• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM ORGANISASI SEKOLAH DENGAN KETETAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH SMP SE-KECAMATAN MEDAN KOTA, KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM ORGANISASI SEKOLAH DENGAN KETETAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH SMP SE-KECAMATAN MEDAN KOTA, KOTA MEDAN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTAKA GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI

INTERYEKSONAL DALAI'I .. ORGA"ISASI SEKOLAH DENGAN

KETBPATAN

PENGAMBILA"

KEPUTUSAN

KEPt\L~

SEKOLAH

SMP'

SEKECAMATAI'i MEDAr. KOTA.

KOTA MEDAN

Oleh

=

TODO PIANURUNG

NIM :- 01530080

I

f

MILlK PERPUST

AIC.A.ANl

1.

UNIME·O

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NECiEKI MEDAN

ME DAN

2006

(2)

---TESIS

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMlMPINAN DAN K01\tfUNII<AS1

INTERPERSONAL DALAM ORGANISASI SEKOLAH DENGAN

KETEPATAN PENGAMB~AN KEPUTUSAN K.EPALA SEKOLAB 81\'IP SEKECAMATAN 1\'IEDAN KOTA

KOTAMEDAN

Disusun dan diajukan Oleh

TODO MANURUNG

NJM : Ot5300SO

Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Pembim bing I

~c-r

Selamat Triono. M.Sc. Ph.D

NIP. 131411 233

Direktur Program Pasca sarjann

Prof. Dr. lr. Zainuddin, MPd NIP : 131 412 356

~

lJniversi

(3)

PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

NO NAMA

1. Selamat Triono, M.Sc., Ph.D

2. Dr:. Binar Panjaitan, M.Pd.

Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd.

4. Dr. Siman, M.Pd.

5. Dr. Berlin Sibarani, M.Pd.

Mahasiswa:

Nama

NIM

: Todo Manurung

: 01530080

(4)

KATA PF.NGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang membenkan

kekuatan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan

tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Magister Pendidikan pada program stu<li Administtasi Pendidikan Program

Pascasaijana Universitas Negeri Medan.

Dalam penul isan tesis ini tentunya penults banyak menghadapj kendala dan

--- ~~ ~k~~~e~ro~a~~~Mn~n ~. Nmn~nbe~atba

orang tua dan anakku akhirnya penulisan tesis ini dapat diseJesaikan. Untuk itu

penulis ucapkan terima kasih yang tulus kepada :

Bapak Selamat Triono, M.Sc, Ph.D dan Bapak Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd,

sdaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan tidak he nti-hentinya memberi

pengarahan serta bimbingan kepada pennlis sehingga terselesaikannya tesis ini.

Tbu .Prof. Dr. Djanius Djamin, SH. M.S, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan yang relah memberikan kesempatan kepada penolis untuk mengikuti

perlculiahan di Program Pascasaljana Unimed.

Bapak Prof. Dr. Belferik Manulang, MPd, selaku Direktur Pascasrujana

Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan bantuan da.lam segala

urusan administrasi di Program Pascasarjana Unimed.

Bapak. Asisten Direktur I, Tl dan TIJ yang telah memben'"kan pelayanan dan

banruan dalam berbagai urusan administrasi selama penulis mengikuti perkuliahan d i

Program Pascasarjana Unimed.

(5)

Bapak Prof Dr. lr. Zainuddin, M.Pd, selaku ketua Probrram Studi

Administrasi Pendidikan dan Bapak Dr. Siman, M .Pd selaku sekretaris Pro&rram

Studi Administrasi Pendidikan.

Bapak/Ibu dosen Program Studj Administrasi Pendidikan Program

PascasaJjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan berbagai ilrnu

pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan dan tak terlupakan juga rekan

mahasiswa Pascasarjana Unimed Program Studi AdminiStrasi Pendidikan.

Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan berhasil guna bagi

Me dan, Pebruari 2006

Penulis

(6)

ABSTRACT

Todo Manurung. The Correlation of Leadership Style and Interpersonal Communication in School Organiztion With The Rightness of Principal's Making Decision at SMP Negeri Kecamatan Meda Kota, Kota Medan. Thesis. Unimed. 2006

This research aimed at describing the correlations of leadership style (X1) and interpersonal communication in school organiztion CX2) and rightness of .principal's making decision (Y)

There were three hyphotesis proposed in this research. First. there was a positive correlation between leadership style and the rightness of principal's making decision. Second, there was a positive correlation between interpersonal communication in school organiztion and the rightness of nc1 's makin

. o. ere was a pos1t1ve corre at10n o .eadership style and interpersonal communication in school organiztion collectively with rightness of principal's making decision.

The population of ths research were 145 teachers of SMP Negeri Kecamatan Medan Kota Kota Medan, and tbe sample were 59 teacher selected using random sampling with Cochran formula. The instrument of this research was a questionare. The research data were analyzed by applying correlation and regression techniques.

The findings of this research showed that: ( 1) there was a positive correlation between leadership style and the rightness of principal's making decision, with the correlation number 0~523 and detenninant coeficient 0,273. The funding of variable (X1) to variable Y with its simple regression

Y

= 45,60 + 0,52 X1. (2) There was a

positive correlation between interpersonal communication in school organiztion and the rightness of principal's making decision with the correlation number O,tl 15 and determinant coeficient 0,372. The funding of variable (X2) to variable Y with its

simple regression

Y

= 44,32 + 0,54 X2. (3) There was a positie correlation of leadership style and interpersonal communication in school organization collectively with the rightness of principal's making decision with "the correlation number 0,748 and determinant coeficient 0,559 and its regression was

Y

= 2,57 + 0,43 X1 + 0,48

x1.

(7)

ABSTRAK

Todo Manurung, Bubungao Antara Gaya Kepemimpinan Dan Komunikasi Jnterj>f'rsooal Dalam Organisasi Sekolab Dengao Ketepatan Peogambilan Keputusan Kepala Sekolab SMP Negeri Kecamatan Medan Kota, Kota Medan,

Program Pasca Sarjaoa Unimed 2006

Penelitian mi bertujuan untu'k. mengetahui hubungan antara gaya

kepemimpinan (X1) dan komunikasi interpersonal dalam organisasi sekolah {X2) dengan ketepatan pengambj Jan keputusan (Y).

Hipotesis peneli1ian ini terdiri dari 3 hipotesis yattu : Pertama. terdapat hubungilll yang positif arrtara gaya kepemimpinan dengan ketepatan pengambifan keputusan. Kedua terdapat hubungan yang positif antara komunikasi interpersonal

- -- ----::=--:-c ---ed~e RF~tg~a~oan_,k'"etef*i~ngambHan-keputusan . Ketiga terdlrparhu yang pos1

antara gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonal bersama-sama dengan ketepatan pengambilan keputusart

Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri Kecamatan Medan .!<ota yang berjumJah 145. kemudian diambil sampel sebagai subyek sebanyak 59 responden dengan teknik random sampling dengan rumus Cochran. Untuk memperoleh data digunakan angket. Analisis data digunakan statistik korelasi dan regressi.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa ; ( l) terdapat hubungan positif antara gaya kepemirnpinan dengan ketepatan pengambilan keputusan dengan angka korelasi sebesar 0,523 dan koefisien determinannya 0,273. Sumbangan variabel X, t-erhadap Y dengan persamaan regresinya

Y

=

45,60 + 0,52 X1 {2) terdapat hubungan positif

antara komunik.as1 interpersonai dengan ketepalan pengamhilan keputusan dengan angka korelasi sebesar 0.6 15 da koefisien determinannya 0.!3 72. Sumbangan variabel }4 terhadap y dengan persamaan regresinya sederhana y

=

44,32 + 0,54 x2 (3) t'e:rdapat hubungan positif antara gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonar secara bersama-sama terhadap ketepatan pengambilan keputusan dengan angka korelasi sebesar 0,748 dan koefisien determinannya sebesar 0,559 dengan persamaan garis regresinya adalah

Y

2.57 + 0,43 X1 + 0,48 X2.
(8)

BABI

PENDAHULUAN

'MiUK

~---,

PERPUST

AKA

~.N

\

UNIMEO

!

A. Latar Belakaog Masalab

Saat ini muncul sekolah-sekolah unggulan (excel/em schools) di segala jenjang

mulai dari tingkat sekotah dasar sampa.i perguruan tmggi,dengan adanya

sekolah-sekolah ini seeing menimbulkan pertanyaan dimanakah Jetak faktor keJ...-uatannya ?

Apakah pada faktor kevemimpinan, manajemen, pengajar, siswa, sarana prasarana.

nuansa atau iklim, komitmen, integritas, disiplin dan lain-lainnyakah ? Tetapi tidak

----::i' ~lupun raJaOr terse ut diipal rr.enjadi kekuatan tunggal yang mampu men,Jawab sercara tepat keberadaan sekolah unggulan yang dtmaksu<.l. dan indtkator pentmg yang mampu

mela.kukan perubahan dari sekolah biasa menJadi sekolah unggulan dimulai dari

datangnya kcpemimpinan barn, yang melanjutkan kcbijak:an-kebijakan organisasi

seJ..~ Iah sebelumnya dengan gaya manajemen, melalui strategi pengambilan keputusan yangtepaL

Tumbuhnya sekolah unggulan tersebut tentunya memiliki kuahtas dan beberapa

kelebihan, schinggo oko.n banyak menaril.. minat orang

wa

untuk menyekolahkan

anaknya dengan h.a.rapan memperoteb basil yang berkualitas keuntungan btsnis dan dari

sini perbedaan tingkat keunggulan sekolah (educattonal social gap) mulai tetjadi,

ak1batnya hanya keluarga yang mampu saja yang dapat menikmati sekolah unggulan,

scdangbn potensi-potensi unggulan anak didik dari keluarga ridak mampu tersisihkan.

Adanya beberapa sekolah unggulan yang bcrkualitas saat ini membuktikan

makin jcfas t e~adanya kesenjangan dan perbedaan tingkat keunggulan sckolah, yang melahirkan kasta ~ndidikan sehingga dapat merugikan pendidilc:an secara nas1onal. Hal

(9)

ini merupakan tantangan bagi setiap kepala sekolah atau eaton kepala sekolah untuk

menanggu1angi terjadmya kesenjangan tersebut pada tmgkal pend1dikan d1 sekolah.

Kondisi ini disebabkan karena banyak kelcmahan adminislrasi, kepem1mptnan dan

manajerial yang substansinya terletak pada ketidaktepatan pengambilan keputusan yang

dila.l'Ukan oleb kepala sekolah. Keberba.silan mencetak lulusan aoak didik yang

berkualitas tentu sangat erat kaitannya dengan faktor pengamb•lan keputusan kepala

sekolah.

Pada era desentralisasi da1am bidang pendid1kan telah memberi\can kewenangan

lcbih kepada para l epala sekolah, untuk melaksanukan pengeloiacm pcndidikan menjadi

ebih beik, ~J"ata dan berkualitas. Sesuai dengan jabatan dan tugasnya kepaln sekotab

memiliki peranan penting dalam mencapat keberhasilan organisas1 sekolah, ia dituntut

untuk mem1liki berbagai pengetahuan dan keleramp1lan yang dapat mendukung

kcberbasilannya Karcna peran kepala sekolah sangat penting seharusnya pem1lihan dan

penseteksian kepaJa sekolah berorientasi kepada kemampuan dan keterampilan dalam

memecah.kan berbaga1 masalah pada organisas1 sekolah.

Datam praktlknya ndak semua kepata sekolah memaharm pengetahuan dan

kcterampilan tenlang proses pengelolaan orgamsas1 sekolah, sehmgga pelaksanaan

kegiatan tidak mencapai hasil yang efektif, dan tujuan yang direncanakan tidak tercapai

dikarenakan Kepala Sekolah kurang mendapatkan pelatihan·pelatihan tcntang

pengelolaan Organisas• Sekolah . Dalam hal ini JUga terjad1 pemaksaaan pemilihan

model yang tidak lag1 sesuai dengan kebutuhan nyata dalam era descntralisas1 ioi.

Padahal yang d1butuhbn dalarn era desentrahsasi ini adalah kepala sekolah yang

memiliki kemampuan dan keterampilan dalam memecahkan berbagai permasalahan

(10)

mcngukur efcktifitas kepemimpinan seseorang yang menduduki jabatan piropinan dalam

suatu orgamsasi adaJah kemampuan dan kemahirannya mengambtl keputusan Siagian

( 1997 I )

Dari berbagat pengalarnan menunjukkan bahwa efisiensi dan efek:tifitas

pertanggungjawaban jabatan kepala sekolah dapat diCapai meta lui pendekatan pada teori

ilmiah, kemampuan berpikir dan pengalaman, yang disatukan menJadi gaya manajenien

kcpemtmpinan kcpala sekolab dalam mengambil keputusan secara tcpat dan cermat. Dan

dalar11 mengukur efisicn si dan efektifitas kepala sekolah da1am mengelola organisasi

sekolah adalah mahir dan mampu dalam melakukan pengambilan keputusan yang

ras tOn31, OgtS, rcal istis dan p1agmati~ , yang implikasi pmJ..ttsnya kcpaJa sekolah

berfungsi sebagat administrator, pemimp~ pendtdJk dan juga sebagat manajer

orgamsasi sekolah

organisasi sekolab memang sclalu memilik1 dampak dan

konsek:uensi yan3 sangat luas, aplkah menyenangkan atau

tidak.

merugikan atau

mcngWltungkan. Suasana menguntungkan akan dlperoleh apabila keputusannya tepat,

sc:tiihknya a.pabila keputusan-keputusannya salah btasanya akan memperoleh kerugian

bcsor yang bcrdampak negatif pada rendahnya mutu atau lcuaJitas pendldllcan.

Menurut Badudu ( 1996 : 1483) dalam karnus Bahasa Indonesia bahwa ketepatan

adalah ke tcl itian at.au kecermatan

Menurut Salusu ( 1996 :47) bahwa Pegambitan Keputusan ad.alah merupakan

proses earn bcrtmdak d.atam memllih altematif melaiUI metode yang efisien sesuai

dengan situasi.

(11)

Jad1 Ketetapan pcngambilan keputusan adalab ketclitian atau kecennatan cara

untuk bertandak dalam memilih alternative melalui metodc yang efisien sesuai dengan

s1tuas1 dan pennasalahan yang ada .

Ketetapan pengamb1lan keputosan yang dilakuan kepala sekolah merupakan kunci

keberhas1 lan dalam mcnjalankan kepemimpinan d3ii mengelola organisasi sekolab,

schingga kebijakan-kebijakan program sekolah dapat telraksaoa socara efektif dan

mencapai sasaran yang diharapkan. Menurut W•hjos•midjo ( 1999 : 3 ) sekolab

merupakan organisass yang kompleks dan unik, sehingga memerlukan tingkat koordinasi

yang tinggi. Kekompleksan dan keunikan tersebut disebabkan karena organisasi sekolah

~~-- -- ----~~----~

mcmiliki karaklcr spesifiJc. Kekompleksan lembaga sekolah dlsebabkan karena di

dalam organisasinya terdapat bebetapa dimensi yang saling terkait dan menen~

scdangkan keunikan lembaga sekolah dikarenakan organisas1 sekolah memilikl karakter

tertenlu dalam melaksanakan pembelajaran untuk mencari eks1stens1 dan kelangsungan

kehidupan Mak dJdik 6 masa datang.

Kepala sekolah dalam mengkoordinasi orgamsast sekoJab agar berhasi!, tentunya

tlarus bcnar-benar memahami sekolah sebagai lembaga organisasi profesional yang

harus dikelola secara cennat dan umk pula. dengan penerapan nngkat koordmasi yang

tinggi. Jadi kcberhasilan organisasi sekolah akan menjadi ukumn keberhasilan kepala

sckolah dalam mengkoordinasikan organisasi sekolahnya, demikinn pula sebaJiknya

keberhasilan kepala sekola dalarn mengkoordinasi sekolah, juga bcrarti merupakan

keberhastlan organisasi sekolah yang dipimpinnya

Pada prins1pnya ketepatan pengambilan keputusan kepala sekolah merupakan

temunologt SlStcm pertimbangan tindakan dalam menjalankan falcta keputusan, melalui

(12)

masalah-masalah yang dibadapi oleh organisasi sekolah. Menurut Janis dan Mann

( 1997 : 4 ) Keputusan organisasi sekolah merupakan upaya kebutuhan implementasi

tindakan sekolah, dimana sebagai decision maker, kepala sekolah berperan penuh dalam

komunitas yang memiliki self-image nalar reliabilitas untuk memerlihara reputasi publik

sebaik mungkin.

Dari uraian di atas temyata ketepatan pengamhilan keputusan kepala sekolah

memiliki arti penting dalam strateg,i penetapan tujuan orgaoisasi sekolah, karena pada

prinsipnya ketepatan pengambllan keputusan kepala sekolah sebagai terjemanan dari

suatu cita-cita yang diimplementasikan dalam tujuan organisasi sekolah.Begitu

makna ketepafan pengambilan keputusan kepala sekolah tersebut, sehingga memiliki arti

bagi maju mundurnya suatu organisasi sekolah, yang mana hal ini sangat erat kaitannya

dengan tujuan yang hendak dicapai dan masa depan organisasi sekolah. Karena masa

depan organisasi sekolah ditentukan oleh hasil keputusan kepata sekolah saat ini dan

beril'lltnya.

Sehubungan dengan posisi jabatan kepala sekolah yang amat penting tersebut,

tentu kepala sekolah dituntut untulc menerima tantangan dalarn menjalankan roda

organisasi, berarti harus memahami bahwa ia tengah berada dilingkungan organisasi

sekolah dengan menghadapi segala macam permasalahannya. Kepala sekolah harus

memahami betapa pentingnya merumuskan persoalan untuk mengungkapkan sccara

jelas dimana letak inti kesulitan persoalan sebenamya.

Kebijakan kepala sekolah tentu perlu diuji dan dianalisis secara ilrniah,

bagaimana pentingnya pelaksanaan, sebab pada dasarnya pelaksanaan adalah praktik

dari suatu kebijakan yang te)ah diputuskan. Beberapa kemungkinan struktur dan

prosedur organisasi sekolah telah ditetapkan melalui altematif, dengan persyaratan

(13)

ilmiah yang paling tcliti dan dipandang paling tepat, dari berbagai tipe dan jenis yang

dikaji secara mendaJam oleh kepala sckolah sendiri. Hasil pengambilan keputusan belum

tentu seperti yang dihantpkan, mungkin kepala sekolah kura.ng bahkan tidak tepat dalam

melakukannya, sehingga kepala sekolah banyak menggunakan waktu, tenaga, dan

pikiran untuk menganalisis kegagaJan dalam pengambilan keputusan. Oleb sebab itu

dalam upaya peningkatan efektifitas kepemimpinan kepala sekolah perlu memfokuskan

pada suatu fak.tor utama yang berkaitan dengan pelaksanaan dari setiap ketepatan

pengambilan keputusan, yaitu dengan mengantisipasi segala konsekuensi yang mungkin

tidak menguntungkan bagi organisasi sekolah.

Keputusan yang diambH kepala sekotah pada dasamya mencerminkan

keseturuhan nila~ tujuan dan segenap aspirasi yang ada pada pribadinya secara unik, sebab dalam merumuskan masalah yang penting kepala sekolah harus dapat

memecahkan dan memifah keputusan-keputusao yang besar menjadi sejumlah keputusan

sederhana, agar semula masalah yang terkesan berat menjadi lebih operasional, dan

datam melakukan pengambilan keputusan kepala sekolah perh.J membeotuk strategi dan

membuat perangkat-perangkat yang memungkinkan untuk menghadapi berbagai

tantangan pengambilan keputusan sehari-bari secara operasional. Niels ( 1995 : 7 )

Untuk membual keputusan penting secara benar temyata tidak mudah, banyak

ke&ragalan kepala sekolah dalam menentukan hal tersebut berdampak negatif terhadap

hasilnya, terutama pada produk pendidikan yang dikeloJanya. Untuk mencapai

efektivitasketepatan pengambilan keputusan barus benar dan perspektif ke depan, kepala

sekolah barus memperhitungkan nilai-nilai keputusannya sendiri agar tidak gagal.

(14)

langkah penting yang diperlukan dalam upaya pengelolaan organisasi sckolah, terutama

dalam mencapai kualitas keunggulan sekolah (qualily of excellent school).

Jelaslah sekarang bahwa · efrsiensi dan efelcti ti tas ketepatan pengambllan

keputusan merupakan kunci keberhasilan kepala sekolah dalam menjalankan

kepemimpinan dan pengelolaan organrsasi sekolah. Sutarto ( 1986: 3 ) mengatakan

bahwa :

" Kepemimpinan merupakan masalah sentral dalam suatu organisasi. Maju mundurnya organisas~ dinamis statisnya organisasi, tumbuh kembangnya organisasi, senang tidaknya seseorang seseorang bekerja dalam suatu organisasi serta tercapainya tidaknya tujuan organisasi , sebagian ditentukan oleh tepat tidalmya kepemimpinan yang d.iterapkan dalam organisasi yang bersangkutan.,.

Pel.aksanaan kepemiminan sekolab berada di tangan kepaJa sekolah yang

imphlcasinya harnpir sebahagian besa.r kegiatan Impala sekolah tersita oleh tindakan-'

tindaJ<an pcngambilan keputusan, sehingga secara umum retleksi ukuran keberhasilan

kepala sekolah dalam kepemimpinan organisasi sekolah dapat dinilai dari keberhasilan

pengambilan keputusan. Oleh sebab itu dalam prosesnya kepala se~rolah per1u mengetahui fakta-fakta guna menggambarkan situasi dan memberi gambaran peluang

bagaimana cara menerobos segala hambatan dan rintangan dalam memecahkan masalah

yang tengah dihadapi.

Salah satu bentuk komwrikasi yang penting adalah komunikasi interpersonal.

Komunikasi interpersonal adalab interaksi antara dua orang atau lebih secara langsung.

Komunikasi ini penting karena setiap orang berkom~nikasi secara interpersonal di

sepanjang hidupnya dan mereka lebih sering menggunakan bentuk komunikasi ini .

Untuk memahami komunikasi interpersonal, ada beberapa pendapat para ahli

yaitu Feinberg (1982 :21 ) mengatakan komunikasi interpersonal adalab interaksi yang

dilakukan oleb dua orang atau tebih secara langsung dalam rangka menyampaikan suatu

(15)

pesan atau gagasan. Hamitton,Parke£ dan Smith (1982 : 3 ) mengatakan komunikasi

interpersonal adalab interaksi tatap muka antara dua orang atau lebih.Pendapat beberapa

ahli di atas, menunju.kkan bahwa komunikasi interpersonal tcrjadi di anta:ra individu

dalam suatu kelompok yang biasanya berinteraksi secara langsung sehingga dapat

memberikan kontribusi penring bagi perilaku dalam kelompok tersebut.

Dalam rangka mendukung upaya tersebut, perlu dilakukan survei dengan melihat

hubungan antara faktor-faktor G~a kepemimpina.n, komunikasi interpersonal dengan ketepatan pengambilan keputusan. Dengan Gaya kepemimpinan kepala sekolah

diharapkan peluang melakukan ketepatan pengambilan keputusan da t i

efektif, dengan komunikasi interpersonal diharapkan penyampaian pesan 'keputusan

dapat dilaksanakan secara efisien dan kepala sekolah diharapk.!!n dapat menjalankan

keputusan secara optimal. Dengan keefektifan Gaya kepemimpinan kepala sekolah dan

ke1ancaran komunikasi interpersonal yang optimal secara keseluruhan diharapkan dapat

mengbasitkan ketepatan pengambilan keutusan kepala sekolah yang e fekti f.

Dari latar belakang di atas perlu k:.iranya dilakukan suatu pene1itian secara akurat

untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan bentuk dan kekuatan hubungan antara

Gaya kepemimpinan kepala sekolah, komunikasi interpersonal daJam sekolah organisasi

sebagai faktor-faktor pendukung dominan yang dapat membentuk dan mempu

mempengaruhi ketepatan pengambilan keputusan kepala sekolab. Dengan dcnuk.ian

pene1iti akan melakukan pene1itian tentang "' Hubungan antara Gaya kepemimpinan

kepala sekolah dan komunikasi intepersona/ dalam organisast sekolah dengan ketepatan

pengambilan kepulusan lrepala sekolah ". dengan judul " Ketepatao Peogambilan

(16)

B. ldentifikasi Masalah

Da.ri Jatar belakang masalah tentang ketepatan pengambilan keputusan kepala

sekolah hubungannya dengan gaya kepemimpinao kepala sekolah. komunikasi

interpersonal dalam organisasi sekolah dapat diidentifikasikan secara mendalam.

menjadi sej umlah permasalaban sebagai berikut : 1. Apakah ada hubungan antara

kreativitas dengan ketepatan pengambilan keputusan kepala sekolah ?. 2. Apakah ada

hubmtgan antara komitmen dan integritas dengan proses ketepatan pe~ambi lan

keputusan kepala sekolah ?, 3. Apakah ada hubungan antara iklim organisasi dengan

ketepatan pengambilan keputusao kepala sekolah " , 4 . Apakah ada hubungan antara

kemampuan manajemen kepala sekotah dengan ketepatan pengambilan ke putusan

kepala sekolah ?, 5. Apakah komunikasi interpersonal dalam organisasi sekolah dapat

'

memberikan kontnbusi dalam ketepatan pengambilan keputusan kepaJa sekolah ?. 6.

Apakah terdapat hubungan antara Gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan ketepatan

pengambilan tceputusan kepala sekolah ?, 7. Apakah terdapat hubungan antara

komunikasi interpersonal dalam organisasi sekolah dengan ketepatan pengambilan

keputusan kepa1a sekolah ? , 8. Apakah terdapat hubungan an tara Gaya kepemimpinan

kepala sekolah,dan komunikasi interpersonal dalam organisasi sekolah secara

bersama-sama dengan ketepatan pengambilan keputusan kepala sekolah ?.

C. Pembatasao Masalab

Penelitian ini diharapkan dapat mengungkap seluruh permasalahan yang

memiliki kekuatan dan hubungan dengan ketepatan pengambilan keputusan kepala

sekolah. Mengingat keterbatasan walo..1u, tenaga, biaya, ruang lingkup dan dengan

(17)

luasnya pennasalahan, untuk menyusun penelitian ini agar terarah dan terfokus secara

baik, maka perlu adanya pembatasan masalah.

Sehubungan dengan hal tersebut maka penelitian ini dibatasi pada ketepatan

pengambilan keputusan kepala sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) baik

SMP Negeri dari wilayah Kecamatam Medan Kota di Kota Medan yang dibatasi pada

aspek ( l) Gaya Kepemimpinan kepala sekolah, (2) komunikasi interpersonal dalam

organisasi sekofah.

Alasan pemilihan variabel tersebut didasarkan atas asumsi bahwa ada hubungan

gaya kepemimpinan Kepala Seko1ah dengan ketepatan Pengambilan Keputusan Kepala

Sekolah dan komunikasi interpersonal dalam organisasi sekolah dengan ketepatan

pengambilan keputusan kepala sekolah serta adanya hubungan antara gaya

'

kepemimpinan kepala sekolah dan komunikasi interpersonal dalam organisasi sekolah

kaitannya dengan ketepatan pengambilan keputusan kepala sekolah dan dianggap perlu

untuk diteliti .

Wabjosumidjo {1999: 391-392) mengatakan bahwa :

seorang kepala sekolah hendaknya memiliki pengetahuan profesional yang memadai, di antaranya memahami wawasan organisasi dan kebijakan khusus,peraturan, perundang-undangan, dan prosedur: Selain itu, kepala sekolah juga dituntut memiliki keterampilan profesional, di antaranya mampu mengemban fungsinya sebagai seorang pendidik yang mampu mengajar, memberikan peragaan, menjadi seorang pemimpin yang baik, dan mengembangkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan sumber daya lingkungan serta manusia dalam organisasi/sekolahnya.

Gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonal dalam organisasi sekolah

merupakan dua hal yang penting dimiliki kepala sekolah dalam ketepatan pengambilan

keputusan untuk diteliti.Di pihak lain, gaya kepemimpinan merupakan sesuatu yang

(18)

-manusia) dan kapasitas individual kcpal;l sckolah Jadi mela!ui p~ne l itian tcntang gaya

kcpcmimpinan diharapkan dapal dirumuskan henang merah bagainwna so:>ok ga~a

kcpcmimpinan yung sclaras dcngan kondisi sdo lah m en~ngah pc:rtamu di kola l'vkdan.

1). l{umus<tn l\1asa lah

Ben.lasarkan latar bclakang masalah, idcnt1fikasi masalah dan batasan masa!ah,

maka konscntrasi penelitian ini dapat dirumuskan st~hagai bcrikut :

I. Apakah tcrdapat huhungan antara Gaya kcpemimpinan kcpa la sckolah dc-ngan

kctcpatan pcngambilan kcputusan kcpala sckolah ''

2. Apakah tcrdapat huhongan antara komunikasi : interpers<mal dalan1 organisasi

'

sckolah dcngan kelepatan pcngambi lan keputu~an Kcpnla Sekolah '!

Apakah tcrdapal hubungan antura Gaya kepcmimpinan kepctla s~~kolah, kot11lll1tkast

intcr~rsonal dalam nrganisasi sekolah sccaru bcrsama-sama ucngmt kl!tcpatar

pengambilan kcputusan Kcpnla S<.;kolah '!

E. Kegunaan l)cnclitian

llasil peneli tian ini diharapkan dapat mcnjadi masukan yang bcrhargo bagi duni<l

pcndidi kan khususnya dalam nn1gka pcn ingkatan SDM pcmJidikan di wilayah

Kccamatan Mcdan Kola KoHl Mcdan dan scce~m khusus hasi l p~nclitian diharapkan abn

dapat bcrgunn bagi guru dan kcpala sckolah sebagai pcngelola organ isnsi sekolah , St;, ~ rla

masukan bagi Dinas Pcndidikan scbagai Pembina sistcm p<.::ndidtkan Nusionul.

Untuk lebih jclasnya kegunaan pcnclitian darat diumikan scbagai berikut:

t. l lntuk Guru

a. Dapat mcningkatkan kual itas guru-guru

(19)

2. Untok Kepsla Sekolab

a. Sebagai bahan komparasi kepala sekolah untuk mengevaluasi guru dalam ketepatan

pengambilan keputusan

b. Sebagai masukan dalam ketepatan pengamb;Jan keputusan untuk merencanakan

program baru dalam organisasi sekolah.

·c. Sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk memberi peluang

promosi bagi guru yang berprestasi.

d . Melakukan pemecahan masalah melalui kemampuan ketepatan ~ngambilan

keputusan tentang organisasi sekolah.

f Sebagai alat ukur dan tolak ukur dalam mcmbuat skala prioritas ketepatan

pengambilan keputusan.

g. Membuat pefaporan dan masukan ketepatan pengambilan keputusan dalam

menentukan jabatan kepala sekolah bagi DIKNAS.

3. Untuk Dinas Pendidikan

Memberi sumbangan data kuantitatif dan kualitatif sebagai upaya meningkatkan dan

mengembangkan SDM kepala sekolah yang lebih berkuahtas dalam ketepatan

pengambilan keputusan.

a. Memberi sumbangan pemecahan masalah-masalah pendidikan dan pengajaran di

lingkungan sekotah Dasar dan Menengah di Kota Medan melalui pengambilan

keputusan yang tepat.

b. Dapat membantu menentukan arah kebijakan pendidikan kepaJa sekolah melalui

(20)

BABV

SlMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Gaya kepemimpinan memplinyai hubungan positif dan signifikan tcrhadap

ketepatan pengarnbilan keputusan dengan memberik:m sumbangan yang efektif scbesar

23%. Hal ini diartikan babwa variasi yang teljadi padi:l variabel gaya kepemimpinan sebesar

23% dapat diprediksi terhadap ketepatan pengambilan keputusan.

Komunikasi interpersonal mempuoyai hubungan posilif dan signifikan terbadap

ketepatan pengambilan keputusan dengan memberikan swnbangan yang efektif sebesar

34%. Hal ini dapat diartikan babwa variasi yang teljadi pada variabel komunikasi

interpersonal sebesar 34% dapat diprediksi terhadap ketepatan pengambilan keputusan.

Selanjutnya, gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonal secara bersama~

sama mempunyai bubungan yang positif dan signifikan dengan membcrikan sumbangan

efekytif sebesar 57% Lerbadap ketepatan pengambilan keputusan. Hal ini diartikan bahwa

570/o dan variasi yang teljadi pada ketepatan pengarnbilan keputusan dapat diprediksi

oleh kedua variabel bebas tersebut. Dengan kata lain, gaya kepemimpinan dan komunikasi

interpersonal secara bersama·sama dapat meningkatkan ketepatan pengambilan keputusan

(21)

B. l mplikasi

l)ertama. hasll yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan

positif antara gaya kepemimpinan terhadap ketepatan pengambilan keputusan. Hal ini

memberikan penjelasan dan penegasan bahwa gaya "kepemimpinan adalah salah satu

kernampuan yang dimiliki kepala sekolah untuk memperoleh ketepatan pengambilan

kcputusao. Karena me lalui gaya kepemimpinan yang demok.ratis m.isalnya maka

kebijakan-kebijakan yang akan diputuskan akan dapat dilakukan secara tepat. Dengan demikian

konsekuensinya apabila gaya kepemimpinan yang kurang atau tidal< efel1if dalam

mengelola organisasi maka tentu pula kebija.kan yang diambil lahir dari keputusan yang

kurang efektif pula. Sebaliknya apabila kepala sekolah memiliki gaya kepemimpinan yang

efektif daJam membina organisasinya maka tentunya keputusan/kebi]akan yang diambi1

dilahirkan dari keputusuan yang efektif.

Konsc\.:uensi keterkaitan antara gaya kepemimpinan dengan ketepatan pengambilan

leputusan ma ka berimplikasi kepada : pihak diknas selaku pengelola pendidikan

melakUkan fit and profertes terhadap ealon-calon kepa]a sekolah sehingga kepala sekolah

yang diangkat nantinya benar-benar berkualitas untuk memimpin organisasi sekolah.

Disamping itu juga dilakukan training-training khususnya mengenai peningkatan mutu

kepemimpinan kepala sekolah. kepala sekolah itu sendiri juga barns melakukan

penarnbahan wawasan ke pemimpinan dengan membaca buku, mengikuti seminar dan lain

sebagainya ..

Kadua, hasil yang diperoleh dari penelit ian ini menunjukkan ad.anya hubungan yang

(22)

keputusan. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan babwa komunikasi interpersonal

adalah salah satu kemampuan yang dimiliki kepala sekolah untuk memmbuat suatu

keputusan yang diperlakukan di organisasinya. Karena melalui komunikasi interperonal

yang baik maka dapat meningkat ketepatan pengambilan keputusan yang dilakukan.

berbahasa lnggris. .Dengan demikian konsekuensinya apabila kepala sekolah kurang

memilild komunikasi interpersonal yang baik baik maka tentWlya keputusan yang

dilahirkan kurang mendapat respon positif dari bawahan karena sebelumnya tidak diadakan

sosialisasi atau rapat untuk mengambi1 keputusan tersebut. Demikian juga apabila

komunikasi interpersonal kepala sckolah tidak baik maka kemungkinan bawahan/guru

kurang memberikan ide-ide atau gagasan yang baik demi kemajuan sekolah.

Konsekuensi keterkaitan antara komunikasi interpersonal dengan ketepatan

pengambilan keputusan adalah kepala sekolah harus rnenjalin komunikasi yang efektif dan

terbuka uengan guru dalam' segala bidang terlebih-lebih bila akan diambil kebijakan yang

akan diberlakukan di sekolah.

Kettga. adanya hubungan yang positif antara gaya kepemimpinan dan komunikasi

interpersonal secara bersama-sama terhadap ketepatan pengambilan keputusan. Pada

umumnya gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonal merupakan hal yang urgen

didalam ketepatan pengambilan keputusan, sepertioya halnya dalam penelitian ini apabila

gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonal kurang efektif maka tentunya ketepatan

pengambitan keputusan juga kurang baik/rendah .. Sebaliknya apabila gaya kepemimpinan

dan komunikasi interpersonal efek'1if maka tentunya ketepatan pengambilan keputusan

dapat tercapai dcngan baik pula.

(23)

Konsekucnsi keterkaitan gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonal secara

bersama-sama terhadap ketepatan pengambilan keputusan. maka kepala sekolah selalu

melak ukan komunikasi yang baik dengan guru-guru dilingkungan sekolah dan dengan

pihak stake holder lajnnya Mengasah gaya kepemimpinan dan komunikasi interpersonal

dapat dilakukan dilingkngan kerja maupun di luar lingk-ungan kerja.

C. Saran-saTan

Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan temuan hasil penelirian ini

I. Dalam rangka meningkatkan ketepatan pengambilan keputusan, maka kepala

sekolah perlu ditingkatl<an gaya/style kepemimpinann dan komunikasi

interpersonalnya ..

2. Kepada Diknas Kota Medan untuK memberikan kesempatan kepada seluruh kepala

sekolah untuk mengikuti pelatihan yang bermanfaat dalam meningkatkan k'Ualitas

kepala sekolah.

3. Kepada peneliti lain, penelitian ini perlu ditindak lanjuti khususnya dengan

variabel-variabel berbeda yang turut memberikan sumbangan terhadap ketepatan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam upaya meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia, khususnya dalam kompetensi dasar berbicara pada siswa kelas V SD Sruni Musuk, penulis menerapkan metode Student

Berpegang kepada agama masing- masing dan memahami urgensi kerukunan, maka kerukunan antarumat beragama tidak lagi merupakan masalah yang hanya menjadi topik

Persoalan yang sering muncul dalam pengaturan kewenangan bidang perindustrian pasca otonomi daerah di Propinsi DIY (Kota Yogyakarta &amp; Kabupaten Sleman) adalah dalam

Dengan kedua-dua akta ini institusi perbankan di Malaysia sama ada bank Islam atau bank konvensional yang menjalankan operasi skim perbankan Islam boleh

Terima kasih atas dukungan dan doa yang kalian berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan semoga kita sukses semua dan dapat berkumpul kembali..

BENTUK-BENTUK PERJUANGAN TOKOH UTAMA MENGEJAR IMPIAN DALAM NOVEL BIRU KARYA AGNES JESSICA: KAJIAN PSIKOLOGI.. SASTRA Oleh Bima

[r]

Kegiatan penelitian yang dilakukan adalah: Mendis- kripsikan peran dan kinerja kelembagaan yang mendukung budidaya padi hemat input; Merancang sistem insentif yang tepat bagi