SIMPLISIA SEBAGAI BAHAN BAKU OBAT TRADISIONAL
Materi 5
TIM DOSEN FFS UHAMKA- 2020
Simplisia adalah bahan alam yang telah digunakan untuk pengobatan dan belum
mengalami pengolahan, kecuali dinyatakan lain suhu pengeringan simplisia tidak lebih dari 60°C.
(FHI 2008)
Simplisia
Simplisia nabati
Simplisia hewani
Simplisia pelikan/
mineral
•Dapat berupa tanaman utuh, bagian tanaman, ataupun eksudat tanaman
•Dapat berupa hewan utuh, atau zat- zat berguna yang dihasilkan oleh hewan.
•Contoh: madu (Mel depuratum), minyak ikan (Oleum iecoris asselli).
•Berupa bahan pelikan/mineral yang belum diolah dengan cara sederhana.
•Contoh: serbuk seng, serbuk tembaga
SIMPLISIA
Standardisasi simplisia mengacu pada tiga konsep sebagai berikut:
1. Simplisia sebagai bahan baku harus memenuhi 3
parameter mutu umum (nonspesifik) suatu bahan
yaitu : kebenaran jenis (identifikasi), kemurnian, aturan penstabilan (wadah,
penyimpanan, distribusi)
2. Simplisia
sebagai bahan dan produk siap pakai
harus memenuhi trilogy: Quality- Safety-Efficacy
3. Simplisia sebagai bahan dengan kandungan kimia yang
berkontribusi terhadap respon biologis, harus
memiliki spesifikasi kimia yaitu informasi komposisi (jenis
dan kadar) senyawa kandungan.
Simplisia
Sumber: tumbuhan liar atau tanaman yang dibudidaya
§ Metode yang digunakan dalam produksi untuk setiap jenis simplisia sangat tergantung dari faktor ekonomi dan faktor lingkungan.
§ Sehingga dapat disarankan jika di alam banyak terdapat dan biayanya rendah maka bisa mengumpulkan bahan simplisia dari tumbuhan liar, sebaliknya di alam langka dan biaya tinggi maka perlu untuk dibudidaya.
Simplisia nabati
Kualitas bahan baku
simplisia merupakan faktor yang
penting.
Misalnya di Meksiko, umbi Dioscorea spp. dikumpulkan dari tumbuhan liar, sedangkan di Eropa daun digitalis diproduksi
dengan budidaya.
Digitalis purpurea Umbi Dioscorea spp.
7Simplisia yang banyak diminta dan
alasan faktor lingkungan serta kualitas yang seragam (terstandardisasi) budidaya sangat diperlukan.
Permintaan tinggi simplisia dari tumbuhan liar
→ tumbuhan itu akan menjadi Iangka atau bahkan terancam kepunahan.
Contoh : ditemukannya obat kanker, yaitu paklitaksel atau turunan taxol dari kulit batang Taxus brevifolia, suatu tumbuhan kecil yang berasal dari Amerika Utara bagian barat.
1. Bahan Baku Simplisia
2. Proses pembuatan simplisia
3. Cara pengepakan dan penyimpanan simplisia
Faktor-Faktor yang mempengaruhi keseragaman
senyawa aktif, keamanan maupun kegunaan simplisia
10
Tanaman Budidaya
Untuk itu bibit tanaman harus dipilih yang baik (berkualitas atau bermutu tinggi) ditinjau dari penampilan dan kandungan senyawa berkhasiat
Budidaya tanaman, sbg sumber bahan baku, di Eropa dan Amerika mengacu pada GAP (Good
Agriculturing Practice)
Misalnya: rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Rhizoma) dipilih yang rimpangnya besar-besar dan kandungan kurkuminoid serta minyak atsirinya tinggi.
Keunggulan:
1.Simplisia berkualitas
2.Sama rata atau homogen,
sehingga dari waktu ke waktu akan dihasilkan simplisia yang bermutu mendekati ajeg atau konsisten.
3.akan dihasilkan produk obat tradisional yang “reproducible”
atau ajeg khasiatnya
• Tanaman budidaya dapat bervariasi kualitasnya bila ditanam secara monokultur (tanaman tunggal) dibanding dengan tanaman
tumpangsari (ada 2 atau lebih jenis tanaman dalam satu area lahan tanam).
• Faktor lain yang berpengaruh: tempat tumbuh, iklim, pemupukan,
waktu panen, pengolahan pasca panen dsb. Kadang ditemukan di
pasaran bahan tanaman sebagai bahan baku simplisia yang berasal
dari daerah tertentu memiliki keunggulan tertentu pula.
Ginkgo
Biloba Eropa
Panax ginseng Korea Selatan
Ganoder
Lucidumma Cina
Grifola Frandos
Jepang a
Tumbuhan obat Indonesia yang unggul
Piper retrofractum Vahl.
Zingiberis officinale Rosc. Var Rubrum.
Curcuma domestica Val.
Andrographis paniculata (Burm f.) Nees Psidium guajava L.
Guazuma ulmifolia Lamk var. tomentosa K. Schum Morinda citrifolia L.
Eugenia polyantha Wight
Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara cara budidaya (cultivation) tanaman obat dan tanaman hortikultura dan pertanian Iainnya.
Keunggulan: Kondisi tanah, keteduhan, kelembaban, penyakit tanaman dapat diawasi.
Keseragaman lebih terjamin karena tahap perkembangan dan tumbuh bersama memudahkan penanganan bahan pada tahap
penanganan pasca panen.
Semua faktor tersebut akan menjamin
dihasilkannya simplisia yang berkualitas tinggi serta seragam.
Kelemahan : tanaman “manja” dan terkadang ditemukan residu pestisida, perlu lahan luas, waktu dan tenaga manusia yang lebih banyak
Ekstraksi kandungan senyawa yang diinginkan
dapat terkait dengan budidaya
Advantage
Example
Produksi minyak atsiri.
Akhirnya, budidaya dapat digabung dengan
pemuliaan tanaman, akan diperoleh tanaman yang mengandung kandungan
senyawa bioaktif yang dikehendaki lebih tinggi.
Factor
Faktor yang berpengaruh terhadap kandungan bioaktif dalam tumbuhan
agar diperoleh tanaman budidaya dengan hasil
panen terbaik.