perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS TREND PENDAPATAN
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO
SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan
Oleh:
Tika Woro Yulfida F3309118
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tugas Akhir dengan judul ANALISIS TREND PENDAPATAN PT ANGKASA
PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI
SOEMARMO SURAKARTA telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk
diujikan guna mencapai derajat Ahli Madya Program Studi DIII Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, Juli 2012
Disetujui dan diterima oleh
Pembimbing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas dan memenuhi syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi.
Nama : Tika Woro Yulfida
NIM : F3309118
Judul Tugas Akhir : “ANALISIS TREND PENDAPATAN PT ANGKASA
PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA
INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA”
Surakarta, 26 Juli 2012
Tim Penguji Tugas Akhir,
1. Sutaryo, SE., M.Si., Ak. (...) NIP. 19771001201012 1 002 sebagai penguji
commit to user
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“If you never try you’ll never know”
(Coldplay – Fix You)
“Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja.”
(Buya Hamka)
“You only live twice: one life for yourself, one for your dreams”
(Bjork)
“Bongkar kebiasaan lama”
(Iwan Fals – Top Coffee)
Penulis persembahkan kepada:
Keluarga tercinta
Teman-teman tersayang
Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini dengan judul “ANALISIS TREND PENDAPATAN PT
ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI
SOEMARMO SURAKARTA”. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat kelulusan Program Diploma III Akuntansi Keuangan Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dengan penuh rasa cinta dan hormat, penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Keuangan Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Drs. Nurmadi Harsa Sumarta, M.Si., Ak., selaku Dosen Pembimbing Tugas
Akhir, terima kasih atas waktu dan bimbingannya.
3. Bapak Sri Suranto, SE, M.Si., Ak., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan teori selama
commit to user
vii
5. Seluruh tenaga administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
6. Ibu Hj. Kus Sapardiyah, selaku PTO Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat
Udara (PJP2U) PT Angkasa Pura I (Persero).
7. Seluruh staff di unit PJP2U yang telah memberikan bimbingannya.
8. Seluruh staff di Dinas Keuangan, Komersial, dan Umum PT Angkasa Pura I
(Persero) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.
9. Seluruh direksi, staff, dan karyawan PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar
Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.
10. Keluarga tercinta yang telah memberi semangat, dukungan, dan doa
sehingga Tugas Akhir ini dapat selesai.
11. Teman-teman D3 Akuntansi angkatan 2009 yang sudah menjadi teman yang
baik selama masa perkuliahan.
12. Sahabat-sahabat yang pada masa perkuliahan selalu setia memberikan
semangat dan doa.
13. Seseorang yang selama ini telah setia memberikan semangat, perhatian, dan
doa hingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, kekeliruan, baik dalam
penyusunan kata dan kaliat, pertuturan, maupun dalam penulisannya. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat bagi akademi, perusahaan, serta para pembaca yang
budiman.
Surakarta, 18 Juli 2012
commit to user
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1
B. LATAR BELAKANG MASALAH ... 19
C. RUMUSAN MASALAH ... 21
D. TUJUAN PENELITIAN ... 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA ... 24
B. PEMBAHASAN ... 28
BAB III TEMUAN
A. KELEBIHAN ... 80
B. KELEMAHAN ... 81
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ... 82
B. SARAN ... 82
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
TABEL
II.1 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PJP4U PT ANGKASA PURA I
(PERSERO) ... 30
II.2 LEAST SQUARE PJP4U PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 31
II.3 PERBEDAAN ANTARA PJP4U DENGAN PERAMALAN
MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD ... 32
II.4 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PJP2U PT ANGKASA PURA I
(PERSERO) ... 35
II.5 LEAST SQUARE PJP2U PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 36
II.6 PERBEDAAN ANTARA PJP2U DENGAN PERAMALAN
MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD ... 37
II.7 DATA PERKEMBANGAN PJP PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 40
II.8 LEAST SQUARE PJP PT ANGKASA PURA I (PERSERO)... 41
II.9 PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN PJP DENGAN PERAMALAN
MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD ... 42
II.10 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN AVIO BRIDGE PT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
II.11 LEAST SQUARE PENDAPATAN AVIO BRIDGE PT ANGKASA PURA I
(PERSERO) ... 46
II.12 PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN AVIO BRIDGE DENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD ... 47
II.13 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN SEWA PT
ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 50
II.14 LEAST SQUARE PENDAPATAN SEWA PT ANGKASA PURA I
(PERSERO) ... 51
II.15 PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN SEWA DENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD ... 52
II.16 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN KONSESI PT
ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 55
II.17 LEAST SQUARE PENDAPATAN KONSESI PT ANGKASA PURA I
(PERSERO) ... 56
II.18 PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN KONSESI DENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD ... 57
II.19 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN PARKIR, PAS,
DAN PERON PT ANGKASA PURA I (PERSERO)... 60
II.20 LEAST SQUARE PENDAPATAN PARKIR, PAS, DAN PERON PT
commit to user
xiii
II.21 PERBEDAAN ANTARAN PENDAPATAN PARKIR, PAS, DAN PERON
DENGAN PERAMALANMENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD ... 62
II.22 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN PEMAKAIAN
LISTRIK, AIR, DAN TELEPON PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 65
II.23 LEAST SQUARE PENDAPATAN PEMAKAIAN LISTRIK, AIR, DAN
TELEPON PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 66
II.24 PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN PEMAKAIAN LISTRIK, AIR,
DAN TELEPON DENGAN PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST
SQUARE METHOD ... 67
II.25 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN PEMAKAIAN
COUNTER PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 70
II.26 LEAST SQUARE PENDAPATAN PEMAKAIAN COUNTER PT
ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 71
II.27 PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN COUNTER DENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD ... 72
II.28 DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN PEMAKAIAN
REKLAME PT ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 75
II.29 LEAST SQUARE PENDAPATAN PEMAKAIAN REKLAME PT
ANGKASA PURA I (PERSERO) ... 76
II.30 PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN PEMAKAIAN REKLAME
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
I.1 STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA I (PERSERO)... 10
II.1 GRAFIK TREND PJP4U... 33
II.2 GRAFIK TREND PJP2U... 38
II.3 GRAFIK TREND PJP ... 43
II.4 GRAFIK TREND PENDAPATAN AVIO BRIDGE ... 48
II.5 GRAFIK TREND PENDAPATAN SEWA ... 53
II.6 GRAFIK TREND PENDAPATAN KONSESI... 58
II.7 GRAFIK TREND PENDAPATAN PARKIR, PAS, DAN PERON ... 63
II.8 GRAFIK TREND PENDAPATAN PEMAKAIAN LISTRIK, AIR, DAN TELEPON ... 68
II.9 GRAFIK TREND PENDAPATAN PEMAKAIAN COUNTER ... 73
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. SURAT PERNYATAAN PENULISAN TUGAS AKHIR
2. SURAT KETERANGAN MAGANG DARI PT ANGKASA PURA I
(PERSERO)
3. LAPORAN PENDAPATAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
TAHUN 2010
4. LAPORAN PENDAPATAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
TAHUN 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
The purpose of this research was to determine the operating revenue growth of PT Angkasa Pura I (Persero) every year, and to know the results of revenue forecasting of PT Angkasa Pura I (Persero). There are several methods used in revenue forecasting, but in particular, the author will use the Least Square method, because this method is the smallest deviation among other methods.
