• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nomor : 106/DPPMP/UNISBANK/UM/V/2022 Lampiran : 1 lembar Perihal : Surat Penawaran Kegiatan Workshop

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Nomor : 106/DPPMP/UNISBANK/UM/V/2022 Lampiran : 1 lembar Perihal : Surat Penawaran Kegiatan Workshop"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor : 106/DPPMP/UNISBANK/UM/V/2022 Lampiran : 1 lembar

Perihal : Surat Penawaran Kegiatan Workshop KepadaYth.

Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo Di Kabupaten Wonosobo

Dengan hormat,

Dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi DPRD dalam bidang bidang legislasi, penganggaran dan pengawasan, kami Direktorat Penelitian,Pengabdian Masyarakat dan Publikasi (DPPMP) Universitas Stikubank Semarang berdasarkan surat ijin dari Kemendagri No. 895.3/7460/BPSDM Tahun 2018 tentang Penyelenggara Pendalaman Tugas DPRD, bermaksud menawarkan kegiatan Workshop dengan tema : “Penguatan Peran DPRD dalam Perencanaan Anggaran dan Pembentukan Peraturan Daerah” yang akan dilaksanakan pada:

Hari : Jumat s.d Minggu

Tanggal/ Bln. : 17 s.d 19 Juni 2022 (menyesuaikan jadwal DPRD) Tempat : Hotel Santika Pekalongan

Jl. Gajah Mada Bar. No.7 A Pekalongan

Peserta dalam kegiatan tersebut adalah Pimpinan dan Anggota DPRD, beserta Unsur Setwan DPRD. Kontribusi setiap peserta sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima Juta rupiah) ditransfer ke Rek.BCA Rekening no. 4268988988 a.n. YAY PENDIDIKAN DAN PENERBIT MAHASISWA INDONESIA, dengan fasilitas akomodasi dan konsumsi selama 3 (tiga) hari di hotel, seminar kit, sertifikat, tas/souvenir, laporan hasil kegiatan Workshop dan narasumber yang berasal dari unsur akademisi dan praktisi/pejabat yang berkompeten.

Demikian surat penawaran ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih.

CP : Dra. Setyowati, M.Si (085 2326 13000)

Semarang, 12 Mei 2022 Direktur DPPMP,

Dr. Euis Soliha, S.E.,M.Si

Tembusan:

1. Rektor UNISBANK

2. Sekretaris Dewan Kab. Wonosobo 3. Arsip

(2)
(3)

1

PROPOSAL KEGIATAN BIMTEK DPRD KABUPATEN WONOSOBO

Tema :

“Penguatan Peran DPRD Dalam Perencanaan Anggaran dan Pembentukan Peraturan Daerah”

Tanggal Kegiatan:

17 - 19 Juni 2022

DIREKTORAT PENELITIAN , PENGABDIAN MASYARAKAT DAN PUBLIKASI

UNIVERSITAS STIKUBANK

SEMARANG

(4)

2 PENDAHULUAN :

Kedudukan dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah daerah, memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan (UU No. 32 tahun 2004, Pasal 40 dan 41). Fungsi penganggaran merupakan salah satu fungsi DPRD yang diwujudkan dalam penyusunan dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bersama-sama dengan pemerintah daerah. Dalam melaksanakan fungsi penganggaran tersebut, DPRD harus terlibat secara aktif, proaktif dan bukan reaktif, dimana sebagai lembaga legitimasi usulan RAPBD yang diajukan oleh pemerintah daerah saja.

Untuk mendorong terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan efektif, penguatan peran parlemen merupakan salah satu kunci pokok, diharapkan parlemen mampu menjadi mitra pemerintah yang kritis dan konstruktif.

Keterlibatan DPRD secara aktif dan proaktif diimplementasikan dalam setiap proses/tahapan penyusunan APBD yang diagendakan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006. Di sini anggota DPRD dituntut untuk piawai mengagregasikan kepentingan, tuntutan dan kebutuhan rakyat selaras dengan dokumen perencanaan pembangunan yang sudah ditetapkan.

Untuk itu,maka perlu memahami makna anggaran itu sendiri dengan baik.

Dalam arti dinamis yang dimaksud anggaran adalah (1) rencana keuangan yang menerjemahkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia untuk memenuhi aspirasi masyarakat menuju penciptaan kehidupan rakyat yang lebih baik di masa yang akan datang. (2) rencana keuangan PEMDA untuk membangun perikehidupan masyarakat yang tentunya semakin berkembang dan dinamis yang tercermin dalam kegiatan, untuk mendorong rakyat dalam memenuhi kewajibannya sebagai warga negara. (3) proses penentuan jumlah alokasi sumber- sumber ekonomi untuk setiap program dan aktivitas dalam bentuk satuan uang.

