• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir dan Jakfar (2010) Studi Kelayakan Bisnis (SKB) adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir dan Jakfar (2010) Studi Kelayakan Bisnis (SKB) adalah"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Kasmir dan Jakfar (2010) Studi Kelayakan Bisnis (SKB) adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.

Mempelajari secara mendalam artinya meneliti secara mendalam dan sungguh – sungguh data dan informasi yang ada, kemudian diukur dihitung dan dianalisis hasil penelitian tersebut dengan metode – metode yang akan digunakan dalam penelitian sehingga akan diperoleh hasil yang maksimal.

Kelayakan artinya setelah dilakukan penelitian yang mendalam maka untuk menentukan apakah dari usaha tersebut akan mendatangkan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan.

Sedangkan pengertian bisnis adalah usaha yang dijalankan dengan tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh keuntungan finansial.

2.2 Aspek – aspek dalam Studi Kelayakan Bisnis

Ada beberapa aspek yang perlu dilakukan studi yang saling berkaitan yang harus dipenuhi. Dalam penelitian ini penulis akan membahas 5 (lima) aspek yaitu : aspek pasar, aspek teknis/operasi, aspek manajemen, aspek keuangan dan aspek hukum.

(2)

7 2.2.1 Aspek Pasar

Menurut Kasmir dan Jakfar (2010) secara sederhana pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.

Pasar memiliki tempat atau lokasi tertentu sehingga memungkinkan pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi jual beli produk baik barang maupun jasa. Dalam arti luas pasar merupakan kumpulan atau himpunan dari para pembeli, baik pembeli nyata maupun pembeli potensial atas suatu produk atau jasa tertentu.

Pasar nyata yaitu himpunan konsumen yang memiliki minat, pendapatan dan akses pada suatu produk tertentu, dalam pasar nyata konsumen .pasti melakukan transaksi. Sementara pasar potensial menurut Kotler dan Keller (2009) adalah sekumpulan konsumen yang menyatakan level minat yang memadai atas tawaran pasar tertentu.

a. Struktur Pasar

Berdasarkan jenis struktur pasar dapat dikelompokkan ke dalam : 1) Pasar persaingan sempurna

Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar dimana terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli, sehingga tindakan penjual secara individu tidak dapat mempengaruhi harga barang di pasar. Produk yang dihasilkan relatif sama (homogen), sehingga suatu produsen merupakan pelengkap sempurna bagi hasil produsen lain.

2) Pasar persaingan monolistik

(3)

8

Pasar persaingan monolistik adalah suatu pasar dimana terdapat banyak penjual atau perusahaan dan memiliki ukuran – ukuran yang relatif sama besarnya. Produk yang dihasilkan beda corak, sehingga secara fisik mudah dibedakan antara suatu produsen suatu perusahaan dengan perusahaan lain.

Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam menentukan dan mempengaruhi tingkat harga, sehingga untuk memperoleh penjualan yang tinggi memerlukan promosi yang sangat besar.

3) Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah sebuah stuktur pasar yang hanya terdapat sedikit penjual. Barang yang dijual adalah barang yang standar dan barang berbeda corak.

Hambatan untuk masuk industri sedikit sulit, hal ini disebabkan modal yang diperlukan relatif besar. Peran iklan sangat besar dalam rangka meningkatkan penjualan.

4) Pasar Monopoli

Pasar monopoli adalah struktur pasar dimana hanya terdapat satu penjual.

Barang yang dihasilkan tidak mempunyai barang pengganti yang mirip, kesulitan dalam industri ini karena berbagai hambatan sebagai berikut :

a) Penguasaan bahan mentahyang strategis oleh pihak – pihak tertentu b) Terdapat skala ekonomi

c) Peraturan Pemerintah

Kekuatan menentukan harga sangat kuat, untuk memperoleh keuntungan yang maksimal perusahaan harus mampu menentukan tingkat harga dan jumlah

(4)

9

produk yang harus dijual secara bersamaan, dalam hal ini promosi kurang diperlukan.

Menurut Kotler dan Keller (2009) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Oleh karena itu, dalam praktiknya kelompok pasar terdiri dari :

1) Pasar konsumen, adalah pasar dimana individu dan rumah tangga bisa membeli/memperoleh barang dan jasa untuk dikonsumsi sendiri.

2) Pasar industrial, adalah dimana pihak – pihak yang membeli barang dan jasa digunakan kembali untuk menghasilkan barang dan jasa lain atau disewakan kepada pihak lain untuk mengambil hukum.

3) Pasar reseller , adalah suatu pasar yang terdiri dari individu dan organisasi yang melakukan penjualan kembali barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan.

4) Pasar pemerintah, terdiri dari unit – unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang dan jasa untuk melaksanakan fungsi pertama pemerintah.

b. Marketing Mix

Satu lukisan tradisional tentang kegiatan pemasaran adalah dari segi bauran pemasaran yang telah didefinisikan sebagai perangkat alat pemsaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya, Kotler dan Keller (2009).

(5)

10

J. McCarthy mengklasifikasikan alat –alat menjadi empat kelompok besar, yang disebut empat P tentang pemasaran yaitu : produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion).

Empat P menggambarkan pandangan penjual tentang alat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli.

Gambar 2.1 Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran

Sumber : Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009)

c. Peramalan di Masa Yang Akan Datang

Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang pada saat sekarang. Dalam melakukan permalan penulis terlebih dahulu mencari data dan informasi sejak Kebab Turki Baba Rafi di Pancoran berdiri dengan berbagai kondisi pada saat itu.

Marketing Mix

Produk

Keragaman Produk Kualitas

Design Ciri

Nama Merek Kemasan Ukuran Pelayanan Garansi Imbalan

Harga Daftar Harga Rabat/Diskon Periode Pembayaran Syarat Kredit

Promosi

Promosi penjualan Periklanan

Tenaga Penjualan Kehumasan

Pemasaran Langsung

Tempat

Saluran Pemasaran Cakupan pasar Pengelompokkan Lokasi

Persediaan Transportasi Pasar Sasaran

(6)

11

Kondisi yang menyebabkan perilaku data dan informasi tersebut dapat dijadikan acuan bagi kondisi sekarang dan di masa yang akan datang. Dalam melakukan peramalan kondisi tersebut dapat dijadikan alat untuk melakukan peramalan, apa yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang dengan asumsi – asumsi tertentu. Hal ini dilakukan karena di masa yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian.

Gambar 2.2 Diagram Langkah – langkah Peramalan

Sumber : Kasmir,S.E.,M.M. & Jakfar,S.E.,M.M. (2010) d. Analisis Deret Waktu dengan Regresi Linear

Dalam analisis deret waktu linier adalah analisis pola hubungan yang dicari dengan satu variabel yang mempengaruhinya, yaitu waktu.

Untuk menjelaskan metode ini, digunakan notasi matematis sebagai berikut:

Y = f (x)

Pengumpulan Data

Mengolah Data

Menentukan Metode Peramalan

Memproyeksikan Data

Mengambil Keputusan

(7)

12

Dimana : Y = Dependent Variable (Variabel yang dicari)

X = Independent Variable (variabel yang mempengaruhinya)

Notasi regresi sederhana dengan menggunakan regresi linier (garis lurus) dapat digunakan sebagai berikut:

Y = a + b x

Dimana “a” dan “b” adalah merupakan parameter (koefisien regresi) yang harus dicari. Untuk mencari nilai a dapat menggunakan rumus:

Kemudian nilai b dapat dicari dengan rumus:

2.2.2 Aspek Teknis/Operasi

Penentuan kelayakan bisnis perusahaan menyangkut hal – hal yang berkaitan dengan teknis/operasi, sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi perusahaan dalam perjalanannya di kemudian hari.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout), penyusunan peralatan dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi.

Dalam kaitannya dengan studi kelayakan bisnis hal yang paling kompleks dan rumit adalah penentuan lokasi, mengingat banyaknya pertimbangan yang harus diperhitungkan sebelum suatu lokasi diputuskan. Pertimbangannya adalah apakah lokasi dekat dengan baku atau dekat pasar atau dekat konsumen.

(8)

13

Kemudian dalam melakukan pertimbangan adalah faktor biaya yang harus dikeluarkan untuk suatu lokasi. Penilaian lokasi nantinya dapat dilakukan dengan hasil penilaian value dan perbandingan biaya.

a. Tujuan aspek teknis/operasi

Secara umum ada beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian aspek teknis/operasi, yaitu :

1) Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat Dan baik.

2) Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi, sehingga dapat memberikan efisiensi.

3) Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksi.

4) Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik dan sesuai untuk dijalankan.

5) Agar dapat menentuka kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekaran dan di masa yang akan datang.

b. Penentuan lokasi

Ada 2 (dua) faktor yang menjadi pertimbangan, yaitu : 1) Faktor Primer

Pertimbangan utama dalam penentuan lokasi adalah : a) Dekat dengan Pasar

b) Dekat dengan bahan baku

c) Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan

(9)

14 d) Terdapat fasilitas pengangkutan e) Tersedia sarana dan prasarana f) Perilaku konsumen

2) Faktor Sekunder

Pertimbangan sekunder dalam penentuan lokasi adalah : a) Biaya untuk investasi di lokasi

b) Prospek perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut di masa yang akan datang

c) Kemungkinan untuk perluasan lokasi

d) Terdapat fasilitas penunjang lain, seperti perumahan atau pusat perbelanjaan

e) Iklim dan tanah

f) Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat

Penilaian lokasi yang tepat akan memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, baik dari segi finansial maupun nonfinansial. Keuntungan yang diperoleh antara lain :

1) Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan 2) Kemudahan dalam memperoeh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah

maupun kualifikasinya

3) Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam jumlah yang diinginkan secara terus menerus

4) Kemudahan dalam memperluas lokasi usaha

(10)

15

5) Memiliki nilai atau harga ekonomis yan lebih tinggi di masa yang akan datang

6) Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan pemerintah setempat.

c. Metode penilaian lokasi

Untuk menilai lokasi yang sesuai dengan keinginan perusahaan dapat digunakan berbagai metode sesuai dengan kebutuhan, yaitu :

1) Metode penilaian hasil value

Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode penilaian hasil value antara lain adalah :

a) Pasar b) Bahan baku c) Transportasi d) Tenaga kerja

e) Pertimbangan lainnya 2) Metode perbandingan biaya

Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode perbandingan biaya antara lain adalah :

a) Bahan baku

b) Bahan bakar dan listrik c) Biaya operasi

d) Biaya umum e) Biaya lainnya

(11)

16 3) Metode analisis ekonomi

Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode analisis ekonomi antara lain adalah :

a) Biaya Sewa b) Biaya tenaga kerja c) Biaya pengangkutan

d) Biaya bahan bakar dan listrik e) Pajak

f) Perumahan g) Sikap masyarakat h) Dan lainnya

d. Tata Letak (Layout)

Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi/operasi. Layout dirancang berkenaan dengan produk , proses, sumber daya manusia dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi operasi.

Dengan adanya layout akan diperoleh berbagai keuntungan antara lain : 1) Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktivitas dan

pemeliharaan.

2) Pemakaian ruangan yang efisien.

3) Mengurangi biaya produksi maupun investasi.

4) Aliran material menjadi lancar.

5) Pengangkutan material dan barang jadi yang rendah.

(12)

17 6) Kebutuhan persediaan yang rendah.

7) Memberikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik.

Untuk memperoleh layout yang baik maka perusahaan perlu menentukan hal – hal berikut :

1) Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan.

Dengan mengetahui tentang pekerja, mesin dan perlengkapan yang dibutuhkan, maka dapat ditentukan layout dan penyediaan tempat atau ruangan untuk setiap komponen tersebut.

2) Peralatan untuk menangani material dan bahan baku.

Alat yang digunakan tergantung pada jenis material atau bahan yang dipakai.

3) Lingkungan dan estetika

Keleluasaan dan kenyamanan juga mendasari keputusan tentang layout, misalnya jendela, sirkulasi udara.

4) Arus informasi

Pertimbangan tentang cara terbaik untuk memindahkan informasi atau melakukan komunikasi perlu juga dibuat.

5) Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda.

Pertimbangan disini lebih ditekankan pada tingkat kesulitan pemindahan alat dan bahan.

e. Pemilihan Teknologi

(13)

18

Yang menjadi perhatian di sini adalah seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang dikerjakan. Jadi yang perlu di- perhatikan dalam pemilihan teknologi adalah:

1) Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya.

2) Keberhasilan teknologi di tempat lain.

3) Pertimbangan teknolgi lanjutan.

4) Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan.

5) Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan pengembangannya.

6) Pertimbangan pemerintah dalam hal tenaga kerja.

7) Dan pertimbangan lainnya.

f. Safety Stock (SS)

Merupakan persediaan pengaman atau persediaan tambahan yang dilakukan perusahaan agar tidak terjadi kekurangan bahan. Safety stock sangat diperlukan guna mengantisipasi membludaknya permintaan akibat dari permintaan yang tak terduga.

Terdapat beberapa faktor penentu dalam menghitung besarnya safety slock, yaitu antara lain:

1) Penggunaan bahan baku rata-rata.

2) Faktor waktu.

3) Biaya yang digunakan.

Di samping faktor penentu di atas dalam menentukan safety stock diperlukan standar kuantitas yang harus dipenuhi, yaitu:

(14)

19 1) Persediaan minimum.

2) Besarnya pesanan standar.

3) Persediaan maksimum.

4) Tingkat pemesanan kembali.

5) Administrasi persediaan.

g. Reorder Point (ROP)

ROP merupakan waktu perusahaan akan memesan kembali atau bataswaktu pemesanan kembali dengan melihat jumlah minimal persediaanyang ada. Hal ini penting agar supaya jangan sampai terjadi kekurangan bahan pada saat dibutuhkan. Jumlah pemesanan kembali dihitung dengan

Terdapat banyak model reorder point yang dapat digunakan sesuai dengan kondisi perusahaan. Dalam penelitian ini hanya akan dibahas model jumlah permintaan maupun masa tenggang waktu konstan (constant demand rate, constant lead time). Rumus yang digunakan sebagai berikut:

probabilitas atau kemungkinan terjadinya kekurangan stock dan dihitung selama tenggang waktu.

ROP = D yang diharapkan + SS selama tenggang waktu (leadtime)

2.2.3 Aspek Manajemen

Walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan. Aspek manajemen merupakan aspek yang penting untuk dianalisa dalam kelayakan suatu usaha.

a. Fungsi – fungsi Manajemen

(15)

20

Tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai jika memenuhi tahapan dalam proses manajemen, proses manajemen akan tergambar dari masing – masing fungsi dalam manajemen yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Perancanaan (Planning)

Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan – kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam proses ini ditentukan tentang apa yang harus dilakukan, kapan, dan bagaimana melakukannya serta dengan cara apa hal tersebut dilaksanakan

2) Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah proses mengelompokan kegiatan – kegiatan atau pekerjaan – pekerjaan dalam unit – unit . Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara tugas, wewenang dan tanggungjawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidang masing – masing.

3) Pelaksanaan (Actuating)

Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan kegiatan/pekerjaan dalam organisasi. Dalam menjalankan organisasi para pimpinan atau manager harus menggerakkan bawahannya (para karyawan) untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengan cara memimpin, memberi perintah, memberi petunjuk, dan memberi motivasi.

4) Pengawasan (Controlling)

(16)

21

Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses tersebut terjadi penyimpangan, maka akan segera dikendalikan.

Gambar 2.3 Diagram Fungsi – Fungsi Manajemen

Sumber : Kasmir,S.E.,M.M. & Jakfar,S.E.,M.M. (2010)

b. Manajemen Pembangunan proyek

Pada umumnya setiap proyek yang relatif besar meliputi tiga tahapan yaitu perencanaan, penjadwalan dan pengawasan atau pengendalian.

1) Perencanaan Proyek

Rencana proyek menggambarkan mengapa dan bagaimana suatu proyek perlu dianalisis rencana kerja yang meliputi jenis pekerjaan (aktivitas), waktu penyelesaian

2) Penjadwalan Proyek

Jadwal proyek adalah menentukan aktivitas – aktivitas proyek dalam urutan waktu tertentu. Penjadwalan proyek digunakan untuk beberapa tujuan berikut :

a) Menggambarkan hubungan dari setiap aktivitas dari keseluruhan proyek.

Manajemen

Perencanaan Pengorganisasian Pelaksanaan Pengawasan

Tujuan organisasi atau perusahaan

(17)

22

b) Mengidentifikasi hubungan yang harus didahulukan antara aktivitas – aktivitas yang ada.

c) Memperkirakan waktu, biaya yang realistis untuk setiapaktivitas.

d) Membantu penggunaan orang, uang dan sumber daya peralatan yang lebih baik dengan mengidentifikasi jalur kritis dan kemacetan dalam proyek.

e) Memperbaiki dan memeperbarui rencana atau jadwal semula.

3) Pengawasan Proyek

Mengawasi atau mengendalikan proyek dilakukan untuk menjaga agar proyek selesai tepat pada waktunya. Mengawasi proyek meliputi monitoring terhadapsumber daya, biaya, kualitas, dan anggaran.

Pengawasan juga berarti menyimpulkan umpan balik untuk memperbaiki rencana proyek dan memindahkan sumber daya ke tempat dimana yang paling dibutuhkan.

c. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan kebijaksanaan, prosedur dan praktik bagaimana mengelola atau mengatur orang dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

1) Analisis Jabatan

Analisis jabatan merupakan suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mensintesiskan data jabatan. Dari analisis jabatan akan diperoleh uraian jabatan dan spesifikasi jabatan atau persyaratan jabatan.

(18)

23 2) Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perkiraan tentang kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan perusahaan didasarkan pada berbagai pertimbangan antara lain rencana produksi atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan jenis atau bidang investasi yang dijalankan. Setelah melakukan perkiraan terhadap jumlah barang atau jasa yang dihasilkan selanjutnya perkiraan diubah ke dalam jumlah orang yang dibutuhkan untuk mengerjakan/melaksanakan aktivitas tersebut.

3) Pengadaan Tenaga Kerja

Setelah struktur organisasi terbentuk, uraian jabatan dan persyaratan jabatan tersedia, serta jumlah sumber daya manusia telah direncanakan, maka langkah selanjutnya adalah mencari tenaga kerja untuk mengisi jabatan yang tersedia sesuai dengan rencana atau kebutuhan perusahaan.

4) Pengadaan Tenaga Kerja (procurement)

Merupakan upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pengadaan tenaga kerja meliputi penarikan, seleksi dan penempatan.

5) Penarikan (recruitment)

Adalah upaya mencari calon karyawan yang memenuhi syarat tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat memilih orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan yang ada. Calon karyawan atau tenaga kerja dapat diperoleh melalui dua sumber yaitu sumber dari dalam organisasi (internal) atau sumber dari luar organisasi (eksternal).

(19)

24 6) Penempatan (Placement)

Penempatan berkaitan dengan pencocokan seseorang dengan jabatan yang akan dijabatnya berdasarkan kebutuhan jabatan.

7) Kompensasi

Pada umumnya kompensasi dapat berupa finansial dan non finansial.

Program kompensasi yang baik akan mendapatkan :

a) Memperoleh tenaga kerja yang potensial dan profesional, sehingga perusahaan akan mendapatkan orang yang tepat pada waktu yang tepat dan untuk pekerjaan/jabatan yang tepat.

b) Mempertahankan karyawan yang baik.

c) Meningkatkan produktivitas.

d) Memudahkan sasaran strategi

2.2.4 Aspek Keuangan

Menurut Prof. Dr. Manahan P. Tampubolon (2013) fungsi manajemen keuangan merupakan proses; perencanaan anggaran (budgeting) dimulai dengan forecasting sumber pendanaan (source fund), pengorganisasian kegiatan penggunaan dana secara efektif dan efisien, serta mengantisipasi semua resiko (risk ability).

Aspek keuangan dalam studi kelayakan memiliki tujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.Secara keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti:

1. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.

(20)

25 2. Kebutuhan biaya investasi.

3. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi.

4. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode ke depan.

5. Kriteria penilaian investasi.

6. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.

a. Sumber Dana

Untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada. Sumber dana yang dicari dapat dipilih, apakah dengan cara menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman (modal asing) atau gabungan dari keduanya, tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dengan pertimbangan untung dan rugi.

Kebutuhan modal untuk melakukan investasi terdiri dari dua macam, yaitu modal investasi dan modal kerja. Modal investasi digunakan untuk membeli aktiva tetap. Modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan selama perusahaan beroperasi. Jangka waktu penggunaan modal kerja relatif pendek.

b. Aliran kas (cash flow)

Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana usaha, oleh karena itu perlu dibuat estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan yang akan dituangkan dalam aliran kas (cash flow) perusahaan selama periode usaha.

(21)

26 Komponen utama cash flow terdiri dari :

1) Initial cash flow atau kas awal yang merupakan pengeluaran – pengeluaran pada awal periode untuk investasi, pola aliran kas yang berhubungan dengan investasi harus diidentifikasikan dan mengetahui bagaimana pembayaran untuk sewa tempat.

2) Operational Cash Flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha, seperti penghasilan yang diterima dan pengeluaran yang dikeluarkan pada satu periode. Dalam aliran kas ini menggunakan rumus : Laba Setelah Pajak + Penyusutan, karena investasi dilakukan dengan 100% modal sendiri.

c. Kriteria penilaian investasi

Kriteria yang biasa digunakan dalam penilaian investasi yaitu :

1) Payback Period (PP) merupakan tehnik penilaian terhadap jangka waktu pengambilan investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini dilihat dari perhitungan kas bersih (proceed) yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah penyusutan karena investasi menggunakan modal sendiri.

Dalam menghitung masa pengembalian dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

2) Average Rate of Return (ARR)

Average Rate of Return (ARR) merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara Average Earning

(22)

27

After Tax (EAT) dengan rata-rata investasi. Rumus untuk menghitung ARR adalah sebagai berikut:

3) Net Present Value (NPV)

Metode ini menghitung selisih antara PV kas bersih (PV of Proceed) dengan PV Investasi (Capital Outlays) selama umur investasi. Untuk menghitung NPV, terlebih dahulu mengetahui berapa PV kas bersihnya, PV kas bersih dapat dicari dengan jalan membuat dan menghitung dari cash flow perusahaan selama umur investasi tersebut. Rumus yang digunakan dalam menghitung NPV adalah sebagai berikut :

4) Internal Rate of Return (IRR)

IRR merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern.

Ada dua cara yang digunakan untuk mencari IRR, yaitu :

Dimana :

= tingkat bumga 1 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1) = tingkat bumga 2 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2)

(23)

28 = Net Present Value 1

= Net Present Value 2, atau dengan formula lain, yaitu :

Dimana :

P1 = Tingkat bunga 1 P2 = Tingkat bunga 2 C1 = NPV 1

C2 = NPV2

5) Profitability Index (PI)

PI atau benefit and cost ratio (B/C Ratio) merupakan rasio aktivitasdari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi. Rumus yang digunakan untuk mencari PI adalah sebagai berikut :

2.2.5 Aspek Hukum

Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan dan keaslian dari dokumen – dokumen yang dimiliki. Penelitian ini sangat penting mengingat sebelum usaha dijalankan, maka segala prosedur yang berkaitan dengan izin – izin atau berbagai persyaratan harus terlebih dahulu sudah dipenuhi.

a. Badan Hukum Usaha

(24)

29

Badan hukum di Indonesia sangat beragam, masing – masing badan hukum mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Kelebihan dan kekurangan dapat dilihat dari luasnya bidang usaha yang akan dijalankan, modal yang dimiliki, batas tanggung jawab dan kewajiban masing – masing pemilik, serta pembagian keuntungan masing – masing badan usaha.

Perusahaan Kebab Turki Baba Rafi berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT). Pengertian Perseroan Terbatas dalam undang – undang adalah :

“ Badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian yang melakukan kegiatan usaha dengan modal tertentu, yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang – undang ini serta peraturan pelaksanaannya”

Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum yang paling banyak digunakan dan diminati oleh para pengusaha, karena memiliki banyak kelebihan jikadibandingkan dengan badan hukum lainnya. Kelebihan tersebut antara lain luasnya bidang usaha yang dimiliki, kewenangan dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas kepada modal yang disetor.

b. Pengertian Waralaba

Menurut Kotler and Armstrong (2008) waralaba adalah asosiasi kontraktual antara produsen, pedagang grosir, atau organisasi jasa (pewaralaba) dan pebisnis independen (terwaralaba) yang membeli hak untuk memiliki dan mengoperasikan satu unit atau lebih dalam sistem waralaba.

(25)

30

Menurut Kurtz (2008) “ Franchaise adalah pengaturan kontraktual yang disetujui oleh pedagang besar maupun pengecer untuk memenuhi kebutuhan operasi dari suatu pabrik produksi atau Franchise lainnya”.

c. Hak dan kewajiban Franchisee (terwaralaba) 1) Hak Franchisee

a) Mendapatkan perlengkapan penjualan.

b) Mennndapatkan 1 (satu) buah Outlet.

c) Pemakaian merk KTBR

d) Menggunakan dan melaksanakan Standard Operating Procedure (SOP) sebagai arahan kerja.

e) Berhak memiliki Outlet beserta semua peralatannya, kecuali SOP dan CD software (status pinjam pakai).

2) Kewajihan Franchisee

a) Bersemangat dan serius dalam usaha penjualan produk KTBR.

b) Melakukan fungsi kontrol terhadap tenaga pelaksana dalam semua kegiatan usaha.

c) Menerima, melaksanakan dan menjaga konsep sistem usaha bersama KTBR.

d) Membuat laporan keuangan tiap bulan dan menyerahkan pada PT. Baba Rafi Indonesia.

e) Menyediakan dana dalam semua aktifitas usaha.

f) Memberikan alternatif lokasi usaha.

g) Komitmen dengan perjanjian.

(26)

31

h) Membayar kewajiban setiap bulan secara Auto debet melalui rekening Bank Mandiri. Teknis pembayaran diatur dalam SOP.

i) Tidak menjalankan bidang usaha sejenis baik memakai nama Kebab Turki Baba Rafi" ataupun memakai nama dagang yang lain.

Gambar

Gambar 2.1 Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran
Gambar 2.2 Diagram Langkah – langkah Peramalan
Gambar 2.3 Diagram Fungsi – Fungsi Manajemen

Referensi

Dokumen terkait

Rumah Sakit Bhakti Yudha memiliki jumlah karyawan lebih dari 100 orang, namun karyawan yang terlibat dalam penggunaan teknologi informasi dan sistem informasi

Kaki tumpu adalah kaki yang menumpu pada tanah pada saat persiapan menendang dan merupakan titik berat badan. Posisi kaki tumpu akan menentukan arah lintasan

Berdasar pada beberapa kajian yang telah dilakukan, artikel ini lebih menitikberatkan peranan puri dan elitenya dalam politik di masa kontemporer dengan mengusung

11.6 Apabila dari hasil audit awal tahap 1 ditemukan hal-hal yang perlu diperbaiki oleh klien, maka klien wajib melakukan tindakan perbaikan dalam batas waktu

Sementara itu, tokoh masyarakat (termasuk tokoh adat) dapat mensosialisasikan HIV/AIDS serta narkoba dalam kelompok keluarga untuk mendorong keterlibatan mereka dalam

Surat rekomendasi dari IKARGI dan telah melunasi iuran anggota IKARGI sampai dengan 1 tahun terakhir (fotocopy bukti transfer dilampirkan dalam amplop beserta berkas

Pengujian dilakukan dengan Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengetahui kebenaran konsep teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan e- learning

project buffer di atas maka diketahui waktu penyangga untuk masing-masing pekerjaan, baik untuk pekerjaan pendahuluan, pembangunan gedung ruang komisi, pembangunan