The result of the research conducted by the authors showed that, overall operating revenue of PT Angkasa Pura I (Persero) is always an increase every year, but there are two components that are still declining revenues. But it is not very influential.
Based on the results of research, the author gives suggestions for seeking an increase in revenue in the future, should still rely on improving the quality of airport services and involve all components of the PT Angkasa Pura I (Persero) to remain oriented to the satisfaction of plane passengers as the key to improving corporate earnings in the long run, as well as to reduce the level of losses, PT Angkasa Pura I (Persero) should do the efficiency costs each year, so the costs of which if not considered important should not be realized.
commit to user
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan pendapatan operasional PT Angkasa Pura I (Persero) setiap tahun, serta untuk mengetahui hasil peramalan pendapatan PT Angkasa Pura I (Persero). Ada beberapa metode yang digunakan dalam peramalan pendapatan, tetapi secara khusus, penulis akan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil, karena metode ini penyimpangannya paling kecil di antara metode-metode yang lain.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa, secara keseluruhan pendapatan operasional PT Angkasa Pura I (Persero) selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, tetapi masih ada dua komponen pendapatan yang masih mengalami penurunan. Namun hal tersebut tidak terlalu berpengaruh.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, penulis memberikan saran untuk mengupayakan peningkatan pendapatan di masa yang akan datang, hendaknya tetap bertumpu pada peningkatan mutu pelayanan bandara dan melibatkan semua komponen di PT Angkasa Pura I (Persero) dengan tetap berorientasi pada kepuasan calon penumpang pesawat udara sebagai kunci utama untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dalam jangka panjang, serta untuk mengurangi tingkat kerugian, PT Angkasa Pura I (Persero) sebaiknya melakukan efisiensi biaya-biaya tiap tahunnya, sehingga biaya-biaya yang sekiranya tidak dianggap penting sebaiknya tidak direalisasikan.
Kata Kunci: Analisis Trend Pendapatan, Peramalan Pendapatan, Metode Kuadrat Terkecil, PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Berdasarkan sejarah, Bandara Adi Sumarmo Surakarta dibangun pada
zaman penjajahan Pemerintah Belanda pada tahun 1940 digunakan untuk
lapangan terbang darurat. Dengan masuknya bala tentara Jepang, lapangan
terbang tersebut dihancurkan oleh Belanda. Kemudian pada tahun 1942
dibangun kembali oleh Pemerintah Jepang yang digunakan untuk basis
militer penerbangan Angkatan Laut (Kaigun - Bokusha).
Menjelang konferensi PATA pada tahun 1974 fasilitas pelabuhan udara
keselamatan penerbangan ditingkatkan sehingga dapat dimanfaatkan untuk
melayani penerbangan komersial disamping militer. Penerbangan komersial
secara teratur resmi dibuka sejak 23 April 1974 dan dilayani oleh
perusahaan penerbangan PT Garuda Indonesia dengan route Jakarta – Solo
– Jakarta 3 kali seminggu.
Dasar penggunaan bersama Pangkalan Udara Panasan diatur dalam suatu
SKB MENHANKAM, MENHUB, dan MENKEU No: Kep/30/IX/1975;
KM. 393/S/PHB - 1975; KEP. 927a/KM/IV/8/197 tanggal 21 Agustus 1975.
Penggunaan sebagian areal tanah Pangkalan TNI-AU Adi Sumarmo
Surakarta untuk pengembangan/ pembangunan Bandara beserta fasilitasnya
commit to user
telah ditetapkan/ diatur dalam MOU/ Surat Persetujuan Bersama antara
Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Udara dengan Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara No. PERJAMA/04/VI/1994 tanggal 23 Juni 1994 dan
telah disempurnakan dengan adanya MOU No. SKEP/64/VI/1999 atau
Surat Perjanjian Bersama No. SPB/4/XII /2001; AU/4260/ kum. 134/2001
tanggal 12 Desember 2001.
Berdasarkan Surat Keputusan KSAU No. SKEP/07/VII/1979 tanggal 25 Juli
1979 Pangkalan Udara Utama/ Lanuma Panasan diubah namanya menjadi
Pangkalan Udara Utama/ Lanuma Adi Sumarmo, nama ini diambil guna
menghoramati jasa-jasa dari pahlawan bangsa Almarhum Kapten Udara
Anumerta Adi Sumarmo Wiryo Koesoemo.
Sesuai kebijaksanaan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada
wisatawan dalam bentuk kemudahan-kemudahan angkutan udara,
Departemen Perhubungan telah menetapkan Bandara Internasinal Adi
Sumarmo Surakarta ditingkatkan pelayanannya disamping melayani
penerbangan domestik juga melayani perjalanan ke luar negeri.
Kebijaksanaan pemerintah tersebut ditetapkan dengan syarat keputusan
Menteri Perhubungan nomor: KP.2/AU.005/PHB - 89 tanggal 31 Maret
1989 dan Menteri Kehakiman No. M.04 - UM.01.06 tahun 1989 10 April
1989. Penerbangan perdana Singapura – Jakarta - Solo pp diresmikan pada
tanggal 1 Mei 1989 dan dilayani oleh PT. Garuda Indonesia dan sekarang
sudah tidak lagi melayani route penerbangan tersebut. Sejak 2 Juni 1995
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
ini frekuensinya sebanyak 3 (tiga) kali seminggu, menggunakan pesawat
jenis A-319/A-320.
Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo yang dibangun di area seluas
13.000 meter persegi atau delapan kali lebih luas dari bandara lama.
Bandara Adi Soemarmo yang kini berstatus internasional dilengkapi unit
pelayanan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Bandara baru juga dilengkapi
dengan sarana internasional seperti landasan pacu untuk pesawat berbadan
lebar, serta fasilitas internasional lain seperti penukaran mata uang asing.
Bandara Internasional Adi Soemarmo diharapkan dapat mendongkrak
jumlah wisatawan ke Solo serta meningkatkan perekonomian wilayah
sekitarnya.
Panjang runway Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo mencapai 2.600
m dan lebar 45 m, sementara apron mampu menampung sembilan pesawat
berbadan lebar sejenis airbus.
