TESIS
PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL,
EMOSIONAL DAN SPIRITUAL
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA HOTEL CATTLEYA SUITE BALI
NI MADE RIANA PUTRI SATRIGRAHA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL,
EMOSIONAL DAN SPIRITUAL
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA HOTEL CATTLEYA SUITE BALI
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
Pada Program Magister, Program Studi Kajian Pariwisata, Program Pascasarjana Universitas Udayana
NI MADE RIANA PUTRI SATRIGRAHA NIM 1491061009
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI KAJIAN PARIWISATA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
Tesis Ini Telah Diuji Pada tanggal : 22 Agustus 2016
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor : 4162/UN14.4/HK/2016, tanggal 18 Agustus 2016
Ketua : Prof. Dr. Ir. Made Antara, MS.
Sekretaris : Dr. Dewa Putu Oka Prasiasa, A.Par.,MM. Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A.
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
1. Nama : Ni Made Riana Putri Satrigraha 2. NIM : 1491061009
3. Program Studi : Kajian Pariwisata Universitas Udayana
4. Judul Tesis : Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan pada Hotel Cattleya Suite Bali.
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis * ini bebas plagiat.
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah Tesis ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan Peraturan Mendiknas Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, 22 Agustus 2016 Pembuatan Pernyataan,
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung wara nugraha-Nya, tesis dengan judul “Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan pada Hotel Cattleya Suite Bali” dapat diselesaikan. Dalam penyelesaian tesis ini penulis banyak mendapat bantuan dan perhatian yang tidak terhingga dari berbagai pihak, dan pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Universitas Udayana. Kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Kepada Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt sebagai Dosen Pembimbing Akademis sekaligus Ketua Program Studi Magister Kajian Pariwisata Universitas Udayana dan Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP., selaku Sekretaris Program Studi Magister Kajian Pariwisata Universitas Udayana, Bapak dan ibu dosen, serta seluruh staf yang telah mendidik dan membantu proses penyelesaian Tesis ini.
Kepada manajemen dan segenap karyawan hotel Cattleya Suite Bali yang telah bersedia memberikan dukungan dan kesempatan penulis untuk melakukan penelitian, serta membantu penulis dalam memberikan data, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kepada kedua orang tua penulis, ayah dr. I Made Sudhana Satrigraha, M.Si dan ibu Ni Luh Putu Wardani atas doa dan dukungannya baik dalam materi maupun semangat dan motivasi sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini dengan baik. Kepada kedua mertua penulis, ayah mertua I Nyoman Redja dan ibu mertua Ni Made Puspawati atas doa dan dukungannya sehingga memacu semangat penulis dalam menyelesaikan tesis ini dengan baik.
Kepada suami dan anak penulis, Agus Gede Jaya Lantara, SH, dan Putu Ravindra Natha Baskara, yang dengan setia mendampingi, memberikan semangat dan motivasi, serta pendengar segala keluh dan kesah penulis selama penyusunan tesis ini hingga terselesaikan dengan baik. Kepada kedua saudara penulis, I Wayan Putra Primayana Satrigraha, SE dan Ni Nyoman Tarita Wijayanti Satrigraha, SKM atas doa, semangat serta teladannya sehingga memacu semangat penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Kepada sahabat penulis, Cokorda Anom Bayu Sadyasmara, S.TP., M.Sc dan Rai Twistyanti Raharja, ST atas semangat, teladannya serta bantuan referensinya dari awal penyusunan tesis hingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Serta kepada teman-teman seperjuangan di Magister Kajian Pariwisata Universitas Udayana angkatan 2014, dan semua pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, kritik dan saran dalam penulisan tesis ini.
Denpasar, Juli 2016
RINGKASAN PENELITIAN
PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL CATTLEYA SUITE BALI
Dalam era globalisasi ini peranan sumber daya manusia berkembang semakin pesat, hal ini menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengambil keputusan dalam hal strategi yang tepat agar dapat bersaing di lingkungan industri terutama pada industri pariwisata yang semakin ketat dan kompetitif. Salah satu mata rantai dari industri pariwisata yang melibatkan peran sumber daya manusia sebagai faktor kunci dan faktor strategis ialah industri perhotelan. Industri perhotelan dari masa ke masa semakin berkembang, semakin banyak memiliki kreativitas dan inovasi, sehingga memberikan nilai tambah terhadap produk dan jasa, serta pelayanan yang maksimal bagi para wisatawan. Namun, untuk mencapai kesuksesan dan kinerja hotel yang baik tidaklah mudah. Harus dimulai dari karyawan yang mampu menampilkan kinerja yang optimal, karena baik buruknya kinerja yang dicapai oleh karyawan akan berpengaruh pada kinerja dan keberhasilan hotel secara keseluruhan.
