• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMAN KEPADA MALAIKAT Iman kepada malaikat adalah percaya dan membenarkan adanya malaikat Allah SWT dengan sepenuh hati.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IMAN KEPADA MALAIKAT Iman kepada malaikat adalah percaya dan membenarkan adanya malaikat Allah SWT dengan sepenuh hati."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

IMAN KEPADA MALAIKAT

Iman kepada malaikat adalah percaya dan membenarkan adanya malaikat Allah SWT dengan sepenuh hati.

Berikut sepuluh nama malaikat beserta tugas-tugasnya:

1. Jibril: Menyampaikan wahyu kepada Nabi dan Rasul.

2. Mikail: Membagikan rezeki dan menurunkan hujan.

3. Israfil: Meniup terompet pada hari kiamat.

4. Izrail: Mencabut nyawa.

5. Rakib: Mencatat amal baik.

6. Atid: Mencatat amal buruk.

7. Munkar: Memeriksa dan menanyai amal manusia di dalam kubur.

8. Nakir: Memeriksa dan menanyai amal manusia di dalam kubur.

9. Malik: Menjaga neraka.

10. Ridwan: Menjaga surga.

Sifat-sifat malaikat

Berikut sifat-sifat malaikat yang terdapat dalam Al-Qur'an:

1. Selalu taat dan patuh kepada Allah SWT dan tidak mendurhakai-Nya.

2. Tidak melalukan kewajibannya dan tidak sombong.

3. Tidak laki-laki dan tidak perempuan (tidak berjenis kelamin).

4. Tidak makan dan tidak minum.

5. Tidak tidur, tidak pernah beristirahat dan tidak bernafsu.

6. Tidak pernah berbohong.

7. Dapat menjelma ke dalam bentuk apa pun seizin Allah SWT.

8. Tidak berayah dan beribu.

9. Selalu beribadah dan bertasbih.

10. Berbahagia dan mendoakan serta memintakan ampun orang yang beriman.

Fungsi Iman kepada malaikat

Berikut beberapa fungsi iman kepada malaikat:

1. Memberi motivasi kepada setiap muslim untuk meningkatkan keimanan dan keyakinannya terhadap kemahakuasaan Allah SWT.

2. Memberi dorongan kepada orang beriman agar berusaha menjadi mulim yang bertakwa.

3. Menumbuhkan sikap ikhlas dan bersyukur terhadap rezeki yang dikaruniakan Allah SWT.

4. Menumbuhkan kehati-hatian dalam setiap sikap dan perbuatan.

5. Memberi dorongan kepada setiap muslim untuk memperbanyak mengingat mati dan hidup setelah mati.

SURAH AN NASHR

▸ Baca selengkapnya: arti selir hati adalah

(2)

Surah An-Nasr adalah surah ke-110 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 3 ayat dan termasuk surah

Madaniyah. An Nasr berarti "Pertolongan", nama surah ini berkaitan dengan topik surah ini yakni janji bahwa pertolongan Allah akan datang dan Islam akan memperoleh kemenangan.

Arti: Pertolongan Surah ke: 110 Jumlah ayat: 3 ayat Klasifikasi: Madaniyah

Nabi Adam merupakan nabi pertama sekaligus manusia pertama yang Allah ciptakan. Sebelumnya Nabi Adam tinggal di surga dengan pasangannya Hawa.

Nabi Sulaiman AS merupakan salah satu nabi yang dikaruniai beberapa mukjizat dari Allah SWT. Mukjizat sendiri adalah suatu kejadian luar biasa yang sekaligus menjadi bukti keabsahan risalah yang mereka sampaikan kepada umat seperti yang dilansir dari CNN Indonesia.

Sebagai putra dari Nabi Daud AS, beliau juga mewarisi kekuasaan sekaligus kenabian dari sang ayah. Bahkan, Nabi Sulaiman AS dipandang sebagai nabi terbesar setelah Nabi Musa AS dan Nabi Daud. Meskipun begitu, Nabi Sulaiman juga memiliki beberapa keutamaan dan mukjizat yang tidak dimiliki oleh Nabi Daud.