Berbagai ornamen dan arsitektur Jawa menambah kelebihan bandara yang
secara geografis berlokasi kini di pinggir Kabupaten Boyolali itu. Ornamen
batik dan tokoh wayang yang selama ini menjadi ciri khas budaya Jawa
menghiasi dinding dan pilar bangunan terminal bandara. Di pilar salah satu
bangunan sengaja dipasang ornament sayap tokoh wayang Gatutkaca yang
terbuat dari tembaga. Gatutkaca adalah maskot penerbangan nasional. Ada
pula tulisan “The City of Batik” di bawah nama Bandara Internasional Adi
commit to user
2. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta
Tahun berdiri : 1946
Telepon : (0271) 780715 & 780400
Email : ap_i-_smo@solo.wasantara.net.id
Faksimile : (0271) 780058
Alamat : BANDARA ADI SOEMARMO
SURAKARTA-57108
Terminal : Domestik & Internasional
Jam operasi : 06.00 – 19.00 WIB
3. Bidang Usaha
Pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva/ penurunan kewajiban suatu
badan usaha, yang timbul dari penyerahan barang/ jasa atau aktivitas usaha
lainnya di dalam suatu periode. Secara garis besar jenis bidang usaha yang
menghasilkan pendapatan yang terdapat pada PT Angkasa Pura I (Persero)
Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta adalah sebagai
berikut:
a. Pendapatan Jasa Pelayanan Aeronautika
Pendapatan Jasa Pelayanan Aeronautika antara lain sebagai berikut:
1) Pendapatan Jasa Pelayanan Pendaratan, Penempatan, dan
Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U)
Pendapatan Jasa Pelayanan Pendaratan, Penempatan, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
perusahaan yang berasal dari pendaratan, penempatan, dan
penyimpanan pesawat udara, baik penerbangan domestik maupun
internasional.
2) Pendapatan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U)
Pendapatan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U)
adalah pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari pelayanan jasa
penumpang pesawat udara yang berangkat/ bepergian dari bandar
udara dan tidak tercatat sebagai awak pesawat udara yang
bersangkutan, baik untuk penerbangan domestik maupun
internasional.
3) Pendapatan Jasa Pelayanan
Pendapatan Jasa Pelayanan adalah pendapatan usaha perusahaan yang
berasal dari pelayanan jasa penerbangan domestik (penerbangan dari
bandara di dalam wilayah Indonesia) dan penerbangan internasional
(penerbangan dari bandara di luar negeri ke tempat tujuan terakhir
yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero) dengan atau tanpa
melakukan transit di bandara Indonesia lainnya atau sebaliknya) yang
melintas dan mendarat di bandara yang dikelola oleh PT Angkasa
Pura I (Persero), dan penerbangan lintas/ over flying (penerbangan
melintas wilayah udara Indonesia tanpa melakukan pendaratan di
commit to user
4) Pendapatan Pelayanan Jasa Ground Handling
Pendapatan Pelayanan Jasa Ground Handling adalah pendapatan
usaha perusahaan yang berasal dari pelayanan jasa pesawat di darat
yang datang dan berangkat, baik untuk penerbangan domestik maupun
internasional.
5) Pendapatan Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata (Avio bridge)
Pendapatan Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata (Avio bridge) adalah
pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari pemakaian (avio
bridge), baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.
6) Pendapatan Pelayanan Extended Fee
Pendapatan Pelayanan Extended Fee adalah pendapatan usaha
perusahaan yang berasal dari pelayanan penerbangan di luar jam
operasi Bandar udara.
b. Pendapatan Jasa Pelayanan Non Aeronautika
Pendapatan Jasa Pelayanan Non Aeronautika adalah sebagai berikut:
1) Pendapatan Sewa Ruang dan Tanah
Pendapatan Sewa Ruang dan Tanah adalah pendapatan usaha
perusahaan yang berasal dari sewa ruang dan tanah.
2) Pendapatan Konsesi
Pendapatan Konsesi adalah pendapatan usaha perusahaan yang berasal
dari penyewaan hak pengusahaan kegiatan dan lain-lain di lingkungan
Bandar udara. Pendapatan konsesi tersebut misalnya pendapatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
3) Pendapatan Parkir Kendaraan, Peron, dan Pas Bandara
Pendapatan Parkir Kendaraan, Peron, dan Pas Bandara adalah
pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari retribusi parkir motor,
mobil, peron, dan pas bandara.
4) Pendapatan Pemakaian Telepon
Pendapatan Pemakaian Telepon adalah pendapatan usaha perusahaan
yang berasal dari pemakaian telepon extension oleh konsioner.
5) Pendapatan Counter
Pendapatan Counter adalah pendapatan usaha perusahaan yang berasal
dari pemakaian counter, convenyor (pengangkut) dan timbangan, baik
untuk penerbangan domestik maupun internasional.
6) Pendapatan Pemakaian Ruang Tunggu (First Class Lounge)
Pendapatan Pemakaian Ruang Tunggu (First Class Lounge) adalah
pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari penggunaan ruang
tunggu khusus serta ruangan untuk penumpang pesawat udara kelas
satu.
7) Pendapatan Pemasangan Reklame
Pendapatan Pemasangan Reklame adalah pendapatan usaha yang
bukan berasal dari kegiatan perusahaan, misalnya pendapatan
insidentil, pendapatan administrasi air, listrik, dan telepon, pendapatan
commit to user
4. Visi dan Misi Perusahaan
Adapun Visi dan misi PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara
Internasional Adi Soemarmo Surakarta adalah:
a. Visi Perusahaan
Menjadi penyelenggara jasa kebandar-udaraan yang dapat diandalkan
oleh pengguna jasa, mitra kerja, dan mitra usaha di kawasan Asia.
b. Misi Perusahaan
Memantapkan peran sebagai infrastruktur transportasi aktif bagi
perkembangan investasi, perdagangan, dan pariwisata di wilayah Jawa
Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
5. Tujuan Perusahaan
Tujuan PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi
Soemarmo Surakarta antara lain:
a. Meningkatkan kemanfaatan perusahaan bagi stakeholder dengan
perusahaan pelayanan jasa lalu lintas udara dan jasa bandar udara yang
berkualitas tinggi dan efisien.
b. Agar manajemen dapat memiliki informasi yang dapat digunakan sebagai
pedoman yang terstruktur dan terukur dalam melaksanakan kegiatan
perusahaan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
6. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka pembagian tanggung jawab
fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan
9
GAMBAR I.1
commit to user
7. Deskripsi Jabatan
Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam PT
Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo
Surakarta adalah sebagai berikut:
a. General Manager
General Manager mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Mengendalikan seluruh kegiatan jasa pelayanan operasi lalu lintas udara dan bandara.
2) Mengendalikan kegiatan pemeliharaan fasilitas teknik bandara.
3) Mengendalikan kegiatan pelayanan komersial dan pengembangan usaha bandara.
