• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK KEBERADAAN GO FOOD DAN GRAB FOOD TERHADAP PENJUALAN USAHA KULINER DI KECAMATAN SUKARAMI PALEMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAMPAK KEBERADAAN GO FOOD DAN GRAB FOOD TERHADAP PENJUALAN USAHA KULINER DI KECAMATAN SUKARAMI PALEMBANG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

29

DAMPAK KEBERADAAN GO FOOD DAN GRAB FOOD TERHADAP PENJUALAN USAHA KULINER DI KECAMATAN SUKARAMI

PALEMBANG

Ngalino

Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik Anika Palembang Email : polika_anika@yahoo.co.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana keberadaan Go Food dan Grab Food terhadap peningkatan penjualan usaha kuliner yang berada di Kecamatan Sukarami Palembang. Data dikumpulkan dengan wawancara dan dokumentasi, Informan Penelitian yang dipilih adalah pelaku usaha di Kecamatan Sukarami dengan menggunakan teknik Cluster Sampling, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian bahwa keberadaan Grab Food dan Go Food berpengaruh terhadap peningkatkan penjualan usaha kuliner di Kecamatan Sukarami Palembang, dan membawa pengaruh positif kepada pelaku usaha kuliner. Pengusaha kuliner yang bergabung ke dalam aplikasi rata-rata mengungkapkan kepuasan mereka semenjak bergabung ke dalam aplikasi selain memberi keuntungan dalam meningkatkan penjualan, juga mempromosikan produk yang dijual tanpa mengeluarkan biaya, mempermudah transaksi, dan konsumen dapat mengetahui usaha mereka dengan mudah. Kemudian tingkat penjualan usaha kuliner di Kecamatan Sukarami Palembang Seluruh pelaku usaha mengalami peningkatan dalam penjualan setelah bergabung dan menjadi mitra dari Grab Food dan Go Food bahkan salah satu pengusaha yang berada di kelurahan tersebut ada yang mengalami peningkatan secara signifikan hingga melebihi 100%.

Kata Kunci: Go Food, Grab Food, Kuliner dan Penjualan

IMPACT OF GO FOOD AND GRAB FOOD ON CULINARY BUSINESS SALES IN SUKARAMI DISTRICT, PALEMBANG

ABSTRACT

The purpose of this study is to find out how the existence of Go Food and Grab Food increases sales of culinary businesses in Sukarami District, Palembang. Data were collected by interview and documentation. The selected research informants were business actors in Sukarami District using the Cluster Sampling technique, and the data analysis technique used in this study was interactive analysis. The results of the study show that the existence of Grab Food and Go Food has an effect on increasing sales of culinary businesses in Sukarami District, Palembang, and has a positive influence on culinary business actors. Culinary entrepreneurs who join the application on average express their satisfaction since joining the application in addition to providing benefits

(2)

30

in increasing sales, also promoting the products sold without incurring costs, facilitating transactions, and consumers can easily find out their business. Then the level of sales of culinary businesses in Sukarami District, Palembang. All business actors experienced an increase in sales after joining and becoming partners of Grab Food and Go Food, even one of the entrepreneurs in the sub-district experienced a significant increase to more than 100%.

Keywords: Go Food, Grab Food, Culinary and Sales

1. PENDAHULUAN

Kota Palembang merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dilihat dari jumlah penduduk beserta luas wilayahnya.

Kota Palembang sendiri berada diurutan kesepuluh dari kota terbesar setelah Kota Semarang dan Kota Tangerang. Kota Palembang juga disebut sebagai kota metropolitan sekaligus menjadi Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan. Kota Palembang terdiri dari 18 Kecamatan dan 107 Kelurahan. Palembang adalah kota multi etnis yang mana penduduknya terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda.

Selain suku Palembang dan Komering sebagai penghuni awal, Palembang didominasi oleh etnis Jawa, Batak, Melayu, dan Cina. Mayoritas penduduk Palembang bekerja di sektor perdagangan, sehingga banyak ditemukan ruko di berbagai sudut kota. Tidak hanya itu Kota Palembang juga dikenal dengan tempat wisata kuliner karena hampir disetiap penjuru kota di penuhi dengan berbagai macam kuliner.

Kepala Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Dinas Koperasi dan UKM Sumsel, Ambar, mengatakan pihaknya mencatat terdapat 180.000 UMKM yang terdata di Sumatra Selatan, di mana 37.000 UMKM berada di Kota Palembang.

“Mayoritas bergerak di usaha kuliner, kalau ada 6.000 sampai 7.000 usaha yang sudah masuk data Gofood kan lumayan, kami berharap semua kuliner Palembang bisa masuk di Gofood,” katanya saat konferensi pers dan apresiasi juara partner 2019 di Palembang Indah Mall.

Kementrian perindustrian menyebutkan dalam catatan sepanjang tahun 2021 bahwa sektor kuliner mampu tumbuh sebesar 7,02 persen atau melampaui pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,17 persen.

Usaha kuliner meningkatkan nilai investasi nasional hingga Rp40,53 triliun. Sektor kuliner menjadi kontributor terbesar, capaian nilai ekspornya sebesar USD27,59 miliar pada Januari-November 2020, ini menunjukkan bahwa kuliner Indonesia dapat menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat.

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 ini mencapai 202,6 juta jiwa.

Jumlah ini meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan pada Januari 2020 lalu. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. Hal tersebut dimuat dalam laporan terbaru yang dirilis oleh layanan manajemen konten HootSuite, dan agensi pemasaran media sosial We Are Social dalam laporan bertajuk digital 2021.

Begitu juga dengan transportasi berbasis internet sekarang ini Layanan ondemand untuk sektor transportasi di Indonesia didominasi oleh dua operator terbesar, yaitu Gojek dan Grab.