Mukjizat Nabi Sulaiman AS 1. Berbicara dengan hewan

Salah satu mukjizat Nabi Sulaiman AS yang paling terkenal adalah berbicara dengan berbagai bahasa hewan.

Bahkan membuat para hewan tersebut patuh pada perintahnya. Bukti kebenaran mukjizat ini pun telah dijelaskan dalam firman-firmanNya melalui Al Quran.

َنو ُرُعْشَي َلَ ْمُه َو ُهُدوُنُج َو ُناَمْيَلُس ْمُكَّنَمِطْحَي َلَ ْمُكَنِكاَسَم اوُلُخْدا ُلْمَّنلا اَهُّي َأ اَي ٌةَلْمَن ْتَلاَق ِلْمَّنلا ِدا َو ٰىَلَع ا ْوَتَأ اَذِإ ٰىَّتَح ا َهِل ْوَق ْنِ م اًك ِحاَض َمَّسَبَتَف

Artinya: "Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, "Wahai semut-semut!

Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.

Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu..."

Selain itu, Nabi Sulaiman juga dapat berkomunikasi dengan burung. Kala itu saat ayahnya meninggal dunia, Nabi Sulaiman pernah memanggil burung-burung untuk melindungi orang-orang yang mengantarkan jenazah Nabi Daud dari sengatan matahari.

Mukjizat ini tercatat dalam Quran Surat An Naml ayat 16 yang berbunyi,

▸ Baca selengkapnya: di bawah ini adalah hikmah dan manfaat beribadah dan bersyukur kepada allah swt. kecuali

(3)

ُنيِبُمْلا ُلْضَفْلا َوُهَل اَذَٰه َّن ِإ ۖ ٍءْيَش ِ لُك ْنِم اَنيِتوُأ َو ِرْيَّطلا َقِطْنَم اَنْمِ لُع ُساَّنلا اَهُّيَأ اَي َلاَق َو ۖ َدو ُواَد ُناَمْيَلُس َث ِر َو َو

Artinya: "Dan Sulaiman telah mewarisi Dawud, dan dia (Sulaiman) berkata, "Wahai manusia! Kami telah diajari bahasa burung dan kami diberi segala sesuatu. Sungguh, (semua) ini benar-benar karunia yang nyata."

2. Menghimpun bala tentara dari semua makhluk

Nabi Sulaiman AS lainnya adalah mengumpulkan seluruh pasukannya untuk berkumpul di aula kerajaan.

Beliau memanggil tentara dari berbagai kalangan makhluk, mulai dari manusia, jin, hingga hewan (burung hud- hud).

Hal ini dijelaskan dalam Surat An-Naml ayat 17. Berikut bacaan dan terjemahannya, َنوُع َزوُي ْمُهَف ِرْيَّطلٱ َو ِسنِ ْلْٱ َو ِن ِجْلٱ َنِم ۥُهُدوُنُج َن َٰمْيَلُسِل َرِشُح َو

Artinya: "Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan)."

Kemudian, Nabi Sulaiman juga berhasil menundukkan jin untuk bekerja di bawah perintahnya. Dikutip dari buku Berburu Warisan Nabi Yusuf dan Nabi Sulaiman karya Muhammad Gufron Hidayat, mereka bahkan bekerja membantu Nabi Sulaiman dalam membangun gedung.

Selain itu, mereka berhasil membuat bejana besar untuk makanan para tentara dan pekerja, hingga membuat tempat minum yang besarnya seperti kolam. Mukjizat Nabi Sulaiman ini diceritakan dalam Surat Saba' ayat 13, ُروُكَّشلا َيِداَبِع ْنِم ٌليِلَق َو ۚ اًرْكُش َدو ُواَد َلآ اوُلَمْعا ۚ ٍتاَيِساَر ٍروُدُق َو ِبا َو َجْلاَك ٍناَف ِج َو َليِثاَمَت َو َبي ِراَحَم ْنِم ُءاَشَي اَم ُهَل َنوُلَمْعَي

Artinya: "Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk- periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah).

Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur."

