• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Guided Teaching Pada Siswa Kelas V SD N Tambahmulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Guided Teaching Pada Siswa Kelas V SD N Tambahmulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati T"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

TAMBAHMULYO 01 KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:

IKA PRASETYANINGRUM A 510090186

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

TAMBAHMULYO 01 KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

Ika Prasetyaningrum, A510090186, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2013, 64 Halaman.

Tujuan penelitian ini: (1) untuk meningkatkan motivasi belajar IPA siswa melalui strategi pembelajaran Guided Teaching, dan (2) untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa melalui strategi pembelajaran Guided Teaching. Jenis penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian yang dikenai tindakan adalah siswa kelas V SD Negeri Tambahmulyo 01, yang berjumlah 39 siswa. Objek penelitian adalah penerapan strategi pembelajaran guided teaching dan motivasi dan hasil belajar IPA kelas V SD Negeri Tambahmulyo 01. Metode pengumpulan data melalui metode wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Pada penelitian ini data dianalisis dengan analisis interaktif. Analisis interaktif merupakan model dari analisis data kualitatif yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian (1) peningkatan motivasi belajar IPA dapat dilihat dari meningkatnya indikator motivasi belajar IPA meliputi: a) antusias siswa dalam menerima pembelajaran sebelum tindakan 38,46%, putaran I 56,41%, dan di akhir tindakan 82,05%, b) mendengar penjelasan dari guru sebelum tindakan 25,64%, putaran I 33,33%, dan di akhir tindakan 66,66%, c) menjawab pertanyaan sebelum tindakan 23,07%, putaran I 30,76%, dan di akhir tindakan 53,84%, d) kemauan mengerjakan soal sebelum tindakan 28,20%, putaran I 43,58%, dan di akhir tindakan 74,35%, (2) peningkatan hasil belajar IPA yang memperoleh nilai ≥ KKM 65 sebelum tindakan 38,46%, putaran I 66,66%, dan di akhir tindakan 82,05%. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan strategi Guided Teaching dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA.

(4)

1

A. PENDAHULUAN

Di sekolah interaksi pendidikan berlangsung secara formal, terencana, sengaja dan sistematik. Pengaruh dari peserta didik lebih dominan. Di dalam interaksinya pendidik hendaknya memperlakukan peserta didik secara manusiawi, sebab pada hakekatnya peserta didik adalah individu yang memiliki sifat-sifat hakiki yang harus dikembangkan. Di dalam proses pembelajaran aspek perkembangan, irama perkembangan, tugas perkembangan hendaknya diperhatikan guru. Proses pembelajaran hendaknya dapat mengembangkan potensi peserta didik, membantu memecahkan kesulitan yang dihadapi peserta didik sehingga perkembangan berlangsung optimal (Rubino Rubiyanto, 2011: 2).

Motivasi tidak hanya menjadikan siswa terlibat dalam kegiatan akademik, motivasi juga penting dalam menentukan seberapa jauh siswa akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa jauh menyerap informasi yang disajikan kepada mereka. Motivasi bertujuan untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil/ mencapai tujuan tertentu (Ngalim Purwanto, 2007: 73).

Berdasarkan hasil pengalaman guru kelas V SD Negeri Tambahmulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati, bahwa pembelajaran IPA masih menekankan pada konsep-konsep yang terdapat di dalam buku, dan juga belum memanfaatkan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran secara maksimal. Mengajak siswa berinteraksi dengan lingkungan langsung juga jarang dilakukan. Guru IPA sebagian masih mempertahankan urut-urutan dalam buku tanpa memperdulikan kesesuaian lingkungan belajar siswa. Hal ini membuat pembelajaran tidak efektif, karena siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang disampaikan. Maka pengajaran semacam ini cenderung menyebabkan kebosanan pada siswa.

(5)

2

pelajaran baru. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih mendekatkan pada lingkungan siswa. Konsep-konsep yang dikembangkan sebaiknya berhubungan dengan alam sekitar agar menjadi konteks pembelajaran yang bermakna. Meskipun demikian mengaitkan konteks lingkungan dalam kehidupan sehari-hari dengan isi materi bukan pekerjaan yang mudah, karena perlu waktu dan proses yang panjang. Namun kenyataannya guru cenderung mengikuti isi kurikulum dan anak belajar secara verbal, keadaan semacam ini jauh dari konsep belajar bermakna.

