• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan jenis pekejaan orang tua : studi kasus SMA Stella Duce Bantul.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan jenis pekejaan orang tua : studi kasus SMA Stella Duce Bantul."

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA DAN

JENIS PEKERJAAN ORANG TUA

Studi Kasus : Siswa Kelas XI dan XII SMA STELLA DUCE Bantul

Agnes Kurnia Sejati Universitas Sanata Dharma

2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan jenis pekerjaan orang tua berpengaruh terhadap hubungan antara lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Stella Duce Bantul pada siswa kelas XI dan XII di bulan Agustus 2008. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi, wawancara dan kuesioner, dengan teknik purposive sampling, serta responden sebanyak 96 siswa. Teknik analisis data menggunakan model persamaan regresi variabel dummy.

(2)

viii

ABSTRACT

THE EFFECT OF STUDENT’S LEARNING ENVIRONMENT TOWARDS STUDENT’S ACHIEVEMENT PERCEIVED FROM

LEVEL OF PARENT’S EDUCATION, PARENT’S INCOME AND KIND OF PARENT’S OCCUPATION

A Case Study: on The 11th and 12th Class of Stella Duce Senior High School Students Bantul

Agnes Kurnia Sejati Sanata Dharma University

2008

The aims of the study are to find out whether the level of parent’s education, parent’s income and parent’s occupation affect the relationship between student’s learning environment and student’s achievement

The research was conducted on the 11th and 12th class of Stella Duce Senior High School Students Bantul in August 2008. The data collection techniques were documentation, interview and questionnaire. The research used purposive sampling technique with 96 students as the samples. The data analysis technique was the regression model developed by Chow.

(3)

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA DAN

JENIS PEKERJAAN ORANG TUA

Studi Kasus SMA STELLA DUCE Bantul

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Agnes Kurnia Sejati NIM: 031334008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA DAN

JENIS PEKERJAAN ORANG TUA

Studi Kasus SMA STELLA DUCE Bantul

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Agnes Kurnia Sejati NIM: 031334008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

MOTTO

Kita cuma hidup sekali saja di dunia ini.

Tetapi kalau kita hidup dengan baik dan benar,

sekali saja hidup sudah cukup.

Hidup yang benar dan jujur artinya,

menjalani kehidupan sedemikian rupa,

sehingga orang tidak takut lagi akan kematian.

(St.Theresia dari Avilla)

Didalam kasih tidak ada ketakutan,

Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan,

sebab ketakutan mengandung kekuatan.

Barangsiapa takut,

ia tidak sempurna di dalam kasih.

Kita mengasihi,

karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

(Yoh 4:18-19)

Apa yang kamu lihat, itu yang kamu rasakan

Apa yang kamu rasakan, itu yang kamu pikirkan

Apa yang kamu pikirkan, itu yang kamu lakukan

Lakukanlah apa yang kamu lihat, rasakan dan pikirkan

(8)

v

PERSEMBAHAN

Skripsi Ini Kupersembahkan Untuk:

Yesus Kritus Yang Selalu Menyertaiku

Dan Tahu Apa Yang Terbaik Buat Aku

Kedua Orang Tuaku,

Bapak Petrus Kanisius Margono Dan Ibu MM. Suharti

Kakak- Kakakku Yang Baik Hati Dan Tahu Apa Mauku

(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah saya sebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 3 Desember 2008 Penulis

(10)

vii

ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA DAN

JENIS PEKERJAAN ORANG TUA

Studi Kasus : Siswa Kelas XI dan XII SMA STELLA DUCE Bantul

Agnes Kurnia Sejati Universitas Sanata Dharma

2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan jenis pekerjaan orang tua berpengaruh terhadap hubungan antara lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Stella Duce Bantul pada siswa kelas XI dan XII di bulan Agustus 2008. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi, wawancara dan kuesioner, dengan teknik purposive sampling, serta responden sebanyak 96 siswa. Teknik analisis data menggunakan model persamaan regresi variabel dummy.

(11)

viii

ABSTRACT

THE EFFECT OF STUDENT’S LEARNING ENVIRONMENT TOWARDS STUDENT’S ACHIEVEMENT PERCEIVED FROM

LEVEL OF PARENT’S EDUCATION, PARENT’S INCOME AND KIND OF PARENT’S OCCUPATION

A Case Study: on The 11th and 12th Class of Stella Duce Senior High School Students Bantul

Agnes Kurnia Sejati Sanata Dharma University

2008

The aims of the study are to find out whether the level of parent’s education, parent’s income and parent’s occupation affect the relationship between student’s learning environment and student’s achievement

The research was conducted on the 11th and 12th class of Stella Duce Senior High School Students Bantul in August 2008. The data collection techniques were documentation, interview and questionnaire. The research used purposive sampling technique with 96 students as the samples. The data analysis technique was the regression model developed by Chow.

(12)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya, sehingga skripsi dengan judul

“PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG

TUA, TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA DAN JENIS PEKERJAAN

ORANG TUA” studi kasus siswa kelas XI dan XII SMA Stella Duce Bantul

dapat penulis selesaikan dengan baik. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak pihak terlibat memberi petunjuk, bimbingan, dan bantuan. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih berlimpah kepada:

1. Bapak Drs. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(13)

x

4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan dorongan, bimbingan, petunjuk, kritik, saran dan waktu bagi saya selaku penulis dengan penuh kesabaran.

5. Ibu Cornelio Purwantini, S. Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan pengarahan untuk skripsi yang saya buat ini.

6. Ibu Rita Eny Purwanti, S. Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan pengarahan untuk skripsi yang saya buat ini.

7. Dosen- dosen Prodi PAK, terima kasih karena telah membimbing kuliah saya. 8. Mbak Aris dan Pak Wawiek yang dengan sabar membantu mahasiswa Prodi

PAK dan khususnya saya dalam pelayanan informasi dan kebutuhan pendidikan.

9. Bapak Joko Wicoyo yang telah bersedia membantu memperbaiki abstrak inggris.

10.Bapak Waluyo dan Mas Romi serta karyawan Sanata Dharma Lainnya yang dengan sabar mau membantu membukakan ruangan Bapak Muhadi, meskipun sedang sibuk bekerja.

11.Kepala sekolah SMA Stella Duce Bantul beserta guru dan para stafnya yang telah memberikan ijin penelitian di SMA Stella Duce Bantul dan telah banyak memberi masukan dan bantuan kepada saya.

12.Siswa- siswi kelas XI dan XII SMA Stella Duce Bantul yang telah bersedia menjadi responden penelitia n ini.

(14)

xi

14.Kedua orang tuaku tercinta, terima kasih atas semua doa dan pengorbanan yang telah diberikan, Semoga anakmu ini bisa menjadi seseorang yang bisa kalian banggakan.

15.Kakak- kakak ku yang selalu membagikan rejekinya untuk adekmu yang sedikit manja ini, “Gak mau tau, Pokoknya beli’in”….Nama ku ada S.Pd nya lho……

16.Yudhy, thanks to doa, semangat, dukungan dan perhatianmu…...Ingatkan aku jika aku salah melangkah…….Proficiat untuk cita- citamu……..

17.Anjar, Nova dan Agung, thanks guys dah bantuin penelitiank u, inget lagunya “Sahabat Sejatinya” Shella On 7…..

18.Ridha, Erie dan Wahyu, kalian memang seperti hantu datang dan pergi tiba- tiba, selalu tau kapan kalian aku butuhkan, makasih banget telah mendukung ku dan sebagai tempat sampah uneg- unegku.

19.Temen seperjuanganku, Bang Saiphul, akhirnya………….Aku lulus juga, walaupun katamu aku masih pantes jadi anak SMP, he…he…Akhirnya kita pake toga bareng kan…..

