Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGARUH KECEPATAN RUNNING TEXT TERHADAP
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA
ANAK TUNARUNGU
(Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas VIII SMPLB B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Tesis
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Prodi Pendidikan Kebutuhan Khusus
OLEH
DWI ENDAH PERTIWI, S.Pd
1006984
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGARUH KECEPATAN RUNNING TEXT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK TUNARUNGU
Oleh :
Dwi Endah Pertiwi, S.Pd
1006984
Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister pada Prodi Pendidikan Kebutuhan Khusus, Sekolah Pascasarjana.
© Dwi Endah Pertiwi 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruh atau sebagian,
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DWI ENDAH PERTIWI, S.Pd (1006984)
PENGARUH KECEPATAN RUNNING TEXT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK TUNARUNGU
(Penelitian Pada Anak Tunarungu Kelas VIII SMPLB B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
DISETUJUI DAN DISYAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing
Juang Sunanto, MA, Ph.D Nip. 196105151986031002
Mengetahui:
Ketua Prodi Pendidikan Kebutuhan Khusus
Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirohim,
Puji dan syukur tidak lupa penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan kenikmatan dan karunia yang diberikanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis ini.
Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Magister
Pendidikan Program studi Pendidikan Kebutuhan Khusus. Tesis ini dibuat dalam bentuk
penelitian Subyek Tunggal, yakni pada anak tunarungu yang duduk di kelas VIII SMPLB B.
Judul tesis ini adalah “PENGARUH KECEPATAN RUNNING TEXT TERHADAP
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK TUNARUNGU (Penelitian Pada Anak Tunarungu Kelas VIII SMPLB B Prima Bhakti Mulia Cimahi)”.
Di dalam penyusunan tesis ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan
dikarenakan keterbatasan yang dimiliki, oleh karena itu penulis memohon ma’af dan
menerima kritik dan saran untuk menyempurnakan hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
Akhir kata, penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca sekalian.
Bandung, Mei 2013
Penulis
Dwi Endah Pertiwi, S.Pd
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur tidak lupa penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
kenikmatan dan karunia yang diberikanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Di dalam penyelesaian tesis ini, penulis banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak, dan
didalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr. Djadja Rahardja, M.Ed selaku Ketua Prodi Pendidikan Kebutuhan Khusus.
2. Juang Sunanto, MA, Ph.D selaku pembimbing yang senantiasa memberikan motivasi,
memberikan masukan, memberikan arahan dan selalu meluangkan waktunya dengan
penuh kesabaran, keikhlasan dan perhatian selama penyusunan tesis ini.
3. Seluruh dosen Prodi PKKh yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya selama
penulis mengikuti perkuliahan.
4. Santoso Budi Utomo dan Murni, M.Pd, selaku orangtua yang selalu memberikan kasih sayang dan dukungan serta do’a yang tiada henti – hentinya kepada penulis.
5. Eko Wicaksono, S.Sos, sebagai seorang kakak yang selalu memberikan dukungannya
kepada penulis.
6. Seluruh keluarga besar (alm) Soepadhi dan H.Hadni, terima kasih atas do’a dan
dukungannya yang diberikan untuk penulis.
7. Hj. Pin Suhaertini, S.Pd, selaku kepala sekolah SLB B Prima Bhakti Mulia Cimahi yang
telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
8. Seluruh guru dan staf Tata Usaha di SLB B Prima Bhakti Mulia Cimahi yang senantiasa
membantu penulis di dalam melaksanakan penelitian.
9. Teman-teman angkatan 2010 Prodi PKKh, terima kasih atas pertemanannya selama ini.
10. Semua guru-guru yang telah membagi dan memberikan ilmunya kepada penulis dari TK
sampai SMA.
11. Dan semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan tesis ini.
Semoga Allah SWT berkenan memberikan rahmat dan ridhonya untuk semua pihak yang
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRAK
PENGARUH KECEPATAN RUNNING TEXT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA ANAK TUNARUNGU
(Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas VIII SMPLB B Prima Bhakti Mulia
Cimahi)
(Dwi Endah Pertiwi, Tesis, Prodi PKKh UPI, 2010)
Bahasa sebagai alat komunikasi manusia, berupa lambang atau tanda dan selalu mengandung ide / gagasan. Di dalam kegiatan komunikasi ini manusia menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada pihak lain. Dalam keterampilan bahasa terdapat empat aspek yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka peneliti menemukan siswa tunarungu yang duduk di kelas VIII SMPLB B Prima Bhakti Mulia Cimahi yang mengalami hambatan didalam membaca running text.