4) Mengendalikan kegiatan pengelolaan keuangan, personalia, dan administrasi.
b. Airport Duty Manager (ADM)
Airport Duty Manager (ADM) disebut juga Office in Charge (OIC) yang
merupakan staf fungsional yang memiliki fungsi penanggulangan
masalah pelayanan dan kebandarudaraan selama waktu berlangsungnya
kegiatan pelayanan operasi bandara, yang menjalankan tugasnya secara
bergiliran. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, ADM bertanggung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
c. Kepala Unit Pengadaan
Kepala Unit Pengadaan bertugas menangani pengadaan dan pemesanan
kupon PJP2U. Kepala Unit Pengadaan bertanggung jawab kepada
General Manager.
d. Divisi Operasi dan Teknik
1) Kedudukan
Divisi Operasi dan Teknik berada di bawah General Manager dan
bertanggung jawab kepada General Manager. Dalam pelaksanaan dan
pengelolaan kegiatannya, Divisi Operasi dan Teknik dipimpin oleh
seorang Manajer Operasional dan Teknik.
2) Fungsi
Divisi Operasi dan Teknik memiliki fungsi pengelolaan pelayanan
operasi lalu lintas penerbangan (air traffic services), pelayanan
operasi bandar udara (airport services), penyediaan fasilitas teknik
umum, serta penyediaan peralatan elektronika dan listrik di bandar
udara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Tugas
Dalam rangka menyelenggarakan fungsi unit kerja, Divisi Operasi dan
Teknik memiliki tugas-tugas sebagai berikut:
a) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan
kegiatan pelayanan jasa operasi keselamatan dan keamanan bandar
commit to user
b) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan
kegiatan jasa operasi bandar udara.
c) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan
kegiatan pelayanan jasa lalu lintas penerbangan.
d) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan
kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas teknik umum
dan peralatan kebandarudaraan.
e) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan
kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas teknik
elektronika dan listrik bandar udara.
4) Susunan organisasi, fungsi, dan tugas dinas-dinas dibawah Divisi
Operasi dan Teknik
a) Dinas Keselamatan dan Keamanan
Dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Keselamatan dan
Keamanan. Fungsi dan tugasnya adalah sebagai berikut:
(1) Sebagai penyelenggara kegiatan pelayanan operasi pertolongan
kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran serta operasi
pengamanan bandar udara sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan
hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan operasi pertolongan
kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
b) Dinas Pelayanan Bandara
Dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Pelayan Bandara. Fungsi
dan tugasnya adalah sebagai berikut:
(1) Menyelenggarakan kegiatan pelayanan operasi sisi udara (air
side), sisi darat (land side), terminal, penerangan bandara
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan
hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan operasi sisi udara (air
side), sisi darat (land side), terminal, penerangan bandara.
c) Dinas Operasi Lalu Lintas Penerbangan
Dipimpin oleh Asisten Manajer Operasi Lalu Lintas Penerbangan.
Fungsi dan tugasnya adalah sebagai berikut:
(1) Menyelenggarakan kegiatan pelayanan jasa operasi lalu lintas
penerbangan serta menunjang kegiatan pencarian dan
pertolongan kecelakaan penerbangan di daerah Aerodrome
Traffic Zone (ATZ), pelayanan jasa bantuan operasi
penerbangan berupa komunikasi penerbangan, penerangan
aeronautika sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan
hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan jasa operasi lalu lintas
penerbangan serta menunjang kegiatan pencarian dan
pertolongan kecelakaan penerbangan di daerah Aerodrome
commit to user
penerbangan berupa komunikasi penerbangan, penerangan
aeronautika.
d) Dinas Peralatan dan Teknik Umum
Dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Peralatan dan Teknik
Umum. Fungsi dan tugasnya adalah sebagai berikut:
(1) Dinas Peralatan dan Teknik Umum berfungsi dalam penyiapan
pakai fasilitas bangunan, landasan, tata lingkungan bandara,
mekanikal, air, kendaraan operasi, alat-alat besar dan
perbengkelan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan
hasil pelaksanaan kegiatan penyiapan pakai fasilitas bangunan,
landasan, tata lingkungan bandara, mekanikal, air, kendaraan
operasi, alat-alat besar dan perbengkelan.
e) Dinas Teknik Elektronika dan Listrik
Dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Teknik Elektronika dan
Listrik. Fungsi dan tugasnya adalah sebagai berikut:
(1) Dinas Teknik Elektronika dan Listrik memiliki fungsi
penyiapan pakai fasilitas teknik keselamatan penerbangan,
navigasi udara, radar, peralatan listrik, dan peralatan
elektronika sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan melaporkan
hasil pelaksanaan kegiatan penyiapan pakai fasilitas teknik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
listrik, dan peralatan elektronika yang memiliki system
pembangkit dan jaringan listrik.
e. Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum
1) Kedudukan Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum
Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum berada di bawah General
Manager dan bertanggung jawab kepada General Manager. Dalam
pelaksanaan dan pengelolaan kegiatannya, Divisi Keuangan,
Komersial, dan Umum dipimpin oleh seorang Manajer Keuangan,
Komersial, dan Umum.
2) Fungsi Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum
Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum memiliki fungsi
pengelolaan keuangan, komersial, pengembangan usaha,
personalia, administrasi dan umum sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3) Tugas Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum
Dalam rangka melaksanakan fungsi unit kerja, Divisi Keuangan,
Komersial, dan Umum memiliki tugas-tugas sebagai berikut:
a) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan
kegiatan komersial dan pengembangan usaha.
b) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan
commit to user
c) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan
kegiatan perbendaharaan, program kemitraan dan bina
lingkungan (PKBL).
d) Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan
kegiatan personalia, administrasi dan umum.
4) Susunan Organisasi, Fungsi, dan Tugas Dinas-Dinas di Bawah
Divisi Keuangan, Komersial, dan Umum
a) Dinas Komersial dan Pengembangan Usaha
Dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Komersial dan
Pengembangan Usaha. Fungsi dan tugasnya adalah sebagai
berikut:
(1) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan produk jasa,
pemasaran, dan pemungutan pendapatan jasa pelayanan
aeronautika serta non aeronautika sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
(2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan
melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengembangan
produk jasa, pemasaran, dan pemungutan pendapatan jasa
pelayanan aeronautika serta non aeronautika.
b) Dinas Akuntansi dan Anggaran
Dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Akuntansi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
(1) Menyelenggarakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi
persediaan dan aktiva tetap, serta menyusun,
mengendalikan, dan melaporkan anggaran perusahaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan
melaporkan hasil pencatatan dan pelaporan akuntansi
keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi persediaan dan
aktiva tetap, serta menyusun, mengendalikan, dan
melaporkan anggaran perusahaan.
c) Dinas Perbendaharaan dan PKBL
Dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Perbendaharaan dan
PKBL. Fungsi dan tugasnya adalah sebagai berikut:
(1) Menyelenggarakan penerimaan dan pengeluaran kas/bank
(manajemen kas), administrasi dan penyimpanan surat
berharga, bukti-bukti kekayaan perusahaan, penghapusan
aset, pengelolaan, penarikan dan pencairan piutang,
perpajakan, pemotongan dan penyetoran iuran pegawai,
kegiatan administrasi keuangan lainnya, pengelolaan
penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang
persediaan di gudang dan dukungan administrasinya, serta
penyaluran dana dan pengendalian PKBL sesuai dengan
commit to user
(2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan
melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan pengelolaan
penerimaan dan pengeluaran kas/ bank (manajemen kas),
administrasi dan penyimpanan surat berharga, bukti-bukti
kekayaan perusahaan, penghapusan aset, pengelolaan,
penarikan dan pencairan piutang, perpajakan, pemotongan
dan penyetoran iuran pegawai, kegiatan administrasi
keuangan lainnya, pengelolaan penerimaan, penyimpanan
dan pengeluaran barang persediaan di gudang dan dukungan
administrasinya, serta penyaluran dana dan pengendalian
PKBL.
d) Dinas Personalia dan Umum
Dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Personalia dan Umum.
