Antropologi SMA K-1 1
PENYUSUN
Dra. Pudji Astuti, D.T., M.Pd.
( PPPPTK PKn DAN IPS )
PEMBAHAS Dra. Retno Sutriani
( SMA Negeri 5 Malang )
Ekonomi SMA K - 3 i
MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
MATA PELAJARAN
EKONOMI SMA
KELOMPOK KOMPETENSI 3
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PPPPTK PKn DAN IPS
2015
PENYUSUN
Dra. Pudji Astuti, D.T., M.Pd.
( PPPPTK PKn DAN IPS )
PEMBAHAS Dra. Retno Sutriani
( SMA Negeri 5 Malang )
PENYUSUN
Dra. Hj. Widarwati, M.S.Ed., M.Pd
( PPPPTK PKn DAN IPS )
Susvi Tantoro, S.Sos.
( PPPPTK PKn DAN IPS )
Erning Wijayati, S.A.B., M.M.
( PPPPTK PKn DAN IPS )
PEMBAHAS
Dr. Sukamto, M.Pd., M.Si.
( Universitas Negeri Malang )
Ekonomi SMA K - 3 ii PENGANTAR
Salah satu komponen yang menjadi fokus perhatian dalam peningkatan kualitas pendidikan adalah peningkatan kompetensi guru. Hal ini menjadi prioritas baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Sejalan dengan hal tersebut, peran guru yang profesional dalam proses pembelajaran di kelas menjadi sangat penting sebagai penentu kunci keberhasilan belajar siswa. Disisi lain, Guru diharapkan mampu untuk membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) diperuntukkan bagi semua guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi baik Kompetensi Pedagogik maupun Kompetensi Profesional sangat dibutuhkan bagi Guru.
Informasi, tentang peta kompetensi tersebut diwujudkan dalam buku modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dari berbagai mata pelajaran.
PPPPTK PKn dan IPS merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, mendapat tugas untuk menyusun Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), khususnya modul PKB untuk mata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA, Sosiologi SMA, dan Antropologi SMA. Masing-masing modul Mata Pelajaran disusun dalam Kelompok Kompetensi 1 sampai dengan 10. Dengan adanya modul ini, diharapkan semua kegiatan pendidikan dan pelatihan baik yang dilaksan dengan pola tatap muka maupun on-line bisa mengacu dari modul-modul yang telah disusun ini.
Semoga modul ini bisa dipergunakan untuk menjadi acuan dan pengembangan proses pembelajaran, khususnya untuk mata pelajaran PKn dan IPS.
Jakarta, Desember 2015 Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan
Sumarna Surapranata, Ph.D NIP. 195908011985032001
Ekonomi SMA K - 3 iii DAFTAR ISI
Hal
PENGANTAR
iiDAFTAR ISI
iiiPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1B. Tujuan
2C. Peta Kompetensi
2D. Ruang Lingkup
2E. Saran Cara Penggunaan Modul
3KEGIATAN PEMBELAJARAN I: KEGIATAN EKONOMI
A. Tujuan
4B. Indikator Pencapaian Kompetensi
4C. Uraian Materi
4D. Aktivitas Pembelajaran
7E. Latihan/Kasus/Tugas
8F. Rangkuman
9G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
9KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: PASAR FAKTOR PRODUKSI
A. Tujuan
10B. Indikator Pencapaian Kompetensi
10C. Uraian Materi
10D. Aktivitas Pembelajaran
17E. Latihan/Kasus/Tugas
17F. Rangkuman
18KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK
A. Tujuan
19B. Indikator Pencapaian Kompetensi
19C. Uraian Materi
19D. Aktivitas Pembelajaran
27E. Latihan/Kasus/Tugas
27F. Rangkuman
27G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
28KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: PERANAN OJK
A. Tujuan
31B. Indikator Pencapaian Kompetensi
31C. Uraian Materi
31D. Aktivitas Pembelajaran
34E. Latihan/Kasus/Tugas
35Ekonomi SMA K - 3 iv
F. Rangkuman
35G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
36KEGIATAN PEMBELAJARAN 5: PERTUMBUHAN EKONOMI
A. Tujuan
37B. Indikator Pencapaian Kompetensi
37C. Uraian Materi
37D. Aktivitas Pembelajaran
52E. Latihan/Kasus/Tugas
52F. Rangkuman
53G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
53KEGIATAN PEMBELAJARAN 6: KETENAGA KERJAAN DI INDONESIA
A. Tujuan
55B. Indikator Pencapaian Kompetensi
55C. Uraian Materi
55D. Aktivitas Pembelajaran
62E. Latihan/Kasus/Tugas
63F. Rangkuman
63G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
64H. Kunci Jawaban
KEGIATAN PEMBELAJARAN 7: KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
A. Tujuan
65B. Indikator Pencapaian Kompetensi
65C. Uraian Materi
66D. Aktivitas Pembelajaran
84E. Latihan/Kasus/Tugas
86F. Rangkuman
87KEGIATAN PEMBELAJARAN 8: JENIS DAN BENTUK KOPERASI
A. Tujuan
89B. Indikator Pencapaian Kompetensi
89C. Uraian Materi
89D. Aktivitas Pembelajaran
95E. Latihan/Kasus/Tugas
95F. Rangkuman
95G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
96KEGIATAN PEMBELAJARAN 9: PRAKTEK JURNAL DAN BUKU BESAR PERUSAHAAN JASA
A. Tujuan
100B. Indikator Pencapaian Kompetensi
100Ekonomi SMA K - 3 v
C. Uraian Materi
100D. Aktivitas Pembelajaran
120E. Latihan/Kasus/Tugas
120F. Rangkuman
120G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
121H. Kunci Jawaban
121KEGIATAN PEMBELAJARAN 10: PRAKTEK JURNAL DAN BUKU BESAR PERUSAHAAN DAGANG
A. Tujuan
123B. Indikator Pencapaian Kompetensi
123C. Uraian Materi
123D. Aktivitas Pembelajaran
139E. Latihan/Kasus/Tugas
139F. Rangkuman
142G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
142H. Kunci Jawaban
142KEGIATAN PEMBELAJARAN 11: PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI
A. Tujuan
152B. Indikator Pencapaian Kompetensi
152C. Uraian Materi
152D. Aktivitas Pembelajaran
165E. Latihan/Kasus/Tugas
165F. Rangkuman
165G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
166H. Kunci Jawaban
167KEGIATAN PEMBELAJARAN 12: MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI
A. Tujuan
168B. Indikator Pencapaian Kompetensi
168C. Uraian Materi
168D. Aktivitas Pembelajaran
180E. Latihan/Kasus/Tugas
181F. Rangkuman
181G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
182H. Kunci Jawaban
182KEGIATAN PEMBELAJARAN 13: PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK
A. Tujuan
184B. Indikator Pencapaian Kompetensi
184C. Uraian Materi
184D. Aktivitas Pembelajaran
200Ekonomi SMA K - 3 vi
E. Latihan/Kasus/Tugas
200F. Rangkuman
201G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
201KEGIATAN PEMBELAJARAN 14: SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan
204B. Indikator Pencapaian Kompetensi
204C. Uraian Materi
204D. Aktivitas Pembelajaran
214E. Latihan/Kasus/Tugas
227F. Rangkuman
227G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
231KEGIATAN PEMBELAJARAN 15: PERMASALAHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Tujuan
232B. Indikator Pencapaian Kompetensi
232C. Uraian Materi
232D. Aktivitas Pembelajaran
240E. Latihan/Kasus/Tugas
241F. Rangkuman
241G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
241H. Kunci Jawaban
242EVALUASI 242
PENUTUP 243
Ekonomi SMA K - 3 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai salah satu strategi pembinaan guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga kependidikan mampu secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan PKB akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.
Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan PKB baik secara mandiri maupun kelompok. Khusus untuk PKB dalam bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru.
Penyelenggaraan diklat PKB dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK , salah satunya adalah di PPPPTK PKn dan IPS. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat.
Modul tersebut merupakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat PKB bagi guru ekonomi SMA. Modul ini berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Dasar hukum dari penulisan modul ini adalah :
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
3. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Ekonomi SMA K - 3 2 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 41 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK.
B. Tujuan
1. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
2. Memenuhi kebutuhan guru meningkatkan kopetensi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni.
3. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga professional.
C. Peta Kompetensi
Melalui modul PKB diharapkan peserta diklat dapat meningkatkan kompetensi altara lain
1. Mamahami materi, struktur, konsep dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran ekonomi
2. Menunjukkan manfaat matapelajaran ekonomi
3. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode dan tehnik penilaian dalam pembelajarn ekonomi
D. Ruang Lingkup
Kegiatan modul inimeliputi:
1. Kegiatan ekonomi 2. Pasar faktor produksi 3. Lembaga keuangan bukan 4. Peranan ojk
5. Pertumbuhan ekonomi 6. Ketenaga kerjaan di 7. Kerjasama ekonomi 8. Jenis dan bentuk koperasi
9. Praktek jurnal dan buku besar perusahaan jasa 10. Praktek jurnal dan buku besar perusahaan dagang
Ekonomi SMA K - 3 3 11. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran ekonomi
12. Model pembelajaran ekonomi 13. Pelaksanaan penilaian autentik
14. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran 15.
Permasalahan penelitian tindakan kelas
E. Saran Cara Penggunaan Modul
Agar peserta berhasil menguasai dan memahami materi dalam modul ini, lalu dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka bacalah dengan cermat dan ikuti petunjuk berikut dengan baik, antara lain:
Bacalah doa terlebih dahulu sesuai dengan keyakinan, agar diberikan kemudahan dalam mempelajari materi ini.
Bacalah materi ini dengan seksama, sehingga isi materi ini dapat dipahami dengan baik.
Dalam memecahkan masalah materi dalam modul, perlu Berdiskusi dengan teman di sebelah atau dalam kelompok (yg sudah dibentuk).
Hasil diskusi dipresentasikan masing-masing kelompok, ada tanggapan dari kelompok lain
Kerjakan tugas secara berkelompok yang sudah disediakan dengan sungguh-sungguh.
Ekonomi SMA K - 3 4 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KEGIATAN KONSUMSI
A. Tujuan Pembelajaran
Mensyukuri sumber daya sebagai karunia Tuhan YME dalam rangka pemenuhan kebutuhan.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif danproaktif, peduli dalam melakukan kegiatan konsumsi.
Menganalisis kegiatan konsumen dan cara mengatasinya.
Melaporkan hasil analisis kegiatan konsumsi dan cara mengatasinya.
B. Indikator Pencapian Kompetensi
Mendiskripsikan kegiatan konsumsi
Menjelaskan Tujuan konsumsi
Menjelaskan Kerakteristik produk yang diingikan konsumen
Menjelaskan Pengeluaran konsumsi
C. Uraian Materi
KEGIATAN KONSUMSI
Hqeem.wordpress.com
1. Pengertian Konsumsi
Konsumsi Dalam pengertian ekonomi, konsumsi diartikan sebagai kegiatanmanusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus habis. Pihak yang melakukan konsumsi disebut konsumen.
Ekonomi SMA K - 3 5 2. Tujuan Konsumsi
Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia bertujuan untukmemenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya sehingga tercapai tingkat kemakmuran. Dengan adanya lapisan masyarakat yang berbeda- beda, tujuan konsumsi juga berbeda pula. Pada masyarakat tradisional yang ditandai dengan peradaban yang belum maju dan kebutuhan masih sederhana, kegiatan konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna mempertahankan kelangsungan hidup. Sedangkan pada masyarakat modern, tujuan konsumsi sudah berubah bukan hanya sekadar mempertahankan hidup, tetapi lebih banyak diarahkan untuk kepentingan kesenangan dan prestise (harga diri). Tujuan utama dari konsumen dalam mengonsumsi suatu produkadalah untuk memaksimalkan kepuasan total (total utility). Kepuasan total dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mencerminkan kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi. Jika kepuasan total konsumen dapat dimaksimalkan maka barang tersebut akan memiliki nilai tukar dan nilai pakai yang tinggi. Artinya, jika suatu barang dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen maka konsumen akan bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi.
KEGIATAN KONSUMSI
Pengertian Faktor Yang Mempengaruhi
Dugaan Konsumsi
Kerakteristik Produk Yang
Diingikan Konsumen
Kebutuhan dan keinginan
Pengalaman masa lalu
Pengalaman dari teman
Komunikasi iklan dan pemasaran
Selera (Taste)
Tingkat pendapatan
Kebiasan dan sikap hidup
Lingkungan tempat tinggal
Alat distribusi Pengadaan
Pengeluaran Untuk Konsumsi
Ekonomi SMA K - 3 6 Menurut Vincent Gasperz, terdapat faktor-faktor yang memengaruhi penilaian dan dugaan/pengharapan (ekspektasi) konsumen terhadap suatu barang, yaitu sebagai berikut.
Kebutuhan dan keinginan Jika kebutuhan dan keinginan konsumen besar maka penilaian danpengharapan konsumen juga besar, demikian pula sebaliknya. Jika kebutuhan dan keinginan kecil maka penilaian dan pengharapan konsumen juga kecil.
Pengalaman masa lalu Pengalaman mengonsumsi produk yang sama atau produk lainnya yang sama fungsinya.
Pengalaman dari teman: Teman Anda ada yang pernah mengkonsumsi suatu produk sebelum Anda, akan menceritakan kepada Anda kualitas produk tersebut sehingga dapat menambah atau mengurangi penilaian dan pengharapan Anda terhadap produk yang akan Anda konsumsi.
Komunikasi iklan dan pemasaran: Iklan dan pemasaran dapat mengubah pengharapan Anda terhadap suatu barang. Mungkin saja pengharapan Anda terhadap suatu produk tertentu karena penyajian dan pemasaran yang baik.
3. Karakteristik produk yang di inginkan konsumen
Konsumen biasanya menginginkan produk yang memilikikarakteristik lebih murah, lebih cepat, dan lebih baik. Karakteristik lebihlebih lebihlebih lebih murahmurah murahmurah murah berkaitan dengan biaya produksi suatu produk.
Artinya, jika produsen dapat menghasilkan produk yang lebih murah konsumen akan lebih tertarik karena faktor harga merupakan pertimbangan paling penting bagi konsumen dalam melakukan pembelian. Biasanya produk yang lebih murah lebih diinginkan oleh konsumen dibandingkan produk yang sama, dengan harga yang lebih mahal.
Karakteristik lebih cepat berkaitan dengan waktu. Artinya, konsumen menginginkan produk yang mudah didapat serta ada di mana saja. Jadi, konsumen tidak perlu pergi jauh-jauh hanya untuk mendapatkan suatu produk.Karakteristik lebih baik berkaitan dengan kualitas produk. Kualitas merupakan faktor yang cukup berperan dalam pengambilan keputusan pembelian. Produk dengan kualitas yang lebih baik diinginkan oleh konsumen dibandingkan produk yang sama dengan kualitas lebih jelek.
Ekonomi SMA K - 3 7 4. Pengeluaran untuk konsumsi
Besar kecilnya konsumsi yang dilakukan oleh konsumen (perilaku konsumen) tergantung pada faktor-faktor berikut.
Selera (Taste) Selera adalah keinginan yang muncul dari dalam hati seseorang karena adanya daya tarik/rangsangan terhadap suatu benda atau jasa sangat dipengaruhi oleh faktor psikologis konsumen. Jika selera rendah, konsumsi pun rendah, sebaliknya jika selera tinggi, jumlah konsumsi pun akan tinggi pula.
Tingkat pendapatan; Besar kecilnya tingkat pendapatan yang diterima oleh seseorang sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya pengeluaran untuk konsumsi.
Kebiasan dan sikap hidup; Hal ini menyangkut perilaku yang sering muncul dan dilakukan oleh konsumen, misalnya hidup hemat atau sebaliknya hidup senang atau boros.
Lingkungan tempat tinggal; Manusia selalu hidup beradaptasi atau dipengaruhi olehlingkungannya sehingga pola konsumsi pun dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
Alat distribusi; Pengadaan jumlah barang di suatu tempat tergantung padaalat distribusi yang digunakan. Semakin baik alat transportasi yang digunakan, semakin besar pengeluaran yang digunakan untuk konsumsi.
Menurut Engel, semakin besar pendapatan seseorang semakin kecil bagian pendapatannya yang digunakan untuk konsumsi, dan sebaliknya semakin kecil pendapatan semakin besar bagian pendapatan yang dipakai untuk konsumsi.
D. Aktifitas Pembelajaran :
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan pengungkapan kembali pengalaman peserta diklat menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenangkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup :
1. Aktivitas individu, meliputi :
a. Memahami dan mencermati materi diklat
Ekonomi SMA K - 3 8 b. Mengerjakan latihan/lembar kerja/tugas, menyelesaikan masalah/kasus
pada setiap kegiatan belajar; dan menyimpulkan c. Melakukan refleksi
2. Aktivitas kelompok, meliputi :
mendiskusikan materi pelatihan
bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan
penyelesaian masalah /kasus
E. Latihan/kasus/tugas
Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang benar!
1. Tujuan konsumsi adalah ....
a. melakukan usaha
b. mengurangi pengangguran c. memanfaatkan hasil produksi d. memenuhi kebutuhan hidup
e. menghabiskan atau mengurangi nilai barang dan jasa 2. Faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi adalah ....
a. teknologi b. biaya produksi
c. pendapatan masyarakat d. kemungkinan laba e. besarnya tabungan
3. Di bawah ini yang bukan pertimbangan pemilikan suatu barang konsumen adalah ....
a. intensitas kebutuhan b. kemampuan daya beli
c. harga barang yang bersangkutan d. jumlah persediaan barang yang dimiliki
e. jarak lokasi pabrik dengan tempat tinggal konsumen
4. Menerapkan pola hidup efisien dalam prilaku konsumsi dapat dilakukan dengan melaksanakan ....
a. motif ekonomi b. hukum ekonomi c. prinsip ekonomi
Ekonomi SMA K - 3 9 d. sistem ekonomi
e. politik ekonomi
F. Rangkuman
Barang atau jasa yang memiliki manfaat bagi manusia dikatakan memiliki nilai karena harga barang atau jasa tersebut mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Penilaian seseorang terhadap suatu barang akan memengar uhi pola perilakunya dalam berkonsumsi. Tujuan konsumsi dalam mengonsumsi suatu produk adalah untuk memaksimalkan kepuasan total.
Rumah tangga adalah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri ataupun keluarga.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi kegiatan konsumsi 2. Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi
kegiatan konsumsi
3. Apa manfaat materi kegiatan konsumsi terhadap tugas Bapak/Ibu
4. Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini
DAFTAR RUJUKAN
Budiono. 1982. Ekonomi Makro. Jogjakarta : BPFE UGM.
Catur Rismiati,2003, Konsumsi, Jakarta, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Didasmen
Endang Mulyani, 2003, Konsep Dasar dan Permasalah Ekonomi, Jakarta, Depdiknas, Dirjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
Poerwito,S, dkk, 1976/1977, Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta, Dikmenum Sutatmi, 1976/1977, Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta, Dikmenum
Suherman Rosyidi, 1989, Pengantar Teori Ekonomi, Surabaya, Duta Jasa
Ekonomi SMA K - 3 10 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
PASAR FAKTOR PRODUKSI
A. Tujuan Pembelajaran
Mensyukuri sumber daya sebagai karunia Tuhan YME dalam rangka pemenuhankebutuhan
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif danproaktif, peduli dalam melakukan kegiatan ekonomi
Mendeskripsikan konsep pasar faktor produksi
Menjelaskan pasar factor produksi B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Mendiskripsikan konsep pasar faktor produksi
Menjelaskan pasar faktor produksi alam
Menjelaskan pasar faktor produksi tenaga kerja
Menjelaskan Pasar faktor produksi modal
Menjelaskan Pasar faktor produksi modal kewirausahaan
C.Uraian Materi
Pasar barang produksi adalah pasar yang memperjualbelikan atau menyediakan faktor produksi. Faktor produksi adalah samua hal yang dibutuhkan sebagai masukan (input) dalam proses produksi. Beberapa faktor produksi yang berguna bagi kelancaran proses produksi, seperti tembakau, beras, kopi, teh, minyak bumi, gula, tembaga, balai latihan kerja, mesin cetak, mesin tekstil, dan bursa efek. Pada pasar ini, para pemilik usaha (pengusaha) berperan sebagai pembeli, sedangkan penjualnya adalah pemilik faktor produksi. Berdasarkan pemilikan faktor produksi, pasar barang produksi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pasar faktor produksi alam, pasar faktor produksi tenaga kerja, dan pasar faktor produksi modal. Terdiri dari pasar sumber daya alam/ tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.
Ciri – cirinya adalah:
Berwujud kegiatan, tidak berwujud fisik.
Permintaan dan penawaran dilakukan dalam jumlah besar.
Jenis penawaran dan permintaan sesuai dengan produksi yang dihasilkan.
Ekonomi SMA K - 3 11
Penawaran faktor produksi bisa berupa monopoli sementara permintaan bersifat kolektif.
Faktor Produksi Alam
Alam merupakan salah atau faktor produksi yang sangat penting, bahkan bersamaan dengan tenaga kerja seringkali dianggap paling penting. Alam telah memberikan banyak faktor produksi, misalnya tanah dan segala zat yang ada didalamnya maupun di permukaannya, udara dan segala yang ada di angkasa, dan lain-lain.Tidaklah mengherankan kalau tokoh pemikir Barat pada abad ke 17, Sir William Pretty, mengatakan bahwa „tanah adalah ibu dari produksi, sementara tenaga kerja adalah ayahnya‟ (Samuelson, 1989, h. 235). Alam telah menyediakan berbagai jenis barang atau zat yang secara langsung dapat dikonsumsi atau kemudian diproses dalam produksi sebagai bahan baku.
Pada dasarnya alam merupakan faktor produksi yang bersifat asli, sebab merupakan anugerah Allah yang secara alamiah diberikan kepada manusia. Ia ada bukan karena dibuat oleh manusia, tetapi manusia sekedar mengeksplorasinya. Alam juga merupakan faktor produksi asal, sebab dari alamlah kemudian segala jenis kegiatan produksi berlangsung.
www.plengdut.com
Dari Gambar diatas, dapat anda lihat bahwa dengan bergesernya kurva DD ke D‟D‟ dan D”D” maka harga/sewa tanah akan mengalami kenaikan.
Tanah
Tanah antara lain digunakan untuk lahan pertanian, perkebunan, medirikan pabrik atau perkantoran, jalan raya, dan keperluan lainnya. Tanah ada juga
Ekonomi SMA K - 3 12 yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan benda tertentu. Misalnya, tanah dapat digunakan sebagai bahan baku pabrik batu bata dan genteng.
Air
Air merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting bagi umat manusia. Selain untuk minum, mandi, atau memasak, air juga digunakan sebagai alat pembangkit tenaga listrik, sebagai sarana angkutan air, dan usaha perikanan.
Sinar Matahari
Sinar matahari dibutuhkan untuk keberlangsungan tumbuh-tumbuhan dan kehidupan manusia. Selain itu, sinar matahari juga digunakan sebagai sumber tenaga listrik.
Udara
Udara digunakan untuk kincir angin, penyegar ruangan, sarana perhubungan udara, dan menunjang kesuburan tanah.
Barang Tambang
Barang tambang seperti minyak, batubara, emas, intan, mineral, dan barang tambang lainnya sangat berguna bagi kehidupan manusia.
www.Beritametro.co.id
Faktor Produksi Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh
Ekonomi SMA K - 3 13 tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
1. Tenaga Kerja Menurut Kwalitas Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum.
Tenaga Kerja Terampil
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya.
Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir.
Tenaga Kerja Tidak Terdidik Dan Tidak Terlatih
Sementara itu, tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.
2. Tenaga Kerja Menurut Sifat Kerja
Tenaga Kerja Rohani
Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara.
Tenaga Kerja Jasmani
Sementara itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir.
Tenaga kerja membutuhkan pengetahuan dan keterampilan agar ia memiliki skill dan kemampuan sesuai yang dibutuhkan dunia kerja untuk berperan dalam kegiatan produksi. Jasa tenaga kerja diberikan kepada para pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja dan dengan memberi imbalan upah atau gaji. Upah atau gaji adalah jasa tenaga kerja yang dapat dihitung berdasarkan jam kerja ataupun unit hasil yang dikerjakan. Pasar tenaga kerja terjadi apabila pemilik perusahaan menggunakan jasa tenaga kerja dan terjadi perjanjian-perjanjian kerja antara pemilik perusahaan, tenaga kerja, dan serikat kerja. Misalnya bursa tenaga kerja.
Tenaga kerja yang akan digunakan dalam proses produksi pada suatu perusahaan selalu mengalami peningkatan sesuai dengan peningkatan jumlah
Ekonomi SMA K - 3 14 penduduk. Permintaan tenaga kerja oleh suatu perusahaan dipengaruhi beberapa faktor di antaranya sebagai berikut.
Kemajuan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara.
Banyak sedikitnya barang yang dihasilkan.
Tinggi rendahnya laba pengusaha.
Adanya investasi dari pengusaha
1) Permintaan Tenaga Kerja
Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan tertentu. Permintaan tenaga kerja datang dari rumah tangga produksi. Banyak sedikitnya permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh perubahan tingkat upah dan perubahan faktor – faktor lain yang memengaruhi permintaan tenaga kerja antara lain sebagai berikut.
a) Perubahan Tingkat Upah
Perubahan tingkat upah mempengaruhitinggi rendahnya biaya produksi perusahaan. Jika tingkat upah mengalami kenaikan, maka biaya produksi juga akan meningkat, perusahaan akan mengurangi jumlah produksi yang mengakibatkan berkurangnya tenaga kerja yang dibutuhkan.
Penurunan jumlah tenaga kerja sebagai akibat dari turunnya skala produksi disebut efek skala produksi.Jika tingkat upah naik dan barang modal tetap maka pengusaha menggunakan mesin sehingga pengguna tenaga kerja akan menurun. Pengurangan tenaga kerja yang dibutuhkan karena adanya penambahan pengunaan mesin disebut efek subtitusi tenaga kerja.
b) Perubahan Permintaan Pasar terhadap Hasil–Hasil Produksi
Jika permintaan produksi meningkat, produsen akan menambah produksinya.
Penambahan jumlah produksi juga akan menambah jumlah tenaga kerja.
Sebaliknya penurunan kegiatan produksi akan beraibat pada turunnya jumlah permintaan tenaga kerja.
c) Harga Barang-Barang Modal
Jika harga barang-barang modal turun akan mengaibatan harga jual produksi juga turun. Hal ini mengakibatkan permintaan bertambah besar dan produsen
Ekonomi SMA K - 3 15 cenderung meningkatkan produksinya. Peningkatan kegiatan perusahan tersebut akan menambah permintaan tenaga kerja.
2) Penawaran Tenaga Kerja
Penawaran tenaga kerja dipengaruhi oleh tingkat upah terutama untuk jenis jabatan yang sifatnya khusus. Penawaran tenaga kerja ini datang dari masyarakat.
3) Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja
Keseimbangan pasar tenaga kerja terjadi apabila pada saat suatu tingkat upah, pencari kerja menerima pekerjaan dan pengusaha bersedia mempekerjakan tenaga kerja tersebut.
www.plengdut.com
Dari Gambar terlihat bahwa kurva penawaran tenaga kerja selalu bertambah sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk, sehingga kurva penawaran bergeser ke kanan menjadi S‟ S‟. Seiring dengan ditemukannya teknologi baru, pada kurva permintaan tenaga kerja pertambahan penawarannya lebih besar daripada permintaan, sehingga upah (wage) yang diberikan mengalami penurunan dari W menjadi W1.
Panduanskripsi.com
Ekonomi SMA K - 3 16 Pasar Faktor Produksi Modal
Pasar faktor produksi modal adalah pasar yang mempertemukan antara penjual dan pembeli atas modal yang berjangka waktu panjang atau tempat jual beli dana dan inventasi jangka panjang.Pasar modal adalah Permintaan modal datang dari pengusaha dan penawaran datang dari pemilik modal. Balas jasa yang diterima pemilik modal adalah bunga. Modal yang diperdagangkan di pasar modal berbentuk surat berharga. Surat berharga dapat berupa saham dan obligasi. Contoh pasar faktor produksi modal yaitu Bursa Efek Indonesia gabungan antara BEJ dengan BES.
Tinggi rendahnya tingkat bunga modal dipengaruhi oleh faktor – faktor berikut.
Permintaan dan penawaran modal dalam masyarakat
Kemunginan resiko hilangnya modal yang dipinjam
Kondisi perekonomian
Campur tangan pemerintah dalam penetapan tingkat bunga
Riyan14034.blogspot.com
Kurva permintaan dan penawaran pada pasar faktor produksi modal.
Pasar Faktor Produksi Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah inisiatif untuk mengkoordinir faktor – faktor produksi guna mencapai efisiensi maksimal, orangnya disebut wirausahawan.
Dalam menjalankan suatu usaha selain faktor – faktor di atas diperlukan juga barang yang mampu memimpin dan menjalankan usaha dengan baik. Seorang pengusaha adalah orang yang mampu memanfaatkan faktor – faktor produksi tersebut agar dapat mengendalikan perusahaan dengan baik, mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi, memperoleh keuntungan, dan berani menghadapi resiko.
Ekonomi SMA K - 3 17 D. Aktifitas Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan pengungkapan kembali pengalaman peserta diklat menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenangkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup :
1. Aktivitas individu, meliputi :
Memahmai dan mencermati materi diklat
Mengerjakan latihan/lembar kerja/tugas, menyelesaikan
masalah/kasus pada setiap kegiatan belajar; dan menyimpulkan
Melakukan refleksi
2. Aktivitas kelompok, meliputi :
mendiskusikan materi pelatihan
bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan
penyelesaian masalah /kasus
1. Latihan/ Kasus / Tugas Tugas
1. Amatilah keadaan di sekitar anda, temukanlah beberapa jenis pasar barang, kemudian catatlah dan difinisikan beberapa jenis pasar tersebut dan beri alasannya.
2. Amatilah beberapa industri yang dalam gambar, sebutkan jenis pasar input yang diperlukan oleh industri dan kemukakan alasan anda mengenai pendapat tersebut.
Latihan
1. Sebutkan bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna!
2. Apa perbedaan utama pasar persaingan sempurna dengan pasar monopolistik?
3. Apakah dampak negatif dari adanya pasar oligopoli?
4. Sebutkan pihak-pihak yang terlibat dalam bursa tenaga kerja!
5. Jelaskan kebaikan dan keburukan pasar monopoli dan pasar persaingansempurna!
Ekonomi SMA K - 3 18 6. Jelaskan klasifikasi pasar menurut waktu!
7. Jelaskan proses pembentukan harga pada pasar monopoli!
8. Jelaskan proses pembentukan harga pada pasar persaingan sempurna?
F. Rangkuman
Seperti kita ketahui bahwa untuk dapat melakukan kegiatan produksi, diperlukan faktor faktor produksi, karena faktor produksi tidak dimiliki oleh rumah tangga perusahaan, berarti untuk penyediaan faktor produksi harus melalui jual-beli faktor produksi. Dari kebutuhan tersebut terbentuklah pasar faktor produksi.Pasar faktor produksi dalam Ilmu Ekonomi diartikan keseluruhan penawaran dan permintaan faktor-faktor produksi yang terdapat dalam suatu daerah/wilayah tertentu. Dalam pasar faktor produksi ada beberapa hal yang membedakan dengan pasar barang. Perbedaan tersebut di antaranya:
a. Pihak yang melakukan penawaran adalah pihak rumah tangga konsumen.
b. Pihak yang melakukan permintaan adalah pihak rumah tangga produsen.
c. Bagi rumah tangga konsumen (pemilik faktor produksi), harga faktor produksi adalah merupakan pendapatan yang disebut dengan istilah sewa, upah, bunga dan keuntungan.
d. Bagi rumah tangga produsen pengeluaran untuk mendapatkan faktor produksi disebut biaya.
e. Barang atau komoditi yang diperjualbelikan adalah faktor produksi. Jadi dengan demikian pasar ini memiliki ciri yang berbeda dengan pasar barang secara umum.
DAFTAR RUJUKAN
Indonesia. Markus Sidauruk. Kebijakan Pengupahan di Indonesia
http://www.gajimu.com/main/tips-karir/kiat-pekerja/berbagai-macam-pasar-kerja- yang-ada-di-indonesia
http://www.plengdut.com/2013/01/pasar-faktor-produksipasar-input.html
Ekonomi SMA K - 3 19 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK
A. Tujuan Pembelajaran
Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan produk lembaga keuangan bukan bank
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, responsif dan proaktif, peduli dalam memanfaatkan produk lembaga keuangan bukan bank
Mendeskripsikan lembaga keuangan bukan bank
Menyajikan peran dan produk lembaga keuangan bukan bank
B. Indikator Pencapaian Kopetensi
Dengan Menggali Infornasi, Peserta Dapat ;
1. Mendiskripsikan pengertian lembaga keuangan bukan bank 2. Mendeskripsikan fungsi LKBB
3. mengidentifikasi jenis LKBB
C. Uraian Materi LKBB
Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung,
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif
Ekonomi SMA K - 3 20 Tujuan Lembaga Keuangan Bukan Bank
Tujuan lembaga keuangan bukan bank adalah untuk memberikan bantuan serta mendorong perkembangan pasar modal untuk membentuk permodalan perusahaan-perusahaan yang memiliki ekonomi rendah. Berikut adalah fungsi lembaga keuangan bukan bank:
1. Memberikan modal kepada masyarakat ekonomi lemah untuk membangun usaha dengan tujuan agar mereka tidak terbelit utang dengan para rentenir.
2. Mengumpulkan dana terutama dengan cara mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkannya kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
3. Memperlancar pembangunan industri maupun ekonomi lewat pasar modal.
LEMBAGA KEUANGAN
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (LKBB)
LEMBAGA KEUANGAN BANK (LKB)
PASAR MODAL PASAR UANG
DAN VALAS
KOPERASI SIMPAN PINJAM
PEGADAIAN
LIASING ASURANSI
ANJAK PIUTANG
MODAL VENTURA
DANA PENSIUN KARTU KREDIT
Ekonomi SMA K - 3 21 4. Memberikan kredit kepada masyarakat ekonomi rendah. Namun kredit
disini ada yang bersifat menjamin surat berharga dan ada juga yang tidak.
Bentuk Usaha Lembaga Keuangan Bukan Bank
Adapun bentuk usaha lembaga keuangan bukan bank adalah sebagai berikut:
1. Berbadan hukum Indonesia yang didirikan oleh warga negara Indonesia 2. Berbadan hukum Indonesia dalam bentuk kerja sama dengan badan
hukum asing.
3. Berbadan hukum asing dalam bentuk perwakilan dan lembaga keuangan yang berkedudukan di luar negeri
Peran Lembaga Keuangan Bukan Bank
1. Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang / jasa 2. Memperlancar distribusi barang
3. Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan
Jenis-jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank 1. Perusahaan Asuransi:
perusahaan yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum pada pihak ketiga karena peristiwa ketidakpastian.
Polis Asuransi : surat kontrak pelaksanaan asuransi yang berupa kesepakatan kedua belah pihak.
Premi Asuransi : uang pertanggungan yang dibayar tertanggung kepada penanggung.
Keuntungan Asuransi : Bagi Pemilik Asuransi :
keuntungan dari premi yang dibayar nasabah
keuntungan dari hasil penyertaan modal ke perusahaan lain
keuntungan dari hasil bunga investasi surat-surat berharga Bagi Nasabah :
memberi rasa aman
merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik lagi.
terhindar dari resiko kerugian.
Ekonomi SMA K - 3 22
memperoleh penghasilan di masa datang.
memperoleh penggantian akibat kerugian kerusakan atau kehilangan.
Memperoleh penghasilan yang hilang pada masa produktif karena meninggal dunia
Agensenquislife.com 2. Perusahaan Dana Pensiun ( TASPEN ):
Badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.
Manfaat Perusahaan Dana Pensiun :
Bagi perekonomian nasional : dana yang dihimpun dari iuran peserta dapat sebagai modal bagi dunia usaha
Bagi peserta : dana pensiun akan memberi jaminan pendapatan di hari tua.
Manfaat bagi perusahaan :
Loyalitas
Kewajiban moral
Kompetisi pasar tenaga kerja Manfaat bagi karyawan :
Rasa aman
Kompensasi yang lebih baik
Ekonomi SMA K - 3 23 www.lokerlampung.net
3. Koperasi Simpan Pinjam:
Menghimpun dana dari masyarakat dan meminjamkan kembali kepada anggota atau masyarakat.
Modal Koperasi :
Simpanan Pokok: dibayar sekali pada awal menjadi anggota.
Simpanan Wajib: dibayar selama menjadi anggota dengan jangka waktu tertentu sesuai keputusan rapat anggota.
Simpanan Sukarela : dibayar dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.
Landasan Koperasi :
Landasan Idiil : Pancasila
Landasan Struktural : UUD 1945 pasal 33 ayat 1
Landasan Operasional : UU no 25 tahun 1992
Landasan Mental : kesetiakawanan dan kesadaran Keuntungan :
Tidak memakai jaminan
Angota terhindar dari rentenir
Akhir tahun memperoleh SHU
Ferrykoto.wordpress.com 4. Bursa Efek / Pasar Modal:
tempat jual beli surat-surat berharga
Ekonomi SMA K - 3 24
Saham : surat berharga dimana pemiliknya merupakan pemilik perusahaan berupa PT
Obligasi : surat berharga yang merupakan instrumen utama perusahaan negara. Pemiliknya bukan merupakan pemilik perusahaan.
Keuntungan pasar modal :
Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia usaha.
Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara optimal bagi investor.
Memungkinkan adanya upaya diversifikasi.
Kelemahan pasar modal :
Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihak-pihak tertentu yang akan terlibat di dalamnya.
Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat merugikan pihak tertentu.
Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut terpengaruh.
Manfaat bagi Investor:
Memperoleh deviden bagi pemegang saham
Memperoleh capital gain jika ada kenaikan harga saham
Memperoleh bunga bagi pemegang obligasi
Mempunyai hak suara dalam RUPS (rapat umum pemegang saham)
Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi Manfaat bagi Emiten:
Mendapatkan dana yang lebih besar
Perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengolah dana
Memperkecil ketergantungan terhadap bank
Besar kecilnya deviden tergantung besar kecilnya keuntungan
Tidak ada kewajiban yang terikat sebagai jaminan Manfaat bagi Pemerintah :
Membantu pemerintah dalam mendorong perkembangan pembangunan
Membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan investasi
Membantu pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerja
Ekonomi SMA K - 3 25 www.kaltimpost.co.id letoukan.fr
5. Perusahaan Anjak Piutang :
Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang.
Manfaat bagi klien :
Peningkatan penjualan.
Kelancaran modal kerja.
Memudahkan penagihan hutang.
Efisiensi usaha.
Manfaat bagi faktor :
Fee dari klien.
Manfaat bagi customer :
Kesempatan untuk membeli secara kredit.
Pelayanan penjualan yang lebh baik.
blkaddicted.blogspot.com
Ekonomi SMA K - 3 26 6. Pegadaian:
Suatu usaha yang memberikan pinjaman bagi nasabah dengan jaminan barang bergerak dan tidak bergerak.
Tujuan Pegadaian :
Mencegah praktik ijon, riba, dan pinjaman tidak wajar
Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan program pemerintah di bidang Ekonomi.
7. Perusahaan Sewa Guna Usaha/ Leasing:
pembelian secara angsuran, namun sebelum angsurannya selesai (lunas), hak barang yang diperjualbelikan masih dimiliki oleh penjual. Namun demikian, begitu kontrak leasing ditandatangani, segala fasilitas dan kegunaan barang tersebut boleh digunakan oleh pembeli.
Menurut keputusan Mentri keuangan, No. 1169/KMK.01/1991 tertanggal 21 nopember 1991 tentang kegiatan leasing atau sewa guna usaha, leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal baik secara leasing dengan hak opsi maupun leasing tanpa hak opsi untuk digunakan oleh lessee (pihak yang memperoleh pembiayaan barang modal dari lessor pemberi jasa pembiayaan) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran berkala.
Manfaat Leasing :
Menghemat modal
Diversifikasi sumber-sumber pembiayaan
Persyaratan lebih mudah dan fleksibel
Biaya lebih murah
Denok-s-wien.blogspot.com
Ekonomi SMA K - 3 27 D. Aktifitas Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan pengungkapan kembali pengalaman peserta diklat menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenangkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup :
1. Aktivitas individu, meliputi :
Memahmai dan mencermati materi diklat
Mengerjakan latihan/lembar kerja/tugas, menyelesaikan
masalah/kasus pada setiap kegiatan belajar; dan menyimpulkan
Melakukan refleksi 2. Aktivitas kelompok, meliputi :
mendiskusikan materi pelatihan
bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan
penyelesaian masalah /kasus E.Latihan/kasus/Tugas
A. Rangkuman
Lembaga keuangan non Bank adalah semua badan yang melakukan kegiatan dibidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana ataupun dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Tujuan Didirikannya Lembaga Keuangan Bukan Bank:
1. Untuk mendorong perkembangan pasar modal,
2. Membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah TUGASKELOMPOK
1. Mengapa Lembaga Keuangan Non Bank khususnya Pegadaian memiliki peranan yang amat besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Menurut UU no 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang beranggota orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat Berdasarkan atas asas kekeluargaan. Apa maksud dari kalimat tersebut, jelaskan
Ekonomi SMA K - 3 28 Dari modul ini, begitu banyak contoh Lembaga Keuangan Non Bank yang ada di Indonesia seperti Asuransi, Leasing, Koperasi Simpan Pinjam, Modal Ventura, Anjak Piutang, Pegadaian dll. Di Indonesia, Lembaga Keuangan Non Bank khususnya Pegadaian memiliki peranan yang amat besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan mudahnya prosedur yang harus dipenuhi masyarakat dan masyarakat mampu mendapatkan uang hanya dengan waktu singkat. Produk-produk dan layanan dari Pegadaian juga amat beragam, mulai dari pinjaman untuk usaha kecil, pinjaman konsumtif hingga simpanan untuk ibadah haji. Hendaknya pemerintah harus menjaga lembaga- lembaga yang selalumemudahkan masyarakat agar kebutuhan mereka dapat terpenuhi dan taraf hidup akan lebih meningkat.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi lembaga keuangan bank
2. Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi lembaga keuangan bukan bank
3. Apa manfaat materi lembaga keuangan bukan bank terhadap tugas Bapak/Ibu ?
4. Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini
DAFTAR RUJUKAN
Dahlan Siamat. 1999. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sukirno, Sadono. 2001. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
http://www.bi.go.id/web/id/
http://fakhrurrazypi.wordpress.com/2009/12/28/lembaga-keuangan/#more-93 http://catatan-ekonomi.blogspot.com/2009/08/peran-lembaga-keuangan-
dalam.html
Ekonomi SMA K - 3 29 http://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-sim/bank-lembaga-keuangan-lain-
2/
http://wahyu410.wordpress.com/2012/03/20/lembaga-keuangan-bukan-bank/
Ekonomi SMA K - 3 30 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
PERANAN OTORITAS JASA KEUANGAN
A. Tujuan Pembelajaran
Memahami produk bank dan lembaga keuangan bukan bank sesuai ajaran agama yang dianutnya.
Memanfaatkan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank secara jujur dan disiplin dalam melakukan perekonomian.
Mendeskripsikan bank, lembaga keuangan bukan bank, bank sentral, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam perekonomian
Menyajikan peran dan produk bank, lembaga keuangan bukan bank, bank sentral, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam perekonomian.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Mendiskripsikan Pengertian otoritas jasa keuangan
Menjelaskan Lembaga Jasa Keuangan
Menjelaskan Peranan OJK Dalam Perekonomian
A. Uraian Materi
Pengertian Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Menurut UU No 21 tahun 2011 Bab I pasal 1 ayat 1 yang dimaksud dengan OJK "adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini."
Pada dasarnya UU mengenai OJK hanya mengatur mengenai pengorganisasian dan tata pelaksanaan kegiatan keuangan dari lembaga yang memiliki otoritas pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa keuangan. Diharapkan dengan dibentuknya OJK ini dapat dicapai mekanisme koordinasi yang lebih efektif di dalam menangani permasalahan yang timbul dalam sistem keuangan sehingga dapat lebih menjamin tercapainya stabilitas sistem keuangan dan agar adanya pengaturan juga pengawasan yang lebih terintegrasi.merupakan sebuah lembaga baru yang dirancang untuk melakukan pengawasan secara ketat
Ekonomi SMA K - 3 31 lembaga keuangan seperti perbankan, pasar modal, reksadana, perusahaan pembiayaan, dana pensiun dan asuransi. Adapun tujuan utama pendirian OJK adalah: Pertama, meningkatkan dan memelihara kepercayaan publik di bidang jasa keuangan. Kedua, menegakkan peraturan perundang-undangan di bidang jasa keuangan. Ketiga, meningkatkan pemahaman publik mengenai bidang jasa keuangan. Keempat, melindungi kepentingan konsumen jasa keuangan. Adapun sasaran akhirnya adalah agar krisis keuangan seperti yang terjadi pada tahun 1997-1998 yang lalu tidak terulang kembali.
Sebagaimana diketahui bahwa krisis yang melanda di tahun 1998 telah membuat sistem keuangan Indonesia porak poranda. Sejak itu maka lahirlah kesepakatan membentuk OJK yang menurut undang-undang tersebut harus terbentuk pada tahun 2002. Meskipun OJK dibidani berdasarkan kesepakatan dan diamanatkan oleh UU, nyatanya sampai dengan 2002 draf pembentukan OJK belum ada, sampai akhirnya UU No 23/1999 tentang Bank Indonesia (BI) tersebut direvisi, menjadi UU No 24 tahun 2004 yang menyatakan tugas BI adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI, Muliaman D. Hadad, Ph.D, menegaskan pihaknya akan mendorong perbankan dan Lembaga Keuangan Mikro untuk menyalurkan pembiayaan keuangan mikro bagian pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Pasalnya sektor UMKM diketahui memberikan kontribusi besar dalam menopang perekonomian nasional terutama dalam aspek penyerapan sumber daya manusia, Produk Domestik Bruto (PDB), hingga penggunaan bahan baku produksi lokal. “Sektor UMKM menyumbang 56 persen dari nilai PDB kita,” kata Muliaman DHadad dalam seminar yang bertajuk "Peran OJK dalam Membangun Perekonomian Rakyat" di Arha Sabha Pramana, Senin
Meski demikian, kata Hadad, kendati sektor UMKM sebagai penopang perekonomian nasional dan lebih tahan terhadap ancaman krisis global, namun sektor usaha ini dihadapkan pada keterbatasan pendanaan keuangan. “Masih ada permasalahan pada keterbatasan agunan, aspek legalitas, dan skala ekonomi usaha,” imbuhnya. OJK, lanjut Hadad, akan mendorong dan mendukung pembiayaan keuangan untuk usaha mikro setelah diterbitkannya UU No. 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Dengan demikian, penetrasi keuangan mikro di masa mendatang akan semakin baik dalam
Ekonomi SMA K - 3 32 memberikan akses bagi semua pelaku usaha kecil dan menengah. Lebih dari itu, OJK juga akan menerapkan asurani untuk pembiayaan mikro. Tidak hanya pelaku usaha yang menjadi perhatian OJK, para petani dan masyarakat luas pun tidak luput dari perhatian OJK. Salah satunya, mendorong pemerintah daerah menerapkan asuransi pertanian dan asuransi bencana. Pasalnya, petani di Indonesia kata Muliaman dihadapkan pada ketidakpastian iklim dan serangan hama. “Mereka dihadapkan pada risiko yang sangat besar. Jika bangsa ini memikirkan pertanian, sudah saatnya ada asuransi pertanian,” tandasnya.
Muliaman menuturkan di banyak negara, asuransi pertanian sudah menjadi perthatian utama pemerintah. Oleh karena itu, OJK akan mengajak kepala daerah untuk menggulirkan model asuransi di bidang pertanian. Tidak hanya di bidang pertanian saja, asuransi di bidang bencana juga akan didorong segera diterapkan. “Masyarakat kita hidup di tempat yang rawan terkena risiko bencana, perlindungan pada rakyat dalam bentuk asuransi sangat diperlukan,”
tegasnya.
Terkait dengan pembiayaan usaha mikro, pertanian dan kebencanaan, rencananya OJK akan menerapkan untuk pertama kalinya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam waktu dekat, OJK akan melakukan panandatangan dan kejasama dengan Pemerintah Propinsi DIY. “Yogyakarata akan jadi model pembiayaan mikro termasuk asuransi mikro. Setelah dicoba dan berhasil maka akan diteruskan di propinsi Jateng dan Jatim bahkan bisa di seluruh daerah,”
paparnya.
Menanggapi terkait usulan ketua OJK tersebut, Gubernur DIY, Sri sultan Hamengku Buwono X kepada wartawan menegaskan pihaknya masih membahas usulan kerjasama pembiayaan usaha mikro tersebut. Menurut Gubernur, kerjasama pembiayaan mikro harus melibatkan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). “Kepala daerah tugasnya mendorong tumbuhnya pelaku usaha, tugas selanjutnya wewenang pusat dan pihak lain,” katanya.
Sri Sultan menilai, kerjasama pembiayaan dan asuransi usaha mikro bisa diterapkan asalkan dapat meringankan beban para pelaku usaha. Dia mencontohkan, saat ini ada 34 wirausaha dari Yogyakarta yang memiliki usaha di Jakarta. Mereka menempati kios dengan biaya sewa Rp 8 Juta permeter persegi. Biaya sewa ini sedikit memberatkan para pelaku usaha untuk bisa
Ekonomi SMA K - 3 33 bersaing. “LKM ini bisa nggak bantu ini, mereka juga usaha mikro,” pungkasnya.
(Humas UGM/Gusti Grehenson). Sumber:ugm.ac.id
Ctt. Koordinasi antar OJK, BI, dan LPS
C. Aktifitas Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi lebih mengutamakan pengungkapan kembali pengalaman peserta diklat menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan kreatif, menyenangkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup :
1. Aktivitas individu, meliputi :
Memahmai dan mencermati materi diklat
Mengerjakan latihan/lembar kerja/tugas, menyelesaikan
masalah/kasus pada setiap kegiatan belajar; dan menyimpulkan
Melakukan refleksi
2. Aktivitas kelompok, meliputi :
mendiskusikan materi pelatihan
bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan
penyelesaian masalah /kasus Bank Indonesia
Lembaga Penjamin Simpanan(LPS)
Bank kesulitan likuiditas(memburuk)
Bank Bermasalah (tidak Sehat)
Pengaturan dan pengawasan a. System informasi perbankkan b. Penerimaan dana/ valas/utang luar
negeri
c. Produk perbankkan
d. Data lain, pemeriksaan khusus
Pengawas jika diperlukan
OTOROTAS JASA KEUANGAN
(OJK)
Ekonomi SMA K - 3 34 D. Latihan/Kasus/Tugas
1. bagaimana pendapat anda tentang kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengasuransikan dirinya?
2. Perlukah OJK merekrut agen-agen asuransi dalam usahanya mengatasi keterpurukan masyarakat petani khususnya? Jelaskan.
E. Rangkuman
Pada dasarnya UU mengenai OJK hanya mengatur mengenai pengorganisasian dan tata pelaksanaan kegiatan keuangan dari lembaga yang memiliki otoritas pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa keuangan.
Diharapkan dengan dibentuknya OJK ini dapat dicapai mekanisme koordinasi yang lebih efektif di dalam menangani permasalahan yang timbul dalam sistem keuangan sehingga dapat lebih menjamin tercapainya stabilitas sistem keuangan dan agar adanya pengaturan juga pengawasan yang lebih terintegrasi.
tugas utama dari OJK adalah berupa melakukan pengaturan dan juga pengawasan terhadap kegiatan berikut :
• Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan
• Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal
Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya. peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di sektor jasa keuangan. Terkait Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (Bank dan Non-Bank) yang meliputi beberapa tugas dan sesuai dengan asas yang telah ditentukan.
Mengenai sanksi yang dijatuhkan maka akan dipahami bahwa menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan, dapat mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif, dapat melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan, memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu, melakukan penunjukan pengelola statute, menetapkan penggunaan pengelola statute, menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan
Ekonomi SMA K - 3 35 pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
dan memberikan dan/atau mencabut: izin usaha, izin orang perseorangan.
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi otoritas jasa keuangan
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi peranan otoritas jasa keuangan
Apa manfaat materi pengelolan koperasi terhadap tugas Bapak/Ibu
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini
DAFTAR RUJUKAN http://tasbul.blogdetik.com
Bank Indonesia, tahun: , SK Dir-PDG-BI - SE BI, Jakarta. Bank Indonesia, Sistem Perencanaan, Anggaran dan Manajemen Kinerja Bank Indonesia, Jakarta.
Rachbini, Didik J. dkk. (2000) Bank Indonesia : Menuju Independensi Bank Sentral. Jakarta: PT Mardi Mulyo..
Raharjo, Dawam (1995), Sejarah Bank Indonesia, LP3ES.
Wikipedia BahasaIndonesia, Esiklopedi Bebas
Ekonomi SMA K - 3 36 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
PEMBANGUNAN EKONOMI
A. Tujuan
Mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk kesejahteraan rakyat
Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri dalam upaya mengatasi permasalahan pertumbuhan diIndonesia
Mendeskripsikan konsep pertumbuhan ekonomi dan permasalahan cara mengatasinya
B. Indikator Pencapaian kompetensi
Setelah selesai mempelajari materi peserta dapat
Mendeskripsikankonsep pertumbuhan ekonomi,
Mengidentifikasi ciri-ciri pertumbuhan ekonomi
Mengidentifikasi teori pertumbuhan ekonomi
Mengidentifikasi permasalahan dan cara mengatasinya.
Menyajikan temuan permasalahan pertumbuhan ekonomi serta cara mengatasinya.
C. Uraian Materi 1. Pengertian
Pertumbuhan ekonomi yaitu: Suatu keadaan dimana terjadi kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar / kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk. Suatu proses peningkatan PDB riil dari tahun ke tahun.
Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi
1. meningkatnya produksi barang dan jasa 2. meningkatnya output per kapita
3. adanya perubahan pada sektor ekonomi
Ekonomi SMA K - 3 37 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
1. Barang modal 2. Kualitas tenaga kerja 3. Manajemen
4. Kemajuan teknologi 5. Sumber daya alam 6. Kewirausahaan
Perbedaan Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi :
1. Peningkatan kualitas hasil produksi
2. Kenaikan GNP lebih besar dari kenaikan jumlah penduduk
3. Peningkatan GNP dari tahun ke tahun disertai perubahan struktur ekonomi dan perkembangan IPTEK.
4. Kenaikan GNP disertai peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pendapatan.
Pertumbuhan ekonomi :
1. Kenaikan jumlah hasil produksi berupa barang dan jasa Kesempatan Kerja
Pengangguran
Usaha Perluasan Kesempatan
Kerja
Jenis Pengangguran
Pertumbuhan Ekonomi Dampak
Pengangguran
Cara Mengatasi Pengangguran
Kebijakan Pemulihan Ekonomi Pembangunan
Nasional KETENAGAKERJAAN PEMBANGUNAN
EKONOMI
Ekonomi SMA K - 3 38 2. Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tanpa memperhatikan apakah kenaikannya lebih besar atau lebih kecil dari kenaikan jumlah pen-duduk.
3. Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tidak disertai perubahan struktur ekonomi dan perkembangan IPTEK (hanya menambah sarana yang belum ada)
4. Kenaikan GNP dari tahun ke tahun tidak disertai peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pendapatan
Indikator Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
1. Peningkatan Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross national Product (GNP)
2. Tingkat Pendapatan Per Kapita Teori Pertumbuhan Ekonomi Aliran Historis 1. Teori Friedrich List
Pertumbuhan ekonomi atas dasar kemajuan teknik dan jenis pekerjaan yang dilakukan masyarakat.
Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Friedrich List : a. masa berburu dan mengembara
b. masa beternak dan bertani c. masa bertani dan kerajinan
d. masa kerajinan, industri dan perniagaan 2. Teori Karl Bucher
Pertumbuhan ekonomi berdasarkan panjang pendeknya jarak yang ditempuh oleh alat pemuas kebutuhan yaitu dari produsen ke konsumen.
Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Karl Bucher:
a. Rumah tangga tertutup b. Rumah tangga kota c. Rumah tangga bangsa d. Rumah tangga dunia 3. Teori Werner Sombart
Pertumbuhan ekonomi berdasarkan pertumbuhan masyarakat kapitalis sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan masyarakat.
Tahap pertumbuhan ekonomi menurut Werner Sombart : a. Masa prakapita;isme
b. Masa kapitalisme menengah