Hal ini dapat dilihat ketika siswa diberikan sebuah video running text, lalu peneliti menanyakan kepada mereka apa makna yang terkandung dalam running text tersebut dan jawaban rata-rata dari mereka tidak sesuai dengan makna yang terkandung dalam video running text tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah maka dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah kemampuan ATR dalam membaca running text pada kecepatan (rendah (± ⁄ ), sedang (± ⁄ ), dan cepat (±
⁄ ) ) pada anak tunarungu kelas VIII SMPLB sebelum intervensi?, 2) Apakah ada pengaruh kecepatan (sedang (± ⁄ ), rendah (± ⁄ )dan cepat (±
⁄ ) ) running text terhadap peningkatan membaca pemahaman pada anak tunarungu kelas VIII SMPLB setelah dilakukannya intervensi ?
Untuk menjawab pertanyaan penelitian di atas, dilakukan ekperimen terhadap siswa tunarungu yang duduk dikelas VIII SMPLB B yang sebagai persyaratannya adalah telah dapat membaca permulaan. Penelitian ini meggunakan metode Single Subjek Research (SSR) dan dengan desain A- B- A, yaitu A-1 (Baseline 1), B (Intervensi), A-2 (Baseline 2).
Hasil penelitiannya dapat dilihat dari hasil data yang diperoleh peneliti. Tiga orang subjek yang mempunyai skor tertinggi yaitu FH, KCW dan PM berada dikecepatan yang sama yaitu kecepatan rendah (± ⁄ ) sedangkan satu subjek yaitu IMF memiliki skor tertinggi dikecepatan sedang (± ⁄ ).
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACT
READING RUNNING TEXT ABILITY TO INCREASE SPEED EFFECT UNDERSTANDING OF DEAF CHILDREN
(Single Subject Research In Deaf Children Class VIII B SMPLB Bhakti Mulia Prima Cimahi)
(Dwi Endah Pertiwi, Thesis, Prodi PKKh UPI, 2010)
Language as a tool of human communication, in the form of a symbol or sign and always has an idea / ideas. In the activities of the human communication convey his thoughts and feelings to others. In the language skills, there are four aspects that can not be separated from one another, namely listening, speaking, reading and writing. Based on the results of preliminary studies that have been conducted by researchers, the researchers found that deaf students sitting in class VIII B SMPLB Bhakti Mulia Prima Cimahi experiencing barriers to reading in the running text.
This can be seen when students are given a video running text, the researchers asked them what the meaning contained in the running text and answer the average of them is not in accordance with the meaning contained in the video running text. Based on the background of the issues raised formulation of the problem as follows: 1) How does the ability of ATR in running text on reading speed (low (± ⁄ ), medium (± ⁄ ), and fast (±
⁄ )) in children with hearing class VIII SMPLB before intervention?, 2) Is there an effect of speed (medium (± ⁄ ), low (± ⁄ ) and fast (±
⁄ )) running text to increase reading comprehension in deaf children after eighth grade SMPLB for intervention?
To answer the above research questions, conducted experiments on deaf students are sitting in class VIII B SMPLB that as the requirements are already able to read the beginning. This research method receipts Single Subject Research (SSR) and the design of A-B-A, A-1 (Baseline 1), B (Intervention), A-2 (Baseline 2).
Research results can be seen from the data obtained by the researcher. Three subjects who had the highest score FH, KCW and PM are the same dikecepatan the low speed (±
⁄ ), while the subject of the IMF has the highest score dikecepatan are (±
⁄ ).
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ………...……….… i
ABSTRAK ………...……….... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GRAFIK ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Definisi Operasional Variabel ... 5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 7
BAB II PENGGUNAAN RUNNING TEXT PADA ANAK TUNARUNGU ... 8
A. Pengertian Anak Tunarungu... 8
B. Kemampuan Membaca Pemahaman ... 9
C. Kecepatan Membaca ... 14
D. Running Text Sebagai Media Pembelajaran ... 15
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN... 23
A. Rancangan Eksperimen ... 23
B. Prosedur Penelitian ... 24
C. Definisi Operasional Variabel ... 27
D. Pengolahan dan Analisis Data ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34
A. Hasil Penelitian ... 34
B. Pembahasan ... 99
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 102
DAFTAR PUSTAKA ... 104
LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 106
1
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa sebagai alat komunikasi manusia, berupa lambang atau tanda dan
selalu mengandung pikiran perasaan. Di dalam kegiatan komunikasi ini manusia
menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada pihak lain. Dalam keterampilan
bahasa terdapat empat aspek yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain yaitu
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dalam hal ini membaca merupakan
masalah yang diangkat sebagai penelitian. Membaca pemahaman merupakan
bagian dari kegiatan membaca intensif. Menurut Lado dalam Soedarso,
(1989:58-59) “Membaca pemahaman diartikan sebagai pemahaman arti atau maksud dalam
suatu bacaan melalui tulisan”.