20.Mbak Dewi Arlen dan Mas Chandra, ayo tunjukkan sapa kalian, masa kalah sama adek- adeknya……

21.Astri dan Mbak Ima, proficiat buat kita semua

22.Arie dan Uchiek sahabatku, terima kasih atas dukungan dan doa kalian. Huh……Kenalin namaku “Agnes Kurna Sejati, S.Pd., huahaha….

(15)

xii

25.Dian dan Deshe, kapan kita kemana?Kalian emang pantes tak repotin, tapi kalian seneng kan?Hik…Hik….

26.Temen- temen PAK ’03 seperjuangan, akhirnya kita lulus …….

27.Temen- temen yang tak henti- hentinya memberikan dukungan dan doa sebelum ujian. Terima kasih atas doanya ya…..

28.Dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan sati per satu, terima kasih atas bantuan, doa dan dukungannya....Thanks for all....

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Penulis

(16)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………. I

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ……….. iii

HALAMAN MOTTO ……….. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……… vi

ABSTRAK ………. vii

ABSTRACT ……….. viii

KATA PENGANTAR ………... ix

DAFTAR ISI ………. xiii

DAFTAR TABEL ……….. xvii

DAFTAR GAMBAR ……….. xix

DAFTAR LAMPIRAN ………... xx

BAB I.PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Batasan Masalah ………. 3

C. Rumusan Masalah ……….. 3

D. Tujua n Penelitian ………... 4

(17)

xiv BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar, Lingkungan Belajar Siswa, Tingkat Pendidikan ..Orang Tua, Tingkat Pendapatan Orang Tua Dan Jenis Pekerjaan Orang Tua 6

1. prestasi belajar... 6

a. Belajar ……….. 6

b. Pengertia n Prestasi Belajar ……….. 7

c. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ……….. 8

2. Lingkungan Belajar... 10

a. Definisi Lingkungan Belajar ……….. . 10

b. Lingkunga n Keluarga …...………... 10

c. Lingkungan Sekolah ……… 12

d. Lingk ungan Masyarakat ……….. 14

3. Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 16

4. Tingkat Pendapatan Orang Tua ……… .... 18

5. Jenis Pekerjaan Orang Tua ……….... 19

B. Kajian Penelitian Yang Relevan... 20

C. Kerangka Berfikir ... 21

1. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Hubungan Antara Lingkungan Bela jar dan Prestasi Belajar Siswa... 21

2. Pengaruh Tingkat Pendapatan Orang Tua Terhadap Hubungan Antara Lingkungan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa... 22

3. Pengaruh jenis Pekerjaan Orang Tua Terhadap Hubungan Antara Lingkungan Bela jar dan Prestasi Belajar Siswa... 24

(18)

xv

E. Hipotesis Penelitian... 26

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 27

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

C. Subjek dan Objek Penelitian... 27

D. Populasi dan Sampel ... 28

E. Operasionalisasi Variabel ... 28

F. Teknik Pengumpulan Data... 31

G. Pengujian Pengujian Instrumen ... 38

H. Teknik Analisis Data... 42

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Sekolah ………... 49

B. Visi dan Misi ………... 50

C. Sumber Daya Manusia………... 51

D. Siswa SMA Stella Duce Bantul………... 53

E. Pegawai Tata Usaha, Kesehatan sekolah dan Perpustakaan……. 53

F. Fasilitas………... 54

G. Sarana dan Prasarana Fasilitas Sekolah………. 54

H. Usaha-Usaha Penempatan Lulusan……….... 56

I. Kurikulum……… 57

J. Struktur Organisasi……….. 57

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ………. 59

B. Analisis Data …….……… 64

1. Pengujian Prasyarat Analisis ……… 64

2. Pengujian Hipotesis ………. 66

(19)

xvi BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ……… 75

B. Keterbatasan Penelitian……….………. 77

C. Saran - Saran……… 78

DAFTAR PUSTAKA ………... 79

(20)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi – Kisi Kuisioner Variabel Lingkungan Belajar

Sisw... 33

Tabel 3.2 Skor Item Variabel Lingkungan Belajar Siswa ……... 35

Tabel 3.3 Kisi – Kisi Kuisioner Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua ……… 35

Tabel 3.4 Skor item variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua … 36 Tabel 3.5 Kisi – Kisi Kuisioner Tingkat Pendapatan Orang Tua 36 Tabel 3.6 Skor item variabel Tingkat Pendapatan Orang Tua … 37 Tabel 3.7 Kisi – Kisi Kuisioner Variabel Jenis Pekerjaan Orang Tua ……….. 37

Tabel 3.8 Skor Item Variabel Jenis Pekerjaan Orang Tua ……. 37

Tabel 3.9 Rangkuman Uji Validitas Variabel Lingkungan Belajar Siswa ... 40

Tabel 3.10 Standar Patokan Penilaian Dengan PAP II ………… 43

Tabel 4.I Daftar Guru dan Karyawan ... 51

Tabel 4.2 Daftar Jumlah Siswa ... 53

Tabel 5.1.I Lingkungan Belajar Siswa ... 60

Tabel 5.1.2 Prestasi Belajar Siswa ... 61

Tabel 5.1.3 Penilaian Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 61

Tabel 5.1.4 Penilaian Tingkat Pendapatan Orang Tua ... 61

(21)

xviii

Tabel 5.2.1 Hasil Pengujian Normalitas ……….. .. 64 Tabel 5.2.2 Rangkuman Hasil Uji Linieritas ……….. 65 Tabel 5.2.3 Hasil Uji Pengaruh Variabel Dummy (Tingkat

Pendidikan Orang Tua) Terhadap Hubungan Variabel Bebas Dan Variabel Terikat ……….. 66 Tabel 5.2.4 Hasil Uji Pengaruh Variabel Dummy (Tingkat

Pendapatan Orang Tua) Terhadap Hubungan Variabel Bebas Dan Variabel Terikat ……….. 68 Tabel 5.2.5 Hasil Uji Pengaruh Variabel Dummy (Jenis

(22)

xix

DAFTAR GAMBAR

(23)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner ………. 1

(24)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia bukanlah hal yang mudah untuk ditentukan ukuran kua ntitasnya. Ukuran kuantitas tersebut umumnya didekati dengan pencapaian prestasi dalam belajar. Sementara, prestasi belajar dapat ditentukan berdasarkan hasil evaluasi belajar.

Untuk mendapatkan suatu hasil atau prestasi yang baik, maka dalam diri siswa diperlukam adanya motivasi atau dorongan untuk melakukan aktivitas tertentu. Paling tidak ada dua faktor yang berkaitan dengan prestasi belajar untuk memotivasi sema ngat siswa, yaitu faktor intern dan faktor ekstern

peserta didik. Faktor intern merupakan faktor- faktor yang berasal atau bersumber dari diri pribadi peserta didik. Faktor intern tersebut meliput: prasyarat belajar, yaitu pengetahuan yang sudah dimiliki oleh seorang siswa sebelum dia mengikuti pelajaran berikutnya; kondisi pribadi siswa yang meliputi kesehatan,dan kecerdasan. Sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang berasal atau bersmber dari luar pribadi peserta didik. Faktor

(25)

Untuk menunjang prestasi belajar siswa maka lingkungan juga turut berperan aktif. Karena dengan lingkungan belajar yang baik akan menambah semangat siswa dalam belajar. Lingkungan disini meliputi lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal atau masyarakat dan lingkungan sekolah. Disini kesadaran orang tua tentang dunia pendidikan sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat bagi anaknya

Biaya pendidikan yang sangat mahal mengakibatkan para orang tua tidak mampu menyediakan lingkungan belajar yang mendukung prestasi belajar siswa, misalnya untuk memberikan pendidikan yang berkualitas. Pada umumnya, pendidikan yang berkualitas identik dengan pendidikan yang mahal. Memang tidak dapat kita pungkiri bahwa dengan pendidikan yang mahal tersebut sebanding dengan timbal balik yang kita dapatkan.

