• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 BONDOWOSO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 BONDOWOSO"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Mitra Pendidikan: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (1), 2021

35 PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI METODE

TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 BONDOWOSO

Yunto Handono1

1Guru SMP Negeri 6 Bondowoso

Naskah diterima: 17 Januari 2021|direvisi: 23 Maret 2021 |30 April 2021

ABSTRACT

The benchmark of quality learning is the acquisition of student learning outcomes. The higher the average learning outcomes obtained by students, it can be said that the higher the learning success rate. Teachers are directly responsible for how to improve student learning outcomes. The teacher must be really creative in designing the learning process so that what the teacher says can be understood by the students. The problems studied in the classroom action research are whether through the use of the Total Physical Response (TPR) method can improve learning outcomes in English subjects in grade 8th students of SMP Negeri 6 Bondowoso in the 2018/2019 academic year. Based on the results of research and discussion, it can be concluded that the achievement of student learning outcomes in English subjects at SMP Negeri 6 Bondowoso can be increased by using the Total Physical Response (TPR) method. This can be seen from the data: 1). Completeness of Learning, from 29 total students of grade 8th SMP Negeri 6 Bondowoso, the percentage of learning completeness in the pre-cycle was 44.83%, in the first cycle it increased to 68.97%, while in the second cycle it became 82.76% 2). Absorption of students, from 29 total students of grade 8th SMP Negeri 6 Bondowoso, the average percentage of student absorption in the pre-cycle was 62.76%, in cycle I it increased to 67.59%, while in cycle II it increased to 77.59%.

Keywords: English, Grade 8th, Total Physical Response (TPR),

ABSTRAK

Tolak ukur dari pembelajaran yang berkualitas adalah perolehan nilai hasil belajar siswa.

Semakin tinggi rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa, maka dapat dikatakan semakin tinggi tingkat keberhasilan pembelajaran. Guru secara langsung yang bertanggung jawab terhadap bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswanya. Guru harus benar-benar kreatif dalam mendesain proses pembelajaran sehingga apa yang disampaikan guru dapat dipahami oleh siswanya. permasalahan yang dikaji dalam penelitian Tindakan kelas yaitiu Apakah melalui penggunaaan Metode total physical response (TPR) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran bahasa inggris pada siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bondowoso tahun pelajaran 2018/2019. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 6 Bondowoso dapat meningkat dengan menggunakan metode total physical response (TPR) Hal ini dapat dilihat dari data : 1). Ketuntasan Belajar, dari 29 jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bondowoso prosentase ketuntasan belajar pada pra siklus 44.83%, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 68.97%, sedangkan pada siklus II menjadi 82.76% 2). Daya serap siswa , dari 29 jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bondowoso rata – rata prosentase daya serap siswa pada pra siklus sebesar 62.76%, pada siklus I meningkat menjadi 67.59%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 77.59 %.

Kata Kunci: Bahasa Inggris, Kelas VIII, Total Physical Response (TPR)

(2)

36 PENDAHULUAN

Pembelajaran bahasa yang pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi.

Seharusnya pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi baik, secara lisan maupun tertulis. Pendekatan pengajaran bahasa yang mengutamakan peranan siswa dan berorientasi pada kebutuhan siswa disebut pendekatan yang bersifat humanistik. (Sumardi Muljanto.1996) Bahasa merupakan kunci penentu menuju keberhasilan dan memiliki peran sentral, khususnya dalam perkembangan intelektual, sosial , dan emosional seseorang dalam mempelajari semua bidang studi. Bahasa diharapkan bisa membantu seseorang dalam hal ini yang peneliti bicarakan adalah peserta didik untuk mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, menemukan serta menggunakan kemampuan-kemampuan analisis dan imaginative dalam dirinya.

Untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran guru harus mampu mengkondisikan pembelajarannya agar dapat menarik siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian adalah penggunaan metode pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar, karena metode pembelajaran adalah bagaimana cara guru menyampaikan berbagai bahan dan materi pembelajaran kepada peserta didik.