Upaya peningkatan kinerja karyawan yang dilakukan dalam manajemen hotel Cattleya Suite Bali ialah dengan cara menyeimbangkan dan menselaraskan beberapa kecerdasan atau kemampuan yang dimiliki oleh karyawan-karyawannya. Kecerdasan atau kemampuan yang dimaksud adalah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, karena ketiga konsep kecerdasan ini memiliki nilai investasi jangka panjang yang berpengaruh pada kinerja karyawan itu sendiri maupun kinerja hotel secara keseluruhan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner, serta teknik analisisnya menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM) yang proses perhitungannya dibantu program aplikasi Partial Least Square (PLS), yang berupa perangkat lunak Smart PLS
versi 3.0. Ada 4 variabel dalam penelitian ini, yaitu 1 variabel terikat ialah kinerja karyawan, dan 3 variabel bebas dalam penelitian ini ialah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan yang sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah kecerdasan spiritual dengan nilai t-stastitik sebesar 3,374, diikuti dengan kecerdasan intelektual dengan nilai t-statistik sebesar 2,300. Dan terakhir adalah kecerdasan emosional dengan nilai t-statistik sebesar 1,211. Penelitian ini juga menemukan bahwa kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dan kecerdasan emosional berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja karyawan
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v
2.2 Penelitian Terdahulu ... 35
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 43
3.1 Kerangka Berpikir ... 43
3.1.1 Pengaruh Kecerdasan Intelektual terhadap Kinerja Karyawan... 43
3.1.2 Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Karyawan... 44
3.1.3 Pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan... 44
3.2 Konsep Penelitian ... 46
3.2.1 Konsep Kecerdasan Intelektual ... 46
3.2.2 Konsep Kecerdasan Emosional ... 46
3.2.3 Konsep Kecerdasan Spiritual ... 47
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 73
5.1 Hasil Penelitian ... 73
5.1.1 Gambaran Umum Hotel Cattleya Suite Bali ... 73
5.1.2 Karakteristik Demografi Responden Penelitian ... 76
5.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian ... 79
5.1.4 Hasil Analisis Data Penelitian ... 92
5.1.5 Pengujian Hipotesis ... 101
5.2 Pembahasan Penelitian ... 104
5.2.1 Pengaruh Kecerdasan Intelektual Terhadap Kinerja Karyawan ... 104
5.2.2 Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan ... 105
5.2.3 Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan ... 106
5.3 Implikasi Penelitian ... 107
5.3.1 Implikasi Teoretis ... 108
5.3.2 Implikasi Praktis ... 108
5.4 Keterbatasan Penelitian ... 110
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 112
6.1 Simpulan ... 112
6.2 Saran ... 115
DAFTAR PUSTAKA ... 117
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian yang Dilakukan ... 40
4.1 Populasi dan Sampel ... 55
4.2 Indikator Kecerdasan Intelektual ... 58
4.3 Indikator Kecerdasan Emosional ... 58
4.4 Indikator Kecerdasan Spiritual ... 59
4.5 Indikator Kinerja Karyawan ... 60
4.6 Definisi Operasional Variabel ... 61
4.7 Interpretasi Rentang Nilai Variabel Penelitian ... 64
5.1 Karakteristik Demografi Penelitian ... 76
5.2 Hasil Penilaian Atasan Terhadap Kinerja Karyawan ... 80
5.3 Hasil Penilaian Atasan Terhadap Kecerdasan Intelektual ... 82
5.4 Hasil Penilaian Atasan Terhadap Kecerdasan Emosional ... 85
5.5 Hasil Penilaian Atasan Terhadap Kecerdasan Spiritual ... 88
5.6 Outer Loadings ... 93
5.7 Discriminant Validity ... 96
5.8 Composite Reliability ... 97
5.9 Nilai R-Squares ... 98
DAFTAR GAMBAR
Halaman
3.1 Kerangka Berpikir ... 45
4.1 Peta Lokasi Penelitian ... 53
4.2 Prosedur Penelitian... 66
4.3 Model Diagram Jalur ... 70
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 120
Lampiran 2 Outer Loadings ... 127
Lampiran 3 Discriminant Validity ... 128
Lampiran 4 Composite Reliability ... 129
Lampiran 5 Nilai R-Square ... 130
Lampiran 6 Results for Inner Model ... 131
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini peranan sumber daya manusia berkembang semakin
pesat, hal ini mengharuskan setiap perusahaan untuk dapat mengambil keputusan
dalam hal strategi yang tepat agar dapat bersaing di lingkungan industri, terutama
pada industri pariwisata yang semakin ketat dan kompetitif. Salah satu mata rantai
dari industri pariwisata yang melibatkan peran sumber daya manusia sebagai faktor
kunci dan strategis ialah industri perhotelan (Sembiring, 1999:1). Industri perhotelan
merupakan bisnis yang saat ini berkembang dengan pesat dan pengelolaannya harus
dapat dijalankan dengan benar.
