Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG
SKRIPSI
Diajukanuntukmemenuhisebagiandarisyarat MemperolehGelarSarjanaPendidikan Program StudiPendidikanLuarSekolah
Oleh :
ILHAM HAMDANI NUGRAHA 055204
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS PENDIDIKAN
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA
KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
IlhamHamdaniNugraha,Peran ChangeAgent Sebagai Faktor Penyebab Keberhasilan Pemberdayaan Pemuda Oleh Kelompok Penangkar Bibit Kreatif Mandiri Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang.
Masalah pokok dalam penelitian ini adalah Apakah benar peran Change Agent sebagai faktor penyebab keberhasilan pemberdayaan pemuda melalui program pelatihan penangkaran bibit oleh kelompok penangkar bibit Kreatif Mandiri di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang? Adapun dari
penelitianiniyaitu? 1) Untuk mengetahui peran change agent sebagai faktor penyebab keberhasilan pemberdayaan pemuda melalui program pelatihan penangkaran bibit kreatif mandiri di desa Buahdua Kecamatan Buahdua KabupatenSumedang.2) Untuk mengetahui gambaran peranan change agent dalam pemberdayaan pemuda melalui program pelatihan penangkaran bibit kreatif mandiri di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang.3) Untuk mengetahui gambaran keberhasilan
pemberdayaan pemuda melalui program pelatihan penangkaran bibit kreatif mandiri di DesaBuahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi.Subjek penelitian berjumlah duapuluh orang peserta pelatihan dan diambil 5 orang sebagai sampel.
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iii DAFTAR ISI
ABSTARAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah ... 5
D. Tujuan penelitian ... 6
E. Manfaat penelitian ... 6
F. Anggapan dasar ... 7
G. Penjelasan istilah ... 8
H. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 11
I. Sistem Penulisan ... 12
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Peran Pelaku Perubahan (Change Agent) ... 14
1. Pengertian Peran ... 14
2. Pengertian Change Agent (Pelaku Perubahan) ... 14
3. Konsep Peran Change Agent (Pelaku Perubahan) ... 15
4. Karakter Change Agent (Pelaku Perubahan) ... 30
B. Konsep Pemberdayaan Pemuda ... 32
1. Pengertian Pemberdayaan ... 33
2. Pengertian Pemuda ... 33
3. Pengertian Pemberdayaan Pemuda ... 34
C. Konsep Pelatihan ... 36
1. Pengertian Pelatihan ... 36
2. Tujuan dan Manfaat Pelatihan ... 38
3. Azas-azas Pelatihan ... 39
4. Pengembangan Program Pelatihan ... 41
5. Dampak Pelaksanaan Pelatihan ... 45
6. Jenis-jenis Evaluasi Pelatihan ... 46
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 47
B. Subjek Penelitian ... 49
C. Intrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 50
1. Observasi ... 51
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iv
3. Study Dokumentasi ... 53
D. Triangulasi ... 54
E. Langkah-langkah Pengumpulan Data ... 54
1. Tahap Pralapangan ... 55
2. Tahap Kegiatan Lapangan ... 57
3. Tahap Analisis Data ... 58
F. Teknik Analisis Data ... 58
1. Reduksi Data ... 59
2. Penyajian Data / Display Data ... 59
3. Menarik Kesimpulan / Verifikasi ... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 61
1. Sejarah Desa Buahdua ... 61
2. Asal Julukan Jogja II ... 63
3. Objek Penelitian ... 64
4. Keadaan Penduduk ... 65
5. Luas Desa ... 65
6. Tipologi Desa ... 66
7. Orbitasi ... 66
8. Iklim ... 67
9. Letak Geografis ... 68
B. Hasil Penelitian ... 69
1. Peran Change AgentSebagai Faktor Penyebab Keberhasilan Pemberdayaan Melalui Pelatihan Penangkaran Bibit .... 69
2. Gambaran Peran Change Agent Dalam Pemberdayaan Pemuda Melalui Program Pelatihan Penangkaran Bibit ... 73
3. Gambaran Keberhasilan Pemberdayaan Pemuda Melalui Program Pelatihan Penangkaran Bibit ... 78
C. Pembahasan ... 82
1. Peran Change Agent Sebagai faktor Penyebab Keberhasilan Pemberdayaan Melalui Pelatihan Penangkaran Bibit ... 82
2. Gambran Peran Change Agent dalam Pemberdayaan Pemuda Melalui Program Pelatihan Penangkaran Bibit ... 85
3. Gambaran Keberhasilan Pemberdayaan Pemuda Melalui Program Pelatihan Penangkaran Bibit ... 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 91
B. Saran ... 92
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengangguran dan kemiskinan hingga saat ini merupakan masalah besar
bangsa Indonesia yang belum bisa terpecahkan.BPS mencatat, selama tiga tahun terkahir, jumlah penduduk hampir miskin terus bertambah secara konsisten. Pada tahun 2009, jumlah penduduk hampir miskin berjumlah 20,66 juta jiwa atau sikitar 8,99 persen dari total penduduk Indonesia. Pada tahun 2010, jumlahnya bertambah menjadi 22,9 juta jiwa atau 9,88 persen dari total penduduk Indonesia. Dan tahun ini, jumlah penduduk hampir miskin telah mencapai 27,12 juta jiwa atau sekitar 10,28 persen dari total populasi.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran di Indonesia,
antara lain: Pertama, jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja
yang tersedia (kesenjangan antara supply and demand). Kedua, kesenjangan
antara kompetensi pencari kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar
kerja (mis-match), Ketiga, masih adanya anak putus sekolah dan lulus tidak
melanjutkan yang tidak terserap dunia kerja/berusaha mandiri karena tidak
memiliki keterampilan yang memadai (unskill labour), Keempat, terjadinya
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sumber daya alam di kota yang tidak memungkinkan lagi warga masyarakat untuk
mengolah sumber daya alam menjadi mata pencaharian. Dari kelima faktor
tersebut, faktor pertama, kedua dan ketiga merupakan faktor dominan yang menyebabkan pengangguran di Indonesia.Dari gambaran tersebut di atas maka
perlu dikembangkan program-program kewirausahaan pemuda dalam rangka
mempercepat penurunan angka pengangguran (Departemen Pendidikan Nasional,
2009).
Mengingat data pengangguran pemuda masih cukup tinggi, apabila tidak
memperoleh perhatian yang serius mengakibatkan masalah sosial yang cukup
tinggi pula.Beberapa masalah sosial yang diakibatkan oleh tingginya
pengangguran diantaranya penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, pergaulan
bebas, premanisme, trafficing, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut akan
mengganggu pembangunan di segala bidang dan stabilitas nasional.
Atas dasar kondisi tersebut, pembangunan nasional kini diarahkan kepada
terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya
saing maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa,
berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi.
Pembangunan kualitas sumber daya manusia meliputi fisik serta dengan
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan sumber daya dukung dan daya tampung lingkungan, agar potensi sumber
daya manusia dapat dikembangkan secara optimal. Kualitas dan mobilitas sumber
daya manusia terus di kendalikan dan diarahkan agar menjadi kekuatan
pembangunan secara efektif.
Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dari meningkatkan
pemiliharaan kesehatan. Konsep pembangunan nasional seperti yang
dikemukakan oleh Taliziduhu Ndraha (1999 : 12) yang mengungkapkan bahwa:
Pembangunan nasional erat kaitannya dengan pembangunan bangsa, dan
pembangunan bangsa merupakan bagian intergral pembangunan nasional suatu
Negara.Pembangunan setiap bangsa dunia ketiga bersifat multidimensional.
Yaitu pembangunan yang meliputi semua segi kehidupan nasional, baik politik,
ekonomi, sosial dan budaya. Oleh karena itu berbagai sumber menjelaskan,
pembangunan meliputi pembangunan ekonomi, maupun politik dan
pembangunan sosial.
Dari penjelasan diatas bahwa pembangunan nasional dipengaruhi
pembangunan sektor lainnya baik pembangunan ekonomi, dan politik sehingga
untuk menciptakan pembangunan yang baik dengan keadaan pembangunan politik
yang stabil dan pembangunan ekonomi yang maju, salah satunya adalah dengan
pemampaatan sumberdaya alam yang dilakukan masyarakat tanpa aturan bisa
berakibat hancurnya ekosistem, sehingga dirasa perlu bagi warga Dusun Cilogang
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lingkungan sesuai tuntutan visi Provinsi Jawa Barat terciptanya warga masyarakat
yang mandiri dinamis dan sejahtra.
Harapan kelompok penangkaran bibit kreatif mandiri inginmenggulirkan
program “pemberdayaan pemuda melalui pelatihan penangkaran bibit kreatif”
yang merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat
sekaligus menanamkan kecintaan terhadap lingkungan dimana ia berada.
Menyikapi paparan tersebut di atas untuk meningkatkan pengembangan
penangkaran bibit tanaman keras, pemuda buahdua khususnya warga dan
pengelola diareal lembaga penangkaran bibit kreatif , mampu mengelola sekaligus
miningkatkan nilai ekonomis.
Pengembangan penangkaran bibit kreatif di wilayah Dusun Cilogang Desa
Buahdua Kecamatan Buahdua memperaktekan penangkaran Bibit Jati putih
Gamelina, penangkaran Bibit Jabon, penangkaran Bibit Albasiah. Kegiatan ini
perlu ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai: pengolahan lahan,
pengadaan bahan, pengadaan bibit, pengadaan pupuk, alat–alat praktek
perkebunan sehingga rasa cinta dan peduli lingkungan akan semakin kuat sejalan
dengan harapan Mentri Negara Lingkungan hidup juga program Gubernur Jawa
Barat membangun Desa yang berperadaban.
Masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses
pelaksanaan pengembangan program yang diselenggarakan, dalam hal ini pemuda
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang pemberdayaan pemuda melalui program pelatihan pembibitan tanaman keras yang
di selenggarakan oleh kelompok penangkaran bibit Kreatif Mandiri di Dusun
Cilogang Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Kurangnya keterampilan pemuda di Dusun Cilogang Desa Buahdua
Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang.
2. Masih tingginya angka pengangguran dari kalangan pemuda di Dusun
Cilogang Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang.
3. Adanya pengelola/fasilitator pelatihan sangat mendukung terhadap pelatihan
penangkaran bibit tanaman keras.
C. Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalahnya sebagai
berikut “Apakah benar peran Change Agent sebagai faktor penyebab
keberhasilan pemberdayaan pemuda melalui program pelatihan penangkaran
bibit oleh kelompok penangkar bibit Kreatif Mandiri di Desa Buahdua
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mempertegas permasalahan penelitian, maka dapat diuraikan dalam
bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah benar peran Change Agent sebagai faktor penyebab keberhasilan pemberdayaan pemuda melalui program pelatihan penangkaran bibit oleh kelompok penangkar bibit Kreatif Mandiri di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang?
2. Jika benar,Bagaimana gambaran peran Change Agent dalam pemberdayaan pemuda melalui program pelatihan penangkaran bibit oleh kelompok penangkar bibit Kreatif Mandiri di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang ?
3. Bagaimanakah gambaran keberhasilan pemberdayaan pemuda melalui program pelatihan penangkaran bibit oleh kelompok penangkar bibit Kreatif Mandiri di desa buahdua kecamatan buahdua kabupaten sumedang ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitan ini adalah sebagai berikut :
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk mengetahui gambaran peranan change agent dalam pemberdayaan pemuda melalui program pelatihan penangkaran bibit kreatif mandiri di desa buahdua kecamatan buahdua kabupaten sumedang.
3. Untuk mengetahui gambaran keberhasilan pemberdayaan pemuda melalui program pelatihan penangkaran bibit kreatif mandiri di desa buahdua kecamatan buahdua kabupaten sumedang.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini berkaitan dengan upaya mendapatkan data tentang peranan
change agent pemerdayaan pemuda dan prosespelatihan yang dilakukan oleh
lembaga penangkaran bibit kreatif mandiri sehingga akan bermanfaat secara
teoritis dan praktis di lapangan.
1. Secara Teoritis
Temuan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dan mengembangkan teori-teori ilmu yang sudah ada tentang peranan change
agent pemerdayaan pemuda dan proses pelatihan.
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
penyelenggara kelompokpenangkaran bibit kreatif mandiri untuk penelitian lanjutan.
F. Angapan Dasar
Anggapan dasar merupakan suatu titik tolak pemikiran yang menjadi
landasan dari suatu penelitan. Adapun yang menjadi kerangka pemikiran penulis
dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Peran pelaku perubahan (changeagent) merupakan suatu profesi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial manusia (masyarakat). meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melaksanakan fungsionalitas sosialnya. Dengan demikian, changeagent mempunyai kepentingan dan peran yang penting dalam proses pembangunan sosial, terutama pembangunan yang berpusat pada manusia (peoplecentereddevelopment) (Oman Sukmana, 2007: 40) dalam tim dosen IKS UMM (2007: 40)
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kehidupan dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya (parson,et.al,1994 : 106).
3. Pemuda merupakanwarga Negara Indonesia yang memasuki priode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.
4. Pelatihan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan atau pembelajaran yang disiapkan untuk meningkatkan efektifitas dan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaannya dengan baik sehingga dapat tercapai dengan baik.
5. Pembibitan merupakan penyemayan atau pengembangan bibit untuk di tanam
atau di ternakan.
G. Penjelasan Istilah
Untuk memahami secara lebih jelas tentang permasalahan penelitian dan
agar tidak terjadi salah pengertian, maka penulis menjelaskan beberapa istilah atau
definisi oprasional, sebagai berikut:
1. Peran Change Agent
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seseorang atau organisasi yang ditunjuk atau atas inisiatifnya sendiri melakukan fungsi-fungsi pembimbingan, motivasi, pengarahan, bantuan, dan pembelajaran bagi kelompok atau para pihak dalam meningkatkan kemandirian dan keswadayaan (http//upload.wikimedia.orgwikipediapelakuperubahan.pdf).
Dalam penelitian ini peran changeagentadalah kemampuan melakukan community worker yaitu peran dan kemampuan memfasilitasi, mendidik,representasi dan teknis.
2. Pemberdayaan Pemuda
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri. http://wahyuningtiyas.blogspot.com/2008/12/pengertian-pemuda-menurut-kamus.html
Yang di maksud pemberdayaan pemuda dalam penelitian ini adalah program yang di selenggarakan oleh kelompokpenangkaran bibit kreatif mandiri untuk memberdayakan pemuda di desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang.
3. Pelatihan Penangkaran pembibitan
Pelatihan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan atau pembelajaran yang disiapkan untuk meningkatkan efektifitas dan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaannya dengan baik sehingga dapat tercapai dengan baik. Pembibitan adalah penyemayan atau pengembangan bibit untuk di tananam atau di ternakan.
(http://selaputs.blogspot.com/2011/07/definisi-arti-pengertian-pembibitan.html)
Yang dimaksud dengan pelatihan penangkaran pembibitan ini adalah pelatihan yang bisa menunjang pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam melaksanakan program penangkaran bibit kreatif mandiri.
4. Keberhasilan Program Pemberdayaan
Keberhasilan progam Pemberdayaan dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tingkat perkembangan usaha. 3. Tingkat perkembangan hasil usaha. 4. Tingkat efektifitas program.
5. Tingkat efektifitas dampak program.
http://www.damandiri.or.id/file/buku/bukupmskbab5.pdf
keberhasilan pemberdayaan dalam penelitian ini adalah prosentase pemuda yang mengalami tingkat perkembangan dari hasil pelatihan yang dapatmeningkatkan tahapan kesejahteraan atau semakin mampu untuk menjadi mandiri.
H. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam upaya menemukan fakta dan data secara ilmiah yang melandasi peneliti, menetapkan untuk menggunakan metode studi deskriptif. Metode diskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada msasa sekarang.
Sedangkan teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah angket, observasi, wawancara, setudi dokumentasi.
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengenai berbagai fenomuena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Teknik observasi yang di gunakan penulis dalam proses penelitian untuk mengamati langsung mengenai peningkatan kemandirian usaha dilakukan dengan observasitidak terstruktur.
2. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara sebagai pengaju atau pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu, (Basrowi dan Suwandi, 2008: 127). Teknik wawancara ini digunakan oleh penulis untuk memperoleh informasi/data yang lebih lengkap lagi yang tidak bisa dilakukan dengan mengunakan teknik observasi.
3. Studi dokumentasi ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokemen. Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006: 158), “didalam melaksanakan metode dokumentasi,
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,
dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan
sebagainya”.
I. Sistematika Penulisan
Sebagai kerangka dalam penelitian ini, maka sistematika penulisan disusun
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN berisi tentang pendahuluan yang didalamnya
membahas mengenai latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, perumusan
dan Pembatasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat penelitian, Anggapan
Dasar, Penjelsan istilah, Metoe Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Serta
Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI berupa tinjauan teoritis yang secara garis besanya
mengikuti beberapa teori dan konsep tentang Pendidikan Luar Sekolah dan
pemberdayaan masyarakat.
BAB III METODELOGI PENELITIAN membahas tentang prosedur penelitian
mengenai metode penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan
data dan pengolahan data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN membahas tentang hasil
penelitian yang berisi deskripsi subjekk penelitian, pengolahan dan analisis data
serta pembahasan hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN yang dapat penulis berikan berdasarkan
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47 BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dua istilah penting dalam metode penelitian yaitu metode dan penelitian.
Menurut Purwadarminta dalam Sudjana (2005: 7) “Metode adalah cara yang
telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud”,
sedangkan “penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu langkah yang dilakukan
secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapat jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu (Suryabrata, 2009: 11)
Metoda penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008: 2),
hal tersebut sependapat dengan Arikunto (2006: 160), “Metode penelitian
yaitu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
penelitiannya”. Berdasarkan kecenderungan data yang di dapat dari studi ke
lapangan dan kesesuaian dengan tujuan penelitian, maka penelitian yang diambil oleh penulis adalah penelitian kualitatif.
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Mark dalam Basrowi dan
Suwandi (2008: 21) mendefinisikan bahwa “Penelitian kualitatif adalah tradisi
tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya”.
Menurut Hadjar dalam Basrowi dan Suwandi (2008: 23) “tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya
umum terhadap kenyataan sosial dari persfektif partisipan”. Pemahaman
tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi didapat setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian. Berdasarkan analisis tersebut kemudian ditarik kesimpulan berupa pemahaman umum yang sifatnya abstrak tentang kenyataan-kenyataan.
“Karakteristik khusus penelitian kualitatif berupaya mengungkap keunikan
individu, kelompok, masayarakat atau organisasi tertentu dalam kehidupan sehari-hari secara komprensif dan rinci. Pendekatan ini merupakan suatu metode penelitian yang diharapkan dapat menghasilkan suatu deskripsi tentang ucapan, tulisan atau organisasi tertentu dalam suatu setting tertentu pula. Kesemuannya itu dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif,
dan holistic” (Bogdan dan Taylor dalam Basrowi dan Suwandi, 2008: 23).
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bagaimanaperan Change Agent sebagai faktor penyebab keberhasilan pemberdayaan pemuda melalui program pelatihan penangkaran bibit oleh kelompok penangkar bibit Kreatif Mandiri di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang secara komprensif dan rinci.
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah metode deskriptif, karena peneliti ingin mempelajari dan melukiskan fakta dilapangan secara sistematis sesuai dengan keadaan sesungguhnya pelatihan penangkaran bibit di Desa Buahdua, hal tersebut sesuai dengan pengertian deskriptif yaitu metode deskriptif melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, Metode deskriptif pada hakekatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori, yang lebih dititikberatkan adalah observasi dan suasana alamiah, dimana dalam hal ini peneliti sebagai pengamat. Subjek penelitian ini berupa individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat.
Metode deskriptif bertujuan untuk: Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, Mengidentifikasi masalah serta memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, Membuat perbandingan atau evaluasi, Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Subjek penelitian merupakan orang dalam pada latar penelitian”. Secara
lebih tegas Moleong menyatakan bahwa mereka itu adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian (Moleong dalam Suryabrata, 2003: 188).
Sedangkan menurut Arikunto (2006: 145), bahwa:
Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Jika kita bicara tentang subjek penelitian, sebetulnya kita berbicara tentang unit analisis, yaitu subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti. Dalam penelitian ini, responden adalah orang yang dimintai memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat.
Penentuan subjek penelitian dipilih dengan tujuan tertentu secara purposive, yaitu subjek penelitian diambil dengan maksud atau tujuan tertentu
dan lebih bersifat selektif, informan yang diambil sebagai subjek penelitian karena peneliti menganggap bahwa informan tersebut dapat lebih dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan berdasarkan pertimbangan untuk menemukan jawaban mengenai peran Change Agent sebagai faktor penyebab keberhasilan pemberdayaan pemuda melalui program pelatihan penangkaran bibit oleh kelompok penangkar bibit Kreatif Mandiri di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. Sesuai dengan pertanyaan penelitian yang menjadi subjek penelitian berjumlah dua puluh orang peserta pelatihan dan diambil 5 orang sebagai sampel.
C. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah” (Arikunto, 2006: 160).
Penelitian kualitatif instrument utamanya adalah peneliti sendiri,
sebagaimana menurut Sugiyono (2008: 223) “Dalam penelitian kualitatif „the
researcher is the key instrumen‟. Jadi peneliti adalah merupakan intrumen
kunci dalam penelitian kualitatif”.
Dalam melakukan pengamatan, peneliti membekali diri dengan kisi-kisi penelitian, pedoman observasi, pedoman wawancara dan catatan lapangan. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi kepustakaan.
“Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan” (Nazir, 2003: 174), pendapat tersebut
diperkuat oleh Sugiyono (2008:224), bahwa:
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seperti prosedur-prosedur, alat-alat serta kegiatan nyata, penulis menentukan teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi ini dilakukan penulis kurang lebih selama 2 bulan dengan mengamati secara langsung hasil dari pelatihan penangkaran bibit di Desa Buahdua. Sebagaimana dikemukakan oleh Ngalim Purwanto dalam Basrowi dan Suwandi (2008: 93-94), bahwa “Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan mengamati individu atau kelompok secara langsung”. Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan dilapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang diiteliti.
Dalam melakukan observasi ini, penulis mengunakan istrumen/alat pengumpulan data berupa pedoman observasi. Sebagaimana dikemukakan
oleh Arikunto (2006: 229), bahwa “Dalam menggunakan metode observasi
cara yang paling efektif adalah melengakpinya dengan format atau blangko
pengamatan sebagai instrumen”.
2. Wawancara
“Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak,
yaitu pewawancara sebagai pengaju atau pemberi pertanyaan dan yang
diwawancarai sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu” (Basrowi dan
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memperoleh informasi/data yang lebih lengkap lagi yang tidak bisa dilakukan dengan mengunakan teknik observasi.
Untuk mempermudah penulis dalam melakukan wawancara serta menggali informasi sedalam-dalamnya, penulis mengunakan istrumen/alat pengumpul data berupa pedoman wawancara. Sebagaimana diungkapkan oleh bogdan dan
Biklen (1985) dalam Basrowi dan Suwandi (2008: 141), bahwa “Pedoman
wawancara dan petunjuk pengamatan pada umumnya memberikan kesempatan timbulnya respon terbuka dan cukup luwes bagi pengamat atau pewawancara untuk memperhatikan dan mengumpulkan data mengenai dimensi-dimensi topik yang tak terduga”.
Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara kepadapengelola kelompok penangkar bibit Kreatif Mandiri dan juga dua puluh orang pemuda peserta pelatihan.
3. Studi Dokumentasi
Teknik pengumpulan data berikutnya yang digunakan oleh penulis, yaitu studi dokumentasi. Studi dokumentasi ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokemen. Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006: 158), “didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Studi dokumentasi ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokemen dengan tujuan untuk memperoleh data tertulis yang diperlukan untuk melengakapi data penelitian, yaitu dengan jalan membaca, menelaah, mengkaji berbagai dokemen yang sekiranya berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Dokumen yang menjadi salah satu sumber pengumpulan data berupa foto, profil, data program pelatihan dan data hasil pelatihan penangkaran bibit dari kelompok penangkar bibit Kreatif MandiriDesa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang..
D. Triangulasi
Menurut Sugiyono (2008: 241), bahwa “Triangulasi diartikan sebagai
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai
sumber data”.
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
observasi, hasil wawancara, dan hasil studi dokumentasi dengan hasil wawancara dan hasil observasi pelatihan penangkaran bibit.
Pada tahap ini dilakukan kegiatan membandingkan hasil observasi dengan hasil wawancara yang berkaitan dengan peran Change Agent sebagai faktor penyebab keberhasilan pemberdayaan pemuda melalui program pelatihan penangkaran bibit oleh kelompok penangkar bibit Kreatif Mandiri di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang
E. Langkah-Langkah Pengumpulan Data
Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Sehingga langkah-langkah yang dilakukan itu harus serasi dan saling mendukung satu sama lain, agar penelitian yang dilakukan itu mempunyai bobot yang cukup memadai dan memberikan kesimpulan-kesimpulan yang tidak meragukan. Langkah dalam penelitian ini, mengacu pada pendapat
Bogdan dalam Basrowi dan Suwandi (2008: 84) yaitu “tahapan penelitian
kualitatif menyajikan tiga tahapan yaitu tahap pralapangan, tahap kegiatan
lapangan, dan tahapan analisis data”.
1. Tahap Pralapangan
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yaitu etika penelitian lapangan, adapun enam kegiatan yang dilakukan oleh penulis dalam tahapan ini, yaitu:
a. Menyusun rancangan penelitian, rancangan penelitian ini biasa disebut proposal penelitian. Pada tahapan ini penulis memilih lapangan penelitian, penentuan jadwal penelitian, pemilihan alat penelitian, rancangan pengumpulan data, menentukan latar belakang masalah dan alasan pelaksanaan penelitian, serta kajian kepustakaan yang dijadikan dasar dalam menentukan fokus penelitian yaitu mencari teori atau konsep yang berkaitan dengan peran Change Agent sebagai faktor penyebab keberhasilan pemberdayaan pemuda melalui program pelatihan penangkaran bibit oleh kelompok penangkar bibit Kreatif Mandiri di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang.
b. Memilih lapangan locus penelitian. Dalam pemilihan lokasi penelitian,
penulis melakukan kesesuaian antara teori yang didapat oleh penulis dengan kenyataan/praktek di lapangan.
c. Mengurus perizinan, perizinan dibuat kepada pihak-pihak yang
berwenang memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.
d. Menjajaki dan menilai keadaan lapangan. Penulis terlebih dahulu
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Memilih dan memanfaatkan Responden. Responden yang dipilih oleh
penulis sendiri disesuaiakan dengan informasi yang dibutuhkan oleh penulis serta responden tersebut dirasakan dapat mewakili keseluruhan. f. Menyiapkan perlengkapan penelitian. Perlengkapan yang dipersiapkan
oleh penulis dalam melakukan penelitian ini, diantaranya: perlengkapan fisik, surat izin mengadakan penelitian dari Universitas, kontak dengan daerah yang menjadi latar penelitian yaitu Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang.
g. Persoalan etika penelitian. karena dalam penelitian kualitatif adalah orang sebagai alat yang mengumpulkan data. Penulis berhubungan dengan orang-orang, baik secara perseorangan maupun secara kelompok atau masyarakat, akan bergaul, hidup, dan merasaakan serta menghayati bersama tata cara hidup dalam latar penelitian. sehingga penulis harus menyesuaikan diri dengan orang-orang yang berada di lingkungan yang akan diteliti.
2. Tahap Kegiatan Lapangan
Tahap kegiatan lapangan merupakan kegiatan peneliti yang dilakukan langsung ditempat penelitian, tahap lapangan pekerjaan lapangan dibagi atas tiga bagian yaitu:
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian yang ada pada latar penelitian serta data yang harus dikumpulkan.
b. Memasuki lapangan. Pada tahap ini peneliti berusaha untuk menyesuaikan diri dengan karakteristik lapangan penelitian sehingga dapat terjadi keakraban dan tidak adanya dinding pemisah antara penulis dan subjek penelitian. adapun kegiatan yang dilakukan oleh penulis, diatantaranya:
1) Mengadakan wawancara dengan pengelola dan para pemuda sebagai peserta pelatihan yang berjumlah duapuluh orang.
2) Melakukan observasi terhadap kagiatan penangkaran bibit yang dilakukan oleh para pemuda di kelompok penangkar bibit Kreatif Mandiri.
3) Melakukan dokumentasiuntuk mengetahui proses penangkaran bibit yang dilakukan oleh para pemuda.
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Tahap Analisis Data
Terdapat beberapa prinsip pokok dalam analisis data, prinsip tersebut meliputi konsep dasar, menemukan tema dan merumuskan hipotesis, serta bekerja dengan hipotesis.
F. Teknik Analisis Data
Pada prinsipnya analisis data kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehingga teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif yang dikembangkan oleh Miler dan Huberman.
Menurut Miler dan Huberman dalam Basrowi dan Suwandi (2008: 209),
menyatakan bahwa “Aktivitas dalam analisis data mencakup tiga kegiatan
yang bersamaan (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan (verifikasi). Langkah-langkah analisis data yang dilakukan oleh peneliti, sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
proses reduksi selama pengumpulan data yaitu: membuat ringkasan, memberikan kode pada aspek-aspek tertentu, mencari tema-tema, menulis memo, dan lain-lain.
Reduksi merupakan bagian dari analisis, bukan terpisah. Fungsinya untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi sehingga interpretasi bisa ditarik. Data yang direduksi memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah penulis untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan.
2. Penyajian Data/Display Data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajiannya antara lain berupa tek naratif, matriks, grafik, jaringan/network, dan bagan. Tujuannya adalah untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan. Oleh karena itu, sajiannya harus tertata secara apik. Penyajian data juga berupa bagian dari analisis, bahkan mencakup pula reduksi data.
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Dalam tahap ini, penulis membuat rumusan proposisi yang terkait dengan prinsip logika, mengangkatnya sebagai temuan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan mengkaji secara berulang-ulang terhadap data yang ada, pengelompokan data yang telah terbentuk dan proposisi yang telah dirumuskan. Langkah selanjutnya yaitu melaporkan hasil penelitian lengkap,
dengan „temuan baru‟ yang berbeda dari temuan yang sudah ada.
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA
KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
91 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, berikutinidisajikankesimpulan yang didasarkan atas pembahasan dan kajiankepustakaan yang relevan dengan temuan selama penelitian berlangsung, diantaranya:
1. Gambaran peran change agent dalam pemberdayaan pemuda melalui program pelatihan penangkaran bibit oleh kelompok penangkar bibit Kreatif Mandiri di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. Peran change agent tersebut dilihat dariketerampilan memfasilitasi, peran dan keterampila
nmendidik, peran dan keterampilan representasi, serta peran dan keterampilan teknis.
2. Keberhasilan pemberdayaan pemuda melalui program pelatihan penangkaran bibit oleh kelompok penangkar bibit Kreatif Mandiri di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang dapat dilihat dari perubahan sikap dari para peserta pelatihan, bertambahnya pengetahuan serta meningkatnya keterampilan parapeserta pelatihan.
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA
KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penangkar bibit Kreatif Mandiri di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. Peran yang dimaksud adalah membangun konsep diri dari para peserta, menumbuhkan motivasi, kepemimpinan serta keterlibatan dalam masyarakat.
B. Saran
Adapun saran-saran yang diajukan oleh peneliti sehubungan dengan hasil penelitian adalah sebagai kerikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan, pemahaman dan keterampilan change agent dalam pelatihan masih perlu ditingkatkan lagi sehingga pada
pelaksanaan program pelatihan selajutnya lebih baik lagi.
2. Berdasarkan hasil penelitian, pemberian keterampilan harus didasarkan pada potensi yang ada di daerah tersebut, sehingga dapat dengan mudah di aplikasikan dalam lingkungan masyarakat sekitar bahkan bisa dijadikan sebagai mata pencaharian guna peningkatan kesejahteraan hidupnya.
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA
KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
93 Abdulah, Dudi. (2008), Tesis Manajemen Pengajaran Program Pelatihan SSG Dalam Upaya
Mengembangkan Perilaku Santri. UNISBA: Tidak diterbitkan
Adi, I. Rukminto (2008). Intervensi Komunitas Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers
Al – quran. (1989). Al - quran dan terjemahannya. Jakarta: CV. TOHA PUTRA SEMARANG Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek (Edisi Revisi VI).
Jakarta: Rineka Cipta.
Atmodiwirio, Soebagio, (2002), Manajemen Pelatihan. Jakarta : Atdadizya jaya
B. Werther Jr., William dan Davis, keith. 1989. Human Resourles and personnel management. Mc. Graw Hill International.
Barsowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Gerungan. (2002). Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Ife, Jim. (2008). CommunityDevelopment. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Mar’at (1982). Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Bandung: Balai Aksara.
Marzuki, M.S, (1992), Strategi dan Model Pelatihan, Malang : IKIP Malang. Prabu, M. Anwar. (2006), Evaluasi Kinerja SDM, Bandung : Refika Aditama. Roesmidi. (2006). PemberdyaanMasyarakat. Sumedang: Alqaprint.
Sastroputro, Santoso (1988). Partisipasi, Komunikasi, Persuasi, dan Disiplin Dalam Pembangunan Nasional. Bandung: alumni
Saydam, G. (2006), Built in Training, Bandung : Remaja Rosdakarya
Simamora, H, (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, Bagian Penerbitan STIE
Ilham Hamdani Nugraha, 2014
PERAN CHANGE AGEN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN PEMUDA OLEH KELOMPOK PENANGKARA BIBIT KREATIF MANDIRI DESA BUAHDUA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SEUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
94 Tim Dosen IKS UMM. (2007). BeberapaPemikiranTentangPembangunanKesejahteraanSosial.
Malang: UMM press Sumber dari skripsi:
Heryanti, K. Dewi (2006). Partisipasi Anggota Kelompok Petani Kecil (KPK) Dalam Proyek Peningkatan Pendapatan Petani Kecil (P4K) Di Desa Sukaraja Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut. SkripsipadaPLSUPI: tidak diterbitkan.
Saeful, H. Anggi (2009).
SocialCapitalsebagaiFaktorPendorongKeberhasilanPelatihanKeterampilan Yang Diselenggarakan Oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Kiwari Terhadap Kelompok Perempuan Miskin di Kota Bandung. Skripsi PLS UPI: tidak diterbitkan.
Sumber dari internet: