• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD NEGERI 102057 DOLOK MASIHUL TA. 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI KELAS IV SD NEGERI 102057 DOLOK MASIHUL TA. 2011/2012."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Penggunaan Model Pembelajaran Konstruktivisme Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas IV

SD Negeri 102057 Dolok Masihul

Tahun Ajaran 2011/ 2012

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar

Sarjana pendidikan pada jurusan PPSD-S1

Fakultas ilmu pendidikan

Oleh :

YULIANI VERAWATI NIM :108313408

FAKULTAS ILMU PENDID IKAN UNIVERS ITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KAT A PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Penggunaan M odel Pembelajaran Konstruktivisme Untuk M eningkatkan M otivasi Belajar Siswa Pada M ata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Penyebab Perubahan Lingkungan di Kelas IV SD Negeri 102057 Dolok M asihul TA. 2011/2012” yang di susun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PGSD S-1 Guru Kelas Universitas Negeri M edan.

Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M .Si selaku Rektor Universitas Negeri M edan.

2. Bapak Drs. Nasrun, M S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M .S selaku Pembantu Dekan I. dan Drs. Aman Simare-mare selaku Pembantu Dekan II dan sekaligus dosen pembimbing penulis.

(6)

5. Ibu Dra. Nurmayani, M .Ag selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberi bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skiripsi ini.

6. Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M .Pd, dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M .Ed, selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan maupun saran kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini.

7. Staf Pengajar dan seluruh pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti selama perkuliahan.

8. Ibu Syahriani Hartati, Ama. Pd selaku kepala sekolah dan Bapak Khairuddin Lubis sebagai wali kelas IV SD Negeri 102057 Dolok M asihul yang membantu peneliti melakukan penelitian.

9. Ayahanda Kapten. Inf. Narta dan Ibunda Ny. Nyerita Rohati Ningsih Br. Hutabarat, Adinda Bambang Kristianto Dea Tri Syah Billah, dan suamiku yang tercinta Pratu Dedi Irawan dan anakku yang kusayangi Afifa Zasmin Novalia dan seluruh keluarga yang telah membantu dan membimbing peneliti serta memberi dukungan kepada peneliti selama ini sehingga dapat menyelesaikan studi S1 di UNIM ED.

10.Sahabat-sahabatku, khususnya Eka, Nurhayani, M artin, dan teman-teman kelas A Ekstensi yang telah memberikan motivasi kepada peneliti. Teman-teman kost 7E di Jl. Pimpinan R 7 terutama Suci M ulyanti, Tika, Wita, Zurah, Uni, II dan Nisa.

(7)

Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

M edan, Juni 2012 Peneliti,

(8)

DAFTAR IS I

1.1 Latar Belakang M asalah... 1

1.2 IdentifikasiM asalah ... 4

1.3 Rumusan M asalah ... 5

2.1.4 Faktor-Faktor Yang M empengaruhi M otivasi Belajar Siswa ... 10

2.1.5 Upaya-Upaya Yang Dapat M eningkatkan M otivasi Belajar... 11

2.1.6 Pengertian M odel ... 12

2.1.7 Hakaket Pembelajaran Konstruktivisme ... 12

2.1.8 Langkah – Langkah penggunaan M odel Pembelajaran Konstruktivisme ... 14

(9)

2.1.10 Prinsip-Prinsip Konstruktivisme ... 17

2.1.11 M ateri Pelajaran ... 18

2.2 Kerangka Berpikir...22

2.3 Hipotesis ... 23

BAB III METODOLOGI PEN ELIT IAN ... 24

3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 24

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian... 24

3.4 Defenisi Oprasionalisasi Variabel Penelitian ... 24

3.5 Desain Penelitian ... 25

3.6 Prosedur Penelitian... 25

3.7 Alat Pengumpulan Data... 30

3.8 Teknik Analisis Data ... 31

3.9 Jadwal Penelitian ... 33

BAB IV HAS IL PENELIT IAN DAN PEMBAHAS AN ... 34

4.1 Hasil Penelitian... 34

4.2 Temuan Penelitian ... 72

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

BAB V KES IMPULAN DAN S ARAN ... 76

5.1 Kesimpulan... 76

5.2 Saran ... 77 DAFTAR PUS TAKA

(10)

ABS TRAK

Yuliani Verawati NIM. 108313408. Penggunaan Model Pembelajaran Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Kelas IV SD Negeri 102057 Dolok Masihul TA. 2011/2012. Skripsi. Jurusan PPS D, Program S tudi PGSD. FIP-UN IMED Tahun 2012.