Fungsi dan tugasnya adalah sebagai berikut:
(1) Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan personalia,
ketatausahaan kantor, hukum, hubungan masyarakat, Sistem
Informasi Manajemen (SIM), pengadan barang dan jasa
yang bersifat umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Membuat rencana kerja, menyelenggarakan, dan
melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan perencanaan dan
pengembangan personalia, administrasi personalia,
ketatausahaan kantor, hukum, hubungan masyarakat, Sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
mempercepat dan ketepatan dalam pengambilan keputusan
manajemen, termasuk perangkat keras dan perangkat
lunaknya, kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian
data dan laporan, pengadaan barang dan jasa serta
pelayanan dan penyimpanan fasilitas umum perkantoran.
B.LATAR BELAKANG MASALAH
Tidak dapat dipungkiri, bahwa jumlah pengguna moda transportasi udara
semakin meningkat dari waktu ke waktu. Mereka menganggap bahwa pesawat
merupakan alat transportasi yang paling efektif untuk membawa mereka
sampai ke tempat tujuan. Waktu tempuh yang relatif lebih singkat merupakan
alasan utama mereka memilih moda transportasi udara. Apalagi dengan
munculnya perusahaan-perusahaan penerbangan yang bertarif Low Cost
Carrier (penerbangan bertarif murah), maka bertambahlah alasan para
pengguna moda transportasi untuk lebih memilih menggunakan alat
transportasi udara.
Untuk meningkatkan pelayanan bagi wisatawan, melalui SK Menteri
Perhubungan No. KP.2/ AU.005/ PBH-89 tanggal 31 Maret 1989, Departemen
Perhubungan menetapkan Bandar Udara Adi Soemarmo sebagai Bandar Udara
yang selain melayani penerbangan domestik juga melayani penerbangan luar
negeri. Terhitung mulai tanggal 1 April 1992, Bandar Udara Adi Soemarmo
Surakarta secara resmi masuk jajaran Perum Angkasa Pura I berdasarkan PP
commit to user
Hukum Perum Angkasa Pura I berubah menjadi PT Angkasa Pura I (Persero)
berdasarkan PP No. 14 Tahun 1993.
Program pembangunan nasional pada tahun 1970-an membawa
perubahan yang begitu cepat dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam
bidang kebandarudaraan. Bandar Udara yang dahulunya sebagai tempat naik
turunnya pesawat terbang, berkembang menjadi salah satu bisnis baru yang
menjanjikan beragam peluang.
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, Bandar Udara Internasional
Adi Soemarmo Surakarta diharapkan mempunyai prospek cerah untuk dapat
dikembangkan pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, manajemen
Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo memproyeksikan bandara ini
sebagai The Premier Air Gateway of Central Java and Jogyakarta, terutama
untuk kegiatan pariwisata, industri, dan perdagangan.
Dalam rangka membuat proyeksi tersebut, maka diperlukan manajemen
yang baik dalam pelaksanaan seluruh kegiatan perusahaan, salah satunya
adalah di bidang perencanaan dan pengawasan. Dengan adanya suatu rencana,
maka perusahaan mempunyai tolok ukur untuk mengevaluasi realisasi
kegiatan-kegiatan perusahaan nanti. Oleh karena itu, dengan membandingkan
antara apa yang termuat dalam rencana dengan realisasi yang telah dilakukan,
maka perusahaan dapat menilai apakah perusahaan telah bekerja dengan baik
atau tidak.
Perusahaan menyusun perencanaan di segala bidang, salah satunya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Anggaran pendapatan mempunyai peran penting untuk membantu pihak
manajemen dalam menetapkan kebijakan manajemen terhadap pendapatan dan
mengarahkan kegiatan-kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan
perusahaan. Perusahaan belum dapat melihat trend keuangan khususnya
pendapatan untuk tahun-tahun berikutnya yang disesuaikan dengan keuangan
atau pendapatan pada tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, peramalan
pendapatan sangat diperlukan dalam penyusunan anggaran pendapatan.
Ada beberapa metode yang digunakan dalam peramalan pendapatan.
Dalam hal ini akan dibahas salah satu dari komponen analisis deret berkala,
yaitu analisis trend. Analisis trend adalah suatu metode analisis statistika yang
ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang
akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan
berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam
periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut
dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor
apa saja yang memengaruhi terhadap perubahan tersebut. Berdasarkan uraian
di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul, “ANALISIS TREND
PENDAPATAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA
INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA”.
C.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan
commit to user
1. Berapa besar prosentase kenaikan/ penurunan pendapatan PT Angkasa Pura
I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta untuk
setiap tahunnya?
2. Berapakah hasil peramalan pendapatan operasional perusahaan yang akan
diperoleh pada tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015?
D.TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui seberapa besar prosentase kenaikan/ penurunan pendapatan PT
Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo
Surakarta untuk setiap tahunnya.
2. Mengetahui besarnya hasil peramalan pendapatan operasional perusahaan
yang akan diperoleh pada tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015.
E.MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan Tugas Akhir (TA)
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan dan dapat memberi sumbangan tenaga dan pemikiran
yang positif bagi PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional
Adi Soemarmo Surakarta dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2. Bagi Penulis
Memberikan pengalaman dan mengembangkan ilmu pengetahuan tentang
penerapan dari teori perkuliahan, sehingga dapat diterapkan di masa yang
akan datang, serta dapat menambah wawasan penulis tentang kinerja
keuangan perusahaan.
3. Bagi Kalangan Akademis
Sebagai referensi atau sumber informasi untuk penelitian selanjutnya, guna
mendukung upaya menjadikan generasi berikutnya yang kritis dalam
commit to user
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Analisis Trend
Analisis trend merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan
untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan
datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai
macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode
waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat
mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa
saja yang memengaruhi terhadap perubahan tersebut.