Fokus permasalahan yang diperioritaskan dalam penelitian ini adalah adanya keinginan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Permasalahan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris. Tolak ukur dari pembelajaran yang berkualitas adalah perolehan nilai hasil belajar siswa. Semakin tinggi rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa, maka dapat dikatakan semakin tinggi tingkat keberhasilan pembelajaran. Guru secara langsung yang bertanggung jawab terhadap bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswanya. Guru harus benar-benar kreatif dalam mendesain proses pembelajaran sehingga apa yang disampaikan guru dapat dipahami oleh siswanya.

Proses pembelajaran di SMP Negeri 6 Bondowoso pada saat ini masih belum efektif, siswa cenderung tidak termotivasi saat pembelajaran bahasa inggris di kelas dengan menunjukkan sikap acuh pada penjelasan guru, tidak tertib. Karena, peserta didik masih menganggap bahwa pelajaran bahasa Inggris itu susah dan sulit untuk dimengerti. Proses belajar mengajar di kelas tidak bervariasi atau monoton.

Sebagaimana yang terjadi dalam proses pembelajaran yang dilakukan di SMP Negeri 6 Bondowoso pada kelas VIII mata pelajaran Bahasa Inggris Setelah dilakukan ulangan harian ternyata hasil belajar siswa rata-rata memperoleh nilai dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditentukan pada kurikulum SMP Negeri 6 Bondowoso adalah 70. Dari 29 siswa kelas VIII setelah mengikuti ulangan harian ternyata hanya 10 siswa yang tuntas hasil belajar atau sekitar 47,6% dan 11 siswa tidak tuntas belajar atau 52,4%. Nilai tertinggi yang mampu diraih siswa adalah 80 sedangkan nilai terendah yang diraih siswa adalah 40.

Berdasarkan kenyataan tersebut peneliti mencoba mengoreksi diri untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran Bahasa inggris . Beberapa kemungkinan penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik, sehingga berakibat pada rendahnya nilai rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal adalah dari guru, siswa sendiri ataupun metode pembelajaran yang kurang tepat, sehingga peserta didik belum termotivasi dalam belajar bahasa inggris. Salah satu cara untuk

(3)

37 memperbaiki hasil belajar siswa agar meningkat adalah dengan menggunakan metode total physical response (TPR). Metode TPR adalah salah satu metode yang dikembangkan oleh James J. Ashers, seorang profesor psikologi di Universitas di Santa Jose, California. Dr. Ashers memulai percobaanya dari perkembangan psikologi, teori pembelajaran dan prosedur pembelajaran bahasa. Dalam metode TPR ini dipercaya bahwa pembelajar itu harus memahami bahasa sasaran atau target sebelum berbicara. Pembelajar bahasa dapat belajar melalui tindakan observasi diri sendiri. Dengan melakukan observasi dan penampilan, mereka akan memahami bahasa yang dipelajari. Mereka juga akan memahami bahasa dari melihat tindakan dan mendengarkannya. Dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 6 Bondowoso melalui metode total physical response (TPR)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dan termasuk dalam ruang lingkup penelitian terapan (Applied Research) yang menggabungkan antara pengetahuan, penelitian, dan tindakan. Desain dalam penelitian ini menggunakan model yang diciptakan oleh Kemmis dan Taggart (Endang Mulyatingsih, 2011). Prosedur penelitian tindakan dapat dibagi menjadi empat tahap kegiatan pada satu putaran (siklus) yaitu: perencanaan – tindakan dan observasi – refleksi. Kegiatan dan observasi digabung dalam satu waktu, yaitu pada saat dilaksanakan tindakan sekaligus dilaksanakan observasi. Hasil observasi kemudian direfleksikan untuk merencanakan tindakan tahap selanjutnya. Siklus tersebut dilaksanakan secara terus menerus sampai peneliti merasakan puas terhadap hasil tindakan tersebut dan masalah dapat terselesaikan serta peningkatan hasil belajar sudah maksimal atau tidak perlu ditingkatkan lagi.

Penelitian ini dilaksanakan di Kelas VIII SMP Negeri 6 Bondowoso yang beralamat di Jalan Abdul Wahid Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondwoso.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 selamat 3 bulan yaitu pada bulan September 2018 sampai dengan bulan Nopember 2018.

