• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LEVEL GLISEROL DAN WAKTU EQUILIBRASI YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KERBAU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LEVEL GLISEROL DAN WAKTU EQUILIBRASI YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KERBAU."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LEVEL GLISEROL DAN WAKTU EQUILIBRASI YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KERBAU

TESIS

Oleh HARPAHMI

(1021204024)

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

PENGARUH LEVEL GLISEROL DAN WAKTU EQUILIBRASI YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KERBAU

Oleh:

HARPAHMI (1021204024)

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Pertanian pada Program Pascasarjana

Universitas Andalas

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS

(3)

i KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

hidayatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul :“Pengaruh Level Gliserol dan Lama Waktu Equilibrasi Terhadap Kualitas Spermatozoa Kerbau”. Kemudian shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya ke alam yang penuh dengan ilmu

pengetahuan.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr.Ir. Zaituni

Udin, MSc. selaku pembimbing I dan selaku pembimbing akademik dan Bapak Dr. Ir.

H. Hendri Dt. Tumanggung N.H, MS. selaku pembimbing II yang telah banyak

membantu dan memberikan pengarahan dan masukan-masukan sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. Suardi

MS, MS. Dan Bapak Dr. Ir. H. Jaswandi, MS. Selaku penguji, Bapak Prof. Dr. Ir.

Mirzah, MS. Selaku penguji dan ketua program studi Ilmu Peternakan, Bapak Direktur

Pascasarjana dan Bapak Rektor Universitas Andalas. Kepada seluruh teman-teman

yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk

perbaikan di masa yang akan datang.

Padang, April 2012

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.5 Hipotesis Penelitian ... 6

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerbau ... 7

2.2 Kualitas Semen ... 8

2.3 Pengenceran Semen ... 11

2.4 Penambahan Gliserol Dalam Pembekuan Semen ... 13

2.5 Waktu Equilibrasi... 16

2.6 ThawingSemen Beku ... 17

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 19

(5)

iii

3.3 Metode Penelitian... 19

3.4 Prosedur Kerja ... 20

3.5 Peubah Yang Diamati ... 26

IV. PEMBAHASAN 4.1 Kualitas Semen Segar ... 28

4.2 Kualitas Semen Kerbau SesudahThawing ... 33

4.2.1 Persentase Motilitas ... 33

4.2.2 Persentase Hidup ... 39

4.2.3 Persentase Abnormalitas ... 45

4.2.4 Membran Plasma Utuh (MPU) ... 50

V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA... 59

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Karakteristik semen kerbau setelah penampungan ... 9

2. Hasil evaluasi semen kerbau sebelum perlakuan ... 28

3. Rataan motilitas spermatozoa sesudahthawinguntuk masing-masing

Perlakuan ... 33

4. Rataan persentase hidup spermatozoa sesudahthawinguntuk masing-masing Perlakuan ... 40

5. Rataan abnormalitas spermatozoa sesudahthawinguntuk masing-masing

Perlakuan ... 45

6. Rataan membran plasma utuh (MPU) spermatozoa sesudahthawinguntuk

(7)

v DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Rataan motilitas spermatozoa kerbau setelahthawingpada level gliserol

6%, 7%, 8%, 9% dan 10% ... 37

2. Rataan motilitas spermatozoa kerbau setelahthawingpada waktu

equilibrasi 3, 5 dan 7 jam ... 39

3. Rataan persentase hidup spermatozoa kerbau setelahthawingpada

level gliserol 6%, 7%, 8%, 9% dan 10% ... 43

4. Rataan persentase hidup spermatozoa kerbau setelahthawingpada

waktu equilibrasi 3, 5 dan 7 jam ... 44

5. Rataan abnormalitas spermatozoa kerbau setelahthawingpada level

Gliserol 6%, 7%, 8%, 9% dan 10% ... 50

6. Rataan abnormalitas spermatozoa kerbau setelahthawingpada waktu

equilibrasi 3, 5 dan 7 jam ... 51

7. Rataan Membran Plasma Utuh (MPU) spermatozoa kerbau setelahthawing

pada level gliserol 6%, 7%, 8%, 9% dan 10% ... 52

8. Rataan Membran Plasma Utuh (MPU) spermatozoa kerbau setelahthawing

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Photo-photo selama penelitian ... 56

2. Hasil evaluasi semen kerbau setelah penampungan (semen segar) ... 59

3. Uji statistik motilitas spermatozoa setelah pengenceran ... 60

4. Uji statistik motilitas spermatozoa sesudahthawing ... 61

5. Uji statistik persentase hidup spermatozoa setelah pengenceran ... 64

6. Uji statistik persentase hidup spermatozoa sesudahthawing ... 65

7. Uji statistik abnormalitas spermatozoa setelah pengenceran ... 68

8. Uji statistik abnormalitas spermatozoa sesudahthawing... 69

9. Uji statistik membran plasma untuh (MPU) spermatozoa setelah pengenceran ... 71

(9)

Tesis ini telah dipertahankan di depan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal Abstrak telah disetujui oleh penguji:

TandaTangan

NamaTerang

Prof. Dr. Ir. Zaituni Udin, MSc.

Dr. Ir. H. Hendri Dt. TNH, MS

Prof. Dr. Ir. H. Suardi MS, MS.

Dr. Ir. H. Jaswandi, MS.

Prof. Dr.Ir. Mirzah, MS.

Mengetahui:

Ketua Jurusan Prof. Dr. Ir. Mirzah, MS.

Nama Tanda Tangan

Alumnus telah mendaftar ke Pascasarjana/Universitas Andalas dan mendapat Nomor Alumnus : No. Alumni Unand

HARPAHMI, S.Pt No.Alumni Pascasarjana

a). Tempat Tanggal Lahir : Ujung Pasir / 29 September 1985 b). Nama Orang Tua: Harun N, BA. c). Program Studi: Ilmu Peternakan d). Fakultas : Pascasarjana e). No.BP : 1021204024 f). Tanggal Lulus: 27 April 2012 g). Predikat Lulus: h). IPK : i). Lama Studi: 1 Tahun 9 Bulan j). Alamat: Desa Ujung Pasir Kec. Danau Kerinci, Kab. Kerinci, Prop. Jambi.

PENGARUH LEVEL GLISEROL DAN WAKTU EQUILIBRASI YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KERBAU

Harpahmi S.Pt, dibawahbimbingan

Prof. Dr. Ir. Zaituni Udin, MScdanDr. Ir. H. Hendri Dt. TNH, MS Program StudiI lmu Peternakan Pascasarjana

Universitas Andalas, 2012

ABSTRAK

Four ejaculates obtained from a buffalo (age 3 year old) in BIBD Tuah Sakato Paykumbuh were used to study effect of different concentration of glycerol and different time of equilibration on post thawing sperm motility, percentage of living sperm, percentage of abnormality and plasma membrane integrity. Semen was diluted with tris citrate eeg yolk and five different concentration of glycerol. The experiment used a Completely Randomized Block Design with two factor, factor A is different concentration of glycerol (6%, 7%, 8%, 9% and 10%), factor B is different time of equilibration (3, 5 and 7 hours). The results showed that post thawing sperm motility, percentage of living sperm, percentage of abnormality and plasma membrane integrity for factor A (different concentration of glycerol) were highly significant (P<0.01). The effect of factor B (different time of equilibration) showed that there were higly significant (P<0.01) on post thawing sperm motility, percentage of living sperm, and plasma membrane integrity but showed were significant (P<0.05) on post thawing abnormality. In conclusion that the level glycerol at 7% concentration and time of equilibration at 5 hours were better in protecting the quality of the spermatozoa than other treatments.

Keywords : Glycerol, equilibration, sperm quality.

PetugasPascasarjana/Universitas Nomor Alumni Pascasarjana : Nama:TandaTangan

(10)

No. Alumni Unand

HARPAHMI, S.Pt No.Alumni Pascasarjana

(11)

Tesis ini telah dipertahankan di depan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal Abstrak telah disetujui oleh penguji:

TandaTangan

NamaTerang

Prof. Dr. Ir. Zaituni Udin, MSc.

Dr. Ir. H. Hendri Dt. TNH, MS

Prof. Dr. Ir. H. Suardi MS, MS.

Dr. Ir. H. Jaswandi, MS.

Prof. Dr.Ir. Mirzah, MS.

Mengetahui:

Ketua Jurusan Prof. Dr. Ir. Mirzah, MS.

Nama Tanda Tangan

Alumnus telah mendaftar ke Pascasarjana/Universitas Andalas dan mendapat Nomor Alumnus :

PENGARUH LEVEL GLISEROL DAN WAKTU EQUILIBRASI YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KERBAU

Harpahmi S.Pt, dibawahbimbingan

Prof. Dr. Ir. Zaituni Udin, MScdanDr. Ir. H. Hendri Dt. TNH, MS Program StudiI lmu Peternakan Pascasarjana

Universitas Andalas, 2012

ABSTRAK

Four ejaculates obtained from a buffalo (age 3 year old) in BIBD Tuah Sakato Paykumbuh were used to study effect of different concentration of glycerol and different time of equilibration on post thawing sperm motility, percentage of living sperm, percentage of abnormality and plasma membrane integrity. Semen was diluted with tris citrate eeg yolk and five different concentration of glycerol. The experiment used a Completely Randomized Block Design with two factor, factor A is different concentration of glycerol (6%, 7%, 8%, 9% and 10%), factor B is different time of equilibration (3, 5 and 7 hours). The results showed that post thawing sperm motility, percentage of living sperm, percentage of abnormality and plasma membrane integrity for factor A (different concentration of glycerol) were highly significant (P<0.01). The effect of factor B (different time of equilibration) showed that there were higly significant (P<0.01) on post thawing sperm motility, percentage of living sperm, and plasma membrane integrity but showed were significant (P<0.05) on post thawing abnormality. In conclusion that the level glycerol at 7% concentration and time of equilibration at 5 hours were better in protecting the quality of the spermatozoa than other treatments.

Keywords : Glycerol, equilibration, sperm quality.

PetugasPascasarjana/Universitas Nomor Alumni Pascasarjana : Nama:TandaTangan

(12)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerbau adalah salah satu ternak besar penghasil daging yang banyak

dikembangkan di Indonesia. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan daging di

Indonesia dan untuk mengurangi ketergantungan terhadap daging import, ternak

kerbau dimasukkan kedalam program swasembada daging tahun 2014 yang

dikenal dengan Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK 2014).

Ternak kerbau banyak dipelihara di Indonesia karena kerbau mempunyai

kelebihan yaitu mampu menghasilkan bobot badan yang lebih tinggi dari pada

sapi lokal. Disamping itu juga karena kerbau mampu memanfaatkan pakan

dengan kualitas yang jelek. Namun jika dilihat dari perkembangan ternak kerbau

dari tahun ke tahun terjadi penurunan populasi kerbau. Selama tujuh belas tahun

terakhir ini populasi ternak kerbau mengalami penurunan populasi, yaitu dari

3.291.345 ekor pada tahun 1992 menjadi 2.191.636 ekor pada tahun 2008. Hal ini

menunjukkan bahwa populasi ternak kerbau di Indonesia mengalami penurunan

setiap tahunnya.

Dari penurunan populasi ternak kerbau, telah teridentifikasi beberapa

kendala dalam peningkatan populasi ternak kerbau. Salah satunya yaitu adanya

faktor reproduksi. Padahal faktor reproduksi kerbau hampir sama dengan faktor

reproduksi sapi, tetapi pada kerbau masalah ini belum bisa teratasi. Faktor

reproduksi yang menjadi kendala dalam pengembangbiakan kerbau menyangkut

faktor induk dan faktor pejantan. Faktor induk ini dapat berupa birahi diam, lama

(13)

2 tinggi pada anak kerbau. Sedangkan faktor dari pejantan yaitu kurang tersedia

pejantan unggul yang mampu menghasilkan bibit-bibit unggul.

Kurang tersedianya kerbau pejantan di masyarakat disebabkan peternak

kurang mau memelihara pejantan, karena sulitnya pengendalian pejantan. Untuk

mengatasi hal ini maka dapat dilakukan penyediaan semen beku dari pejantan

unggul, sehingga ketersediaan bibit unggul dapat dipenuhi. Dengan tersedia bibit

unggul yang berupa semen beku, maka teknologi reproduksi dalam bentuk

Inseminasi Buatan (IB) dapat dikembangkan pada ternak kerbau sebagaimana

pada sapi.

Inseminasi buatan pada ternak kerbau merupakan cara untuk

meningkatkan kemampuan reproduksi, namun kurang begitu berkembang di

masyarakat peternak kerbau. Hal ini juga berkaitan dengan sistem pemeliharaan

ternak kerbau yang bersifat ekstensif dalam kelompok-kelompok di lapangan.

Adanya kebuntingan ternak kerbau dengan inseminasi buatan menggunakan

semen beku pertama kali dilaporkan oleh Bairov pada tahun 1964. Sedangkan

keberhasilan pembuatan semen beku pada kerbau pertama kali dilaporkan oleh

Roy et al. pada tahun 1956. Di Indonesia inseminasi buatan pada kerbau

dilakukan pertama kali oleh Tolihere pada tahun 1975 di Tana Toraja, Sulawesi

Selatan.

Kurang berkembangnya inseminasi buatan pada kerbau salah satunya

disebabkan oleh kurang tersedianya semen beku dari pejantan unggul. Penerapan

pembuatan semen beku merupakan salah satu alternatif untuk menyelesaikan

masalah kelangkaan pejantan unggul ternak kerbau. Dalam pembuatan semen

(14)

sehingga lebih banyak akseptor yang dapat diinseminasi dan dapat meningkatkan

angka kebuntingan kerbau. Kualitas semen beku yang dihasilkan oleh pejantan

juga dipengaruhi oleh kesanggupan untuk mempertahankan kualitas dan

memperbanyak volume semen tersebut untuk beberapa saat lebih lama setelah

ejakulasi. Kualitas semen beku nantinya akan sangat berpengaruh kepada tingkat

konsepsi yang dihasilkan dalam inseminasi buatan.

Usaha untuk mempertahankan kualitas semen dan memperbanyak hasil

sebuah ejakulasi dari pejantan unggul adalah dengan melakukan pengenceran

semen menggunakan bahan pengencer. Bahan pengencer harus dapat

menyediakan nutrisi bagi kebutuhan spermatozoa selama penyimpanan, harus

memungkinkan spermatozoa dapat bergerak secara progresif, tidak bersifat racun

bagi spermatozoa, menjadi penyanggah bagi spermatozoa, dan dapat melindungi

spermatozoa dari kejutan dingin (cold shock). Kerusakan spermatozoa akan terjadi

akibat adanya pengaruh kejutan dingin(cold shock)yang dapat merusak membran

plasma sel berakibat kematian spermatozoa. Pada saat pembekuan, semen

mengalami penurunan kualitas sekitar 10 - 50%.

Upaya untuk mengurangi kerusakan spermatozoa karena pengaruh kejutan

dingin (cold shock) adalah dengan penambahan gliserol dalam pengencer dan

waktu equilibrasi. Gliserol merupakan kryoprotektan bagi spermatozoa yang

dapat mempertahkan kualitas spermatozoa. Menurut White dalam Toelihere

(1993) gliserol adalah suatu zat yang dapat berdifusi ke dalam sel-sel spermatozoa

dan dapat di metaboliser dalam proses-proses yang mengahasilkan energi untuk

membentuk fruktosa. Penambahan gliserol ke dalam pengencer adalah esensial

(15)

4 untuk mempertahankan kualitas semen kerbau belum disepakati oleh para peneliti

sehingga berbagai level telah disarankan oleh peneliti seperti 6 % (Sansoneet al.,

2000), 7 % (Vale, 2010), 8 % (Koenjaenak dan Martinez, 2007).

Waktu equilibrasi diperlukan spermatozoa sebelum pembekuan untuk

menyesuaikan diri dengan pengencer supaya sewaktu pembekuan kematian

spermatozoa yang berlebihan dapat dicegah (Tolihere, 1993). Tidak ada

kesepakatan para peneliti untuk waktu equilibrasi. Beberapa peneliti menyarankan

waktu equilibrasi pendek 2 4 jam (Singhet al., 1990;. Dhami dan Sahni, 1994). Namun peneliti lainnya juga menyarankan equilibrasi dengan waktu yang lebih

lama yaitu 6 jam (Raoet al.,1990; Dhami and Kodagali, 1990).

Selama pembekuan dengan adanya penambahan gliserol dan waktu

equilibrasi yang sesuai diharapkan semen beku yang dihasilkan dapat memiliki

kualitas yang tinggi untuk diinseminasikan kepada betina. Setelah proses thawing

diharapkan juga kualitas dari spermatozoa tetap terjaga. Dengan adanya semen

beku yang berkualitas maka masalah ketersediaan bibit dari pejantan unggul dapat

diatasi dan dapat mendukung program inseminasi buatan pada ternak kerbau.

Beranjak dari permasalahan diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang

level gliserol dan waktu equilibrasi yang tepat dalam pengenceran spermatozoa

kerbau untuk menghasilkan kualitas semen beku yang baik.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang

akan diteliti yaitu :

1. Bagaimana pengaruh interaksi antara level gliserol dan waktu

(16)

motilitas spermatozoa, persentase hidup spermatozoa, abnormalitas

spermatozoa dan Membran Plasma Utuh (MPU).

2. Bagaimana pengaruh level gliserol terhadap kualitas semen kerbau

sebelum dan sesudah thawing meliputi: motilitas spermatozoa,

persentase hidup spermatozoa, abnormalitas spermatozoa dan

Membran Plasma Utuh (MPU).

3. Bagaimana pengaruh waktu equilibrasi terhadap kualitas semen

kerbau sesudah thawing meliputi : motilitas spermatozoa, persentase

hidup spermatozoa, abnormalitas spermatozoa dan Membran Plasma

Utuh (MPU).

1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara level gliserol dan waktu

equilibrasi terhadap kualitas semen kerbau sesudahthawing meliputi :

motilitas spermatozoa, persentase hidup spermatozoa, abnormalitas

spermatozoa dan Membran Plasma Utuh (MPU).

2. Untuk mengetahui pengaruh level gliserol terhadap kualitas semen

kerbau sebelum dan sesudahthawingmeliputi : motilitas spermatozoa,

persentase hidup spermatozoa, abnormalitas spermatozoa dan

membran Plasma Utuh (MPU).

3. Untuk mengetahui pengaruh waktu equilibrasi terhadap kualitas

semen kerbau sesudah thawing meliputi : motilitas spermatozoa,

persentase hidup spermatozoa, abnormalitas spermatozoa dan

(17)

6 1.4 Kegunaan Penelitian

1. Dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan terutama dalam

bidang ilmu reproduksi pada ternak kerbau.

2. Dapat memberikan informasi tentang level gliserol dan waktu

equilibrasi yang terbaik untuk menghasilkan spermatozoa yang

berkualitas sehingga dapat dipakai dalam pembuatan semen beku dari

kerbau. Dengan adanya semen beku dari kerbau yang berkualitas dapat

mengatasi permasalahan ketersediaan bibit dan dapat mendukung

program inseminasi buatan pada ternak kerbau.

1.5 Hipotesis Penelitian

Dengan memperhatikan latar belakang di atas, dapat dibangun hipotesis

yang akan diuji dalam penelitian ini. Hipotesis tersebut adalah:

Interaksi antara level gliserol dan waktu equilibrasi, perbedaan level

gliserol dan perbedaan waktu equilibrasi akan meningkatkan ketahanan

Referensi

Dokumen terkait

keterbukaan informasi publik di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah telah membawa perubahan terhadap keterbukaaninformasi publik di instansi

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan strategi pemenangan yang dilakukan pasangan Tafta Zani dan Dachirin Said dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Demak Tahun

Masalah sampah ini pada saat sampah tersebut sedikit terkadang seolah tidak tampak memiliki masalah, tetapi pada saat sampah tersebut bervolume sangat banyak maka masalah

Kerugian tersebut di- derita baik materiil maupun immateriil, kerugian mate- riil berupa biaya*biaya yang telatr d.ikeluarkan untuk persiapan perkawinan, sedangrkan

Hasil penelitian sesuai dengan hasil penelitian May Hizrani (2002) dimana persepsi pasien terhadap mutu pelayanan khususnya jaminan pelayanan berhubungan dengan minat beli ulang di

Dari uraian diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dalam upaya meningkatkan pengamalan agama anak, maka penulis akan melakukan suatu penelitian tentang:

Apabila dilakukan penambangan timah di perairan pulau Rangsang yang memiliki kecepatan arus 0,3 – 1,1 m/s, maka sebaran material suspensinya dengan

Hubungan antara keikutsertaan ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil dengan persiapan menghadapi persalinan di Puskesmas Karanganom Klaten didukung dengan hasil