Kemampuan berbahasa anak tunarungu berbeda dengan anak yang
mendengar, hal ini disebabkan perkembangan bahasa erat kaitannya dengan
kemampuan mendengar. Karena anak tunarungu mengalami hambatan dalam
pendengaran, kemampuan bahasanya tidak akan berkembang bila ia tidak dididik
atau dilatih secara khusus. Akibat dari ketidak mampuannya dibandingkan dengan
anak mendengar dengan usia yang sama, maka dalam perkembangan bahasanya
2
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Perkembangan bahasa anak tunarungu sampai masa meraban tidak
mengalami hambatan karena meraban merupakan kegiatan alami pernafasan dan
pita suara. Setelah masa meraban, karena anak tunarungu tidak dapat menerima
umpan balik auditoris pada masa laling dan tidak menerima bunyi-bunyi bahasa
ibunya, maka pada umumnya perkembangan bahasa dan bicaranya terhenti. Hal
tersebut menimbulkan permasalahan-permasalahan dalam segi kemampuan
berbahasanya, dengan karakteristik bahasa antara lain: perbendaharaan kata
terbatas, susunan kalimat yang rancu, sulit mengartikan atau memahami kata-kata
yang abstrak, sukar mengartikan kata-kata yang mengandung arti kiasan,
ucapannya selalu kaku dan monoton serta kurang menguasai irama dan gaya
bahasa. Perkembangan bahasa selanjutnya pada anak tunarungu memerlukan
pembinaan secara khusus dan intensif, sesuai dengan taraf ketunarunguan dan
kemampuan-kemampuan yang dimiliki.
Sebagai bekal untuk berkomunikasi maka pembelajaran bahasa untuk
anak tunarungu penting peranannya. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah
selalu mengacu pada kurikulum yang diterapkan Depdiknas, namun khusus untuk
anak tunarungu disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anak. Kurikulum
pengajaran yang saat ini digunakan ialah KTSP. Standar Kompetensi pada
kurikulum kelas VIII SMPLB B adalah : memahami wacana tulis melalui
kegiatan membaca intensif dan membaca memindai.
Berdasarkan perkembangan teknologi informasi pada saat ini informasi
3
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dikonsumsi masyarakat pada saat ini. Karena itu banyak sekali bentuk penyebaran
informasi baik dalam media cetak ataupun media televisi. Perkembangan
komunikasi informasi ini selalu diikuti inovasi-inovasi yang muncul dalam hal
bentuk penyampain informasi berita kepada masyarakat, sesuai dengan kebutuhan
masyarakat itu sendiri. Salah satu inovasi itu adalah running text.
Running text atau teks berjalan adalah salah satu ragam tulis yang
memiliki sifat-sifat khas, yaitu : singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, dan
menarik. Berdasarkan sifat-sifat khas dari running text tersebut, maka peneliti
berasumsi bahwa running text cocok digunakan untuk sebagai salah satu media
pembelajaran anak tunarungu. Dimana isi dari running text tersebut bersifat
singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, dan menarik.
Maka berdasarkan latar belakang dari sifat-sifat khas running text
tersebut, maka peneliti mencoba melakukan observasi kesebuah sekolah.
Observasi awal peneliti mewawancarai kepada beberapa siswa apakah mereka
mengetahui apa itu running text. Dan rata-rata jawaban dari para siswa ialah
mereka tidak mengetahui apa itu running text. Ketika peneliti memberikan sebuah
video yang didalamnya ada tulisan running text, rata-rata mereka sudah sering
melihat tetapi mereka tidak mengetahui bahwa tulisan tersebut adalah running
text. Lalu peneliti menanyakan kepada mereka apa makna yang terkandung dalam
running teks tersebut dan jawaban rata-rata dari mereka tidak sesuai dengan
4
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Maka berdasarkan hasil dari observasi tersebut, peneliti akan meneliti
mengenai apakah kecepatan running text dapat meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman pada anak tunarungu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, maka peneliti akan
mengkaji secara mendalam tentang “Apakah kecepatan running text dapat
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada anak tunarungu ?”