Sumber data penelitian ini adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Bondowoso pada semester Ganjil tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 29 siswa. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan tes hasil belajar. Penelitian tindak kelas ini dikatakan berhasil apabila hasil penelitian ini adalah Daya serap siswa sebesar 76,00% dan Ketuntasan hasil belajar 76,00% dari KKM yang ditentukan pelajaran Bahasa inggris yaitu sebesar 70.00.

HASIL DAN DISKUSI Pra Siklus

Pembelajaran bahasa Inggris melalui penerapan metode total physical response (TPR) ini diawali dengan penyusunan program pembelajaran. Materi pelajaran struktur teks. Materi penerapan artikel ini dirasa cukup berat bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bondowoso karena mayoritas anak menganggap belajar bahasa Inggris adalah sulit, maka perlu adanya pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran.

Sebelum diterapkan metode total physical response (TPR), penyampaian materi menggunakan metode ceramah. Dari dokumentasi sebelum penerapan metode total physical response (TPR), ini, didapat nilai sebagai pembandingan sebelum metode permainan ini dipilih sebagai indikasi tingkat pencapaian penguasaan materi dengan

(4)

38

0 20 40 60 80

TDK TUNTAS TUNTAS DAYA SERAP

16 13

55,17

44,83

62,76 ANALISIS HASIL BELAJAR PRA SIKLUS

JUMLAH SISWA

metode total physical response (TPR), untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris pada materi yang diajarkan, Adapun hasil observasi pelaksanaan pembelajaran pra siklus diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 1 : Analisis Hasil Belajar Pra Siklus

HASIL ANALISIS SISWA TUNTAS 13

SISWA TD TNTS 16

DAYA SERAP 62.76%

KETUNTASAN 44.83%

TDK TUNTAS 55.17%

Dari data analisis hasil belajar pra siklus atau sebelum dilaksanakan penerapan metode total physical response (TPR), dapat digambarkan dalam grafik berikut ini

Gambar 4.1: Analisis Hasil Belajar pra Siklus

Dari 29 Jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bondowoso jumlah siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa atau sebesar 44.83%, jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 16 siswa atau sebesar 55.17%, sedangkan daya serap siswa secara klasikal rata – rata sebesar 62.76%.

Siklus I

Penelitian siklus I ini dilakukan dalam 2 kali pertemuan pertama pada tanggal 18 September 2018 dan pertemua kedua dilaksanakan pada tanggal 25 September 2018.

Berdasarkan data hasil penilaian sebelumnya, rencana tindakan pada siklus I untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa inggris melalui penerapan metode total physical response (TPR. Adapaun Langkah kegiatan pembelajaran pada siklus 1 ini dilakauan kegiatan-kegiatan 1). Perencanaan kegiatan, 2). Pelaksanaan Tindakan, 3).

Pengamatan dan 4 ) refleksi .

Pada Akhir kegiatan pembelajaran pada siklus I dilakukan tes untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa melalui penerapan metode total physical response (TPR) dan diperoleh data hasil belajar sebagai berikut :

Tabel 2 : Analisis Hasil Belajar Pada Siklus I

HASIL ANALISIS

SISWA TUNTAS 20

SISWA TD TNTS 9

DAYA SERAP 67.59%

KETUNTASAN 68.97%

TDK TUNTAS 31.03

%

(5)

39

0 20 40 60 80

TDK TUNTAS TUNTAS DAYA SERAP

9 31,03 20

68,97 67,59 ANALISIS HASIL BELAJAR PADA

SIKLUS I

JUMLAH SISWA

Dari data analisis hasil belajar pada siklus I dapat digambarkan dalam grafik berikut ini

Gambar 4.2: Analisis Hasil Belajar Pada Siklus I

Berdasarkan data hasil belajar pada siklus I yang sudah menerapkan metode total physical response (TPR) dari 29 jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bondowoso jumlah siswa yan tunta sebanyak 20 siswa atau sebesar 68.97%, jumlah siswayang tidak tuntas sebanyak 9 siswa atau sebesar 31.03% sedangkan daya serap siswa rata-rata sebesar 67.59%

Refleksi pelaksanaan pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:

Kegiatan pembelajaran belum berjalan lancar, kondisi kelas masih belum kondusif. Masih ada beberapa siswa yang kurang paham dengan metode total physical response (TPR) ini, hal ini dikarenakan siswa baru pertama kali menerapkan metode total physical response (TPR) dalam pembelajaran.

Kegiatan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa inggris belum maksimal, siswa harus diberikan motivasi dan reward

Keterlaksanaan pembelajaran boga dasar dengan metode total physical response (TPR) belum maksimal, masih ada beberapa langkah pembelajaran yang belum berjalan dengan baik.

Berdasarkan kelemahan yang ada pada siklus I, maka pada siklus II harus dijelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan metode total physical response (TPR) secara lebih jelas dan lebih detail lagi, sehingga siswa akan lebih paham dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan metode total physical response (TPR).

Siklus II

Penelitian siklus II ini dilakukan dalam 2 kali pertemuan pertama pada tanggal 23 Oktober 2018 dan pertemua kedua dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2018.

Berdasarkan data hasil penilaian sebelumnya, rencana tindakan pada siklus II untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa inggris melalui metode total physical response (TPR). Adapaun Langkah kegiatan pembelajaran pada siklus II ini dilakauan kegiatan-kegiatan 1). Perencanaan kegiatan, 2). Pelaksanaan Tindakan, 3).

Pengamatan dan 4 ) refleksi

Pada Akhir kegiatan pembelajaran pada siklus I dilakukan tes untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa dengan penerapan metode total physical response (TPR). dan diperoleh hasil belajar sebagai berikut:

(6)

40

0 20 40 60 80 100

TDK TUNTAS TUNTAS DAYA SERAP

5 17,24 24

82,76 77,59 ANALISIS HASIL BELAJAR PADA SIKLUS II

JUMLAH SISWA

0 20 40 60 80 100

PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II 44,83

68,97

82,76

62,76 67,59 77,59

ANALISIS HASIL BELAJAR PADA TIAP SIKLUS TUNTAS DAYA SERAP

Tabel 3 : Analisis Hasil Belajar Pada Siklus II

HASIL ANALISIS SISWA TUNTAS 24

SISWA TD TNTS 5

DAYA SERAP 77.59%

KETUNTASAN 82.76%

TDK TUNTAS 17.24%

Dari data analisis hasil belajar pada siklus II dapat digambarkan dalam grafik berikut ini

Gambar 3: Analisis Hasil Belajar Pada Siklus II

Berdasarkan data hasil belajar pada siklus II dari 29 jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bondowoso jumlah siswa yan tunta sebanyak 24 siswa atau sebesar 82.76%, jumlah siswayang tidak tuntas sebanyak 5 siswa atau sebesar 17.24 % sedangkan daya serap siswa rata-rata sebesar 77.59%

Refleksi pelaksanaan pembelajaran pada siklus II: 1). Siswa mampu melaksanakan metode total physical response (TPR) dengan baik dan maksimal. 2).

Kegiatan pembelajaran berjalan lancar dan kondisi kelas kondusif.

Data analisisi belajar dengan menggunakan metode total physical response (TPR) mulai pra siklus, siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut

Tabel 4 : Analisis Hasil Belajar Pada Tiap Siklus

PROSENTASE PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II

TUNTAS 44.83 68.97 82.76

DAYA SERAP 62.76 67.59 77.59

Dari data analisis hasil belajar dengan mengguakan metode total physical response (TPR) diatas dapat digambarkan sebagai berikut dibawah ini :

Gambar 4.4: Analisis Hasil Belajar Pada Tiap siklus

(7)

41 Berdasarkan data dan grafik analisis hasil belajar pada tiap siklus diatas maka dapat dikatakan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris dengan metode total physical response (TPR) mengalami peningkatan pada tiap siklus dan dapat dijelaskan sebagai berikut :

Ketuntasan Belajar, dari 29 jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bondowoso prosentase ketuntasan belajar pada pra siklus 44.83%, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 68.97%, sedangkan pada siklus II menjadi 82.76%

Daya serap siswa , dari 29 jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bondowoso rata – rata prosentase daya serap siswa pada pra siklus sebesar 62.76%, pada siklus I meningkat menjadi 67.59%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 77.59 % KESIMPULAN

Pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 6 Bondowoso dapat meningkat dengan menggunakan metode total physical response (TPR) Hal ini dapat dilihat dari data (1) Ketuntasan Belajar, dari 29 jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bondowoso prosentase ketuntasan belajar pada pra siklus 44.83%, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 68.97%, sedangkan pada siklus II menjadi 82.76% (2) Daya serap siswa , dari 29 jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bondowoso rata – rata prosentase daya serap siswa pada pra siklus sebesar 62.76%, pada siklus I meningkat menjadi 67.59%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 77.59 %.

TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini peneliti sampaikan ucapan terima kasih kepada : 1). Kepala SMP Negeri 6 Bondowoso yang telah memberikan motifasi terlaksanaan penelitian tindakan kelas ini 2). Semua dewan guru dan staf tata usaha SMP Negeri 6 Bondowoso yang telah memberikan dukungan terlaksananya penelitian tindakan sekolah ini 3). Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan tersusunnya laporan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Altabany, Triyanto Ibnu Badar. 2015. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenada Media Group.

Arifin, Zaenal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2010. Bahasa Arab dan Metode Pengajaranya.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Asmani, Jamal Ma’mur, 2013. 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif,Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Jogjakarta: Diva Press.

Asnawir & Usman, Basyiruddin., 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.

Asrori, Imam. 2012. Strategi Belajar Bahasa Arab Teori dan Praktek. Malang: Misykat.

Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka cipta.

Effendy, Ahmad Fuad. 2012. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.

Effendy, Onong Uchjana. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Fahrurrozi, Aziz dan Erta Mahyudin. 2016. Pembelajaran Bahasa arab Tradisional dan Kontemporer. Jakarta: PT Raja Garafindo persada.

(8)

42 Hamalik, Oemar. 2007. Dasar- Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Hermawan,Acep. 2014. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Huda, Mifahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Malang: Pustaka Pelajar.

Kunandar, 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers.

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Masna, M dan Mahyudin E. 2012. Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa Arab.

Tangerang: Al Kitabah

Nara, Hartini. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia

Oktaviani, Mutiara, dkk. 2007. Lesson Time an English Course for SD and MI Students Year 1. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.

Pardiyono. 2009. Pasti Bisa Teaching Genre Based Speaking. Yogyakarta: Andi.

Poerwadarminta, 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rasimin. 2011. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis Kualitatif. Yogyakarta:

MitraCendekia.

Sardiman. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

Suyadi. 2011. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2010. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, hal 46

Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Jakarta :Kencana Prenada Media Group,2011), hal 126 – 127.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kineerja Guru dan Dosen. Bandung: Rosda.

Wulanike, Sri. 2010. Komik Pendidikan Belajar Bahasa Inggris. Yogyakarta: Imagin.

Yamin, Martinis. 2003. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Cipayung: Gaung Persada Press.

Gambar

Tabel 1 : Analisis Hasil Belajar Pra Siklus
Gambar 4.2: Analisis Hasil Belajar Pada  Siklus I
Gambar 4.4: Analisis Hasil Belajar Pada  Tiap siklus

Referensi

Dokumen terkait

MPPT didesain untuk mengetahui perubahan variabel in- put yang dapat berupa tegangan dari Titik Daya Maksimum (Vmpp) atau Arus dari Titik Daya Maksimum (Impp) tergan- tung pada

41 tahun 2007 dan BSNP yang menyatakan silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

(3) Setiap nelayan atau pengusaha perikanan atau Badan Hukum lainnya yang berkaitan dengan usaha kelautan dan perikanan yang berada di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung

Perubahan luasan lahan yang bervegetasi permanen, bervegetasi tidak permanen dan pemukiman di kawasan Puncak mempunyai hubungan yang sangat erat dengan selisih debit

Berdasarkan hasil identifikasi masalah dari analisis tahap define dirumuskan beberapa hal yang menjadi kebutuhan dan penting untuk diupayakan pada proses perkuliahan

Pada kesempatan ini peneliti membangun sebuah aplikasi game berbasis android yang diharapkan mampu memberikan hiburan dan edukasi bagi anak terutama dalam segi

Monitor dilakukan dengan memonitor kemampuan self-care lansia, dapat dilakukan dengan pengkajian melalui wawancara, maupun observasi meliputi kemampuan lansia