Pesatnya perkembangan industri perhotelan dari masa ke masa, membuatnya
semakin banyak memiliki kreativitas dan inovasi, yang dapat memberikan nilai
tambah terhadap produk dan jasa serta pelayanan mereka yang maksimal bagi para
wisatawan. Namun, untuk mencapai kesuksesan dan kinerja hotel yang baik tidaklah
mudah. Harus dimulai dari karyawan yang mampu menampilkan kinerja yang
optimal, karena baik buruknya kinerja yang dicapai oleh karyawan akan berpengaruh
pada kinerja dan keberhasilan hotel secara keseluruhan. Hal inilah yang akan
membawa hotel tersebut secara berkelanjutan dapat menunjukkan eksistensinya
dalam hal yang positif, artinya mampu menunjukkan kinerja yang baik dimata pihak
2
Kesuksesan yang diraih seorang karyawan di dunia pekerjaan, tidak hanya
didapatkan melalui keunggulan dari sisi kecerdasan intelektual saja, tetapi juga
keunggulan dari sisi kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual (Masdar dkk,
2009:157). Selama ini kecerdasan seorang karyawan selalu dinilai dari tingkat
kecerdasan intelektual, melalui kecerdasan intelektual seorang karyawan dianggap
cerdas dalam menghadapi segala bentuk permasalahan pekerjaan yang terjadi.
Namun, setelah lahirnya konsep pemikiran tentang kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual, maka lebih menyempurnakan kompetensi-kompetensi yang
dimiliki karyawan. Karena kombinasi dari ketiga kecerdasan ini memiliki andil dalam
mengantarkan seorang karyawan menuju puncak prestasi kerja.
Hasil penelitian Goleman (2000:46) yang dilakukan di Amerika Serikat,
menyatakan bahwa orang yang pandai atau berhasil dalam prestasi akademik sewaktu
pendidikan formal ternyata banyak yang gagal mencapai puncak prestasi sewaktu
menempuh karir profesional. Kecerdasan emosional adalah kemampuan yang sangat
dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini yaitu sekitar 75% sampai dengan 96%.
Sedangkan peran kecerdasan intelektual atau keterampilan kognitif dalam
keberhasilan di dunia kerja hanya menempati posisi kedua sesudah kecerdasan emosi
dalam menentukan peraihan prestasi puncak dalam pekerjaan, yaitu sekitar 4%
sampai dengan 25%.
Penelitian yang dilakukan oleh Boyatzis (2001:2) yang juga melakukan
penelitiannya di Amerika Serikat, menemukan bahwa bukan suatu hal yang mudah
3
suatu perusahaan bukan hanya orang yang memiliki pendidikan lebih baik ataupun
orang yang memiliki bakat lebih saja. Masih ada faktor-faktor psikologis yang
mendasari hubungan antara seorang karyawan dengan organisasinya. Faktor-faktor
tersebut diantaranya kemampuan mengelola diri sendiri, inisiatif, optimisme,
kemampuan mengkoordinasi emosi dalam diri, serta melakukan pemikiran yang
tenang tanpa terbawa emosi.
Dipertegas oleh hasil penelitian Beck (2001) (dalam Mangkunegara,
2010:163) yang menemukan bahwa kecerdasan intelektual sudah berkembang 50%
sebelum usia 5 tahun, 80% berkembang sebelum 8 tahun, dan hanya 20%
berkembang sampai akhir masa remaja, sedangkan kecerdasan emosional dapat
dikembangkan tanpa batas waktu. Pada pekerjaan-pekerjaan tertentu, sifat-sifat
kepribadian seseorang sangat berhubungan dengan kesuksesan dalam bekerja.
