• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PELAKSANAAN PROGRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL PELAKSANAAN PROGRAM"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PELAKSANAAN PROGRAM

MAJELIS ULAMA INDONESIA KOTA BANDUNG

TAHUN 2023

(2)

Daftar Isi :

Halaman

A. Latar Belakang 1

B. Landasan Pelaksanaan Program 1

C. Maksud danTujuan 2

D. Program Kegiatan 2

E. Organisasi Majelis Ulama Indonesia 4

F. Anggaran Biaya 5

G. Penutup 6

Lampiran-Lampiran

- Surat Keterangan Tangung Jawab

- Surat Pernyataan Kesediaan Menyediakan Dana Pendamping - Akta Pendirian

- Surat Pernyataan Tanggung Jawab Penggunaan Belanja Hibah - Foto kopy KTP Ketua dan Sekretaris Serta NPWP

- Surat Keterangan Domisili - Bukti Kontrak Sewa Tanah - Foto Copy Nomor Rekening Bank

(3)

1 PROPOSAL PELAKSANAAN PROGRAM

MAJELIS ULAMA INDONESIA KOTA BANDUNG TAHUN 2023

A. Latar Belakang

ازٌو عُ يَخْ ازٌي إِييَخْ ايَخْنَّمَا انَّمَ إِ اعُا يَخْ يَخْ عُ نْا اإِ إِا يَخْ إِ انْ إِ ايَخْنَّمَا ا يَخْ نْيَخْ ا يَخْنَّمَ إِ

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.

Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

(Q.S. Al-Faatir : 28)

Segala puji bagi Allah SWT, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman. Amin.

Ulama di tengah masyarakat merupakan aktor perubahan sosial yang memiliki pengaruh kuat. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya, bahwa ulama adalah pemangku hukum agama Islam. Sedangkan hukum agama Islam mengatur, tidak hanya hubungan antara individu dengan Tuhan tetapi juga hampir semua hubungan sosial dan personal, sehingga dengan demikian memberikan kekuasaan yang sangat luas kepada para ulama dalam masyarakatnya. Dengan demikian tidak salah jika kemudian masyarakat mempercayakan kepada ulama untuk memberikan bimbingan dan keputusan tentang berbagai hal menyangkut hidup dan kehidupan.

Majelis Ulama Indonesia Kota Bandung sebagai wadah ulama di tuntut untuk bersinergi dengan unsur lainnya khususnya pemerintah, dimaksudkan untuk memberikan muatan nilai nilai moralitas dan semangat spiritualitas dalam proses pembangunan di berbagai bidang. Aspek ini juga dimaksudkan untuk membuka arah partisipasi bagi Majelis Ulama Indonesia Kota Bandung dengan tetap memelihara integritas kelembagaan sebagai para pewaris nabi. Dengan demikian mengacu pada motto Kota Bandung, menuju Bandung yang Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Agamis, maka Majelis Ulama Indonesia Kota Bandung berusaha untuk ikut ambil bagian dalam mensukseskan cita cita mulia itu, paling tidak dalam aspek penciptaan Bandung Agamis, Majelis Ulama Indonesia Kota Bandung memiliki peranan cetral untuk mewujudkannya.

Dengan segala keterbatasannya, Majelis Ulama Indonesia Kota Bandung berusaha tampi leading sektor proses implementasi agenda di maksud.

(4)

2 B. Landasan Pelekasanaan Program

Pelaksanaan Program Majelis Ulama Indonesia Kota Bandung tahun 2023 : 1. Al-Qur’an dan Hadits

2. AD ART Majelis Ulama Indonesia

3. Amanat MUSDA MUI Kota Bandung tahun 2021

C. Maksud dan Tujuan

Pokok-pokok pengembangan program ini disusun untuk memberikan arah kebijakan kepada pengurus MUI Kota Bandung Periode 2021-2026 dalam mencapai tujuan utama organisasi. Majelis Ulama Indonesia Kota Bandung berkomitmen untuk ikut mengamankan misi utama Pemerintah Kota Bandung untuk menciptakan Kota Bandung yang “Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Agamis” dalam suasana kehidupan yang rukun, harmoni, dan penuh toleransi.

Sesuai dengan fungsi dan peran yang dipegangnya, Majelis Ulama Indonesia Kota Bandung ikut berusaha mengantisipasi iklim kehidupan warga yang dinamis dan stabil khususnya pasca pandemik covid-19 yang mudah mudahan tidak akan lama lagi selesai, karena kesulitan demi kesulitan bukan hanya di depan mata tetapi sudah berada di tengah kehidupan kita. Dengan tetap mengedepankan prinsif uswatun hasanah bagi masyarakat serta membangun budaya kerja di atas al muhafadzoh bil qodimil salih, wal ahdu bil jadibil ashlah. Kita pun wajib terus melakukan berbagai introspeksi, muhasabah, mawas diri untuk kepentingan kebaikan semua.

Di sinilah posisi ulama dalam masyarakat yang tengah berubah dapat dipetakan.

Posisi sentralnya akan berpengaruh pada proses perubahan, yang jika dibiarkan tanpa kendali sosial sedikitpun, perubahan itu akan lebih berpihak pada perubahan yang regres ketimbang progres. Peran ulama tidak lagi bisa dipandang sederhana, seperti halnya ulama pada era tradisionalisme. Ulama adalah penyejuk umat ketika kehausan, sekaligus penentram suasana ketika dilanda ketidakharmonisan.

D. Program Kegiatan

Program kerja dikembangkan secara independen dengan tetap memelihara sinergi dengan arah kebijakan pembangunan yang berlangsung, khususnya di Kota Bandung.

MUI di satu sisi merupakan bagian dari sistem sosial politik yang tidak bisa dipisahkan dari sistem tata kelola pemerintahan, sementara di sisi lain, MUI juga tetap terikat pada kekuatan moral yang harus diperankannya.

(5)

3 Independensi program ini dimaksudkan untuk memelihara orientasi keumatan dalam mengemban misi dakwah untuk menyebarkan rahmat bagi sekalian alam (rahmatan lil’alamin), di atas semangat ukhuwah (persaudaraan), ta’awuniyah (tolong menolong dan kerjasama), tasamuh (toleransi dan moderat), qudwah (kepeloporan), dan syuriyah (permusyawaratan).

Sedangkan dimensi sinergi dengan unsur lainnya, khususnya pemerintahan, dimaksudkan untuk memberikan muatan nilai-nilai moralitas dan semangat spiritualitas dalam proses pembangunan di berbagai bidang. Aspek ini juga dimaksudkan untuk membuka arah partisipasi bagi MUI dengan tetap memelihara integritas kelembagaan sebagai wadah para pewaris nabi.

Pada kurun lima tahun ke depan, secara garis besar dapat diperkirakan masih akan mengemuka paling tidak enam masalah krusial yaitu:

1. Masalah isu terorisme yang dengan segala variabelnya telah membuat sebagian pihak bereaksi keras, dan tampaknya masih akan menjadi tema sosial, politik, dan agama yang hangat mewarnai kehidupan masyarakat.

2. Masalah hubungan antar umat beragama dengan mengangkat dimensi toleransi dalam bingkai ”Islam Wasathiyah” yang juga telah mengundang silang pendapat yang sangat tidak menguntungkan bagi kepentingan pembangunan masyarakat, yang hingga saat ini masih menyisakan masalah-masalah krusial di tengah kehidupan yang serba tidak menentu.

3. Munculnya pemikiran-pemikiran dan bahkan aliran yang dinilai sesat sebagai bentuk perkembangan pemikiran keagamaan yang keluar dari mainstream keberagamaan masyarakat muslim Indonesia.

4. Pada kurun lima tahun ke depan juga masyarakat akan kembali berpartisipasi pada momen politik, yakni pergantian kepemimpinan mulai dari tingkat nasional,

regional, dan lokal, yang dalam banyak hal akan membutuhkan garis penyejuk agar proses itu tetap produktif bagi kepentingan umat.

5. Masalah dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pada akhirnya telah menyentuh wilayah agama, etika, dan moral sosial masyarakat, seperti munculnya kegelisahan masyarakat lantaran berkembangnya konten-konten media sosial yang dipandang tidak sealur dengan etika sosial yang berlaku.

6. Masih munculnya perilaku-perilaku tak acuh pada ikhtiar menjadikan Bandung sebagai kota yang unggul, nyaman, sejahtera dan agamis, seperti masih rendahnya

”tanggung jawab sosial” warga dalam ikut berpartisipasi memelihara kota sebagai tempat tinggalnya sendiri.

Aspek pengembangan Knowledge, antara lain:

(6)

4 1. Ikut memberikan kontribusi pada Pemerintah Kota Bandung bagi pelaksanaan

dan pengembangan pembangunan Bandung Agamis.

2. Memperkuat kelembagaan fatwa dengan melahirkan rumusan-rumusan yang dapat membimbing umat dalam menjalani kehidupannya sehari-hari, khususnya dalam mengantisipasi perubahan-perubahan praktik keagamaan di masa Pandemi Covid-19..

3. Pengembangan aspek pendidikan, termasuk Pendidikan Kader Ulama (PKU) untuk menjemput masa depan yang lebih siap, khususnya dalam menyediakan tenaga pembimbing umat, dan ke depan, agenda-agenda diklat serta kajian-kajian perlu digerakkan untuk memperkuat posisi ulama di mata ummat.

Kedua aspek pengembangan Akhlak, antara lain:

4. Ikut serta dalam bidang hukum dan perundang-undangan sebagai perangkat dalam kaitannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Proaktif ikut menyusun rumusan-rumusan peraturan daerah yang berpihak pada umat beragama.

5. Pemberdayaan ekonomi umat melalui penguatan lembaga-lembaga ekonomi syariah berbasis masjid dalam ikut memulihkan iklim ekonomi Pasca Pandemi Covid-19.

6. Penguatan kepedulian pada sektor perempuan, remaja, pemuda, pelajar dan keluarga.

7. Memperkuat kepedulian dalam merespon perkembangan informatika dan komunikasi, seperti upaya antisipatif atas berkembangnya konten media sosial yang tidak sejalan etika dan moral.

Ketiga aspek pengembangan Skill, antara lain:

8. Penguatan bidang dakwah dan pengembangan masyarakat sebagai tiang penyangga kekuatan masyarakat muslim khususnya dan warga kota pada umumnya yang lebih kondusif.

9. Penguatan aspek kajian dan penelitian untuk menyediakan data dan bahan- bahan analisis secara obyektif yang lebih berpihak pada umat.

10. Kajian-kajian dan pengembangan pemikiran tentang konsep lingkungan hidup yang baik, sehat, dan Islami.

(7)

5 Keempat aspek pengembangan Institusi/kelembagaan, antara lain:

11. Memperkuat peran-peran partisipatif lembaga keulamaan dalam ikut mewujudkan Bandung yang Unggul, Nyaman, Sejahtera, dan Agamis sebatas kemampuan dan kapasitas yang dimilikinya.

12. Ikut menciptakan dan memelihara keharmonisan hubungan hidup antar umat beragama di tengah pluralitas masyarakat Kota Bandung.

E. Organisasi Majelis Ulama Indonesia

Pengurus MUI

1. Susunan pengurus MUI terdiri dari Dewan Penasihat, Dewan Pimpinan Harian dan Anggota Komisi. (terlampir)

2. Dewan penasihat terdiri dari ulama, zu'ama, cendikiawan, serta unsur organisasi/

kelembagaan Islam Kota Bandung

3. Dewan Pimpinan Harian MUI terdiri dari ketua umum, dua wakil ketua umum dan ketua-ketua Komisi, sekum dan para sekretaris, bendahara umum dan para bendahara serta anggota Komisi

4. Komisi Komisi ditentukan sesuai dengan kebutuhan, yaitu sebagai berikut : A. Komisi Fatwa dan Konsultasi Agama

B. Komisi Dakwah

C. Komisi Pendidikan dan Pelatihan D. Komisi Penelitian dan pengembangan

E. Komisi Ukhuwah dan Hubungan Antar Lembaga F. Komisi Ekonomi

G. Komisi Bina Mualaf

H. Komisi Hubungan Antar Umat Beragama I. Komisi Bandung Bermartabat

J. Komisi Lingkungan Hidup

K. Komisi Humas, Dokumentasi dan Perpustakaan L. Komisi Wanita

5. Untuk pelaksanaan tugas bidang, ketua bidang dapat membuat Team pelaksana khusus dengan pesetujuan pimpinan harian.

(8)

6 F. Anggaran Biaya

Biaya yang diperlukan untuk Pelaksanaan Program MUI Tahun 2023 sebesar Rp. 6.400.000.000,00 (Enam Milyar Empat Ratus Juta Rupiah)

NO URAIAN ANGGARAN

A BIAYA PERSONALIA Rp 1.100.000.000

B BIAYA KANTOR Rp 500.000.000

C BIAYA UMUM Rp 400.000.000

D BANTUAN/SUMBANGAN Rp 1.200.000.000

E SEMINAR/LOKAKARYA/B. BUKU/RAKER/PENGAJIAN Rp 500.000.000 F PENGELUARAN BUKAN BIAYA Rp. 200.000.000

G SILATURAHMI ULAMA UMARO Rp 2.500.000.000

J u m l a h Rp 6.400.000.000

Prof. Dr. K.H. Miftah Faridl Ketua Umum

Dr. H. Asep A. Fathurrohman., Lc. M.Ag.

Sekretaris Umum

G. Penutup

Demikian Proposal Proposal Pelaksanaan Program Majelis Ulama Indonesia Kota Bandung Tahun 2023 mudah-mudahan Allah SWT membimbing kita semua untuk menjadikan Kota Bandung Kota yang penuh Barokah dan Rahmat-Nya.

Bandung, 22 Februari 2022 DEWAN PIMPINAN MAJELIS ULAMA INDONESIA

KOTA BANDUNG

Prof. Dr. K.H. Miftah Faridl

Ketua Umum Dr. H. Asep A. Fathurrohman., Lc. M.Ag.

Sekretaris Umum

(9)

7

Lampiran-Lampiran

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)

Referensi

Dokumen terkait

Jenis mikroplastik yang paling dominan terkandung dalam saluran pencernaan ikan lemuru adalah fiber, yang kemungkinan berasal dari material sintetik pada pakaian dan

Menguatkan Student Character Building 7 Terwujudnya lembaga kemahasiswaan yang berkualitas Institutional Re- Engineering Melalui Penguatan Tata Kelola yang Baik Tercapainya

ungkapan pasti terdapat macam-macam majas gaya bahasa sebagai daya tarik dalam membaca. Macam-macam jenis dalam gaya bahasa, yaitu gaya bahasa penegasan, gaya

9 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) 2020 mempunyai tugas dan kewajiban membantu Wali Kota dalam menyusun kebijakan dan pengoordinasian asisten dan seluruh

Pemanis lain yang digunakan dalam industri pangan termasuk madu, sirup glukosa yang dibuat dari hidrolisa pati, glukosa kristal, fruktosa, maltosa yang terdapat dalam

Gambar 6 adalah sebaran tahanan jenis batuan dipermukaan, batuan bertahanan jenis kurang dari 10 Ohm-m (warna biru) kondisi lunak dan basah di bagian Utara bersesuaian

Capaian kinerja nyata indikator Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu adalah sebesar 78.25 % dari target sebesar 68% yang direncanakan dalam

Memperhatikan capaian target Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (KIM) untuk tahun 2018 sebesar 85% dan membandingkan dengan realisasi capaian kinerja sebesar