Disamping biaya pendidikan yang tinggi, pendampingan orang tua juga berpengaruh terhadap perkembangan belajar siswa. Siswa tidak hanya belajar di sekolah saja, tetapi juga di rumah. Disitu letak peran penting orang tua sebagai pendamping anak sangat diperlukan. Dirumah anak bertanya tentang apapun yang tidak dia mengerti dengan orang tuanya. Nah, apa yang terjadi apabila oarang tua tidak dapat membimbing anak dan memnyediakan lingkungan belajar yang sehat hanya dikarenakan tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan jenis pekerjaan orang tua tidak mendukung.

(26)

Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Orang Tua, Tingkat Pendapatan

Orang Tua Dan Jenis Pekerjaan Orang Tua” yang mengambil studi kasus

di SMA Stella Duce Bantul

B. Batasan Masalah

Menyadari banyaknya masalah yang dihadapi dalam usaha peningkatan prestasi belajar siswa, maka dalam penelitian ini penulis membatasi untuk mengadakan analisis tentang faktor- faktor dari dalam dan dari luar diri siswa yang mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa. Faktor- faktor yang akan penulis analisis adalah pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan jenis pekerjaan orang tua. Dalam penelitian responden yang dipilih adalah siswa SMA Stella Duce Bantul khususnya untuk kelas XI dan XII

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Apakah tingkat pendidikan orang tua berpengaruh terhadap hubungan antara lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar siswa ?

(27)

3. Apakah jenis pekarjaan orang tua berpengaruh terhadap hubungan antara lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar siswa ?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, penelitian ini memiliki tujuan penelitian yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah tingkat pendidikan orang tua berpengaruh terhadap hubungan antara lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

2. Untuk mengetahui apakah tingkat pendapatan orang tua berpengaruh terhadap hubungan antara lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

3. Untuk mengetahui apakah jenis pekerjaan orang tua berpengaruh terhadap hubungan antara lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar siswa

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah sebagai berikut 1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi sekolah sebagai dasar pertimbangan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

(28)

3. Bagi Penulis

(29)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Prestasi Belajar, Lingkungan Belajar Siswa, Tingkat Pendidikan Orang

Tua, Tingkat Pendapatan Orang Tua Dan Jenis Pekerjaan Orang Tua

1. Prestasi Belajar

a. Belajar

Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti, berhasil atau gagalnya tujuan pendidikan tersebut sangat tergantung dari proses belajar yang dialami siswa, baik ketika mereka berada di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga mereka sendiri (Muhibbin Syah 1995; 88).

Dari bukunya Roestiyah (1982;149), menurut Lester D.Crow dan Alice Crow, mengatakan bahwa belajar adalah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Dalam definisi ini dikatakan bahwa seseorang belajar kalau ada perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dalam menguasi ilmu pengetahuan.

(30)

semua peubahan dapat disebut belajar, misalnya bayi yang belum bisa berjalan, perubahan ini terjadi karena kematangan.

Jadi berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses kegiatan ya ng merupakan suatu perubahan tingkah laku, namun demikian tidak semua perubahan tingkah laku bisa disebut belajar.

b. Pengertian Prestasi belajar

Prestasi belajar adalah hasil suatu kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf ataupun kata yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dapat dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu, Dimyati (2005;200)

Dalam penelitiannya Liza Jatu (2006:6), Sunarya mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah suatu perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Prestasi belajar dapat diartikan prestasi umum dan dapat pula diartikan sebagai prestasi mata pelajaran tertentu.

Menurut Winkel (1993) prestasi belajar secara umum digunakan sebagai bukti usaha yang dicapai atau bukti perubahan yang terjadi pada siswa dalam bidang pengetahuan, ketrampilann, dan sikap sebagai hasil dari proses belajar.

(31)

c. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Secara umum faktor- faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi : (Muhibbin Syah 1995; 132)

a) Faktor internal (faktor dalam diri siswa) yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa

1. Intelegensi siswa

Secara umum diartikan sebagai kemampuan psiko fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan secara tepat. 2. Sikap siswa

Sikap adalah gejala- gejala internal yang berdimensi afektif yang berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon (response tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainya baik secara positif maupun negatif.

3. Bakat siswa

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan dimasa yang akan datang.

4. Minat siswa

Minat (interest) berarti kecenderungan dan gairah yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

5. Motivasi siswa

Motivasi dibedakan menjadi dua yaitu: pertama, motivasi intrinsik

(32)

yang kedua, adalah motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar individu siswa yang dapat mendorongnya untuk melakukan tindakan belajar

6. Keteraturan dan kedisiplinan

Kebiasaan hidup teratur dalam segala hal termasuk dalam perbuatan, memberi pengaruh yang besar terhadap jalan pikiran seseorang. Dengan keteraturan dan kedisiplinan seseorang akan mempunyai cara berpikir yang teratur pula. Dalam hal ini merupakan modal yang sangat penting dalam menjalankan tugas belajar

b) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan disekitar siswa:

1. Lingkugan sosial

Lingkunga n sosial sekolah seperti: guru, para staf administrasi, dan teman- teman sekelas dapat mempengaruhi semagat belajar seorang siswa. Selanjutnya yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga temam- teman sepermainan disekitar perkampungan siswa tersebut.

Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat- sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan

(33)

2. Lingkungan non sosial

Faktor- faktor yang termasuk lingkungan non sosial siswa adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat- alat belajar, keadaan cuaca dan waktu yan digunakan siswa. Faktor- faktor ini dipandang turut mementukan keberhasilan siswa dalam belajar.

2. Lingkungan Belajar

a. Definisi Lingkungan Belajar

Orang sering menga rtikan lingkungan secara sempit, seolah- olah lingkungan hanyalah alam sekitar diluar diri manusia/ individu. Lingkungan itu, sebenarnya mencakup segala material dan stimulasi di dalam dan diluar individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun social cultural.

Lingkungan adalah sesuatu yang ada di dalam sekitar yang memiliki makna dan atau pengaruh tertentu kepada individu (Oemar Humalik, 2003;152-153). Faktor lingkungan memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar siswa, karena siswa hidup dalam masyarakat yang tidak lepas dari lingkungan. Lingkungan belajar yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa meliputi:

b. Lingkungan Keluarga

Dikutip oleh Muhibbin Syah (1995; 138), Patterson dan Louber

(34)

praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat memberi dampak baik atau buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai siswa. Contoh pengelolaan keluarga yang keliru diterapkan oleh orang tua, yaitu kelaleaian orang tua dalam mengawasi anak, dapat menimbulkan akibat buruk. Hal ini, dapat menyebabkan anak tidak mau belajar dan dapat menyebabkan anak berperilaku menyimpang.

Menurut Roestiyah (1982:159), faktor-faktor dari keluarga yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu:

a. Cara Mendidik

Orang tua yang dalam mendidik cenderung memanjakan anak akan menjadi anak yang kurang bertanggung jawab dan takut menghadapi berbagai tantangan. Juga orang tua dalam mendidik anak secara keras, anak cenderung akan menjadi seorang yang penakut.

b. Suasana Keluarga

Hubungan antar keluarga yang kurang intim/dinamis, menimbulkan suasana kaku, tegang didalam keluarga, menyebabkan anak kurang semangat untuk belajar. Susana yang menyenangkan, akrab dan penuh kasih sayang akan dapat memberikan motivasi yang mendalam pada anak.

c. Pengertian dari Orang Tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua. Bila anak sedang belajar hendaknya jangan diganggu dengan tugas–tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendukungnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak disekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya. d. Keadaan Sosial Ekonomi Keluarga

(35)

e. Latar Belakang Kebudayaan Pendidikan

Tingkat pendidikan dan kebiasaan anggota keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Anak sedini mungkin perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.

c. Lingkungan Sekolah

Pendidikan disekolah sebagai akibat dari pemenuhan akan pentingnya pendidikan. Sekolah tidak hanya terdiri dari gedung saja, melainkan sarana dan prasaran lain yang dapat menunjang pendidikan. Sekolah merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah materi pelajaran. Oleh karena itu, perlu diciptakan lingkungnan sekolah yang dapat mendukung anak untuk belajar. Menurut Muhibbin Syah (1995;137), guru, para staf administrasi, dan teman- teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suritauladan yang baik dan rajin khusunya dalam hal belajar, misalnya rajin belajar dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif dalam kegiatan belajar siswa.

