• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Learning Management System (LMS) dan Jurnal Elektronik dalam Pembelajaran Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pemanfaatan Learning Management System (LMS) dan Jurnal Elektronik dalam Pembelajaran Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Jurusan Pendidikan Agama Islam

pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

Oleh:

Arif Arafah bin Katu NIM 20100116056

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2022

(2)

ii Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Arif Arafah bin Katu

NIM : 20100116056

Tempat/Tanggal Lahir : Enrekang, 23 Maret 1998 Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan Alamat : Jl. Sastra Raya No. A53

Judul : Pemanfaatan e-learning dan Jurnal Elektronik dalam Pembelajaran Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.

menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Samata, 28 September 2022 Penyusun,

Arif Arafah bin Katu NIM: 20100116056

(3)
(4)

ii

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas hadirat Allah swt. karena izin, rahmat, dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul ‚Pemanfaatan e-learning dan Jurnal Elektronik dalam Pembelajaran Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar‛. Selawat serta salam kemudian penulis panjatkan kepada suri teladan kita baginda Nabi Muhammad saw., dan juga para sahabat, keluarga serta pengikut-pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis sampaikan ucapan terima kasih secara khusus kepada ayahanda Abdul Kadir Katu dan ibunda Jumrawati Ali, saudari Nur Afifah binti Katu dan saudara Abdul Majid dan segenap keluarga atas doa, kesabaran, dan segala perhatian serta jasa-jasanya yang tidak pernah lelah dalam mendidik serta memberi cinta dan kasih sayang yang begitu tulus kepada penulis.

Selain itu, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Mardan, M.Ag., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Prof. Dr. H. Wahyuddin Naro, M.Hum., Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Perencanaan Keuangan, Prof. Dr.

Darussalam Syamsuddin, M.Ag., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, dan Dr. H. Kamaluddin Abunawas, M.Ag., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Lembaga, yang telah membina dan memimpin UIN Alauddin Makassar sebagai tempat penulis menuntut ilmu.

2. Dr. H. A. Marjuni, S.Ag., M.Pd.I., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan bersama Dr. M. Shabir U, M.Ag., Wakil Dekan I, Dr. Muh. Rusdi T, M.Ag., Wakil Dekan II, dan Dr. Ilyas, M.Pd., M.Si., Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

(5)

iii

Keguruan UIN Alauddin Makassar, yang telah memberikan petunjuk dan arahannya selama penyelesaian studi.

4. Dr. H. Muzakkir, M.Pd.I. dan Dr. H. Erwin Hafid, Lc., M.Th.I., M.Ed.

pembimbing I dan pembimbing II, yang telah memberikan arahan, dan pengetahuan baru dalam penyusunan skripsi ini, serta membimbing penulis sampai tahap penyelesaian.

5. Dr. Muljono Damopolii, M.Ag. dan Dr. Shabir U., M.Ag. dewan penguji I dan penguji II, yang telah memberikan banyak masukan, saran dan kritik untuk perbaikan skripsi ini.

6. Para dosen Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar dengan segala jerih payah dan ketulusan, membimbing dan memandu perkuliahan sehingga dapat memperluas wawasan keilmuan penulis.

7. Para staf Tata Usaha Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian administrasi selama perkuliahan dan penyelesaian studi penulis.

8. Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar beserta segenap staf beserta segenap staf yang telah menyiapkan literatur demi penyelesaian skripsi penulis.

9. Kepala Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan beserta segenap staf beserta segenap staf yang telah menyiapkan literatur demi penyelesaian skripsi penulis.

10. Pengelola dan seluruh staf Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah membantu dan mendukung saat proses penelitian.

11. Rekan-rekan seperjuangan di Jurusan Pendidikan Agama Islam Angkatan 2016 yang telah banyak membantu dan memberikan pengalaman dan kenangan yang tidak dapat terlupakan kepada penulis selama mengemban pendidikan di UIN Alauddin Makassar.

12. Muhadir Abd. Rasyid, S.I.P., Syarwan Dwi Putra, S.Pd., Ahmad Suriyadi, S.Pd., Jumadil Awal, S.Pd., Aan Dwi Mujaddid, S.Pd., La Ode Muhammad Mutakabbir, S.Pd. dan seluruh teman-teman yang telah memberikan dorongan dan bantuan dalam penyelesaian skripsi penulis.

(6)

iv

me, I wanna thank me for doin’ all this hard work, I wanna thank me having no days off, I wanna thank me for never quitting, I wanna thank me for always being given and tryna give more than i recieve, I wanna thank me for tryna do more right than wrong, and I wanna thank me for just being me all this hard time.

Upaya penulisan dan penyusunan skripsi telah dilakukan secara maksimal.

Untuk itu, demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang membangun, senantiasa diharapkan. Akhirnya semoga skripsi ini memberi manfaat bagi semua pembaca, dan terkhusus kepada penulis sendiri. Amin.

Makassar, 28 September 2022 Penulis,

Arif Arafah bin Katu NIM: 20100116056

(7)

v

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

HALAMAN JUDUL ... iii

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... v

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN DAN SINGKATAN ... vii

ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus ... 9

C. Rumusan Masalah ... 10

D. Kajian Pustaka ... 10

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 14

BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 17

A. Pembelajaran dan E-Learning Berbasis Website ... 17

B. Sumber Belajar ... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 60

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ... 60

B. Pendekatan Penelitian ... 61

C. Sumber Data ... 62

D. Metode Pengumpulan Data ... 63

E. Instrumen Pengumpulan Data ... 66

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 67

BAB IV E-LEARNING DAN JURNAL ELEKTRONIK PADA PEMBELAJARAN MAHASISWA JURUSAN PAI FTK UIN ALAUDDIN MAKASSAR ... 69

A.Realitas Keberadaan Jurnal Elektronik di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar ... 69

B.Realitas Pembelajaran dan Pemanfaatan E-Learning Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Angkatan 2018 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar ... 92

C.Pemanfaatan Jurnal Elektronik dalam Pembelajaran Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Angkatan 2018 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar ... 100

(8)

vi

B.Implikasi Penelitian ... 110

DAFTAR PUSTAKA ... 111

LAMPIRAN ... 113

RIWAYAT HIDUP ... 124

(9)

vii

Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat dilihat pada tabel berikut:

1. Konsonan

Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’).

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

ا alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

ب ba b be

ت ta t te

ث s\a s\ es (dengan titik di atas)

ج jim j je

ح h}a h} ha (dengan titik di bawah)

خ kha kh ka dan ha

د dal d de

ذ z\al z\ zet (dengan titik di atas)

ر ra r er

ز zai z zet

س sin s es

ش syin sy es dan ye

ص s}ad s} es (dengan titik di bawah)

ض d{ad d} de (dengan titik di bawah)

ط t}a t} te (dengan titik di bawah)

ظ z}a z} zet (dengan titik di bawah)

ع ‘ain apostrof terbalik

غ gain g ge

ؼ fa f ef

ؽ qaf q qi

ؾ kaf k ka

ؿ lam l el

ـ mim m em

ف nun n en

و wau w we

هػ ha h ha

ء hamzah apostrof

ى ya y ye

(10)

viii

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:

C onto h:

َ فْي: kaifa َ ك

َ ؿْو ه : haula 3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Contoh:

َ تا م : ma>ta ى م ر : rama>

َ لْيِق : qi>la

َُتْوُ يَ : yamu>tu

Tanda Nama Huruf Latin Nama

َ ا fath}ah a a

َِا Kasrah i i

َُا d}amah u u

Tanda Nama Huruf Latin Nama

َْى ى fath}ah dan ya>’ ai a dan i

َْو ػى fath}ah dan wau au a dan u

Harakat dan Huruf Nama Huruf dan

Tanda Nama

ى

ﹶ ... اﹶ... fath}ah dan alif atau ya>’ a> a dan garis di atas

ىى kasrah dan ya>’ i> i dan garis di atas

وُى d}amah dan wau u> u dan garis di atas

(11)

ix

atau mendapat harakat fath}ah, kasrah, dan d}ammah, transliterasinya adalah [t].

Sedangkan ta>’ marbu>t}ah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah [h].

Kalau pada kata yang berakhir dengan ta>’ marbu>t}ah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta>’marbu>t}ah itu ditransliterasikan dengan ha (h).

Contoh:

َِؿا فْطَ ْلْاَُة ضْو ر : raud}ah al-at}fal>

َُة لِضا فْلاَُة نْػيِد مْل ا : al-madi>nah al-fa>d}ilah

َُة مْكْلْ ا : al-h}ikmah 5. Syaddah (Tasdi>d)

Syaddah atau tasydi>d yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda tasydi>d (َﹼ ), dalam transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.

Contoh:

َ انَّب ر : rabbana>

ا نْػيَّ نَ : najjaina>

َ ق ْلْ ا : al-haqq

َ مِّعُػن : nu‚ima

َ وُد ع : ‘aduwwun

Jika huruf ى ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah (( maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah menjadi i>. َّيِى

Contoh:

َ يِل ع : ‘ali> (bukan ‘Aliyy atau ‘Aly)

َ ِبَ ر ع : ‘arabi> (bukan ‘Arabiyy atau ‘Araby) 6. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf ؿا(alif lam ma‘arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi seperti biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar (-)

(12)

x

َُة ل زْلَّزل ا : al-zalzalah (bukan az-zalzalah)

َُة ف سْل فْل ا : al-falsafah

َُد لاِبْل ا : al-bila>du 7. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (’) hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

Contoh:

َ فْوُرُمَْأ ت : ta’murun>

َُعْوَّػنل ا : al-nau‘

َ ءْي ش : syai’un

َُتْرِمُأ : umirtu

8. Penulisan Kata Arab yang Lazim Digunakan dalam Bahasa Indonesia Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, atau lazim digunakan dalam dunia akademik tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya, kata al-Qur’an (dari al-Qur’a>n), alhamdulillah, dan munaqasyah. Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka harus ditrans-literasi secara utuh.

Contoh:

Fi> Zila>l al-Qur’a>n

al-Sunnah qabl al-tadwi>n 9. Lafz} al-Jala>lah (للها)

Kata ‚Allah‛ yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagai mud}a>f ilaih (frasa nominal), ditransliterasi tanpa huruf hamzah.

Contoh:

َِللهاَُنْيِدdi>nulla>h للهَاِبbilla>h

Adapun ta>’ marbu>t}ah di akhir kata yang disandarkan kepada lafz} al- jala>lah, ditransliterasi dengan huruf [t].

(13)

xi 10. Huruf Kapital

Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All Caps), dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK, dan DR). Contoh:

Wa ma> Muh}ammadun illa> rasu>l

Inna awwala baitin wud}i‘alinna>si lallaz\i> bi Bakkata muba>rakan Syahru Ramad}a>n al-laz\i> unzila fi>h al-Qur’a>n

Nas}i>r al-Di>n al-T{u>si>

Abu> Nas}r al-Fara>bi>

Al-Gaza>li>

Al-Munqiz\ min al-D}ala>l

Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibn (anak dari) dan Abu>

(bapak dari) sebagai nama kedua terakhirnya, maka kedua nama terakhir itu harus disebutkan sebagai nama akhir dalam daftar pustaka atau daftar referensi.

Contoh:

11. Daftar Singkatan

Beberapa singkatan yang dibakukan adalah:

swt. = subh}a>nahu> wa ta‘a>la>

saw. = s}allalla>hu ‘alaihi wa sallam a.s. = ‘alaihi al-sala>m

Abu> al-Wali>d Muh}ammad Ibn Rusyd, ditulis menjadi: Ibn Rusyd, Abu> al-Wali>d Muh}ammad (bukan: Rusyd, Abu> al-Wali>d Muh}ammad Ibn)

Nas}r H{a>mid Abu> Zaid, ditulis menjadi: Abu> Zaid, Nas}r H{a>mid (bukan: Zaid, Nas}r H{ami>d Abu>)

(14)

xii SM = Sebelum Masehi

l. = Lahir tahun (untuk orang yang masih hidup saja) w. = Wafat tahun

QS …/…: 4 = QS al-Baqarah/2: 4 atau QS Āl ‘Imrān/3: 4 HR = Hadis Riwayat

(15)

xiii

NIM : 20100116056

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : Pemanfaatan e-learning dan Jurnal Elektronik dalam Pembelajaran Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

Dalam skripsi ini dibahas tentang pemanfaatan jurnal elektronik dalam pembelajaran mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar. Rumusan masalah penelitian ini, yaitu:

1) Bagaimana realitas jurnal elektronik di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar? 2) Bagaimana realitas pembelajaran mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar? 3) Bagaimana dinamika pemanfaatan jurnal elektronik dalam pembelajaran mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar?

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Angkatan 2018 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, website Lentera (Learning Center Area) e-learning dan website Lentera Pendidikan. Teknik analisis data penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil dari penelitian menunjukkan. 1) Realitas jurnal elektronik di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan saat ini berjumlah 18 jurnal aktif dengan 3 jurnal pengajuan akreditasi, 5 jurnal terakreditasi Sinta 4, 3 jurnal terakreditasi Sinta 3, dan Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang terakreditasi Sinta 2. 2) Realitas Pembelajaran mahasiswa saat ini masih memakai sistem dalam jaringan (daring) dengan menggunakan Lentera e- learning. Mahasiswa mengakses Lentera ketika ada arahan dari dosen. Adapun proses perkuliahan menggunakan model Teacher Centered Learning dan metode Resitasi. 3) Mahasiswa memanfaatkan jurnal Lentera Pendidikan dengan mengaksesnya melalui internet untuk kebutuhan pembelajaran. Mahasiswa menyarankan agar lebih menyosialisasikan cara penggunaan dan menyebarluaskan informasi mengenai jurnal Lentera Pendidikan.

Implikasi penelitian ini diharapkan para pengajar lebih mengembangkan model atau metode pembelajaran untuk saat ini agar lebih maksimal dan pengelola, seluruh staf Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah bisa lebih mengembangkan fitur yang tersedia dalam situs.

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan adalah sumber terpenting dalam perkembangan zaman.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, khususnya di bidang teknologi dan informasi, membuat akses tentang ilmu pengetahuan menjadi semakin dipermudah. Informasi yang dihasilkan saat ini juga mengalami perkembangan yang signifikan dari bentuk pengolahan serta penelusuran untuk dilayankan kepada masyarakat. Selain itu, informasi saat ini tidak hanya disediakan dalam format tercetak saja tetapi juga telah disediakan dalam format digital.

Kemajuan pada bidang teknologi informasi dan komunikasi membawa banyak perubahan mendasar dalam kehidupan manusia yang mana telah berhasil menciptakan masyarakat yang diperkuat oleh informasi. Kemajuan tersebut juga menyebabkan pesatnya dinamika pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini mengalami peningkatan yang luar biasa. Pembahasan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan firman Allah swt. dalam QS Yu>nus/10: 101 yang berbunyi:

َِضْر ْلْا وَ ِتا وا مَّسلاَ ِفَِا ذا مَاوُرُظناَِلُق

َ ۚ

َن عَُرُذ نلا وَُتا ي ْلْاَ ِنِْغُػتَا م و

َ فوُنِمْؤُػيَ َّلٍََّـْو ػق

َ

Terjemahnya:

Katakanlah: Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.1

Surah Yunus memiliki kandungan terkait ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui ayat tersebut, Allah swt. memerintahkan umat manusia untuk

1Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah (Bandung: Syamil Quran, 2012), h.

220.

(17)

memperhatikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta ini seperti jalannya tata surya yang teratur dan tepat waktu, pergantian malam dan siang, air hujan turun ke bumi dan sebagainya. Allah swt. memerintahkan kepada manusia agar melakukan pengkajian dan penelitian terhadap alam semesta beserta isinya.

Sesungguhnya semua ciptaan Allah itu terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi orang yang berpikir dan yakin terhadap hasil ciptaan-Nya.

Dewan Penyelenggara Penafsir Al-Qur’an menjelaskan, Allah swt.

memerintahkan Rasul-Nya, agar dia menyeru kepada mereka (orang-orang yang tidak beriman) atas segala kejadian di langit dan di bumi. Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban langit yang penuh dengan bintang-bintang, matahari, dan bulan, keindahan pergantian malam dan siang, air hujan, menghidupkan bumi yang mati, menumbuhkan tanaman-tanaman, dan pohon- pohonan dengan buah beraneka ragam rasanya. Hewan-hewan dengan bentuk dan warna yang bermacam-macam hidup di atas bumi, lembah yang luas, daratan yang subur, samudera yang penuh dengan ikan, pada kesemuanya itu terdapat tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah swt. bagi orang-orang yang berpikir dan beriman kepada-Nya. Namun, bagi mereka yang tidak beriman terhadap seluruh kuasa-Nya tidaklah bermanfaat ini semua.2

Hikmah dari surah Yunus ayat 101 dan tafsir-tafsir tersebut adalah kita sebagai manusia harus menambah dan memperkuat iman kita kepada Allah swt.

yang telah menciptakan alam semesta ini dan Dia pula yang mengatur seluruh kehidupan yang ada di bumi ini. Selain itu, poin penting dari ayat dan tafsir juga ialah memacu umat manusia untuk berlomba dalam menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan sebagai sumber motivasi dan semangat dalam mencari ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya. Sehingga dari ilmu-ilmu yang

2 Dewan Penyelenggara Penafsir Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Jilid IV (Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 1995), h. 450.

(18)

ditemukan dan dikembangkan tersebut bisa bermanfaat dan berguna bagi kepentingan umat manusia.

Kemajuan teknologi saat ini telah dimanfaatkan masyarakat dalam mengelola, menggunakan, dan mencari informasi yang dibutuhkan. Pertumbuhan yang luar biasa di bidang teknologi informasi telah menciptakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai dan mempunyai nilai pikir nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan.3

Di zaman sekarang ini, banyak sekali lembaga ataupun penyedia informasi yang tersedia. Mulai dari perpustakaan, toko-toko buku, jurnal, blog, forum atau situs-situs penyedia informasi, e-book dan e-jurnal. Akibat dari pesatnya perkembangan media teknologi informasi dan komunikasi mengakibatkan banyak hal berkembang secara luar biasa banyak hal yang dapat di akses menggunakan media elektronik. Terlebih disaat masa-masa pandemi seperti saat sekarang ini, yang mengharuskan segala bentuk kegiatan yang bersifat berkerumun atau berkumpul dengan banyak orang dihilangkan.

Berkaitan dengan keadaan tersebut, mahasiswa melakukan kegiatan pembelajaran secara daring atau berbasis online, sehingga seluruh instansi perkuliahan melakukan berbagai macam cara atau terobosan yaitu dengan menyediakan pembelajaran berbasis web. Salah satu instansi yang melakukan terobosan tersebut yaitu Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar membuat terobosan tersebut agar mahasiswa yang sedang mengalami perkuliahan daring bisa lebih nyaman dan leluasa dalam melakukan pembelajaran dimasa pandemi seperti saat sekarang ini.

3Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), h.

135.

(19)

Terobosan tersebut ialah Lentera (Learning Center Area) yang merupakan ruang atau tempat pembelajaran mahasiswa secara online atau biasa disebut dengan e-learning. Dengan model virtual class akan membantu dosen dalam mengajar dan memudahkan mahasiswa dalam proses perkuliahan atau pembelajaran. Terobosan ini dilakukan dengan sedemikian rupa agar pembelajaran yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa tidak terhambat akibat masa pandemi yang mengharuskan melalukan segala bentuk perkuliahan menjadi daring (dalam jaringan).

Sehubungan dengan hal tersebut, tentu bukan hanya pembelajaran yang dilakukan secara online, akses untuk mendapatkan informasi atau sumber informasi dalam melakukan pembelajaran juga harus online. Sehingga banyak dari para mahasiswa lebih cenderung mengakses sumber informasi tidak hanya buku yang tersedia, melainkan mengakses sumber informasi dari internet atau akses Google. Mengakses internet tidak hanya mendapatkan informasi yang bersifat umum, banyak artikel, situs, bahkan jurnal elektronik yang terdapat dalam internet, sehingga akses ke dalam internet lebih sering di saat sekarang ini dibandingkan akses untuk ke perpustakaan.

Hal inilah yang penulis sadari bahwa sarana pembelajaran dan sumber belajar saat ini semuanya berbasis daring yang memudahkan mahasiswa dalam melakukan pembelajaran. E-learning sebagai bentuk sarana pembelajaran yang menampung tugas-tugas perkuliahan ataupun segala bentuk yang terkait dengan pembelajaran secara daring, serta jurnal Lentera Pendidikan yang dapat dijadikan oleh mahasiswa sebagai bentuk referensi atau sumber informasi dalam pembelajaran mereka.

Pentingnya sebuah jurnal tidak lepas dari kesadaran akademik untuk memanfaatkan jurnal tersebut sebagai penelitian dan penulisan sebuah karya tulis

(20)

ilmiah dengan menjadikan jurnal sebagai acuan referensi ilmiah. Pentingnya jurnal digunakan karena menyajikan isu-isu, teori-teori atau temuan-temuan terbaru tentang masalah-masalah tertentu di bidangnya dan di dalam jurnal ilmiah dapat ditemukan data terbaru atau penafsiran kembali studi terdahulu.

Perkembangan information and communication technology (ICT) dalam beberapa tahun terakhir ini memberikan dampak yang sangat luar biasa dalam perkembangan ranah penerbitan informasi digital elektronik. Akibatnya informasi yang dihasilkan pada kecepatan intens dari seluruh dunia melalui web untuk semua tema sekarang lebih sering diterbitkan dengan bentuk jurnal elektronik (e-jurnal). Biasanya e-jurnal yang diterbitkan sama atau setara dengan jurnal tercetak seperti biasa tetapi akhir-akhir ini ada peningkatan jurnal ilmiah sehingga yang diterbitkan hanya berbentuk elektronik. Akibatnya, e-jurnal telah muncul sebagai komponen yang penting dari sumber daya informasi dan memainkan peran yang sangat penting dalam distribusi informasi utama.4

Keberadaan jurnal elektronik menjadi tren di kalangan perguruan tinggi sebagai referensi penelitian yang memuat isu terkini dari hasil-hasil penelitian.

jurnal elektronik juga semakin penting seiring berjalannya waktu dengan segala bentuk kebutuhan bukan hanya dari kalangan masyarakat umum yang ingin mendapat informasi ilmiah, tetapi juga sampai ke ranah pendidikan, baik di sekolah, perpustakaan umum, maupun mahasiswa di segala tingkatan.

Menurut Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang membahas Sumber Daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi

4Jamaluddin, ‚Mengenal Elektronik Jurnal dan Manfaatnya bagi Pengembangan Karier Pustakawan‛, JUPITER UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin 14, no. 2 (2015): h. 38-39.

(21)

tenaga kependidikan masyarakat, dana, sarana, dan prasarana.5 Kemudahan akses jurnal elektronik melalui media internet memberikan peluang bagi mahasiswa untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan maupun informasi akademis secara mandiri.

Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa tersedianya sarana informasi yang begitu mudah didapatkan oleh mahasiswa melalui berbagai media informasi menyebabkan terjadinya perilaku plagiarisme di kalangan mahasiswa. Pencarian sumber digital akan efektif apabila didasari dengan bukan hanya kemampuan teknis, juga kemampuan dalam aspek kognitif di mana mahasiswa untuk berpikir kritis dan kesadaran mengenai isu-isu etika, moral, dan hak cipta.6

Pemanfaatan jurnal elektronik memberikan peluang yang sangat baik untuk mengakses informasi ilmiah yang sebelumnya berada di luar jangkauan secara global dikarenakan masih berbentuk majalah/cetak ilmiah. Jurnal elektronik memiliki keuntungan yang lebih besar karena tidak memerlukan ruang fisik (seperti tempat, kertas, dll.) dan jurnal elektronik dapat di akses tanpa ada hambatan geografis secara global menjadikan jurnal elektronik bisa di akses secara internasional.

Pemanfaatan jurnal elektronik di kalangan mahasiswa masih kurang memanfaatkan jurnal elektronik yang ada dalam penulisan karya tulis ilmiah.

Bahasa yang digunakan pada jurnal cenderung sulit dipahami karena menggunakan bahasa ilmiah, keberadaan Google memudahkan mereka memperoleh referensi yang lebih cepat menyebabkan kurangnya referensi yang berkualitas yang dapat menjadi acuan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Uraian

5Republik Indonesia, Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bandung: Fokus Media, 2003), h. 7.

6Kurnia Sholihah, ‚Analisis Literasi Digital: Studi Pemanfaatan Jurnal Elektronik oleh Mahasiswa Magister Manajemen di Perpustakaan UKSW Salatiga‛, Tesis, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2015), h. 4.

(22)

di atas tentang memperoleh informasi. Allah swt. berfirman dalam QS al- H{ujura>t/49: 6 yang berbunyi:

اوُنَّػي ػب ت ػفٍَإ ب نِبَ قِسا فَْمُك ءا جَفِإَاوُن مآَ نيِذَّلاَا ه ػي أا ي

َْمُتْل ع ػفَا مَ ٰى ل عَاوُحِبْصُت ػفٍَة لا ه ِبَِاًمْو ػقَاوُبيِصُتَف أ َ

. ينِمِدا ن

Terjemahnya:

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah pada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.7

Ayat ini merupakan salah satu dasar diterapkan agama dalam kehidupan sosial sekaligus merupakan tuntunan logis bagi penerimaan dan pengalaman suatu berita, kehidupan manusia dan interaksinya harus didasarkan dengan hal- hal yang di ketahui dengan jelas. Manusia sendiri tidak bisa menjangkau seluruh informasi, karena itu dia membutuhkan pihak lain. Pihak lain itu yang jujur dan memiliki integritas sehingga hanya menyampaikan hal-hal yang benar dan ada pula sebaliknya, karena itu berita harus disaring, dikhawatirkan jangan sampai seorang melangkah tidak jelas dan dalam ayat di atas disebut sebagai kebodohan.8

Jurnal elektronik memiliki akses yang bebas dan mudah terkecuali para pengguna yang harus lebih menghargai para pembuat jurnal terhadap undang- undang hak cipta. Akses pada jurnal elektronik oleh mahasiswa belum diketahui secara jelas kemampuan dalam memanfaatkannya untuk menunjang proses pembelajaran mereka secara efektif, karena data laporan akses database jurnal elektronik hanya memperlihatkan kuantitas jumlah pengguna. Sehingga, peningkatan pemanfaatan jurnal elektronik menarik untuk diteliti lebih lanjut

7Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah (Bandung: Syamil Quran, 2012), h.

512.

8M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’`an.

(Jakarta : Lentera Hati, 2002), h. 128

(23)

mengenai tingkat pemanfaatan jurnal elektronik bagi mahasiswa dalam pembelajaran mereka.

Begitu pula di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar tentang penggunaan atau pemanfaatan jurnal elektronik yang lebih mengarah ke jumlah pengguna jurnal elektronik dibandingkan dengan bentuk pemanfaatan jurnal elektronik, sehingga data untuk mengetahui pemanfaatan jurnal elektronik di UIN Alauddin masih minim termasuk di setiap fakultas. Setiap fakultas memiliki sumber rujukan masing-masing, termasuk perpustakaan. Perpustakaan fakultas biasanya menyediakan buku-buku dan skripsi para wisudawan UIN Alauddin Makassar di fakultas masing-masing sesuai dengan jurusan yang ada di fakultas tersebut.

Selain pemanfaatan perpustakaan, para dosen fakultas Tarbiyah dan Keguruan juga mengembangkan jurnal elektronik sebagai bentuk pemanfaatan sumber informasi selain buku. Sebagai bentuk peningkatan kualitas pembelajaran, sumber informasi yang merupakan salah satu hal paling penting juga harus ditingkatkan, dengan adanya jurnal elektronik yang dikembangkan oleh fakultas atau jurusan dapat menjadi peningkatan kualitas pembelajaran mahasiswa, baik mahasiswa tingkat sarjana, mahasiswa tingkat magister maupun mahasiswa tingkat doktor.

Jurnal yang terdapat pada fakultas Tarbiyah dan Keguruan berjumlah 18 jurnal sebagai total, baik yang dikelola oleh jurusan atau bahkan dikelola oleh fakultas. Salah satu jurnal elektronik yang dikembangkan fakultas Tarbiyah dan Keguruan adalah Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Jurnal tersebut merupakan jurnal dengan akreditasi tertinggi untuk saat ini dibandingkan dengan jurnal yang lainnya yaitu terakreditasi Sinta 2. Sebagai jurnal dengan akreditasi yang tinggi, tidak menutup kemungkinan bahwa jurnal

(24)

tersebut banyak memikat para penulis-penulis yang hebat untuk memasukkan tulisannya, sehingga jurnal Lentera Pendidikan menjadi salah satu jurnal yang direkomendasikan bagi para mahasiswa untuk menjadikannya rujukan atau referensi dalam pembelajaran mereka.

Berangkat dari hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait e-learning Lentera sebagai sarana pembelajaran mahasiswa saat ini dan jurnal Lentera Pendidikan serta perannya selama ini sebagai sumber informasi dalam pembelajaran mahasiswa.

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

Fokus penelitian adalah pemusatan fokus terhadap pokok penelitian yang akan dilakukan. Fokus penelitian merupakan garis besar dalam penelitian yang yang bermanfaat agar observasi dan analisa hasil penelitian akan menjadi terarah.

Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah pemanfaatan jurnal elektronik dalam pembelajaran.

Tabel 1. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

Fokus Penelitian Deskripsi Fokus

Pemanfaatan Learning Management System dan Jurnal Lentera Pendidikan dalam Pembelajaran

Learning Management System (LMS) yang dimaksud dalam penelitian ini ada e-learning Lentera yang dikelolah oleh PUSTIPAD untuk kebutuhan perkuliahan semua mata kuliah mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2018 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

(25)

Pemanfaatan jurnal Lentera Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu bagaimana Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2018 UIN Alauddin Makassar dalam memanfaatkan jurnal tersebut untuk kebutuhan pembelajaran ataupun proses perkuliahannya dengan cara mengakses secara langsung jurnal tersebut.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini ialah:

1. Bagaimana realitas jurnal elektronik di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar?

2. Bagaimana realitas pembelajaran online mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar?

3. Bagaimana pemanfaatan jurnal elektronik dalam pembelajaran mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar?

D. Kajian Pustaka

Dalam kajian pustaka ini akan dikemukakan sejumlah hasil penelitian terdahulu yang berkaitan erat dengan penelitian skripsi ini, tetapi dengan judul dan sudut pandang yang berbeda sebagai berikut.

Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Aris Budiman, Ardian Arifin, dan Ferry Marlianto dengan judul ‚Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Learning pada SMK di Pontianak‛. Hasil penelitian mereka menunjukkan

(26)

bahwa Pengembangan media pembelajaran berbasis e-learning dilakukan dengan menentukan tujuan awal, penggunaan teknologi informasi, target yang akan dicapai. Media pembelajaran berbasis e-learning terdiri dari media pembelajaran berbasis web, kumpulan bahan ajar, video conference, dan chatting yang dapat digunakan di lapangan dengan beberapa kali revisi sebelum dinyatakan layak digunakan dan diuji coba. Respons guru dan peserta didik terhadap media pembelajaran berbasis e-learning mendapat penelitian pada saat uji coba dinyatakan ‚Layak‛.9

Perbedaan penelitian tersebut dengan yang penulis teliti terletak dalam bentuk pemanfaatannya. Penelitian yang dilakukan oleh Aris Budiman, Ardian Arifin, dan Ferry Marlianto tersebut tentang pengembangan media pembelajaran e-learning sedangkan penulis ingin meneliti pemanfaatan media pembelajaran e- learning Lentera pada pembelajaran mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.

Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Dede Kurniawan dengan judul

‚Perbedaan Penggunaan Media Pembelajaran e-Learning berbasis Website dan Media Powerpoint pada Pelajaran Sosiologi Materi Interaksi Sosial terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta‛.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perbedaan Penggunaan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Website dan Media Powerpoint Pada Pelajaran Sosiologi Materi Interaksi Sosial Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta. Hasil pretest siswa pada kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan sebelum penggunaan E-Learning berbasis Website pada kelas

9 Aris Budiman, Ardian Arifin, dan Ferry Marlianto, ‚Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada SMK di Pontianak.‛, Jurnal Nasional Komputasi dan Teknologi Informasi 2 (2019): h. 134.

(27)

eksperimen dan penggunaan media powerpoint pada kelas kontrol. Kemampuan awal siswa pada kedua kelompok tersebut hampir sama rata. 10

Perbedaan penelitian tersebut dengan yang akan penulis teliti terletak dalam bentuk pemanfaatannya. Penelitian yang dilakukan oleh Dede Kurniawan tersebut tentang perbedaan media pembelajaran e-learning dengan media pembelajaran Powerpoint sedangkan penulis hanya meneliti pemanfaatan media pembelajaran e-learning pembelajaran mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nurlaili Muharram dengan judul

‚Pemanfaatan Jurnal Elektronik sebagai Sumber Belajar (Studi Kasus Pada Mahasiswa FITK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)‛.

Hasil dari Penelitiannya adalah bahwa jurnal elektronik dapat memberikan manfaat dan dapat meningkatkan pola belajar mahasiswa di lingkungan FITK dalam hal 1) Jurnal elektronik membantu mahasiswa dalam hal sumber belajar, 2) Jurnal elektronik membantu mahasiswa dalam mengerjakan tugas, 3) Jurnal elektronik membantu mahasiswa dalam mengerjakan tugas kelompok, 4) Jurnal elektronik membantu mahasiswa dalam menghemat waktu belajar, 5) Jurnal elektronik mempermudah dalam kegiatan belajar, membantu mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, maupun di luar kelas, 6) Jurnal elektronik membantu mahasiswa mendapatkan mencari artikel yang akurat dan terbaru.11

10Dede Kurniawan, ‚Perbedaan Penggunaan Media Pembelajaran e-Learning berbasis Website dan Media Powerpoint pada Pelajaran Sosiologi Materi Interaksi Sosial terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta‛, Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2013), h. 114.

11Nurlaili Muharram, ‚Pemanfaatan Jurnal Elektronik sebagai Sumber Belajar (Studi Kasus Pada Mahasiswa FITK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)‛, Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2020), h. 71-72.

(28)

Perbedaan penelitian tersebut dengan yang akan penulis teliti terletak pada sumber data. Penelitian yang dilakukan oleh Nurlaili Muharram tersebut meneliti pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sedangkan penulis ingin meneliti Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dalam pemanfaatan jurnal elektronik sebagai sumber belajar.

Keempat, Penelitian yang dilakukan oleh Nadya Safitri ‚Pemanfaatan Jurnal Elektronik Bidang Kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan oleh Pemustaka‛ Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta‛. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya mahasiswa yang memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dikarenakan mahasiswa dalam pencariannya memenuhi kebutuhan informasi akademisnya memerlukan informasi-informasi yang akurat serta up-to-date dengan perkembangan zaman.

Sehingga mereka memilih untuk menggunakan jurnal elektronik bidang kesehatan yang berisikan informasi yang akurat dan terbaru mengenai bidang kesehatan.12

Perbedaan penelitian tersebut dengan yang akan penulis teliti terletak dalam bentuk pemanfaatannya. Penelitian yang dilakukan oleh Nadya Safitri tersebut tentang pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan sedangkan penulis meneliti pemanfaatan jurnal elektronik yang berkaitan dengan

12Nadya Safitri, ‚Pemanfaatan Jurnal Elektronik bidang Kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan oleh Pemustaka‛, Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017), h. 99-101.

(29)

pembelajaran mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.

Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Harisyah dan Muhammad Azwar dengan judul ‚Pemanfaatan Jurnal Elektronik oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar‛. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa yang menjadi pemanfaatan dalam peelitian mereka adalah keberadaan jurnal elektronik yang telah dilanggan oleh UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin Makassar agar civitas kampus memiliki bahan bacaan yang lain pada umumnya seperti buku, laporan, tesis, atau disertasi dan lain sebagainya.

Teknik pemanfaatan jurnal elektronik oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar yaitu sebagai output aktual dan output target yaitu, pertama, pemanfaatan jurnal elektronik untuk tugas perkuliahan, kedua, pemanfaatan jurnal elektronik untuk bahan persentase dan penelitian, ketiga, pemanfaatan jurnal elektronik yang mudah di akses, keempat, jurnal elektronik yang menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan, kelima, kelengkapan jurnal elektronik dalam pemanfaatannya.13

Perbedaan penelitian tersebut dengan yang akan penulis teliti terletak dalam bentuk pemanfaatannya. Penelitian yang dilakukan oleh Harisyah dan Muhammad Azwar tersebut tentang pemanfaatan jurnal elektronik bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran sedangkan penulis meneliti pemanfaatan jurnal elektronik dalam pembelajaran mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

13Harisyah dan Muhammad Azwar, ‚Pemanfaatan Jurnal Elektronik oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar‛, Jurnal Khizanah Al-Hikmah 3, no. 1 (2014): h. 87.

(30)

1. Tujuan Penelitian

Penelitian pada dasarnya bertujuan untuk mendeskripsikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan pada rumusan masalah. Tujuan penelitian ini dirumuskan adalah:

a. Untuk mendiskripsikan realitas keberadaan jurnal elektronik di UIN Alauddin Makassar.

b. Untuk mendiskripsikan realitas pembelajaran mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.

c. Untuk mendiskripsikan pemanfaatan jurnal elektronik dalam pembelajaran mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Teoretis

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah untuk memperluas dunia ilmu pendidikan.

2) Memberikan sumbangan untuk peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia.

b. Manfaat Praktis

1) Dapat digunakan dalam upaya pengembangan pembelajaran sekaligus sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkan model pembelajaran 2) Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan referensi untuk melakukan kajian

lebih lanjut.

(31)
(32)

17 BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Pembelajaran dan Learning Management System 1. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran disebut juga kegiatan pembelajaran (instruksional) adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif tertentu dalam kondisi tertentu. Jadi inti dari pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar proses belajar pada diri peserta didik.

Secara sederhana, istilah pembelajaran (instruction) bermakna sebagai ‚upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan‛. Pembelajaran juga berasal dari kata belajar. Belajar merupakan suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan serta sikap.

Berhasil tidaknya kegiatan belajar akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terlibat dalam proses pembelajaran itu sendiri yakni peserta didik (siswa/mahasiswa), pengajar/pendidik (guru, dosen, mentor, dll), sarana dan prasarana serta penilaian. Pembelajaran yang pula dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat peserta didik belajar.1

Dalam sebuah kegiatan pembelajaran tidak dapat lepas kaitannya dengan kegiatan belajar dan mengajar, karena dalam sebuah kegiatan pembelajaran terdapat

1Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rasdakarya Offset, 2016), h. 4.

(33)

aktivitas belajar dan mengajar yang berjalan. Proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar.

Dalam UU Sisdiknas 2003 Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran secara luas dapat diartikan kegiatan seorang tenaga pendidik dalam melakukan kegiatan sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi dan mengubah perilaku anak didik. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil jika pendidikan itu dapat berjalan sesuai dengan sistem kurikulum yang dipakai dalam lembaga pendidikan dalam sebuah proses pembelajaran itu terjadi.

Sedangkan menurut Hamalik dalam Raoda proses pembelajaran merupakan suatu proses terjadinya interaksi antara pelajar, pengajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka satuan waktu tertentu.2 Adapun Trianto mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.3

2Raoda, ‚Persepsi Pemustaka tentang Perpustakaan Dalam Menunjang Proses Belajar Mengajar di Perpustakaan SMPN 2 Tanete Rilau Kabupaten Barru‛, Skripsi (Makassar: Fakultas Adab dan Humaniora. 2006), h. 162.

3Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif (Jakarta: Kencana, 2010), h. 17.

(34)

Pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian tujuan dan penguasaan sejumlah kompetensi dan indikatornya sebagai gambaran hasil belajar. Pembelajaran dari sisi guru seringkali ditukar makna dengan

‚teaching‛ (mengajar). Oleh karena itu, manakala ditemukan konsepsi ‚teaching‛ , maka esensi maknanya tidak berbeda.

Pada dasarnya pembelajaran merupakan kegiatan yang terencana yang mengondisikan/merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh sebab, itu kegiatan pembelajaran akan bermuara pada dua kegiatan pokok. Pertama, bagaimana orang melakukan tingkah laku melalui kegiatan belajar. Kedua, bagaimana orang melakukan tindakan penyimpangan ilmu pengetahuan melalui kegiatan mengajar. Dengan demikian makna pembelajaran merupakan kondisi eksternal kegiatan belajar yang antara lain dilakukan oleh guru dalam mengondisikan seseorang untuk belajar.4

Paparan di atas mengilustrasikan bahwa belajar merupakan proses internal peserta didik, dan pembelajaran merupakan kondisi eksternal belajar. Dari segi guru, belajar merupakan akibat tindakan pembelajaran. Untuk lebih jelas mengenai pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:5

4Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rasdakarya Offset, 2016), h. 5.

5Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, h. 6.

(35)

Tabel 2. Perbedaan Konsep dan Sudut Pandang Belajar

Konsep Sudut Pandang

Belajar (learning) Mengajar (teaching) Pembelajaran (instruction)

Peserta didik/pembelajar Pendidik/pengajar

Interaksi antara peserta didik, pendidik, dan atau media /sumber belajar.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dipahami bahwa proses pembelajaran sebagai suatu proses interaksi antara guru dan peserta didik akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang berlangsung dalam suatu lokasi dan jangka waktu tertentu.

Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antar guru dengan peserta didik, tetapi berupa interaksi edukatif.

b. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran menurut Sugandi dkk. adalah membantu peserta didik agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku peserta didik. Tujuan pembelajaran menggambarkan kemampuan atau tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai oleh peserta didik setelah mereka mengikuti suatu proses pembelajaran.6

6Achmad Sugandi, dkk., Teori Pembelajaran (Semarang: UPT MKK UNNES, 2004), h. 25.

(36)

Menurut Wina Sanjaya tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh peserta didik setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu.7 Sementara itu, Slavin dalam Sudirman menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik pada akhir periode pembelajaran.8 Sedangkan Robert F. Mager dalam Hamsah mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran yaitu sebagai perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu

.

9

Dari rumusan tujuan pembelajaran yang beragam tersebut sebenarnya itu semuanya menunjuk pada esensi yang sama bahwa :

a. Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

b. Tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik.

c. Faktor-faktor Pembelajaran

Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran (pendidikan dan pengajaran) yaitu:

1) Pendidik

Pendidik adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu pendidik harus betul-betul membawa peserta didik kepada tujuan

7Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:

Kencana, 2009}), h. 86.

8Sudirman, ‚Peranan Perpustakaan Fakultas Adab Dan Humaniora Dalam Menunjang Kegiatan Pembelajaran Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan UINAM‛, Skripsi (Makassar: Fakultas Adab dan Humaniora, 2014), h. 32.

9Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 35.

(37)

yang ingin dicapai. Pendidik harus mampu mempengaruhi peserta didiknya. Pendidik harus berpandangan luas dan kriteria bagi seorang guru adalah harus memiliki kewibawaan. Dalam hal ini pendidik harus menyesuaikan bagaimana beradaptasi dalam keadaan saat sekarang agak mampu menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran agar lebih efektif.10

2) Peserta didik

Peserta didik merupakan sebagai subjek dan sebagai objek dari kegiatan pembelajaran. Inti proses pembelajaran tidak lain adalah kegiatan belajar dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran tentu saja akan dapat tercapai jika siswa berusaha secara aktif untuk mencapainya. Peserta didik bisa dari berbagai kalangan salah satunya adalah mahasiswa yang diajar atau dididik oleh dosen masing-masing. Dalam penelitian ini, penulis berfokus pada mahasiswa sebagai faktor dalam pembelajaran mereka.

3) Fasilitas/Perlengkapan

Merupakan semua bentuk pendukung yang berfungsi memperlancar jalannya proses pembelajaran di sekolah. Komponen pendukung yang berupa fasilitas terdiri dari gedung perpustakaan, perabotan, lapangan olahraga, laboratorium dan sebagainya. Fasilitas dalam wilayah universitas bersifat lebih luas, termasuk pembelajaran berbasis website atau biasa disebut dengan e-learning yang dikelola oleh setiap universitas masing-masing.

10Cece Wijaya, dkk., Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan dan Pengajaran (Bandung:

Remadja Karya, 1988), h. 29.

(38)

4) Prosedur

Merupakan desain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar dapat mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu ada prosedur, atau langkah-langkah sistematik dan relevan. Prosedur dalam pembelajaran mahasiswa berbeda dengan prosedur yang ada di sekolah pada umumnya dan pembelajaran mahasiswa bersifat lebih terperinci dan lebih sistematik.11

d. Pembelajaran pada masa Pandemi COVID-19

Pada tanggal 31 Desember 2019 muncul kasus yang tidak diketahui di Wuhan, China. Kasus itu disebabkan oleh sebuah virus yang dinamai virus COVID- 19 (Corona Virus Desese-2019). Karakteristik virus ini adalah kecepatan penyebaran yang tinggi. Berdasarkan data WHO diperoleh bahwa COVID-19 telah menjadi pandemic global dengan kasus sebanyak 4.534.731 kasus positif yang terkonfirmasi di 216 negara di seluruh dunia. Virus corona juga telah mewabah ke Indonesia pada awal bulan Maret 2020, sehingga dampak dari pandemi virus COVID-19 telah mengubah berbagai macam aspek kehidupan manusia.12

Krisis wabah ini memiliki akhiran yang berbeda pada setiap negara di dunia yang bergantung kepada kebijakan yang ditetapkan dan ketanggapan pemerintah dalam meminimalkan penyebarannya. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi tingkat penyebaran virus corona dengan memberlakukan social distancing, physical distancing hingga melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada beberapa daerah. Kebijakan-kebijakan

11Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2006), h. 44-46.

12Luh Devi Heliandry dkk., ‚Pembelajaran Pada Masa Pandemi COVID-19‛, Jurnal Teknologi Pendidikan 22, no. 1, h. 66.

(39)

yang di keluarakan untuk membatasi penyebaran virus COVID-19 berdampak pada berbagai bidang di seluruh dunia khususnya di bidang pendidikan di Indonesia.

Wabah COVID-19 mendesak pengujian pendidikan jarak jauh yang hampir belum pernah dilakukan secara serentak dalam skala nasional bagi semua elemen pendidikan yakni peserta didik, pendidik hingga orang tua. Mengingat masa pandemi, waktu, lokasi dan jarak menjadi permasalahan besar saat ini. Sehingga pembelajaran jarak jauh menjadi solusi untuk mengatasi kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran secara tatap muka langsung. Ini memberikan tantangan kepada semua elemen dan jenjang pendidikan untuk mempertahankan kelas tetap aktif meskipun sekolah ditutup.

Krisis kesehatan yang diakibatkan oleh wabah COVID-19 telah memelopori pembelajaran online secara serempak. Pembelajaran online telah terjadi hampir di seluruh dunia selama pandemi COVID-19. Guru dan pendidik sebagai elemen penting dalam pengajaran diharuskan melakukan migrasi besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya di pendidikan tatap muka tradisional ke pendidikan online atau pendidikan jarak jauh. Ini didukung dengan perkembangan teknologi yang tidak terbatas pada revolusi industri saat ini. Pembelajaran online secara efektif untuk melaksanakan pembelajaran meskipun pendidik dan peserta didik atau mahasiswa berada di tempat yang berbeda.

Pandemi COVID-19 secara tiba-tiba mengharuskan elemen pendidikan untuk mempertahankan pembelajaran secara online. Kondisi saat ini mendesak untuk melakukan inovasi dan adaptasi terkait pemanfaatan teknologi yang tersedia untuk mendukung proses pembelajaran. Praktiknya mengharuskan pendidik maupun peserta didik untuk berinteraksi dan melakukan transfer pengetahuan secara online.

(40)

Pembelajaran online dapat memanfaatkan platform berupa aplikasi video call, website, jejaring sosial maupun learning management system. Berbagai platform tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendukung transfer pengetahuan yang didukung berbagai teknik diskusi dan lainnya.

Berangkat dari hal tersebut, pembelajaran yang dulunya menggunakan metode dan model pembelajaran yang bersifat offline atau langsung, mengharuskan para pendidik atau guru untuk melakukan sebuah terobosan. Sebuah langkah untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan media atau metode pembelajaran yang bersifat online ataupun jarak jauh, agar peserta didik lebih memahami kondisi dan pembelajaran yang berlangsung selama pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia.

2. Learning Management System (LMS)

Seiring perkembangan zaman yang telah mengubah dunia dan telah masuk dalam era revolusi industri 4.0 telah memunculkan berbagai perkembangan teknologi di berbagai bidang, salah satunya dalam bidang pendidikan. Perkembangan teknologi ini membawa dampak yang positif dalam dunia pendidikan, salah satunya dengan mempermudah proses pembelajara selama masa pandemi covid-19. Sistem pembelajaran yang sebelumnya dilaksanakan dengan cara tatap muka secara langsung, dengan adanya pandemi saat ini harus dilakukan secara jarak jauh (daring) atau dengan menggunakan sistem online. Pembelajaran dengan menggunakan sistem online inilah yag menjadi transformasi baru dalam teknologi pendidikan yang digunakan untuk merencanakan sistem pembelajaran yang lebih terarah dan interaktif. Sistem pembelajaran online ini juga sebagai upaya pemerintah untuk sementara waktu demi untuk mengurangi dan meminimalisir munculnya keramaian, baik di sekolah maupun di kampus.

(41)

Learning Management System (LMS) atau Sistem Manajemen Pembelajaran merupakan suatu sistem teknologi informasi yang dikembangkan untuk mengelola dan mendukung proses pembelajaran, mendistribusikan materi perkuliahan dan memungkinkan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. Melalui Learning Management System (LMS) mahasiswa dapat mengakses materi perkuliahan yang diberikan, melakukan discussion board dengan dosen melalui forum diskusi, melakukan chat, serta mengakses tugas yang diberikan oleh dosen. Dosen juga didorong untuk membuat materi pembelajaran lebih kreatif melalui video pembelajaran yang bisa diupload dalam Learning Management System (LMS). LMS memberikan kontribusi dari segi pemanfaatannya. Fleksibilitas Learning Management System memungkinkan dosen maupun mahasiswa dapat mengakses LMS kapan saja dan dimana saja serta melalui berbagai device, baik melalui PC, tablet, maupun smartphone.13

Sistem pembelajaran online ini merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet dan menyajikannya dalam berbagai jenis korelasi pembelajaran. Dengan melakukan sistem pembelajaran melalui online ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur pendidikan dalam melakukan pemanfaatan teknologi dan informasi seperti menggunakan piranti pada komputer atau gadget agar saling terhubung, sehingga pemanfaatan teknologi pendidikan ini membuat proses belajar mengajar menjadi lebih efektif. Salah satu contohnya pada Perguruan Tinggi Negeri yaitu Universitas Negeri Semarang (UNNES), yang sudah

13Yuni Fitriani, ‚Analisa Pemanfaatan Learning Management System (LMS) Sebagai Media Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid-19‛, Journal of Information System, Informatics and Computing (2020): h. 1-2.

(42)

menerapakan sistem pembelajaran perkuliahan dengan menggunakan sistem daring atau online.

Dengan menggunakan pembelajaran online ini, juga memanfaatkan beberapa metode pembelajaran salah satunya dengan menggunakan fasilitas e-learning yang lengkap. Fasilitas e-learning ini disediakan oleh perangkat lunak khusus atau yang disebut dengan Learning Management System (LMS). Learning Management System (LMS) ini dapat dijalankan dengan bantuan internet, sehingga dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Dengan menggunakan metode pembelajaran melalui aplikasi seperti Learning Management System (LMS) dengan beberapa LMS lainnya yang sudah digunakan seperti Google Classroom, Edmodo, Schoolgy dan Moodle.

Penggunaan Learning Management System (LMS) ini bertujuan untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bagi mahasiswa dan juga dosen, sehingga dapat melakukan pembelajaran jarak jauh dengan mudah dan waktu dalam proses pembelajaran menjadi lebih efisien.14

3. Pembelajaran E-learning Berbasis Website a. Pengertian E-learning

E-learning tersusun dari dua bagian, yaitu 'e' yang merupakan singkatan dari

‚electronica‛ dan ‚learning‛ yang berarti ‚pembelajaran‛. Jadi e- learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Dalam pelaksanaannya, e-learning menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya. Dengan kata lain e-learning adalah pembelajaran

14Inge Widya Pangestika Pratomo, Rofi Wahanisa, ‚Pemanfaatan Teknologi Learning Management System (LMS) di Unnes Masa Pandemi Covid-19 ‚, Jurnal Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang (2021): h. 551-552.

Referensi

Dokumen terkait

Pada kajian yang lebih komprehensif terhadap setiap kebutuhan dasar keluarga seperti tempat tinggal (rumah), makan, kesehatan dan pendidikan, hasil kajian menunjukan

Dilakukan cara mengawinkan hewan yang diperbolehkan menurut Imam Maliki yaitu, dengan cara pihak betina meminjam hewan pejantan dengan hewan betina dalam rangka membuahi

Jual beli bumbu dapur dengan cara comot di pasar Tugu Bandar Lampung adalah suatu bentuk jual beli di mana seseorang membeli suatu barang yaitu dengan cara si penjual

Mereka terlambat karena ketika mau beranjak pergi, nenek Mamat memanggil untuk minta tolong dibelikan sabun colek di warung rakit yang tidak jauh dari rumah Mamat yang berada

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa selama pengguna game online tidak meresahkan dan mengganggu ketertiban umum maka masyarakat tidak merasa

Such research may also implement 2 independent variables, namely personal involvement and brand familiarity, while the dependent variable may be the buying intentions

Untuk menghemat biaya perawatan dan penghematan dikemudian hari, maka penulis memilih perancangan alat pengkondisian udara dengan menggunakan pendingin air ( water chiller ),

bergantian”.. dilaksanakan secara sistematis yang seperti penulis jelaskan di bagian pelaksanaan pembelajaran Ta’lim Mutaalim diatas. Dengan rasa senang dan semangat