3. Menaklukan angin

Mukjizat Nabi Sulaiman yang terakhir adalah menaklukan angin. Artinya, angin dapat berhembus ke arah mana saja sesuai dengan kehendak dari Nabi Sulaiman. Dikisahkan dari buku Kisah Para Nabi: Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi sejak Nabi Adam Alaihissalam hingga Nabi Isa Alaihissalam karya Ibnu Katsir, Nabi Sulaiman memiliki permadani yang mampu menampung kebutuhan yang diperlukannya.

Artinya: "Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang dikehendakinya."

Melalui 3 mukjizat Nabi Sulaiman AS tersebut, Allah SWT membantu beliau berdakwah dengan memberikan mukjizat. Sehingga, orang-orang semakin yakin dan mau mengikuti ajaran nabi dan rasul dari Allah SWT.

Selamat membaca, detikers.

A. Arti Zikir dan Doa Setelah Salat 1. Arti Zikir

Zikir artinya mengingat Allah Swt. Zikir dilakukan dengan cara mengucapkan bacaan atau lafal- lafal tertentu untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’an:

اًريِثَك اًرْكِذ َ َّاللَّ اوُرُكْذا اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي

(4)

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir sebanyak- banyaknya". (Q.S. al-Ahzab/33:41)

Berzikir kepada Allah Swt. dapat dilakukan sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring.

Dengan berzikir kepada Allah Swt. hati kita akan menjadi tenteram.

Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’an:

ُبوُلُقْلٱ ُّنِئَمْطَت ِ َّللَّٱ ِرْكِذِب َلََأ ۗ ِ َّللَّٱ ِرْكِذِب مُهُبوُلُق ُّنِئَمْطَت َو ۟اوُنَماَء َنيِذَّلٱ Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.

Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q.S. ar-Ra’d/13:28) 1. Lafadz Istighfar (dibaca tiga kali)

ِمْيِظَعْلا َالله ُرِفْغَتْسَا Astaghfirullaahal ‘adziim (i) , artinya: Ampunilah aku Ya Allah, Dzat Yang Maha Agung

2. Lafadz Tasbih (dibaca 3 kali)

ِّاللَّ َناَحْبُس Subhaanallaah , artinya Maha Suci Allah

3. Lafadz Tahmid (dibaca 3 kali)

ِّ ِللَّ ُدْمَحْلَا Alhamdulillaah , artinya: Segala puji hanya bagi Allah

4. Lafadz Takbir (dibaca 3 kali)

ُرَبْك َا ُ ّ َاللَّ

Allaahu akbar , artinya Allah Dzat yang Maha Besar 5. Lafadz Tahlil (dibaca 3 kali)

ُالله ّلَِا َهٰلِا لآ Laa ilaaha illallaahu , artinya: tidak ada Tuhan selain Allah

Mengetahui 4 Perbedaan Nabi dan Rasul

Nabi menerima wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri. ...

(5)

Rasul diutus kepada kaum yang belum beriman atau kafir. ...

Nabi mendapatkan wahyu melalui mimpi, sedangkan Rasul diberikan melalui mimpi ataupun malaikat.

Ulul azmi

Ulul Azmi merupakan istilah yang terdiri dari dua kata, yaitu Ulul dan Azmi. Ulul sendiri mempunyai arti yaitu

“memiliki”. Sedangkan Azmi adalah keteguhan hati atau tekad yang kuat. Jadi bisa dikatakan bahwa arti dari Ulul Azmi adalah seseorang yang mempunyai kesabaran, ketabahan, serta tekad yang kuat dalam menjalankan semua tugas untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Meskipun akan ada banyak rintangan dan halangan yang akan menghalanginya, namun nabi dan rasul yang memiliki sifat Ulul Azmi akan mempunyai kekuatan dalam melewatinya.

Ciri-ciri Sifat Ulul Azmi

Berikut ini adalah beberapa ciri Ulul Azmi, yaitu:

1. Memiliki seruan dakwah dan ajaran yang universal untuk semua umat manusia bahkan juga jin dan makhluk Allah SWT lainnya.