Peran dari DPRD dalam perencanaan pembangunan daerah cukup besar serta dominan. Dimulai dari pembuatan Peraturan Daerah mengenai pola dasar pembangunan daerah, kemudian program tahunan yang terdapat pada APBD yang harus memperoleh persetujuan dari DPRD terlebih dahulu. Sebuah kegiatan/

(5)

3 program tidak akan bisa masuk ke APBD jika tidak mendapat persetujuan dari DPRD.

Selain berperan besar dalam perencanaan daerah, DPRD juga memiliki peran yang signifikan dalam mengevaluasi pembangunan daerah untuk menentukan nilai maupun pentingnya suatu kegiatan, program, atau kebijakan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, evaluasi adalah rangkaian kegiatan untuk membandingkan realisasi masukan atau input, keluaran atau output, serta hasil atau outcome pada rencana serta standar yang sudah ditetapkan. Tujuan dari evaluasi adalah untuk melihat tingkat dari keberhasilan dalam pengelolaan kegiatan.

Sejalan dengan otonomi daerah, pengawasan terhadap pelaksanaan keuangan daerah mengandung arti penting, karena segala sesuatu yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan tentu akan berkenaan dengan anggaran.

Pelaksanaan keuangan daerah yang dimaksud di sini adalah penyelenggaraan tugas pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dibiayai dari dan atas beban APBD. Sementara itu, yang dimaksud dengan perencanaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyusun kegiatan atas program dalam APBD adar sesuai dengan aspiradi dan kepentingan daerah untuk mndukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Kemampuan untuk menganalisis dari berbagai aspek kebijakan (sosial, politik, dan ekonomi) menjadi syarat dasar bagi anggota DPRD dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Kerjasama DPRD bersama stake holders lokal Perguan Tinggi maupun Tenaga Ahli kebijakan publik menjadi salah satu alternatif yang paling rasional. Keberadaan Perguruan Tinggi mampu menyediakan tenaga ahli dalam bidang penganggaran, diharapkan mampu memberikan masukan baik teknis maupun non teknis kepada masing-masing anggota DPRD dalam membahas dan merencanakan APBD.

Dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Pemda) disebutkan bahwa, untuk melaksanakan fungsi legislasi Anggota DPRD,

(6)

4 para anggota DPRD diberi hak prakarsa mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), hak amandemen (mengubah Ranperda baik secara subtansial maupun redaksional), dan hak anggaran termasuk mengajukan RAPBD, mengajukan bentuk dan arah kebijakan anggaran pendapatan dan belanja, menentukan alokasi anggaran menurut program dan lokasi sesuai. Untuk menjalankan fungsinya tersebut Anggota DPRD juga memiliki hak-hak tertentu, salah satunya adalah Hak Inisiatif sebagai hak mengajukan rancangan peraturan daerah.Peraturan daerah merupakan salah satu instrumen penting dalam pemerintahan daerah dimana Peraturan Daerah mengatur muatan lokal kekhususan daerah yang tidak diatur dalam Undang- Undang

Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Peraturan Daerah adalah, pertama Perda tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan bertentangan dengan kepentingan umum, kedua Perda tidak boleh mengatur sesuatu hak yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan atau peraturan daerah yang lebih tinggi tingkatannya dan ketiga peraturan daerah tidak boleh mengatur sesuatu hal yang termasuk urusan rumah tangga tingkat bawahannya.

Dari segi pembentukannya sangat jelas bahwa Perda dibentuk oleh DPRD atau legislatif daerah bersama-sama bupati selaku kepala daerah. Perda dalam pembahasannya merupakan kewenangan dari kepala daerah dan DPRD.

Berdasarkan Pasal 65 UU tentang Pemda (Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014) bahwa dalam melaksanakan tugas kepala daerah atau bupati berwenang mengajukan rancangan peraturan daerah dan menetapkan peraturan daerah tersebut yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD

Hubungan antara Pemerintah Daerah dan DPRD seyogyanya merupakan hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan. Kedudukan yang setara bermakna bahwa diantara lembaga pemerintahan daerah itu memiliki kedudukan yang sama dan sejajar, artinya tidak saling membawahi. Hal ini dapat dicerminkan dalam membuat kebijakan daerah berupa Peraturan Daerah. Hubungan kemitraan bermakna bahwa antara Pemerintah Daerah dan DPRD adalah sama- sama mitra sekerja dalam membuat kebijakan daerah untuk melaksanakan otonomi

(7)

5 daerah sesuai dengan fungsi masing-masing sehingga antar kedua lembaga itu membangun suatu hubungan kerja yang sifatnya saling mendukung (sinergi) bukan merupakan lawan ataupun pesaing satu sama lain dalam melaksanakan fungsi masing-masing.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang melalui Direktorat Penelitian, Pengabdian Masyarakat Dan Publikasi (DPPMP) Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang akan menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis bagi pimpinan dan anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Wonosobo dengan tema : Penguatan Peran DPRD Dalam Perencanaan Anggaran dan Pembentukan Peraturan Daerah.

II. DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN

Peraturan perundangan yang menjadi dasar penyelenggaraan bimtek ini adalah sebagai berikut

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

4. Permendagri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan Anggota DPRD Kab/Kota.

5. Permendagri Nomor 34 Tahun 2013 tentang Peribahan atas Permendagri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan Anggota DPRD Kab/Kota.

6. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 160/3559/SJ tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi

(8)

6 dan Anggota DPRD Kab/Kota. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 133 Tahun 2017 tentang Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 133 Tahun 2017 Tentang Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota

8. Surat Ijin Penyelenggara Pendalaman Tugas Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Jawa Tengah Nomor 895.3/7460/BPSDM Tahun 2018 yang dikeluarkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri RI.

9. Surat Edaran BPSDM Kemendagri Nomor 895.3/4007/BPSDM Tanggal 17 Juli 2020 tentang Pelaksanaan Pendalaman Tugas bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dalam Tatanan Adaptasi Kebiasaan Baru

III. TUJUAN BIMTEK

Sesuai dengan pendahuluan kegiatan di atas, tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan bimtek ini adalah:

1. Meningkatkan kapasitas DPRD Kabupaten Wonosobo dalam mekanisme, harmonisasi, fasilitasi dan Evaluasi terhadap rancangan peraturan daerah.

2. Meningkatkan kapasitas DPRD Kabupaten Wonosobo dalam mempersiapkan KUA PPAS tahun anggaran 2023

3. Meningkatakan kemampuan DRPD Kabupaten Wonosobo dalam investasi dan program kemitraan budidaya pertanian kacang dengan perusahaan pengelola produksi kacang dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat

(9)

7 4. Meningkatakan kemampuan DRPD Kabupaten Wonosobo dalam

pencegahan tipikor dalam pelaksanaan POKIR DPRD

IV. BENTUK DAN METODE KEGIATAN Bentuk dan metode kegiatan bimtek ini meliputi :

1. Melakukan koordinasi dengan Sekretariat DPRD Kabupaten Wonosobo dan BPSDM dalam rangka persiapan pelaksanaan bimtek.

2. Melaksanakan bimtek dengan tema “Penguatan Peran DPRD Dalam Perencanaan Anggaran dan Pembentukan Peraturan Daerah”. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah dari narasumber yang kompeten dan diskusi.

3. Penyusunan laporan kegiatan bimtek.

V. MATERI BIMTEK

1. Mekanisme, Harmonisasi, Fasilitasi Dan Evaluasi Terhadap Rancangan Peraturan Daerah.

2. Mempersiapkan KUA PPAS Tahun Anggaran 2023

3. Investasi Dan Program Kemitraan Budidaya Pertanian Kacang Dengan Perusahaan Pengelola Produksi Kacang Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat

4. Pencegahan Tipikor Dalam Pelaksanaan POKIR DPRD 5.

VI. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN KONTRIBUSI

Hari : Kamis - Sabtu Tanggal : 17 – 19 Juni 2022

Tempat : Hotel Santika Pekalongan,Jl.Gajah Mada Bar.No.7A, Pekalongan Kontribusi : Setiap peserta sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dengan fasilitas akomodasi hotel 3 (tiga) hari, seminar kit, sertifikat, tas/souvenir, dan nara sumber yang berasal dari unsur akademisi dan praktisi/pejabat yang berkompeten.

(10)

8 VI. LEMBAGA PELAKSANA

Kegiatan bimtek dengan tema Penguatan Peran DPRD Dalam Perencanaan Anggaran dan Pembentukan Peraturan Daerah ini akan dilaksanakan oleh Direktorat Penelitian, Pengabdian Masyarakat Dan Publikasi (DPPMP) Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang.

VI. PENUTUP

Demikian proposal bimtek ini disusun dan diajukan dengan harapan dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan bagi pihak-pihak terkait di DPRD Kabupaten Wonosobo. Terima kasih

Semarang, 12 Mei 2022 Direktur DPPMP

Dr. Euis Soliha, SE, M.Si.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Usulan perbaikan yang diusulkan pada tahap improve yaitu pengadaan digital thermometer kecil didalam pabrik, pengadaan display petunjuk penyesuaian waktu press , pengadaan

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan Tugas Pembantuan

Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Tahun Anggaran 2021 pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Barat

Dapat disimpulkan bahwa secara bersama - sama variabel umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, masa kerja, dan premi berpengaruh terhadap produktivitas karyawan

berkesinambungan membutuhkan berkoordinasi dengan semua bidang baik pada tingkat universitas (akademik dan non akademik), fakultas dan program pascasarjana, maupun program

4.2.1 Peraturan dan ketentuan pengadaan barang/jasa pada organisasi usaha yang bersifat profit atau non profit adalah peraturan dan ketentuan pengadaan barang/jasa

Menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan uruan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)