Belajar bermakna menuntut adanya konteks pembelajaran yang muncul di lingkungan tempat tinggal siswa, hal ini dapat dilakukan dengan jalan mengajak siswa belajar di luar kelas atau mengajak mereka mendekati sumber belajar. Maksudnya agar diperoleh ide-ide, dan masalah-masalah yang dapat dilihat dan diamati di lingkungan sekitarnya. Pola pembelajaran seperti ini akan membantu siswa dalam proses berpikir dan pada gilirannya siswa aktif dalam belajar. Pada dasarnya siswa sendiri yang akan menyelesaikan masalah-masalah yang dia dapatkan sesuai dengan konsep materi yang dipelajari. Salah satu konsep yang akrab dengan lingkungan adalah konsep kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam. Konsep ini menjadi lebih bermakna jika di dalam pelajaran siswa diajak langsung kelapangan untuk melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang mereka hadapi.

(6)

3 B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil tindakan tersebut (Ebbut, 1985 dalam Rubino Rubiyanto (2011: 106).

Tempat yang menjadi sampel dalam penelitian “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Guided Teaching Pada Siswa Kelas V SD Negeri Tambahmulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/ 2013“ adalah SD Negeri Tambahmulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap. Waktu yang digunakan dalam kegiatan penelitian dari mulai tahap persiapan sampai tahap penyelesaian yaitu pada bulai November 2012 sampai bulan Februari 2013.

Peneliti mengadakan penelitian di sini dengan pertimbangan sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian dengan judul yang sama dengan peneliti. Serta peneliti ingin membantu memajukan mutu pembelajaran di SD N Tambahmulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati dengan menawarkan strategi pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa.

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang berupa metode wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Menurut Arikunto, dkk (2008: 155), “Wawancara atau interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari

terwawancara (interview)”. Metode wawancara ini bertujuan untuk

mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Pada penelitian ini wawancara terjadi antara guru kelas dan peneliti untuk membicarakan mengenai permasalahan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran.

(7)

4

maupun buatan. Metode observasi bertujuan untuk melakukan pengamatan secara langsung tempat penelitian ini dilaksanakan. Metode observasi digunakan untuk mengamati sikap atau tingkah laku siswa dalam interaksi pembelajaran IPA secara langsung.

Metode Arikunto, dkk (2008: 150) : “Tes adalah seretan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu

atau kelompok”. Metode tes bertujuan memperoleh informasi tentang

berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti. Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang tingkat hasil belajar IPA siswa sebelum penelitian, selama penelitian, dan setelah penelitian dilaksanakan.

Metode Arikunto, dkk (2008: 132) : “Teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya”. Metode dokumentasi bertujuan untuk mendapatkan data yang berupa dokumen-dokumen dari sekolah yang digunakan untuk penelitian. Metode dokumen-dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah identitas siswa antara lain nama siswa, nomor induk siswa, dengan melihat dokumentasi yang ada dalam sekolah. Dokumentasi dilakukan dalam penelitian ini adalah daftar nama siswa kelas V SD Negeri Tambahmulyo 01 dan foto-foto saat berlangsungnya proses belajar mengajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kegiatan pembelajaran, buku presensi, buku pelajaran, dan lain-lain.

(8)

5

menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Pada penelitian ini data dianalisis dengan analisis interaktif. Analisis interaktif merupakan model dari analisis data kualitatif yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Kondisi Awal

Berdasarkan hasil observasi dan dialog awal dengan guru IPA kelas V SD Negeri Tambahmulyo 01 diperoleh beberapa data bahwa dari 39 siswa kelas V SD Negeri Tambahmulyo 01 yang antusias dalam menerima pembelajaran sebanyak 15 siswa (38,46%) , mendengarkan penjelasan dari guru sebanyak 10 siswa (25,64%) , menjawab pertanyaan sebanyak 9 siswa (23,07%), kemauan mengerjakan soal latihan sebanyak 11 siswa (28,2%) . Selain itu diperoleh hasil belajar siswa yang tuntas memenuhi nilai lebih dari sama dengan 65 sebanyak 15 siswa (38,46%). 2. Tindakan Kelas Putaran I

Pada putaran I pertemuan 1 ini diperoleh data mengenai siswa yang antusias dalam menerima pembelajaran sebanyak 18 siswa (46,15%), mendengarkan penjelasan dari guru sebanyak 11 siswa (28,20%), menjawab pertanyaan sebanyak 10 siswa (25,64%), dan kemauan mengerjakan soal latihan sebanyak 13 siswa (33,33%). Sedangkan siswa yang hasil belajarnya tuntas sebanyak 23 siswa (58,97%)

Pada putaran I pertemuan 2 ini diperoleh data mengenai siswa yang antusias dalam menerima pembelajaran sebanyak 22 siswa (56,41%), mendengarkan penjelasan dari guru sebanyak 13 siswa (33,33%), menjawab pertanyaan sebanyak 12 siswa (30,76%), dan kemauan mengerjakan soal latihan sebanyak 17 siswa (43,58% ). Sedangkan siswa yang hasil belajarnya tuntas sebanyak26 siswa (66,67%).

3. Tindakan Kelas Putaran II

(9)

6

(48,71%), siswa yang dapat menjawab pertanyaan sebanyak 15 siswa (38,46%), dan siswa yang berkemauan mengerjakan soal latihan sebanyak 23 siswa (58,97%). Sedangkan siswa yang hasil belajarnya ≥ KKM 65 sebanyak 29 siswa (74,63%).

Pada putaran II pertemuan 2 ini diperoleh data mengenai siswa yang antusias dalam menerima pembelajaran sebanyak 32 siswa (82,05%), siswa yang mendengarkan penjelasan dari guru sebanyak 26 siswa (66,66%), siswa yang dapat menjawab pertanyaan sebanyak 21 siswa (53,84%), dan siswa yang berkemauan mengerjakan soal latihan sebanyak 29 siswa (74,35%). Sedangkan siswa yang hasil belajarnya ≥ KKM 65 sebanyak 32 siswa (82,05%).

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan pembelajaran secara keseluruhan sampai berakhirnya tindakan putaran II, perilaku siswa yang berkaiatan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mengalami perubahan yang positif. Hasil penelitian pada tindakan kelas putaran II diperoleh kesepakatan bahwa tindakan belajar yang diambil telah berhasil meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA.

a. Peningkatan motivasi belajar IPA melalui strategi Guided Teaching Tujuan penelitian tindakan ini adalah meningkatkan motivasi belajar IPA. Hasil pengamatan yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa terdapat beberapa siswa yang motivasi belajarnya masih kurang selama proses pembelajaran. Indikator – indikator yang tampak diantaranya antusias siswa dalam menerima pembelajaran, mendengarkan penjelasan dari guru, menjawab pertanyaan, kemauan mengerjakan soal latihan.

(10)

7

Tabel 1.1

Data Peningkatan Motivasi Belajar IPA

Motivasi Belajar IPA Sebelum Putaran Menjawab pertanyaan 9 siswa

(23,07%)

Adapun grafik peningkatan dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas putaran II dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1.1

(11)

8

b. Peningkatan hasil belajar IPA melalui strategi Guided Teaching

Data mengenai hasil belajar IPA dari penelitian ini diperoleh dari hasil pengerjaan soal mandiri. Siswa dinyatakan tuntas pada setiap putaran apabila mencapai skor ≥ KKM 65.

Data – data yang diperoleh mengenai hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Tambahmulyo 01 dalam pembelajaran IPA dari sebelum tindakan putaran sampai tindakan kelas putaran II dapat disajikan dalam table berikut.

Tabel 1.2

Data Peningkatan Hasil Belajar IPA

Hasil Belajar IPA Sebelum Putaran Putaran I Putaran II

Nilai ≥ KKM 65 15 siswa

(12)

9 D. KESIMPULAN

Penerapan strategi Guided Teaching dalam pembelajaran IPA, siswa sudah banyak mengalami perubahan dalam proses pembelajaran misalnya siswa sudah banyak yang antusias dan memperhatikan penjelasan guru selama proses pembelajaran. Siswa berani bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan. Siswa sudah mengerjakan soal sendiri tanpa bekerjasama dengan temannya. Siswa juga tidak gaduh lagi selama proses pembelajaran. Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru IPA dapat disimpulkan.

Data hasil tindakan kelas mengenai motivasi belajar IPA dalam penelitian ini diperoleh dari masing – masing indikator yaitu:

a. Antusias siswa dalam menerima pembelajaran

Adanya peningkatan motivasi belajar IPA dalam kemampuan antusias siswa dalam menerima pembelajaran dapat dilihat dari data hasil tindakan kelas. Sebelum tindakan tercatat sebanayak 15 siswa (38,465), pada putaran I sebanyak 22 siswa (56,41%), pada putaran II sebanyak 32 siswa (82,05%).

b. Mendengarkan penjelasan dari guru

Hasil yang diperoleh dari tindakan kelas, siswa yang sudah mendengarkan penjelasan dari guru mengalami peningkatan. Sebelum tindakan siswa yang mendengarkan penjelasan dari guru tercatat sebesar 10 siswa (25,64%), pada putaran I sebanyak 13 siswa (33,33%), pada putaran II sebanyak 26 siswa (66,66%).

c. Menjawab pertanyaan

(13)

10 d. Kemauan mengerjakan soal latihan

Hasil yang diperoleh dari tindakan kelas, siswa yang berkemauan mengerjakan soal latihan mengalami peningkatan. Sebelum tindakan siswa yang berkemauan mengerjakan soal latihan sebanyak 11 siswa (28,20%), pada putaran I sebanyak 17 siswa (43,58%), pada putaran II sebanyak 29 siswa (74,35%).

Data tentang hasil belajar IPA dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengerjaan soal latihan mandiri. Siswa dinyatakan tuntas jika nilai yang diperoleh dari pengerjaan soal mandiri ≥ KKM 65.

Sebelum tindakan penelitian siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 15 siswa (38,46%). Pada putaran I siswa memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 26 siswa (66,67%), sedangkan pada putaran II siswa memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 32 siswa (82,05%).

Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “ strategi pembelajaran guided

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). 2006. Standar Isi 2006 Mata Pelajaran IPA. Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Hardini, Isriani dan Dewi Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta : Familia.

Harminingsih. 2008. “Optimalisasi Pemanfaatan Pengalaman dan Kemampuan” (online), (http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2137382-

optimalisasi-pemanfaatan-pengalaman-dan-kemampuan/#ixzz2EvHkLbvB, diakses tanggal 14 Desember 2012).

Hartini, Sri dkk. 2008. Psikologi Pendidikan. Surakarta : FKIP UMS.

Istarani. 2011. “58 Model Pembelajaran Inovasi (online),

(http://www.istarani.com/58modelpembelajaraninovasi.htm, diakses tanggal 12 November 2012).

Moleong, Lexy. J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Remaja Rosdakarya.

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : Universutas Muhammadiyah Surakarta.

Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta : Fairuz Media.

Sardiman. 2007. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grasido Persada.

Sudjana, Nana. 2006. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

(15)

Supriyatna, Yatna. 2012. “Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar siswa” (online),

(http://www.yatnasupriyatna.com/faktoryangmempengaruhihasilbelajarsis wa.htm, diakses tanggal 14 Desember 2012).

Surtikanti, 2008. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wahyuni, Sri. 2011. “Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Pada Siswa Kelas V SD N Kleco 2

Surakarta”. Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Gambar

Gambar 1.1 Grafik Peningkatan Motivasi Belajar IPA
Gambar 1.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar IPA

Referensi

Dokumen terkait

NO NPSN NAMA LEMBAGA KODE POS ALAMAT KELURAHAN KODE KECAMATAN KODE KAB/KOTA KODE PROVINSI.. 1 LK00001 LP3I

Dzuanda (2011: 4) Suatu produk pastilah memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Begitu juga dengan media pop up, media ini memiliki kekurangan yakni tingkat

Agronesia Divisi Inkaba, (2) Merancang model pengelompokan bahan baku, model pemilihan pemasok, model prakiraan permintaan, dan model pemilihan distributor, (3)

Pada Gambar 26 dapat dilihat bahwa dengan adanya breakwater pada Pantai Muara Gembong dalam jangka panjang memberikan pengaruh yang cukup baik terhadap perubahan garis

Oleh karena itu skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk menciptakan aplikasi remote mikrotik yang dilengkapi dengan kemampuan setting hotspot otomatis dan menyediakan menu

Distribusi hasil tangkapan ikan yaitu untuk konsumen luar kota (Jakarta dan Bogor) dan lokal (sekitar Serang). Aspek sosial berkaitan erat dengan kehidupan

Oleh karena itu, penelitian ini akan menganalisis TOKI LC dan mengembangkan sistem manajemen pembelajaran agar dapat mendukung dan melengkapi proses pembelajaran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun senggani memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus licheniformis dengan diameter zona