2. Mengajarkan dan menyampaikan ajaran agama Islam beserta dengan syariatnya.

3. Menerima sebuah perjanjian dan juga wasiat dari Allah SWT.

4. Mengajarkan ajaran kitab Samawi

5. Mempunyai kesabaran, ketabahan, serta tekad yang kuat.

6. Selalu berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah swt supaya kaumnya diberikan hidayah dan rahmatNya.

7. Selalu memohon dan berdoa kepada Allah SWT supaya kaumnya tidak menerima azab.

Lima Nabi dan Rasul yang Memiliki Gelar Ulul Azmi 1. Nabi Nuh AS

Nabi Nuh AS merupakan nabi pertama yang memperoleh wahyu dan diwajibkan untuk menyampaikannya kepada para umatnya. Kemudian Nabi Nuh AS mendapatkan gelar Ulul Azmi karena Ia memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa saat menyebarkan ajaran agama Islam. Meski banyak menerima hinaan dan penolakan, namun Nabi Nuh AS selalu sebara dan memiliki tekad yang kuat untuk tetap menyebarkan agama Islam.

2. Nabi Ibrahim AS

Nabi Ibrahim tidak terima kepada orang-orang yang menyembah berhala yang ada di bawah pimpinan raja Namrud. Oleh karena itu, kemudian Nabi Ibrahim AS dibakar hidup-hidup oleh raja Namrud. Namun atas izin Allah SWT, Nabi Ibrahim menerima mukjizat yang luar biasa yaitu selamat dari kobaran api tersebut. Hingga kemudian Nabi Ibrahim mendapatkan gelar Ulul Azmi karena keteguhan hatinya terhadap agama Islam.

3. Nabi Musa AS

Nabi Musa AS hidup di zaman kerajaan Firaun. Dimana raja tersebut terkenal dengan kekejamannya. Di zaman itu, semua orang bahkan hampir seluruh manusia harus patuh, , dan menyembah raja Firaun. Namun kecuali Nabi Musa AS dan para pengikutnya, mereka sangat menentang ajaran Firaun yang menyesatkan. Dengan keberanian serta tekadnya yang kuat, Nabi Musa AS menyampaikan ajaran agama Islam kepada para pengikut Firaun.

4. Nabi Isa AS

Nabi Isa AS adalah satu-satunya nabi yang dilahirkan tanpa adanya seorang ayah. Ia lahir dari ibu yang

bernama Siti Maryam. Saat itu, Siti Maryam sedang mendapatkan banyak fitnah dari kaum Yahudi karena bisa melahirkan tanpa seorang ayah. Lalu ditengah badai cacian dan hinaan tersebut yang diterima oleh Siti

Maryam, Nabi Isa AS yang saat itu masih bayi mendapatkan mukjizat dari Allah SWT. Mukjizat tersebut adalah Nabi Isa AS bisa berbicara dan menjelaskan semua hal yang terjadi pada dirinya dan ibunya.

5. Nabi Muhammad SAW

(6)

Nabi Muhammad adalah nabi serta rasul terakhir di muka bumi ini, sekaligus menjadi penutup nabi terdahulu.

Nabi Muhammad telah dipilih Allah untuk menyempurnakan ajaran-ajaran agama Islam dan kemudian diberi mukjizat yang sangat luar biasa. Mukjizat itu adalah Al Quran, yang kini menjadi kitab suci umat Islam. Al Quran telah menjadi pedoman hidup umat Islam sampai sekarang.

Mukjizat selanjutnya yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW adalah ketika adanya peristiwa Isra’ Mi’raj.

Dimana pada saat itu Rasulullah melakukan perjalanan menuju ke langit untuk bertemu dengan Allah SWT.

Kemudian dari peristiwa tersebut, turun perintah untuk melakukan sholat lima waktu, yang kemudian menjadi ibadah wajib bagi umat Islam.

Sifat Nabi Ulul Azmi yang Wajib Diteladani

Pada hakikatnya, Allah SWT memerintahkan kepada nabi dan rasulnya untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia. Kemudian para nabi dan rasul ini diberikan sifat wajib oleh Allah SWT. Sifat-sifat ini Allah SWT berikan agar kelak para nabi dan rasulNya bisa menjadi teladan untuk umatnya.

Terdapat empat sifat nabi dan rasul yang menjadi ciri bahwa nabi dan rasul tersebut memang manusia pilihan Allah SWT. Berikut ini adalah sifat wajib nabi dan rasul yang perlu kita pahami.