Pekerjaan seperti karyawan hotel yang harus selalu berinteraksi langsung dengan
tamu, memerlukan kemampuan mengenali emosi, kemampuan mengelola emosi,
kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengenali emosi orang lain dan
kemampuan membina hubungan dengan orang lain.
Konsep kecerdasan emosional, disempurnakan oleh munculnya kecerdasan
ketiga pada akhir abad ke-20, yaitu kecerdasan spiritual. Konsep kecerdasan spiritual
pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikolog yang bernama Danah Zohar dan
suaminya Ian Marshall seorang ahli fisika. Menurut Zohar dan Marshall (2002:23)
kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan
4
hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, dan untuk menilai bahwa
tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.
Kecerdasan spiritual dipercaya sebagai tingkatan tertinggi dari intelegensi, sementara
kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional adalah bagian integral dari
kecerdasan spiritual, karena manajemen diri untuk mengolah hati tidak cukup dengan
kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional saja, kecerdasan spiritual juga
sangat berperan dalam diri seseorang sebagai pembimbing kecerdasan lainnya.
Seorang karyawan yang ingin sukses tidak hanya cukup dengan kecerdasan
intelektual tetapi juga perlu kecerdasan emosional agar dapat merasa gembira, dapat
bekerjasama dengan sesama rekan, memiliki motivasi kerja yang tinggi, dan
bertanggung jawab, serta kecerdasan spiritual juga diperlukan agar karyawan merasa
bertakwa, berbakti, dan mengabdi secara tulus, luhur, dan tanpa pamrih dalam
pekerjaannya.
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seorang karyawan, baik itu dari
dalam maupun dari luar diri karyawan. Menurut Amstrong dan Baron (dalam
Wibowo, 2009:98), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, ialah: (1)
personal factor, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan, kompetensi yang dimiliki,
motivasi dalam diri, disiplin diri dan komitmen individu. (2) leadership factor,
ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan dan dukungan yang dilakukan oleh
manajer/pimpinan. (3) team factor, ditunjukkan oleh adanya rekan kerja yang
mendukung. (4) system factor, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja yang diterapkan,
5
situation factor, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan dan perubahan
lingkungan internal maupun eksternal organisasi. Pendapat Amstrong dan Baron
(dalam Wibowo, 2009:98) tersebut telah mencakup faktor-faktor penting yang
mempengaruhi kinerja yang berasal dari luar diri dan dalam diri karyawan. Namun,
dalam penelitian ini hanya membahas mengenai beberapa faktor yang berasal dari
dalam diri karyawan saja, yaitu: kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual. Karena, setelah dilakukan evaluasi kepada seluruh karyawan
hotel Cattleya Suite Bali, ternyata faktor-faktor yang berasal dari luar diri karyawan,
seperti: dukungan dari atasan dan rekan sekerja, sistem kerja serta lingkungan kerja
sudah memenuhi harapan mereka.
Pada penelitian terdahulu mengenai pengaruh kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan, ditemukan
beberapa hasil yang berbeda-beda, seperti pada penelitian yang dilakukan oleh
Chirtsa (2015:11) dan Nugranti (2015:81), yang menyatakan bahwa kecerdasan
intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan
terhadap peningkatan kinerja karyawan. Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian Marpaung dan Rumondang (2013:188) dan penelitian Djasuli dan Hidayah
(2013:15). Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Rahmasari (2012:18),
menemukan bahwa kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan
spiritual memiliki pengaruh positif dan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
karyawan, variabel dengan tingkat tertinggi yang mempengaruhi kinerja karyawan
6
penelitian yang dilakukan oleh Trihandini (2005:78), yang menemukan bahwa
kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan hotel Horison Semarang, dan variabel yang
memiliki pengaruh paling besar adalah kecerdasan emosi.
Dari uraian di atas, adanya perbedaan hasil penelitian pengaruh kecerdasan
intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan
tersebut mendorong dilakukannya penelitian ini. Perbedaan penelitian ini
dibandingkan dengan penelitian-penelitian terdahulu terletak pada lokasi penelitian,
perbedaan cara penilaian terhadap responden serta perbedaan dalam penggunaan
analisis Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM) sebagai
analisis data.
