal communication conducted members of Hizbut Tahrir Indonesia with fellow members of Hizbut Tahrir and people outside of Hizbut Tahrir and obstacle communication that occur during the interaction. In this case the members of Hizbut Tahrir informants researcher are Ade, Rizqi Awal, Asep dan Andre. All of informants are member of Hizbut Tahrir and have made an oath as people who responsibble for da’wah of Hizbut Tahrir.
The result of research shows that the informant’s self concept is as the person who give and explain the people’s problem nowadays. The communication among their fellow member’s becoming the positive factor to keep fighting in Hizbut Tahrir, while the communication with the people outside of Hizbut Tahriris considered as the right way to educate people from false comprehension. The obstacles in communication are distrubtion and various of perception that come from the interlocuters.
The summary of the research is the informants have different self concept after became the member of Hizbut Tahrir. Which means, Hisbut Tahrir affects their selves concept, in doing interpersonal communication among them. It builds solidarity, and develop their understanding about Hizbut Tahrir.The obstacles in communication, they think it is something they have to face, as a member of Hizbut Tahrir. Then, it directly forms their social identity in society.