Metode yang dapat digunakan untuk analisis trend ini adalah:
a. Metode Garis Linier Secara Bebas (Free Hand Method)
Metode garis linier secara bebas adalah metode yang paling sederhana
untuk menentukan trend. Sangat sederhana, metode garis linier secara
bebas adalah untuk menciptakan sebuah garis trend sesuai dengan apa
yang kita lihat (menggambar dengan mata garis trend).
b. Metode Setengah Rata-Rata (Semi Average Method)
Menentukan trend menggunakan metode setengah rata-rata sedikit lebih
kompleks daripada Free Hand Method. Selain kompleksitas, metode ini
memberikan obyektif garis trend.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
c. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method)
Garis trend dalam metode ini diperoleh dengan cara menentukan
persamaan garis yang mempunyai jumlah terkecil dari kuadrat selisih
data asli dengan data pada garis trend. Metode kuadrat terkecil ini yang
paling banyak digunakan dalam analisis deret berkala untuk peramalan
bisnis.
Persamaan garis linear dari analisis trend akan mengikuti:
Keterangan: Y adalah variabel dependen (tak-bebas) yang dicari trend
-nya dan X adalah variabel independen (bebas) dengan menggunakan
waktu.
Sedangkan untuk mencari nilai konstanta (a) dan parameter (b) dapat
dipakai persamaan:
2. Pengertian Pendapatan
a. Pengertian pendapatan menurut Zaki Baridwan (1992: 30) pendapatan
(revenue) adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan
usaha atau pelunasan utangnya (atau kombinasi keduanya) selama satu
commit to user
penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama
badan usaha.
b. Pengertian pendapatan menurut PSAK 23 (2010) pendapatan adalah arus
masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Pendapatan hanya meliputi arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
diterima dan dapat diterima oleh entitas itu sendiri. Dalam hubungan
keagenan, arus masuk bruto manfaat ekonomi mencakup jumlah yang
ditagih untuk kepentingan principal dan tidak mengakibatkan kenaikan
ekuitas entitas. Jumlah yang ditagih atas nama principal bukan
merupakan pendapatan, sebaliknya, pendapatan adalah jumlah komisi
yang diterima.
c. Pengertian pendapatan menurut Kusnadi (2000: 9) pendapatan adalah
suatu penambahan aktiva (harta) yang mengakibatkan bertambahnya
modal tetapi bukan karena penambahan modal dari pemilik atau bukan
hutang melainkan melalui penjualan barang atau jasa kepada pihak lain,
karena pendapatan ini dapat dikatakan sebagai kontra prestasi yang
diterima atas jasa-jasa yang telah diberikan kepada pihak lain.
Jenis-jenis pendapatan adalah sebagai berikut:
1) Pendapatan Operasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
a) Penjualan kotor
Penjualan kotor adalah penjualan sebagaimana tercantum dalam
faktur atau jumlah awal pembebanan sebelum dikurangi penjualan
return dan potongan penjualan.
b) Penjualan bersih
Penjualan bersih adalah penjualan yang diperoleh dari penjualan
kotor dikurangi return penjualan ditambah dengan potongan
penjualan lain-lain.
2) Pendapatan Non Operasi
Pendapatan non operasi dapat diperoleh dari dua sumber yaitu:
a) Pendapatan bunga
Pendapatan bunga adalah pendapatan yang diterima perusahaan
karena telah meminjamkan uangnya kepada pihak lain.
b) Pendapatan sewa
Pendapatan sewa adalah pendapatan yang diterima perusahaan
karena telah menyewakan aktivanya untuk perusahaan lain.
Secara garis besar, jenis bidang usaha yang menghasilkan pendapatan yang
terdapat pada PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Adi
Soemarmo Surakarta adalah sebagai berikut:
a. Pendapatan Jasa Pelayanan Aeronautika
Pendapatan dari jasa pelayanan Aeronautika antara lain sebagai berikut:
1) Pendapatan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan
commit to user
2) Pendapatan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U)
3) Pendapatan Jasa Pelayanan (PJP)
4) Pendapatan Pelayanan Jasa Ground Handling
5) Pendapatan Jasa Pelayanan Garbarata (Avio Bridge)
6) Pendapatan Pelayanan Extended Fee
b. Pendapatan Jasa Pelayanan Non Aeronautika
Pendapatan dari jasa pelayanan Non Aeronautika antara lain sebagai
berikut:
1) Pendapatan Sewa Ruang dan Tanah
2) Pendapatan Konsesi
3) Pendapatan Parkir Kendaraan, Peron, dan Pas Bandara
4) Pendapatan Pemakaian Telepon
5) Pendapatan Counter
6) Pendapatan Pemakaian Ruang Tunggu (First Class Lounge)
7) Pendapatan Pemasangan Reklame
B.PEMBAHASAN
Dalam menentukan besarnya pendapatan operasional yang diterima pada
tahun yang akan datang, terlebih dahulu akan dicari persentase kenaikan atau
penurunan pendapatan operasional selama empat tahun. Penentuan besarnya
pendapatan pada masa yang akan datang, diperoleh dengan menggunakan tiga
metode analisis trend, yaitu metode garis linier secara bebas, metode setengah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011. Dalam pembahasan kali ini, penulis
mengkhususkan untuk menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square
Method) untuk menganalisis trend dan untuk meramalkan pendapatan yang
akan diperoleh pada tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015. Sebelum menganalisis
trend dan meramalkan pendapatan yang diperoleh pada tahun-tahun yang akan
datang, pertama-tama dihitung dahulu persentase kenaikan/ penurunan
pendapatan operasional perusahaan. Rumus menentukan persentase kenaikan
atau penurunan pendapatan operasional adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan Jasa Pelayanan Aeronautika
a. Pendapatan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan
Pesawat Udara (PJP4U)
Berikut ini adalah tabel Pendapatan Pelayanan Jasa Pendaratan,
Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) PT Angkasa
Pura I (Persero) tahun 2008–2011, serta perhitungan persentase kenaikan
commit to user TABEL II.1
DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PJP4U
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
TAHUN PENDAPATAN
2008 4.253.000.000 2009 4.501.700.000 2010 3.726.200.000 2011 4.351.800.000 Sumber: PT Angkasa Pura I (Persero)
Persentase kenaikan atau penurunan PJP4U per tahun adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2009,
PJP4U PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp
248.700.000,00 atau meningkat 5,85% dari tahun 2008. Pada tahun 2010,
PJP4U PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami penurunan sebesar Rp
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
tahun 2011, PJP4U PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan
sebesar Rp 625.600.000,00 atau meningkat 16,79% dari tahun 2010.
Setelah menghitung persentasenya, selanjutnya akan menentukan trend
dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square Method).
Berikut ini adalah data komponen least square method, dimana Y adalah
data aktual dari pendapatan perusahaan.
TABEL II.2
LEAST SQUARE PJP4U
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
Y X X2 XY Sumber: Data yang diolah
commit to user
Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat perbedaan antara data aktual
dari pendapatan operasional perusahaan dengan data peramalannya pada
tabel berikut:
TABEL II.3
PERBEDAAN ANTARA PJP4U DENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD
TAHUN PENDAPATAN TREND
2008 4.253.000.000 4.280.040.000 2009 4.501.700.000 4.232.130.000 2010 3.726.200.000 4.184.220.000 2011 4.351.800.000 4.136.310.000 Sumber: Data yang diolah
33
GAMBAR II.1
GRAFIK TREND PJP4U
Sumber: Data yang diolah
commit to user
Berdasarkan gambar grafik di atas, nampak jelas bahwa garis trend
menunjukkan trend negatif, karena garis trend dimulai dari kiri atas turun
ke kanan bawah. Pada gambar di atas, Y’ menunjukkan garis trend,
sedangkan data asli (Y) tersebar di sekelilingnya. Dalam hal ini, Y’
adalah nilai dari ramalan dengan trend. Dari garis data aktual ke garis
trend atau selisih antara (Y – Y’) merupakan penyimpangan. Agar tidak
netral (atau nol) jika dijumlahkan, maka penyimpangan tersebut
dikuadratkan. Dalam metode ini, dicari garis trend yang jumlah kuadrat
dari penyimpangannya terkecil, dimana garis trend atau ramalan yang
mempunyai penyimpangan terkecil adalah yang terbaik.
Untuk peramalan tahun 2012, nilai X = 5, tahun 2013, nilai X = 7, tahun
2014, nilai X = 9, dan untuk tahun 2015, nilai X = 11 dihitung dari tahun
dasar (nilai X = 0) antara tahun 2009 dan 2010, besarnya ramalan jumlah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
b. Pendapatan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U)
Berikut ini adalah tabel Pendapatan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat
Udara (PJP2U) PT Angkasa Pura I (Persero) tahun 2008–2011, serta
perhitungan persentase kenaikan atau penurunannya:
TABEL II.4
DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PJP2U
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
TAHUN PENDAPATAN
2008 12.135.000.000 2009 11.401.500.000 2010 13.737.200.000 2011 20.014.900.000 Sumber: PT Angkasa Pura I (Persero)
Persentase kenaikan atau penurunan PJP2U per tahun adalah sebagai
commit to user
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2009,
PJP2U PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami penurunan sebesar Rp
773.500.000,00 atau menurun 6,04% dari tahun 2008. Pada tahun 2010,
PJP2U PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp
2.335.700.000,00 atau meningkat 20,49% dari tahun 2009. Sedangkan
pada tahun 2011, PJP2U PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami
kenaikan sebesar Rp 6.277.700.000,00 atau meningkat 45,70% dari tahun
2010. Setelah menghitung persentasenya, selanjutnya akan menentukan
trend dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square
Method). Berikut ini adalah data komponen least square method, dimana
Y adalah data aktual dari pendapatan perusahaan.
TABEL II.5
LEAST SQUARE PJP2U
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
Y X X2 XY
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat perbedaan antara data aktual
dari pendapatan operasional perusahaan dengan data peramalannya pada
tabel berikut:
TABEL II.6
PERBEDAAN ANTARA PJP2U DENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD
TAHUN PENDAPATAN TREND
2008 12.135.000.000 10.425.840.000 2009 11.401.500.000 13.023.380.000 2010 13.737.200.000 15.620.920.000 2011 20.014.900.000 18.218.460.000 Sumber: Data yang diolah
GAMBAR II.2
GRAFIK TREND PJP2U
Sumber: Data yang diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Berdasarkan gambar grafik di atas, nampak jelas bahwa garis trend
menunjukkan trend positif, karena garis trend dimulai dari kiri bawah ke
kanan atas. Pada gambar di atas, Y’ menunjukkan garis trend, sedangkan
data asli (Y) tersebar di sekelilingnya.
Untuk peramalan tahun 2012, nilai X = 5, tahun 2013, nilai X = 7 tahun
2014, nilai X = 9, tahun 2015, nilai X = 11 dihitung dari tahun dasar
(nilai X = 0) antara tahun 2009 dan 2010, besarnya ramalan jumlah
PJP2U adalah:
c. Pendapatan Jasa Pelayanan (PJP)
Berikut ini adalah tabel Pendapatan Jasa Pelayanan (PJP) PT Angkasa
Pura I (Persero) tahun 2008–2011, serta perhitungan persentase kenaikan
commit to user TABEL II.7
DATA PERKEMBANGAN PJP
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
TAHUN PENDAPATAN
2008 1.139.600.000
2009 708.100.000
2010 773.600.000
2011 3.751.000.000 Sumber: PT Angkasa Pura I (Persero)
Persentase kenaikan atau penurunan PJP per tahun adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa persentase PJP PT
Angkasa Pura I (Persero) pada tahun 2009, mengalami penurunan
sebesar Rp 431.500.000,00, atau menurun sebesar 3,79%. Pada tahun
2010, PJP PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
tahun 2011, PJP PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan
sebesar Rp 2.977.400.000,00 atau meningkat 384,88% dari tahun 2010.
Setelah menghitung persentasenya, selanjutnya akan menentukan trend
dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square Method).
Berikut ini adalah data komponen least square method, dimana Y adalah
data aktual dari pendapatan perusahaan.
TABEL II.8
LEAST SQUARE PJP
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
Y X X2 XY
commit to user
Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat perbedaan antara data aktual
dari pendapatan operasional perusahaan dengan data peramalannya pada
tabel berikut:
TABEL II.9
PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN PJPDENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD
TAHUN PENDAPATAN TREND
2008 1.139.600.000 408.120.000 2009 708.100.000 1.198.090.000 2010 773.600.000 1.988.060.000 2011 3.751.000.000 2.778.030.000 Sumber: Data yang diolah
43
GAMBAR II.3
GRAFIK TREND PJP
Sumber: Data yang diolah
commit to user
Berdasarkan gambar grafik di atas, nampak jelas bahwa garis trend
menunjukkan trend positif, karena garis trend dimulai dari kiri bawah ke
kanan atas. Pada gambar di atas, Y’ menunjukkan garis trend, sedangkan
data asli (Y) tersebar di sekelilingnya.