Berdasarkan hasil evaluasi semester, kinerja karyawan pada hotel Cattleya
Suite Bali mengalami fluktuasi setiap tahunnya baik yang terlihat pada setiap
indikator maupun rata-rata kinerja secara umum. Sebagian karyawan yang
aspek-aspek kinerjanya dinilai masih berada di bawah standar kompetensi atau belum
seperti yang diharapkan oleh manajemen hotel Cattleya Suite Bali, seperti pada aspek
orientasi kepada pelanggan, kerjasama dalam tim serta keteraturan dan keakuratan
dalam bekerja. Sementara, yang menjadi harapan manajemen hotel Cattleya Suite
Bali adalah kinerja karyawan meningkat secara stabil setiap tahunnya, bahkan jika
dapat, kinerja karyawan diharapkan berada diatas standar kompetensi yang telah
kompetensi-7
kompetensi dalam kecerdasan intelektual, kecerdasaan emosional dan kecerdasan
spiritual pada karyawan hotel Cattleya Suite Bali.
Apabila dilihat dari segi usia, masa kerja maupun tingkat pendidikan
karyawan hotel Cattleya Suite Bali, rata-rata karyawan mempunyai usia yang cukup
muda, pendidikan yang baik dan bisa berpikiran luas tentang pengetahuan serta
pengalaman kerja yang baik terlebih dengan bidang yang sedang digelutinya. Namun,
kompetensi-kompetensi dalam kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang
ada dalam diri karyawan hotel Cattleya Suite Bali pada saat ini masih terbilang
kurang, hal ini disebabkan kompetensi-kompetensi dalam kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual belum memperoleh porsi yang wajar sebagai prediktor kinerja.
Masalah kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, hampir tidak pernah
menjadi wacana penting di kalangan karyawan dan pimpinan, dan dibiarkan begitu
saja tanpa pembinaan dan pengelolaan, sehingga menimbulkan perilaku karyawan
yang suka terlambat masuk kerja, pulang lebih awal, menggunakan jam kerja dan
peralatan milik hotel untuk kepentingan pribadi, mudah marah ketika menghadapi
masalah atau ditegur atasan, dan perilaku lainnya yang sejenis. Padahal
pengembangan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual bagi karyawan
merupakan salah satu faktor penting yang layak memperoleh prioritas untuk
meningkatkan kinerja, karena dapat memunculkan kemampuan memotivasi diri
sendiri, mengatasi frustrasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati,
berempati, kemampuan bekerjasama serta rasa tanggung jawab. Penerapan konsep
8
hal yang wajib bagi manajemen hotel Cattleya Suite Bali untuk menjalankan dan
mewujudkan visi dan misi perusahaan. Ketiga konsep kecerdasan ini memiliki nilai
investasi jangka panjang yang mampu membawa karyawan untuk berkinerja dengan
baik, sehingga mampu untuk menciptakan reputasi manajemen yang baik dan
menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi hotel Cattleya Suite Bali.
Berdasarkan uraian mengenai fenomena permasalahan tersebut diatas, peneliti
ingin menganalisis pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan pada hotel Cattleya Suite Bali.
Meskipun penerapan konsep kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual belum pernah dilakukan, peneliti merasa ketiga konsep ini
memiliki potensi besar apabila disinergikan, yang mampu meningkatkan daya saing
hotel Cattleya Suite Bali dari segi kinerja karyawannya yang semakin hari semakin
baik, sesuai dengan visi dan misi yang diemban oleh manajemen hotel Cattleya Suite
Bali.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, berikut rumusan
masalah yang akan disampaikan dalam penelitian ini:
1. Bagaimana pengaruh kecerdasan intelektual terhadap kinerja karyawan pada hotel
Cattleya Suite Bali?
2. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan pada hotel
9
3. Bagaimana pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan pada hotel
Cattleya Suite Bali?
1.3 Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian ini dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus, sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi dan mengetahui kinerja karyawan serta faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan pada hotel Cattleya Suite Bali.
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis pengaruh kecerdasan intelektual terhadap kinerja karyawan pada
hotel Cattleya Suite Bali.
b. Menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan pada
hotel Cattleya Suite Bali.
c. Menganalisis pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan pada
hotel Cattleya Suite Bali.
1.4 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini manfaat penelitian dibagi menjadi manfaat teoretis dan
10
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan
sumber daya manusia pariwisata terutama dalam hal kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
b. Sebagai referensi dan sumbangan pemikiran bagi berbagai pihak yang akan
mengadakan kajian lebih luas tentang pengaruh kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan.
2. Manfaat Praktis
a. Dapat memberi masukan pada manajemen hotel Cattleya Suite Bali tentang
pengelolaan kinerja karyawan melalui kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional maupun kecerdasan spiritual mereka.
b. Dapat memberi masukan kepada manajemen hotel Cattleya Suite Bali terkait
dengan implementasi penilaian kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional