• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN TIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE BERBANTU MULTIMEDIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN TIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE BERBANTU MULTIMEDIA."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MATA

PELAJARAN TIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PEMBELAJARAN IMPROVE BERBANTU MULTIMEDIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

Oleh

Andar Donal Lumban Gaol 0900225

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MATA

PELAJARAN TIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PEMBELAJARAN IMPROVE BERBANTU MULTIMEDIA

Oleh

Andar Donal Lumban Gaol 0900225

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Andar Donal Lumban Gaol 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

ANDAR DONAL LUMBAN GAOL NIM. 0900225

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MATA

PELAJARAN TIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PEMBELAJARAN IMPROVE BERBANTU MULTIMEDIA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Dr. Parsaoran Siahaan M.Pd NIP. 195803011980021002

Pembimbing II,

Rasim, M.T

NIP.197407252006041002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

(4)

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MATA

PELAJARAN TIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PEMBELAJARAN IMPROVE BERBANTU MULTIMEDIA

Andar Donal Lumban Gaol, 0900225, donal.marbun@gmail.com

ABSTRAK

Dalam dunia pendidikan sekarang ini, pemahaman siswa menjadi salah satu fokus yang perlu dikembangkan guna membangun siswa yang terampil, kreatif mandiri dan profesional. Namun masih sering dijumpai pembelajaran yang berlangsung saat ini cenderung fokus terhadap pencapaian target sebuah kurikulum bukan pada bagaimana supaya siswa dapat memahami materi pelajaran.Untuk itu perlu diterapkan metode pembelajaran yang membangun siswa untuk memahami pembelajaran dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman siswa pada pelajaran TIK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-Experimental Design dengan design One-Group Pretest-Postest Design. Penelitian ini meneliti tentang peningkatan kemampuan pemahaman siswa dalam mata pelajaran TIK dengan menggunakan metode pembelajaran IMPROVE. Jumlah subjek pada penelitian ini adalah sebanyak 40 orang siswa. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa rerata pretest untuk kelompok atas sebesar 26,25,kelompok sedang sebesar 20,48 dan kelompok bawah sebesar 17,14. Sementara untuk data hasil posttest diperoleh rerata untuk kelompok atas 33,50, kelompok sedang 27,10 dan kelompok bawah 23,57. Sedangkan rerata indeks gain untuk kelompok atas sebesar 0,50, kelompok sedang 0,35 dan kelompok bawah 0,28. Hal ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa pada kelompok atas, tengah, dan bawah.

Kata Kunci

(5)

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

THE ABILITY IMPROVEMENT OF STUDENT UNDERSTANDING IN

TIK STUDY USING IMPROVE METHOD WITH MULTIMEDIA

Andar Donal Lumban Gaol, 0900225, donal.marbun@gmail.com

ABSTRACT

Nowadays, in the education world, the understanding of students become one of the focuses that need to be develop to build students who skilled, creative, independent, and professional. But, it is still often to see such the learning that happen today is tend to focus to the achievements targets of the curriculum, not how students can understand the learning materials. So it is necessary to apply learning methods to help students understand the learning clearly. This research aims to investigate the ability of students in understanding the learning of “TIK” . The method that is used in this research is Pre-Experimental design method with One Group Pretest -Postest design. This research analyze the enhancement of students ability in understanding “TIK” by using IMPROVE’s learning method. The samples of the research are 40 students. The research found that the pretest averages for the high group is 26,25, middle group with 20,48, and low group with 17,14. Meanwhile for the posttest results, high group’s average is 33,50, middle group in 27,10, and low group is in 23,57. For the Index average, the high group is in 0,50, middle group is in 0,35 and low group is in 0,28. It shows that IMPROVE’s learning method which is helped by multimedia can improve the ability of students understanding to the high, middle, and low groups.

(6)

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Hipotesis ... 6

1.6 Defenisi Operasional ... 6

BAB II. Landasan Teori ... 8

2.1 Pengajaran dan Pembelajaran ... 8

2.2 Metode Pembelajaran IMPROVE... 12

2.3 Kemampuan Pemahaman... 15

2.4 Tes Pemahaman ... 20

2.5 Multimedia Pembelajaran ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 26

3.1 Metode Penelitian ... 26

3.2 Desain Penelitian ... 26

3.3 Variabel dan Prosedur Penelitian ... 27

3.4 Populsai dan Sampel ... 30

(7)

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

3.6 Pengembangan Bahan Ajar ... 32

3.7 Teknik Pengolahan Data ... 35

3.8 Teknik Analisis Data Penelitian... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Hasil Pengembangan Multimedia ... 45

4.2 Hasil Ujicoba Instrumen Penelitian ... 49

4.3 Pelaksanaan Penelitian ... 51

4.4 Deskripsi Data Hasil Kemampuan Siswa ... 53

4.5 Analisi Hasil Pretest dan Postest siswa ... 53

4.6 Ujii Gain... 56

4.7 Analisis dan Uji Hipotesis ... 57

4.8 Uji Anova ... 61

4.9 Data Hasil Observasi... 69

4.10 Data Hasil Angket ... 75

4.11 Pembahasan Hasil Penelitian ... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

5.1Kesimpulan ... 83

5.2Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85

LAMPIRAN ... 88

(8)