Untuk peramalan tahun 2012, nilai X = 5, tahun 2013, nilai X = 7, tahun
2014, nilai X = 9, tahun 2015, nilai X= 11, dihitung dari tahun dasar
(nilai X = 0) antara tahun 2009 dan 2010, besarnya ramalan jumlah PJP
adalah:
d. Pendapatan Jasa Pelayanan Garbarata (Avio Bridge)
Berikut ini adalah tabel Pendapatan Jasa Pelayanan Garbarata (Avio
Bridge) PT Angkasa Pura I (Persero) tahun 2008–2011, serta perhitungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
TABEL II.10
DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN AVIO BRIDGE
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
TAHUN PENDAPATAN
2008 -
2009 681.500.000
2010 1.216.200.000 2011 1.376.200.000 Sumber: PT Angkasa Pura I (Persero)
Persentase kenaikan atau penurunan pendapatan Avio Bridge per tahun
adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa persentase
Pendapatan Avio Bridge PT Angkasa Pura I (Persero) pada tahun
2008-2009 belum bisa dihitung, karena pada tahun 2008 belum terdapat
Pendapatan Avio Bridge. Pada tahun 2010, Pendapatan Avio Bridge PT
Angkasa Pura I (Persero) mengalami kenaikan sebesar Rp
534.700.000,00 atau meningkat 78,46% dari tahun 2009. Sedangkan pada
tahun 2011, Pendapatan Avio Bridge PT Angkasa Pura I (Persero)
commit to user
dari tahun 2010. Setelah menghitung persentasenya, selanjutnya akan
menentukan trend dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least
Square Method). Berikut ini adalah data komponen least square method,
dimana Y adalah data aktual dari pendapatan perusahaan.
TABEL II.11
LEAST SQUARE PENDAPATAN AVIO BRIDGE
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
Y X X2 XY
- -3 9 -
681.500.000 -1 1 -681.500.000 1.216.200.000 1 1 1.216.200.000 1.376.200.000 3 9 4.128.600.000 3.273.900.000 0 20 4.663.300.000 Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat perbedaan antara data aktual
dari pendapatan operasional perusahaan dengan data peramalannya pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
TABEL II.12
PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN AVIO BRIDGE DENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD
TAHUN PENDAPATAN TREND
2008 - 118.980.000
2009 681.500.000 585.310.000 2010 1.216.200.000 1.051.640.000 2011 1.376.200.000 1.517.970.000 Sumber: Data yang diolah
GAMBAR II.4
GRAFIK TREND PENDAPATAN AVIO BRIDGE
Sumber: Data yang diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Berdasarkan gambar grafik di atas, nampak jelas bahwa garis trend
menunjukkan trend positif, karena garis trend dimulai dari kiri bawah ke
kanan atas. Pada gambar di atas, Y’ menunjukkan garis trend, sedangkan
data asli (Y) tersebar di sekelilingnya.
Untuk peramalan tahun 2012, nilai X = 5, tahun 2013, nilai X = 7, tahun
2014, nilai X = 9, tahun 2015, nilai X = 11, dihitung dari tahun dasar
(nilai X = 0) antara tahun 2009 dan 2010, besarnya ramalan jumlah
pendapatan Avio Bridge adalah:
2. Pendapatan Jasa Pelayanan Non Aeronautika
a. Pendapatan Sewa
Berikut ini adalah tabel Pendapatan Sewa PT Angkasa Pura I (Persero)
tahun 2008–2011, serta perhitungan persentase kenaikan atau
commit to user TABEL II.13
DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN SEWA
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
TAHUN PENDAPATAN
2008 1.335.200.000 2009 2.239.000.000 2010 2.369.900.000 2011 2.868.800.000 Sumber: PT Angkasa Pura I (Persero)
Persentase kenaikan atau penurunan pendapatan sewa per tahun adalah
sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa persentase
Pendapatan Sewa PT Angkasa Pura I (Persero) pada tahun 2009,
mengalami kenaikan sebesar Rp 903.800.000,00, atau meningkat 67,70%
dari tahun 2008. Pada tahun 2010, Pendapatan Sewa PT Angkasa Pura I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Setelah menghitung persentasenya, selanjutnya akan menentukan trend
dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square Method).
Berikut ini adalah data komponen least square method, dimana Y adalah
data aktual dari pendapatan perusahaan.
TABEL II.14
LEAST SQUARE PENDAPATAN SEWA
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
commit to user
Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat perbedaan antara data aktual
dari pendapatan operasional perusahaan dengan data peramalannya pada
tabel berikut:
TABEL II.15
PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN SEWADENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD
TAHUN PENDAPATAN TREND
2008 1.335.200.000 1.493.450.000 2009 2.239.000.000 1.966.640.000 2010 2.369.900.000 2.439.810.000 2011 2.868.800.000 2.912.980.000 Sumber: Data yang diolah
53
GAMBAR II.5
GRAFIK TREND PENDAPATAN SEWA
Sumber: Data yang diolah
commit to user
Berdasarkan gambar grafik di atas, nampak jelas bahwa garis trend
menunjukkan trend positif, karena garis trend dimulai dari kiri bawah ke
kanan atas. Pada gambar di atas, Y’ menunjukkan garis trend, sedangkan
data asli (Y) tersebar di sekelilingnya.
Untuk peramalan tahun 2012, nilai X = 5, tahun 2013, nilai X = 7, tahun
2014, nilai X = 9, tahun 2015, nilai X = 11, dihitung dari tahun dasar
(nilai X = 0) antara tahun 2009 dan 2010, besarnya ramalan jumlah
pendapatan sewa adalah:
b. Pendapatan Konsesi
Berikut ini adalah tabel Pendapatan Konsesi PT Angkasa Pura I (Persero)
tahun 2008–2011, serta perhitungan persentase kenaikan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
TABEL II.16
DATA PERKEMBANGAN JUMLAH PENDAPATAN KONSESI
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
TAHUN PENDAPATAN
2008 2.033.200.000 2009 4.009.800.000 2010 3.790.900.000 2011 4.466.100.000 Sumber: PT Angkasa Pura I (Persero)
Persentase kenaikan atau penurunan pendapatan konsesi per tahun adalah
sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa persentase
Pendapatan Konsesi PT Angkasa Pura I (Persero) pada tahun 2009,
mengalami kenaikan sebesar Rp 1.976.600.000,00, atau meningkat
commit to user
Angkasa Pura I (Persero) mengalami penurunan sebesar Rp
218.900.000,00 atau menurun 5,46% dari tahun 2009. Sedangkan pada
tahun 2011, Pendapatan Konsesi PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami
kenaikan sebesar Rp 675.200.000,00 atau meningkat 17,81% dari tahun
2010. Setelah menghitung persentasenya, selanjutnya akan menentukan
trend dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square
Method). Berikut ini adalah data komponen least square method, dimana
Y adalah data aktual dari pendapatan perusahaan.
TABEL II.17
LEAST SQUARE PENDAPATAN KONSESI
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
Y X X2 XY
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat perbedaan antara data aktual
dari pendapatan operasional perusahaan dengan data peramalannya pada
tabel berikut:
TABEL II.18
PERBEDAAN ANTARA PENDAPATAN KONSESIDENGAN
PERAMALAN MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD
TAHUN PENDAPATAN TREND
2008 2.033.200.000 2.513.030.000 2009 4.009.800.000 3.221.010.000 2010 3.790.900.000 3.928.990.000 2011 4.466.100.000 4.636.970.000 Sumber: Data yang diolah
GAMBAR II.6
GRAFIK TREND PENDAPATAN KONSESI
Sumber: Data yang diolah