1. As-Siddiq

As-Siddiq memiliki arti jujur dan benar. Ini artinya, para nabi dan rasul ulul azmi selalu memberikan perkataan yang benar dan jujur. Mereka menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada para pengikutnya dengan

perkataan-perkataan yang benar dan tidak berlebihan.

2. Amanah

Amanah memiliki arti bisa dipercaya. Para nabi dan rasul selalu menjalankan tugas sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah SWT. Supaya tugas itu bisa dilakukan dengan baik, para nabi dan rasul senantiasa menjaga jiwa serta raga mereka dari perbuatan-perbuatan dosa. Sehingga para pengikutnya selalu percaya dan setia kepada mereka.

3. Fathonah

Sifat yang ketiga adalah fathonah, yaitu artinya cerdas. Para nabi dan rasul mempunyai sifat cerdas dalam melaksanakan semua tugas serta tanggung jawabnya sebagai nabi dan rasul. Mereka juga dapat memahami semua persoalan pengikutnya dan memberikan solusi serta jalan keluar.

4. Tabligh

Sifat rasul yang terakhir adalah tabligh yang artinya menyampaikan. Sifat ini selalu dikaitkan kepada nabi dan rasul yang selalu menyampaikan wahyu serta ajaran Islam kepada umat manusia. Mereka mengajarkan dan menyebarkan ajaran Islam karena tugas dan tanggung jawab.

3. Pengertian Ibadah Puasa secara Bahasa

Puasa sendiri merupakan terjemahan dari istilah aslinya yang berasal dari Bahasa Arab, yaitu kata Shaum. Kata tersebut secara Bahasa memiliki arti mencegah atau menahan.

1. Puasa dengan Hukum Wajib

Puasa wajib atau shaum wajib merupakan jenis puasa yang harus dilaksanakan oleh umat muslim. Apabila seorang umat muslim berhasil melaksanakan puasa jenis ini maka ia akan mendapatkan pahala. Sebaliknya apabila seorang umat muslim tidak melaksanakan puasa jenis ini maka ia akan mendapatkan dosa atau ganjaran. Berikut ini daftar puasa yang termasuk dalam puasa wajib.

(7)

a. Puasa wajib Ramadhan

b. Puasa yang disebabkan karena bernazar c. Puasa denda atau kafarat

d. Puasa ganti atau qadha

2. Puasa dengan Hukum Sunnah

Puasa Sunnah atau shaum Sunnah merupakan jenis puasa yang apabila dikerjakan maka akan mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak mendapat dosa dan pahala. Berikut ini daftar puasa yang termasuk dalam puasa Sunnah.

a. Puasa senin kamis tiap minggu

b. Puasa Sunnah enam hari yang dilaksanakan pada bulan Syawal, kecuali saat hari raya Idul Fitri.

c. Puasa sunah arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah untuk umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji.

d. Puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah untuk umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji.

e. Puasa Daud atau sehari puasa besoknya tidak, puasa ini dilaksanakan untuk meneladani puasa miliki Nabi Daud.

f. Puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram.

g. Puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.

h. Puasa Yaumul Bidh, sekitar tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan.

i. Puasa Nisfu Sya’ban dilaksanakan pada pertengahan bulan Sya’ban.

j. Puasa Asyhurul Hurum yang dilakukan pada bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan bulan Rajab.

C. Syarat-syarat Wajib dan Sah Puasa Dalam Agama Islam

Umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa pastilah memiliki beberapa syarat-syarat wajib menurut syariat islam yang harus terpenuhi. Berikut ini syarat wajib ibadah puasa menurut syariat islam.

1. Syarat Wajib Puasa Menurut Syariat Islam 1. Beragama Islam dan menyembah Allah SWT.

2.Sudah baligh atau sudah cukup umur.

3. Kondisi akalnya sehat dan waras.

4. Keadaan rohani dan jasmani yang sehat.

5. Bukan termasuk musafir yang sedang melakukan perjalanan panjang dan jauh.

6. Dalam keadaan yang suci dari hadas besar.

7. Memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk melaksanakan puasa.

2. Syarat Sah Puasa Menurut Syariat Islam 1. Beragama islam dan tidak murtad.

2. Dapat membedakan yang mana yang baik dan buruk (mumayyiz)

3. Tidak dalam keadaan najis yang suci dari nifas dan haid (khusus wanita) 4. Memiliki pengetahuan mengenai waktu diterimanya puasa.