Berdasarkan latar belakang masalah maka dikemukakan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kemampuan ATR dalam membaca running text pada
kecepatan (rendah (± ⁄ ), sedang (± ⁄ ), dan cepat
(± ⁄ ) ) pada anak tunarungu kelas VIII SMPLB sebelum
dilakukan intervensi ?
2. Apakah ada pengaruh kecepatan (sedang (± ⁄ ), rendah (± ⁄ ), dan cepat (± ⁄ ) ) running text terhadap
peningkatan membaca pemahaman pada anak tunarungu kelas VIII SMPLB
5
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu C. Definisi Operasional variable
Adapun variabel dalam penelitian terdiri dari dua variabel yaitu:
1. Variabel bebas
Running Text
Running text merupakan variabel bebas atau variabel penyebab, variabel
bebas ini diartikan sebagai variabel penyebab munculnya variabel lain. Running
text yang akan dibuat ialah sebuah running text yang berisi beberapa kalimat,
kalimat yang satu dengan yang lainnya tidak berhubungan dan diatur sesuai
kecepatan yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Running text yang digunakan pada penelitian ini menggunakan aplikasi
visual basic dan jenis tulisan yang digunakan yaitu arial black sedangkan huruf
yang digunakan berukuran 22. Panjang dan lebar layar monitor yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu panjangnya 13 cm dan lebarnya 23 cm.
Bentuk dari aplikasi running text yang dibuat ini adalah setiap kecepatan
terdiri dari 12 kalimat yang berbeda dan tidak berhubungan. Pada aplikasi ini
dibuat beberapa tombol yaitu; play, stop dan reset. Fungsi tombol play adalah
untuk memulai menjalankan running text, tombol stop adalah untuk menghentikan
aplikasi running text yang sedang berjalan, sedangkan reset adalah tombol untuk
memulai dari awal aplikasi running text yang sedang berjalan. Tulisan running
text akan terlihat jika tombol play ditekan dan akan terlihat pada sisi kanan layar
monitor, dan tulisan yang pertama dilihat dilayar monitor adalah huruf pertama
6
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menghilang pada sisi kiri layar monitor. Running text akan terus berjalan sampai
kalimat yang terdapat pada setiap aplikasi kecepatan sudah berjalan yaitu 12
kalimat per sesi kecepatan. Kecepatan setiap huruf pada running text disesuaikan
dengan kecepatan yang sudah ditentukan oleh peneliti.
Pada penelitian kali ini akan dibuat beberapa aplikasi running text. Isi
dari running text tersebut adalah kalimat - kalimat yang berisikan pengetahuan
umum dan running text akan dibuat 3 kecepatan yaitu kecepatan rendah ( ±
⁄ ) kecepatan sedang ( ± ⁄ ), dan kecapatan cepat ( ±
⁄ )
Pengunaan running text yaitu pertama yang dilakukan adalah siswa
dikondisikan agar dapat melihat aplikasi running text dengan baik, siswa akan
diberikan dua kali kesempatan untuk melihat running text. Kemudian siswa
diberikan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan makna yang terkandung
dalam running text tersebut, untuk menjawab pertanyaan tersebut tidak ditentukan
jangka waktunya.
2. Variabel Terikat
Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman merupakan variabel terikat atau variabel akibat
penelitian. Variabel terikat ini diartikan sebagai variabel yang kemunculannya
akibat variabel bebas.
Membaca pemahaman adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
7
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dan penafsiran isi bacaan dari bacaan yang telah dibaca, dimana secara teknis
dapat diukur melalui tes.
Pada penelitian ini keterampilan membaca pemahaman akan diukur dalam
bentuk persentase, semakin besar persentase yang didapat siswa, maka dapat
diartikan bahwa persentase membaca pemahaman siswa semakin baik.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka penulis
menyimpulkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh kecepatan running texs terhadap kemampuan
membaca pemahaman pada anak tunarungu.
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari hasil penelitian ini diharapkan:
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
mengetahui ukuran batas kecepatan running text agar anak tunarungu bisa
menikmati media running text sebagai salah satu teknologi yang berguna saat
ini.
b. Diharapkan running text menjadi salah satu media alternatif pembelajaran di
23
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode dengan subyek
tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek
dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perlakuan yang
diberikan secara berulang-ulang dalam waktu tertentu (Tawney & David, 1987:2).