Menurut Roestiyah (1982:159-161), faktor- faktor yang mempengaruhi belajar siswa yang datang dari sekolah yaitu:

a. Interaksi Guru dan Murid

Guru yang kurang berinteraksi dengan para murid secara dekat, menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga siswa akan merasa jauh dari guru, maka segan untuk berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

b. Cara Penyajian

(36)

akan dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan mampu meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

c. Hubungan Antar Murid

Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, maka tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada group yang saling bersaing secara tidak sehat. Hubungan dalam kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing- masing individu tidak tampak. Suasana kelas semacam ini tentu tidak diharapkan. Guru harus mampu membina jiwa/hubungan kelas, agar dapat hidup gotong- royong, saling kebersamaan dalam belajar bersama.

d. Standar Pelajaran diatas Ukuran

Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran diatas ukuran standar. Akibatnya anak merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata pelajarannya, guru semacam itu merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian anak yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam penyampaian materi haruslah sesuai dengan kemampuan siswa masing- masing.

e. Media Pendidikan

Saat ini banyak sekali jumlah anak yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar anak dalam jumlah yang besar pula. Kebanyakan sekolah masih kurang dalam memiliki media dilihat dari jumlah dan kualitasnya.

f. Kurikulum

Sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar- mengajar yang mementingkan kebutuhan siswa. Guru perlu mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai perencanaan yang mendetail, agar dapat melayani anak belajar secara individual. Kurikulum sekarang belum dapat memberikan pedoman perencanaan yang demikian.

g. Keadaan Gedung

Keadaan dan jumlah gedung sekolah idealnya sesuai dengan jumlah siswa agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan nyaman. h. Waktu Sekolah

(37)

i. Pelaksanaan Disiplin

Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan proses belajar kurang disiplin, sehingga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Kurang bertanggung jawab, karena tidak melaksanakan tugas, toh tidak ada sangsi. Untuk itu proses belajar perlu disiplin, guna mengembangkan motivasi belajar yang kuat.

j. Metode Belajar

Banyak siswa yang melaksanakan cara belajar yang salah. Untuk itu perlu pembinaan dari guru. Guru dapat mengambil metode pengajaran yang tepat dalam mengajar agar bisa efektif dan memperoleh hasil yang tepat.

k. Tugas Rumah

Waktu belajar adalah di sekolah, waktu dirumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka guru jangan terlalu banyak memberikan tugas yang harus dikerjakan rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lain untuk kegiatan lain.

Selain itu yang perlu diperhatikan oleh pihak sekolah yaitu kebersihan lingkungan sekolah pada umumnya dan kebersihan kelas pada khususnya turut mempengaruhi proses belajar siswa.

d. Lingkungan Masyarakat

Siswa hidup di masyarakat. Hal ini bararti siswa adalah bagian dari warga masyarakat. Oleh karena itu, siswa menjalin hubungan dengan anggota masyarakat lainnya. Hubungan tersebut terjadi dengan teman sebaya, orang yang lebih tua, ataupun orang yang lebih muda. Faktor- faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa yang berpengaruh terhadap prestasi siswa menurut (Roestiyah, 1982:159-162) adalah sebagai berikut:

a. Mass Media

(38)

kurang menguntungkan dalam dunia pendidikan membuat anak berkurang dalam belajar.

b. Teman bergaul

Anak memang perlu bergaul dengan anak yang lain di lingkungan masyarakat sekitar untuk mengembangkan sosialisasinya tetapi dalam pergaulannya perlu di jaga supaya dalam pergaulan dengan temannya dapat membatasi dan mengontrol dengan siapa mereka bergaul sehingga tidak mengganggu kegiatan lain.

c. Kegiatan lain

Disamping belajar dirumah anak mempunyai kegiatan-kegiatan di luar sekolah seperti olah raga, bermain drama, kumpul bersama teman-teman dan sebagainya. Hal itu perlu diawasi dan dibatasi agar jangan sampai anak melupakan kewajiban untuk belajar.

d. Cara hidup lingkungan

Cara hidup bertetangga di sekitar rumah dimana anak itu tinggal, besar pengaruhnya pada pertumbuhan anak, misalnya di lingkungan sekitar memiliki jam belajar maka secara otomatis anak tersebut akan dapat belajar sesuai jam belajar masyarakat. Selain itu di lingkungan yang dapat mendukung anak rajin belajar maka anak tersebut memiliki kesadaran untuk belajar sendiri.

Sementara itu, didalam masyarakat yang lingkungan anak- anaknya rajin belajar dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lain untuk rajin belajar. Hal ini ditegaskan oleh Roestiyah (1982;163) yang mengatakan bahwa dilingkungan yang anak- anaknya rajin belajar, kemungkian besar anak akan terpengaruh untuk rajin belajar tanpa disuruh. Anak akan merasa malu jika mempunyai prestasi yang rendah, jika teman- teman disekitarnya mendapatkan prestasi belajar yang tinggi. Oleh karena itu, anak akan berusaha belajar keras agar tidak ketinggalan dengan teman- teman yang lain. Apabila teman disekitarnya tersebut teman sekelasnya, maka mereka bisa belajar bersama. Belajar bersama disini, dimaksudkan agar ketinggalan dalam mengikiti pelajaran dikelas dapat diatasi.

(39)

pengangguran dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Dalam kondisi masyarakat yang demikian, jika anak tidak berhati- hati dalam pergaulannya, anak dapat melupakan tugasnya sebagai pelajar.

3. Tingkat Pendidikan Orang Tua

Pendidikan merupakan sarana untuk mengembangkan sumber daya .pendidikan pada umumnya meliputi seluruh kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi individu, ditinjau dari banyak segi, yaitu mulai dari sejak dini hingga akhir hayat.

Menurut Driyarkara (1980,32) pendidikan adalah asasi dalam kehidupan manusia. Kita dapat mengatakan, bahwa dimana ada kehidupan manusia, bagaimanapun juga disitu pasti ada pendidikan.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkna bahwa pendidikan seseorang dapat diperoleh dari pengalaman hidupnya dari sejak masih bayi hingga akhir hayatnya.

Ada bermacam- macam bentuk pendidikan dengan sifat yang berbeda pula. Menurut Drs. Soelaiman Joesoef (1992:65) pendidikan dapat digolongkan dalam:

a.Pendidikan formal

(40)

b.Pendidikan informal

Yaitu pendiddikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari- hari dengan sadar atau tidak disadari, sejak seseorang lahir sampai mati di dalam keluarga, dalam pekerjaan atau pengalaman sehari- hari.

c.Pendidikan non- formal

Adalah pendidikan yang teratur, dengan sadar dilakukan tetapi tidak selalu mengikuti peraturan ynag ketat dan tetap

Jadi dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal adalah pendidikan yang diperoleh di bangku sekolah mulai dari SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi. Pendidikan informal yaitu pendid ikan yang diperoleh dari pengalaman hidup, sedangkan pendidikan non-formal diperoleh dri kelompok belajar seperti lembaga pendidikan.

Mubyanto (1988) mengatakan tingkat pendiddikan adalah pendidikan yang telah dicapai atau pernah ditempuh seseorang di lembaga pendidikan formal.

(41)

tua yang tingkat pendidikannya rendah akan sulit untuk membantu anaknya di dalam belajar, dikarenakan pengetahuan yang dimilikinya terbatas

4. Tingkat Pendapatan Orang tua

Pendapatan orang tua berkaitan dengan kemampuan orang tua dalam membiayai sekolah dan kemampuan menyediakan fasilitas- fasilitas pendidikan yang diperlukan anak.

San .S. hutabarat (1978:92) menyatakan penghasilan atau pendapatan adalah setiap hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha tertentu Pendapatan orang tua berdampak kepada kemampuan orang tua untuk membiayai sekolah dan kemampuan menyediakan fasilitas- fasilitas pendidikan yang diperlukan anak.

Menurut Gerungan (1967:182) pendapatan orang tua yang berpengaruh terhadap keadaan sosio ekonomi keluarga mempunyai peranan terhadap perkembangan anak- anak, apabila kita pikirkan bahwa dengan adanya perekonomian yang cukup, lingkungan materiil yang dihadapi anak dalam keluarga itu lebih luas, ia dapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam- macam kecakapan yang tidak ia kembangkan apabila tidak ada ala t-alatnya.

Mulyonio (1982;92-93), mengemukakan pendapatan dan penerimaan keluarga dapat bebentuk:

(42)

dan upah, dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas, hasil investasi seperti tabungan dan pensiun.

2. Pendapatan berupa barang, adalah segala pendapatan yang sifatnya regular akan tetapi selalu berbentuk balas jasa, tetapi dapat diterima dalam bentuk barang dan jasa. Misalnya tunjangan beras, tunjangan kesehatan dan lain- lain.

3. Lain- lain penerimaan barang dan jasa, adalah segala sesuatu penerimaan bersifat transfer redistributif dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga. Misalnya, penjualan barang yang dipakai, pinjaman uang hasil undian dan penagihan piutang.

5. Jenis Pekerjaan Orang Tua

Menurut Moenir pekerjaan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan/ perbuatan tetap yang dilakukan oleh seseorang yang akan menghasilkan sesuatu yang dinikmati, baik langsung maupun tidak langsung, baik hasil itu berupa barang atau jasa.

Sedangkan yang dimaksud dengan jenis pekerjaan adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan. Pekerjaan dibedakan menjadi dua jenis (Biro Pengembangan Sosial Budya II:12)

1. Pekerjaaan pokok

(43)

penghasilan dari pekerjaan pokok ini belum mencukupi untuk kepeluan hidupnya, maka perlu diusahakan adanya penghasilan lain diluar penghasilan pokok, yang disebut sebagai pekerjaan sampingan.

2. Pekerjaan sampingan atau sambilan

Pekerjaan sampingan adalah yang dimiliki atau dilakukan olek seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna mamenuhi kebutuhan hidup seharu- harinya. Sifat dari pekerjaan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok. Pekerjaan in sama halnya dengan pekejaan pokok yaitu tidaklah sama untuk maing- masaing orang.

Spillane (1982;14) membedakan pekerjaan menjadi 4 golongan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dasar penggolongan Splline yang sudah dimodifikasi. Golongan tersebut yaitu:

Golongan Jenis pekerjaan

A Buruh tani, buruh bangunan, tukang becak, pemulung B Petani, pengrajin, tukang

C Guru, wiraswasta, TNI/ POLRI, PNS non guru, dosen, dokter D Direktur, menejer, camat, bupati

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

(44)

Sedangkan menurut penelitian Sisilia Sriyani.2004, yang berjudul Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua, Tingkat Pendapatan Orang Tua, Bimbingan Orang Tua dan Fasilitas Belajar Di Rumah Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Mengambil kesimpulan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua, Tingkat Pendapatan Orang Tua, Bimbingan Orang Tua dan Fasilitas Belajar Di Rumah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap hubungan antara

lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

Suryabrata (1988) mengatakan bahwa: “Faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar adalah faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa”. Faktor dari dalam diri siswa meliputi kondisi psikologis dan fisiologis, sedangkan faktor dari luar meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat serta kelengkapan berbagai sarana dan prasarana dalam belajar. Selanjutnya dikemukakan pula oleh Bejdo (1999) bahwa keberadaan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan prestasi belajar siswa terdapat hubungan yang saling terkait. Bakat yang ada dalam diri siswa misalnya agar dapat berkembang baik, maka perlu ada dorongan dari keluarga dan masyarakat. Sebaliknya, lingkungan yang kurang mendukung dapat menghambat perkembangan siswa itu sendiri.

(45)

merupakan faktor yang memegang peranan yang sangat penting. Hal ini tidak terlepas dari adanya bahwa partisipasi orang tua berperan dalam pembentukan sikap siswa dan prestasi yang cukup dan berkualitas serta sikap yang demokratis dan bijaksana dari orang tua siswa dapat meningkatkan keinginan untuk lebih giat belajar supaya dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.

Setiap orang tua memberikan partisipasi dalam kegiatan belajar anak-anaknya dengan cara yang berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebut disebabkan karena latar belakang keluarga yang berbeda pula. Latar belakang yang dimaksudkan di sini adalah pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, tingkat sosial ekonomi orang tua, wawasan orang tua, dan komunikasi antara orang tua dengan anaknya. Dari beberapa latar belakang tersebut, pendidikan orang tua merupakan faktor yang biasanya dapat mempengaruhi partisipasi mereka terhadap anaknya, sehingga secara langsung atau tidak langsung berpengaruh pula terhadap prestasi belajar yang diperoleh siswa

Dengan demikian lingkungan belajar yang dapat mendukung prestasi belajar siswa adalah lingkungan belajar yang dipengaruhi dengan tingkat pendidikan orang tua sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang dapat mendukung dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Pengaruh tingkat pendapatan orang tua terhadap hubungan antara

lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

(46)

berpengaruh terhadap tinggi rendahnya pestasi belajar siswa. Orang tua yang dapat menyediakan lingkungan belajar yang dibutuhkan anak untuk menunjang prestasi belajar, pastinya merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkatkan prestasi belajar.

Lingkungan belajar yang dapat diciptakan keluarga untuk meningkatkan prestasi belajar anak adalah diantaranya menyediakan fasilitas yang diperlukan dan memberikan tempat pendidikan yang berkualitas. Untuk menyediakan itu semua memang tidak mudah, dan tidak murah. Semua itu dipengaruhi oleh tingkat ekonomi atau pendapatan orang tua.

Pengeluaran tiap-tiap keluarga berbeda-beda. Besarnya jumlah pengeluaran keluarga tergantung dari beberapa faktor, antara lain jumlah pendapatan, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan yang ditempuh dalam anggota keluarga dan status sosialnya.

Bagi keluarga yang tingkat pendapatannya tinggi, biaya pendidikan anak bukan merupakan suatu hal yang sulit. Maka segala fasilitas belajar yang diperlukan demi terciptanya prestasi yang tinggi dapat dengan mudah terpenuhi. Sehinnga mereka dapat belajar dengan nyaman dan pasti juga dapat belajar di sekolah yang berkualitas, sehingga dapat membantu proses perkembangan prestasi belajar siswa.

(47)

belajar mungkin saja tidak akan tersedia dan hal itu dapat mempengaruhi perkembangan prestasi belajar siswa. Karena orang tua tidak dapat memberikan lingkungan belajar yang dapat mendukung prstasi belajar siswa, itu menyebabakan proses perkembangan prestasi belajar siswa menjadi rendah.

Tingkat pendapatan orang tua mempengaruhi terciptanya lingkungan belajar dengan prestasi belajar. Dimana tingkat pendapatan orang tua menentukan bagaimana lingkungan belajar siswa yang dapat mendukung peningkatan prestasi belajar siswa

3. Pengaruh jenis pekarjaan orang tua terhadap hubungan antara

lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

Lingkungan belajar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi semangat siswa untuk berprestasi. Dengan lingkungan belajar yang sesuai dan mendukung proses belajar akan membantu siswa untuk belajar dan terus berprestasi. Keluarga merupakan salah satu bentuk lingkungan belajar. Dalam hal ini peran orang tua untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan juga perhatian orang tua sangat diperlukan sehingga dapat mendukung prestasi belajar siswa.

(48)

apabila orang tua mempunyai waktu yang cukup dan kesadaran akan pentingnya pendidikan. Untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dapat dilihat dari jenis pekerjaan orang tua, misalnya, jam kerja atau bidang pekerjaannya.

Jika orang tua mempunyai pekerjaan dengan jam kerja yang panjang dan tidak peduli dengan pendidikan maka mereka tidak dapat membimbing dan mengawasi anak dalam bergaul, sehingga lingkungan belajarnya menjadi tidak terkontrol dan prestasi belajarnya pun semakin rendah. Apalagi dalam usia anak SMA, mereka cenderung ingin bebas tidak mau banyak aturan. Dengan kesibukan orang tua dalam bekerja dan kesadaran pendidikan yang kurang menyebabkan mereka tidak ada waktu dan perhatian yang cukup untuk memperhatikan lingkungan belajar anak, sehingga dapat menyebabkan menurunnya prestasi belajar anak

(49)

D. Paradigma Penelitian

F. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu kesimpulan, tetapi kesimpulan tersebut belum final, masih harus dibuktikan kebenarannya. hipotesis dalam hal ini adalah sebagai berikut:

1. Tingkat pendidikan orang tua berpengaruh terhadap hubungan antara lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

2. Tingkat pendapatan orang tua berpengaruh terhadap hubungan antara lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

3. Jenis pekarjaan orang tua berpengaruh terhadap hubungan antara lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

Lingkungan Belajar

siswa

Prestasi Belajar

Siswa

Tingkat Pendapatan

Orang Tua Tingkat

Pendidikan Orang Tua

(50)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu merupakan suatu jenis penelitian mengenai pengaruh tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan jenis pekerjaan orang tua terhadap hubungan antara lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Obyek siswa yang terbatas, sehingga kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada obyek yang diteliti dan tidak berlaku untuk umum (Consuelo, 1993;72-73)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Stella Duce Bantul, penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2008

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI dan XII SMA Stella Duce Ba ntul. 2. Objek Penelitian

(51)

c. Tingkat pendidikan orang tua d. Tingkat pendapatan orang tua e. Jenis pekerjaan orang tua

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut (Suharsimi Arikumto,1991:102), populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang sejenis, akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan itu disebabkan karena adanya kearakteristik yang berlainan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Stella Duce Bantul.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI dan XII SMA Stella Duce Bantul yang berjumlah 96 siswa. Siswa kelas XI dan XII dipilih sebagai sampel dengan pertimbangan bahwa siswa kelas XI dan XII sudah beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya dalam waktu yang cukup lama dan mereka sudah dapat menyesuaikan kondisi di lingkungan belajar tersebut dalam cara dan strategi belajarnya.

E. Operasionalisasi Variabel

1. Variabel penelitian

(52)

yang lain. Dalam penelitian ini variabel bebas tersebut adalah lingkungan belajar siswa (X)

b. Variabel terikat adalah sejumlah gejala dengan berbagai unsur atau faktor di dalamnya yang adanya ditentukan atau dipengaruhi oleh adanya variabel yang lain, variabel terikat tersebut yaitu prestasi belajar siswa (Y). c. Variabel moderator adalah sejumlah gejala dengan berbagi unsur atau

faktor di dalamnya, yang harus dikendalikan agar tidak mempengaruhi atau dapat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel moderatornya yaitu:

1. Tingkat pendidikan orang tua (D1) 2. Tingkat pendapatan orang tua (D2) 3. Jenis pekerjaan orang tua (D3) 2. Definisi dan Pengukuran variabel

a) Variabel bebas (lingkungan belajar)

Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang ada di dalam maupun diluar diri individu yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor faktor yang mempengaruhi lingkungan belajar yaitu: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

(53)

Lingkungan sekolah merupakan tempat siswa mempelajari materi pelajaran. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah yang benar-benar dapat mendukung anak untuk belajar. Indikator lingkungan belajar di sekolah yang terdiri dari interaksi guru dan murid, sarana prasarana penunjang kelancaran kegiatan belajar dan lingkungan yang kondusif untuk belajar

Lingkungan masyarakat adalah tempat dimana siswa menjalin hubungan atau berinteraksi dengan anggota masyarakat lain. Siswa yang berasal dari lingkungan masyarakat yang baik diduga kuat juga akan mempengaruhi prestasi belajar yang baik pula. Indikator lingkungan belajar di masyarakat yang terdiri dari mass media, teman bergaul, kegiatan- kegiatan lain di masyarakat dan cara hidup lingkungan sekitar b) Variabel terikat (prestasi belajar)

Prestasi belajar adalah hasil usaha yang dicapai siswa setelah melakukan proses belajar dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes. Prestasi belajar diukur berdasarkan nilai rata-rata rapor semester II, kelas X dan XI SMA Stella Duce Bantul.

c) Variabel moderator

1. Tingkat pendidikan orang tua (D1)

(54)

adanya ijazah yang paling akhir diperolehnya misalnya; SD, SLTP, SMA, Diploma, Sarjana Muda atau Sarjana.

2. Tingkat pendapatan orang tua (D2)

Tingkat pendapatan orang tua adalah setiap hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha tertentu. Pendapatan orang tua berdampak kepada kemampuan orang tua untuk membiayai sekolah dan kemampuan menyediakan fasilitas- fasilitas pendidikan yang diperlukan anak. 3. Jenis pekerjaan orang tua (D3)

Jenis pekerjaan adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan. Dalam penelitian ini jenis pekerjaan dibedakan menjadi 4 golongan yaitu:

Golongan Jenis Pekerjaan

A = B = C = D =

Buruh tani, buruh bangunan, tukang becak, pemulung Petani, pengrajin, tukang

Guru, Wiraswasta, TNI/ POLRI, PNS non guru, dosen, dokter Direktur, menejer, camat, bupati

F. Teknik Pengumpulan Data.

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Dokumentasi.

(55)

notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar. Sebagai pedomannya adalah nilai yang tertera pada rapor siswa untuk semester II. Nilai tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui prestasi belajar siswa. 2. Wawancara

Menurut (Hadari Nawawi,1991;98) metode wawancara adalah alat yang dipergunakan dalam komunikasi yang berbentuk sejumlah pertanyaan lisan yang diajukan oleh pengumpul data sebagai pencari informasi. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang gambaran umum sekolah dan data lain yang dapat dipakai sebagai pelengkap.

3. Kuisioner

Adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal- hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto,1997; 140). Isi kuisioner ini yaitu bagian pegantar dan petunjuk pengisian; identitas siswa, tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan jenis pekerjaan orang tua; dan, lingkungan belajar siswa.

(56)

a. Variabel bebas (lingkungan belajar)

Tabel 3.1

Kisi – Kisi Kuisioner Variabel Lingkungan Belajar Siswa

Nomor item Variabel

Penelitian

Dimensi Indikator

+ -

Kewajiban orang tua mendidik anaknya sebagai pelajar

2 19

1. Cara mendidik orang tua

Dorongan dan semangat dari orang tua

1 30

2. Suasana keluarga

Kebiasaan dalam keluarga 6, 7 20

Orang tua selalu memperhatikan proses belajar di rumah

31 9

3. Pengertian orang tua

Orang tua selalu menanyakan hasil belajar dari sekolah

11 32

Pemberian uang saku 18

4. Keadaan sosial ekonomi keluarga

Penghasilan orang tua 17 21 Lingkungan

belajar di keluarga

5. Latar belakang kebudayaan keluarga

Tingkat pendidikan orang tua

35 16

1. Interaksi guru dengan murid

Bertanya kepada guru 13 34 Lingkungan

Belajar di

Sekolah 2. Cara penyajian guru

Penyajian guru yang menarik

(57)

3. Hubungan antar murid

Membentuk kelompok belajar

12

4. Waktu sekolah Penggunaan waktu di sekolah 22 5. Media pendidikan Penggunaan fasilitas sekolah 5 6. Pelaksanaan disiplin di sekolah

Menaati peraturan di sekolah

24

Kondisi sekolah yang bersih.

25

Kondisi sekolah yang tenang

29 7. Keadaan

gedung

Kondisi sekolah yang rapi 27 8. Metode belajar Menggunakan metode

belajar yang variatif

26

9. Tugas rumah Mengerjakan tugas dengan tidak malas

28

1. Mass media yang ada di masyarakat

Menambah wawasan yang luas

4

Dapat mengatur waktu dalam bermain dan belajar.

15 2. Teman bergaul

Membatasi dalam pergaulan terhadap teman-teman

8

3. Kegiatan-kegiatan di masyarakat

Olah raga, kesenian, gotong royong, kegiatan kaum muda yang lain

14 Lingkungan

Belajar di Masyarakat

4. Cara hidup di lingkungan

Suasana lingkungan masyarakat

(58)

masyarakat Adanya jam belajar masyarakat

10 33

Indikator-indikator tersebut dalam bentuk kuesioner dan masing-masing item pernyataan diukur dengan skala likert. Pemberian skor adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Skor Item Variabel Lingkungan Belajar Siswa

Skor Jawaban

Positif Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

b. Variabel moderator

1) Tingkat pendapatan orang tua

Tabel 3.3

Kisi – Kisi Kuisioner Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua

No Dimensi Indikator Item

1 Tingkat pendidikan orang tua

1. Pendidikan terakhir ayah

2. Pendidikan terakhir ibu

1

1

Total 2

(59)

tinggi dan rendah. Untuk kategori tinggi diberi skor 1, dan untuk pernyataan kategori rendah diberi skor 0

Tabel 3.4

Skor item variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua

Jawaban Kategori Skor

SD s/d SLTP

SMA s/d Perguruan Tinggi

Rendah Tinggi

0 1

2) Tingkat pendapatan orang tua

Tabel 3.5

Kisi – Kisi Kuisioner Tingkat Pendapatan Orang Tua

No Dimensi Indikator Item

1 Tingkat pendapatan orang tua

1. Jumlah pendapatan ayah per bulan

2. Jumlah pendapatan ibu per bulan

1

1

Total 2

(60)

Tabel 3.6

Skor item variabel Tingkat Pendapatan Orang Tua

Jawaban Kategori Skor

Pendapatan < Rp 1.000.000,00 Pendapatan > Rp 1.000.000,00

Rendah Tinggi

0 1

3) Jenis pekerjaan orang tua

Dalam penelitian ini penulis membedakan jenis pekerjaan menjadi 4 golongan dan masing- masing diberi skor sebagai berikut

Tabel 3.7

Kisi – Kisi Kuisioner Variabel Jenis Pekerjaan Orang Tua

No Dimensi Indikator Item

1 Penggolongan jenis pekerjaan

1. Pekerjaan pokok ayah

2. Pekerjaan pokok ibu

1 1

Total 2

Indikator-indikator tersebut dalam bentuk kuesioner dan masing-masing item pernyataan diukur dengan dua pilihan kategori yaitu tinggi dan rendah. Untuk kategori tinggi diberi skor 1, dan untuk pernyataan kategori rendah diberi skor 0

Tabel 3.8

Skor Item Variabel Jenis Pekerjaan Orang Tua

Jawaban Kategori Skor

(61)

Golongan C dan D Tinggi 1

Keterangan

Golongan Jenis Pekerjaan

A B C D

Buruh tani, buruh bangunan, tukang becak, pemulung Petani , pengrajin, tukang

Guru, Wiraswasta, TNI/ POLRI, PNS non guru, dosen, dokter Direktur, menejer, camat, bupati

G. Teknik Pengujian Instrumen

Untuk mencapai tingkat objektivitas hasil yang tinggi, maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Pengetahuan tentang validitas dan reliabilitas alat ukur akan mencegah pengambilan kesimpulan penelitian yang keliru dan mencegah pemberian gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya.

Instrumen yang baik harus memenuhi dua prasyarat penting yaitu valid

dan reliable 1. Validitas

Validitas dalam penelitian ini dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya dari apa yang diukur. Rumus yang dapat digunakan untuk menguji validitas suatu instrumen adalah korelasi

product Moment (Suharsimi Arikunto,1997:256)

r

xy =

(

{

) }

∑ ∑

{

(

) }

− 2 2 2 2

2 x nn y y

(62)

Keterangan:

r : koefisien korelasi Product moment, uji satu arah dengan taraf signifikan α =5%

X :Jumlah altermatif jawaban yang dipilih responden dari setiap butir pertanyaaan

Y :Jumlah total seluruh alternatif jawaban pada keseluruhan pertanyaan yang dipilih oleh seluruh responden

n : jumlah sampel

Butir soal dikatakan valid apabila koefisien korelasi (r hitung) bernilai positif dan lebih besar atau sama dengan r tabel dengan taraf signifikan 5%. Demikian sebaliknya dikatakan tidak valid apabila koefisien korelasi (r hitung) lebih kecil dengan r tabel dengan taraf signifikan 5%. Pelaksanaan perhitungan validitas butir soal pada penelitian ini menggunakan SPSS 13. Hasil perhitungan kemudian dibandingkan dengan r tabel yaitu sebesar 0,312 pada taraf signifikan 5%, N=40, dan df sebesar N-2 yaitu 40-2 = 38

(63)

Tabel 3.9

Rangkuman Uji Validitas Variabel Lingkungan Belajar Siswa

Butir soal Korelasi dengan

Koreksi

Status r tabel

1 0,511 Valid 0,312

2 0,524 Valid 0,312

3 0,397 Valid 0,312

4 0,466 Valid 0,312

5 0,450 Valid 0,312

6 0,782 Valid 0,312

7 0,524 Valid 0,312

8 0,416 Valid 0,312

9 0,524 Valid 0,312

10 0,680 Valid 0,312

11 0,628 Valid 0,312

12 0,782 Valid 0,312

13 0,413 Valid 0,312

14 0,450 Valid 0,312

15 0,466 Valid 0,312

16 0,679 Valid 0,312

17 0,466 Valid 0,312

18 0,384 Valid 0,312

19 0,680 Valid 0,312

20 0,782 Valid 0,312

21 0,543 Valid 0,312

22 0,458 Valid 0,312

23 0,384 Valid 0,312

24 0,547 Valid 0,312

(64)

26 0,580 Valid 0,312

27 0,782 Valid 0,312

28 0,466 Valid 0,312

29 0,547 Valid 0,312

30 0,524 Valid 0,312

31 0,557 Valid 0,312

32 0,458 Valid 0,312

33 0,392 Valid 0,312

34 0,384 Valid 0,312

35 0,580 Valid 0,312

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Instrumen yang reliabel dapat juga dikatakan sebagai instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama menghasilkan hasil yang sama pula.

. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas digunakan rumus koefisien Alpha Cronbach dengan taraf signifikansi 5% (Suharsimi Arikunto, 1997:193).

    −       − =

1 b 1 1 2 2 1 1 σ σ k k r Keterangan:

r11 = reliabilitas instrument k = banyaknya butir soal

b

2

σ = jumlah varian butir

1

2

(65)

Untuk pengujian dilakukan dengan cara membandingkan antara koefisien nilai alpha yang berasal dari pengujian reliabilitas variabel yang diteliti dengan taraf signifikansi 5%. Jika nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,60, maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel (dapat dipercaya) atau handal. Sebaliknya, jika nilai kofisien alpha lebih kecil dari 0,60, maka kuesioner tersebut dinyatakan tidak reliabel atau tidak handal (Nunnally, 1967 dalam Imam Ghozali, 2006:41). Hasil uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan berdasarkan rumus Alpha Cronbach dan dikerjakan menggunakan program SPSS for Windows Versi 13. Dari 35 pertanyaan pada variabel lingkungan belajar siswa ini diperoleh nilai koefisien korelasi (rtt) sebesar 0,934. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien korelasi dengan 0,60. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi lebih besar dari pada 0,60 (0,934 > 0,60) (lampiran III, hal 10). Ini berarti bahwa kuesioner variabel lingkungan belajar siswa dapat dikatakan handal.

