• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Objek Wisata Umbul Sewu dan Pengaruhnya Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pengging dan Sekitar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perkembangan Objek Wisata Umbul Sewu dan Pengaruhnya Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pengging dan Sekitar."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

Perkembangan Objek Wisata Umbul Sewu dan Pengaruhnya Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pengging dan Sekitar

Oleh:

Octavi Rizky Cahyaningrum

ABSTRACT

This study aims to know : (1) the builts backround of Umbul Sewu as a tourism object (2) the management of Umbul Sewu tourism (3) development of Umbul Sewu tourism (4) the influence of Umbul Sewu tourism against social economy life in Pengging community and around.

This kind of study is descriptive qualitative. In this study used single spikes case studies that is target of study have been restricted, determined and also centralized in one location that has its own character. The source of data that used are object, place, phenomenon, and documents. The sampling techniques used purposive sampling that is sampling based on the study objectives, where the researcher select the informant who considered issues in depth and also can be trusted. In this study, to find the data validity used two trianggulation technique that are dara trianggulation and method trianggulation. The data analysis technique that used is interactive analysis that is analysis proccess that moved between three components which includes data reduction, data presentment and verivication/inferences.

(2)

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara dengan ribuan pulau, beraneka keindahan alamnya dan penduduknya yang terdiri dari ratusan suku bangsa, sesungguhnya memiliki potensi wisata alam, sosial dan budaya yang besar. Potensi dan sumber daya alam yang ada dapat dikembangkan menjadi objek wisata yang menarik. Sebagian besar sumber daya alam tersebut telah dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi beberapa objek wisata. Mengingat daya tarik utama wisatawan yang berkunjung ke Indonesia adalah karena keindahan alam dan kekayaan seni budayanya, maka tidak heran jika potensi ini menarik untuk dikembangkan (Nyoman S Pendit, 2002: 66).

Kekayaan potensi dan sumber daya alam Indonesia membuka peluang bagi perkembangan pariwisata di Indonesia. Adanya kemajuan teknologi dan juga akibat urbanisasi yang besar, menarik kaum urban menuju pusat-pusat kota untuk mencari nafkah. Akibatnya, banyak orang kota yang terlibat dalam suasana tegang atau mengalami stres. Salah satu pelariannya adalah melakukan rekreasi atau berlibur di tempat-tempat wisata. Masyarakat kota menginginkan suasana yang baru, rileks, dan menikmati perubahan lingkungan dengan udara yang bersih, untuk memulihkan kesegaran jasmani dan rohani agar segar dan siap untuk bekerja kembali. Menurut pendapat Salah Wahab (1985 : 5) pariwisata adalah salah satu dari industri yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup dan dalam mengaktifkan sektor produksi lain di dalam negara penerima wisatawan. Pariwisata sebagai suatu sektor yang kompleks, meliputi industri-industri dalam arti yang klasik, seperti misalnya industri kerajinan tangan dan industri cinderamata, penginapan dan transportasi secara ekonomi juga dipandang sebagai industri.

(3)

diharapkan mampu menghasilkan pemasukan keuangan bagi negara maupun pemerintah daerah. Selain itu juga sektor pariwisata diharapkan mampu mendorong perkembangan ekonomi nasional maupun perkembangan ekonomi lokal, memberdayakan ekonomi masyarakat, meningkatkan kesempatan usaha bagi masyarakat sekitar, mendorong pelestarian lingkungan hidup, meningkatkan pembangunan sektor lainnya, menumbuhkan rasa cinta tanah air, mendorong perkembangan daerah, memperkenalkan produk nasional maupun produk lokal dalam rangka meningkatakan kesejahteraan masyarakat dan yang terpenting adalah menyerap tenaga kerja serta meningkatkan lapangan kerja bagi masyarakat.

Boyolali terletak di kaki sebelah timur Gunung Merapi dan Gunung Merbabu sehingga memiliki hawa sejuk, pemandangan alam yang indah dan mempesona. Kota Boyolali berjarak 25 kilometer sebelah barat kota Surakarta (Solo) dan merupakan kawasan wisata SSB (Solo-Selo-Borobudur). Kota Boyolali termasuk kawasan Subosukawonosraten (Surakarta – Boyolali - Sukoharjo - Karanganyar - Wonogiri - Sragen - Klaten) dengan selogan Solo The Spirit of Java. Boyolali terkenal sebagai Kota Susu dan mempunyai motto

Boyolali Tersenyum (http://www.boyolalikab.go.id/, diunduh pada tanggal 10 januari 2012 pukul 10.16).

(4)

Kabupaten Boyolali memiliki beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi antara lain, Gunung Merapi dan Merbabu yang menawarkan keindahan alam pegunungan serta panorama alam, tempat wisata berupa mata air yang mengalir secara terus menerus dan sangat jernih yang dikelola dengan baik menjadi tempat wisata air, kolam renang, kolam pancing dan restoran seperti di Tlatar (sekitar 7 km arah utara kota Boyolali) dan Pengging di Kecamatan Banyudono (sekitar 10 km arah timur kota Boyolali). Selain itu terdapat beberapa waduk yang menjadi tujuan wisatawan di Boyolali yakni waduk Badhe, waduk Cengklik, dan waduk Kedungombo yang biasanya sebagai sarana irigasi bagi pertanian dan perikanan bagi masyarakat sekitar, memiliki pemandangan alam yang mempesona dan dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi dan pemancingan.

Salah satu tempat wisata yang menarik di Kabupaten Boyolali adalah Umbul Sewu. Umbul Sewu terletak di kawasan wisata Pengging kecamatan Banyudono. Umbul Sewu merupakan tempat rekreasi keluarga yang mempunyai sarana dan prasarana yang cukup lengkap. Tempat wisata ini memiliki kolam renang, kolam pemancingan dan restoran. Para wisatawan dapat memanfaatkan fasilitas yang ada selama melakukan rekreasi bersama keluarga. Pengunjung juga disuguhi dengan pemandangan alam sungai yang jernih dan alami. Selain itu, letak Umbul Sewu juga dekat dengan beberapa tempat wisata yang menarik lainnya seperti Pemandian Umbul Pengging, Pemandian Umbul Sungsang, Makam Raden Ngabei Yosodipuro serta terletak di kawasan wisata kuliner Pengging yang ramai menjajakan berbagai makanan dan masakan khas Pengging dengan harga terjangkau.

(5)

ekonomi yang dapat memengaruhi kehidupan masyarakat, tingkat kesejahteraan masyarakat, kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat.

Deskripsi Lokasi

Kabupaten Boyolali (Bahasa Jawa: Boya-lali, boya berarti tidak, lali berarti lupa, dan secara harafiah: "tidak lupa"). Kabupaten Boyolali terletak di sebelah selatan garis khatulistiwa dengan koordinat 110o. 22’ BT – 110o. 50’ BT dan 7o. 36 LS – 7o. 71’ LS dengan ketinggian antara 100 meter samapi dengan 1.500 meter dari permukaan laut (Ragam Budaya Jawa Tengah Kabupaten Boyolali, 2001:1). Adapun batas-batas Kabupaten Boyolali adalah a. sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Grobogan, b. sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta, c. sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta (Solo), d. sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang

Salah satu kecamatan di Boyolali yang memiliki potensi wisata adalah Kecamatan Banyudono yakni kawasan wisata Pengging, meliputi wilayah Desa Dukuh, Desa Bendan, Desa Ngaru-Aru dan Desa Kuwiran. Secara astronomis kawasan Pengging terletak pada ketinggian + 196,2 m sampai dengan + 203,8 m dpl (di atas permukaan laut) termasuk kategori daerah dataran rendah dengan topografi relatif datar, dengan curah hujan yang cukup tinggi yaitu 1650 mm/tahun. Kawasan wisata Pengging seluas ± 16 Ha merupakan daerah tujuan wisata. Daerah tujuan wisata yang terdapat pada kawasan Pengging meliputi wisata keluarga seperti rekreasi kuliner di rumah makan win-win, kolam renang, olah raga (tenis), maupun wisata keluarga waterboom. Selain wisata keluarga, di daerah Pengging juga terkenal dengan wisata budaya berupa wisata ziarah ke makam R.Ng. Yosodipuro (pujangga keraton Kartosuro dan Surakarta) dan makam pepunden yang sejenis, serta pengunjung yang akan melakukan ritual nglakoni (tirakat) dengan cara kungkum (berendam) di umbul (Sukatiman, 2009:58).

(6)

Utara : Jalan Raya Solo Semarang, b. sebelah Selatan: Desa Salakan, c. sebelah Timur : Desa Ngaru-Aru, Desa Jembungan, Desa Dukuh, d. sebelah Barat: Kecamatan Teras. Secara administratif Desa Bendan terdiri atas 15 Dukuh, 3 Rukun Kampung (RK), 15 Rukun Tetangga (RT). Penduduk Desa Bendan berjumlah 4.418 jiwa yang terbagi menjadi 1.450 KK, dengan jumlah laki-laki 2.184 jiwa dan 2.234 perempuan. Mata pencaharian atau pekerjaan penduduk Desa Bedan sebagian besar berprofesi sebagai buruh industri. Hal ini karena di sekitar Kecamatan Banyudono terdapat banyak industri. Sarana untuk menuju dan pergi dari Desa Bendan sangat mudah dan lancar. Hal tersebut didukung dengan jalan menuju Desa Bendan sudah diaspal. Hal ini tentunya akan memperlancar arus kendaraan yang menuju ke daerah ini.

Gambaran Umum Umbul Sewu

(7)

Kata umbul sendiri mempunyai arti mata air, pihak pengelola pun memberikan nama Umbul Sewu yang berarti mata air yang banyak.

Objek wisata Umbul Sewu awalnya merupakan lahan kosong yang terbengkalai selama beberapa tahun, tanpa adanya perhatian dari pemilik yaitu Bapak Joko yang berasal Jipangan. Lahan ini berpotensi sebagai lahan mencari keuntungan, maka di bawah pengelolaan PT. Umbul Sewu disulaplah lahan terbengkalai tersebut menjadi kolam renang dan restoran dengan jumlah pengunjung yang melebihi target awal jumlah kunjungan yang ditargetkan oleh pihak pengelola. Namun di masyarakat sekitar, Umbul Sewu lebih dikenal dengan sebutan waterboom. Sebutan tersebut lebih melekat di masyarakat karena di Umbul Sewu juga memiliki beberapa kolam renang dengan dilengkapi beberapa waterslide atau perosotan sehingga dari kejauhan tampak seperti wahana permainan air selayaknya di waterboom. Objek wisata Umbul Sewu di lengkapi dengan beberapa gazebo sebagai restoran, selain itu juga difasilitasi dengan kolam renang.

Pada saat ini, objek wisata Umbul Sewu telah mampu menyerap kurang lebih 25 orang tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Akan tetapi, pada hari libur dan hari minggu pihak pengelola melakukan penambahan karyawan untuk kerja paruh waktu (part time). Untuk menambah kinerja karyawan, pihak Umbul pengelola Umbul Sewu juga menyediakan mess bagi karyawan yang bertempat tinggal jauh dari lokasi Umbul Sewu. Lokasi mess juga masih berada di dalam area Umbul Sewu. Untuk masuk ke lokasi Umbul Sewu, tiap pengunjung hanya di pungut biaya Rp. 4.000 pada hari biasa dan Rp. 5.000 pada hari minggu dan hari libur.

Potensi Objek Wisata Umbul Sewu

(8)

ini akan berpengaruh bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), kesejahteraan masyarakat sekitar Pengging dan kenyamanan para pengunjung wisata. Oleh karena itu melihat potensi wisata yang ada di kawasan wisata Pengging, pengelola PT. Umbul Sewu menciptakan suatu tempat yang beda dengan yang lain tetapi masih mengandalakan wisata alam air dan akhirnya dibangunlah waterboom Umbul Sewu.

Umbul Sewu yang terdapat di kawasan wisata Pengging memiliki potensi yang besar, dengan fasilitas yang cukup memadai bagi para pegunjung, Umbul Sewu dapat menyerap calon wisatawan dari berbagai daerah di Boyolali dan sekitarnya. Selain letaknya yang strategis di kawasan wisata Pengging, Umbul Sewu melalui pihak pengelola mencoba memberikan pelayanan terbaik kepada semua pengunjungnya. Hal ini dilakukan mengingat arti penting dari sebuah pelayanan sangat mempengaruhi kepuasan pengunjung selama berada di Umbul Sewu. Melalui kelengkapan fasilitas dan tempatnya yang nyaman, pihak pengelola mencoba menonjolkan potensi yang dimiliki Umbul Sewu. Selain itu, Umbul Sewu juga memiliki area yang bisa digunakan sebagai area outbond. Tetapi untuk saat ini hanya rombongan-rombongan yang memiliki peralatan outbond sendiri yang bisa melakukan outbond sendiri yang bisa melakukan

aktifitas outbond di Umbul Sewu. Ketersediaan peralatan outbond sedang diusahakan oleh pihak pengelola agar semua pengunjung dapat merasakan sensasi outbond di sekitar Umbul Sewu untuk kembali lagi ke Umbul Sewu. Pengelola juga sangat memperhatikan kebersihan lingkungan Umbul Sewu, hal ini dilakukan agar para pengunjung yang datang betah datang ke Umbul Sewu. Juga melalui penataan kawasan Umbul Sewu sampai dengan pelestaraian lingkungan pun juga dilakukan.

(9)

dan petugas juga turut meminimalkan resiko kecelakaan dalam penggunaan fasilitas umum dengan melakukan pengawasan kepada setiap pengunjung yang datang. Menciptakan lingkungan yang ramah tamah pun juga dilakukan oleh para karyawan dan petugas Umbul Sewu dalam melakukan setiap kegiatan. Memberikan suasana yang akrab, bersahabat serta seperti di rumah sendiri juga dilakukan untuk mendorong wisatawan agar berminat kembali berkunjung ke Umbul Sewu dengan membawa lebih banyak lagi keluarga serta kerabat pengunjungnya.

Di Umbul Sewu juga disediakan panggung hiburan yang menampilkan pentas musik dangdut dan pop setiap setahun sekali pada saat tradisi padusan dilaksanakan. Tradisi ini dilakukan menjelang dua hari menjelang puasa Ramadhan, tepatnya tanggal 29 dan 30 Ruwah. Tradisi ini bermaksud ekspresi penyucian lahir dan batin sebelum melaksankan ibadah di bulan suci Ramadhan. Biasanya masyarakat akan berbondong-bondong mendatangi umbul untuk melakukan padusan, mandi berendam dan membasahi seluruh tubuh.

Pengelola mengembangkan Umbul Sewu dengan konsep wisata keluarga yang menggabungkan antara kolam renang dan restoran. Umbul Sewu sangat cocok digunakan sebagai tempat rekreasi bagi keluarga atau wisata keluarga yang diharapkan mampu untuk lebih menyatukan keluarga dengan aktifitas wisata di Umbul Sewu atau pengunjung yang datang dari kalangan anak sekolah maupun mahasiswa. Oleh masyarakat sekitar, Umbul Sewu lebih dikenal dengan sebutan waterboom. Sebutan tersebut lebih melekat di masyarakat karena di Umbul

Sewu juga memiliki beberapa kolam renang dengan dilengkapi beberapa waterslide atau perosotan sehingga dari kejauhan tampak seperti wahana permainan air selayaknya di waterboom.

(10)

Pesona Pariwisata, yaitu: aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan.

Pengelolaan Umbul Sewu

Umbul Sewu merupakan objek wisata yang dikelola oleh perorangan, yakni oleh PT. Umbul Sewu. PT. Umbul Sewu adalah perseroan terbatas yang mengelola langsung beberapa restoran dan tempat wisata. Antara lain adalah Pancingan Mina Indah Tlatar, Sendang Ayu Kalasan, Umbul Sewu Pengging dan Semar Resto Boyolali. PT. Umbul Sewu didirikan setelah Umbul Sewu di resmikan pada tahun 2007. PT. Umbul Sewu berkantor di Kompleks Semar Resto di jalan raya Solo-Boyolali tepatnya di depan Mapolres Boyolali. Biasanya pemerintah daerah akan mengembangkan potensi wisata yang berada di kawasannya. Umbul Sewu merupakan salah satu objek wisata yang cukup menarik di Boyolali. Namun Umbul Sewu yang berada di kawasan wisata Pengging melaksanakan kegiatan operasional dan kegiatan promosi secara mandiri, tidak ada dukungan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali. Umbul Sewu tidak bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali tapi Umbul Sewu hanya menyetor pajak kepada Pemerintah Daerah, sebagai pajak untuk lokasi dan restoran namun tidak ada koordinasi dari Pemerintah Daerah dalam pengembangan Umbul Sewu. Jadi segala kegiatan yang yang dilakasanakan oleh Umbul Sewu sepenuhnya merupakan hasil dari pemikiran dari pihak pengelola Umbul Sewu.

(11)

dihidangkan. Ketiga, bagian kebersihan Kolam, terdiri dari 2 orang yang bertanggung jawab atas kebersihan kolam dan memberikan obat-obat tertentu. Keempat, bagian tiket terdiri dari 2 orang, mempunyai tugas memantau jumlah pengunjung yang masuk dengan tiket. Kelima, bagian security terdiri dari 2 orang, bertugas menjaga keamanan Umbul Sewu. Keenam yakni petugas parkir, terdiri dari 2 orang, untuk menjaga ketertiban kendaraan bermotor.

Fasilitas yang tersedia di Umbul Sewu

(12)

pengawasan dari orang tua juga sanagt diperlukan untuk memastikan keaman anak-anak tersebut. Kolam anak ini berukuran 7 meter x 20 meter. Yang ketiga berada paling selatan Umbul Sewu, 3 buah kolam wahana permainan air. Kolam ini hanya memiliki kedalaman 25 sentimeter. Dengan kondisi kolam yang dangkal sangat memungkinkan anak-anak kecil dapat bermain air dengan resiko yang cukup rendah. Di kolam permainan air ini juga disediakan beberapa terowongan yang berbentuk menyerupai binatang dan ada beberapa pancuran yang dapat melengkapi keceriaan anak-anak selama di kolam ini. Wahana air yang paling timur dilengkapi dengan beberapa miniatur hewan dan payung besar di tengah-tengah kolam sebagai temapt berteduh ketika bermain air. Di samping kolam terdapat tempat duduk yang biasanya digunakan orang tua untuk mengawasi anak-anaknya bermain air. Terdapat 2 buah kolam wahana air merupakan kolam yang baru saja jadi bulan Febuari. Satu buah kolam wahana air berada disamping wahana air yang lama. Ditengah-tengah dilengkapi dengan ember yang pancuran air setinggi 3 meter yang bila penuh siap mengguyur setiap pengunjung yang berada dibawahnya. Anak-anak biasanya sangat tertarik dengan kolam wahana air yang satu ini. Dan kolam wahana air yang satunya berada di sebelah utara wahana air yang memiliki ember pancuran. Di sisi barat tampak sebuah pancuran air setinggi 5 meter yang siap mengguyur setiap pengunjung yang berada dibawahnya dan terdapat pancuran melingkat di sisi timurnya.

(13)

sampai dengan 4, Melati 1 dan 3, Rosella 1 sampai dengan 10 serta Mawar 1 sampai 6, Tulip 1 sampai 3.

Ketiga, Gedung Serbaguna yang merupakan gedung yang biasanya digunakan untuk tempat pertemuan. Gedung ini memanfaatkan bengunan bekas gedung bioskop yang sudah tersedia sejak Umbul Sewu mulai di bangun. Gedung ini memiliki kapasitas 300 orang, biasanya digunakan untuk resepsi pernikahan, pertemuan, rapat dewan, juga untuk perayaan hari raya besar agama. Selain itu juga untuk menerima tamu yang berjumlah banyak, sehingga harus menggunakan tempat yang luas untuk menjamu tamu yang berkunjung. Tamu yang berkunjung dalam jumlah yang banyak biasanya dari kalangan anak sekolah yang sedang berlibur ke Umbul Sewu juga dari instansi pemerintah dan perusahaan yang menggunakan gedung tersebut untuk pertemuan. Dengan pintu menghadap kolam renang, maka depan pintu masuk gedung tersebut juga sering digunakan untuk pementasan musik karena di lokasi Umbul Sewu karena di lokasi Umbul sewu belum memilki fasilitas panggung hiburan.

Keempat, Restoran yang menyajikan berbagai menu masakan. Dengan cita rasa yang nikmat, membuat menu-menu yang disajikan di Umbul Sewu menjadi menu favorit para pengunjung. Cita rasa makanan yang nikmat menjadi andalan restoran ini Dengan mengandalkan kekayaan nusantara akan rempah-rempah, menu yang disajikan pun akan terasa lebih bervariasi dan tentunya sesuai dengan lidah masyarakat. Restoran Umbul Sewu memiliki 20 menu makan, 10 menu tambahan, 5 macam sambal dan 20 menu minuman yang bisa dinikmati oleh para pengunjung. Akan tetapi yang menjadi menu andalan dari Umbul Sewu Resto ini adalah menu ikan bakar dan ikan gorengnya.

(14)

Keenam, area parkir merupakan lokasi yang sudah ditentukan untuk menempatkan kendaraan. Luas parkir harus proporsional dengan prediksi jumlah rata-rata kendaraan pada saat ramai pengunjung. Di Umbul Sewu terdapat dua jenis area parkir, yaitu area parkir untuk kendaraan roda empat dan area parkir untuk kendaraan roda dua.

Ketujuh, kasir merupakan tempat untuk memesan makanan atau sekedar membeli minuman dingin, snack ataupun ice cream. Untuk pembayaran pesanan makanan juga dapat dilakukan di kasir ini.

Kedelapan, tempat ibadah (Mushola) pengunjung yang beragama Islam tentunya memerlukan tempat ibadah di dalam lokasi Umbul Sewu. Hal ini dikarenakan umat Islam memilki kewajiban untuk mengerjakan sholat lima waktu dan harus ditunaikan oleh pengunjung ketika masih di kawasan Umbul Sewu.

Kesembilan, tempat bilas merupakan tempat untuk membilas tubuh setelah berenang, bisa juga digunakan sebagai toilet. Tempat ini berada di lokasi-lokasi strategis, di sekitar kolam renang sehingga memudahkan pengunjung untuk membersihkan diri setelah berenang.

Kesepuluh, tempat penitipan tas merupakan tempat yang digunakan untuk menitipakan tas ketika pengunjung berenang. Bisanya digunakan oleh anak-anak sekolah yang datang untuk kegitan ekstra renang. Berbentuk loker-loker yang sangat aman digunakan pengunjung untuk menitipkan tasnya. Tempat ini berada diantara dua tempat bilas disamping kolam dewasa.

Perkembangan Objek Wisata Umbul Sewu

(15)

berkesinambungan dan berkala. Penambahan berbagai fasilitas pendukung lain pun telah dipersiapkan oleh pihak pengelola. Sumber daya manusia yang handal dan kompeten pun telah dipersiapkan dalam menghadapi daya saing pariwisata yang semakin kompetitif. Kendala lain yang siap menghadang juga telah diantisipasi seminimal mungkin oleh pihak pengelola.

Sarana dan prasarana yang ada di Umbul Sewu banyak mengalami perkembangan. Hal ini karena banyak muncul usaha-usaha yang sama di sekitar objek wisata tersebut sehingga perlu dibenahi dari dalam, perkembangnya dapat dilihat dari penambahan fasilitas-fasilitas yang ada, seperti kolam renang (Umbul Sewu waterboom terdiri dari kolam renang. Awalnya hanya terdapat 2 kolam renang, tapi kemudian pengelola berinisiatif menambahakan 3 kolam renang. Jadi sekarang Umbul Sewu memilki 5 kolam renang, yang terdiri dari 3 kolam dengan kedalaman yang dangkal, 1 kolam renang dengan kedalaman sedang dan 1 kolam renang untuk dewasa) dan Gazebo dan rumah apung (Gazebo dan rumah apung di Umbul Sewu ini mengalami penambahan juga, pada awalnya Umbul Sewu hanya memiliki 5 gazebo dan rumah apung, tapi sekarang memiliki 17 gazebo yang terdiri dari 5 gazebo besar dan 12 gazebo kecil).

Umbul Sewu merupakan salah satu objek wisata yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata unggulan di Kabupaten Boyolali. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang menunjukkan kenaikan pengunjung di beberapa tahun terakhir. Umbul Sewu yang baru berdiri sekitar 5 tahun tetapi antusias pengunjung sangat baik dan menjanjikan untuk perkembangan kedepannya. Selain tempatnya yang nyaman, kelengkapan fasilitas yang ada merupakan salah satu faktor yang menarik perhatian pengunjung. Umbul Sewu yang menyajikan kolam renang dan wahana air yang biasa disebut masyarakat dengan waterboom ini pada awal pembukaannya mengalami lonjakan jumlah pengunjung yang melebihi target.

Pengaruh Terhadap Kehidupan Masyarakat

(16)

wisata yang bagus atau selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, maka perkembangan ekonomi masyarakatpun ikut meningkat. Dengan lancarnya perekonomian, maka akan berpengaruh juga terhadap peningkatan kehidupan sosial masyarakat

Dibukanya Umbul Sewu sebagai objek wisata mempunyai pengaruh sosial terhadap masyarakat sekitar, seperti mengubah status sosial masyarakat yang tadinya pengangguran menjadi punya pekerjaan, membuka peluang usaha bagi masyarakat yang tadinya tidak memilki usaha akhirnya memiliki usaha sendiri seperti warung makan, toko kelontong dan toko perlegkapan renang, meningkatkan pendidikan bagi masyarakat, adanya pekerjaan bagi masyarakat, berati menambah penghasilan orang tua sehingga anak-anaknya dapat melanjutkan sekolah sampai jenjang yang lebih tinggi, sebagai sarana untuk anak-anak bersosialisasi dengan orang lain melalui bermain bersama di kolam yang telah disediakan oleh pihak pengelola Umbul Sewu.

(17)

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Objek Wisata Umbul Sewu terletak di Desa Bendan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali sekitar 15 kilometer ke arah barat dari kota Solo. Dengan batas wilayah sebagai berikut, sebelah utara berbatasan dengan Jalan Raya Solo Semarang, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Salakan, sebelah timur berbatasan dengan Desa Ngaru-Aru, Desa Jembungan, Desa Dukuh dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Teras. Jumlah penduduk Desa bendan berjumlah 4.418 jiwa yang terbagi menjadi 1.450 KK, dengan jumlah laki-laki 2.184 jiwa dan jumlah perempuan 2.234 jiwa.

2. Kawasan Pengging telah dikenal sejak lama sebagai tempat ziarah ke makam para leluhur raja-raja jawa serta tempat tujuan lelaku dalam bentuk berendam di umbul (mata air) yang terdapat di kawasan tersebut, antara lain umbul Sungsang, umbul Ngabean, umbul Gemuling, umbul Temanten dan lain sebagainya. Salah satu objek wisata yang belum lama berdiri adalah Umbul Sewu. Umbul Sewu ini dijadikan objek wisata karena didasarkan pada beberapa faktor, diantaranya:

a. Pemanfaatan potensi wisata di kawasan wisata Pengging b. Kemudahan transportasi

(18)

4. Umbul Sewu merupakan objek wisata yang dikelola oleh perorangan, yakni oleh PT. Umbul Sewu. PT. Umbul Sewu adalah perseroan terbatas yang mengelola langsung beberapa restoran dan tempat wisata. Antara lain adalah Pancingan Mina Indah Tlatar, Sendang Ayu Kalasan, Umbul Sewu Pengging dan Semar Resto Boyolali. Umbul Sewu yang berada di kawasan wisata Pengging melaksanakan kegiatan operasional dan kegiatan promosi secara mandiri, tidak ada dukungan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali. Umbul Sewu tidak bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Boyolali tapi Umbul Sewu hanya menyetor pajak kepada Pemerintah Daerah, sebagai pajak untuk lokasi dan restoran namun tidak ada koordinasi dari Pemerintah Daerah dalam pengembangan Umbul Sewu.

5. Perkembangan Umbul Sewu dapat dilihat dari beberapa hal antara lain, Perkembangan sarana prasarana di Umbul Sewu. Dalam perkembangan sarana dan prasarana di Umbul Sewu tidak begitu banyak mengalami pertambahan dan perubahan dikarenakan kondisi sarana prasarana yang ada di Umbul Sewu masih cukup bagus dan masih layak untuk digunakan. Tetapi ada perkembangan wahana di Umbul Sewu sedikit mengalami pertambahan dan adanya tambahan kolam renang sebanyak 3 buah dan gazebo 12 buah. Dan perkembangan pengunjung juga mengalami peningkatan tiap, disebabkan adanya usaha promosi yang selalu ditingkatkan oleh pengelola. 6. Adanya pengembangan objek wisata Umbul Sewu telah membawa dampak

(19)

Saran

Setelah mengadakan penelitian tentang “Perkembangan Objek Wisata Umbul Sewu Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Pengging Dan Sekitar”, maka dapat diajukan saran-saran kepada:

1. Kepala Bagian Pariwisata

Pemerintah Daerah terutama Dinas Pariwisata Daerah, diharapkan ada kerja sama dan koordinasi yang baik antara pengelola objek wisata dan juga pemerintah daerah. Pemerintah daerah diharapkan memberikan perhatian terhadap potensi wisata yang belum dikembangkan maupun yang belum dipromosikan yang ada di wilayah Kabupaten Boyolali dan juga objek wisata baru seperti Umbul Sewu Pengging. Dinas Pariwisata diharapkan mampu membantu dalam hal pengembangan objek wisata Umbul Sewu misalnya melalui promosi-promosi.

2. Pengelola Umbul Sewu

Pengelola Umbul Sewu diharapkan bisa menjalin kerja sama yang lebih mendalam dengan pemerintah daerah yang terkait terutama untuk kegiatan promosi Umbul Sewu. Penyediaan sarana hiburan dan menambah intensitas atraksi wisata yang sangat diperlukan bagi pengunjung mengingat pengunjung yang ada sangat mengharapkan mendapat suatu pengalaman baru dan hiburan selama berada di Umbul Sewu.

3. Masyarakat Sekitar

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Desky, M A. 2001. Manajemen Perjalanan Wisata. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Karyono A. Hari, 1997. Kepariwisataan. Jakarta : Gramedia Widya Sarana Indonesia.

Kussmayadi dan Endar Sugiarto. 2000. Metodologi Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Muh. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nyoman S. Pendit. 2002. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita.

Oemar Hamalik. 1978. Travel & Tour Asas-Metode-Teknik. Jakarta: Pradnya Paramita.

Oka A. Yoeti. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.

. 1990. Tour and Travel Management. Jakarta: Pradnya Paramita.

Poerwadarminta. 1986. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Salah Wahab. 1989. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: Pradnya Paramita.

Soekadijo, R. G. 1997. Anatomi Pariwisata (Memahami Pariwisata Sebagai Systemic Lingkage) Jakarta: Gramedia Pustaka.

Internet

Avaible in http://www.boyolalikab.go.id/, diunduh pada tanggal 10 Januari 2012 pukul 10.16

Avaible in http://harianjoglosemar.com/, diunduh pada tanggal 4 Oktober 2011 pukul 09.47

Jurnal

Djoko Seodibyo. 2005. “Bentuk Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan

Daerah Wisata”. Jurnal Ilmiah Pariwisata. Vol. 10, No. 2 Tahun 2005:

264-275.

Steelma V. Rantung. 2008. “Peranan Aspek Sosial Ekonomi dalam

Pengembangan Wisata Bahari”. Pacific Journal. Vol. 1 No. 3 Tahun 2008:

Referensi

Dokumen terkait

A set of column specimens collared by light structural angle steel sections was tested to study their behaviors under axial compression and to confirm that the

Pada tulisan ini yang akan dibahas adalah pengaruh pemasangan salah satu jenis peralatan FACTS yaitu Static Var Compensator (SVC) pada sistem transmisi tenaga

Salah satu faktor penyebabnya adalah promosi yang masih dilakukan dari mulut ke mulut dan tidak adanya promosi yang dilakukan oleh pihak dari sentra kerancang

Estimasi dilakukan dengan mengunakan perhitungan awal sederhana yang bersifat pendekatan yang meliputi perencanaan tebal pelat, balok, dan kolom.. Pada pemilihan ukuran

Program aplikasi ini akan tersusun dari beberapa alur yang harus dilalui sehingga dapat mengeluarkan hasil yang baik. Admin bertugas melakukan input dan update setiap data

Metode pengolahan mempengaruhi komposisi kimia ubi jalar( Ipomoea batatas ) berumbi putih.Pengukusan meningkatkan konsentrasi oligosakarida dimana tepung ubi kukus

Setelah merancang dan mengaplikasikan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa hama penyakit tanaman jeruk, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pakar diagnosa

lalu saya coba nyari informasi di internet dan saya nemukan alamat web ini,lalu saya coba kontek ke nomer 085641355534 setelah saya coba konsultasi