Kehadiran layanan on-demand di bidang Transportasi ini memberikan kemudahan bagi konsumen, khususnya yang tinggal di kota besar. Dengan mobilitas yang tinggi, kemudahan menjangkau suatu tempatke tempat yang lain menjadi lebih mudah. Perkembangan

(3)

31 Gojek dan Grab yang semakin pesat memunculkan berbagai fitur yang tentunya bertujuan untuk mempermudah dan membantu kesejahteraan masyarakat.

Salah satu fitur tersebut ialah Go Food dan Grab Food. Go Food merupakan layanan Gojek dan Grab Food dari Grab yang melayani food delivery service di Indonesia. Layanan ini diselenggarakan sebagai sesuatu kegiatan promosi yang mana diketahui sebagai kegiatan menginformasikan tentang suatu produk yang disajikan oleh distributor ataupun produsen tertentu, dalam hal ini adalah penyaji kuliner. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Go Food dan Grab Food adalah memberikan informasi serta pengenalan terhadap produk kuliner.

Salah satu sektor yang mendapatkan kemudahan tersebut ialah pengusaha kuliner terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang harus menyediakan budget besar untuk mengembangkan layanan delivery order sendiri, maka layanan Go Food dalam layanan Gojek serta Grab Food dalam layanan Grab bisa menjadi solusi alternatif yang sangat membantu. Pengusaha (UMKM) bisa memiliki layanan delivery order tanpa harus menyiapkan armada sendiri dan orang yang mengantar. Dengan begitu,

Pengusaha tidak perlu meng-hire atau menggaji SDM untuk delivery. Lebih ekstrim lagi, pengusaha bahkan tidak perlu memiliki store atau toko untuk berjualan.

Layanan Go Food dan Grab Food juga memungkinkan pangsa pasar semakin meluas. Saat ini ada kurang lebih 200.000 armada roda dua Gojek dan 2.000 armada Grab di Indonesia yang bisa dimanfaatkan sebagai armada layanan food delivery, syaratnya pun cukup mudah, tinggal bekerja sama dengan Gojek dan Grab sehingga menu atau produk kuliner yang dijual oleh restoran atau rumah makan bisa

masuk ke dalam menu pilihan difitur Go Food atau Grab Food.

Di Kota Palembang khususnya di Kecamatan Sukarami yang terdiri dari 7 Kelurahan di antaranya; Kelurahan Kebun Bunga, Kelurahan Sukabangun, Kelurahan Sukajaya, Kelurahan Sukarami, Kelurahan Sukodadi, Kelurahan Talang Betutu, dan Talang Jambe. Saat ini banyak usaha kuliner yang sudah menggunakan layanan aplikasi Go Food dan Grab Food di Kecamatan Sukarami. Kesempatan ini dipergunakan oleh para pemilik usaha kuliner dalam menarik konsumen. Dengan bergabung di aplikasi Go Food dan Grab Food, pengusaha kuliner berharap bahwa aplikasi ini akan membantu daya beli konsumen sehingga pendapatan diharapkan akan meningkat. Beberapa kuliner yang bergabung dengan Go Food sekaligus Grab Food di Kecamatan Sukarami tahun 2021 dapat dilihat tabel berikut

(4)

32

Tabel 1. 1 Jumlah Usaha Kuliner yang bergabung dengan Go Food Sekaligus Grab Food di Kecamatan Sukarami Palembang

Sumber: Aplikasi GrabFood dan GoFood 2021

Tabel di atas menunjukkan bahwa pengusaha kuliner yang berada di Kecamatan Sukarami Palembang tidak sedikit yang menggunakan aplikasi Go Food sekaligus Grab Food dalam membantu penjualan usaha kuliner mereka. Dari itu, penulis tertarik membahas lebih mendalam lagi tentang bagaimana dampak keberadaan Go Food dan Grab Food dalam meningkatkan penjualan usaha kuliner. Tujuan Penulisan untuk mengetahui bagaimana keberadaan Go Food dan Grab Food terhadap peningkatan penjualan usaha kuliner yang berada di Kecamatan Sukarami Palembang.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transportasi Online

Rustian Kamaludin (2003) dalam Hamidah (2017), mengungkapkan bahwa transportasi berasal dari kata Latin, transportare dimana trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi, transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke sebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam bahasa Indonesia istilah online dipadankan menjadi dalam jaringan (daring), yaitu perangkat elektronik yang terhubung ke jaringan internet baik itu terhubung dengan akun media sosial, aplikasi dna berbagai

jenis lainnya yang dipakai atau digunakan lewat internet.

Jadi transportasi online adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dalam waktu tertentu dengan menggunakan aplikasi yang terhubung dengan internet. Di Indonesia transportasi online yang sering digunakan ialah Gojek dan Grab.

Menurut Wikipedia Grab (sebelumnya dikenal sebagai GrabTaxi) merupakan salah satu platform layanan on demand yang bermarkas di Singapura.

Berawal dari layanan transportasi, perusahaan tersebut kini telah mempunyai layanan lain seperti pengantaran makanan dan pembayaran yang bisa diakses lewat

No Nama Usaha Kuliner Go Food Grab

Food

1 Ayam Geprek Panglima Ada Ada

2 Ayam Penyet Sukro Ada Ada

3 Bakso Sido Dadi Mas Adit Ada Ada

4 Bakso Juragan Ada Ada

5 Buryam Jakarta Warung Hijrah Citra Dago Ada Ada

6 Warung Yuka Bakso Ada Ada

7 Kerupuk Kemplang Lucky Ada Ada

8 Pecel Lele Umi Arqan Ada Ada

9 Pisang Kepok Nugget & Ubi Salsa Ada Ada

10 Pempek Cek Tasya Sosial Ada Ada

11 Bakso Dadi Mulyo Mas Ahmad Ada Ada

12 Mie Aceh simpang Lima Ada Ada

(5)

33 aplikasi mobile. Pada awalnya, Grab didirikan di Malaysia, sebelum kemudian memindahkan kantor pusat mereka ke Singapura. Saat ini, Grab telah beroperasi di Asia Tenggara (kecuali Laos dan Brunei.

Wikipedia Gojek (sebelumnya ditulis GO- JEK) merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem

Makarim. Saat ini, Gojek telah tersedia di 50 kota di Indonesia. Hingga bulan Maret 2021, aplikasi Gojek sudah diunduh sebanyak hampir 50 juta kali di Google Play pada sistem operasi Android, dan telah tersedia di App Store. Gojek juga mempunyai layanan pembayaran digital yang bernama Gopay. Selain di Indonesia, layanan Gojek kini telah tersedia di Thailand, Vietnam dan Singapura.

2.2 Pemasaran

Kolter & Amstrong (dalam Priansa, 2017) menjelaskan bahwa pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut William J. Stanton (dalam Prinsa, 2017) menyatakan bahwa pemasaran adalah sistem total dari kegiatan bisnis yang di rancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang memuaskan keinginan dan jasa, baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial.

2.2.1. Pemasaran Jasa

Kolter dan keller (dalam Fandy Tjiptono, 2015) pemasaran jasa adalah setiap tindakan jasa adalah perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak

menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Menurut Lovelock dan Gummesson (2011) menyatakan bahwa service (pelayanan) adalah sebuah bentuk jasa dimana para pelanggan atau konsumen dapat memperoleh manfaat melalui nilai jasa yang diharapkan.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya jasa merupakan suatu aktivitas atau kegiatan ekonomi yang menawarkan produk yang tidak berwujud yang tidak memiliki fisik serta tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan namun dapat memenuhi kebutuhan dan memiliki nilai tambah misalnya kenyamanan, kesenangan dan kesehatan.

2.2.2 Bauran Pemasaran

Saladin (2003) memberikan definisi bauran pemasarana (Marketing Mix) adalah serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat) dan Promotion (Promosi).

2.3 Teori Penjualan

2.3.1 Pengertian Penjualan

Menurut Hartono (2012), penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan. Sedangkan, menurut Swastha (2010), penjualan adalah interaksi antara individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan bagi pihak lain.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, penjualan adalah kegiatan mengajak orang lain agar bersedia membeli atau menerima barang maupun jasa yang ditawarkan oleh penjual dengan menetapkan kesepakatan harga antara

(6)

34 kedua belah pihak sebelum terjadi pertukaran antara barang yang dijual dengan uang sebagai alat penukarnya, dengan tujuan untuk saling menguntungkan antara kedua belah pihak.

Penjualan merupakan syarat mutlak keberlangsungan suatu usaha, karena dengan penjualan maka akan didapatkan keuntungan. Suatu perusahaan tidak akan berkembang apabila tidak mampu menjual produk yang dihasilkan, sebaliknya suatu perusahaan mampu untuk terus meningkatkan penjualan maka perusahaan tersebut akan mampu untuk eksis dalam persaingan usaha.

2.3.2 Konsep Penjualan

Konsep penjualan dapat didefinisikan sebagai berikut, menurut Kotler (2014) Konsep Penjualan adalah berkeyakinan bahwa konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk-produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu organisasi tersebut harus melakukan usaha promosi dan penjualan yang agresif.

2.3.3 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penjualan

Menurut Kotler (2014), menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi volume penjualan ada 5 (lima) antara lain:

harga jual, produk (barang atau jasa) yang ditawarkan, promosi, saluran distribusi dan mutu. Dalam menjual barang atau jasa ada beberapa faktor yang harus diperhatikan menurut Basu Swastha (2008) kondisi dan Kemampuan Penjual, Kondisi Pasar, Modal, Kondisi Organisasi Perusahaan dan Faktor lain. Menurut Putra (2016) penjualan juga dipengaruhi oleh dua faktor lingkungan yaitu pertama faktor lingkungan tak terkendali terdiri dari lingkungan persaingan, ekonomi,

teknologi, politik, hukum, dan sosial budaya. Kedua faktor lingkungan terkendali adalah faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran termasuk penjualan yang berada di dalam perusahaan.

2.3.4 Promosi

Menurut Lupiyoadi (2008) promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya.

Promosi juga sering dikatakan sebagai proses pelanjutan karena dapat menimbulkan rangkaian adalah konsumen mengharapkan produk yang diproduksi selalu bermutu baik sesuai dengan promosi yang dilancarkan. Kerugian lainnya adalah apabila promosi sudah dilakukan maka perusahaan harus terus-menerus melakukan promosi, hal tersebut mengakibatkan biaya promosi selalu ada bahkan meningkat.

2.3.5 Usaha Kuliner

Kata kuliner berasal dari bahasa Inggris culinary yang didefinisikan sebagai sesuatu yang terkait dengan masakan dapur. Culinary lebih banyak diasosiasikan dengan tukang masak yang bertanggung jawab menyiapkan masakan agar terlihat menarik dan lezat (Yuyun Alamsyah 2008). Usaha kuliner merupakan usaha sepanjang masa, karena orang butuh makan dan minum dalam hidupnya. Sehingga bisa dipastikan usaha makanan selalu dibutuhkan oleh setiap orang.

2.4 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan arah penelitian yang dilakukan oleh penulis dan digunakan dalam skema. Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran sebagai berikut

(7)

35 3. METODOLOGI PENELITIAN

Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang bertujuan untuk mencari, menganalisis dan mengelola dari peristiwa langsung di lapangan dengan memahami interaksi sosial dengan wawancara dan observasi. Informan Penelitian yang dipilih adalah pelaku usaha di Kecamatan Sukarami dengan menggunakan teknik Cluster Sampling, dimana setiap anggota kelompok dari kelompok (cluster) yang dipilih akan diambil sampel.

Data primer yang diperoleh dari wawancara secara langsung dengan Pelaku Usaha di Kecamatan Sukarami Palembang, melalui wawancara yang diajukan pertanyaan tentang bagaimana progress penjualan di setiap Pelaku Usaha yang berada di Kecamatan Sukarami Palembang. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan pelaku usaha kuliner di Kecamatan Sukarami Palembang.

Teknik pengambilan data yang diperoleh dari suatu proses teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang memungkinkan diperoleh

dengan waktu yang relatif lama. Teknik pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara, dokumentasi.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif. Menurut Sugiyono (2016) analisis interaktif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

dan dokumentasi dengan

mengorganisasikan data kedalam kategori dan menjabarkan dalam unit-unit serta menyusun, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh peneliti maupun orang lain. Definisi tersebut dapat disimpulkan langkah pertama dalam menganalisis data dengan mengumpulkan data kemudian menyusun secara sistematis dan menarik kesimpulan dari hasil analisis, setelah itu mempresentasikan hasil penelitian.

Penelitian kualitatif dalam menganalisis data difokuskan pada pendeskripsian yang terperinci mengenai interaksi, perilaku dan peristiwa selama proses di lapangan yang bersamaan dengan

(8)

36 pengumpulan data dari hasil wawancara pernyataan seseorang tentang pengalaman kemudian melakukan analisis. Penelitian interaktif diguakan untuk menganalisis data penelitian, dalam menganalisis data kualitatif peneliti menggunakan (flow model) Milles dan Huberman. Menurut Sugiyono (2018:137) ada tiga model Metode analisis data yang digunakan penelitian kualitatif, menurut Miles dan Huberman yang mencangkup Reduksi Data (Data Reduction, Penyajian data (Data Display) dan Kesimpulan/ Verifikasi (Conclusion drawing/ verification)

Teknik keabsahan data pada penelitan ini dengan menggunakan member check. Member check adalah pengecekan data kebenaran dari informasi yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara. Hal ini dapat bertujuan untuk mengetahui data yang diperoleh sesuai dengan data yang diberikan informan.

Menurut Sugiono (2013) pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah satu periode pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat kesimpulan.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

Saat ini banyak usaha kuliner yang sudah menggunakan layanan aplikasi Go Food dan Grab Food di Kecamatan Sukarami. Kesempatan ini dipergunakan oleh para pemilik usaha kuliner dalam menarik konsumen. Dengan bergabung di aplikasi Go Food dan Grab Food, pengusaha kuliner berharap bahwa aplikasi ini akan membantu daya beli konsumen sehingga pendapatan diharapkan akan meningkat. Beberapa kuliner yang bergabung dengan Go Food sekaligus Grab Food di Kecamatan Sukarami tahun 2021 dapat dilihat tabel berikut:

Tabel 4.1 Jumlah Usaha Kuliner yang bergabung dengan Go Food Sekaligus Grab Food di Kecamatan Sukarami Palembang

Sumber: Aplikasi GrabFood dan GoFood 2021

Dari 12 surat yang peneliti sebarkan hanya 5 responden yang berhasil diwawancarai. wawancara yang dilakukan terhadap responden yang bergabung

dengan Go Food dan Grab Food bertujuan untuk mengetahui dampak keberadaan Go Food dan Grab Food dalam meningkatkan penjualan usaha yang sedang mereka

No Nama Usaha Kuliner Go Food Grab

Food

1 Ayam Geprek Panglima Ada Ada

2 Ayam Penyet Sukro Ada Ada

3 Bakso Sido Dadi Mas Adit Ada Ada

4 Bakso Juragan Ada Ada

5 Buryam Jakarta Warung Hijrah Citra Dago Ada Ada

6 Warung Yuka Bakso Ada Ada

7 Kerupuk Kemplang Lucky Ada Ada

8 Pecel Lele Umi Arqan Ada Ada

9 Pisang Kepok Nugget & Ubi Salsa Ada Ada

10 Pempek Cek Tasya Sosial Ada Ada

11 Bakso Dadi Mulyo Mas Ahmad Ada Ada

12 Mie Aceh simpang Lima Ada Ada

(9)

37 tekuni. Responden yang berhasil peneliti wawancarai dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. 2 Keterangan Respoden

Nama Usaha

Menu Paling Laris

Harga Normal

(Rp)

Harga Perporsi

Grab Food (Rp)

Harga Perporsi

Go Food (Rp)

Umur Usaha

Umur Setelah Bergabung

Jenis

Usaha Jam Buka

Ayam Geprek Panglima

Ayam

Geprek 15.000 20.000 20.000 2 tahun 2 tahun Rumahan 10:00-23:00 Ayam Penyet

Sukro

Ayam

Penyet 17.000 21.000 21.000 12

tahun 3 tahun Warung 09:00-21:30 Bakso Sido

Dadi Mas Adit

Bakso

Spesial 17.000 20.000 20.000 7 tahun 3 tahun Warung 10:00-22:00 Buryam

Jakarta Warung Hijrah Citra Dago

Bubur Ayam

10.000 20.000 15.000 5 tahun 2 tahun Rumahan 08:00-21:00

Bakso Dadi Mulyo Mas Ahmad

Bakso

Bakar 2.000 2.500 2.500 1 tahun 8 bulan warung 10:00-22:00 Sumber: Data primer yang telah diolah

Tabel di atas merupakan 5 responden yang berhasil diwawancarai terkait usaha kuliner di Kecamatan Sukarami Palembang. Untuk mengetahui bagaimana yang dirasakan pengusaha kuliner dengan keberadaan Go Food dan Grab Food dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini:

Ayam Geprek Panglima berdiri pada tahun 2019, mulai bergabung grab food dan go food pada tahun yang sama. Alasan bergabung dengan grab food dan go food yaitu untuk mengikuti perkembangan teknologi dan meningkatkan penjualan.

Dalam penjualannya ada perbedaan harga jika konsumen datang langsung ke toko maka harga lebih murah karena saat pembelian langsung tidak ada potongan pendapatan, sedangkan pembelian di grab food dan go food harga naik dikarenakan ada potongan pendapatan sebesar 20%.

Dari hasil wawancara owner dari Ayam Geprek Panglima Bapak Andre menyatakan bahwa dengan adanya grab food dan go food penjualannya sangat-

sangat meningkat, menu paling laris yaitu ayam gepreknya yang kami sajikan dengan banyak inovasi, pendapatan penjualan mencapai Rp.5.000.000 (Lima Juta Rupiah) perharinya, dengan demikian kami sangat terbantu dalam peningkatan penjualan dari usaha Ayam Geprek Panglima. Namun dimasa pandemi covid19 pada saat ini penjualan mengalami penurunan sehingga kami terus melakukan promo pada grab food dan go food agar penjualan kembali meningkat paling tidak penjualan tetap stabil.

Ayam Penyet Sukro berdiri pada tahun 2009 mulai bergabung dengan grab food dan go food pada tahun 2018. Alasan bergabung dengan grab food dan go food yaitu untuk meningkatkan penjualan dan mengikuti perkembangan teknologi.

Dalam penjualannya ada perbedaan harga jika konsumen datang langsung ke toko harga menjadi lebih murah dibanding membeli di grab food dan go food harga akan meningkat dikarenakan adanya

(10)

38 potongan pendapatan sebesar 20% dari hasil penjualan oleh pihak Grab dan Gojek.

Dari hasil wawancara dengan owner Ayam Penyet Sukro Bapak Sunari menyatakan dengan keberadaan grab food dan go food sangat-sangat membantu dalam peningkatan penjualan, Sebelum bergabung grab food dan go food pendapatan Rp.450.000 (Empat Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) perharinya, dan setelah bergabung dengan grab food dan go food pendapatan meningkat Rp.600.000 (Enam Ratus Ribu Rupiah) perharinya.

Menu yang paling laris dari kami yaitu ayam penyetnya. Pada masa pandemi covid19 ini penjualan kami mengalami penurunan pendapatan Rp.300.000 perharinya.

Bakso Dadi Mulyo berdiri pada tahun 2020, mulai bergabung dengan grab food dan go food pada tahun 2021. Alasan bergabung dengan grab food dan go food dengan tujuan untuk menambah peningkatan penjulan. Dalam penjualannya ada perbedaan harga jika konsumen datang langsung ke toko harga lebih murah dibanding membeli di grab food dan go food harga menjadi meningkat di karenakan adanya potongan pendapatan sebesar 20% dari hasil penjualan oleh pihak Grab dan Gojek. Dari hasil wawancara owner Bakso Dadi Mulyo Bapak Ahmad Abdul Rahman menyatakan bahwa setelah bergabung dengan grab food dan go food penjualan meningkat, Sebelum bergabung grab food dan go food pendapatan Rp.400.000 (Empat Ratus Ribu Rupiah) perharinya, dan setelah bergabung dengan grab food dan go food pendapatan meningkat Rp.500.000 (Lima Ratus Ribu Rupiah) perharinya. menu yang paling diminati yaitu bakso super dan bakso bakarnya. Namun adanya pandemi covid19 membuat penjualan menurun dengan pendapatan Rp.250.000 perharinya.

Bakso Sido Dadi Mas Adit berdiri pada tahun 2014, mulai bergabung dengan grab food dan go food pada tahun 2018.

Alasan bergabung grab food dan go food yaitu untuk meningkatkan penjualan dan mengikuti perkembangan teknologi.

Dalam penjualannya ada perbedaan harga jika konsumen datang langsung ke toko harga lebih murah dibanding membeli di grab food dan go food harga menjadi meningkat di karenakan adanya potongan pendapatan sebesar 20% dari hasil penjualan oleh pihak Grab dan Gojek. Dari hasil wawancara owner Bakso Sido Dadi Mas Adit Bapak Istiyono menyatakan bahwa dengan adanya grab food dan go food sangat membantu, Sebelum bergabung grab food dan go food pendapatan Rp.300.000 (Tiga Ratus Ribu Rupiah) perharinya, dan setelah bergabung dengan grab food dan go food pendapatan meningkat Rp.500.000 (Empat Ratus Ribu Rupiah) perharinya. Menu yang paling laris yaitu bakso spesial dan mie ayam baksonya, tetapi dengan adanya covid19 penjualan kami menurun Rp.200.000 perharinya.

Bubur Ayam Jakarta Warung Hijrah Citra Dago berdiri pada tahun 2016, mulai bergabung dengan grab food dan go food pada tahun 2019. Alasan bergabung grab food dan go food yaitu untuk meningkatkan penjulan dan mengikuti perkembangan teknologi. Dalam penjualannya ada perbedaan harga jika konsumen datang langsung ke toko harga lebih murah dibanding membeli di grab food dan go food harga menjadi meningkat di karenakan adanya potongan pendapatan sebesar 20% dari hasil penjualan oleh pihak Grab dan Gojek. Dari hasil wawancara owner Bubur Ayam Jakarta Warung Hijrah Citra Dago Ibu Herlin menyatakan dengan keberadaan grab food dan go food tentunya sangat-sangat membantu, Sebelum bergabung grab food dan go food pendapatan Rp.300.000 (Tiga

(11)

39 Ratus Ribu Rupiah) perharinya, dan setelah bergabung dengan grab food dan go food pendapatan meningkat Rp.450.000 (Empat Ratus Ribu Rupiah) perharinya. Menu yang paling laris yaitu bubur ayamnya, Namun dengan adanya pandemi covid19 penjualan kami menurun dengan pendapatan Rp.300.000 perharinya.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa keberadaan Go Food dan Grab Food jelas sangat-sangat membantu dalam peningkatan penjulan pengusaha kuliner yang bergabung dengan aplikasi. Seluruh responden mengungkapkan kepuasan mereka semenjak bergabung ke dalam aplikasi penjualan mereka meningkat. Terkait hambatan seluruh responden mengungkapkan tidak ada hambatan yang

berarti selama bergabung ke dalam aplikasi. Namun yang berhasil peneliti wawancarai seluruh responden mengungkapkan bahwa adanya penurunan penjualan dikarenakan adanya pandemi covid19

4. 2 Perbandingan Hasil Penjualan Sebelum dan Sesudah Bergabung dengan Go Food dan Grab Food

Sebagai salah satu kegiatan usaha, pemasaran melalui Go Food dan Grab Food juga dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan, sehingga pendapatan usaha juga meningkat. Berikut perbandingan penjualan responden sebelum dan sesudah bergabung dengan Go Food dan Grab Food.

Tabel 4. 3 Perbandingan Penjualan Sebelum dan Sesudah Bergabung dengan Grab Food dan Go Food Perhari

Nama Usaha

Pendapatan Sebelum Bergabung

(Rp/hari)

Pendapatan Setelah Bergabung

(Rp/hari)

Persentase Hasil Pendapatan

Ayam Geprek Panglima - 5.000.000 100%

Ayam Penyet Sukro 450.000 600.000 34%

Bakso Sido Dadi Mas Adit 300.000 500.000 67%

Bakso Dadi Mulyo Mas Ahmad 400.000 500.000 25%

Bubur Ayam Jakarta Warung Hijrah Citra

Dago 300.000 450.000 50%

Sumber: Data primer yang telah diolah

Tabel di atas merupakan pendapatan rata-rata dalam sehari pengusaha kuliner sebelum dan sesudah bergabung ke dalam aplikasi Go Food dan Grab Food. Dimana seluruh responden mengalami kenaikan setelah bergabung ke dalam aplikasi bahkan dari data di atas Ayam Geprek Panglima peningkatan penjualan hingga

100%. Data di atas menunjukan bahwa keberadaan Go Food dan Grab Food sangat membantu usaha kuliner Bu Erni dalam memasarkan produk yang dijual.

Selanjutnya perbandingan pendapatan responden dalam sebulan dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel 4. 4 Perbandingan Penjualan Sebelum dan Sesudah Bergabung Dengan Go Food dan Grab Food Perbulan

Nama Usaha

Pendapatan Sebelum Bergabung

(Rp/hari)

Pendapatan Setelah Bergabung

(Rp/hari)

Persentase Hasil Pendapatan

(12)

40

Ayam Geprek Panglima - 150.000.000 100%

Ayam Penyet Sukro 13.500.000 18.000.000 34%

Bakso Sido Dadi Mas Adit 9.000.000 15.000.000 67%

Bakso Dadi Mulyo Mas Ahmad 12.000.000 15.000.000 25%

Bubur Ayam Jakarta Warung Hijrah

Citra Dago 9.000.000 13.500.000 50%

Sumber: Data primer yang telah diolah

Sumber: Data primer yang telah diolah

Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Penjualan

Dari data yang penulis paparkan di atas dapat ditarik kesimpulan seluruh pengusaha mengalami peningkatan dalam penjualan setelah bergabung dan menjadi mitra dari Go Food dan Grab Food walau sebagian responden mengalami kenaikan yang belum signifikan. Dari data grafik di atas juga menjelaskan bahwa pendapatan dari usaha kuliner Ayam Geprek Panglima yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi tinggi dibanding dengan usaha kuliner yang lain yang meningkat hingga 100% setelah bergabung dengan Grab Food dan Go Food.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Keberadaan Grab Food dan Go Food Dalam Peningkatan Penjualan

Menjalankan sebuah usaha semakin menarik perhatian berbagai kalangan, usaha kuliner merupakan usaha yang menjanjikan jika dikemas dengan ide dan

konsep yang menarik. Salah satu cara terampuh dalam menarik pelanggan baru adalah dengan membuat promo. Promo merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya.

Sekarang ini, dalam mempromosikan dan memasarkan sebuah produk yang dijual sangat mudah dilakukan melalui aplikasi Go Food dan Grab Food aplikasi dinilai sangat membantu dan mempermudah usaha kuliner yang sedang dijalankan cukup dengan cara bergabung ke dalam aplikasi dan menjadi mitra Go Food dan Grab Food. Go Food merupakan layanan dari Gojek dan Grab Food merupakan layanan dari Grab yang melayani food delivery service di Indonesia. Layanan ini dibuat sebagai sesuatu layanan promosi, seperti yang diketahui sebagai kegiatan

(13)

41 menginformasikan sebuah produk yang disajikan oleh produsen tertentu dalam hal ini adalah pengusaha kuliner. Kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh Go Food dan Grab Food ialah memberikan informasi serta pengenalan sebuah produk.

Dengan melakukan kerja sama dengan Grab atau Gojek. Beberapa keuntungan bisa didapatkan. Karena sistem pemesanan makanan yang ditawarkan keduanya sangat baik. hanya dengan modal kecil saja sudah bisa menjalankan bisnis kuliner. Selain bisa menguntungkan secara finansial. Pengusaha kuliner pun bisa mendapatkan keuntungan lainnya. Jika sebelumnya pengusaha kesulitan dalam memasarkan produk kini hal tersebut bisa diatasi. Berikut beberapa keuntungan bergabung dengan Grab Food dan Go Food:

a. Meningkatkan Popularitas

Sebuah popularitas restoran atau produk itu penting, dengan terdaftar pada aplikasi Go Food atau Grab Food, pengusaha kuliner bisa meningkatkan popularitas restoran atau brand dengan peluang yang telah disediakan oleh aplikasi ini. Sehingga restoran atau produk yang disediakan langsung bisa dilihat pengguna yang otomatis akan meningkatkan eksposur produk.

b. Ongkos Lebih Murah

Bagi sebagian masyarakat sangat memperhitungkan berapa biaya atau ongkos untuk antar makanan ke para pengguna atau pelanggan. Dengan mendaftarkan restoran atau usaha kuliner ke Grab Food atau Go Food, masalah tersebut telah teratasi. Karena, pembayaran bisa dilakukan dengan menggunakan Go Pay dan OVO sehingga biaya yang dikeluarkan lebih murah.

c. Menjangkau Kosumen Lebih Luas Hal yang sering menjadi hambatan dalam mengembangkan bisnis kuliner atau produk makanan itu biasanya

karena terbatas jangkauan. Namun, hal tersebut tidak menjadi suatu hambatan.

Sebab jika pengusaha kuliner mitra dengan aplikator Grab Food atau Go Food akan secara otomatis dibantu menjangkau para konsumen secara luas.

Karena ada ratusan ribu driver yang siap mengantar makanan dan minuman ke pelanggan.

d. Kemudahan Mempromosikan Menu Dengan banyaknya fitur dari aplikasi Go Food dan Grab Food, kamu dapat menampilkan menu-menu terbaik yang ada di restoran. Hal tersebut bisa memberikan pilihan-pilihan menu kepada para pelanggan. Jika menu tersebut menarik, orang-orang akan tertarik untuk membelinya.

e. Meningkatkan Hasil Penjualan

Jika restoran, cafe atau jenis usaha kuliner lainnya sudah berjalan cukup lama, tentu saja akan banyak pelanggan khusus dan bisa lebih banyak menjangkau pelanggan dengan bergabung ke dalam Grab Food dan Go Food, pangsa pasar semakin meluas dan mudah dalam memesan tentu meningkatkan penjualan.

f. Membantu Meningkatkan UKM Kuliner

Tidak hanya bisa membantu usaha Waralaba besar, layanan pesan antar dari aplikasi online dalam hal ini Grab Food dan Go Food bisa membantu mempromosikan makanan hasil karya pelaku UKM. Warung makan biasa yang ada di pinggir jalan pun bisa sukses bersama Grab Food dan Go Food.

Selain itu, melalui promo yang berupa potongan harga atau gratis ongkos tentu sangat menghemat biaya pengeluaran yang digunakan oleh pengguna sehingga lebih senang memesan makanan melalui Grab Food dan juga Go Food. Promo yang diberlakukan Grab Food dan Go Food

(14)

42 sangat bervarian baik promo dalam pembelian paketan, pemotongan minimum belanja bahkan pemotongan dari segi ongkos kirim. Di antara promo yang diberlakukan ialah berbentuk Voucher, Cashback, Buy One Get One atau potongan harga. Promo Voucher merupakan metode promosi di mana pengusaha kuliner memberikan potongan harga ke pelanggan.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan penjualan di Grab Food dan Go Food.

a. Harga Jual

Dalam Peningkatan penjualan tentunya harga sangat diperhitungkan, beberapa pelaku usaha menyatakan ada perbedaan harga ketika konsumen membeli langsung di toko yaitu dengan harga Rp.15.000 sedangkan pembelian melalui grab food dan go food harga naik menjadi Rp.20.000 dengan nominal harga yang bertambah akan membuat pendapatan meningkat.

b. Produk yang Ditawarkan

Dari beberapa responden yang berhasil diwawancarai banyak sekali produk- produk yang ditawarkan dan menjadi andalan dari berbagai pelaku usaha contohnya: ayam geprek panglima, ayam penyet sukro, bubur ayam, bakso spesial.

c. Promosi

Pelaku usaha sangat diuntungkan dengan keberadaan grab food dan go food karena dari pihak grab dan gojek sudah menyediakan promo-promo yang menarik sehingga para pelaku usaha dapat dengan mudah menerapkan promo yang sedang diberlakukan oleh pihak grab dan gojek direstonya.

d. Mutu atau Kualitas

Dari hasil observasi kualitas produk- produk yang ditawarkan oleh pengusaha kuliner di Kecamatan Sukarami terbilang cukup bagus dan higienis.

e. Kondisi Pasar

Pelaku usaha harus mengetahui produk makanan apa yang paling diminati sehingga konsumen dengan mudah menemukan restonya di dalam aplikasi.

f. Modal

Modal yang di keluarkan harus dihitung dengan kebutuhan bisnis yang dijalankan.

g. Faktor Lingkungan Tak Terkendali Dalam faktor lingkungan tak terkendali sebagai contoh persaingan bisnis, usaha ayam geprek banyak pesaingnya pesaingnya. Hasil dari observasi penulis mengamati ayam geprek panglima dimana harga yang terbilang mahal namun dengan promo potongan harga yang menarik membuat usaha ayam geprek panglima bisa menyaingi usaha ayam geprek yang lain.

h. Faktor Lingkungan Terkendali

Faktor lingkungan terkendali yang mempengaruhi pemasaran termasuk penjualan yang berada di dalam perusahaan.

Dari peneliti terdahulu Arum Indraswari dkk (2018), Syarif Hidayatullah dkk (2018), Rr. Lulus Prapti dkk (2015), semua menyatakan bahwa pemanfaatan perkembangan teknologi dengan keberadaan Grab Food dan Go Food dapat meningkatkan hasil pendapatan para pelaku usaha kuliner yang bergabung di aplikasi. Demikian hasil penelitian penulis selaras bahwa adanya peningkatan penjualan usaha kuliner di Kecamatan Sukarmi Palembang ketika bergabung di Grab Food dan Go Food.

5. SIMPULAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai Keberadaan Grab Food Dan Go Food Tehadap Peningkatan Penjualan

(15)

43 Usaha Kuliner Di Kecamatan Sukarami Palembang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Keberadaan Grab Food dan Go Food berpengaruh terhadap peningkatkan penjualan usaha kuliner di Kecamatan Sukarami Palembang, dan membawa pengaruh positif kepada pelaku usaha kuliner. Pengusaha kuliner yang bergabung ke dalam aplikasi rata-rata mengungkapkan kepuasan mereka semenjak bergabung ke dalam aplikasi selain memberi keuntungan dalam meningkatkan penjualan, juga mempromosikan produk yang dijual tanpa mengeluarkan biaya, mempermudah transaksi, dan konsumen dapat mengetahui usaha mereka dengan mudah.

b. Tingkat penjualan usaha kuliner di Kecamatan Sukarami Palembang Seluruh pelaku usaha mengalami peningkatan dalam penjualan setelah bergabung dan menjadi mitra dari Grab Food dan Go Food bahkan salah satu pengusaha yang berada di kelurahan tersebut ada yang mengalami peningkatan secara signifikan hingga melebihi 100%.

5.2 Saran

Setelah mengadakan penelitian Analisis Keberadaan Grab Food dan Go Food Dalam Peningkatkan Penjualan Usaha Kuliner (Studi Kasus: Pelaku Usaha di Kecamatan Sukarami Palembang) peneliti ingin menyampaikan beberapa saran dengan harapan dapat memberikan manfaat dan masukan dari pihak yang terkait.

a. Untuk Pelaku Usaha Kuliner

Pelaku usaha kuliner lebih membuat ide-ide yang kreatif dan diharapkan bisa memanfaatkan peluang dengan keberadaan aplikasi Grab Food dan Go Food agar usaha yang telah ditekuni semakin berkembang dan maju

sehingga bisa meningkatkan penjualan signifikan.

b. Untuk Akademisi

Untuk akademisi selanjutnya agar bisa menyempurnakan peneliti sebelumnya dengan cara memuat data yang lebih lengkap dengan jumlah responden yang lebih banyak, nantinya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan pada penelitian selanjutnya, terutama pada penelitian yang berkaitan dengan peningkatan penjualan serta meneliti pemahaman responden terhadap keberadaan Grab Food dan Go Food dalam peningkatan Penjualan usaha kuliner.

c. Untuk Gojek dan Grab

Kepada kedua perusahan yaitu Gojek dan Grab yang telah sangat membantu banyak masyarakat dan Indonesia dengan memunculkan berbagai fitur Grab Food dan Go Food diharapkan kepada kedua perusahaan agar tetap mempertahankan keberhasilan dan semakin mengembangkan sayap hingga ke berbagai negara.

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Yuyun. 2008. Bangkitnya Bisnis Kuliner Tradisional:

Meraih Untung dari Bisnis Masakan Tradisional Kaki Lima sampai Restoran. Jakarta:

Gramedia

Arum Indraswari, Hendra Kusuma. (2018).

Analisa Pemanfaatan Aplikasi Go-Food Bagi Pendapatan Pemilik Usaha Rumah Makan Di Kelurahan Sawojajar Kota Malang. Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 2 Jilid 1/Tahun 2018 Hal. 63 – 73.

Basu, Swastha. 2010. Manajemen Pemasaran: Analisa dan Perilaku

(16)

44 Konsumen. Yogyakarta. BPFE UGM

Djaslim Saladin, 2003. Intisari Pemasaran. Penerbit Linda Karya, Bandung.

Donni Priansa. 2017. Manajemen Pelayanan Prima. Bandung:

Alfabeta

Fandy Tjiptono. 2016. Service, Quality &

Satisfaction, Edisi Keempat.

Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Hamidah, G., & Umdiana, N. (2017).

Pengaruh Profitabilitas Dan Investment Opportunity Set (Ios).

Jurnal Akuntansi, Vol. 3 No. 2.

Januari 2017.

Hidayatullah, S., Waris, A., & Devianti, R.

C. (2018). Perilaku Generasi Milenial dalam Menggunakan Aplikasi Go-Food. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 6(2), 240–249

http://id.m.wikipedia.org/wiki/grab_(perus ahaan). Diakses tanggal 12 Oktober 2021

Kotler, Philip dan Amstrong. 2014.

Prinsip-prinsip Pemasaran.

Jakarta ; Erlangga

Lovelock, C., dan Gummesson. (2011).

Pemasaran Jasa (Seventh ed.).

Erlangga.

Lupiyoadi, Rambat. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta.

Rr, Lulus Prapti NSS. Suryawardana, Edy

& Triyani, Dian. 2015. Analisi

Dampak Pembangunan

Infrastruktur Jalan Terhadap

Pertumbuhan Usaha Ekonomi Rakyat Di Kota Semarang. Jurnal Dinamika SosBud Vol. 17 No.2.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: PT Alfabet.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).

Bandung: CV Alfabeta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta

(17)

45

Referensi

Dokumen terkait

Pada QFD iterasi 1 terdapat 19 karakteristik teknis yang menjadi prioritas, antara lain daya tahan bahan,varian bentuk, varian ukuran, dimensi Kemasan, varian

Pajak daerah yang selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang,

1) Dari hasil analisis dan pembahasan diatas bahwa eksistensi transportasi online (Go-food) dalam meningkatkan penjualan rumah makan di Banjarmasin, salah satunya

Untuk mengetahui kecemasan yang timbul pada anak usia 6-8 tahun terhadap pencabutan gigi di Klinik Jurusan Keperawatan Gigi, maka analisa data yang digunakan

Menindaklanjuti hasil kegiatan survei lapangan dan pertemuan koordinasi ke-1 yang telah dilaksanakan pada tanggal 23 – 27 April 2012 di BAPPEDA Kabupaten Karawang

Setelah menonton konten food vlogger Vinny di TikTok, Saya menerima ulasan kuliner yang diberikan mesti ada yang kurang bermanfaat bagi saya. Setelah menonton konten food vlogger

Dalam rangka penulisan Tugas Akhir yang berjudul Pengaruh Layanan Go-food terhadap Peningkatan Penjualan Pengusaha Kuliner pada saat Pandemi Covid-19 di Kota Slawi,

Perlu adanya standarisasi kelengkapan pengisian rekam medis pasien, terkait usia, berat badan, obat yang digunakan, dosis obat yang diberikan, rute pemberian