M asalah dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa khususnya pada materi perubahan lingkungan. Sebagai Alternatif tindakan yang dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme di kelas IV SD Negeri 102057 Dolok M asihul TA 2011/2012.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada Pokok Bahasan Perubahan Lingkungan Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus dan 4 tahap yaitu dan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi dan 1 siklus 2 kali pertemuan. Cara pengambilan data dalam penelitian ini dengan mengumpulkan hasil observasi dan angket yang dilakukan pada saat awal tindakan, Siklus I, Siklus II. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV sebanyak 35 orang siswa.

Berdasarkan analisis data pada Pada siklus I dan II dari 32 indikator motivasi belajar siswa terdapat sebanyak 30 indikator (93,75%) dengan kategori rendah dan terdapat sebanyak 2 indikator (6,25%) dengan kategori tinggi. Berdasarkan grafik diatas maka dapat dijelaskan 32 indikator motivasi belajar siswa sebanyak 10 orang siswa (31,25%) dengan kategori rendah, sebanyak 3 rendah, sebanyak 7 orang siswa (21,88%) dengan kategori sedang dan sebanyak 24 orang siswa (75%) dengan kategori sangat tinggi.

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Lembar Observasi M otivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 40

Tabel 2 : M otivasi Pada Siklus I Pertemuan 1 ... 42

Tabel 3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I Pertemuan 1 ... 43

Tabel 4 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 ... 43

Tabel 5 Lembar Observasi M otivasi Belajar Siswa Kelas IV Siklus I Pertemuan 2 ... 48

Tabel 6 M otivasi Pada Siklus I Pertemuan 2 ... 50

Tabel 7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I Pertemuan 2 ... 51

Tabel 8 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2 ... 52

Tabel 9 : Lembar Observasi M otivasi Belajar Siklus II Pertemuan 1 ... 57

Tabel 10 M otivasi Pada Siklus II Pertemuan 1 ... 59

Tabel 11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1 ... 60

Tabel 12: Lembar Observasi Aktivas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1 .. 61

Tabel 13 Lembar Observasi M otivasi Belajar Siklus II Pertemuan 2 ... 65

Tabel 14 : M otivasi Pada Siklus II Pertemuan 2 ... 66

Tabel 15 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2 ... 67

Tabel 16 Lembar Observasi Aktivas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2 .. 68

Tabel 17 Rekapitulasi Persentase Perubahan M otivasi Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II ... 70

(12)

DAFTAR GAMB AR

Gambar 1 Guru melakukan Apersepsi dan memotivasi siswa ... 36

Gambar 2 Guru M enjelaskan materi pelajaran secara singkat dengan menggunakan media gambar ... 37

Gambar 3 Siswa saling bertukar informasi tentang peristiwa alam ... 37

Gambar 4 Guru menambahkan hasil jawaban siswa... 38

Gambar 5 Siswa melakukan percobaan ... 39

Gambar 6 Guru meminta siswa untuk bertanya terhadap materi pelajaran .... 39

Gambar 7 Guru M emotivasi siswa ... 46

Gambar 8 M enjelaskan materi pelajaran... 46

Gambar 9 Guru membimbing siswa melakukan percobaan... 47

Gambar 10 Guru membimbing siswa dalam melakukan pengamatan ... 48

Gambar 11 Guru menjelaskan materi pelajaran ... 55

Gambar 12 Siswa melakukan percobaan ... 56

(13)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Persentase perubahan motivasi belajar siswa Siklus I pertemuan 1 38

Grafik 2. Persentase perubahan motivasi belajar siswa Siklus I pertemuan 2 51

Grafik 3. Persentase perubahan motivasi belajar siswa Siklus II pertemuan 1 59

Grafik 4. Persentase perubahan motivasi belajar siswa Siklus II pertemuan 2 67

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan1... 78

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan2... 82

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan1 dan 2. 86 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan2... 90

Lampiran 5 Soal Siklus I ... 94

Lampiran 6 Soal Siklus II ... 95

Lampiran 7 Kunci Jawaban Siklus I... 96

Lampiran 8 Kunci Jawaban Siklus II ... 97

Lampiran 9 Lembar Observasi M otivasi Belajar Siswa ... 98

Lampiran 10 Hasil Observasi M otivasi Belajar Siklus I Pertemuan 1... 100

Lampiran 11 Hasil Observasi M otivasi Belajar Siklus I Pertemuan 2... 101

Lampiran 12 Hasil Observasi M otivasi Belajar Siklus II Pertemuan 1 ... 102

Lampiran 13 Hasil Observasi M otivasi Belajar Siklus II Pertemuan 2 ... 103

Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas M engajar Guru Siklus I ... 104

Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas M engajar Guru Siklus II ... 105

Lampiran 16 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 106

Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 107

Surat Izin Penelitian dari Fakultas

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan yang

tersusun secara sistematis dan terbimbing. IPA juga berhubungan dengan cara

mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang bersifat fakta, konsep atau aspirasi tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan. Selain itu juga ilmu yang bersifat empiric

yang membahas tentang fakta dan gejala alam.

Pelajaran IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan

suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi

peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara

ilmiah.

Oleh karenanya untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA di sekolah

dibutukan motivasi belajar. M otivasi belajar merupakan dorongan yang merubah

perilaku siswa untuk belajar. M otivasi juga dapat menimbulkan daya rangsangan

baik dari dalam maupun dari luar. Rangasangan yang mendorong siswa untuk

(16)

seseorang akan muncul akibat stimulus interaksi dengan situasi dan kondisi

tertentu yang dihadapi setiap individu. Oleh karena itu, terdapat perbedaan dalam

kekuatan yang ditunjukkan oleh salah seorang siswa dalam menghadapi situasi

dan kondisi tertentu dibandingkan dengan siswa yang lainnya.

Namun kenyataanya motivasi siswa terhadap pelajaran IPA tergolong

rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah siswa yang tidak mengikuti

pelajaran secara serius, siswa kurang tekun menghadapi tugas yang diberikan

oleh guru, tidak menunjukkan minat terhadap pelajaran IPA hal ini menyebabkan

rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya motivasi belajar siswa merupakan salah

satu indikator dari rendahnya kegiatan belajar siswa. Itu artinya kegiatan belajar

siswa belum mencapai taraf yang dinginkan sehingga kegitan belajar hanya

sebatas pada apa yang diperintahkan oleh guru semata. Sedangakan keinganan

atau keuletan siswa dalam mempelajari pelajaran belum begitu tampak.

Rendahnya motivasi belajar tidak terlepas dari rendahnya minat belajar

siswa. M inat sangat erat kaitanya dengan motivasi, siswa yang termotivasi

tentunya akan menunjukkan keinginan yang tinggi untuk mecapai hasil yang

diinginkan. Siswa yang berminat juga akan melakukan pekerjaannya dengan

senang hati tanpa adanya unsur paksaan dari pihak manapun.

M etode mengajar guru juga sangat memberikan kontribusi terhadap

motivasi bealjar siswa. Guru yang langsung saja memulai pelajarannya pada saat

memasuki kelas tentunya akan memperngaruhi perilaku siswa. Pada awal

pembelajaran, guru tidak melakukan apersepsi, guru langsung menulis materi di

papan tulis, kemudian siswa disuruh mancatat materi tersebut, setelah siswa

(17)

siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, mereka bergurau, ngobrol

dengan teman-temannya. Pada saat yang bersamaan juga guru langsung

memberikan pertanyaan kepada siswa seputar materi, namun mereka terdiam dan

tidak paham.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru di SD Negeri 102057 Dolok

M asihul, mengatakan selama ini telah diupayakan mengoptimalkan motivasi

belajar siswa dalam pelajaran IPA, namun sampai saat ini motivasi belajar siswa

masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah metode yang diterapkan guru

kurang relevan. M etode pembelajaran yang digunakan guru umumnya adalah

menggunakan metode ceramah, mencatat dan menghapal materi yang diajarkan.

Hal ini dapat dilihat nilai rata-rata ulangan pada tahun ajaran yang lalu jumlah

siswa yang memperoleh nilai tuntas sebesar 33% dan yang belum tuntas 67%

padahal ketuntasan klasiskal yang diharapkan adalah nilai 65%.

Dari permasalahan di atas, peneliti mencoba menerapkan model

pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran IPA. Karena pembelajaran

yang mengacu pada pandangan konstruktivisme lebih memfokuskan pada

kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka, sehingga siswa

dapat aktif dalam mempelajarai materi yang diberikan oleh guru sehingga

terciptalah suatu aktivitas pembelajaran yang efektif dan efisien dan tercapailah

tujuan pembelajaran.

Selain itu, menurut pandangan konstruktivisme keberhasilan belajar bukan

hanya bergantung lingkungan atau kondisi belajar melainkan juga pada

pengetahuan awal siswa. Pengetahuan itu tidak dapat dipindahkan secara utuh dari

(18)

pengalaman nyata. hal ini sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Piaget yaitu

belajar merupakan proses adaptasi terhadap lingkungan yang melibatkan

asimilasi, yaitu proses bergabungnya stimulus kedalam struktur kognitif. Bila

stimulus baru tersebut masuk kedalam struktur kognitif diasimilasikan, maka akan

terjadi proses adaptasi yang disebut kesinambungan dan struktur kognitif menjadi

bertambah. Dengan demikian jelas bahwa tahap berfikir anak usia SD harus

dikaitkan dengan hal-hal nyata dan pengetahuan awal siswa yang telah dibangun

mereka dengan sendirinya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penggunaan Model

Pembelajaran Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Penyebab Perubahan

Lingkungan di Kelas IV S D Negeri 102057 Dolok Masihul TA. 2011/2012”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa

masalah yang berhubungan dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam antara

lain :

1. Kurangnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA

2. Kurangnya minat belajar siswa pada pelajaran IPA sebab siswa kuran g

dilibatkan dalampembelajaran

3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA disebabkan

(19)

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah ” Penggunaan M odel

Pembelajaran Konstruktivisme Untuk M eningkatkan M otivasi Belajar Siswa

Pada M ata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Perubahan Lingkungan di Kelas IV SD

Negeri 102057 Dolok M asihul TA. 2011/2012”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan

diteliti oleh penulis adalah “ Apakah setelah menggunakan model pembelajaran

konstruktivisme dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pokok bahasan

Perubahan Lingkungan di kelas IV SD Negeri 102057 Dolok M asihul Tahun

Pengajaran 2011 / 2012 ?”

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa pada Pokok Bahasan Perubahan

Lingkungan Tahun Ajaran 2011/2012.

1.6 Manfaat Penelitian

A. Manfaat Teoritis

Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan memberikan wawasan

(20)

mengenai fenomena implementasi pembelajaran IPA di sekolah dasar dan

pelaksanaannya sebagai sebuah penelitian kritis.

B. Manfaat Praktis

1. Bagi Siswa

M eningkatkan motivasi belajar siswa pada materi Perubahan lingkungan

dengan melibatkan siswa secara aktif.

2. Bagi Guru

M enambah pemahaman guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

khususnya dengan menggunakan pembelajaran model kostruktivisme..

3. Bagi Sekolah

Sebagai referensi bagi sekolah dalam mengembangkan model pembelajaran

konstruktivisme untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar

(21)

BAB V

KES IMPULAN DAN S ARAN

5.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini sebagai

berikut:

1. Pada siklus I dan II dari 32 indikator motivasi belajar siswa terdapat

sebanyak 30 indikator (93,75%) dengan kategori rendah dan terdapat

sebanyak 2 indikator (6,25%) dengan kategori tinggi. Berdasarkan grafik

diatas maka dapat dijelaskan 32 indikator motivasi belajar siswa sebanyak

10 orang siswa (31,25%) dengan kategori rendah, sebanyak 3 orang siswa

(71,86%) dengan kategori sedang dan sebanyak 2 orang siswa (6,25%)

dengan kategori sangat tinggi.

2. Pada siklus II pertemuan 1 dan 2 maka dapat dijelaskan 32 indikator

motivasi belajar siswa sebanyak 1 orang siswa (3,125%) dengan kategori

rendah, sebanyak 7 orang siswa (21,88%) dengan kategori sedang dan

sebanyak 24 orang siswa (75%) dengan kategori sangat tinggi. Pada

pertemuan 2 sebanyak 1 orang siswa (3,125%) dengan kategori rendah,

sebanyak 7 orang siswa (21,88%) dengan kategori sedang dan sebanyak

24 orang siswa (75%) dengan kategori sangat tinggi.

3. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah setelah menggunakan

(22)

siswa pokok bahasan perubahan lingkungan di Kelas IV SD Negeri

102057 Dolok M asihul TA.2011 / 2012 diterima

5.2 S aran

1. Sekolah sebaiknya melatih guru dalam menggunakan model pembelajaran

konstruktivisme dengan mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan

sehari-hari

2. Siswa lebih termotivasi mempelajari pelajaran IPA sebab tanpa adanya

motivasi maka proses belajar mengajar tidak akan berlangsung secara

efektif.

3. Kepada peneliti yang ingin menerapkan menerapkan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran konstruktivisme sebaiknya

melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar mengajar agar

mereka dapat merasakan langsung manfaat yang dapat diambil dari

kegitan belajarnya sehingga meningkatkan motivasi siswa.

4. Dapat memotivasi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :Pustaka Jaya.

Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran . Jakarta : Rineka Cipta

Hamid, Abdul.2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan.

Iskandar 2009.Psikologi Pendidikan.Sebua Orientasi Baru :Jakarta GP.Pers

Sadirman,AM 2009. Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sagala, Saiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfa Beta

Sidik, H, Muhammad. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme

untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengenai Energi Gerak di Kelas III SD Negeri I Cilengkranggirang Kecamatan Pasaleman Kabupaten Cirebon. Sumedang : Universitas Pendidikan Indonesia. Proposal skripsi Dipublikasikan.

Sinurat, H. 2003. Model Pengembangan Pembelajaran Konstruktivisme.

http_www.pengembangan_model_pembelajaran.html

Suprijono.Agus 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Surya. 2009. Model Pembelajaran Konstrukvisme http://google.com.html

Trianto. 2010. Mendesani Model Pembelajaran Inovatif-Progersif. Jakarta:

Kencana

Gambar

Grafik 1. Persentase perubahan motivasi belajar siswa  Siklus I pertemuan 1 38

Referensi

Dokumen terkait

Perbaikan adalah usaha untuk mengembalikan kemampuan kerja ke kondisi yang dapat diterima, hal ini dilakukan bila peralatan atau mesin

Pada hemat saya pilihan yang terbaik ialah memakai ejaan baku, dengan tiga alasan utama berikut: a) ejaan Jawi begitu labil (kaidahnya tidak sepenuhnya jelas dan hampir tidak

Berikut kami lampirkan scan sertifikat akreditasi Prodi D-III dan

Masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah kurangnya fasilitas yang dimiliki sekolah untuk proses pembelajaran sehingga pembelajaran yang dilaksanakan di

Dengan mengingat kepentingan ketentar aan dan tidak mengur angi per aturan- peraturan dalam Undang-undang ini atau Undang-undang lain maka Mahkamah Tentara Agung dan

SHARP Electronics Indonesia adalah peta pengendali X dan S serta menggunakan program six sigma untuk mengetahui tingkat ketelitian dan keakurasian proses, mengetahui kemungkinan

matakuliah Pendidikan Karakter Dan Anti-Korupsi tentang Pengaruh Pendidikan Agama, Karakter dan Budaya ( Culture ) Terhadap Budaya Korupsi yang Terjadi di Indonesia

pada usia lanjut hidup sendiri di Desa Krembangan Panjatan Kulon Progo adalah merasa tidak ada lagi yang mencampuri setiap urusannya, hanya memikirkan dirinya sendiri,