D. Rukun-rukun Puasa Dalam Agama Islam

Ibadah puasa dalam agama islam memiliki beberapa rukun puasa yang diambil dari syariat islam. Berikut ini rukun puasa dalam agama islam.

1. Islam

2. Membaca niat

E. Hal-hal yang Disunnahkan Ketika Menjalankan Puasa Dalam Agama Islam

Ketika berpuasa, umat muslim disunahkan untuk melakukan beberapa Sunnah dalam menjalankan puasa untuk bisa menambah pahala dan meningkatkan derajat umat muslim. Berikut ini hal-hal yang disunnahkan ketika berpuasa dalam agama islam.

(8)

a. Melambatkan sahur

b. Menyegerakan berbuka ketika sudah waktu berbuka c. Membaca doa atau niat berbuka puasa

d. Ketika berbuka diawali dengan makanan/minuman yang manis e. Bersedekah memberi makanan berbuka untuk sesame

f. Lebih giat dalam beribadah dan bersedekah

F. Waktu-waktu Dilarang Melaksanakan Puasa Dalam Agama Islam a. Hari raya Idul Fitri (1 Syawal)

b. Hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) –Tiga hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) – Hari syak (30 Sya’ban)

– Berpuasa selamanya

– Wanita yang sedang haid atau nifas dan belum mandi besar – Seorang istri yang berpuasa Sunnah tanpa izin dari suami

G. Hal-hal yang Membatalkan Puasa Dalam Agama Islam

– Makan, minum atau memasukkan benda dengan sengaja ke dalam lubang atau rongga tubuh, – Melakukan kegiatan seksual,

– Menyengajakan muntah,

– Menyengajakan keluarnya air mani, – Tiba-tiba haid atau nifas,

– Kehilangan akal (gila atau tiba-tiba pingsan),

– Keluar dari agama islam dan memeluk agama lain (murtad).

H. Jenis-jenis Orang yang Membatalkan Puasa Dalam Agama Islam 1. Orang yang wajib mengqadha

1. Tidak berpuasa karena sakit (ada harapan pulih),

2. Seorang musafir atau berpergian jauh dengan jarak minimal 89 km dari rumah, 3. Wanita yang sedang hamil,

4. Ibu-ibu yang sedang fase menyusui anak, 5. Wanita yang sedang haid atau nifas,

6. Seseorang yang tidak sengaja membatalkan puasanya.

2. Orang yang tidak wajib mengqadha, namun wajib fidyah 1. Tidak berpuasa karena sakit (tidak ada harapan pulih) dan 2. Orang tua yang sudah tidak mampu menjalankan puasa.

3. Orang yang wajib mengqadha dan melaksanakan kafarat I. Keutamaan dan Hikmah Berpuasa Dalam Agama Islam 1. mendapatkan beberapa pendidikan rohani,

2. memperbaiki cara bergaul seorang muslim, 3. bermanfaat untuk kesehatan.

IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR

Iman kepada qadha dan qadar yaitu percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan segala sesuatu yang akan terjadi pada mahluknya. Setiap manusia, telah diciptakan dengan ketentuan-ketentuan dan telah di atur nasibnya sejak zaman azali.

Nah, iman kepada qadha dan qadar adalah rukun iman keenam.

SHALAT TARAWIH

(9)

Pengertian Shalat Tarawih

Shalat Tarawih diambil dari bahasa Arab, yaitu dari kata tarwihah, bentuk jamaknya “tarwihatun” yang berarti waktu sesaat untuk beristirahat.

Pada masa Nabi Muhammad SAW dan Sahabat, Shalat Tarawih dilaksanakan dengan mengambil waktu istirahat setiap selesai melaksanakan 4 rakaat. Pada waktu istirahat tersebut, bisa diselingi dengan membaca Al- Qur’an maupun bershalawat kepada Nabi.

Shalat Tarawih adalah salah satu Shalat yang hukumnya Sunnah Muakkad dan dilaksanakan pada waktu sesudah Isya’ hingga datangnya waktu fajar.

Jumlah rakaat minimal Shalat Tarawih adalah 8 rakaat dengan ketentuan dikerjakan setiap dua rakaat sekali salam. Namun Shalat Tarawih juga bisa dikerjakan sebanyak 20 rakaat maupun 36 rakaat.

Biasanya sesudah Shalat Tarawih ditambah pula dengan Shalat Witir 3 rakaat.

Ketentuan dan Cara Melaksanakan Shalat Tarawih

Pada masa Nabi, Shalat Tarawih masih dikenal dengan nama Shalat Malam atau qiyam Syarh Ramadhan.

Rasulullah SAW mengerjakannya sebanyak 8 rakaat ditambah dengan 3 rakaat Shalat Witir. Rasulullah

mengerjakan Shalat Tarawih sebanyak 3 kali di masjid. Setelah itu beliau melanjutkan Shalat Tarawih di rumah karena jamaah di masjid makin ramai.

Beliau khawatir bahwa Allah akan mengubah hukum Shalat Tarawih menjadi wajib sehingga bisa memberatkan umat.

Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, untuk pertama kalinya Shalat Tarawih digelar secara berjamaah, yaitu sebanyak 20 rakaat ditambah Witir 3 rakaat. Sayyidina Umar menunjuk Ubayd bin Ka’ab untuk menjadi Imam Shalat.

Adapun Shalat Witir adalah Shalat Sunnah yang bilangannya ganjil mulai dari 1, 3, 5, 7, 9, dan maksimalnya adalah 11 rakaat.

Shalat Tarawih bisa dilaksanakan secara berjamaah maupun sendiri (munfarid). Namun sebaiknya dilaksanakan secara berjamaah untuk mendapat pahala Shalat berjamaah sekaligus mensyiarkan Islam.

Baik Shalat Tarawih maupun Shalat Witir dilaksanakan tanpa membaca tasyahud/tahiyat akhir.

Manfaat dan Keutamaan Shalat Tarawih

Ada banyak manfaat dan keutamaan melaksanakan Shalat Tarawih di bulan suci Ramadhan. Manfaat utamanya bisa disimak pada hadis berikut:

ِهِبْنَذ ْنِم َمَّدَقَت اَم ُهَل َرِفُغ اًباَسِتْحا َو اًناَميِإ َناَضَم َر َماَق ْنَم Bacaan Latin: Man qooma romadhoona iimanan wahtisaaban ghufirolahu ma taqoddama min dzambik.

Artinya:

Barangsiapa menegakkan Ramadlan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Hadis Shahih Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.

(10)

Keutamaan Shalat Tarawih di antaranya:

Diampuni dosa-dosanya di masa lalu

Mendapat pahala shalat berjama’ah

Memakmurkan masjid

Berpahala seperti shalat semalam penuh

Menjadi salah satu ikhtiar untuk menambah ketaatan kepada Allah SWT

Menjadi syi’ar Islam

Mempererat hubungan silaturahmi antar sesama muslim

Berkesempatan mendapatkan malam Lailatul Qadr (Malam yang lebih baik dari seribu bulan Pengertian Tadarus Al-Qu’ran

Sobat Guru Penyemangat, tadarus berasal dari bahasa Arab yaitu “darasa” yang artinya mempelajari, menelaah, meneliti, dan mengambil pelajaran.

Bila kita gabungkan kata “tadarus” dengan “Al-Qur’an”, maka pengertiannya adalah kegiatan membaca, mempelajari, menelaah, meneliti, serta memetik pelajaran yang terkandung dalam kitab suci Al-Qur’an.

Kegiatan tadarus Qu’ran biasanya dilaksanakan di masjid dengan bersama-sama baik sesudah shalat fardu maupun sesudah Shalat Tarawih dan Witir berjamaah.

Dalam bertadarus, ada orang yang bertugas untuk menyimak, mengoreksi, serta membenarkan bacaan jama’ah lainnya.

Tidak hanya di masjid, tadarus Al-Qur’an juga bisa dilaksanakan di sekolah, dan bisa pula dilakukan di rumah bersama keluarga.

Nabi Muhammad SAW pula mencontohkan demikian. Dahulu pada bulan Ramadhan khususnya ketika wahyu sedang turun, malaikat Jibril sering turun mendatangi Rasulullah untuk menyimak, dan membenarkan bacaan maupun hapalan Nabi Muhammad SAW.

Tata Cara Tadarus yang Baik

Sobat, membaca Al-Qur’an tidaklah boleh di sembarang tempat. Al-Qur’an adalah kitab suci yang berisikan firman Allah. Maka darinya kita harus memperhatikan adab-adab dan tata cara yang benar.

Berikut adalah ketentuan bertadarus Al-Qur’an yang harus dicermati:

Ketika akan membaca al-Qur’an hendaklah berwudhu terlebih dahulu.

Mengawali tadarus dengan membaca ta’awuż dan basmalah.

Bertadarus di tempat yang bersih dan suci dari najis

Berbusana bersih, rapi, dan menutup aurat

Dianjurkan menghadap kiblat.

Membaca al-Qur’an dengan tenang (tartil) dan tidak tergesa-gesa.

Membaca Al-Qur’an dengan suara sedang dan memperhatikan makhraj dan tajwid

Tidak berbicara dan bersenda gurau (bercanda) saat tadarus Manfaat Tadarus Al-Qur’an

Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika rutin bertadarus Al-Quran, antara lain:

Menumbuhkan kecintaan kepada al-Qur’an.

Memperlancar membaca al-Qur’an berdasarkan makhrijal huruf dan kaidah tajwid

Terlatih membaca dan bisa menambah hafalan al-Qur’an.

Mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.

(11)

Memperoleh ilmu dan wawasan mendalam tentang al-Qur’an

Memperoleh kasih sayang dan kebaikan dari Allah SWT

Berkedudukan dengan ditemani malaikat yang mulia di akhirat

Sobat, membaca Al-Qur’an biarpun terbata-bata tetap akan Allah ganjarkan pahala. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadis Shahih Muslim Nomor 1329:

َلَع َوُه َو ِهيِف ُعَتْعَتَتَي َو َنآ ْرُقْلا ُأَرْقَي يِذَّلا َو ِة َر َرَبْلا ِماَرِكْلا ِة َرَفَّسلا َعَم ِنآ ْرُقْلاِب ُرِهاَمْلا ِناَرْجَأ ُهَل ٌّقاَش ِهْي

Bacaan Latin:

Almaahiru bil qur’aani ma’as-safarotil kiroomil baroroti walladzii yaqro-ul qur’aana wa yatata’ta’u fiihi wahuwa ‘alaihi syaqqo lahu ajrooni.

Artinya:

Orang mukmin yang mahir membaca Al Qur`an, maka kedudukannya di akhirat ditemani oleh para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca Al Qur`an dengan gagap, ia sulit dalam membacanya, maka ia mendapat dua pahala.

***

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilaksanakan dalam tiga siklus di kelas IV SD Negeri 2 Pekalongan materi mengenal permasalahan sosial di

Melihat hambatan yang muncul dari usaha mengakses informasi perawatan bayi pada media buku dan potensi penggunaan smartphone android serta akses internet peneliti

SAK ETAP merupakan standar akuntansi keuangan yang dimaksudkan untuk digunakan oleh enttas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan namun menerbitkan laporan

Logika hanya berhubungan dengan bentuk-bentuk logika dari argumen-argumen,serta penarikan kesimpulan terhadap validitas dari argument tersebut.Logika juga tidak

Yang disebut sebagai model GARCH, menurut Gujarati (2004, p.835) adalah yang dapat melihat pengelompokan volatilitas tersebut. Lebih lanjut, fokus utama dalam

bahwa dalam rangka kegiatan penilaian warisan budaya dan cagar budaya di Kabupaten Bantul sebagai pelestarian budaya milik Kabupaten Bantul serta sebagai pelaksanaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh dari pasien gangguan jiwa yang menjalani rawat jalan di RSU Wahidin Sudiro Husodo mengalami harga diri rendah, hal ini

Hasil penelitian didapatkan hampir setengah responden yaitu 57 responden (34,2%) menggunakan penanganan masase frirage untuk mengurangi nyeri sendi yang mereka alami sehingga