H. Teknik Analisis Data

(66)

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dipergunakan untuk mengetahui dan mendeskripsikan karakteristik yang ada pada orang tua yaitu tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan jenis pekerjaan orang tua. Pendeskripsian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan penyajian nilai- nilai statistilk. Untuk dapat mendeskripsikan lingkungan belajar siswa, prestasi belajar sis wa, tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan jenis pekerjaan orang tua di perlukan patokan penilaian dengan PAP II. Adapun standar patokan adalah sebagai berikut (Masidjo, 1995:157)

Tabel 3.10

Standar Patokan Penilaian Dengan PAP II

Skor Kategori

81% - 100% Sangat tinggi

66% - 80% Tinggi

56% - 65% Cukup

46% - 55% Kurang

Dibawah 46% Sangat kurang

2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

(67)

penelitian ini digunakan rumus One-Sample Kolmogorov-Smirnov

(Sugiyono, 1999:255) yaitu:

D maksimum = Fo

( ) ( )

x −Sn X

Keterangan

D = deviasi maksimum

Fo = fungsi distributif frekuensi komulatif yang ditentukan

( )

X

Sn = distributif frekuensi komulatif yang diobservasi

Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikan 5% berarti sebaran data variabel tidak normal pada taraf signifikan 5%, begitu pula sebaliknya.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sudjana,1996:332):

(68)

Dimana :

F = harga bilangan F untuk garis regresi S2TC = varian tuna cocok

S2e = varian kekeliruan

JK(TC) = jumlah kuadrat tuna cocok JK(E) = jumlah kuadrat kekeliruan

Berdasarkan hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan dengan F tabel dengan taraf signifikan 5%. Koefisien F hitung diperoleh dari perhitungan SPSS 13. Jika F hitung > nilai F tabel maka hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat tidak linier dan sebaliknya jika nilai F hitung < nilai F tabel maka antar variabel bebas dengan variabel terikat linier.

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan jenis pekerjaan orang tua terhadap hubungan antara lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar. Untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas X dan Y menggunakan analisis regresi variabel Dummy (Supranto, 2004:189)

a. Langkah menguji hipotesis 1 yang menyatakan tingkat pendidikan orang tua berpengaruh terhadap hubungan antara lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar siswa

(69)

Keterangan :

Y1 = prestasi belajar siswa X = lingkungan belajar a, = konstanta/ parameter ß = kefisien regresi

Di = variabel Dummy 1 jika tingkat pendidikan orang tua tinggi variabel Dummy 0 jika tingkat pendidikan orang tua rendah µi = gangguan stokastis / pengganggu regresi

Untuk mengukur tingkat signifikan koefisien regresi dari interaksi variabel X1Di terhadap Yi, maka dilakukan perbandingan nilai signifikasi koefisien regresi (ß2) dengan taraf signifikasi (a) yang digunakan dalam

penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai koefisien regresi (ß2) adalah positif dan nilai signifikansi koefisien regresi

(ß2) lebih rendah dari taraf signifikasi (a) 0,05

b. Langkah menguji hipotesis 2 yang menyatakan tingkat pendapatan orang tua berpengaruh terhadap hubungan antara lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar siswa

Y1= a 0 + a1 D1+ ß1Xi + ß2 (DiXi) +µi Keterangan :

(70)

Di = variabel Dummy 1 jika tingkat pendapatan orang tua tinggi variabel Dummy 0 jika tingkat pendapatan orang tua rendah µi = gangguan stokastis / pengganggu regresi

Untuk mengukur tingkat signifikan koefisien regresi dari interaksi variabel X1Di terhadap Yi, maka dilakukan perbandingan nilai signifikasi koefisien regresi (ß2) dengan taraf signifikasi (a) yang digunakan dalam

penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai koefisien regresi (ß2) adalah positif dan nilai signifikansi koefisien regresi

(ß2) lebih rendah dari taraf signifikasi (a) 0,05

c. Langkah menguji hipotesis 3 yang menyatakan jenis pekerjaan orang tua berpengaruh terhadap hubungan antara lingkungan belajar siswa dan prestasi belajar siswa

Y1= a 0 + a1 D1+ ß1Xi + ß2(DiXi) +µi Keterangan :

Y1 = prestasi belajar siswa X = lingkungan belajar a = konstanta/ parameter ß = kefisien regresi

Di = Variabel Dummy 1 jika jenis pekerjaan orang tua mendukung variabel Dummy 0 jika jenis pekerjaan orang tua tidak mendukung

(71)

Untuk mengukur tingkat signifikan koefisien regresi dari interaksi variabel X1Di terhadap Yi, maka dilakukan perbandingan nilai signifikasi koefisien regresi (ß2) dengan taraf signifikasi (a) yang digunakan dalam

penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai koefisien regresi (ß2) adalah positif dan nilai signifikansi koefisien regresi

(72)

49

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Sekolah

SMA Stella Duce Bantul adalah Lembaga Pendidikan Swasta Katolik di bawah naungan Yayasan Tarakanita. Berdiri sejak 1979 di Ganjuran, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, DI Yogyakarta. Hasil penilaian akreditasi sekolah yang terakhir tahun 2005 adalah kualifikasi A dengan nilai 92,06.

Lokasi sekolah dengan nuansa pedesaan jauh dari kebisingan dan berdampingan dengan tempat peziarahan Candi Tyas Dalem Ganjuran sangat mendukung kenyamanan untuk belajar para siswa.

Gempa 27 Mei 2006 mengakibatkan kerusakan gedung dan fasilitas lainnya, sehingga diadakan pembangunan total hampir di seluruh bangunan dengan konsep tata ruang yang lebih baik dan tahan gempa. 2. Data Sekolah

Nama Sekolah : SMA Stella Duce Bantul

Alamat : Ganjuran, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, DI Yogyakarta

Telp. : (0274) 367139

(73)

Email and friendster : stelladuce_3@yahoo.com

Tahun Berdiri : 1979

Jenjang Akreditasi : A

No. SK : 9.1/BAS-DIY/III/2005

Waktu Sekolah : pagi

B. Visi dan misi

1. Visi

Membentuk manusia berpribadi

Gambar

Tabel 5.2.2
Tabel …………………………………………......... 40
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Skor Item Variabel Lingkungan Belajar Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam berbagai peraturan perundang-undangan telah dijelaskan bahwa mem- beri atau menerbitkan izin atau kuasa pertambangan dalam suatu usaha per- tambangan bahan galian, pada

[r]

Rinitis di lingkungan kerja dibagi menjadi (i) rinitis akibat kerja: disebabkan oleh zat alergen atau iritan di lingkungan kerja pada pekerja yang sebelumnya

Pada penelitian ini akan dibuat arang aktif dari tongkol jagung dan diaktivasi secara fisika dan kimia dengan aktivator KOH dimana KOH adalah agen yang paling efektif

Untuk secara manual menyambungkan speakerphone ke perangkat yang terakhir digunakan (misalnya, setelah sambungan terputus), pastikan perangkat lain tersebut telah diaktifkan,

Karakterisasi yang dilakukan adalah karakteristik I-V untuk mengetahui karakteristik listrik film tipis GaN, analisis orientasi kristal menggunakan X-Ray Difraktion

Istilah dermatitis kontak iritan atau iritasi menunjukkan suatu reaksi yang berubah terhadap suatu bahan tertentu yang tidak melibatkan sistem imun tubuh dapat

Hasil spektra FTIR pada Gambar 2 menunjukkan terbentuknya produk senyawa kalkon yang ditandai dengan pergeseran serapan gugus karbonil (C=O) dari keton