A. Rancangan Eksperimen
Subyek tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perlakuan
yang diberikan secara berulang-ulang dalam waktu tertentu (Tawney & David,
1987:2). Desain penelitian ini menggunakan 1 (baseline), B (behavior), dan
A-2 (hasil intervensi) yang digambarkan sebagai berikut:
Rancangan Eksperimen A- B- A
Tabel 3.1 Single Subject Research (SSR) Design X X X X X
24
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B. Prosedur Eksperimen
1. Menentukan Baseline
Pada fase Baseline hal yang dilakukan adalah memberikan subyek aplikasi
running text yang didalamnya berisi 12 buah kalimat per running text, yang
masing-masing tidak saling berkaitan / setiap kalimat berdiri sendiri. Setiap
aplikasi running text yang diberikan diberikan kesempatan untuk melihat dan
membaca aplikasi tersebut sebanyak dua kali untuk setiap siswa.
Setelah diberikan aplikasi running text tersebut siswa diberikan 10 buah
pertanyaan per aplikasi yang isinya berhubungan dengan isi dari running text yang
telah diberikan. Kemudian jawaban dari siswa tersebut akan dicocokan dengan isi
dari running text yang telah diberikan. Dalam aspek ini akan diketahui bagaimana
kemampuan anak tunarungu dalam membaca kecepatan running text yang telah
diberikan.
2. Prosedur Intervensi
Pada fae Intervensi, prosedur yang dilakukan ialah tidak jauh berbeda
dengan fase Baseline yaitu dengan cara memberikan aplikasi running text.
Prosedur yang dilakukan pada fase Intervensi ini ialah pada saat penanyangan
aplikasi running text siswa dapat menghentingkan / memberhentikan sementara
aplikasi running text ini sesuai dengan keinginan siswa, agar siswa bisa membaca
tulisan yang terdapat didalam running text tersebut dengan seksama kemudian bila
ada tulisan yang tidak dimengerti siswa peneliti membantu memberi tahu makna
dari tulisan yang tertera dalam running text tersebut . Pada fase ini siswa diberikan
25
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
setiap siswa per aplikasi. Setelah prosedur dilaksanakan maka skore yang
diperoleh dapat dihitung sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditetapkan
sebagai panduannya dan kemudian dirubah kedalam bentuk persentase dan
terakhir dimasukkan kedalam grafik.
Target Intervensi
Dalam penelitian ini peneliti mentargetkan agar subjek yang diteliti
setidaknya mampu membaca running text dengan kecepatan yang sesuai dengan
kemampuan membaca pemahaman anak tunarungu kelas VIII SMPLB
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa tunarungu kelas VIII SMPLB
yaitu sebanyak empat orang.
1) Nama : IMF
Jenis Kelamin : Laki – Laki
TTL : Bandar Lampung, 16 Mei 1998
Karakteristik : Sudah bisa memahami isi bacaan yang diberikan padanya,
ketika diberikan suatu tes uraian siswa sudah bisa menjawab pertanyaan yang
diberikan dengan benar dan ketika diperintahkan membaca suatu teks wacana
26
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2) Nama : FH
Jenis Kelamin : Laki – Laki
TTL : Bandung, 16 November 1998
Karakteristik : Sudah bisa memahami isi bacaan yang diberikan,
termasuk salah satu siswa yang pintar dikelasnya.
3) Nama : KCW
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Bandung, 18 Januari 1999
Karakteristik : KCW adalah siswa yang pintar di kelasnya, dia selalu
mendapat juara pertama, dalam memahami isi bacaan KCW adalah anak yang
termasuk pintar tetapi KCW sangat text books sekali didalam memberikan
jawaban yang berhubungan dengan wacana / pertanyaan.
4) Nama : PM
Jenis Kelamin : Laki – Laki
TTL : Bandung, 4 Juni 1998
Karakteristik : PM terrmasuk siswa yang juga sudah bisa membaca,
ketika diberikan sebauh wacana dan pertanyaan PM sudah bisa menjawab
dengan lumayan baik, dan ketika sedang membaca PM tidak ingin diganngu
27
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu C. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Bebas (Intervensi / Treatment)
Running Text
Running text merupakan variabel bebas atau variabel penyebab, variabel
bebas ini diartikan sebagai variabel penyebab munculnya variabel lain. Running
text yang akan dibuat ialah sebuah running text yang berisi beberapa kalimat,
kalimat yang satu dengan yang lainnya tidak berhubungan dan diatur sesuai
kecepatan yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Running text yang digunakan pada penelitian ini menggunakan aplikasi
visual basic dan jenis tulisan yang digunakan yaitu arial black sedangkan huruf
yang digunakan berukuran 22. Panjang dan lebar layar monitor yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu panjangnya 13 cm dan lebarnya 23 cm.
