HUBUNGAN ANTAKA GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI
INTERYEKSONAL DALAI'I .. ORGA"ISASI SEKOLAH DENGAN
KETBPATAN
PENGAMBILA"
KEPUTUSAN
KEPt\L~
SEKOLAH
SMP'
SEKECAMATAI'i MEDAr. KOTA.
KOTA MEDAN
Oleh
=TODO PIANURUNG
NIM :- 01530080
I
f
MILlK PERPUST
AIC.A.ANl
1.
UNIME·O
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NECiEKI MEDAN
ME DAN
2006
---TESIS
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMlMPINAN DAN K01\tfUNII<AS1
INTERPERSONAL DALAM ORGANISASI SEKOLAH DENGAN
KETEPATAN PENGAMB~AN KEPUTUSAN K.EPALA SEKOLAB 81\'IP SEKECAMATAN 1\'IEDAN KOTA
KOTAMEDAN
Disusun dan diajukan Oleh
TODO MANURUNG
NJM : Ot5300SO
Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Pembim bing I
~c-r
Selamat Triono. M.Sc. Ph.D
NIP. 131411 233
Direktur Program Pasca sarjann
Prof. Dr. lr. Zainuddin, MPd NIP : 131 412 356
~
lJniversi
PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
NO NAMA
1. Selamat Triono, M.Sc., Ph.D
2. Dr:. Binar Panjaitan, M.Pd.
Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd.
4. Dr. Siman, M.Pd.
5. Dr. Berlin Sibarani, M.Pd.
Mahasiswa:
Nama
NIM
: Todo Manurung
: 01530080
KATA PF.NGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang membenkan
kekuatan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan
tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Magister Pendidikan pada program stu<li Administtasi Pendidikan Program
Pascasaijana Universitas Negeri Medan.
Dalam penul isan tesis ini tentunya penults banyak menghadapj kendala dan
--- ~~ ~k~~~e~ro~a~~~Mn~n ~. Nmn~nbe~atba
orang tua dan anakku akhirnya penulisan tesis ini dapat diseJesaikan. Untuk itu
penulis ucapkan terima kasih yang tulus kepada :
Bapak Selamat Triono, M.Sc, Ph.D dan Bapak Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd,
sdaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan tidak he nti-hentinya memberi
pengarahan serta bimbingan kepada pennlis sehingga terselesaikannya tesis ini.
Tbu .Prof. Dr. Djanius Djamin, SH. M.S, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan yang relah memberikan kesempatan kepada penolis untuk mengikuti
perlculiahan di Program Pascasaljana Unimed.
Bapak Prof. Dr. Belferik Manulang, MPd, selaku Direktur Pascasrujana
Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan bantuan da.lam segala
urusan administrasi di Program Pascasarjana Unimed.
Bapak. Asisten Direktur I, Tl dan TIJ yang telah memben'"kan pelayanan dan
banruan dalam berbagai urusan administrasi selama penulis mengikuti perkuliahan d i
Program Pascasarjana Unimed.
Bapak Prof Dr. lr. Zainuddin, M.Pd, selaku ketua Probrram Studi
Administrasi Pendidikan dan Bapak Dr. Siman, M .Pd selaku sekretaris Pro&rram
Studi Administrasi Pendidikan.
Bapak/Ibu dosen Program Studj Administrasi Pendidikan Program
PascasaJjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan berbagai ilrnu
pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan dan tak terlupakan juga rekan
mahasiswa Pascasarjana Unimed Program Studi AdminiStrasi Pendidikan.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan berhasil guna bagi
Me dan, Pebruari 2006
Penulis
ABSTRACT
Todo Manurung. The Correlation of Leadership Style and Interpersonal Communication in School Organiztion With The Rightness of Principal's Making Decision at SMP Negeri Kecamatan Meda Kota, Kota Medan. Thesis. Unimed. 2006
This research aimed at describing the correlations of leadership style (X1) and interpersonal communication in school organiztion CX2) and rightness of .principal's making decision (Y)
There were three hyphotesis proposed in this research. First. there was a positive correlation between leadership style and the rightness of principal's making decision. Second, there was a positive correlation between interpersonal communication in school organiztion and the rightness of nc1 's makin
. o. ere was a pos1t1ve corre at10n o .eadership style and interpersonal communication in school organiztion collectively with rightness of principal's making decision.
The population of ths research were 145 teachers of SMP Negeri Kecamatan Medan Kota Kota Medan, and tbe sample were 59 teacher selected using random sampling with Cochran formula. The instrument of this research was a questionare. The research data were analyzed by applying correlation and regression techniques.
The findings of this research showed that: ( 1) there was a positive correlation between leadership style and the rightness of principal's making decision, with the correlation number 0~523 and detenninant coeficient 0,273. The funding of variable (X1) to variable Y with its simple regression
Y
= 45,60 + 0,52 X1. (2) There was apositive correlation between interpersonal communication in school organiztion and the rightness of principal's making decision with the correlation number O,tl 15 and determinant coeficient 0,372. The funding of variable (X2) to variable Y with its
simple regression
Y
= 44,32 + 0,54 X2. (3) There was a positie correlation of leadership style and interpersonal communication in school organization collectively with the rightness of principal's making decision with "the correlation number 0,748 and determinant coeficient 0,559 and its regression wasY
= 2,57 + 0,43 X1 + 0,48x1.
ABSTRAK
Todo Manurung, Bubungao Antara Gaya Kepemimpinan Dan Komunikasi Jnterj>f'rsooal Dalam Organisasi Sekolab Dengao Ketepatan Peogambilan Keputusan Kepala Sekolab SMP Negeri Kecamatan Medan Kota, Kota Medan,
Program Pasca Sarjaoa Unimed 2006
Penelitian mi bertujuan untu'k. mengetahui hubungan antara gaya
kepemimpinan (X1) dan komunikasi interpersonal dalam organisasi sekolah {X2) dengan ketepatan pengambj Jan keputusan (Y).
Hipotesis peneli1ian ini terdiri dari 3 hipotesis yattu : Pertama. terdapat hubungilll yang positif arrtara gaya kepemimpinan dengan ketepatan pengambifan keputusan. Kedua terdapat hubungan yang positif antara komunikasi interpersonal
- -- ----::=--:-c ---ed~e RF~tg~a~oan_,k'"etef*i~ngambHan-keputusan . Ketiga terdlrparhu yang pos1
antara gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonal bersama-sama dengan ketepatan pengambilan keputusart
Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri Kecamatan Medan .!<ota yang berjumJah 145. kemudian diambil sampel sebagai subyek sebanyak 59 responden dengan teknik random sampling dengan rumus Cochran. Untuk memperoleh data digunakan angket. Analisis data digunakan statistik korelasi dan regressi.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa ; ( l) terdapat hubungan positif antara gaya kepemirnpinan dengan ketepatan pengambilan keputusan dengan angka korelasi sebesar 0,523 dan koefisien determinannya 0,273. Sumbangan variabel X, t-erhadap Y dengan persamaan regresinya
Y
=
45,60 + 0,52 X1 {2) terdapat hubungan positifantara komunik.as1 interpersonai dengan ketepalan pengamhilan keputusan dengan angka korelasi sebesar 0.6 15 da koefisien determinannya 0.!3 72. Sumbangan variabel }4 terhadap y dengan persamaan regresinya sederhana y
=
44,32 + 0,54 x2 (3) t'e:rdapat hubungan positif antara gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonar secara bersama-sama terhadap ketepatan pengambilan keputusan dengan angka korelasi sebesar 0,748 dan koefisien determinannya sebesar 0,559 dengan persamaan garis regresinya adalahY
=·
2.57 + 0,43 X1 + 0,48 X2.BABI
PENDAHULUAN
'MiUK
~---,PERPUST
AKA
~.N
\
UNIMEO
!
A. Latar Belakaog Masalab
Saat ini muncul sekolah-sekolah unggulan (excel/em schools) di segala jenjang
mulai dari tingkat sekotah dasar sampa.i perguruan tmggi,dengan adanya
sekolah-sekolah ini seeing menimbulkan pertanyaan dimanakah Jetak faktor keJ...-uatannya ?
Apakah pada faktor kevemimpinan, manajemen, pengajar, siswa, sarana prasarana.
nuansa atau iklim, komitmen, integritas, disiplin dan lain-lainnyakah ? Tetapi tidak
----::i' ~lupun raJaOr terse ut diipal rr.enjadi kekuatan tunggal yang mampu men,Jawab sercara tepat keberadaan sekolah unggulan yang dtmaksu<.l. dan indtkator pentmg yang mampu
mela.kukan perubahan dari sekolah biasa menJadi sekolah unggulan dimulai dari
datangnya kcpemimpinan barn, yang melanjutkan kcbijak:an-kebijakan organisasi
seJ..~ Iah sebelumnya dengan gaya manajemen, melalui strategi pengambilan keputusan yangtepaL
Tumbuhnya sekolah unggulan tersebut tentunya memiliki kuahtas dan beberapa
kelebihan, schinggo oko.n banyak menaril.. minat orang
wa
untuk menyekolahkananaknya dengan h.a.rapan memperoteb basil yang berkualitas keuntungan btsnis dan dari
sini perbedaan tingkat keunggulan sekolah (educattonal social gap) mulai tetjadi,
ak1batnya hanya keluarga yang mampu saja yang dapat menikmati sekolah unggulan,
scdangbn potensi-potensi unggulan anak didik dari keluarga ridak mampu tersisihkan.
Adanya beberapa sekolah unggulan yang bcrkualitas saat ini membuktikan
makin jcfas t e~adanya kesenjangan dan perbedaan tingkat keunggulan sckolah, yang melahirkan kasta ~ndidikan sehingga dapat merugikan pendidilc:an secara nas1onal. Hal
ini merupakan tantangan bagi setiap kepala sekolah atau eaton kepala sekolah untuk
menanggu1angi terjadmya kesenjangan tersebut pada tmgkal pend1dikan d1 sekolah.
Kondisi ini disebabkan karena banyak kelcmahan adminislrasi, kepem1mptnan dan
manajerial yang substansinya terletak pada ketidaktepatan pengambilan keputusan yang
dila.l'Ukan oleb kepala sekolah. Keberba.silan mencetak lulusan aoak didik yang
berkualitas tentu sangat erat kaitannya dengan faktor pengamb•lan keputusan kepala
sekolah.
Pada era desentralisasi da1am bidang pendid1kan telah memberi\can kewenangan
lcbih kepada para l epala sekolah, untuk melaksanukan pengeloiacm pcndidikan menjadi
ebih beik, ~J"ata dan berkualitas. Sesuai dengan jabatan dan tugasnya kepaln sekotab
memiliki peranan penting dalam mencapat keberhasilan organisas1 sekolah, ia dituntut
untuk mem1liki berbagai pengetahuan dan keleramp1lan yang dapat mendukung
kcberbasilannya Karcna peran kepala sekolah sangat penting seharusnya pem1lihan dan
penseteksian kepaJa sekolah berorientasi kepada kemampuan dan keterampilan dalam
memecah.kan berbaga1 masalah pada organisas1 sekolah.
Datam praktlknya ndak semua kepata sekolah memaharm pengetahuan dan
kcterampilan tenlang proses pengelolaan orgamsas1 sekolah, sehmgga pelaksanaan
kegiatan tidak mencapai hasil yang efektif, dan tujuan yang direncanakan tidak tercapai
dikarenakan Kepala Sekolah kurang mendapatkan pelatihan·pelatihan tcntang
pengelolaan Organisas• Sekolah . Dalam hal ini JUga terjad1 pemaksaaan pemilihan
model yang tidak lag1 sesuai dengan kebutuhan nyata dalam era descntralisas1 ioi.
Padahal yang d1butuhbn dalarn era desentrahsasi ini adalah kepala sekolah yang
memiliki kemampuan dan keterampilan dalam memecahkan berbagai permasalahan
mcngukur efcktifitas kepemimpinan seseorang yang menduduki jabatan piropinan dalam
suatu orgamsasi adaJah kemampuan dan kemahirannya mengambtl keputusan Siagian
( 1997 I )
Dari berbagat pengalarnan menunjukkan bahwa efisiensi dan efek:tifitas
pertanggungjawaban jabatan kepala sekolah dapat diCapai meta lui pendekatan pada teori
ilmiah, kemampuan berpikir dan pengalaman, yang disatukan menJadi gaya manajenien
kcpemtmpinan kcpala sekolab dalam mengambil keputusan secara tcpat dan cermat. Dan
dalar11 mengukur efisicn si dan efektifitas kepala sekolah da1am mengelola organisasi
sekolah adalah mahir dan mampu dalam melakukan pengambilan keputusan yang
ras tOn31, OgtS, rcal istis dan p1agmati~ , yang implikasi pmJ..ttsnya kcpaJa sekolah
berfungsi sebagat administrator, pemimp~ pendtdJk dan juga sebagat manajer
orgamsasi sekolah
organisasi sekolab memang sclalu memilik1 dampak dan
konsek:uensi yan3 sangat luas, aplkah menyenangkan atau
tidak.
merugikan ataumcngWltungkan. Suasana menguntungkan akan dlperoleh apabila keputusannya tepat,
sc:tiihknya a.pabila keputusan-keputusannya salah btasanya akan memperoleh kerugian
bcsor yang bcrdampak negatif pada rendahnya mutu atau lcuaJitas pendldllcan.
Menurut Badudu ( 1996 : 1483) dalam karnus Bahasa Indonesia bahwa ketepatan
adalah ke tcl itian at.au kecermatan
Menurut Salusu ( 1996 :47) bahwa Pegambitan Keputusan ad.alah merupakan
proses earn bcrtmdak d.atam memllih altematif melaiUI metode yang efisien sesuai
dengan situasi.
Jad1 Ketetapan pcngambilan keputusan adalab ketclitian atau kecennatan cara
untuk bertandak dalam memilih alternative melalui metodc yang efisien sesuai dengan
s1tuas1 dan pennasalahan yang ada .
Ketetapan pengamb1lan keputosan yang dilakuan kepala sekolah merupakan kunci
keberhas1 lan dalam mcnjalankan kepemimpinan d3ii mengelola organisasi sekolab,
schingga kebijakan-kebijakan program sekolah dapat telraksaoa socara efektif dan
mencapai sasaran yang diharapkan. Menurut W•hjos•midjo ( 1999 : 3 ) sekolab
merupakan organisass yang kompleks dan unik, sehingga memerlukan tingkat koordinasi
yang tinggi. Kekompleksan dan keunikan tersebut disebabkan karena organisasi sekolah
~~-- -- ----~~----~
mcmiliki karaklcr spesifiJc. Kekompleksan lembaga sekolah dlsebabkan karena di
dalam organisasinya terdapat bebetapa dimensi yang saling terkait dan menen~
scdangkan keunikan lembaga sekolah dikarenakan organisas1 sekolah memilikl karakter
tertenlu dalam melaksanakan pembelajaran untuk mencari eks1stens1 dan kelangsungan
kehidupan Mak dJdik 6 masa datang.
Kepala sekolah dalam mengkoordinasi orgamsast sekoJab agar berhasi!, tentunya
tlarus bcnar-benar memahami sekolah sebagai lembaga organisasi profesional yang
harus dikelola secara cennat dan umk pula. dengan penerapan nngkat koordmasi yang
tinggi. Jadi kcberhasilan organisasi sekolah akan menjadi ukumn keberhasilan kepala
sckolah dalam mengkoordinasikan organisasi sekolahnya, demikinn pula sebaJiknya
keberhasilan kepala sekola dalarn mengkoordinasi sekolah, juga bcrarti merupakan
keberhastlan organisasi sekolah yang dipimpinnya
Pada prins1pnya ketepatan pengambilan keputusan kepala sekolah merupakan
temunologt SlStcm pertimbangan tindakan dalam menjalankan falcta keputusan, melalui
masalah-masalah yang dibadapi oleh organisasi sekolah. Menurut Janis dan Mann
( 1997 : 4 ) Keputusan organisasi sekolah merupakan upaya kebutuhan implementasi
tindakan sekolah, dimana sebagai decision maker, kepala sekolah berperan penuh dalam
komunitas yang memiliki self-image nalar reliabilitas untuk memerlihara reputasi publik
sebaik mungkin.
Dari uraian di atas temyata ketepatan pengamhilan keputusan kepala sekolah
memiliki arti penting dalam strateg,i penetapan tujuan orgaoisasi sekolah, karena pada
prinsipnya ketepatan pengambllan keputusan kepala sekolah sebagai terjemanan dari
suatu cita-cita yang diimplementasikan dalam tujuan organisasi sekolah.Begitu
makna ketepafan pengambilan keputusan kepala sekolah tersebut, sehingga memiliki arti
bagi maju mundurnya suatu organisasi sekolah, yang mana hal ini sangat erat kaitannya
dengan tujuan yang hendak dicapai dan masa depan organisasi sekolah. Karena masa
depan organisasi sekolah ditentukan oleh hasil keputusan kepata sekolah saat ini dan
beril'lltnya.
Sehubungan dengan posisi jabatan kepala sekolah yang amat penting tersebut,
tentu kepala sekolah dituntut untulc menerima tantangan dalarn menjalankan roda
organisasi, berarti harus memahami bahwa ia tengah berada dilingkungan organisasi
sekolah dengan menghadapi segala macam permasalahannya. Kepala sekolah harus
memahami betapa pentingnya merumuskan persoalan untuk mengungkapkan sccara
jelas dimana letak inti kesulitan persoalan sebenamya.
Kebijakan kepala sekolah tentu perlu diuji dan dianalisis secara ilrniah,
bagaimana pentingnya pelaksanaan, sebab pada dasarnya pelaksanaan adalah praktik
dari suatu kebijakan yang te)ah diputuskan. Beberapa kemungkinan struktur dan
prosedur organisasi sekolah telah ditetapkan melalui altematif, dengan persyaratan
ilmiah yang paling tcliti dan dipandang paling tepat, dari berbagai tipe dan jenis yang
dikaji secara mendaJam oleh kepala sckolah sendiri. Hasil pengambilan keputusan belum
tentu seperti yang dihantpkan, mungkin kepala sekolah kura.ng bahkan tidak tepat dalam
melakukannya, sehingga kepala sekolah banyak menggunakan waktu, tenaga, dan
pikiran untuk menganalisis kegagaJan dalam pengambilan keputusan. Oleb sebab itu
dalam upaya peningkatan efektifitas kepemimpinan kepala sekolah perlu memfokuskan
pada suatu fak.tor utama yang berkaitan dengan pelaksanaan dari setiap ketepatan
pengambilan keputusan, yaitu dengan mengantisipasi segala konsekuensi yang mungkin
tidak menguntungkan bagi organisasi sekolah.
Keputusan yang diambH kepala sekotah pada dasamya mencerminkan
keseturuhan nila~ tujuan dan segenap aspirasi yang ada pada pribadinya secara unik, sebab dalam merumuskan masalah yang penting kepala sekolah harus dapat
memecahkan dan memifah keputusan-keputusao yang besar menjadi sejumlah keputusan
sederhana, agar semula masalah yang terkesan berat menjadi lebih operasional, dan
datam melakukan pengambilan keputusan kepala sekolah perh.J membeotuk strategi dan
membuat perangkat-perangkat yang memungkinkan untuk menghadapi berbagai
tantangan pengambilan keputusan sehari-bari secara operasional. Niels ( 1995 : 7 )
Untuk membual keputusan penting secara benar temyata tidak mudah, banyak
ke&ragalan kepala sekolah dalam menentukan hal tersebut berdampak negatif terhadap
hasilnya, terutama pada produk pendidikan yang dikeloJanya. Untuk mencapai
efektivitasketepatan pengambilan keputusan barus benar dan perspektif ke depan, kepala
sekolah barus memperhitungkan nilai-nilai keputusannya sendiri agar tidak gagal.
langkah penting yang diperlukan dalam upaya pengelolaan organisasi sckolah, terutama
dalam mencapai kualitas keunggulan sekolah (qualily of excellent school).
Jelaslah sekarang bahwa · efrsiensi dan efelcti ti tas ketepatan pengambllan
keputusan merupakan kunci keberhasilan kepala sekolah dalam menjalankan
kepemimpinan dan pengelolaan organrsasi sekolah. Sutarto ( 1986: 3 ) mengatakan
bahwa :
" Kepemimpinan merupakan masalah sentral dalam suatu organisasi. Maju mundurnya organisas~ dinamis statisnya organisasi, tumbuh kembangnya organisasi, senang tidaknya seseorang seseorang bekerja dalam suatu organisasi serta tercapainya tidaknya tujuan organisasi , sebagian ditentukan oleh tepat tidalmya kepemimpinan yang d.iterapkan dalam organisasi yang bersangkutan.,.
Pel.aksanaan kepemiminan sekolab berada di tangan kepaJa sekolah yang
imphlcasinya harnpir sebahagian besa.r kegiatan Impala sekolah tersita oleh tindakan-'
tindaJ<an pcngambilan keputusan, sehingga secara umum retleksi ukuran keberhasilan
kepala sekolah dalam kepemimpinan organisasi sekolah dapat dinilai dari keberhasilan
pengambilan keputusan. Oleh sebab itu dalam prosesnya kepala se~rolah per1u mengetahui fakta-fakta guna menggambarkan situasi dan memberi gambaran peluang
bagaimana cara menerobos segala hambatan dan rintangan dalam memecahkan masalah
yang tengah dihadapi.
Salah satu bentuk komwrikasi yang penting adalah komunikasi interpersonal.
Komunikasi interpersonal adalab interaksi antara dua orang atau lebih secara langsung.
Komunikasi ini penting karena setiap orang berkom~nikasi secara interpersonal di
sepanjang hidupnya dan mereka lebih sering menggunakan bentuk komunikasi ini .
Untuk memahami komunikasi interpersonal, ada beberapa pendapat para ahli
yaitu Feinberg (1982 :21 ) mengatakan komunikasi interpersonal adalab interaksi yang
dilakukan oleb dua orang atau tebih secara langsung dalam rangka menyampaikan suatu
pesan atau gagasan. Hamitton,Parke£ dan Smith (1982 : 3 ) mengatakan komunikasi
interpersonal adalab interaksi tatap muka antara dua orang atau lebih.Pendapat beberapa
ahli di atas, menunju.kkan bahwa komunikasi interpersonal tcrjadi di anta:ra individu
dalam suatu kelompok yang biasanya berinteraksi secara langsung sehingga dapat
memberikan kontribusi penring bagi perilaku dalam kelompok tersebut.
Dalam rangka mendukung upaya tersebut, perlu dilakukan survei dengan melihat
hubungan antara faktor-faktor G~a kepemimpina.n, komunikasi interpersonal dengan ketepatan pengambilan keputusan. Dengan Gaya kepemimpinan kepala sekolah
diharapkan peluang melakukan ketepatan pengambilan keputusan da t i
efektif, dengan komunikasi interpersonal diharapkan penyampaian pesan 'keputusan
dapat dilaksanakan secara efisien dan kepala sekolah diharapk.!!n dapat menjalankan
keputusan secara optimal. Dengan keefektifan Gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
ke1ancaran komunikasi interpersonal yang optimal secara keseluruhan diharapkan dapat
mengbasitkan ketepatan pengambilan keutusan kepala sekolah yang e fekti f.
Dari latar belakang di atas perlu k:.iranya dilakukan suatu pene1itian secara akurat
untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan bentuk dan kekuatan hubungan antara
Gaya kepemimpinan kepala sekolah, komunikasi interpersonal daJam sekolah organisasi
sebagai faktor-faktor pendukung dominan yang dapat membentuk dan mempu
mempengaruhi ketepatan pengambilan keputusan kepala sekolab. Dengan dcnuk.ian
pene1iti akan melakukan pene1itian tentang "' Hubungan antara Gaya kepemimpinan
kepala sekolah dan komunikasi intepersona/ dalam organisast sekolah dengan ketepatan
pengambilan kepulusan lrepala sekolah ". dengan judul " Ketepatao Peogambilan
B. ldentifikasi Masalah
Da.ri Jatar belakang masalah tentang ketepatan pengambilan keputusan kepala
sekolah hubungannya dengan gaya kepemimpinao kepala sekolah. komunikasi
interpersonal dalam organisasi sekolah dapat diidentifikasikan secara mendalam.
menjadi sej umlah permasalaban sebagai berikut : 1. Apakah ada hubungan antara
kreativitas dengan ketepatan pengambilan keputusan kepala sekolah ?. 2. Apakah ada
hubmtgan antara komitmen dan integritas dengan proses ketepatan pe~ambi lan
keputusan kepala sekolah ?, 3. Apakah ada hubungan antara iklim organisasi dengan
ketepatan pengambilan keputusao kepala sekolah " , 4 . Apakah ada hubungan antara
kemampuan manajemen kepala sekotah dengan ketepatan pengambilan ke putusan
kepala sekolah ?, 5. Apakah komunikasi interpersonal dalam organisasi sekolah dapat
'
memberikan kontnbusi dalam ketepatan pengambilan keputusan kepaJa sekolah ?. 6.
Apakah terdapat hubungan antara Gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan ketepatan
pengambilan tceputusan kepala sekolah ?, 7. Apakah terdapat hubungan antara
komunikasi interpersonal dalam organisasi sekolah dengan ketepatan pengambilan
keputusan kepa1a sekolah ? , 8. Apakah terdapat hubungan an tara Gaya kepemimpinan
kepala sekolah,dan komunikasi interpersonal dalam organisasi sekolah secara
bersama-sama dengan ketepatan pengambilan keputusan kepala sekolah ?.
C. Pembatasao Masalab
Penelitian ini diharapkan dapat mengungkap seluruh permasalahan yang
memiliki kekuatan dan hubungan dengan ketepatan pengambilan keputusan kepala
sekolah. Mengingat keterbatasan walo..1u, tenaga, biaya, ruang lingkup dan dengan
luasnya pennasalahan, untuk menyusun penelitian ini agar terarah dan terfokus secara
baik, maka perlu adanya pembatasan masalah.
Sehubungan dengan hal tersebut maka penelitian ini dibatasi pada ketepatan
pengambilan keputusan kepala sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) baik
SMP Negeri dari wilayah Kecamatam Medan Kota di Kota Medan yang dibatasi pada
aspek ( l) Gaya Kepemimpinan kepala sekolah, (2) komunikasi interpersonal dalam
organisasi sekofah.
Alasan pemilihan variabel tersebut didasarkan atas asumsi bahwa ada hubungan
gaya kepemimpinan Kepala Seko1ah dengan ketepatan Pengambilan Keputusan Kepala
Sekolah dan komunikasi interpersonal dalam organisasi sekolah dengan ketepatan
pengambilan keputusan kepala sekolah serta adanya hubungan antara gaya
'
kepemimpinan kepala sekolah dan komunikasi interpersonal dalam organisasi sekolah
kaitannya dengan ketepatan pengambilan keputusan kepala sekolah dan dianggap perlu
untuk diteliti .
Wabjosumidjo {1999: 391-392) mengatakan bahwa :
seorang kepala sekolah hendaknya memiliki pengetahuan profesional yang memadai, di antaranya memahami wawasan organisasi dan kebijakan khusus,peraturan, perundang-undangan, dan prosedur: Selain itu, kepala sekolah juga dituntut memiliki keterampilan profesional, di antaranya mampu mengemban fungsinya sebagai seorang pendidik yang mampu mengajar, memberikan peragaan, menjadi seorang pemimpin yang baik, dan mengembangkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan sumber daya lingkungan serta manusia dalam organisasi/sekolahnya.
Gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonal dalam organisasi sekolah
merupakan dua hal yang penting dimiliki kepala sekolah dalam ketepatan pengambilan
keputusan untuk diteliti.Di pihak lain, gaya kepemimpinan merupakan sesuatu yang
-manusia) dan kapasitas individual kcpal;l sckolah Jadi mela!ui p~ne l itian tcntang gaya
kcpcmimpinan diharapkan dapal dirumuskan henang merah bagainwna so:>ok ga~a
kcpcmimpinan yung sclaras dcngan kondisi sdo lah m en~ngah pc:rtamu di kola l'vkdan.
1). l{umus<tn l\1asa lah
Ben.lasarkan latar bclakang masalah, idcnt1fikasi masalah dan batasan masa!ah,
maka konscntrasi penelitian ini dapat dirumuskan st~hagai bcrikut :
I. Apakah tcrdapat huhungan antara Gaya kcpemimpinan kcpa la sckolah dc-ngan
kctcpatan pcngambilan kcputusan kcpala sckolah ''
2. Apakah tcrdapat huhongan antara komunikasi : interpers<mal dalan1 organisasi
'
sckolah dcngan kelepatan pcngambi lan keputu~an Kcpnla Sekolah '!
Apakah tcrdapal hubungan antura Gaya kepcmimpinan kepctla s~~kolah, kot11lll1tkast
intcr~rsonal dalam nrganisasi sekolah sccaru bcrsama-sama ucngmt kl!tcpatar
pengambilan kcputusan Kcpnla S<.;kolah '!
E. Kegunaan l)cnclitian
llasil peneli tian ini diharapkan dapat mcnjadi masukan yang bcrhargo bagi duni<l
pcndidi kan khususnya dalam nn1gka pcn ingkatan SDM pcmJidikan di wilayah
Kccamatan Mcdan Kola KoHl Mcdan dan scce~m khusus hasi l p~nclitian diharapkan abn
dapat bcrgunn bagi guru dan kcpala sckolah sebagai pcngelola organ isnsi sekolah , St;, ~ rla
masukan bagi Dinas Pcndidikan scbagai Pembina sistcm p<.::ndidtkan Nusionul.
Untuk lebih jclasnya kegunaan pcnclitian darat diumikan scbagai berikut:
t. l lntuk Guru
a. Dapat mcningkatkan kual itas guru-guru
2. Untok Kepsla Sekolab
a. Sebagai bahan komparasi kepala sekolah untuk mengevaluasi guru dalam ketepatan
pengambilan keputusan
b. Sebagai masukan dalam ketepatan pengamb;Jan keputusan untuk merencanakan
program baru dalam organisasi sekolah.
·c. Sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk memberi peluang
promosi bagi guru yang berprestasi.
d . Melakukan pemecahan masalah melalui kemampuan ketepatan ~ngambilan
keputusan tentang organisasi sekolah.
f Sebagai alat ukur dan tolak ukur dalam mcmbuat skala prioritas ketepatan
pengambilan keputusan.
g. Membuat pefaporan dan masukan ketepatan pengambilan keputusan dalam
menentukan jabatan kepala sekolah bagi DIKNAS.
3. Untuk Dinas Pendidikan
Memberi sumbangan data kuantitatif dan kualitatif sebagai upaya meningkatkan dan
mengembangkan SDM kepala sekolah yang lebih berkuahtas dalam ketepatan
pengambilan keputusan.
a. Memberi sumbangan pemecahan masalah-masalah pendidikan dan pengajaran di
lingkungan sekotah Dasar dan Menengah di Kota Medan melalui pengambilan
keputusan yang tepat.
b. Dapat membantu menentukan arah kebijakan pendidikan kepaJa sekolah melalui
BABV
SlMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Gaya kepemimpinan memplinyai hubungan positif dan signifikan tcrhadap
ketepatan pengarnbilan keputusan dengan memberik:m sumbangan yang efektif scbesar
23%. Hal ini diartikan babwa variasi yang teljadi padi:l variabel gaya kepemimpinan sebesar
23% dapat diprediksi terhadap ketepatan pengambilan keputusan.
Komunikasi interpersonal mempuoyai hubungan posilif dan signifikan terbadap
ketepatan pengambilan keputusan dengan memberikan swnbangan yang efektif sebesar
34%. Hal ini dapat diartikan babwa variasi yang teljadi pada variabel komunikasi
interpersonal sebesar 34% dapat diprediksi terhadap ketepatan pengambilan keputusan.
Selanjutnya, gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonal secara bersama~
sama mempunyai bubungan yang positif dan signifikan dengan membcrikan sumbangan
efekytif sebesar 57% Lerbadap ketepatan pengambilan keputusan. Hal ini diartikan bahwa
570/o dan variasi yang teljadi pada ketepatan pengarnbilan keputusan dapat diprediksi
oleh kedua variabel bebas tersebut. Dengan kata lain, gaya kepemimpinan dan komunikasi
interpersonal secara bersama·sama dapat meningkatkan ketepatan pengambilan keputusan
B. l mplikasi
l)ertama. hasll yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan
positif antara gaya kepemimpinan terhadap ketepatan pengambilan keputusan. Hal ini
memberikan penjelasan dan penegasan bahwa gaya "kepemimpinan adalah salah satu
kernampuan yang dimiliki kepala sekolah untuk memperoleh ketepatan pengambilan
kcputusao. Karena me lalui gaya kepemimpinan yang demok.ratis m.isalnya maka
kebijakan-kebijakan yang akan diputuskan akan dapat dilakukan secara tepat. Dengan demikian
konsekuensinya apabila gaya kepemimpinan yang kurang atau tidal< efel1if dalam
mengelola organisasi maka tentu pula kebija.kan yang diambil lahir dari keputusan yang
kurang efektif pula. Sebaliknya apabila kepala sekolah memiliki gaya kepemimpinan yang
efektif daJam membina organisasinya maka tentunya keputusan/kebi]akan yang diambi1
dilahirkan dari keputusuan yang efektif.
Konsc\.:uensi keterkaitan antara gaya kepemimpinan dengan ketepatan pengambilan
leputusan ma ka berimplikasi kepada : pihak diknas selaku pengelola pendidikan
melakUkan fit and profertes terhadap ealon-calon kepa]a sekolah sehingga kepala sekolah
yang diangkat nantinya benar-benar berkualitas untuk memimpin organisasi sekolah.
Disamping itu juga dilakukan training-training khususnya mengenai peningkatan mutu
kepemimpinan kepala sekolah. kepala sekolah itu sendiri juga barns melakukan
penarnbahan wawasan ke pemimpinan dengan membaca buku, mengikuti seminar dan lain
sebagainya ..
Kadua, hasil yang diperoleh dari penelit ian ini menunjukkan ad.anya hubungan yang
keputusan. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan babwa komunikasi interpersonal
adalah salah satu kemampuan yang dimiliki kepala sekolah untuk memmbuat suatu
keputusan yang diperlakukan di organisasinya. Karena melalui komunikasi interperonal
yang baik maka dapat meningkat ketepatan pengambilan keputusan yang dilakukan.
berbahasa lnggris. .Dengan demikian konsekuensinya apabila kepala sekolah kurang
memilild komunikasi interpersonal yang baik baik maka tentWlya keputusan yang
dilahirkan kurang mendapat respon positif dari bawahan karena sebelumnya tidak diadakan
sosialisasi atau rapat untuk mengambi1 keputusan tersebut. Demikian juga apabila
komunikasi interpersonal kepala sckolah tidak baik maka kemungkinan bawahan/guru
kurang memberikan ide-ide atau gagasan yang baik demi kemajuan sekolah.
Konsekuensi keterkaitan antara komunikasi interpersonal dengan ketepatan
pengambilan keputusan adalah kepala sekolah harus rnenjalin komunikasi yang efektif dan
terbuka uengan guru dalam' segala bidang terlebih-lebih bila akan diambil kebijakan yang
akan diberlakukan di sekolah.
Kettga. adanya hubungan yang positif antara gaya kepemimpinan dan komunikasi
interpersonal secara bersama-sama terhadap ketepatan pengambilan keputusan. Pada
umumnya gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonal merupakan hal yang urgen
didalam ketepatan pengambilan keputusan, sepertioya halnya dalam penelitian ini apabila
gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonal kurang efektif maka tentunya ketepatan
pengambitan keputusan juga kurang baik/rendah .. Sebaliknya apabila gaya kepemimpinan
dan komunikasi interpersonal efek'1if maka tentunya ketepatan pengambilan keputusan
dapat tercapai dcngan baik pula.
Konsekucnsi keterkaitan gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonal secara
bersama-sama terhadap ketepatan pengambilan keputusan. maka kepala sekolah selalu
melak ukan komunikasi yang baik dengan guru-guru dilingkungan sekolah dan dengan
pihak stake holder lajnnya Mengasah gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonal
dapat dilakukan dilingkngan kerja maupun di luar lingk-ungan kerja.
C. Saran-saTan
Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan temuan hasil penelirian ini
I. Dalam rangka meningkatkan ketepatan pengambilan keputusan, maka kepala
sekolah perlu ditingkatl<an gaya/style kepemimpinann dan komunikasi
interpersonalnya ..
2. Kepada Diknas Kota Medan untuK memberikan kesempatan kepada seluruh kepala
sekolah untuk mengikuti pelatihan yang bermanfaat dalam meningkatkan k'Ualitas
kepala sekolah.
3. Kepada peneliti lain, penelitian ini perlu ditindak lanjuti khususnya dengan
variabel-variabel berbeda yang turut memberikan sumbangan terhadap ketepatan