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

DAFTAR TABEL

3.1 Kriteria Koefisien Validitas Butir Soal ... 35

3.2 Interpretasi Realibilitas ... 37

3.3 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 38

3.4 Kriteria Daya Pembeda ... 39

3.5 kriteria Indeks Gain ... 41

3.6 Skor Alternatif Jawaban Angket ... 43

3.7 Kriteria Angket Siswa ... 43

3.8 Kategori Prosesntasi Hasi Angket ... 44

4.1 Hasil Ujicoba Instrumen Pilihan Ganda ... 49

4.2 Hasil Ujicoba Instrumen Essay ... 51

4.3 Hasil Pretest Kelas Eksperimen ... 53

4.4 Nilai rata-rata Pretest Tiap Kelompok Siswa ... 53

4.5 Data Hasil Postest Kelas Eksperimen ... 54

4.6 Nilai Rata-Rata Postest Tiap Kelompok Siswa ... 55

4.7 Data Gain Ternormalisasi Kelas Eksperimen ... 56

4.8 Perbandingan Rata-rata Gain Tiap Kelompok ... 56

4.9 Tabel Rangkum Normalitas Data ... 58

4.10 Uji Homogenitas ... 60

4.11 Tabel Pembantu untuk Membagi Kelompok ... 51

4.12 Hasil Perhitungan Anova Untuk Pretest Kelas Eksperimen ... 64

4.13 hasil Perhitungan Anova Untuk PostestKelas Eksperimen ... 64

4.14 Hasil Perhitungan Anova Gain Untuk Postest ... 65

4.15 Hasil uji t Polled Varian untuk pretest ... 66

(9)

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

4.17 Hasil Perhitungan uji t Polled varian untuk Gain... 68

4.18 Data hasil Observasi Siwa ... 69

4.19 Data Hasil Observasi Guru... 71

(10)

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

DAFTAR DIAGRAM

(11)

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

DAFTAR GAMBAR

3.1 Desain Penelitian ... 26

3.2 Variabel Penelitian ... 27

3.3 Bagan Alur Penelitian ... 29

4.1 Bagan Flowchart Media Interaktif ... 46

4.2 Storyboard Multimedia Interaktif ... 47

(12)

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1 Silabus ... 90

A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 92

A.3 Lembar Kerja Siswa ... 112

A.4 Kisi-Kisi Instrumen ... 122

A.5 Lembar Judgement Soal ... 137

A.6 Soal ujicoba instrument ... 142

A.7 Instrumen Soal Pre-test ... 151

A.8 Instrumen soal Post-test ... 158

A.9 Kunci Jawaban ... 166

A.10 Pedoman Penskoran Soal Essai ... 169

A.11 Kisi-kisi Angket ... 173

A.12 Angket Siswa ... 174

A.13 Lembar Observasi ... 176

A.14 Hasil Judgement Instrumen soal ... 180

A.15 Hasil Lembar observasi KBM ... 193

LAMPIRAN B B.1 Rekapitulasi Hasil Ujicoba Instrumen ... 218

B.2 Analisis Hasil Uji Coba ... 228

LAMPIRAN C C.1 Flow Chart Multimedia ... 230

(13)

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

C.3 Desaign Interface Multimedia ... 245

C.4 Lembar Judgment Multimedia Pembelajaran ... 247

C.5 Hasil Judgment Multimedia Pembelajaran ... 249

LAMPIRAN D D.1 Nilai Awal Siswa dan Pembagian kelompok ... 254

D.2 Rekapitulasi Nilai Siswa ... 255

D.3 Uji Normalitas ... 256

D.4 Uji Homogenitas dan Anova Satu Jalur ... 265

D.5 Uji Lanjut ... 271

D.6 Hasil Angket ... 280

LAMPIRAN E E.1 Jawaban Siswa Pretest ... 282

E.2 Jawaban Siswa Postest ... 289

E.4 Jawaban Siswa Terhadap Angket ... 297

LAPMIRAN F F.1 Surat-Surat ... 302

(14)

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Untuk mempersiapkan siswa menjadi manusia yang terampil dan profesional, dimulai dari siswa bisa memahami dan mengerti apa yang dipelajari di sekolah. Zaman sekarang ini, dibutuhkan pemahaman siswa yang menyeluruh dalam memecahkan masalah-masalah dalam pembelajaran, bukan hanya diam, mendengar dan menerima apa adanya yang diberikan oleh guru. Karena zaman sekarang ini, siswa dituntut bukan hanya menghafal dan sekedar mengetahui namun juga memahami demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Nasution (2010 :7) berpendapat tafsiran yang kurang tepat tentang mengajar adalah mengajar dengan menyuruh anak menghafal. Cara pembelajaran dengan menghafal akan mengabaikan minat siswa, menghafal fakta-fakta tanpa adanya pemahaman dan tanpa hubungan organis dan fungsional. Banyak hal yang diingat akan hilang dalam beberapa jam. Untuk mengingat apa yang telah diajarkan guru, siswa harus mengolahnya atau memahaminya. Begitu juga Mursel dan Nasutin (2008 : 27) berpendapat belajar yang efektif salah satunya adalah pemahaman, petunjuk praktis bagi guru adalah selalu berusaha membantu murid mencapai pemahaman yang sebaik-baiknya.

Kemampuan pemahaman merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh siswa dalam belajar supaya siswa mampu mengolah dan menggunakan ilmu yang dia dapat disekolah. Hal ini memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sekedar hafalan. Namun, dengan pemahaman siswa dapat lebih mengerti pelajaran yang dipelajari.

(15)

2

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

menerapkan metode pembelajaran yang baik saat pembelajaran untuk bisa mengajak dan melibatkan siswa bisa aktif belajar dan menjadikan siswa sebagai student – centered.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan saat melaksanakan PLP (Praktek Latihan Profesi) ditemukan adanya beberapa masalah yaitu : saat berdisukusi dengan guru (pendidik) yang ada disekolah tersebut mengatakan bahwa untuk menjadikan siswa sebagai student centered itu masih sulit dan perlu adanya metode-metode pembelajaran untuk bisa menjadikan suasana belajar menjadi hidup. Waktu melaksanakan PLP (Praktek Latihan Profesi) saat melakukan pembelajaran ditemukan kendala-kendala pembelajaran seperti : kurangnya keaktifan siswa, kurangnya keinginan anak untuk bertanya, memandang pelajaran biasa-biasa saja, siswa kurang percaya diri untuk mengeluarkan pendapat, siswa kurang berdiskusi dengan guru maupun temannya, saat pembelajaran di lab komputer adanya siswa yang online (membuka jejaring sosial) dan kurang memperhatikan pembelajaran, prestasi belajar yang kurang memuaskan hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata ulangan harian TIK yang masih di bawah standar.

Dari gambaran tersebut kita bisa melihat bahwa pembelajaran yang ada sekarang ini tingkat pemahaman siswa terhadap pelajaran belum sesungguhnya tercapai. Proses pembelajaran yang dilakukan banyak guru saat ini cenderung pada pencapaian target kurikulum dan lebih meningkatkan pada penghafalan bukan pada pemahaman. Untuk itu dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran.

(16)

3

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

menyenangkan, memotivasi sehingga pembelajaran itu menjadi mudah dipahami oleh siswa.

Mevarech dan Kramarski (1997) ahli dari Israel mengembangkan metode Pembelajaran IMPROVE dimana setiap akronimnya adalah merupakan langkah-langkah pembelajaran yang bisa membuat suasana dan proses belajar mengajar lebih aktif. Penulis berupaya untuk menerapkan model pembelajaran IMPROVE karena metode IMPROVE di yakini dapat meningkatkan pemahaman siswa dan bisa mengajak siswa lebih aktif saat melaksanakan pembelajaran. Metode IMPROVE merupakan metode yang mengenalkan siswa pada konsep yang baru, memberikan pertanyaan metakognitif dalam aktivitas belajar siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih memecahkan masalah, siswa diberi kesempatan untuk memverifikasi tentang kebenaran pemahaman mereka dan mengevaluasi apa yang telah mereka pelajari sehingga dapat memperkaya pengetahuan mereka.

Alasan digunakannya Model pembelajaran IMPROVE yaitu (1) model pembelajaran IMPROVE dapat mendorong siswa lebih aktif dalam pembelajaran dengan mengenal sebuah konsep baru yang dihantarkan seorang guru. (2) Model pembelajaran IMPROVE ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dengan cara memberikan latihan soal dan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa yang akan memperkuat proses akomodasi sehingga pemahaman terhadap konsep baru menjadi lebih baik dan guru membantu siswa untuk penyelesaian masalah dalam pembelajaran saat proses pembelajaran berlangsung. (3) Dengan menggunakan model pembelajaran IMPROVE dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mengemukakan pendapat dan bertanya kepada guru maupun siswa lain dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran tidak hanya di dominasi oleh guru. (4) Dengan menggunakan model pembelajaran IMPROVE diberikannya pengayaan yang dapat diberikan guna menambah pengetahuan siswa dalam meningkatkan pemahaman konsep yang baru dipelajari.

(17)

4

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

pembelajaran untuk membantu peningkatan pemahaman siswa. Maka dalam penelitian ini juga melibatkan multimedia sebagai alat pendukung proses belajar mengajar. Menurut Thompson (Munir 2003) Multimedia diartikan sebagai suatu sistem yang menggabungkan gambar, video, animasi dan suara secara interaktif.

Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan mata pelajaran yang membutuhkan tingkat pemahaman yang tinggi, karena pelajaran TIK tidak dapat dipelajari dan dipahami jika belajar hanya sebatas teori saja. Salah stau pokok bahasan dalam mata pelajaran TIK yang tingkat pemahaman siswa perlu dititingkatkan adalah pada pokok bahasan materi Ms.Excel. Dalam mempelajari Excel pembelajaran tidak bisa dilakukan hanya sebatas teori saja tetapi juga mengharuskan adanya praktikum saat pembelajaran untuk mengontruksi pemahaman siswa terhadap pelajaran. Dengan Metode pembelajaran IMPROVE siswa diharapkan bisa membantu siswa memahami materi excel dengan baik, yaitu mulai dari memberikan pertanayaan-pertanyaan yang dapat membantu siswa untuk bisa tertarik dan fokus terhadap pembelajaran dan mengajak siswa untuk bisa aktif dalam pembelajaran, dan dengan adanya tahap Practicing, Reviewing anda reducing difficult, Obtaining Mastery dan Enrichment dalam tahap metode pembelajaran ini diharapkan akan membantu siswa bisa membangun pemahaman mereka dengan baik terhadap pelajaran TIK.

Dari penelitiaan yang dilakukan oleh Juhara (2011) ditemukan bahwa prestasi belajar siswa meningkat secara signifikan setelah diterapkan metode IMPROVE pada siswa SMK, dan Gustini (2009) menemukan metode IMPROVE dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa dalam pembelajaran TIK. Oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian dan menerapkan metode IMPROVE dalam permasalahan pembelajaran TIK. Dan penulis mengambil judul

“Peningkatan Kemampuan Pemahaman Siswa Dalam Mata Pelajaran TIK Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran IMPROVE Berbantu

(18)

5

Andar Donal Lumban Gaol, 2013 1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana pengaruh metode pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia dalam meningkatkan kemampuan pemahaman siswa pada mata pelajaran TIK?

2) Bagaimana respon siswa terhadap metode pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia pada pembelajaran TIK?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan metode pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia dalam meningkatkan kemampuan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran TIK.

2. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran TIK dengan menggunakan metode pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a. Manfaat Teoritis

1. Memberikan kontribusi sebagai usaha meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dengan menggunakan metode pembelajaran IMPROVEberbantu multimedia.

b. Manfaat Praktis 1. Bagi Siswa

a Dapat membuat siswa merasa senang selama mengikuti proses pembelajaran karena siswa dilibatkan secara aktif, serta meningkatkan pemahaman materi TIK lebih baik.

(19)

6

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

2. Bagi Guru

a Sebagai motivasi guru untuk meningkatkan keterampilan memilih metode pembelajaran yang sesuai dan bervariasi untuk diterapkan dalam pembelajaranTIK.

b Dengan Menggunakan metode pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia dapat meningkatakan profesionalisme guru.

3. Bagi Peneliti

Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang pembelajaran TIK dengan menerapkan metode pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia, dan dapat mempraktekkannya dan menerapkannya dilapangan.

1.5 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

Ho : “Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman siswa antara kelompok atas, sedang dan bawah dengan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia”

H1 : “Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman siswa antara kelompok atas, sedang dan bawah dengan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia”

1.6 Definisi Operasional

Di dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang umum digunakan. Diantaranya adalah sebagai berikut:

(20)

7

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

2. Kemampuan pemahaman merupakan satu jenjang proses berfikir kognitif

yang dibagi menjadi tiga tingkat yaitu : 1) Translation (menerjemahkan / pengubahan), 2) Interpretation (menafsirkan / mengartikan), 3) Ekstrapolation (mengekstrapolasi / perkiraan). Dalam penelitian ini yang akan di ukur dengan pre test dan post test dilihat dari perbedaan rerata peningkatan kemampuan pemahaman siswa jika ditinjau berdasarkan klasifikasi kemampuan awal (subkelompok atas, tengah, dan bawah).

3. Media pembelajaran merupakan media yang dimanfaatkan untuk mencapai

(21)

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Metoe Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian experiment. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. (Sugyono, 2012 : 107). Bentuk penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Pre-Experimental Design.

3.2Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah model One Group Pretest-Posttest Desaign. Dalam rancangan ini digunakan satu kelompok subjek. Pertama-tama dilakukan pengukuran dengan memberikan Pretest, lalu diberikan perlakuan untuk jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya. Rancangan ini dapat dilihat sebagai berikut :

Pretest Treatmen Postest

Gambar 3.1 Desain Penelitian

(Sugyono, 2012 :111) Keterangan :

O1 : Pretest untuk mengukur kemampuan siswa sebelum diberikan metode pembelajaran

X : Metode pemmbelajaran yaitu metode pembelajaran IMPROVE berbantu multimedaia, untuk jangka waktu tertentu

O2 : Postest untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberikan metode pembelajaran.

(22)

27

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

3.3 Variabel dan Prosedur Penelitian

3.3.1 Variabel Penelitian

Variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas atau disebut independent variable dan variabel terikat atau dependent variable (Sugiyono 2012 : 61).

a. Variabel Bebas

Variabel Bebas meruapakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah penerapan metode pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia. Dilambangkan dengan menggunakan simbol X.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kemampuan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran TIK. Dilambangkan dengan simbol Y.

Hubungan antara kedua variabel diatas dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.2 Variabel Penelitian

(23)

28

Andar Donal Lumban Gaol, 2013 3.3.2 Prosedur penelitian

Penelitian ini dliakukan tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap penarikan kesimpulan

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan sebelum melakukan penelitian yaitu : a. Pembuatan Proposal

b. seminar Proposal

c. observasi kesekolah untuk dijadikan tempat penelitian d. menentukan sampel penelitian

e. mengurus perizinan f. menyusun instrument

g. Judgmet instrument penelitian

h. Melakukan revisi/perbaikan sintrumen jika diperlukan

i. Menganalisis hasil uji coba instrument yang meliputi tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan ralibilitas.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap Pelaksanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Memberikan Pretest kepada subjek penelitian untuk mengetahui tingkat kemampaun pemahaman awal siswa

b. Mengolah hasil Pretest

c. Memberikan perlakuan kepada siswa (subjek penelitian) yaitu memberikan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia.

(24)

29

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

3. Tahap Penarikan Kesimpulan

Tahap penarikan kesimpulan ini adalah tahap akhir dalam penelitian ini yaitu pengumpulan dan penskoran data hasil penelitian, analisis data hasil penelitian, penarikan kesimpulan dan membuat laporan.

Berikut disajikan alur diagram penelitian.

(25)

30

Andar Donal Lumban Gaol, 2013 3.4Populasi dan Sampel

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugyono, 2012 : 117). Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugyono, 2012 : 118).

Pengambilan data dalam penelitian ini akan mengambil siswa SMA ANGKASA LANUD HUSEIN SASTRANEGATRA kelas XI . Teknik sampling dalam penelitian ini dalah sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugyono, 2012 :124).

Dalam penelitian ini akan memberikan gambaran terkait kelompok atas, tengah dan bawah sehingga subjek penelitian yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA B, hal ini dikarenakan kelas XI IPA B lebih heterogen dibandingkan dengan kelas yang lain.

3.5Instrumen Penelitian

Instrument dalam penelitian disebut juga dengan alat ukur penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. (Sugyono, 2012 : 148). Salah satu tujuan dibuatnya instrumen penelitian ini untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap mengenai hal-hal yang ingin dikaji dalam peneleitian ini. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes pretes (tes kamapuan awal) dan postes (tes hasil belajar) dan lembar observasi kegiatan guru dan siswa.

Untuk memperoleh data yang diperlukan maka digunakanlah instrumen penelitian. Instrumen dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

(26)

31

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

“Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan melitputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera” (Arikunto, 2006:156). Pedoman observasi digunakan untuk memperoleh data mengenai pelaksanaan proses belajar mengajar dikelas dengan menggunakann model pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia selama pembelajaran berlangsung.

2. Tes

Arikunto (2006: 150) menjelaskan bahwa “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bekal yang dimiliki oleh individu atau kelas.”

Tes dalam penelitian ini terdiri dari tes awal (Pretest), yaitu tes yang dilakukan sebelum perlakuan untuk mengukur kemampuan awal kelas dan tes akhir (Posttest), yaitu tes yang dilakukan setelah perlakuan, untuk mengukur tingkat kemampuan pemahaman siswa. Hal ini dilakukan karena peneliti ingin mengamati sejauh mana perbedaan tingkat kemampuan pemahaman siswa sebelum dan sesudah pemebelajaran dilangsungkan pada kelas eksperimen. Pretes dilaksanakan di awal pertemuan / pembelajaran, untuk mengukur kemampuan pemahaman awal siswa, sementara itu postes dilakukan setelah pembelajaran( setelah perlakuan/treatmen) dilakukan.

3. Angket (Kuisoner)

Kuisoner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugyono, 2012 :199). Selanjutnya (Arikunto 2009 : 101) memberi pengertian lebih jelas, angket adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang (hal dalam hal ini disebut responden), dan cara menjawab juga dilakukan dengan cara tertulis.

(27)

32

Andar Donal Lumban Gaol, 2013 3.6Pengembangan Bahan Ajar

1. RPP

Perencanaan pembelajaran atau biasa disebut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu perangkat yang terpenting dalam proses pembelajaran, karena dengan RPP seorang guru ataupun peneliti yang akan melakukan proses pembelajaran direncanakan dari awal sebelum melakukan tahap pelaksanaan mengajar dikelas maupun dilaboratorium.

2. Soal Pretes dan Postes

Soal merupakan salah satu perangkat yang tidak kalah penting, karena dengan soal kita dapat mengukur hasil tes siswa baik itu dalam melakukan pretes maupun postes, dan dengan soal kita dapat mengukur sampai sejauh mana siswa dapat memahami pembelajaran.

3. Multimedia Pembelajaran Interaktif

Suatu multimedia interaktif yang dikembangkan harus memenuhi beberapa kriteria. Thorn dalam Munir (2012:92-93) mengajukan enam kriteria untuk menilai miltimedia interaktif, yaitu :

a. Kriteria penilaian pertama adalah kemudahan navigasi. Sebuah CD interaktif harus dirancang sesederhana mungkin sehingga mahasiswa dapat memperlajarinya tanpa harus dengan pengetahuan yang kompleks tentang media.

b. Kriteria kedua adalah kandungan kognisi. Dalam arti adanya kandungan pengetahuan yang jelas.

(28)

33

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

d. Kriteria keempat adalah integrasi media, dimana media harus mengintegrasikan aspek pengetahuan dan keterampilan.

e. Kriteria kelima adalah artistik dan estetika. Untuk menarik minat belajar, maka program harus mempunyai tampilan yang menarik dan estetika yang baik.

f. Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan, dengan kata lain program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh peserta belajar.

Newby dalam Munir (2012:93), menggambarkan proses pengembangan suatu instructional media berbasis multimedia dilakukan dalam empat tahapan dasar, yaitu :

a. Planning, berkaitan dengan perencanaan data media berdasarkan kurikulum dan tujuan (instructional).

b. Instructional design, perencanaan direalisasikan dalam bentuk rancangan.

c. Prototype, hasil rancangan kemudian diwujudkan dalam bentuk purwarupa.

d. test, purwarupa yang dihasilkan kemudian diujicoba, ujicoba dilakukan Langkah-langkah yang digambarkan oleh Newby di atas, kemudian dikembangkan oleh Sutopo dalam Munir (2012:104) yang berpendapat bahwa metodologi pengembangan multimedia terdiri dari 6 tahap yaitu :

a. concept

(29)

34

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

b. Design

Design (perancangan) adalah tahap membuat spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan dan kebutuhan material/bahan untuk program.

c. Material Collecting

Material collecting adalah tahap dimana pengumpulan bahan yang sesuai dengan kebutuhan dilakukan. Tahap ini dapat dikerjakan paralel dengan tahap assembly.

d. Assembly

Assembly (pembuatan) adalah tahap dimana semua objek atau bahan multimedia dibuat. Pembuatan multimedia didasarkan pada tahap design.

e. Testing

Testing dilakukan setelah selesai tahap pembuatan (Assembly) dengan menjalankan aplikasi/program dan dilihat apakah ada kesalahan atau tidak. Tahap ini juga disebut sebagai tahap pengujian alpha (alpha test) dimana pengujian dilakukan oleh pembuat atau lingkungan pembuatnya.

f. Distribution

(30)

35

Andar Donal Lumban Gaol, 2013 3.7Teknik Pengolahan Data

1. Uji Validitas

Cara mengetahui validitas alat ukur dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik korelasui product moment yang ditemukan oleh Pearson, adapun rumus untuk menguji validitas digunakan rumus korelaso product moment sebagai berikut :

√ ∑ ∑ ∑ ∑

(Arikunto, 2002)

Keterangan:

rxy = validitas suatu butir soal (koefisien korelasi) N = jumlah peserta tes

∑ = jumlah skor siswa pada setiap butir soal ∑ = jumlah total skor siswa

Nilai rxy yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel berikut :

Tabel 3.1

kriteria koefisien validitas butir soal

Koefisien validitas interpretasi

0,80 < rxy≤ 1,00 Validitas sangat tinggi 0,60 < rxy≤ 0,80 Validitas tinggi

0,40 < rxy≤ 0,60 Validitas cukup 0,20 < rxy≤ 0,40 Validitas rendah

rxy≤ 0,20 Validitas sangat rendah

(31)

36

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat keterandalan sesuatu (tes). Menurut Arikunto (2001: 86) suatu tes dapat mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.

Uji relibilitas yang dilakukan dalam instrumen penelitian ini adalah uji reliabilitas internal. Uji reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali pengetesan. Dalam uji reliabilitas pada instrumen penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan kerena kesesuaiannya dengan bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, dimana penilaiannya menggunakan rentangan antara beberapa nilai. Dalam hal ini Arikunto (2002:192) menyatakan bahwa “rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, tetapi merupakan rentangan antara beberapa nilai”. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

Penulis menggunakan rumus Alpha untuk menghitung reabilitas soal uraian. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

- Mencari varians tiap butir soal (∑ ). √∑

(simpangan baku) sementara varians adalah kuadrat dari simpangan baku.

- Mencari varians total dari butir soal ( ). - Mencari nilai reliabilitas isntrumen (r11).

(32)

37

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

- Mengambil keputusan dengan menggunakan kriteria keputusan; jika rhitung> rtabel berarti reliabel, sebaliknya jika rhitung< rtabel berarti tidak reliabel.

Sedangkan untuk instrumen Pilihan Ganda, penulis menggunakan rumus Spearman-Brown untuk menghitung reabilitas soal objektif dengan nilai antara 0 dan 1. Adapun rumusnya sebagai berikut :

Persamaan reliabilitas tes objektif (Suherman, 2003:139) Keterangan :

n = jumlah sampel

X1 = kelompok data belahan atas X2 = kelompok data belahan bawah

Untuk menginterpretasikan nilai koefisien korelasi yang diperoleh adalah dengan melihat tabel nilai r product momen (Arikunto, 2002)

Tabel 3.2

Interpretasi Reabilitas

Koefisien

reliabilitas Interpretasi

0,80 < r11≤ 1,00 Reabilitas sangat tinggi 0,60 < r11≤ 0,90 Reabilitas tinggi

0,40 < r11≤ 0,70 Reabilitas cukup 0,20 < r11≤ 0,40 Reabilitas rendah

0,00 < r11 ≤ 0,20 Reabilitas sangat rendah rxy < 0,0 Tidak valid

(33)

38

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

3. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal.

Soal yang terlalu mudah tidak merangsang anak untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi diluar jangkauan (Arikunto, 2008: 207).

Rumus yang digunakan dalam menentukanm tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut :

(Arikunto 2001 : 208) Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab benar JS = jumlah selurus siswa yang mengikuti tes

(34)

39

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk dapat membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (arikunto, 2008 :211).

Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi.

Rumus yang digunakan dalam menentukan indeks diskriminasi adalah :

(Arikunto, 2001 : 213) Keterangan:

D = indeks daya diskriminasi

= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

= banyaknya peserta kelompok atas = banyaknya peserta kelompok bawah

(35)

40

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

Setelah didapatkan nilai dari daya pembedanya, maka nilai tersebut diinterpretasikan menggunakan tabel daya pembeda dibawah ini:

Tabel 3.4

Kriteria Daya Pembeda

Indeks Daya

Pembeda

Kriteria Daya

Pembeda

DP < 0,20 Jelek 0,20 ≤ DP < 0,40 Cukup 0,40 ≤ DP < 0,70 Baik 0,70 ≤ DP < 1,00 Baik Sekali

(Arikunto, 2008 : 218)

3.8Teknik Analisis Data Penelitian

3.8.1 Analisis Data Tes

1 Uji Gain

Pengolahan data kuaintiatif dilakukan dengan menggunakan uji statistik terhadap data skor pretes, postes dan indeks gain. Indeks gain digunakan untuk melihat peningkatan kemampuan pemahaman siswa.

Indeks gain adalah gain ternormalisasi yang dihitung dengan menggunakan rumus :

Indeks

(36)

41

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

Kriteria indeks gain menurut Multzer adalah :

Tabel 3.5

Anova adalah singkatan dari Analysis of Variance. Anova adalah suatu cara untuk melihat perbedaan rerata melalui pengetesan variansinya. Yang diperbandingkan dalam uji hipotesis ini adalah nilai gain ternormalisasi. Sebelum melakukan penghitungan uji ANOVA, data yang sudah ada dibagi kedalam tiga kelompok yaitu, kelompok 1 (atas), 2 (tengah), dan 3 (bawah) berdasarkan nilai murni mata pelajaran TIK yang akan diperoleh nantinya dari guru TIK sekolah tempat penelitian dengan kriteria :

 Kelompok 1 adalah kelompok siswa yang memiliki nilai murni lebih besar dari : ̅+ s

 Kelompok 2 adalah kelompok siswa yang memiliki nilai murni diantara : ̅+ s dan ̅– s jalur, karena hanya memperhatikan satu peubah saja yaitu peningkatan kemampuan pemahaman siswa. Perbedaan rerata dengan uji cara ANOVA dapat ditulis :

Fh

(37)

42

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

Dimana :

JKtot =∑ ∑

JKant = ∑ ∑

∑ ∑

JKdal = JKtot-JKant

MKant =

MKdal = Keterangan :

MKant = variansi antar kelompok (rerata jumlah kuadrat antar)

MKdal = Variansi kekeliruan pemilihan sampel(rerata jumlah kuadrat

inter)

N=Jumlah seluruh anggota sampel m= jumlah kelompok sampel

Uji Hipotesis untuk uji ANOVA :

Ho= Tidak terdapat peningkatan kemampuan pemahaman siswa yang signifikan pada siswa kelompok atas, tengah, dan bawah setelah diterapkan metode pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia.

H1= Terdapat peningkatan kemampuan pemahaman siswa yang signifikan pada siswa kelompok atas, tengah, dan bawah setelah diterapkan metode pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia..

Pengujian dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi α = 0,05 dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

(38)

43

Andar Donal Lumban Gaol, 2013 3.8.2 Analisis Data Angket

Pernyataan angket dibagi menjadi dua pernyataan yaitu pernyataan negatif dan pernyataan positif. Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan aspek-aspek yang diteliti. Tujuan pembuatana angket adalah ini untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran TIK. Rusfendi (Verawati , 2011 :63), skor angket di interpretasikan sebagai berikut :

Tabel 3.6

Skor alternatif jawaban angket

Alternatif jawaban Skor Pernyataan

Positif Negatif

Sangat setuju 5 1

Setuju 4 2

Tidak setuju 2 4

Sangat tidak setuju 1 5

Rata-rata skor pernyataan angket dengan skala likert, menurut Rusfendi (Verawati 2011 :64) adalah :

Tabel 3.7

Krteria angket Siswa :

Rataan Kriteria

1 -1,8 Kurang sekali

1,9 - 2,6 Kurang

2,7 - 3,4 Cukup

3,5 - 4,2 Tinggi

(39)

44

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

Untuk memperoleh hasil angket mengacu pada pendapat Kunjaradiningrat (Suherman, 2003) yaitu :

Tabel 3.8

Kategori prosentasi Hasil angket

Prosentasi Kategori

0% Tidak ada

1% - 25 % Sebagian kecil 26% - 49% Hampir setengahnya

50 % Setengahnya

51 % -75% Pada umumnya

76% - 99% Sebagian besar

(40)

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

BAB V

KESIMPULAN

5.1Kesimpulan

Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman siswa dengan menggunakan metode pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia terhadap sekelompok siswa, maka dari hasil pengolahan data hasil belajar, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Model pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari rerata peningkatan hasil belajar siswa lebih baik setelah mendapatkan treatment (pembelajaran dengan metode pembelajaran IMPROVE) dibandingkan sebelum menggunakan pembelajaran dengan model pembelajaran IMPROVE. Nilai rata-rata nilai siswa pada masing-masing kelompok sebelum dilakukan perlakuan adalah : kelompok 1 (kelompok atas) sebesar 26,25, kelompok 2 (kelompok sedang) sebesar 20,48, dan kelompok 3(kelompok bawah) sebesar 17,14) dan setelah dilakukan perlakuan (pembelajaran dengan model pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia) nilai rata-rata siswa pada masing-masing kelompok meningkat yaitu, pada kelompok 1(kelompok atas) sebesar 33,50, kelompok 2 (kelompok sedang) sebesar 27,10, dankelompok 3(kelompok bawah) sebesar 23,57.

(41)

84

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

3. Berdasarkan hasil angket siswa diperoleh bahwa siswa berpendapat positif atau merespon baik teradap pembelajaran TIK dengan menggunakan metode pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis memberikan beberapa saran berikut ini:

1. Dalam penelitian ini peningkatan kemampuan pemahaman siswa terhadap siswa kelompok atas, tengah dan bawah dengan model pembelajaran IMPROVE berbantu multimedia berhasil memberikan pengaruh yang signifikan terhadap semua kelompok. Oleh karena itu guru diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran ini sesuai dengan materi yang akan diberikan.

2. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah kemampuan pemahaman siswa secara menyeluruh, untuk peneliti selanjutnya disarankan dapat mengembangkan variabel ini secara khusus misalnya lebih meneliti kepada translasi, interpretasi, atau ekstrapolasi.

3. Sebelum melaksanakan pembelajaran menggunakan model ini, guru harus dapat memperisapkan komponen pendukung, seperti rencana pembelajaran yang lebih sistematis agar jelas apa yang akan dilakukan, multimedia pembelajaran yang menarik minat perhatian siswa, dan menjelaskan aturan dan tujuan dari pembelajaran yang akan dilaksanakan kepada siswa.

(42)

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. ___________,(2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

___________, 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. ___________, (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT. Bumi Aksara.

____________,. (1996). Prosedur Penelitian . Jakarta: PT Rineka Cipta.

____________, (2001), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Bumi Aksara. Jakarta ____________, (2009) Manajemen Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.

Benny A. Pribadi,.(2010). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : PT Dian Rakyat

Elysh. (2011, 27 April). Beberpa Jenis Pemahaman Menurut beberapa ahli. [online]. Tersedia di : http://holisohe.blogspot.com/2011/04/beberapa-jenis-pemahaman-menurut-para.html [13 mei 2012]

Gustini, Asri. (2009). Pembelajaran TIK dengan menggunakan Metode IMPROVE Untk kemampuan berpiki rkreatif siswa kelas VII SMP (Satuan Studi Eksperimen Terhadap

Siswa Kelas VII SMPN 2 Cirebon). SkripsiJur. Pend. IlmuKomputer FPMIPA UPI.

Bandung: TidakDiterbitkan

Ian. (2010, 23 desember).PengertianKemampuan. [online]. tersedia di: http://ian43.wordpress.com/2010/12/23/pengertian-kemampuan/ [20 maret 2012]

Juhara, AndikaGalih. (2011). Efektivitas Metode Pembelajaran IMPROVE Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuram (SMK) Pada Mata

Pelajaran Maintenance And Reparing Hardware. Skripsi Jur.Pen.Ilmu Komputer FMIPA UPI. Bandung :Tidak Dterbitkan

(43)

86

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

Komunikasi. Skripsi Jur.Pend. Ilmu Komputer FPMIPA UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan

Meltzer. (2002). The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics : A Posible “Hidden Variable in Diagnostic Pretes Scores”. American

Journal Physics. [online] tersedia di :

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&ved= 0CDcQFjAC&url=http%3A%2F%2Fpeople.physics.tamu.edu%2Ftoback%2FTeachingA rticle%2FMeltzer_AJP.pdf&ei=QusnUpqjIIHJrQekt4HgBw&usg=AFQjCNEKAnRuKd GBwOBkXrvMyX9soAdWxA&bvm=bv.51773540,d.bmk [April 2013]

Munir. (2012). Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Mursel & Nasution,. (2008). Mengajar dengan Sukses (successful teaching). Jakarta : Bumi Aksara

Murtiani Sri (2012). Manfaat Media Pembelajaran dalam Pendidikan di Sekolah.[online]. Tersedia di

( http://www.geschool.net/srimurtiani/blog/post/manfaat-media-pembelajaran-dalam-pendidikan-di-sekolah) [24 agustus 2013].

Nasution,. (2010). Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Rusfendi.(1993) Statistika Dasar Untuk Penelitian Pendidikan. Bandung : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan

Tenaga Kependidikan Tinggi.

Rusman, Deni Kurniawan dkk (2012).Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan profesionalisme Guru. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada Sudjana Nana (1989), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

(44)

87

Andar Donal Lumban Gaol, 2013

Informasi dan Komunikasi. Skripsi Jur. Pend. Ilmu Komputer FPMIPA UPI. Bandung : Tidak diterbitkan.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitiatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI.

Sukardi (2008), Evaluasi Pendidikan prinsip dan operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara. Suryosubroto. Drs. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. Susetyo Budi, (2010). Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung : PT Refika Aditama. Syaiful Sagala, Prof, M.Pd. (2011). Konsep dan makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Syamirlaode.(20011, 26 januari).Kemampuan Sumber Daya Manusia. [online]. Tersedia di:

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2106958-kemampuan-sumber-daya-manusia/#ixzz1mQTFDjDD [19 Maret 2012]

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Departemen Pendidikan Nasional UPI.

Yuningsih, Dewi(2010). Penerapan Metode Pembelajaran IMPROVE Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian
Gambar 3.2 Variabel Penelitian
Gambar 3.3 Bagan Alur Penelitian
Tabel  3.1  kriteria koefisien validitas butir soal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan Model Buku Ajar Membaca Berdasarkan Pendekatan Proses Bagi Siswa SMP , Jurnal Cakrawala Pendidikan , Th. XXXII,

populasi Alat Analisis: The Structural Equation Model (SEM) dari paket AMOS Pengujian Hipotesis:  Kualitas Hubungan Bisnis dengan Outlet berpengaruh positif terhadap

Hasil penelitian ini diantaranya menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menerapkan Missouri Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan proses dan hasil

Dengan adanya aplikasi program ini diharapkan dapat dengan cepat memberikan informasi yang dibutuhkan didalam hal-hal yang berhubungan dengan masalah Rekam Medik, dapat

Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Keterampilan Lompat Jongkok Pada Pembelajaran Senam Alat Meja Lompat Di SMPN 2 Lembang.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan kriteria Bank Dunia tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di Kota Medan tergolong rendah yakni 17,14% dari kelompok 40% masyarakat berpendapatan terendah yang

Margareta Ratih Vitaningrum, yang biasa disapa Ratih merupakan penulis skripsi berjudul Penggunaan Antibiotik Sitostatika pada Pengobatan Kemoterapi Geriatri

[r]