Bentuk dari aplikasi running text yang dibuat ini adalah setiap kecepatan
terdiri dari 12 kalimat yang berbeda dan tidak berhubungan. Pada aplikasi ini
dibuat beberapa tombol yaitu; play, stop dan reset. Fungsi tombol play adalah
untuk memulai menjalankan running text, tombol stop adalah untuk menghentikan
aplikasi running text yang sedang berjalan, sedangkan reset adalah tombol untuk
memulai dari awal aplikasi running text yang sedang berjalan. Tulisan running
text akan terlihat jika tombol play ditekan dan akan terlihat pada sisi kanan layar
monitor, dan tulisan yang pertama dilihat dilayar monitor adalah huruf pertama
dari setiap kata lalu diikuti huruf-huruf berikutnya, kemudian setiap huruf akan
28
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kalimat yang terdapat pada setiap aplikasi kecepatan sudah berjalan yaitu 12
kalimat per sesi kecepatan. Kecepatan setiap huruf pada running text disesuaikan
dengan kecepatan yang sudah ditentukan oleh peneliti.
Pada penelitian kali ini akan dibuat beberapa running text. Isi dari running
text tersebut adalah kalimat - kalimat yang berisikan pengetahuan umum dan
running text akan dibuat 3 kecepatan yaitu kecepatan kecepatan rendah ( ±
⁄ ), rata-rata ( ± ⁄ ), dan kecapatan cepat ( ±
⁄ ).
Pengunaan running text yaitu pertama yang dilakukan adalah siswa
dikondisikan agar dapat melihat running text dengan baik, siswa akan diberikan
dua kali kesempatan untuk melihat running text. Kemudian siswa diberikan
beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan makna yang terkandung dalam
running text tersebut, untuk menjawab pertanyaan tersebut tidak ditentukan
jangka waktunya.
2. Variabel Terikat (Target Behavior)
Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman merupakan variabel terikat atau variabel akibat
penelitian. Variabel terikat ini diartikan sebagai variabel yang kemunculannya
akibat variabel bebas.
Membaca pemahaman adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
29
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dan penafsiran isi bacaan dari bacaan yang telah dibaca, dimana secara teknis
dapat diukur melalui tes.
Pada penelitian ini keterampilan membaca pemahaman pada running text
akan diukur dalam bentuk persentase, semakin besar persentase yang didapat
siswa, maka dapat diartikan bahwa persentase membaca pemahaman siswa
semakin baik.
D. Pengolahan dan Analisis Data
Setelah semua data terkumpul dalam format pencatatan (formulir
recording sheet for rate data), kemudian data diolah dan dianalisis dengan
menggunakan ststistik deskriptif dengan tujuan agar memperoleh gambaran data
lebih jelas tentang hasil intervensi (Julia,1995:48).
Pada penelitian Single Subject Research, analisis data dilakukan dengan
cara menganalisis satu persatu jawaban siswa. Subjek yang digunakan adalah
kasus tunggal dan yang diamati adalah jawaban siswa didalam menjawab
pertanyaan yang diberikan.
Desain Single Subject Research menggunakan tipe grafik garis yang
sederhana (type simple line graph). Menurut Tawney dan Gast (1984:144)
terdapat beberapa komponen yang harus dipenuhi antara lain, sebagai berikut:
a. Absis: garis horizontal (X) yang memberikan keterangan waktu
30
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Ordinat: garis vertikal (Y) sebagai variabel terikat (persentase, frekuensi,
durasi).
c. Origin: titik menyilang antara absis dan ordinat.
d. Tic Mark: nilai-nilai yang terdapat sepanjang garis absis dan ordinat yang
menunjukkan nilai skala (0%, 10%, 20%, 30%,...)
e. Condition Label: satu atau dua kata yang menjelaskan masing-masing
kondisi penelitian (baseline, social reinforcement, intervention).
f. Condition Change Line: baris vertikal yang mengidentifikasi adanya
perubahan akibat eksperimen.
g. Key: satu atau dua kata yang menjelaskan masing-masing kondisi
penelitian (baseline, social reinforcement, intervention).
h. Figure Number and Legend: nomor ganda yang digunakan untuk
menunjukan nomor suatu grafik dan ulasan “legend” dengan
memperhatikan laporan singkat dan lengkap yang menggambarkan
variabel bebas dan variabel terikat.
a. Analisis Visual Dalam Kondisi
1) Panjang Kondisi
Panjang interval menunjukan jumlah sesi dalam setiap fase yaitu fase
Baselien 1 (A-1), Intervensi (B) dan Baseline 2 (A-2).
31
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Estimasi kecenderungan arah adalah melihat perkembangan perilaku
dengan menggunakan garis naik, sejajar atau turun, dengan membelah dua (split-
middle) dengan cara :
1. Membagi data pada fase baseline atau intervensi menjadi dua bagian
2. Bagian kanan kiri juga masing- masing dibagi menjadi dua bagian lagi
Tarik garis sejajar dengan absis yang menghubungkan titik temu antara garis
grafik dengan garis belahan kanan dan kiri, garisnya naik, mendatar, atau turun.
3) Kecendrungan Stabilitas
Menentukan kecenderungan stabilitas kemampuan anak dalam kondisi
baik baseline maupun intervensi, dalam hal ini menggunkan kriteria stabilitas 15
% dari Sunanto et. Al (2005: 94) menyatakan bahwa ”secara umum jika 85%- 90
% data masih berada pada 15 % di atas dan di bawah mean, maka data dikatakan
stabil”, maka perhitungannnya sebagai berikut :
1. Menghitung trand stability 15 % (nilai tertinggi X 0,15)
2. Menghitung mean level (jumlah point data dibagi banyaknya sesi)
3. Menentukan batas atas (mean level ditambah setengah rentang dari trend
stabilty)
4. Menentukan batas bawah (mean level dikurangi setengah dari rentang
stabilitas)
5. Menentukan kecenderungan stabilitas data point (menghitung banyaknya data
32
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sesi. Jika persentase mencapai 85 % - 90 % dinyatakan stabil sedangkan
dibawah itu dinyatakan tidak stabil (variabel)
4) Jejak Data
Menentukan kecendrungan jejak data, sama dengan kecendrungan arah,
oleh karena itu masukan hasil yang sama seperti kecendrungan arah.
5) Level Stabilitas dan Rentang
Menentukan level stabilitas dan rentang adalah dengan cara memasukan
masing-masing kondisi angka terkecil dan angka terbesar
6) Perubahan Level
Menentukan level perubahan dengan cara menandai data pertama (hari ke
1) dan terakhir, hitung selisih kedua data tersebut (data terakhir dikurangi data
pertama) dan tentukan arahnya (+) atau turun (-).
b. Analisis Visual Antar Kondisi
1) Jumlah Variabel yang Diubah
Jumlah variabel yang diubah adalah pada data rekaan variable yang diubah
pada kondisi baseline 1 (A-1) ke intervensi (B) adalah 1.
2) Perubahan Kecendrungan Efeknya
Menentukan perubahan kecendrungan arah dengan mengambil data pada
analisis dalam kondisi di atas (naik, tetap, turun), yaitu untuk melihat perubahan
33
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3) Perubahan Kecendrungan Stabilitas
Perubahan kecenderungan stabilitas adalah untuk melihat stabilitas
perilaku subjek dalam masing- masing kondisi baik baseline maupun intervensi
4) Perubahan Level
Untuk melihat perubahan antara akhir sesi pada baseline 1 (A-1) dan awal
sesi pada intervensi (B) yaitu dengan cara tentukan data poin pada kondisi
baseline (A-1) pada sesi terakhir dan sesi pertama pada kondisi intervensi (B),
kemudian berapa selisihnya dan tandai (+) bila naik, dan (=) tidak ada perubahan
dan (-) bila turun. Baik buruknya kondisi sesuai dengan tujuan penelitian.
5) Persentase Overlap
Overlap adalah kesamaan kondisi antara baseline 1 (A-1) dengan
intervensi (B), dengan kata lain semakin kecil persentase overlap maka semakin
baik pengaruh intervensi terhadap terhadap target behavior.
1. Overlap tahap baseline1 (A-1) dan intervensi (B) adalah untuk mengetahui
apakah dalam tahap intervensi ada skor yang masuk ke dalam batas atas dan
batas bawah baseline 1.
2. Overlap tahap intervensi (B) dan baseline 2 (A-2) adalah untuk mengetahui
apakah dalam tahap baseline 2 (A-2) ada skor yang masuk ke batas atas dan
102
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan seluruh hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa
kecepatan running text memiliki pengaruh terhadap kemampuan membaca
pemhaman pada anak tunarungu, meskipun pengaruhnya pada tiap subjek
berbeda. Diketemukan hasil, semakin rendah kecepatan running text yang
digunakan maka semakin baik kemampuan membaca pemahamannya dan terdapat
juga subjek yang semakin rendah kecepatan running text yang digunakan maka
kemampuan membaca pemahamannya terjadi penurunan. Sehingga kecepatan
running text yang bisa diikuti oleh anak tunarungu sesuai dengan hasil penelitian
ini adalah antara ± ⁄ ) - ⁄ .
B. REKOMENDASI
Atas dasar hasil penelitian ini, maka penulis memberikan rekomendasi
sebagai berikut :
1. Umum
Hasil penlitian ini mungkin bisa menjadi bahan acuan atau pertimbangan
103
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
salah satu media informasi agar manfaat running text bisa juga dirasakan juga
oleh anak tunarungu.
2. Peneliti Selanjutnya
Pada peneliti selanjutkan diharapkan ; 1) Meningkatkan membaca anak
tunarungu terlebih dahulu sehingga anak tunarungu mampu membaca kecepatan
running text sesuai dengan waktu kecepatan pada umumnya (kecepatan rata-rata /
± ⁄ ), 2) Peneliti selanjutnya bisa menggunakan rumus kecepatan
membaca untuk mengetahui kecepatan membaca permenit pada setiap siswanya,
3) Running text diberikan timer untuk mengukur berapa lama waktu yang
dibutuhkan (dari awal hingga akhir tulisan running text dijalankan) dari setiap sesi
kecepatannya, 4) Text bacaan pada setiap kalimat running text harus lebih
104
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Bintoro,T. (1999). Perkembangan Bahasa dan Kaitannya Dengan Pengajaran
Bagi Anak Tunarungu. Jakarta:Depdikbud.
Bimbie. (...). Metode Membaca Cepat Teks 300 – 500 Kpm. [Online]. Tersedia:
http://www.bimbie.com/membaca-cepat-300-kpm.htm. [ 1 April 2013].
Bunawan,L dan Yuwati,S.M. (2000). Penguasaan Bahasa Anak Tunarungu. Jakarta: Yayasan Santi Rama.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1999). Berbagai Metode Komunikasi
Pengajaran Bahasa Dalam Pendidikan Anak Tunarungu. Jakarta:
Depdikbud.
Endah, D.P. (2009). Skripsi (Pengaruh Medai Gambar Berseri Terhadap
Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu). PLB FIP UPI (Tidak Diterbitkan). Bandung.
Fauzi, AM. (2012). Kecepatan Membaca. [Online]. Tersedia: http://sahabatkinoy.wordpress.com/2012/02/25/mengukur-kecepatan-membaca/ [30 April 2013].
Mufallah, A. (20120). Seni Membaca Cepat Dan Sempurna Untuk Mencapai
Taraf Hidup Yang Sejahtera, Damai dan Bahagia. [Online]. Tersedia:
http://id-id.facebook.com/notes/abdul-mufallah/seni-membaca-cepat- dan-sempurna-untuk-mencapai-taraf-hidup-yang-sejahtera-damai-/489624006534. [1 April 2013].
Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Noer, M. (2011). Bagaimana Memulai Kebiasaan Membaca Dengan (Sangat)
105
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kecepatan Membaca Tips dan Teknik. [Online]. Tersedia:
http://id.prmob.net/kecepatan-membaca/baca/john-f-kennedy-368359.html. [1 April 2013].
Putranti, N. (2007). Kecepatan Membaca. [Online]. Tersedia: http://nuritaputranti.wordpress.com/2007/06/16/kecepatan-membaca/ [30 April 2013].
Sunanto,J. Takeuchi,K. dan Nakata, H. Penelitian dengan Subyek Tunggal. Bandung. UPI PRESS.
Susetyo, B. (2012). Kecepatan Efektif Membaca Siswa Tunarungu Di SLB
Bagian B, dalam Amalan Terbaik Pendemokrasian Pendidikan Khas Malaysia dan Indonesia. Malaysia - Indonesia.
Somad, P dan Hernawati,T. (1995). Ortopedagogik Anak Tunarungu. Bandung: Depdikbud.
Syam. (....). Teknik Membaca Cepat. [Online]. Tersedia: http://www.kirmansyam.com/teknik-membaca-cepat/. [1 April 2013].
Tarigan,G.H. (1989). Membaca Dalam Kehidupan. Bandung: Angkasa.
UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan
Indonesia. Bandung.
106
Dwi Endah Pertiwi , 2013
Pengaruh Kecepatan Running Text Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu (Penelitian Single Subject Pada Anak Tunarungu Kelas Viii Smplb B Prima Bhakti Mulia Cimahi)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu